DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999."

Transkripsi

1 76 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Armando, Nina M (ed). Ensiklopedi Islam Jilid III. Jakarta: PT Intermasa, Azra, Azyumardi et.al. Ensiklopedi Islam, vol. 3. Jakarta: PT. Intermasa, Badri, HE; Munawiroh. Pergeseran Literature Pondok Pesantren Salafiyah Di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Lektur Agama, Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, terjemahan Daniel Dhakide. Jakarta: Pustaka Jaya: El-Kayyis, Isno. Perjuangan Laskar Hisbullah di Jawa Timur. Jombang: pustaka Tebuireng, Fadeli, Soelaiman. Antologi NU Jilid I. Surabaya: Kalista, Antologi NU Jilid II. Surabaya: Kalista, Gugun, Resolusi Jihad paling syar i. Jogjakarta: Pustaka Pesantren, Halwan, Muhammad. Sang Pejuang Sejati: KH. Yusuf Hasyim di Mata Sahabat dan Santri. Jombang: Pustaka Ikapete, Harahap, Syahrin. Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam. Jakarta: Prenada, Hariono (ed). Metropolitan Surabaya dan Jawa Timur. Surabaya: Penerangan Daerah Militer VIII/ Brawijaya, 1976.

2 77 Hugiono; Poerwantara. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara, Kartodirjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992. Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, Latif, Hasyim. Laskar Hisbullah. Surabaya: Jawa Pos, Notosusanto, Nugroho; Marwati. Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka, Riberu, J. Dasar-dasar Kepemimpinan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Rifa i, Muhammad. KH. Abdurrahman Wahid: Biografi Singkat ( ). Jogjakarta: Garasi, KH. Hasyim Asyari: Biografi Singkat Jogjakarta: Garasi, Sunidhia (ed). Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern. Jakarta: Rineka Cipta, Suryanegara, A. Mansur. Menemukan Wacana Pergerakan Islam di Indonesia. Bandung: Mizan, Api Sejarah 2. Bandung: Salamandani Pustaka Semesta, Syihab, M. Asad. Muhammad Hasyim Asyari: Perintis Kemerdekaan Indonesia. Jogjakarta: Titian Ilahi Press, 1994.

3 78 Ulum, Bahrul. Bodohnya NU atau NU dibodohi; jejak langkah NU era reformasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz, Yasin, A. Mubarok; Fathurrahman Karyadi. Profil Pesantren Tebuireng. Jombang:Pustaka Tebuireng, Zulaicha, Lilik. Metodologi Sejarah. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya, Majalah: Adnan, Basit. Dari Reuni Laskar Tuhan di Purwokerto, Tebuireng (Mei 1987) Busyairi, Mufid A. Hizboellah dalam Pertempuran Surabaya (April 1986) Hasyim, Yusuf Resolusi Djihad, Detik-detik Indonesia Terancam, Tebuireng (November 1986) Ikhtisar: Sejarah Hizboellah, Tebuireng Perdana (1986) Triyana, Bonnie. Keteladanan Pendiri Bangsa, Majalah integrito (Maret-April 2015) Skripsi: Fatmawati, KH. Munir Hasyim Latif (Riwayat Hidup, Perjuangan dan Pandangan Masyarakat), (Skripsi, UIN Sunan Ampel, fakultas Adab dan Humaniora, 2013) Hendri Julianto, Perbandingan Abdurrahman Wahid dan Yusuf Hasyim tentang Visi dan Strategi Politik NU, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, 2008). M. Ali Dimyati, KH. Masjkur Dalam Laskar Sabilillah ( ), (Skripsi, UIN Sunan Ampel, Fakultas Adab dan Humaniora, 2014)

4 79 Wawancara: Fauzan, Wawancara, Jombang, 20 Februari Habibullah, Wawancara, Mojokerto, 18 Mei Muhsin, Wawancara, Jombang, 1 Juli Reza, Wawancara, Jombang, 20 Juni Thamrin, Wawancara, Jombang, 18 April Zainal, Wawancara, Jombang, 18 April Internet: Bonaditya, Biografi, dalam (21Juli 2015). Isa, Gelar Pahlawan Yusuf Hasyim dalam, (27 April 2016) Ryan Syambodo, pemberontakan di indonesia, dalam warofweekly.blogspot.com/2011/04/pemberontakan-diindonesia (22 Juni 2016) Said Budairy, KH. M. Yusuf Hasyim, dalam (21 April 2016) Syaifullah Ibnu Nawawi, Yusuf Hasyim Sang Pendobrak Tebuireng dalam (24 April 2016)

5 80 DATA INFORMAN 1. Nama : Reza Yusuf TTL : Tebuireng, 1959 Jabatan Sekarang : Salah satu pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim: Putra kedua dari KH. Yusuf Hasyim. beliau adalah salah satu putra KH. Yusuf Hasyim yang masih menetap di Tebuireng. 2. Nama : KH. Ir. Habibullah, MS TTL : Mojokerto, 5 Maret 1967 Jabatan Sekarang : Ketua DAC Mojokerto Sekertaris putra dan putri Hizbullah Jawa Timur Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim: Beliau adalah putra dari KH. Masrukin Ahmad yang juga seorang pejuang hizbullah, dan keponakan KH. Munassir Ali Mojokerto yang merupakan komandan Batalyon Condromowo. Semasa kecil beliau sering di ajak KH. Munassir Ali untuk mengikuti reuni mantan pejuang Hizbullah. Dari situ beliau mulai akrab dengan KH. Yusuf Hasyim karena putra KH. Yusuf Hasyim yakni Gus Reza adalah teman akrab Bapak Habibullah. Bapak Habibullah sedikit banyak mengetahui Hizbullah dan peran KH. Yusuf Hasyim melalui kisah yang dituturkan oleh KH. Munassir Ali dan KH. Yusuf Hasyim. 3. Nama : Muhsin KS. MA TTL : Demak, 11 Juni 1950 Jabatan Sekarang : Wakil rektor Universitas Hasyim Asyari (UNHASY) Tebuireng Jombang Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim: Beliau adalah salah satu santri yang cukup akrab dengan KH. Yusuf Hasyim. Beliau juga tata pustaka tebuireng pertama pada tahun 1974 ketika perpustakaan Wahid Hasyim Tebuireng

6 81 didirikan oleh KH. Yusuf Hasyim. Bapak Muhsin dekat dengan KH. Yusuf Hasyim kurang lebih selama 31 tahun. 4. Nama : Fauzan Jabatan Sekarang :Salah satu pengurus Perpustakaan Tebuireng dan unit penerbitan pesantren Tebuireng Jawa Timur Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim : Santri Tebuireng Jombang 5. Nama : Thamrin Jabatan Sekarang :Pegawai perpustakaan Tebuireng Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim : Santri Tebuireng Jombang 6. Nama : Zainal Jabatan Sekarang :Pegawai Perpustakaan Tebuireng Hubungan dengan KH. Yusuf Hasyim : Santri Tebuireng Jombang

BAB IV PERAN KH. YUSUF HASYIM DALAM BARISAN TENTARA HIZBULLAH( ) Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa KH.

BAB IV PERAN KH. YUSUF HASYIM DALAM BARISAN TENTARA HIZBULLAH( ) Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa KH. 55 BAB IV PERAN KH. YUSUF HASYIM DALAM BARISAN TENTARA HIZBULLAH(1945-1956) A. Bergabung Dalam Barisan Hizbullah Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa KH. Yusuf Hasyim dari kecil sudah senang dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Mukti. Alam Pemikiran Islam Modern di India Pakistan. Bandung: Mizan, 1993.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Mukti. Alam Pemikiran Islam Modern di India Pakistan. Bandung: Mizan, 1993. DAFTAR PUSTAKA BUKU Abdurahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1999. Anam, Choirul. Pertumbuhan & Perkembangan NU. PT. Duta Aksara Mulia, 2010. Ali, Mukti. Alam Pemikiran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir DAFTAR PUSTAKA A. Arsip: Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir. 1975. Sholeh, Muhammad. Risalatu Khulqi al-kirom Wa Shifa I al-ajsami.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Audio Visual, Catatan, Koran, Surat Kabar, dan Berita Pemerintahan. Audio Visual; kumpulan-kumpulan pidato Bung Karno. ANRI.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Audio Visual, Catatan, Koran, Surat Kabar, dan Berita Pemerintahan. Audio Visual; kumpulan-kumpulan pidato Bung Karno. ANRI. DAFTAR PUSTAKA 1. Audio Visual, Catatan, Koran, Surat Kabar, dan Berita Pemerintahan. Audio Visual; kumpulan-kumpulan pidato Bung Karno. ANRI. Tjatatan Toelisan Tjepat dalam sidang Tyuoo Sangi in yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kalau pada masa penjajahan Belanda urusan agama ditangani berbagai instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara resmi diurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pergerakan nasional yang muncul di kalangan pribumi lahir dari rasa persatuan dan kemanusiaan yang tinggi dari para golongan terpelajar yang pada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. 76 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. A. Hasan, Syamsul. Kharisma Kiai As ad di Mata Umat. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2003. Aly, Syueb

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI KH. YUSUF HASYIM. Abdul Hakim (Abdul Khaliq), Abdul Karim, Ubaidillah, Mashurroh, dan

BAB II BIOGRAFI KH. YUSUF HASYIM. Abdul Hakim (Abdul Khaliq), Abdul Karim, Ubaidillah, Mashurroh, dan 16 BAB II BIOGRAFI KH. YUSUF HASYIM A. Genealogi KH. Yusuf Hasyim KH. Muhammad Yusuf Hasyim adalah putra bungsu Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy ari dan Nyai Nafiqoh. KH. Muhammad Yusuf Hasyim merupakan bungsu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Hisoris Kemampuan keilmuan dan intelektualitasya K.H. Hasyim Asy ari merupakan hasil dari belajar keras selama waktu yang tidak pendek. Hal ini menyebabkan beliau dihargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 8 Desember 1941 (7 Desember di Hawai), Jepang menyerang Pearl Harbor, Hongkong, Filiphina, dan Malaysia. Negeri Belanda segera mengikuti jejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TRI, TNI, selama perang kemerdekaan H/ M, melawan

BAB I PENDAHULUAN. TRI, TNI, selama perang kemerdekaan H/ M, melawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, merupakan sejarah panjang yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Berangkat dari pengalaman kelembagaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di Indonesia. Keadaan sosial dan ekonomi di Indonesia begitu buruk terutama untuk pendidikan pribumi

Lebih terperinci

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. *

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. * KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN Oleh, Novita Siswayanti, MA. * Abstrak: Pemikiran pembaharuan Kiai Wahid Hasyim telah memberikan pencerahan bagi eksistensi pesantren dalam menentukan arah serta

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Daftar Pustaka Sumber Buku: Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjajahan, bagaimanapun bentuk dan dimanapun tempatnya selalu saja membawa penderitaan, baik lahir terutama batin. Dalam perspektif ajaran agama Islam, penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap mampu untuk memegang kekuasaan. 1. bahwa wanita memiliki keahlian untuk itu. Walaupun peranan penting dari wanita

BAB I PENDAHULUAN. dianggap mampu untuk memegang kekuasaan. 1. bahwa wanita memiliki keahlian untuk itu. Walaupun peranan penting dari wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dan peradaban manusia, perempuan selalu termarjinalkan. Hal ini terbukti peran perempuan sangat dibatasi hanya bisa berkiprah

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL A. Tokoh Persatuan Islam ( Persis) 1 Ustadz Umar Fanani BA Ustadz Abdul Qadir Hassan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926 DAFTAR PUSTAKA Sumber Arsip Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, 1926 Sumber Artikel Dan Surat Kabar Bendera Islam,14 Oktober 1924 22 Januari 1925. Bintang Timoer, No.215, 24 September 1927. Dunia

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.

Daftar Pustaka. A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. Daftar Pustaka A. Buku Al-Syaibani, O. (1979). Falsafah Pendidikan. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. Arifin, M. (1991). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Azra, A. (2000). Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdul-Fatah, M. (2006). Tradisi Orang-orang NU. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Anderson, B. (1988).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan dan bantuan seperti rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya). 1

BAB I PENDAHULUAN. layanan dan bantuan seperti rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yayasan adalah sebuah badan hukum yang mempunyai anggota, dan dikelola oleh pengurus dan didirikan untuk tujuan sosial (mengusahakan layanan dan bantuan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Ustadz Umar bin Achmad Baradja adalah seorang ulama yang memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada 10 Jumadil Akhir 1331 H/

Lebih terperinci

NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KYAI

NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KYAI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KYAI Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Televisi Dakwah

Lebih terperinci

Studi Komparasi antara Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan K.H Hasyim Asy ari tentang Pendidikan Islam ARTIKEL SKRIPSI

Studi Komparasi antara Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan K.H Hasyim Asy ari tentang Pendidikan Islam ARTIKEL SKRIPSI Studi Komparasi antara Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan K.H Hasyim Asy ari tentang Pendidikan Islam ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985.

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. DAFTAR PUSTAKA Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. Asrohah, Hanun. Pelembagaan Pesantren Asal Usul Perkembangan Pesantren di Jawa. Jakarta: Departemen Agama RI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat telah teruji kemandiriannya

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat telah teruji kemandiriannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah merupakan pendidikan khas Indonesia yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat telah teruji kemandiriannya sejak berdirinya

Lebih terperinci

RUTE DAN ALUR KIRAB RESOLUSI JIHAD NAHDLATUL ULAMA HARI SANTRI 2016 PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA KAMIS, 13 OKTOBER 2016

RUTE DAN ALUR KIRAB RESOLUSI JIHAD NAHDLATUL ULAMA HARI SANTRI 2016 PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA KAMIS, 13 OKTOBER 2016 RUTE DAN ALUR KIRAB RESOLUSI JIHAD NAHDLATUL ULAMA HARI SANTRI 2016 PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA KAMIS, 13 OKTOBER 2016 09:00:00-14:00:00 = Pemberangkatan Rombongan Kirab Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama

Lebih terperinci

SATUKAN LANGKAH UNTUK NEGERI, #YUKJADIPAHLAWAN

SATUKAN LANGKAH UNTUK NEGERI, #YUKJADIPAHLAWAN 1/5 Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id SATUKAN LANGKAH UNTUK NEGERI, #YUKJADIPAHLAWAN DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 10 NOVEMBER 2016 00:00:00, DIBACA : 11.035 KALI JAKARTA, 10 November 2016 - Menteri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nama Harmoko singkatan dari Harun Muhammad Kohar. Sebuah akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu Wa-Ta ala (SWT). Harmoko adalah politisi

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FILSAFAT ILMU Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Kode Mata Kuliah : Bobot : 2 SKS Dosen : Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. Program Studi : Pend. Sejarah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Arifin, Muzayyin. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Asrohah, H. (1999). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. Azra, A. (2000). Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976.

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976. DAFTAR PUSTAKA Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2004. Biro Sejarah Prima, Medan Area Mengisi Proklamasi, Medan: Badan Musyawarah Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA Oleh: Miftahuddin, M. Hum. NIP. 19740302 200312 1 006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PRODI ILMU SEJARAH FIS UNY 20 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari. DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH A. Latar Belakang Berdirinya Laskar Sabilillah Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau AFNEI setelah proklamasi kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya, sedangkan secara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pemaparan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyebab langsung dari Perang Salib adalah permohonan Kaisar

Lebih terperinci

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56 Jika umat Islam menginginkan kembali kejayaan mereka di masa lalu, maka wajib bagi mereka berusaha untuk membangun, menyadarkan, dan mendidik kaum perempuannya ke puncak peradaban yang telah dicapai pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan 25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suku, ras, agama, adat istiadat dan aliran kepercayaan. Berdasarkan analisis

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suku, ras, agama, adat istiadat dan aliran kepercayaan. Berdasarkan analisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara majemuk yang masyarakatnya terdiri atas berbagai suku, ras, agama, adat istiadat dan aliran kepercayaan. Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara.

DAFTAR PUSTAKA. Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara. DAFTAR PUSTAKA Al Banna, G. (2006). Pluralisme Agama. Jakarta: Mata air.. (2006). Doktrin Pluralisme dalam Al Quran. Jakarta: Menara. Ali, F. (2001). Diaspora Cak Nur, dalam dalam Pustaka Pelajar. (2001),

Lebih terperinci

RESOLUSI JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI (FATWA JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI DAN IMPLIKASINYA DALAM PERANG 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA) SKRIPSI

RESOLUSI JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI (FATWA JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI DAN IMPLIKASINYA DALAM PERANG 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA) SKRIPSI RESOLUSI JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI (FATWA JIHAD KYAI HAJI HASYIM ASY ARI DAN IMPLIKASINYA DALAM PERANG 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA) SKRIPSI SITI YULIAH NIM 58110025 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

Lebih terperinci

Pesantren merupakan lembaga pendidikan khas

Pesantren merupakan lembaga pendidikan khas Dari Lingkungan Pesantren Menjadi Direktur Pesantren Pesantren merupakan lembaga pendidikan khas nusantara yang telah berperan amat krusial bagi penggodokan generasi bangsa dari generasi ke generasi selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kristen hingga saat ini. Di Indonesia, persinggungan antara Islam dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kristen hingga saat ini. Di Indonesia, persinggungan antara Islam dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembahasan mengenai hubungan Islam dengan Kristen mengingatkan kita pada suatu peristiwa bersejarah di abad 11 hingga 13 Masehi. Peristiwa itu dikenal dengan nama perang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. 141 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. Alfian. (1986). Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta:Gramedia. Alwi, H. dkk (2002).

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Barizi, Ahmad (ed). Pemikiran holistik pendidikan A. Malik Fadjar, Malang: UIN

DAFTAR PUSTAKA. Barizi, Ahmad (ed). Pemikiran holistik pendidikan A. Malik Fadjar, Malang: UIN DAFTAR PUSTAKA Barizi, Ahmad (ed). Pemikiran holistik pendidikan A. Malik Fadjar, Malang: UIN Press, 2003. Badan Pusat Statistik Sidoarjo. Ihromi, Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor

Lebih terperinci

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta. ?? 1.?????????????. (1990).??????????.??????.???????????. (1989).??????.???:?????????????0???????????? (1425).?????????????????????,??????????? (1986),???, :???????. 2.????? Arikunto Suharsimi. (2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan suatu negara bukanlah suatu hal yang mudah. Perjuangan tersebut membutuhkan pengorbanan besar. Penjajah yang mencoba menguasai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi Islam merupakan sebuah ideologi yang melahirkan aturan-aturan yang mengatur kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amin, Samsul Munir. Karomah Para Kiai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Amin, Samsul Munir. Karomah Para Kiai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008. DAFTAR PUSTAKA Amin, Samsul Munir. Karomah Para Kiai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008. Aqib, Kharisudin. Inabah: Jalan Kembali dari Narkoba, Stres & Kehampaan Jiwa. Surabaya: PT.Bina Ilmu, 2005. Budiarjo,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 96 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:Erlangga. Daradjat, Zakiah, dkk. 1993.

Lebih terperinci

PENUTUP. Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat. disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok Pesantren Modern Al-

PENUTUP. Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat. disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok Pesantren Modern Al- BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian mulai bulan April sampai Juni pada Pondok Pesantren Modern Al- Amanah Junwangi Krian- Sidoarjo, dapat disimpulkan bahwa Sistem Organizing Pondok

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER

BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER 14 BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER A. Latar Belakang Keluarga Dengan genealogi seseorang bisa mengetahui silsilah kekerabatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERJUANGAN MARIA WALANDA MARAMIS DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI MINAHASA TAHUN Skripsi. Oleh : WINDAR WATI

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERJUANGAN MARIA WALANDA MARAMIS DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI MINAHASA TAHUN Skripsi. Oleh : WINDAR WATI TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERJUANGAN MARIA WALANDA MARAMIS DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI MINAHASA TAHUN 1900-1924 Skripsi Oleh : WINDAR WATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos wacana ilmu, 1999.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos wacana ilmu, 1999. 106 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos wacana ilmu, 1999. AG, Muhaimin. Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal: Potret dari Cirebon. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.278, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perubahan Ketiga. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menganalisis tentang partisipasif pemuda dalam pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok pesantren. Kajian pesantren yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari berbagai sudut kepentingan. Sebagaimana satu generasi menggantikan generasi yang lain. Sejarah

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. 1 Daftar Pustaka Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Bachtiar, W. (2010). Sosiologi Klasik: Dari Comte hingga Parsons. Bandung : Remaja Rosdakarya. Bandaro,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : CV. YRAMA WIDYA

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung : CV. YRAMA WIDYA DAFTAR PUSTAKA Al Zarnuji, Burhan al-islam. Ta lim al Muta allim (dalam Syarh Syaikh Ibrahim Bin Isma il), Semarang: PT. Toha putra, t.th.. tafhimul al Muta allim : Ta lim al Muta allim, terj. Hamam Nashiruddin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Secara etimologi, Ma had berasal dari kata Maahad yang memiliki arti pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat pembelajaran agama Islam.

Lebih terperinci

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1926-1947 SKRIPSI Oleh Achmad Nuril Zamzami NIM 050210302088 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madura telah berjalan beberapa abad silam. Pada abad ke-16, perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Madura telah berjalan beberapa abad silam. Pada abad ke-16, perjalanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Masalah Proses islamisasi di Indonesia khususnya pada masyarakat Jawa dan Madura telah berjalan beberapa abad silam. Pada abad ke-16, perjalanan islamisasi di Jawa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama

Lebih terperinci

Bagian I Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di bumi nusantara. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang meneruskan tradisi wali songo,

Bagian I Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di bumi nusantara. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang meneruskan tradisi wali songo, 1 Bagian I Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di bumi nusantara. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang meneruskan tradisi wali songo, yang mampu berdialog dengan budaya lokal menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an, Al-Qur an al-karim dan Terjemahnya, Semarang, PT. Karya Toha

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an, Al-Qur an al-karim dan Terjemahnya, Semarang, PT. Karya Toha DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an, Al-Qur an al-karim dan Terjemahnya, Semarang, PT. Karya Toha Putra, 2002 Abduh Ghalib Ahmad Isa, Etika Pergaulan dari A-Z, terj. Nashiruddin Ahmad, cet ke-1, Solo, Pustaka arafah,

Lebih terperinci

PERANAN NAHDATUL ULAMA DALAM MEMPERJUANGKAN POLITIK KENEGARAAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS PEMERINTAHAN INDONESIA DARI

PERANAN NAHDATUL ULAMA DALAM MEMPERJUANGKAN POLITIK KENEGARAAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS PEMERINTAHAN INDONESIA DARI PERANAN NAHDATUL ULAMA DALAM MEMPERJUANGKAN POLITIK KENEGARAAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS PEMERINTAHAN INDONESIA DARI 1926-1955 A. Latar Belakang Masalah Nahdlatul Ulama (NU) bisa dipahami sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ini disebabkan munculnya persoalan-persoalan baru dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ini disebabkan munculnya persoalan-persoalan baru dari kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa memang selalu terjadi perubahan dalam setiap kehidupan manusia. Manusia akan terus melakukan perubahan demi masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia.

BAB V KESIMPULAN. Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia. BAB V KESIMPULAN Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa 1922 1945, telah memberikan gambaran mengenai konsep pendidikan yang mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia. Adapun hasil

Lebih terperinci

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NILAI NASIONALISME DALAM FILM SANG KIAI (Analisis Isi Film sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional adalah muslim yang masih terikat kuat dengan pikiran-pikiran

BAB I PENDAHULUAN. tradisional adalah muslim yang masih terikat kuat dengan pikiran-pikiran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya penganut Islam tradisional di Indonesia merupakan suatu hal yang menarik untuk dicermati. Menurut Zamakhsyari Dhofier, muslim tradisional adalah muslim yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah

BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para sahabat Nabi memiliki kebaikan hati, kesungguhan iman, kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah memilih mereka untuk menemani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode modern. Kemajuan zaman yang semakin pesat mendorong umat Islam untuk berfikir aktif, Yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz V, Semarang:

DAFTAR PUSTAKA. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz V, Semarang: 88 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1998. Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al- Qur an. Bandung: Remaja Rodakarya. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz V, Semarang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam. Pada periode. pertengahan umat Islam mengalami kemunduran baik bidang pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam. Pada periode. pertengahan umat Islam mengalami kemunduran baik bidang pendidikan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam. Pada periode pertengahan umat Islam mengalami kemunduran baik bidang pendidikan, pengetahuan, sosial maupun

Lebih terperinci

Pertama, sebagai bagian dari pendekatan sejarah (historical approach).

Pertama, sebagai bagian dari pendekatan sejarah (historical approach). BAB II STUDI TOKOH A. Pengertian Studi Tokoh Penelitian studi tokoh adalah penelitian yang dilakukan untuk mencapai suatu pemahaman tentang ketokohan seseorang individu dalam suatu komunitas tertentu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu karakteristik yang paling menonjol dari eksistensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu karakteristik yang paling menonjol dari eksistensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakteristik yang paling menonjol dari eksistensi manusia adalah tindakan budaya. Seluruh pranata kehidupan tampaknya diikat oleh nilai-nilai yang terlembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007.

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007. DAFTAR RUJUKAN Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007. Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Agama Islam, Jakarta; Raja

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)

DAFTAR PUSTAKA. Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999) DAFTAR PUSTAKA Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999) Mudlofir Ali, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuannya di dunia ini. Manusia seharusnya mengingat tujuan hidup di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuannya di dunia ini. Manusia seharusnya mengingat tujuan hidup di dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup manusia mempunyai tugas dan tujuan yang harus dijalankan sebaikbaiknya, namun kenyataan yang terjadi banyaknya manusia yang melalaikan tugas dan tujuannya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian. Yogjakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2003

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian. Yogjakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2003 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian. Yogjakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2003 AF, Hasanuddin. Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya terhadap Istinbath Hukum dalam al-qur an. Jakarta:

Lebih terperinci

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI 69 BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI A. Santri dan Budaya Politik Berdasarkan paparan hasil penelitian dari beberapa informan mulai dari para pengasuh pondok putra dan putri serta

Lebih terperinci

Manfaat Mempelajari Sejarah

Manfaat Mempelajari Sejarah Manfaat Mempelajari Sejarah MODUL 2 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru Bandung 40614 SMAN 26

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1 78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III KIPRAH KH. MASJKUR DALAM ORGANISASI NADHATUL ULAMA. A. Perkembangan Nadhatul Ulama Sampai Jepang Datang

BAB III KIPRAH KH. MASJKUR DALAM ORGANISASI NADHATUL ULAMA. A. Perkembangan Nadhatul Ulama Sampai Jepang Datang BAB III KIPRAH KH. MASJKUR DALAM ORGANISASI NADHATUL ULAMA A. Perkembangan Nadhatul Ulama Sampai Jepang Datang Organisasi yang menamakan diri Nadhatul Ulama dalam waktu yang singkat ternyata dapat berkembang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996 DAFTAR PUSTAKA Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Metodhe dan Strategi Dakwah Islam, terjemahan Marsuni Sasaky, Jakarta : Pustaka al-kautsar, 1996 Al-Bayanuny, Muhammad Abd. al-fath, Al-Madkhal Ila Ilmi

Lebih terperinci