BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan alat Metode Penelitian
|
|
- Iwan Lesmono
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Makanan dan Laboratorium Uji Organoleptik Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, serta Laboratorium Hewan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Depkes Bogor. Waktu Uji Organoleptik dilaksanakan pada tgl 1 sampai 4 Januari 2008, sedangkan penelitian utama (in-vivo) dilaksanakan pada tanggal 5 Mei sampai 21 Juni Bahan dan alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun teh Klon Gambung 7 dan Klon Gambung 9 non oksidasi enzimatis (non oksimatis atau tanpa fermentasi) dan daun murbei varietas Kanva non oksidasi enzimatis (non oksimatis atau tanpa fermentasi) dan Multikaulis oksidasi enzimatis (oksimatis atau fermentasi), bubuk jahe merah, asam jawa, air dan gula pasir. Penelitian utama menggunakan hewan percobaan tikus putih jenis Spraque Dawley (SD), jenis kelamin jantan, usia 1,5 bulan sampai 2 bulan, berat badan berkisar antara 75 gram sampai 105 gram. Bahan makanan yang diberikan kepada tikus adalah makanan standar berdasarkan Pusat Penelitian Pengembangan Gizi dan Makanan Depkes (Lampiran 1). Selain itu digunakan juga bahan untuk analisis ELISA yang menyangkut larutan pereaksi antara lain Coating Buffer, Larutan Stock PBS (Phosphatese Buffer Saline. ph = 7.0), Larutan Blocking, Larutan Pencuci, Larutan Substrat-Pewarna, dan Stoping Solution. Untuk lebih jelasnya prosedur kerja analisis ELISA dapat dilihat pada Lampiran 2. Alat yang digunakan yaitu alat-alat untuk proses pembuatan teh, dan alat-alat untuk uji organoleptik, alat untuk uji ELISA, alat-alat pemeliharaan tikus (seperti kandang, tempat air minum, dan lain-lain), serta alat cekok tikus (dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4). Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan di laboratorium. Penelitian ini merupakan sebagian dari penelitian KKP3T dan Deptan, lanjutan dari Damayanthi dkk. (2007). Pada penelitian Damayanthi dkk. (2007) mendapatkan tiga kombinasi produk teh
2 34 Camellia-murbei terbaik berdasarkan mutu SNI tentang teh hijau dan teh hitam. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dipilih dua kombinasi produk teh terbaik yaitu Kanva non oksidasi enzimatis + teh klon Gambung 9 non oksidasi enzimatis dan Multikaulis oksidasi enzimatis + teh klon gambung 7 non oksidasi enzimatis, dilakukan penambahan bubuk jahe merah dan asam jawa, kemudian ditentukan satu produk minuman teh Camellia-murbei terbaik secara organoleptik. Penelitian tahap kedua (utama) yaitu pemberian produk terbaik yang didapat pada penelitian pendahuluan kepada tikus percobaan untuk kemudian dilihat perubahan sekresi imunoglubulin G (IgG) total serum tikus. Pemberian minuman teh terbaik kepada tikus percobaan dilakukan dengan bantuan sonde lambung. Pada tahap kedua ini pemberian minuman teh Camellia-murbei juga dibandingkan dengan kontrol. Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada (Gambar 6). Penelitian Pendahuluan Penelitian Pendahuluan meliputi beberapa tahap, yaitu (1) Pembuatan bubuk jahe merah dan asam jawa; (2) Pembuatan larutan gula; (3) Pembuatan minuman teh Camellia-murbei dengan bubuk jahe merah dan asam jawa dengan mengikuti Ratiningsih (2003); (4) Uji organoleptik formula teh Camellia-murbei yang diperoleh pada tahap 3 dan penentuan teh Camellia-murbei terbaik. 1. Proses Pembuatan Bubuk Jahe dan Asam Jawa Jahe yang dipakai yaitu jenis jahe merah. Pembuatan bubuk jahe dimulai dari pembuatan simplisia jahe, dengan mengikuti prosedur yang dilakukan Balittro yang dimodifikasi. Jahe direndam dalam air semalam untuk mempermudah pelepasan tanah yang menempel. Kemudian dicuci dengan air bersih dan diiris tipis dengan ketebalan 3 mm sampai 4 mm. Irisan kemudian dijemur dengan menggunakan alas dari bambu/tampah bambu, sampai kadar air mencapai 8% sampai 10%, perlu dijaga agar irisan rimpang tidak menumpuk. Penjemuran dilakukan dengan menggunakan sinar matahari selama 3 hari sampai 4 hari dengan menutup irisan rimpang jahe dengan kain hitam agar kadar minyak atsirinya tidak hilang waktu penjemuran.
3 35 Simplisia jahe merah yang sudah kering digiling, sesuai dengan ukuran kehalusan yang dibutuhkan yaitu 30 mesh sampai 60 mesh. Bubuk jahe yang dipakai dalam penelitian ini ádalah 40 mesh. Banyaknya bubuk jahe merah yang dipakai berdasarkan prosedur yang dipakai oleh Ratiningsih 2003 yaitu sebanyak 10% dari jumlah total teh seduh dan teh celup. Adapun prosedur pembuatan bubuk jahe mengikuti prosedur dari Balittro (Gambar 7). Teh Terbaik I (Kanva Non Oksimatis + Gambung 9 Non Oksimatis) Teh terbaik II (Multikaulis Oksimatis + Gambung 7 non oksimatis ) Bubuk Jahe merah + Asam jawa ( 10% + 6 % ) Bubuk Jahe merah + Asam jawa ( 10% + 6%) Curah Celup Curah Celup Seduh dengan air panas suhu 80 sampai 90 0 C selama 3 sampai 5 menit lalu di saring Larutan Gula pasir 64%(b/v) sebanyak 20% (v/v) Minuman Teh Camellia-murbei + Jahe Asam Uji organoleptik (30 orang panelis ) Minuman( teh Camellia-murbei + jahe asam) terbaik Control Air Putih Biasa Teh Hitam 3 gr/250 ml air Teh Hitam 6 gr/250 ml air Teh Hitam 9 gr/250ml air Teh Hitam 12 gr/250 ml air Uji respon imun tikus
4 36 Gambar 6 Langkah-langkah penelitian Asam Jawa yang digunakan adalah daging buah asam yang berwarna kuning kecoklatan. Daging buah yang telah dipisahkan dari bijinya, dikeringkan dengan cara dijemur panas matahari selama ± 6 jam. Jumlah asam jawa yang dipakai dalam penelitian ini adalah 6% dari total teh seduh dan celup berdasarkan Ratiningsih (2003). 2. Pembuatan larutan gula Pembuatan larutan gula dengan cara memanaskan air sampai suhu 70 o C sampai 80 o C, selanjutnya ditambahkan gula pasir dengan konsentrasi 64% (b/v) dilarutkan sambil diaduk hingga semua gula larut. Kemudian dilakukan penyaringan dengan kain saring, dan ditempatkan dalam wadah tertutup dan siap untuk proses selanjutnya. Rimpang jahe segar Disortir/ambil yang utuh Rendam air dingin dan cuci bersih Iris Tipis 3 sampai 4 mm Jemur dalam oven + sinar Matahari 3 sampai 4 hr (kadar air 8 sampai 10%) Giling Halus (30 sampai 60 mesh) Bubuk Jahe Gambar 7 Skema pembuatan bubuk jahe (Balittro 2007). 3. Pembuatan minuman teh Camellia-murbei dengan penambahan bubuk jahe dan asam jawa Setelah semua bahan baku disiapkan dan tersedia, selanjutnya dilakukan pembuatan minuman teh dengan mengikuti hasil terbaik dari Ratiningsih (2003),
5 37 yaitu menggunakan bubuk jahe sebanyak 0,3 gram (10%), sedangkan asam jawa sebanyak 0.18 gram (6%), bubuk teh sebanyak 2,52 gram (84%) dari jumlah total kemasan 3 gram (100%). Formula minuman ini diseduh dengan air panas 80 o C sampai 90 o C mencapai volume 200 ml, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 3 menit. Kemudian ditambahkan larutan gula sebanyak 20% (v/v), diaduk dan disaring. Minuman teh yang dibuat disajikan pada Tabel 8. Setelah itu dilakukan uji organoleptik untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap minuman teh, sehingga didapatkan satu formula minuman teh Camellia-murbei terbaik. Penilaian dilakukan terhadap tiga parameter yaitu warna, rasa dan aroma. Lembar penilaian organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan respon penilain panelis terhadap warna, rasa dan aroma minuman teh dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 8 Minuman teh Camellia-murbei dengan bubuk jahe dan asam jawa. Kode Air Total sampel (200 ml) Larutan Bubuk Teh 84%(b/v) Bubuk jahe 10%(b/v) Asam jawa 6%(b/v) Total (gr) 100% Larutan Gula (20% v/v) A 2,52 0,3 0, ml 250 ml B 2,52 0,3 0, ml 250 ml C 2,52 0,3 0, ml 250 ml D 2,52 0,3 0, ml 250 ml Keterangan : A = Multikaulis oksidasi enzimatis + Gambung 7 non oksidasi enzimatis (Curah) B = Multikaulis oksidasi enzimatis + Gambung 7 non oksidasi enzimatis (Celup) C = Kanva non oksidasi enzimatis + Gambung 9 non oksidasi enzimatis (Curah) D = Kanva non oksidasi enzimatis + Gambung 9 non oksidasi enzimatis (Celup) 4. Uji Organoleptik Uji organoleptik terhadap minuman teh Camellia-murbei yang dilakukan adalah uji kesukaan (hedonik) yang meliputi penilaian terhadap warna, aroma dan rasa seduhan teh. Panelis yang digunakan ádalah panelis semi terlatih sebanyak 30 orang yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2 GMK. Pengujian dilakukan dengan dua kali ulangan yang dilakukan pada pagi (jam 10.00) dan sore (jam 16.00). Uji kesukaan menggunakan skoring 1 sampai 5, dimana 1 = sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 = biasa; 4 = suka; 5 = sangat suka. Selanjutnya minuman teh terbaik diberikan kepada tikus pada penelitian utama.
6 38 Penelitian Utama Pada penelitian utama dilakukan pemberian minuman teh Camellia-murbei terpilih kepada tikus dengan bantuan sonde lambung selama 4 minggu. Kemudian dilihat sekresi imunoglubulin G (IgG) serum total, dengan membandingkan antara pemberian teh dan kontol (air putih). Pada hari kedelapan semua tikus diberi suntikan Tetanus Toksoid (TT) sebanyak 0,1 ml, yang berguna untuk membangkitkan respon imun pada tikus. Menurut Depkes (2000), imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, imunisasi TT sudah dinyatakan aman untuk Indonesia (Depkes 2000). Pemberian teh sebelum dilakukan penyuntikan TT bertujuan agar tikus dibiasakan minum teh, hal yang sama juga dilakukan oleh peneliti sebelumnya Susilaningsih (2002). Pengambilan darah tikus dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah pemberian teh. Pengambilan darah sebelum pemberian teh dilakukan pada 5 ekor tikus yang diambil secara acak pada semua tikus. Pengambilan darah sesudah pemberian teh dilakukan dengan mengambil 2 ekor tikus secara acak pada setiap kelompok. Pengambilan darah sebanyak 5 ml dilakukan pada jantung tikus, dengan menggunakan jarum steril dengan sekali pakai oleh petugas laboratorium. Selanjutnya darah dimasukkan kedalam tabung sentrifuse untuk memisahkan serum dengan plasma, alat yang digunakan untuk memisahkan darah adalah refrigerated sentrifuge pada suhu C. Kemudian serum disimpan pada suhu C sebelum dilakukan uji ELISA. Persiapan dan Perlakuan Hewan Percobaan mengikuti Sobariah (2007). Hewan percobaan menggunakan tikus putih Spraque Dawley (SD), dengan persyaratan: tikus harus sehat, usia lebih kurang 6 minggu sampai 8 minggu (1,5 sampai 2 bulan) dengan berat badan berkisar antara 75 gram sampai 105 gram sebanyak 30 ekor. Hewan percobaan ini diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Depkes Bogor. Setelah siap sejumlah tikus dengan kriteria yang diinginkan kemudian ditempatkan pada kandang per individu, diadaptasi selama 7 hari dan diberikan ransum standar berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Depkes Bogor. Pemberian ransum selama adaptasi (7 hari) diberikan secara ad libitum (sekitar 10% dari rerata berat tikus), untuk mendapatkan jumlah
7 39 porsi yang dapat dihabiskan oleh tikus sebagai acuan untuk pemberian pakan pada masa pemberian teh, penggantian ransum dilakukan setiap hari. Setelah adaptasi selama 7 hari hewan coba diambil 5 ekor secara acak, dan diambil darahnya dan dianalisa IgGnya sebagai data IgG awal, kemudian sisa hewan sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Sebelum tikus percobaan dikelompokkan, terlebih dahulu dilakukan seleksi berdasarkan berat badan, sehingga rata-rata variasi berat badan didapat antar kelompok lebih kurang 5 gram dan variasi berat badan dalam satu kelompok lebih kurang 10 gram. Pada hari kedelapan semua tikus disuntik dengan Tetenus Toksoid (TT), disamping diberikan ransum standar, juga diberikan minuman teh Camelliamurbei sebanyak 1 ml/100 gr bb tikus/kali pemberian. Teh Camellia-murbei yang diberikan dengan kekentalan yang berbeda yaitu 3 gram teh/250 ml air, 6 gram teh/250 ml air, 9 gram teh/250 ml air dan 12 gram teh/250 ml air (Susilaningsih 2002). Pemberian minuman dilakukan dengan cara dicekokkan menggunakan sonde lambung agar dapat dipastikan minuman habis. Pemberian teh dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan pertimbangan jumlah volume minuman maksimun yang dapat diterima tikus dalam satu kali minum yaitu 2,5 ml. Berat tikus ditimbang setiap 2 hari sekali untuk memantau pertambahan berat badan tikus. Pemberian teh dilaksanakan selama 4 minggu. Kandang tikus dibersihkan setiap hari dengan tujuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tikus. Pengujian kadar immunoglubulin G (IgG) dilakukan setelah hari ke-14 (minggu ke 2) dan setelah hari ke-28 (minggu ke 4). Tikus diambil secara acak dalam setiap kelompok sebanyak dua ekor per kelompok, kemudian tikus diambil darahnya (dari jantung) dengan membius dan membedah tikus. Kemudian kumpulan sampel darah dimasukkan kedalam tabung sentrifuse dan langsung di bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemisahan serum dan plasma. Selanjutnya serum disimpan dalam suhu C sebelum dilakukan uji ELISA. Rancangan Penelitian Pengolahan dan Analisis Data
8 40 Rancangan penelitian yang digunakan pada penentuan minuman teh terbaik yang akan diberikan kepada tikus adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Pada penelitian ini terdapat dua jenis formula minuman teh Camelliamurbei, dengan dua perlakuan yaitu teh kering curah dan celup. Masing-masing teh dengan oksidasi enzimatis dan non oksidasi enzimatis. Perlakuan yang diberikan adalah : A. Bentuk teh kering, terdiri dari : A1 = teh curah kering, A2 = teh celup B. Reaksi oksidasi enzimatis, terdiri dari : B1 = non reaksi oksidasi enzimatis, dan B2 = reaksi oksidasi enzimatis penuh. Desain rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, sehingga jumlah sampel adalah = 2 bentuk teh kering x 2 reaksi oksidasi enzimatik = 4 satuan percobaan. Model linier yang digunakan adalah Yij = µ + αi + βj + (αβij) + εij Keterangan : Yij = nilai pengamatan pada bentuk teh kering ke-i, reaksi oksidasi enzimatis ke-j. µ = nilai rata-rata αi = pengaruh bentuk teh kering ke-i βj = pengaruh reaksi oksidasi enzimatis ke-j (αβij) = pengaruh interaksi dari bentuk teh kering ke-i dan reaksi oksidasi enzimatis ke-j εij = galat error dari bentuk teh ke-i dan reaksi oksidasi enzimatis ke-j. Pengamatan/uji yang dilakukan adalah : uji organoleptik terhadap warna,rasa, dan aroma. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal Wallis Rancangan percobaan untuk penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang dilakukan terhadap lima kelompok tikus, dimana
9 41 setiap kelompok tikus terdiri dari 5 ekor tikus, dengan dua variabel yaitu minuman teh Camellia-murbei yang terbaik yaitu Multikaulis oksidasi enzimatis + Camellia Sinensis Klon Gambung 7 non oksidasi enzimatis curah (Teh A) dan lama pemberian teh yaitu 0, 2, dan 4 minggu. Dosis yang diberikan adalah 1 ml/100 gram bb tikus/kali pemberian, dengan kepekatan teh Camellia-murbei yang berbeda yaitu 3 gram teh/250 ml air, 6 gram teh/250 ml air, 9 gram teh/250 ml air, dan 12 gram teh/250 ml air. Jumlah sampel = 4 jenis kepekatan teh x 3 taraf waktu = 12 satuan percobaan. Model linier yang digunakan adalah : Yij = µ + αi + βj + εij µ = nilai rata-rata αi = pengaruh konsentrasi teh ke-i βj = Pengaruh waktu perlakuan ke -j εij = galat error dari konsentrasi teh ke-i dan waktu perlakuan ke-j. Pengamatan dan Analisis Data Data dari hasil uji organoleptik dianalisis secara deskripif dengan menggunakan nilai modus dan persentase panelis yang dapat menerima produk. Skor penilaian yang diberikan pada uji hedonik adalah 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = biasa, 4 = suka dan 5 = sangat suka. Persentase penerimaan panelis dihitung dengan cara menghitung persentase panelis yang dapat menerima produk (panelis yang memilih skor 3, 4, dan 5). Untuk mengetahui pengaruh kepekatan teh terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap warna, rasa dan aroma minuman teh Camellia-murbei dilakukan analisis statistik menggunakan Kruskal Wallis. Data pada penelitian utama dianalisis dengan Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh pemberian teh yang digunakan terhadap variabel yang diamati. Adapun variabel dependen adalah IgG dan variabel independen adalah kepekatan teh. Jika terdapat perbedaan yang bermakna, akan
10 42 dilanjutkan dengan uji lanjut BNT. Data diolah menggunakan Microsoft Excell 2003, dan SPSS 13.0 for Windows.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
27 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian proyek Hibah Penelitian Strategis Nasional di bidang gizi dan kesehatan yang diketuai oleh Marliyati (2009) dan dibiayai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Bandung untuk membuat teh hijau dan teh daun murbei; dan menganalisis kimia teh daun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat
20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Biokimia Zat Gizi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buah semangka merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang banyak, dan kulitnya yang keras
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode eksperimental karena adanya manipulasi terhadap objek penelitian dan adanya kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan
30 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah dalam bidang ilmu Gizi Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hal ini karena pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam penelitian ini diadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap
Lebih terperinciFORMULASI TEH CAMELIA-MURBEI DENGAN BUBUK JAHE
FORMULASI TEH CAMELIA-MUREI DENGAN UUK JAHE (Zingiber officinale) DAN ASAM JAWA (Tamarindus indica, L.) SEAGAI MINUMAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN RESPON IMUN TIKUS 1) (Camelia-Mulberry Tea with Ginger
Lebih terperinci2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%
31 2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, sedangkan T1 dan T2 diberikan perlakuan. 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10% (b/v) dalam larutan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. Lokasi pengambilan sampel rumput laut merah (Eucheuma cottonii) bertempat di Perairan Simpenan,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun papaya terhadap ph, daya kunyah dan kesukaan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 14
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat ) Metode
21 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Prioritas Nasional yang diketuai oleh Kustiyah (2009) dan dibiayai oleh DIKTI. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Biofarmaka, IPB-Bogor. Penelitian ini berlangsung selama lima
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di
13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan untuk pembuatan produk, menguji total bakteri asam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and post test with control group
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan November
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental). Penelitian eksperimen murni bertujuan untuk
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011 dan percobaan utama yaitu in vivo telah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian Hewan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Survei Manfaat Daun Hantap Cara Penetapan Sampel
19 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Desember 2010 yang mencakup kegiatan penyelesaian proposal, pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only with control group
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni Agustus 2016 di kandang Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, karena terdapat manipulasi pada objek penelitian dan terdapat kelompok kontrol (Nazir, 2003).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar yang menggunakan metode eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)
Lebih terperinciBAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat
BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian dan Biokimia. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Farmakologi, Gizi Klinik 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi terhadap produktivitas,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2011. Bertempat di peternakan unggas Desa Pajaran Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Analisis kolesterol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian post test only controlled group design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian Hewan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian disertai dengan adanya kontrol (Nazir,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subyek Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diambil termasuk jenis eksperimen dalam ruang lingkup teknologi pangan yang ditunjang dengan studi literatur. B. Tempat dan Waktu Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016
17 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016 Januari 2017 di Food Technology Laboratory, Laboratorium Terpadu, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL
6 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL Darah Itik Peking yang Diberi Tepung Temu Hitam dilaksanakan 31 Desember 2015 s.d 1 Februari 2016 di Fakultas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2009 di Laboratorium Pemulian Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, sedangkan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimen. Dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada percobaan ini terdapat 6 taraf perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi dan pembuatan ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun 2017 diawali dengan persiapan ekstrak pegagan di Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro. Formulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Pemberian Kombinasi Tepung Limbah Udang dan Tepung Kayambang (Salvinia molesta) Terfermentasi Terhadap Produktifitas Itik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Gizi dan 4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciMETODE. Materi. Metode
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Desa Cibungbulang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 62 hari dari bulan September
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis kadar protein, viskositas, dan sifat organoleptik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ulangan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi
BAHAN DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,, Medan. Bahan dan Alat Penelitian Bahan
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada bulan September hingga bulan Desember 2008 dan berlokasi di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitan dengan judul Tampilan Protein Darah Laktosa dan Urea Susu akibat Pemberian Asam Lemak Tidak Jenuh Terproteksi dan Suplementasi Urea pada Ransum Sapi FH dilakukan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 30 September 2015. Kegiatan penelitian ini bertempat di P.T. Naksatra Kejora Peternakan Sapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan (UP3) Jonggol, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian
31 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Controlled Group Design. III.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN. lxxiv
lxxiii LAMPIRAN LAMPIRAN lxxiv lxxv lxxvi Lampiran 3 Pemeliharaan Hewan Coba 1. Tikus dipelihara dalam ruangan yang berventilasi cukup. Suhu ruangan berkisar 28-32 o C. 2. Makanan dan minuman diberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA)
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN. LXXIV
LAMPIRAN LAMPIRAN. LXXIV lxxiii LAMPIRAN LAMPIRAN lxxiv lxxv lxxvi Lampiran 3 Pemeliharaan Hewan Coba 1. Tikus dipelihara dalam ruangan yang berventilasi cukup. Suhu ruangan berkisar 28-32oC. 2. Makanan
Lebih terperinciEKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I
EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu teknologi proses ekstraksi minyak sereh dapur yang berkualitas dan bernilai ekonomis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang (Salvinia molesta) dan tepung limbah udang terfermentasi dalam ransum terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L.) terhadap kadar enzim transaminase (SGPT dan SGOT) pada mencit (Mus musculus)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciMANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN
MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak rimpang teki dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Kimia. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium Zoologi dan Kimia Dasar FMIPA Universitas Lampung. Untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : -Laboratorium Penelitian dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2011, bertempat di kandang pemuliaan ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Lebih terperinci