1.1. Aktivitas antioksidan metode DPPH (Molyneux, 2004) Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh herbal campuran daun
|
|
- Widyawati Jayadi
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 64
2 65 Lampiran 1. Prosedur analisis 1.1. Aktivitas antioksidan metode DPPH (Molyneux, 2004) Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Prosedur: Penetapan IC50 (Inhibition concentration 50%) dari larutan uji menggunakan DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis. 1) Pembuatan larutan stok Sampel ditimbang sebanyak 6,25 mg dilarutkan dalam 25 ml metanol (250 ppm). 2) Pembuatan larutan DPPH DPPH (8 mg) dilarutkan dalam metanol sampai 50 ml, sehingga diperoleh larutan 100 ppm. Larutan dijaga pada suhu C terlindungi dari cahaya untuk segera digunakan. 3) Penetapan panjang gelombang maksimum DPPH Larutan DPPH diamati absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm 4) Uji aktivitas antioksidan dengan pembuatan larutan uji dan pembanding, dibuat larutan uji dan larutan pembanding dalam berbagai konsentrasi pelarut metanol melalui pengenceran bertingkat, sebagai berikut: Konsentrasi (ppm) Sampel Blanko Reference 2 ml metanol + 0,5 ml DPPH 2,5 ml metanol ml sampel + 0,5 ml DPPH 2 ml sampel + 0,5 ml metanol ml sampel + 1 ml metanol + 1 ml sampel + 1,5 ml 0,5 ml DPPH metanol 62,5 0,5 sampel + 1,5 ml metanol 0,5 ml sampel ,5 ml DPPH Metanol 31,25 0,25 sampel + 1,75 ml 0,25 ml sampel + 2,25 metanol + 0,5 ml DPPH metanol
3 66 5) Pengukuran absorbansi dan % inhibisi senyawa uji Berbagai konsentrasi pengenceran ditambahkan larutan DPPH 100 ppm sebanyak 0,5 ml kemudian inkubasi selama 30 menit dan baca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum (517 nm) 6) Pengukuran IC50 Nilai IC50 dihitung dari kurva regresi linier antara % inhibisi serapan dengan berbagai konsentrasi larutan uji dengan rumus: % Inhibisi = A blanko A sampel A blanko x 100% Keterangan: A blanko = serapan hitung blanko A sampel = serapan hitung sampel % inhibisi = persentase kapasitas penghambatan radikal bebas Nilai IC50 diperoleh dengan mengganti Y (ordinat) dari persamaan regresi linier yang diperoleh dalam kurva dengan nilai 50. Tabel Intensitas kekuatan Antioksidan Nilai IC50 Intensitas kekuatan 50 Sangat kuat > Kuat > Lemah > 600 Sangat lemah 1.2. Total flavonoid metode spektrofotometri (Thambe & Bhambar, 2014) Tujuan: Untuk mengetahui kadar flavonoid ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan menggunakan quercetin sebagai standar. Prosedur:
4 Absorbansi 67 0,1 gram ekstrak dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambahkan 3 ml metanol, 0,2 ml larutan AlCl3 10%, 0,2 ml larutan CH3COOK 1M. Kemudian ditambahkan akuades hingga volume mencapai 10 ml lalu didiamkan selama 10 menit. Dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-vis pada panjang gelombang 434 nm menggunakan quercetin (0,00 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ppm). Konsentrasi standar dan Absorbansi Quercetin dapat dilihat pada tabel berikut: Konsentrasi standar Absorbansi 0 0,0000 0,1 0,1690 0,2 0,3600 0,3 0,5480 0,4 0,7290 0,5 0,9000 Kurva Standar Quersetin 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0-0, Quercetin (ppm) y = 0,1819x - 0,0039 R² = 0,9997 kurva std quersetin Linear (kurva std quersetin) Cara perhitungan kadar flavonoid pada bahan sebagai berikut: Kadar flavonoid (mg/g) = C sampel x faktor pengenceran x V sampel berat sampel 1.3. Uji Kualitatif Triterpenoid Larutan uji sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu
5 68 ditambahkan dengan asam asetat anhidrat sampai sampel terendam ±1,5 ml. Selanjutnya ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Adanya triterpenoid ditandai dengan terbentuknya cincin jingga kecoklatan, merah atau violet pada perbatasan larutan (Harborne, 1996) Intensitas kecerahan warna (nilai L*), warna hijau (nilai a*), dan warna kuning (nilai b*) menggunakan metode chromameter C5 (Yam and Papadakis, 1998) Tujuan: Untuk mengetahui intensitas warna pada ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Prosedur: 1. Persiapan sampel 2. Tahap kalibrasi alat dilakukan dengan menempatkan kepala optik secara vertikal diatas plat putih standar dengan bagian belakang plat menghadap ke sumber cahaya. 3. Pengukuran warna sampel 4. Memilih menu pada alat untuk menggunakan skala pengukuran L*, a*, dan b* 5. Kepala optik diletakkan secara vertikal diatas sampel. 6. Menekan tombol start dan data hasil pengukuran warna sampel dapat diamati berupa data dalam unit warna CIE lab. - notasi L* menyatakan parameter kecerahan (light), mempunyai nilai 0 (hitam) sampai 100 (putih) - notasi a* menyatakan kromatik campuran merah hijau nilai a+ dari 0 sampai +100 untuk warna merah
6 69 nilai a- dari 0 sampai -80 untuk warna hijau - notasi b*menyatakan kromatik campuran kuning biru nilai b+ dari 0 sampai +70 untuk warna kuning nilai b- dari 0 sampai -70 untuk warna biru 7. Menentukan nilai 0 Hue dengan mengonversikan nilai L*, a* dan b* dengan menggunakan rumus : Hue = tan -1 (b*/a*) Tabel Nilai Hue dan daerah Kisaran Warna Kromatis Nilai Hue Daerah Kisaran Warna Kromatisitas Red Purple (RP) Red (R) Yellow Red (YR) Yellow (Y) Yellow Green (YG) Green (G) Blue Green (BG) Blue (B) Blue Purple (BP) Purple (P) (Sumber : Hutchings, 1999) 1.5. Kadar Sisa Pelarut (Modifikasi AOAC, 1990) Analisis ini menggambarkan kadar pelarut yang tertinggal dalam ekstrak teh herbal campurandaun pegagan dan bunga krisan. Perhitungannya didasarkan kepada massa pelarut yang menguap dari setiap massa bahan yang diuapkan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Membersihkan botol vial menggunakan etanol; 2. Mengeringkan botol vial menggunakan oven; 3. Menimbang botol vial menggunakan neraca analitik (a);
7 70 4. Memasukkan 1 gram ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan ke dalam botol vial (b); 5. Ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan dalam botol vial dievaporasi pada suhu 50 0 C selama 1 jam; 6. Setelah 1 jam, botol vial ditimbang kembali; 7. Menghitung kadar sisa pelarut dengan persamaan berikut : Keterangan : Kadar sisa pelarut (%) = a = massa botol vial kosong (g) b = massa awal ekstrak (b) c = massa botol vial setelah dilakukan evaporasi (g) b (c a) x 100% b 1.6. Bobot jenis (SNI ) Bobot jenis adalah perbandingan massa suatu zat dengan massa air pada volume dan suhu yang sama. Prosedur pengukuran bobot jenis ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah sebagai berikut: 1. Piknometer dicuci dan dibersihkan dengan alkohol. Piknometer dikeringkan dengan aliran udara kering kemudian ditutup; 2. Piknometer kosong tutupnya ditimbang menggunakan neraca analitik selama 30 menit (m); 3. Piknometer kosong diisi dengan aquades, selama pengisian dengan aquades hindari terjadinya gelembung udara. Kemudian piknometer berisi aquades dipanaskan menggunakan penangas air pada suhu 25 0 C ± 0,2 0 C selama 30 menit;
8 71 4. Setelah dipanaskan, piknometer dikeringkan bagian luarnya kemudian ditimbang selama 30 menit (m1); 5. Piknometer dikosongkan kembali lalu dicuci dan dibersihkan dengan alkohol, kemudian dikeringkan dengan aliran udara kering; 6. Piknometer kosong diisi dengan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan sebanyak 1 ml, selama pengisian hindari terjadinya gelembung udara. Kemudian piknometer dipanaskan menggunakan penangas air pada suhu 25 0 C ± 0,2 0 C selama 30 menit; 7. Piknometer berisi ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan ditempatkan dalam neraca analitik, didiamkan selama 30 menit kemudian piknometer tersebut ditimbang (m2); 8. Melakukan perhitungan bobot jenis dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : m = bobot piknometer kosong (g) m1 = bobot piknometer + aquades (g) m2 = bobot piknometer + ekstrak (g) Bobot jenis = (m 2 m) (m 1 m)
9 72 Lampiran 2. Data dan perhitungan statistik aktivitas antioksidan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Data Hasil Pengamatan Aktivitas Antioksidan teh herbal campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Ulangan Rata- Total Rata SD A 148,25 154,8 103,60 107,40 514,05 128,51 26,75 B 192,85 195,78 189,33 208,61 786,57 196,64 8,40 C 367,17 327,39 330,21 336, ,56 340,39 18,28 Total 708,27 677,97 623,14 652, ,18 Data Transformasi Log Ulangan Rata- Total Total^ Rata SD A 2,171 2,190 2,015 2,031 8,41 70,68 2,102 0,0913 B 2,285 2,292 2,277 2,319 9,17 84,15 2,293 0,0183 C 2,565 2,515 2,519 2,527 10,13 102,54 2,532 0,0228 Total 7,02 7,00 6,81 6,88 27,71 257,37 Total^2 49,30 48,95 46,39 47,30 191,95 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk Ulangan 3 0, , ,11 4,76 63, , , ,69 5,14 Galat 6 0, ,00296 Total 11 0,39837 Fh perlakuan > F05 Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap aktivitas antioksidan, maka perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan) KT Galat Sx = r = 0,0272 Ratarata SSR LSR Selisih Dua Ratarata Hasil A 17,69 bc B 21,04 3,46 0,09 3,35 b C 25,64 3,58 0,10 7,95 4,6 a
10 73 A B C SSR 3,46 3,58 LSR 0,09 0,10 Rata-Rata 17,69 21,04 25,64 Rataan LSR a 25,54 b 20,95 bc 17,69 Kesimpulan Aktivitas Antioksidan (ppm) A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan 128,51 ± 26,8 bc B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan 196,64 ± 8,4 b C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 340,93 ± 18,3 a Keterangan: Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5% Contoh perhitungan IC50 dari sampel A Diketahui nilai R = 0,89 Konsentrasi Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi % Inhibisi (ppm) 2 0, ,5 0, ,10 1 0, ,5 0, ,45 0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,55 62,5 38,20 0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,61 31,25 31,46 Menghitung nilai % Inhibisi pada konsentrasi 250 ppm: % Inhibisi = (A referensi A sampel) (A referensi) x 100% % Inhibisi = (0,89 0,275) (0,275) x 100% % Inhibisi = 69,10 %
11 % Inhibisi % Inhibisi % Inhibisi 74 Kurva Daya Hambat Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap DPPH Ulangan 1 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = 0,1674x + 25,183 R² = 0, Konsentrasi (ppm) Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap DPPH Ulangan 2 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = 0,1616x + 24,985 R² = 0, Konsentrasi Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap DPPH Ulangan 3 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = 0,1135x + 38,241 R² = 0, Konsentrasi
12 % Inhibisi 75 Kurva Daya Hambat Ekstrak Formulasi A terhadap DPPH Ulangan 4 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = 0,1144x + 37,714 R² = 0, Konsentrasi Nilai IC50 dari Ekstrak Formulasi A Ulangan Pers. Regresi Linear IC50 (ppm) Rata-rata (ppm) 1 y = 0,1674x + 25, ,25 2 y = 0,1616x + 24, ,8 3 y = 0,1135x + 38, ,6 128,51 ± 26,8 4 y = 0,1144x + 37, ,4 Contoh perhitungan ulangan 1 : y = 0,1674x + 25, = 0,1674 (x) + 25,183 24,817 = 0,1674 x x = 148,25 ppm
13 76 Lampiran 3. Data dan perhitungan statistik total flavonoid ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Data Hasil Pengamatan Total Flavonoid Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Ulangan Total Rata-Rata SD A 6,56 6,41 8,03 7,91 28,91 7,23 0,86 B 6,45 6,26 7,99 7,79 28,49 7,12 0,89 C 7,69 6,57 6,45 7,19 27,9 6,98 0,58 Total 20,7 19,24 22,47 22,89 85,3 Data Hasil Transformasi Log Ulangan Rata- Total Total^ Rata SD A 0,817 0,807 0,905 0,898 3,43 11,74 0,86 0,0519 B 0,810 0,797 0,903 0,892 3,40 11,56 0,85 0,0547 C 0,886 0,818 0,810 0,857 3,37 11,36 0,84 0,0356 Total 2,51 2,42 2,62 2,65 10,20 34,66 Total^2 6,31 5,86 6,85 7,00 Ulangan Total Total^2 A 0,67 0,65 0,82 0,81 2,94 11,74 B 0,66 0,63 0,81 0,79 2,90 11,56 C 0,78 0,67 0,66 0,73 2,84 11,36 Total 2,11 1,95 2,29 2,34 8,69 34,66 Total^2 6,31 5,86 6,85 7,00 26,02 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk Ulangan 3 0, , ,07 4,76 8, , , ,12 5,14 Galat 6 0, ,00171 Total 11 0,02127 Fh perlakuan < F05 Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap total flavonoid, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan) Sx 0,021
14 77 C B A SSR 3,46 3,58 LSR 0,07 0,07 Rata-Rata 0,84 0,85 0,86 Rataan LSR 0,79 a 0,78 Rata-rata SSR LSR Selisih Dua Rata-rata Hasil A 7,23 a B 7,12 3,46 0,07 0,11 a C 6,98 3,58 0,07 0,25 0,14 a KESIMPULAN A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan Total Flavonoid 7,23 ± 8,58 a 7,12 ± 8,95 a C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 6,98 ± 5,76 a Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5% Contoh perhitungan kadar flavonoid ekstrak formulasi C w V Absorbansi Sampel Ulangan Sampel Sampel FP A b x (mg/l) (y) (gram) (ml) 1 0,463 1, ,1819 0,0039 2,5668 C 2 0,458 1, ,1819 0,0039 2, ,423 1, ,1819 0,0039 2, ,433 1, ,1819 0,0039 2,4019 Nilai x diperoleh dari persamaan kurva standar quercetin : y = 0,1819 x 0,0039 0,463 = 0,1819 x 0,0039 x = 2,5668 mg/l Perhitungan kadar flavonoid menggunakan rumus berikut : Kadar flavonoid (mg/g) = C sampel x faktor pengenceran x v sampel berat sampel
15 78 Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 1) = 2,5668 (mg) x 100x 0,03 L L 1,0017 g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 1) = 7,687 mg/g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 2) = 2,1930 (mg) x 100x 0,03 L L 1,0017 g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 2) = 6,568 mg/g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 3) = 2,1545 (mg) x 100x 0,03 L L 1,0017 g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 3) = 6,452 mg/g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 4) = (mg) x 100x 0,03 L L 1,0017 g Kadar flavonoid Formulasi C (Ulangan 4) = 7,193 mg/g Sampel Ulangan Kadar flavonoid (mg/g) Rata-rata C 1 7, , , ,193 6,975
16 79 Lampiran 4. Data dan perhitungan statistik intensitas warna ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Data Hasil Pengamatan Warna (L*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Perla Ulangan Rata- Total Total^2 kuan Rata A 46,40 43,19 45,59 46,78 181, ,16 45,49 0,57 B 43,45 46,30 46,47 44,41 180, ,78 45,15 1,47 C 44,95 43,89 43,94 43,66 176, ,02 44,11 1,61 Total 134,79 133,37 135,99 134,84 538, ,96 134,74 Total^ , , , , ,96 SD Tabel Sidik Ragam Warna (L*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk Ulangan 3 1,15 0,38 0,16 4, ,84 2 4,15 2,08 0,88 5,14 Galat 6 14,11 2,35 Total 11 19,41 Fh perlakuan < F05 Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap warna L*, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan) Sx 0,7668 C B A SSR 3,46 3,58 LSR 2,65 2,75 Rata-Rata 44,11 45,15 45,49 Rataan LSR 42,74 a KESIMPULAN A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan Warna (L*) 45,49 a 45,15 a C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 44,11 a Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata
17 80 Data Hasil Pengamatan Warna (a*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Ulangan Total Rata- Total kuadrat Rata SD A -0,24-1,19-0,14 0,2-1,37 1,88-0,34 0,60 B 1,33 1,19-0,27 0,51 2,76 7,62 0,69 0,73 C 1,11 1,67 2,46 1,78 7,02 49,28 1,76 0,55 Total 2,20 1,67 2,05 2,49 8,41 58,77 2,10 Total^2 4,84 2,79 4,20 6,20 18,03 Tabel Sidik Ragam Warna (a*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk Ulangan 3 0,12 0,04 0,07 4,76 5,89 2 8,80 4,40 7,58 5,14 Galat 6 3,48 0,58 Total 11 12,40 Fh perlakuan > F05 Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap warna a*, maka perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan) Uji Lanjut Duncan KT Galat Sx = r = 0,3809 Rata-rata SSR LSR Selisih Dua Rata-rata Hasil A -0,34 b B 0,69 3,46 1,32 1,03 a C 1,76 3,58 1,36 2,1 1,07 a KESIMPULAN A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan A B C -0,34 0,69 1,76.b Warna (a*) -0,34 ± 0,60 b 0,69 ± 0,73 a a 0,40 C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 1,76 ± 0,55 a Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5%
18 81 Data Hasil Pengamatan Warna (b*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Ulangan Rata- Total Total^ Rata A 14,42 12,84 14,32 14,86 56, ,47 14,11 0,88 B 14,65 11,85 14,87 15,55 56, ,89 14,23 1,63 C 15,39 15,93 15,39 15,48 62, ,60 15,55 0,26 Total 44,46 40,62 44,58 45,89 175, ,96 43,89 Total^ , , , , ,94 Tabel Sidik Ragam Warna (b*) Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan Sumber Ragam DB JK KT Fh F0,5 Fk Ulangan 3 5,16 1,72 1,93 4, ,15 2 5,09 2,54 2, ,14 Galat 6 5,34 0,89 Total 11 15,60 Fh perlakuan < F05 Berdasarkan analisis ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap warna b*, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan) Sx 0,4719 B C A SSR 3,46 3,58 LSR 1,63 1,69 Rata-Rata 14,11 14,23 15,55 Rataan LSR 13,86 a KESIMPULAN A = 60 g Daun pegagan + 40 g Bunga krisan B = 50 g Daun pegagan + 50 g Bunga krisan Warna (b*) 15,55 ± 0,26 a 14,11 ± 0,88 a C = 40 g Daun pegagan + 60 g Bunga krisan 14,23 ± 11,63 a Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf 5% SD
19 82 Data dan Hasil Perhitungan Nilai 0 Hue Data Hasil Perhitungan 0 Hue Ekstrak Teh Herbal Campuran Daun Pegagan dan Bunga Krisan b* a* Hue Warna Kesimpulan A = 60:40 14,11 0,34 88,62 Yellow Red B = 50:50 14,23 0,69 87,22 Yellow Red C = 40:60 15,55 1,76 83,54 Yellow Red Contoh Perhitungan Sampel A: 0 Hue = Tan -1 (b*/a*) YR (Yellow Red) 0 Hue = Tan -1 (14,11/0,34) 0 Hue = 88,62 (Berada pada kisaran warna = Kuning Kemerahan)
20 84 Lampiran 5. Data dan Perhitungan Uji Lanjutan Ekstrak Terpilih 1. Uji Residu Pelarut Keterangan : Kadar sisa pelarut (%) = a = massa botol vial kosong (g) b = massa awal ekstrak (b) c = massa botol vial setelah dilakukan evaporasi (g) Perhitungan kadar sisa pelarut pada sampel A1 : Kadar sisa pelarut (%) = Kadar sisa pelarut (%) = 0,966 % Perhitungan kadar sisa pelarut pada sampel A2 : Kadar sisa etanol (%) = Kadar sisa etanol (%) = 0,965 % b (c a) x 100% b 27,1420 (27, ,1410) x 100% 27, ,4815 (26, ,4799) x 100% 26,4815 Rata rata kadar sisa etanol dalam ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah 0,9655%. 2. Uji Bobot jenis Keterangan : m = bobot piknometer kosong (g) m1 = bobot piknometer + aquades (g) Bobot jenis = (m 2 m) (m 1 m)
21 85 m2 = bobot piknometer + ekstrak (g) Perhitungan bobot jenis pada sampel A1 : Bobot jenis = (8,5263 7,5330) (9,6688 7,5330) Bobot jenis = 0,4651 g/ml Perhitungan bobot jenis pada sampel A2 : Bobot jenis = (8,6642 7,4224) (9,6230 7,4224) Bobot jenis = 0,5643 g/ml Rata rata bobot jenis dari ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah 0,51 g/ml. 3. Aktivitas Antioksidan Ulangan 1 Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi R 2 0, ,5 0,354 0,96 1 0, ,5 0,464 0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,666 0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,824 Ulangan 2 Vsampel Vdpph Vmet Vblanko Vmet Absorbansi R 2 0, ,5 0,352 0,96 1 0, ,5 0,475 0,5 0,5 1,5 0,5 2 0,669 0,25 0,5 1,25 0,25 2,25 0,826 Kurva daya hambat yang dihasilkan
22 IC50 IC50 86 Kurva Daya Hambat A1 100,00 50,00 0,00 y = 0,0105x + 15,29 R² = 0, Konsentrasi Kurva Daya Hambat A2 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 y = 0,0106x + 14,701 R² = 0, Konsentrasi Tabel Aktivitas antioksidan seduhan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan Ulangan 1 Konsentrasi % Absorbansi Persamaan Nilai IC50 (ppm) (ppm) Inhibisi Blanko 0, ,354 63, ,464 51, ,666 30, ,824 14,17 y = 0,0105x + 15, ,71 Ulangan 2 Konsentrasi % Absorbansi (ppm) Inhibisi Blanko 0, ,352 63, ,475 50, ,669 30, ,826 13,96 Persamaan y = 0,0106x + 14,701 Nilai IC50 (ppm) 3.330,09 Sehingga, didapatkan rata rata nilai IC50 dari seduhan ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan adalah 3.317,90 ppm.
23 87 4. Total Flavonoid Tabel. Data dan Hasil Perhitungan Flavonoid Seduhan Ekstrak teh herbal campuran daun pegagan dan bunga krisan w V Absorbansi Ulangan Sampel Sampel FP a b x (mg/l) (y) (gram) (ml) 1 0, ,1819 0,0039 3, , ,1819 0,0039 3,6333 Ulangan Kadar flavonoid (mgqe/g) Rata-rata (mgqe/g) 1 0,734 0, , Uji Kualitatif Triterpenoid 6. Uji Warna Terbentuk cincin coklat = Positif (+) Ulangan L* a* b* 0 Hue Warna 1 61,98 2,96 45,4 86,27 Yellow Red 2 63,11 1,59 42,63 87,86 Yellow Red
24 88 Lampiran 6. Skema studi pustaka Pencarian pustaka mengenai ekstrak teh herbal Tujuan : Mempelajari dan memperoleh informasi mengenai metode pembuatan ekstrak teh herbal daun pegagan dan bunga krisan
25 89 Lampiran 7. Alur Penelitian Output
26 90
27 91 Lampiran 8. Dokumentasi penelitian Sortasi dan Trimming Bunga Krisan Sortasi dan Trimming Daun Pegagan Pengeringan Bunga Krisan Pengeringan Daun Pegagan Simplisia Bunga Krisan Simplisia Daun Pegagan Pengecilan ukuran Pencampuran (Formulasi A-B-C)
28 92 Maserasi Filtrasi Evaporasi Esktrak A Seduhan Ekstrak Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan Hasil Pengujian Senyawa Flavonoid Hasil Pengujian Kualitatif Triterpenoid
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)
Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka (a) (b) (c) (d) (e) Keterangan : (a) Daun nangka segar dicuci kemudian dikeringkan (kering udara). (b) Daun nangka kering dihaluskan dengan cara diblender. (c)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan baku yang digunakan adalah kelopak kering bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) yang berasal dari petani di Dramaga dan kayu secang (Caesalpinia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciGambar 6. Kerangka penelitian
III. BAHAN DAN METODOLOGI A. Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L) yang dibeli dari toko obat tradisional pasar Bogor sebagai sumber pigmen brazilein dan sinapic
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Preparasi Sampel Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus
3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2010 di Area Perlindungan Laut Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada
Lebih terperinciLampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis
LMPIRN 35 36 Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis a. Kadar air Ulangan (gram) B (gram) C (gram) Kadar air (%) Rata-rata 1 5,03 7,09 7,57 90,46 90,57 5,37 4,69 5,19 90,69
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pendahuluan Hasil Uji Hedonik Imbangan Tepung Ubi Jalar Putih dan Terigu
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pendahuluan Hasil Uji Hedonik Imbangan Tepung Ubi Jalar Putih dan Terigu Pada penelitian ini dilakukan pendahuluan untuk mengetahui imbangan tepung atau ubi jalar dengan terigu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas antioksidan
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
18 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Ekowisata Mangrove, Pantai Kapuk, Muara Karang, Jakarta Utara.
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan eksperimen laboratorium. Pelaksanaannya dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)
153 LAMPIRA 154 Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 100 o C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciFan 1 Fan 2 Fan 3 Fan 4 1A 57A 111A 155A 1B 57B 111B 155B 1C 57C 111C 155C 1D 57D 111D 155D
LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1 Prosedur analisis karakteristik fisik 1. Rendemen (AOAC 1995 yang dimodifikasi) Rendemen adalah persentase bahan baku utama yang menjadi produk akhir atau perbandingan produk
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Biokimia Zat Gizi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan
Lebih terperinciLampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum
Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap uji pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan
Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air steril 9 ml dan buat dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012 dengan tempat penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium Mutu Giling Balai Besar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta
Lebih terperinciFTIP001645/077 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG LAMPIRAN
65 FTIP001645/077 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pengamatan Penelitian 1.1. Pengamatan Utama 1. Rendemen (AOAC, 1999) Rendemen didapatkan dari hasil perbandingan ekstrak propolis pekat yang diperoleh, terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen, Jurusan Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Sampel
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode
Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong
Lebih terperinciBuah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh
LAMPIRAN 20 Lampiran 1 Bagan alir penelitian Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur Persiapan contoh pencucian perajangan pengeringan penggilingan Serbuk contoh Penetapan kadar air Ekstraksi air
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional laboratorik untuk mengetahui kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Umbi bawang dayak segar, simplisia, keripik, metanol, etanol, etilasetat, heksan, air destilata, toluen, H 2 SO 4 pekat, H 2 BO 3 3%, NaOH-5%, Na 2 S 2
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung, Laboratorium Jasa
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hitam yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Bogor grade BP1 (Broken Pekoe 1).
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hijau yang diperoleh dari PT Perkebunan Nusantara Gunung Mas di Bogor. Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah daun salam, daun jati belanda, daun jambu biji yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM-IPB Bogor. Bahan yang digunakan untuk uji
Lebih terperinciKadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a
LAMPIRAN 48 49 Lampiran. Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 00 o C selama 5 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 0 menit. Ditimbang
Lebih terperinci2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi
3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciSampel basah. Dikeringkan dan dihaluskan. Disaring
34 Lampiran 1 Diagram alir penelitian Sampel basah Determinasi Dikeringkan dan dihaluskan Serbuk kering Kadar air & kadar abu Maserasi dengan n-heksana Disaring Diuapkan Ekstrak n-heksana Residu Maserasi
Lebih terperinciLampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina)
LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Pohon mangrove Api-api (Avicennia marina) Lampiran 2 Perhitungan analisis proksimat daun Api-api (Avicennia marina) a. Kadar air % Kadar air U 1 % Kadar air U 2 Kadar air rata-rata
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
Lebih terperinciLampiran 1 Formulir organoleptik
LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian, Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro,
Lebih terperinci3 METODOLOGI. Desikator. H 2 SO 4 p.a. pekat Tanur pengabuan
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2011 sampai dengan Juni 2011. Sampel anemon laut (Stichodactyla gigantea) diambil disekitar kawasan Pulau Pramuka, Taman Nasional
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan adalah rimpang kunyit, asam jawa tanpa biji cap Cabe, dan rimpang jahe yang dibeli di Pasar Induk Tangerang, air minum dalam kemasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman
LAMPIRAN 52 Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman 53 54 Lampiran 2 Perhitungan nilai rendemen Hasil fraksinasi dari 5,046 gram ekstrak adalah 2,886 gram atau 57,1938 % dari berat ekstrak. Oleh karena itu,
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan Alat Metode Penelitian
3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Pangan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka Bogor. Pelaksanaan Penelitian selama
Lebih terperinciKAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi, Lasmaryna Sirumapea Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada ektrak etanol jamur tiram dan kulit rambutan yang ditunjukkan dengan nilai IC 50 serta untuk mengetahui
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian A. Penentuan Tingkat Ekstraksi
14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli sampai Desember 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Gizi, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Proksimat Komposisi rumput laut Padina australis yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar abu tidak larut asam dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan
17 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Januari sampai April 2010. Keong pepaya dibeli dari nelayan di sekitar Perairan Cirebon. Analisis proksimat keong ini dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan
15 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei 2010. Tempat penelitian di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku, Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Bahan Baku Cat
LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Bahan Baku Cat 1) Penetapan Kadar Air dengan Metode Oven (AOAC, 1984) Cawan aluminium kosong dipanaskan dengan oven 105 o C selama 15 menit, kemudian didinginkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat-Alat yang digunakan : 1. Seperangkat alat kaca 2. Neraca analitik, 3. Kolom kaca, 4. Furnace, 5. Kertas saring, 6. Piknometer 5 ml, 7. Refraktometer,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Kimia
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.
Lebih terperinci