表 現. 1. AKUMADE (あくまで) Makna: Menyempurnakan / Memenuhi. Arti : Sama sekali / benar-benar / hingga ahir / dengan tuntas / dengan total / dengan tegas.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "表 現. 1. AKUMADE (あくまで) Makna: Menyempurnakan / Memenuhi. Arti : Sama sekali / benar-benar / hingga ahir / dengan tuntas / dengan total / dengan tegas."

Transkripsi

1 表 現 1. AKUMADE (あくまで) Makna: Menyempurnakan / Memenuhi. Arti : Sama sekali / benar-benar / hingga ahir / dengan tuntas / dengan total / dengan tegas. A. (Penggunaan umum) 1. 自 分 の 言 動 にはあくまで 責 任 を 取 らなければなりません Jibun no gendou ni akumade sekinin o toranakereba narimasen. (Kamu harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas tindakan dan perkataanmu) 2. 事 件 の 容 疑 者 はあくまで 自 分 は 白 だ と 言 い 張 っている Jiken no yougisha wa akumade [Jibun wa shiro da] to ii hatte iru. (Tersangka dalam kasus tersebut dengan bersikukuh mengatakan bahwa saya tidak bersalah ) 3. 私 たち 住 民 は 高 層 ビルの 建 設 にあくまで 反 対 です Watashi tachi juumin wa kousou biru no kensetsu ni akumade hantai desu. (Kami para penduduk lokal benar-benar menolak pembangunan gedung tinggi ini) B. (Menyatakan pendapat sendiri) 1. これはあくまで 私 の 個 人 的 な 意 見 ですが Kore wa akumade watashi no kojintekina iken desu ga. (Ini hanyalah pendapat pribadi saya) 2. あくまで 仮 定 として 言 っているのですが Akumade katei to shite itte iru no desu ga. (Ini hanyalah dugaan saya saja) 3. あくまで 想 像 にすぎませんが Akumade souzou ni sugimasen ga. (Ini tidak lebih dari sekedar bayangan saja)

2 2. DOUSE(どうせ) Makna: Menyimpulkan. Arti: Ngomong-ngomong / tentu saja / kalau begitu / bagaimanapun juga / memang. A. (Penggunaan umum) 1. どうせ 郵 便 局 へ 行 くなら 切 手 を 買 って 来 て Douse yuubinkyoku e iku nara kitte o katte kite kudasaimasenka. (Kalau memang akan pergi ke kantor pos, tolong sekalian belikan saya perangko) 2. どうせ 日 本 語 を 勉 強 するのなら 漢 字 と 仮 名 も 覚 えたほうがいいですよ Douse Nihongo o benyou suru no nara, kanji to kana mo oboeta houga ii desu yo. (Kalau memang akan belajar bahasa Jepang, sebaiknya Anda menghafal kana dan kanji juga) 3. 人 間 はどうせ 死 ぬのだから 好 きなことをして Ningen wa douse shinu no dakara, suki na koto o shite. (Bagaimanapun juga manusia akan meninggal, marilah kita hidup dengan melakukan apa yang kita sukai) B. (Menyatakan kepasrahan / pasrah) 1. どうせ 彼 できるはずはない 私 がやってしまおう Douse kare ni dekiruhazu wa nai, watashi ga yatte shimaou. (Karena bagaimanapun juga dia tidak mungkin melakukannya, saya yang akan menyelesaikannya) 2. 私 がなにを 主 張 しても どうせ 他 人 には 分 かってもらえないのだ Watashi ga nani o shuchou shitemo, douse tanin ni wa wakatte moraenai no da. (Apapun yang saya katakan, bagaimanapun juga tak ada orang yang memahaminya) C. (Setuju dengan lawan bicara) 1. 君 は 本 当 にばかだな Kimi wa hontou ni baka da na. (Kamu benar-benar bodoh ya) 2. どうせ 僕 はばかなんだ Douse boku wa baka nan da. (Ya, saya memang bodoh) 3. どうせ 私 はばかなんです Douse watashi wa baka nan desu. (Saya memang bodoh)

3 3. FUTO(ふと) Makna: Tanpa diharapkan / secara tidak terduga. Arti: Tiba-tiba A. (Pikiran yang muncul tiba-tiba) 1. テレビを 見 ているうちに ふと 昔 のことを 思 い 出 した Terebi o mite iru uchi ni, futo mukashi no koto omoidashita. (Ketika sedang menonton televisi, tiba-tiba teringat kenangan masa lalu) 2. あれこら 考 え 悩 んでいたが いいアイデイアが 頭 に 浮 かん Are kore kangae nayande ita ga, futo ii aidea ga atama ni ukan da. (Ketika sedang gelisah memikirkannya, tiba-tiba muncul ide bagus) 3. 推 理 小 説 を 夢 中 を 読 んでいて ふと 気 が 付 くと もう 夜 中 の 三 時 を 過 ぎて いた Suirishousetsu o muchuu de yonde ite, futo ki ga tsuku to, mou yonaka no san-ji o sugite ita.(saking asyiknya membaca novel detektif tiba-tiba tersadar ternyata sudah lewat jam 3 malam) B. (Tindakan yang tidak diharapkan) 1. ふと 耳 を 澄 ますと 草 むらで 鳴 く 虫 の 声 が 聞 こえる Futo mimi o sumasu to, kusamura de naku mushi no koe ga kikoeru. (Ketika saya dengarkan dengan seksama, tiba-tiba terdengar suara serangga dari balik semak-semak) 2. 本 から 目 を 離 してふと 外 には 雪 が 降 っていた Hon kara me o hanashite futo miru to, soto ni wa yuki ga futte ita. (Ketika mengalihkan pandangan dari buku, tanpa sengaja melihat keluar ternyata diluar sedang turun salju) 3. 暗 闇 の 中 でふと 手 を 伸 ばすと 何 か 柔 らかなものが 指 先 に 触 れた Kurayami no naka de futo te o nobasu to, nani ka yawarakana mono ga yubisaki ni fureta. (Dalam kegelapan tanpa disadari ketika meregangkan tangan, tiba-tiba terasa ujung jari menyentuh benda yang lembut) 4. C (Menyatakan sebuah hal kecil) 5. 私 たちはふとしたことで 友 達 になりました Watashi tachi wa futo shita koto de tomodachi ni narimashita. (Tanpa disadari kami berteman) 6. 非 常 に 仲 がよかった 二 人 がふとしたことで 別 れてしまた Hijyou ni naka ga yokatta futari ga futo shita koto de wakarete shimata. (Kedua orang yang sangat bersahabat itu berpisah hanya karena hal kecil) 7. ふとしたことが 切 っ 掛 けでこの 仕 事 を 始 めました Futo shita koto ga kikkake de kono shigoto o hajimemashita. (Tanpa sengaja saya memulai pekerjaan ini secara tiba-tiba saja)

4 4. HATASHITE( 果 たして) Makna: Sesuai dengan apa yang dipikirkan / Ungkapan sebuah keragu-raguan. Arti: Sesuai seperti yang diharapkan. A. (Sesuai seperti yang diharapkan) 1. 前 から 噂 されていた 二 人 は 果 たしてこの 春 結 婚 することになった Mae kara uwasa sarete ita futari wa, hatashite kono harukekkon suru koto ni natta. (Sesuai seperti yang diharapkan kedua orang yang sejak dulu digosipkan itu akan menikah pada musim semi) 2. 朝 から 空 模 様 があやしいいと 思 っていたが 果 たして 午 後 から 雨 が 降 り 出 した Asa kara sora moyou ga ayashii to omotte ita ga, hatashite gogo kara ame ga furidashita. (Sejak pagi langit terasa sangat mencekam, sesuai dengan apa yang saya pikirkan hujan mulai turun di sore hari) 3. 外 地 にいる 友 人 から 頼 りがくる 頃 だと 思 っていたが 果 たして 長 い 手 紙 が 届 いた Gaichi ni iru yuujin kara tayori ga kuru koro da to omotte ita ga, hatashite nagai tegami ga todoita. (Ketika saya pikir suratnya akan datang, surat yang panjang datang sesuai dengan dugaan saya) B. (Menyatakan Keragu-raguan) 1. これが 果 たして 一 番 いい 方 法 かどうか 結 果 を 見 なければ 分 かりません Kore ga hatashite ichiban ii houhouka douka, kekka o minakereba wakarimasen. (Saya tidak akan mengetahui apakah ini sesungguhnya cara yang terbaik atau tidak, kalau tidak melihat hasilnya) 2. 彼 は 忙 しい 人 だから 今 日 訪 ねても 果 たして 合 えるかどうか 分 かりません Kare wa isogashii hito dakara, kyou tazunete mo hatashite aeruka douka wakarimasen. (Karena dia orang sibuk, walaupun hari ini mengunjunginya belum tentu bisa bertemu dengannya) 3. 野 党 が 政 権 を 握 っても 果 たして 期 待 通 りの 政 治 が 行 なわれるかどうかは 疑 問 です Yatou ga seiken o nigitte mo, hatashite kitai doori no seiji ga okonawareruka douka wa gimon desu. (Walaupun partai oposisi memegang kekuasaan politik, apakah akan benar-benar menyelenggarakan pemerintahan yang sesuai harapan, masih menjadi pertanyaan)

5 5. ICHIOU( 一 応 ) Makna: Secara umum / pada umumnya / untuk sementara / setidaknya. Arti: Secara umum / pada umumnya / untuk sementara / setidaknya. A. (Secara umum) 1. 私 は 日 本 語 は 一 応 話 せますが 上 手 ではありません Watashi wa Nihongo wa ichiou hanasemasu ga, jyouzu dewa arimasen. (Setidaknya saya bisa berbahasa Jepang, tapi tidak bagus) 2. 歌 舞 伎 について 一 応 知 っていますが 詳 しくはありません Kabuki ni tsuite ichiou shitte imasu ga, kuwashiku wa arimasen. (Saya tahu tentang kabuki secara umum tapi tidak tahu dengan detail) 3. これは 明 日 の 会 議 の 議 題 です 一 応 目 を 通 しておいてください Kore wa ashita no kaigi no gidai desu. Ichiou me o tooshite oite kudasai. (Ini adalah materi untuk rapat besok, Tolong baca sekilas) B. (Untuk sementara) 1. 代 金 は 一 応 半 分 だけ 払 ってください Daikin wa ichiou hanbun dake haratte kudasai. (Untuk sementara tolong Anda bayar setengahnya) 2. 一 応 ホテルに 部 屋 を 取 って ゆっくりアパートを 探 すつもりです Ichiou hoteru ni heya o totte, yukkuri apaato o sagasu tsumori desu. (Untuk sementara ini saya tinggal di hotel, kemudian baru secara perlahan akan mencari apartemen) 6. ISSO(いっそ) Makna: Masih lebih baik. Arti: Lebih baik. 1. こんなに 苦 しむくらいなら いっそ 死 んでしまいたい Konna ni kurushimu kurai nara, isso shinde shimaitai. (Kalau sangat menderita seperti ini, lebih baik mati saja) 2. 日 本 にいてもあまり 面 白 いことはない いっそ 外 国 へ 行 ってしまおうか Nihon ni itemo amari omoshiroi koto wa nai, isso gaikoku e itte shimaouka. (Walaupun ada di Jepang, tidak ada hal yang menarik, apa sebaiknya pergi keluar negeri saja ya) 3. 夫 :この 家 も 大 分 古 くなって 所 々 汚 れてきたね 妻 :いっそ 売 ってしまいましょう Otto: Kono ie mo daibu furuku natte tokorodokoro yogorete kita ne. Tsuma: Isso utte shimaimashou.

6 (Suami: Rumah ini sudah sangat tua hingga terlihat kotor dimana-mana) (Isteri: Lebih baik dijual saja) 7. IYOIYO(いよいよ) Makna: Perlahan-lahan / Segera / Akan segera. Arti: Makin / Semakin / Ahirnya / Akan. A. (Menandakan intensitas dari perkembangan suatu proses) 1. 台 風 が 近 付 くにつれて 風 はいよいよ 激 しくなってきた Taifuu ga chikazuku ni tsurete, kaze wa iyoiyo hageshiku natte kita. (Seiring dengan datangnya angin topan yang mendekat, angin bertiup semakin kencang) 2. 国 際 情 勢 は 去 年 の 秋 頃 からいよいよ 深 刻 さを 増 してきた Kokusai jyousei wa kyonen no aki koro kara iyoiyo shinkokusa o mashite kita. (Sejak musim gugur tahun lalu, situasi dunia Internasional semakin serius) B. (Menyatakan Kepastian) 1. 大 会 の 中 止 はいよいよ 間 違 いない Taikai no chuushi wa iyoiyo machigainai. (Sekarang semakin jelas terlihat bahwa pertemuan ini akan dibatalkan) 2. 山 田 氏 の 社 長 就 任 はいよいよ 確 かとなった Yamada-shi no shachou shuunin wa iyoiyo tashika to natta. (Penetapan Tuan Yamada sebagai direktur makin menjadi nyata) C. (Menyatakan proses) 1. いよいよ 本 格 的 な 冬 がやってきた Iyoiyo honkaku-tekina fuyu ga yatte kita. (Ahirnya musim dingin yang sesungguhnya datang juga) 2. 日 本 での 留 学 生 活 もいよいよ 終 わろうとしている Nihon de no ryuugakusei katsu mo iyoiyo owarou to shite iru. (Ahirnya kehidupanku sebagai mahasiswa asing di Jepang akan segera berahir) D. (Akan mulai) 1. いよいよ 眠 りには 入 ろうとしたとき 電 話 のベルが 鳴 った Iyoiyo nemuri ni hairou to shita toki, denwa no beru ga natta. (Ketika saya akan terlelap tidur, telepon berdering) 2. いよいよ 出 発 する 時 になって 切 符 を 買 っていないことに 気 が 付 いた Iyoiyo shuppatsu suru toki ni natte, kippu o katte inai koto ni ki ga tsuita. (Ketika kereta hampir berangkat, baru sadar bahwa saya lupa membeli tiket)

7 E. (Merujuk pada kegiatan yang akan terjadi di masa yang akan datang) 1. これだけ 貯 金 があれば いよいよの 時 にも 大 丈 夫 だ Kore dake chokin ga areba, iyoiyo no toki ni mo daijyoubu da. (Selama saya punya simpanan uang sebanyak ini, apapun yang akan terjadi nanti tidak akan menjadi masalah) 2. いよいよという 時 にの 準 備 に 携 帯 食 糧 を 買 っておいたほうがいいですよ Iyoiyo to iu toki ni no jyunbi ni, keitai shokuryou o katte oita houga ii desu yo. (Sebaiknya siapkan makanan yang cukup untuk jaga-jaga atas apapun yang akan terjadi) 8. IZURE(いずれ) Makna: Yang manapun / Tanpa memperhatikan / dalam hal tertentu. Arti: Salah satu / Mana saja / Manapun / Segera / Suatu waktu / Suatu hari. A. Salah Satu 1. A 案 とB 案 いずれを 取 るか 検 討 中 です A an to B an, izure o toruka kentou-chuu desu. (Apakah proposal A atau proposal B yang akan digunakan masih dalam pertimbangan) 2. 中 国 料 理 と 西 洋 料 理 のいずれがおいしいか 議 論 することはほとんど 無 意 味 です Chuugoku ryouri to seiyou ryouri no izure ga oishii ka giron suru koto wa hotondo muimi desu. (Mana yang lebih enak antara makanan china dan makanan barat adalah perdebatan yang tak ada artinya) 3. 家 庭 と 仕 事 のいずれを 優 先 されるかで 彼 女 は 今 真 剣 に 悩 んでいる Katei to shigoto no izure o yuusen saseru ka de, kanojyo wa ima shinken ni nayande iru. (Dia sangat risau mana yang harus diprioritaskan antara rumah tangga dan pekerjaan) B. Mana saja / Manapun 1. 両 力 士 いずれ 十 四 勝 で 千 秋 楽 に 出 場 した Ryou rikishi izure jyuuyon-shou de senshuuraku ni shutsujyou shita. (Setelah kedua pesumo itu memperoleh 14 kali kemenangan, keduanya akan bertemu pada pertandingan terahir) 2. 日 本 では 春 と 秋 はいずれも 気 候 が 温 和 で 暮 らしやすい Nihon dewa haru to aki wa izure mo kikou ga onwa de kurashi-yasui. (Jepang mudah ditinggali karena iklimnya besahabat baik pada musim semi maupun musim gugur)

8 C. (Manapun) (Izure ni shitemo いずれにしても) 1. イエス か ノー か いずれしても 決 定 次 第 Iesu ka No ka, izure shitemo kettei shidai, oshirase shimasu. (Apapun keputusannya baik Ya atau Tidak, saya akan beritahu Anda) 2. 明 日 は 仕 事 の 都 合 で 伺 えるかどうか 分 かりませんが いずれにしてもお 電 話 します Ashita wa shigoto no tsugou de ukagaeruka douka wakarimasen ga, izure ni shitemo odenwa shimasu. (Besok, karena ada urusan yang berkaitan dengan pekerjaan maka apakah saya akan datang atau tidaknya saya masih belum tahu, nanti saya kabari lewat telepon) D. (Segera / Suatu hari / Suatu waktu) 1. いずれ 近 いうちに 伺 います Izure chikai uchi ni ukagaimasu. (Saya akan mengunjungimu dalam waktu dekat) 2. いずれお 目 にかかって 詳 しくご 説 明 いたします Izure o-me ni kakatte kuwashiku go-setsumei itashimasu. (Bertemu dengan Anda, saya akan menjelaskannya secara terperinci dalam waktu dekat) 3. 犯 行 は 隠 していても いずれ 発 覚 するに 違 いない Hankou wa kakushite ite mo, izure hakkakusuru ni chigai nai. (Walaupun terus menyembunyikannya, suatu hari kejahatan pasti akan terbongkar juga) 4. この 静 かな 村 にもいずれ 都 市 化 の 波 が 押 し 寄 せんくるのだ Kono shizukana mura ni mo izure, toshika no nami ga oshi yosen kuru no da. (Suatu saat, gelombang urbanisasi pasti akan melanda masuk bahkan ke desa yang sepi seperti ini) 9. JITSU NI( 実 に / じつに) Makna: Sesungguhnya / sangat. Arti: Sangat / Benar-benar. 1. 実 に 道 が 混 でいますね Jitsu ni michi ga konde imasu ne. (Lalulintas jalan benar-benar padat ya) 2. 山 田 さんは 親 切 で 実 に 良 い 人 ですね Yamada san wa shinsetsu de jitsu ni yoi hito desu ne. (Yamada orangnya ramah dan sangat baik ya) 3. 実 に 面 白 い 映 画 でした 最 後 まで 息 もつけないほどでした Jitsu ni omoshiroi eiga de shita. Saigo made iki mo tsukenai hodo deshita.

9 (Film yang sangat bagus, sampai-sampai saya tidak beranjak sedikitpun sampai film ini selesai) 10. JITSU WA( 実 は / じつは) Makna: Kenyataannya / Sejujurnya / Sebenarnya. Arti: Sebenarnya / Sesungguhnya. A. Memastikan sebuah fakta 1. 彼 はごく 平 凡 な 人 間 だと 言 われているが 実 は 非 常 に 優 れた 才 能 の 持 ち 主 だ Kare wa goku heibonna ningen da to iwarete iru ga, jitsu wa hijyou ni sugureta sainou no mochi meshi da. (Dia dianggap hanya seperti orang biasa saja, namun sebenarnya adalah seorang yang sangat jenius) 2. 社 長 は 仕 事 には 非 常 厳 しくって 冷 たいようだが 実 は 大 変 心 の 優 しい 人 で ある Shachou wa shigoto ni wa hijyou ni kibishikutte tsumetai you da ga, jitsu wa taihen kokoro no yasashii hito de aru. (Walaupun bekerja sebagai direktur beliau orang yang sangat disiplin dan berhati dingin, tetapi sesungguhnya beliau adalah orang yang sangat baik hatinya) 3. この 会 社 は 全 て 順 調 にいっていつようだが 実 は 倒 産 寸 前 だという Kono kaisha wa subete junchou ni itte iru you da ga, jitsu wa tousan sunzen da to iu. (Perusahaan ini kelihatannya benar-benar berjalan dengan baik, tapi sebenarnya akan segera bangkrut) B. Mengungkapkan sesuatu dengan ragu-ragu 1. 実 は 会 社 を 止 めたいと 思 います Jitsu wa, kaisha o yametai to omoimasu. (Sebenarnya saya ingin mengundurkan diri dari perusahaan) 2. 実 は 大 切 な 書 類 を 無 くしてしまいました Jitsu wa, taisetsuna shorui o nakushite shimasimashita. (Sebenarnya saya telah menghilangkan dokumen yang penting) 3. 実 は 今 度 結 婚 することにしました Jitsu wa kondo kekkonsuru koto ni shimashita. (Sebenarnya saya memutuskan akan menikah) 11. KEKKYOKU ( 結 局 / けっきょく) Makna: Maka dari itu / Bagaimanapun juga / Ahirnya. Arti: Ahirnya / Kesimpulannya / Singkatnya / Tenyata.

10 A. Ahirnya 1. 三 時 間 議 論 を 続 けたが 結 局 結 論 は 出 なかった Sanjikan giron o suzuketa ga, kekkyoku ketsuron wa denakatta. (Padahal sudah 3 jam mendiskusikannya, ahirnya tidak ada juga kesimpulan yang didapat) 2. 高 校 を 出 てから 大 学 に 行 くか 就 職 するか 迷 ってが 結 局 進 学 に 決 めた Kokou o dete kara daigaku ni iku ka shuushokusuru ka mayotta ga, kekkyoku shingaku ni kimeta. (Setelah lulus SMA saya bingung, apakah akan melanjutkan pendidikan atau akan cari pekerjaan, tapi ahirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah) 3. マラトンが 始 まった 時 には 千 人 以 上 もいたが 結 局 最 後 まで 走 ったのは 八 十 人 だけだった Maraton ga hajimatta toki ni wa sen nin ijyou mo ita ga, kekkyoku saigo made hashita no wa hachijyuu nin dake datta. (Ketika maraton ini dimulai pesertanya mencapai seribu orang lebih, tapi ahirnya yang selesai sampai ahir hanya 80 orang saja) B. Kesimpulannya / Singkatnya / Ternyata 1. あなたの 言 っていることも 結 局 私 の 意 見 と 同 じではありませんか Anata no itte iru koto mo, kekkyoku watashi no iken to onaji de wa arimasenka. (Singkatnya, Apa yang Anda katakan bukankah sama dengan pendapat saya) 2. 彼 は 非 常 に 厳 しいことを 言 っているが 結 局 愛 情 の 表 現 なのです Kare wa hijyou ni kibishii koto o itte iru ga, kekkyoku aijyou no hyougen nano desu. (Dia selalu sangat kritis ketika mengomentari Anda, tetapi sebenarnya itu adalah caranya mengungkapkan kasih sayangnya pada Anda) 3. 二 人 の 論 争 は 結 局 お 金 の 問 題 なのだ Futari no ronsou wa, kekkyoku okane no mondai nano da. (Pertengkaran kedua orang itu ternyata menyangkut masalah uang) 12. KITTO ( 屹 度 / きっと) Makna: Kemungkinan / Diduga / Tentunya / Pastinya / Tanpa ragu-ragu. Arti: Mungkin / Kemungkinan besar / Selalu / Tentu / Pasti. A. Mengandung dugaan yang tidak begitu kuat 1. 今 夜 はひどく 冷 える 明 日 はきっと 雪 になるだろう Konya wa hidoku hieru, ashita wa kitto yuki ni naru darou. (Malam ini sangat dingin, mungkin besok akan turun salju)

11 2. 吉 田 さんはまだ 来 ません きっと 道 が 込 んでいるんですよ Yoshida san wa mada kimasen, kitto michi ga konde irun desuyo. (Pak Yoshida belum datang, kemungkinan besar karena terjebak macet) B. Mengandung dugaan mendekati kepastian 1. お 酒 を 飲 むと 翌 日 はきっと 胃 の 調 子 が 悪 い Osake o nomu to yokujitsu wa kitto i no choushi ga warui. (Ketika saya minum sake saya selalu sakit perut keesokan harinya) 2. 手 術 さえ 受 ければ あなたの 病 気 はきっと 直 ります Shujutsu sae ukereba, anata no byouki wa kitto naorimasu. (kalau kamu menjalani operasi ini, kamu tentu akan membaik) 3. A: 近 いうち またいらっしゃってくださいね Chika uchi, mata irasshatte kudasai ne. (Datang lagi segera, ya) B: はい きっと 伺 います Hai, kitto ukagaimasu. (Ya, pasti saya akan datang) 13. MASAKA ( 真 逆 / まさか) Makna: Mustahil. Arti: Tidak mungkin. A. Mengungkapkan kemustahilan 1. まさかあの 人 がそんな 馬 鹿 なことをするはずがない Masaka ano hito ga sonna baka na koto o suru wa zuga nai. (Tidak mungkin dia melakukan sesuatu yang bodoh seperti itu) 2. 彼 女 は 昨 日 新 婚 旅 行 に 出 かけたのだから まさか 東 京 にはいないでしょ Kanojo wa kinou shinkon ryokou ni dekaketa no dakara, masaka Toukyou ni wa inai desyo. (Dia pergi berbulan-madu kemarin, jadi tidak mungkin dia ada di Tokyo sekarang) B. Bertentangan dengan akal sehat 1. お 金 がないからといって まさか 他 人 のお 金 を 使 うわけにはいかない Okane ga nai kara to itte, masaka tanin no okane o tsukau wake ni wa ikanai. (Bahkan jika saya tidak punya uang sama sekali, saya tidak mungkin memakai uang orang lain) 2. 野 球 を 見 たいが まさか 会 社 を 休 んで 行 くことはできない Yakyuu o mitai ga, masaka kaisha o yasunde iku koto wa dekinai.

12 (Saya ingin menonton pertandingan Baseball, tapi saya tidak mungkin bolos kerja) C. Kejadian tidak terduga 1. 子 供 はまさかの 時 にも 困 らないように 強 い 人 間 に 育 てたいものです Kodomo wa masaka no toki ni mo komaranai youni, tsuyoi ningen ni sodatetai mono desu. (Anak-anak harus dibesarkan agar menjadi orang yang kuat menghadapi segala kesulitan) 2. まさかの 時 に 備 えて 食 料 品 は 一 週 間 分 ぐらい 余 分 に 買 っておいたほうがい いですよ Masaka no toki ni sonaete shokuryouhin wa ishuukanbun gurai yobun ni katte oita hou ga ii desu yo. (Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi keadaan darurat, rasanya kita perlu memiliki tambahan suplai makanan untuk seminggu) 3. まさかの 時 には この 鞄 だけ 持 って 家 を 出 るつもりです Masaka no toki ni wa, kono kaban dake motte, uchi o deru tsumori desu. (Ketika keadaan darurat terjadi, saya akan hanya meraih tas ini dan lari keluar rumah) 14. MASA NI ( 正 に / 将 に / まさに) Makna: Tentu / Pasti / Sungguh / Hanya / Akan / Tepatnya. Arti: Benar-benar / Hampir / Nyaris A. Penggunaan penegasan 1. 私 が 言 いたいたかったのは 正 にそのことです Watashi ga iitaitakatta no wa, masa ni sono koto desu. (Itu yang benar-benar ingin saya katakan, benar-benar hal itu) 2. 富 士 山 は 正 に 日 本 一 美 しい 山 と 言 えるでしょう Fujisan wa masa ni Nihon ichi utsukushii yama to ieru deshou. (Kita benar-benar bisa mengatakan bahwa Gunung Fuji adalah gunung terindah di Jepang) 3. 頂 上 からの 眺 めは 正 に 一 幅 の 名 画 のようだ Choujyou kara no nagame wa masa ni ippuku no meiga no you da. (Pemandangan dari puncak gunung benar-benar seperti sebuah lukisan Masterpiece / Mahakarya) B. Rujukan waktu

13 1. プラットホームに 駆 け 付 けると 電 車 のドアは 将 に 締 まるところだった Puratto hoomu ni kaketsukeru to, densha no doa wa masa ni shimaru tokoro datta. (Pintu kereta itu hampir akan tertutup ketika saya berlari ke arah peron tiket) 2. 大 統 領 はいま 将 に 飛 行 機 のタラップを 降 りるところです Daitouryou wa ima masa ni hikouki no tarappu o oriru tokoro desu. (Presiden akan turun segera dari tangga pesawat) 3. 勇 敢 な 消 防 士 は 将 に 焼 け 落 ちようとしているいえの 中 に 飛 び 込 んで 子 供 を 救 い 出 した Yuukanna shouboushi wa masa ni yake-ochi you to shite iru ie no naka ni tobikonde kodomo o sukuidashita. (Petugas pemadam kebakaran yang pemberani menyelamatkan anak kecil itu dengan melompat persis disaat rumah itu akan terkurung api) 15. MASASHIKU ( 正 しく/まさしく) Makna: Tentu / Pasti / Tak ada keraguan/ Sungguh / Serius / Positif. Arti: Benar-benar. 1. これこそまさしく 私 が 長 い 間 探 していた 本 です Korekoso masashiku watashi ga nagai aida sagashite ita hon desu. (Buku itulah yang benar-benar saya cari sekian lama) 2. 彼 女 はまさしく 典 型 的 な 日 本 人 と 言 えます Kanojyo wa masashiku tenkei-tekina Nihon-jin to iemasu. (Dia benar-benar dapat dikatakan tipikal orang Jepang) 3. 私 が 言 いたいかったのはまさしくそのことです Watashi ga iitaikatta no wa masashiku sono koto desu. (Yang ingin saya katakan, benar-benar hal itu) 4. 富 士 山 はまさしく 日 本 一 美 しい 山 と 言 えるでしょう Fujisan wa masashiku Nihon ichi utsukushii yama to ieru deshou. (Kita bisa katakan bahwa gunung Fuji adalah benar-benar gunung terindah di Jepang) 16. MASHITE ( 況 して / まして) Makna: Bahkan / Lebih lagi / Benar-benar sedikit / Lebih sedikit lagi / Masih sedikit. Arti: Apalagi / Terlebih lagi. A. Mengungkapkan kondisi masih lebih atau jauh lebih dari pada umumnya 1. 私 はまだ 日 本 語 が 少 ししか 話 せません まして 新 聞 や 雑 誌 が 読 めるはずは ありません Watashi wa mada Nihongo ga sukoshi shika hanasemasen, mashite shinbun ya zasshi ga yomeru hazu wa arimasen.

14 (Saya hanya bisa bicara bahasa Jepang sedikit-sedikit sekarang, jadi tentunya saya tidak bisa membaca koran atau majalah) 2. あの 辺 は 昼 間 も 大 変 静 かなところです まして 夜 は 寂 しいくらいです Ano hen wa hiruma mo taihen shizukana tokoro desu. Mashite yoru wa kibishii kurai desu. (Di daerah ini selalu sepi saat siang hari, apalagi dimalam hari, sampai terasa sepi. B. (Membandingkan kondisi biasa dan kondisi ekstrim 1. 我 々は 貧 乏 で 食 事 さえ 満 足 に 取 れないのです まして 自 分 の 家 を 持 つ などとても 不 可 能 です Wareware wa binbou de shokuji sae manzoku ni torenai no desu. Mashite jibun no ie o motsu nado totemo fukanou desu. (Kami, karena miskin untuk makan saja tidak cukup apalagi sampai punya sampai punya rumah, tidak mungkin) 2. 動 物 でも 自 分 の 子 を 可 愛 がります まして 人 間 の 親 が 子 供 が 可 愛 くな いははずはありません Doubutsu demo jibun no ko o kawaigarimasu, mashite ningen no oya ga kodomo ga kawaikunai hazu wa arimasen. (Binatang saja mencintai anak-anaknya, apalagi manusia tidak mungkin tidak mencintai ana-anak mereka) 17. MASUMASU ( 益 々/ ますます) Makna: Bertambah banyak jumlahnya / Bertambah kuat. Arti: Masih lagi / Lagi dan lagi / Bertambah. 1. 夜 になると 雨 は 益 々 激 しくなった Yoru ni naru to ame wa masumasu hageshiku natta. (Ketika malam tiba, hujan bertambah lebat) 2. 日 本 と 中 国 との 交 流 は 今 後 益 々 盛 んになることでしょ Nihon to Chuugoku to no kouryuu wa, kongo masumasu sakan ni naru koto desho. (Kontak antara Jepang dan Cina akan sangat bertambah sejak sekarang) 3. 今 年 初 めから 地 価 がまた 上 がり 始 め 郊 外 に 自 分 の 家 を 持 つという 庶 民 の 夢 はますます 難 しくなってきた Kotoshi hajime kara chika ga mata agarihajime, kougai ni jibun no ie o motsu to iu shomin no yume wa masumasu muzukashiku natte kita. (Harga tanah naik lagi sejak awal tahun, dan impian orang untuk memiliki rumah di pinggiran kota makin sulit terpenuhi) 18. MAZU( 先 ず/ まず) Makna: Permulaan / Kemungkinan. Arti: Pertama-tama / Mulai / Mungkin / Saya kira.

15 A. Untuk menandakan awal dari sebuah proses 1. まず 自 己 紹 介 をしたいと 思 います Mazu, Jikoshoukai o shitai to omoimasu. (Pertama-tama, saya ingin memperkenalkan diri) 2. まず 事 件 当 初 の 経 過 報 告 を 致 します Mazu jiken tousho kara no keika houkoku o itashimasu. (Pertama-tama saya akan memberi laporan soal insiden itu sejak awal mulanya) 3. 日 本 の 美 しい 山 として 挙 げられるのは まず 富 士 山 でしょう Nihon no utsukushii yama to shite agerareru no wa, mazu Fuji-san deshou. (Ketika memberikan contoh gunung-gunung paling indah di Jepang, kita harus mulai dari gunung Fuji) B. (Untuk mengungkapkan kemungkinan 1. 今 夜 は 雲 が 多 いから 明 日 はまず 雨 が 降 るでしょう Konya wa kumo ga ooi kara, ashita wa mazu ame ga furu deshou. (Karena langit sangat berawan malam ini mungkin besok akan turun hujan) 2. 近 いうち 東 日 本 に 大 きい 地 震 が 起 こることはまず 間 違 いがないだろ Chikai uchi higashi Nihon ni ookii jishin ga okoru koto wa mazu machigai ga nai daro. (Menurut saya pastinya akan terjadi gempa besar di Jepang sebelah timur dalam waktu dekat) 3. 長 い 歴 史 からみて 人 類 の 争 いが 全 くなくなることはまず 期 待 できないだ ろう Nagai rekishi kara mite, jinrui no arasoi ga mattaku nakunaru koto wa mazu kitai de kinai darou. (Ditinjau dari sejarah yang panjang saya rasa tidak ada harapan bagi manusia bakal berhenti berperang) 19. MUSHIRO( 寧 ろ/ むしろ) Makna: Ketimbang / Dibandingkan. Arti: Lebih baik / Mendingan. 1. 今 日 は 涼 しいというよりむしろ 寒 いくらいですね Kyou wa suzushii to iu yori mushiro samui kurai desu ne. (Hari ini ketimbang dikatakan sejuk, lebih baik dikatakan dingin) 2. こういう 仕 事 は 人 に 頼 むよりむしろ 自 分 でやってしまうほうが 楽 です Kouiu shigoto wa hito ni tanomu yori mushiro jibun de yatte shimau hou ga raku desu. (Daripada meminta orang lain melakukan pekerjaan ini, mendingan lebih mudah saya mengerjakan sendiri)

16 3. そんなことをするなら むしろ 死 んだほうがいい Sonna koto o suru kurai nara, mushiro shinda hou ga ii. (Kalau sampai saya melakukan hal itu, lebih baik saya mati) 20. NAMAJI( 憖 / なまじ) Makna: Sembarangan / Asal-asalan / Terburu-buru / Tidak terlaksana dengan sempurna. Arti: Tidak lengkap / Tanggung / Setengah-setengah. 1. なまじ 外 国 を 知 っているかえって 困 ることがある Namaji gaikokugo o shitte iru kaette komaru koto ga aru. (Kalau kamu mengetahui bahasa asing setengah-setengah, adakalanya kamu mendapatkan kesulitan) 2. なまじ 言 い 訳 をするとかえって 誤 解 をまねく 恐 れがある Namaji iiwake o suru to kaette gokai o maneku osore ga aru. (Kalau Anda membuat alasan yang setengah-setengah, dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahfahaman) 3. 病 人 がまなじ 医 学 の 本 など 読 むとかえって 心 理 的 に 悪 い 影 響 がある Byounin ga manaji igaku no hon nado yomu to kaette shinriteki ni warui eikyou ga aru. (Seseorang yang sedang sakit jangan coba-coba membaca buku kesehatan, karena akan menimbulkan dampak yang buruk pada kondisi psikologisnya) 21. OMOWAZU( 思 わず/ おもわず) Makna: Secara naluriah / Insting / Tidak sengaja. Arti: Spontan / Tanpa sadar / Secara tidak sengaja. 1. 大 学 入 試 合 格 の 通 知 が 来 た 時 嬉 しかったので 思 わず 万 歳 と 叫 んで しまた Daigaku nyuushi gokaku no tsuuchi ga kita toki, ureshikatta node omowazu Banzai to sakende shimatta. (Ketika saya menerima pengumuman bahwa saya lulus ujian masuk universitas, saya sangat girang dan secara spontan berteriakl Banzai ) (to be continued)

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Berapa Harganya? いくらですか

Berapa Harganya? いくらですか Berapa Harganya? いくらですか i Copyright Ahmad Hasnan Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap mencantumkan

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang menarik untuk dipelajari karena bahasa sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat

ABSTRAK. atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat ABSTRAK Bahasa adalah alat yang digunakan seseorang untuk melahirkan pikiranpikiran atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur kalimatnya. Makna kalimat tersebut ditandai dengan hadirnya tanda baca, atau kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan bahasa yang banyak dipelajari di Indonesia. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama seperti bahasa lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto (2007:118), menyatakan bahwa jodoushi apabila dipadankan ke dalam bahasa Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI 2.1. Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Dari 9 wakamono kotoba yang diteliti yaitu ~teki, ~mitaina, choo~, tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya memiliki bentuk asal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri

Lebih terperinci

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi Pengantar Belajar Bahasa i (introduction to Japanese language ) Oleh : Ahmad Hasnan 1 Introduction Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam perkembangannya tidak menunjukkan hubungan

Lebih terperinci

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DASAR. Dewa Putu Adnyana STIBA Saraswati Denpasar. Abstract

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DASAR. Dewa Putu Adnyana STIBA Saraswati Denpasar. Abstract FUNGSI PARTIKEL の (NO) Dewa Putu Adnyana STIBA Saraswati Denpasar Abstract Learning Japanese is not easy for the beginner, because the Japanese language has unique characteristics in terms of words, letters,

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI JURNAL Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Sastra Disusun Oleh : ULFATUL FITRIANI C12.2012.00424

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki keunikan tersendiri. Salah satu bahasa yang memiliki keunikan dan karakteristik yaitu bahasa

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG Menurut Kaneko Shiro dalam Susanti (2007:28-36) ragam memohon bahasa Jepang dikelompokkan ke

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari* ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI Mei Ambar Sari* Abstrak Novel Bocchan karya Natsume Souseki merupakan salah satu novel yang masih banyak dibaca oleh

Lebih terperinci

Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO 639-1 ja ISO 639-2 jpn SIL JPN

Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO 639-1 ja ISO 639-2 jpn SIL JPN Bahasa Jepang Dituturkan di: Jepang, Guam, Kepulauan Marshall, Palau, Taiwan Wilayah: Asia Timur, Oseania Jumlah penutur: 127 juta Urutan ke: 8 Klasifikasi rumpun bahasa: Tidak diklasifikasikan Jepanik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman pesan berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan dimaksud

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 Ima nanji desuka? 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 3.3 Menentukan informasi berkenaan dengan memberi dan meminta informasi terkait tanggal,

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah:

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah: BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG 3.1. Penggunaan Hoshii Hoshii adalah verba bantu yang menyatakan pengharapan/keinginan orang pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki fungsi utama yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hidup dan hubungan antarmanusia. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah satu dari 10 jenis kelas kata tersebut. Partikel dalam bahasa Jepang disebut juga joshi. Jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Dialek di Jepang Tiap daerah hampir memiliki dialek yang berbeda. Menurut sejarahnya ini karena letak dan pengaruh terhadap daerah-daerah ini yang berlainan. Dan dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

BAB II JOSHI. berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara. dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo. BAB II JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Di dalam gramatika bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui berarti penggolongan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing. Namun, secara garis besar Bahasa sebagai alat komunikasi adalah definisi singkat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak terlepas dari budaya. Salah satu unsur penting dalam budaya adalah bahasa. Manusia tidak mungkin hidup tanpa bahasa karena manusia dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) 2.1 Pengertian Partikel (Joshi) Di dalam gramatika bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek penelitian linguistik. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, sebab bahasa sebagai alat komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi satu

Lebih terperinci

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? だい あんぜん さ ぎょう なん ひつ 第 1 安 全 作 業 は 何 のために 必 要 よう か? Perlunya melakukan pekerjaan dengan aman 1) Kalau sampai cedera karena kecelakaan kerja, bahkan sampai

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String Venny Larasati Ayudiani 13513025 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki makna yang hampir mirip. Salah satunya terdapat pada kelas kata adverbia. Adverbia adalah kata yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sebuah tuturan yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan digunakan manusia untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG 6 2.1 Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang Kata Anomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat nama. Anomatope berarti nama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa pun bersifat unik, dalam arti setiap bahasa mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia ini sangat beragam, dan keberagaman tersebut dilatarbelakangi oleh keberagaman budaya penuturnya. Dewasa ini, seseorang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil belajar mengajar menggunakan permainan menemukan gambar sebagai upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk berkomunikasi dalam pengungkapan gagasan atau perasaan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk berkomunikasi dalam pengungkapan gagasan atau perasaan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki peribahasa, peribahasa pada umumnya digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam pengungkapan gagasan atau perasaan yang ingin diungkapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berinteraksi, karena bahasa adalah sumber untuk terciptanya

Lebih terperinci

学習内容 Isi Pengajaran. 教材 Alat Bantu 挨拶 10 復習

学習内容 Isi Pengajaran. 教材 Alat Bantu 挨拶 10 復習 Nama : JOHN GORGA 日時 : Tgl.08 年 7 月 25 日 ( 金曜日 ) Pk.13:00-14:30 クラス : Kelas XII IPS 1 テーマ : Tema すきなもの Hal yang disukai 目標 : Siswa dapat menyebutkan hal yang disukai tentang olahraga dan mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci