BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Manajemen Operasi Semua perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, agar dapat terus berjalan dengan baik dan teratur sehingga dapat terus menghasilkan keuntungan memerlukan manajemen operasi. Manajemen operasi sendiri diperlukan untuk mengatur faktor-faktor produksi pada sebuah perusahaan agar segala bidang operasional pada perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar mulai dari hulu ke hilir. Menurut Heizer dan Render (2014), Manajemen Operasi adalah sebuah kegiatan yang dapat menciptakan nilai, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa dengan cara merubah input menjadi output. Menurut Stevenson (2009), Manajemen Operasi adalah Sistem manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa. Menurut Daft (2009), Manajemen Operasi adalah Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi. 8

2 9 Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas, maka pengertian Manajemen Operasi yang sesuai dengan penelitian ini adalah serangkaian proses yang dapat menghasilkan produk maupun jasa dengan cara merubah input menjadi output Keputusan Utama Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2014),terdapat 10 keputusan utama manajemen operasi : 1. Design of Goods and Services Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber daya manusia bergantung pada keputusan perancangan. 2. Managing Quality Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut. 3. Process and Capacity Design Keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar suatu perusahaan.

3 10 4. Location Strategy Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan perusahaan. 5. Layout Strategy Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak. 6. Human Resources and Job Design Manusia merupakan bagian yang penting dan sangat berharga dari keseluruhan rancangan sistem. Karena itu harus disesuaikan dengan kualitas lingkungan kerja, bakat, dan keahlian yang harus dimiliki harus sebanding dengan upah yang harus ditentukan dengan jelas. 7. Supply-Chain Management Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang harus dibeli dan berhubungan dengan input dari hulu ke hilir. 8. Inventory Management Keputusan persediaan dapat dioptimalkan dengan cara memperhitungkan kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya manusia. 9. Scheduling Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan agar terus dapat bersaing.

4 Maintenance Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang diinginkan. Dari 10 keputusan manajemen operasi di atas, penelitian ini berfokus pada keputusan yang ke-delapan, yaitu Inventory Management. Penelitian ini berguna untuk menentukan berapa persediaan optimal pada toko untuk mengurangi biaya pemesanan dan biaya persediaan Definisi Persediaan dan Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Jika sebuah perusahaan memiliki persediaan yang tepat, maka perusahaan tersebut dapat meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Maka dari itu perusahaan merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Menurut Koher (2006), persediaan adalah bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode. Sedangkan menurut Rangkuti (2007), persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan

5 12 untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu. Mengacu pada beberapa pengertian di atas, maka pengertian inventory yang sesuai dengan penelitian ini adalah material baik itu bahan baku, barang setengah jadi, ataupun barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat, menunggu untuk proses selanjutnya. Sebuah perusahaan akan berjalan dengan resiko tidak dapat memenuhi kebutuhan para pelanggannya jika tidak memiliki sama sekali persediaan. Namun jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak persediaan akan terjadi peningkatan biaya penyimpanan yang menyebabkan turunnya profit yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, jumlah persediaan yang ada harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan keinginan dari para pelanggan agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan meminimalisir kerugian Pengertian Manajemen Persediaan Menurut Harsanto (2013) Manajemen Persediaan adalah Serangkaian keputusan atau kebijakan perusahaan untuk memastikan perusahaan mampu menyediakan persediaan dengan mutu, jumlah dan waktu tertentu. Sedangkan menurut Keown, dkk (2000), Manajemen Persediaan adalah Manajemen persediaan adalah pengontrolan aset yang digunakan dalam proses produksi atau diproduksi dijual dengan jalan normal dalam operasi perusahaan.

6 Tujuan Persediaan Alasan diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Assauri (2008) adalah: 1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari satu tingkat proses ke proses yang lain yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan. 2. Alasan organisasi untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat skedul operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya Sedangkan tujuan persediaan menurut Rangkuti (2007) adalah: 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang/bahan yang dibutuhkan perusahaan. 2. Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas tidak baik sehingga harus dikembalikan. 3. Untuk mengantisipasi bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. 4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi 5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan sebaik-baiknya, dengan memeberikan jaminan tersedianya barang jadi.

7 14 7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya. Sedangkan menurut Jacobs & Chase (2014) tujuan dari persediaan adalah: 1. Untuk mempertahankan independensi dari operasi. 2. Untuk menemukan variasi pada permintaan produk. 3. Fleksibilitas penjadwalan produksi. 4. Untuk berjaga-jaga jika terjadinya keterlambatan dalam pengantaran material Fungsi Persediaan Menurut Yamit, (2003), ada empat faktor yang dijadikan fungsi dari persediaan, yaitu: 1. Faktor waktu, menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. 2. Faktor ketidakpastian waktu datang dari supplier, menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen. 3. Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan, disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat dan berbagai aspek lainnya.

8 15 4. Faktor ekonomis, adalah adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan menentukan jumlah yang paling ekonomis. Sedangkan menurut Rangkuti (2007) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi persediaan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam kuantitas dan waktu pengiriman. 2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, serta biaya pengangkutan per unit sehingga menjadi lebih murah. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya yang timbul karena besarnya persediaan (antara lain biaya sewa gudang, investasi, dan resiko). 3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasonal inventories). Di samping itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jika waktu pengiriman dan permintaan barangbarang dilakukan selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman (safety stock).

9 Biaya Persediaan Biaya-Biaya persediaan barang yang perlu diperhatikan menurut Harsanto (2013) adalah : a) Harga Barang (item cost). Harga barang adalah harga murni material yang akan dibeli oleh perusahaan. Untuk barang dengan kuantitas besar biasanya pemasok akan memberikan harga berbeda. b) Biaya Simpan (carrying/holding cost). Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan meliputi biaya sewa atau beli fasilitas penyimpanan, biaya penanganan persediaan, pajak, biaya untuk mitigasi risiko kehilangan, risiko rusak dan berbagai jenis biaya yang berkaitan dengan penyimpanan. Bila perusahaan menghadapi biaya penyimpanan yang tinggi maka tingkat persediaan akan menjadi rendah. c) Biaya pemesanan (ordering/setup cost). Biaya pemesanan adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan pemesanan meliputi berbagai detil termasuk halhal administratif. d) Biaya kehabisan persediaan (stockout cost). Konsep dari biaya ini adalah biaya yang muncul ketika perusahaan dihadapkan pada situasi permintaan lebih besar daripada penawaran. Biaya ini sangat sukar diukur bila hendak dikatakan tidak mungkin diukur secara presisi, oleh karenanya lebih bersifat pendekatan.

10 Tujuan Manajemen Persediaan Menurut Heizer dan Render (2014) tujuan dari management inventory adalah untuk menentukan keseimbangan antara investasi inventory dan pelayanan pelanggan. Menurut Yamit (2003) tujuan dari Manajemen Persediaan adalah Tujuan manajemen persediaan adalah meminimumkan biaya, oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan analisis untuk menentukan tingkat persediaan yang dapat meminimumkan biaya atau paling ekonomis. Jadi manajemen persediaan digunakan perusahaan agar persediaan dalam perusahaan tidak mengalami kelebihan maupun kekurangan karena hal tersebut dapat menimbulkan kerugian jika terjadi kelebihan atau kehilangan kesempatan jika kehabisan persediaan Analisis ABC Pengertian Analisis ABC Menurut Senator Nur Bahagia (2006), dalam suatu unit usaha, jenis dan jumlah barang yang dikelola tidak hanya satu jenis, tapi dapat mencapai ribuan jenis dan lebih banyak lagi. Dibutuhkan sistem pengelolaan persediaan untuk mengatasi hal tersebut, sebab tidak semua barang mempunyai tingkat kepentingan dan penggunaan yang sama. Cara pemilihan yang umum adalah berdasarkan tingkat kepentingannya. Barang yang termasuk kategori penting akan mendapat perhatian

11 18 yang lebih sehingga akan dikendalikan secara lebih intensif bila dibandingkan dengan barang yang tidak penting. Heizer & Render (2014) menyatakan bahwa Analisis ABC adalah penerapan persediaan dari Prinsip Pareto, dimana prinsip ini mengatakan bahwa ada beberapa hal sangat penting dan banyak hal sepele. Maka analisis ABC ini terletak pada sebuah ide untuk membuat kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan yang penting namun sedikit dan bukan kepada bagian persediaan yang banyak namun tidak penting. Karena dikatakan akan tidak realistis untuk memantau barang-barang murah dengan intensitas yang sama dengan barangbarang yang mahal. Untuk menentukan biaya tahunan dalam analisis ABC, diukur dengan cara mengalikan permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dengan biaya per unit. Barang Kelas A yaitu barang-barang yang total pemakaian tahunannya rendah, sekitar 15% dari total persediaan tetapi biayanya sekitar 70-80% dari total biaya tahunan. Barang kelas B yaitu barang-barang yang total pemakaiannya sedang, sekitar 30% dari total persediaan dan biayanya sekitar 15%-20% dari total biaya tahunan. Barang kelas C yaitu barang-barang yang total pemakaian tahunannya besar, menggunakan sebagian besar total persediaan yaitu 55%. Tetapi hanya menggunakan 5% dari total biaya tahunan. Keuntungan perusahaan membagi-bagi barang persediaan ke dalam kelaskelas untuk menetapkan berbagai kebijakan dan pengendalian pada setiap kelasnya.

12 19 Heizer & Render (2014) mengungkapkan dari dilakukannya Analisis ABC maka perusahaan setidaknya memiliki 3 kebijakan Kebijakan untuk membeli sumber daya yang ditujukan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang kelas A dibandingkan kelas lainnya. Kebijakan untuk melakukan pengendalian fisik yang lebih ketat untuk barangbarang kelas B, barang kelas B mungkin ditempatkan di tempat yang lebih aman dan keakuratan catatan persediaan untuk barang kelas B harus lebih sering diverifikasi. Kebijakan untuk memberikan perhatian lebih kepada barang kelas C dibandingkan barang kelas lainnya, karena jumlahnya banyak Model Persediaan Menurut Heizer & Render (2014) ada dua model dalam persediaan, yaitu persediaan independen dan dependen. Model persediaan independen berarti permintaan untuk barang tersebut tidak terpengaruh dengan permintaan barang lain, contoh permintaan untuk meja makan independen terhadap permintaan kaus kaki. Sedangkan model persediaan dependen berarti permintaan untuk barang tersebut terpengaruh permintaan barang lain, contohnya yaitu permintaan terhadap garam, lada, telur, dependen terhadap permintaan berbagai jenis makanan pada suatu restoran

13 Model Deterministik Heizer & Render (2014) mengatakan bahwa ada tiga model persediaan yang bisa digunakan untuk permintaan independen, yaitu: 1) Model Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity) Menurut Heizer & Render (2014), kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity, EOQ model) adalah suatu model pengendalian persediaan yang meminimalkan total biaya pemesanan dan penyimpanan. Grafik persediaan untuk model ini berbentuk gigi gergaji (Gambar 2.1), hal ini disebabkan oleh permintaan yang dianggap konstan. Pada saat tingkat persediaan mencapai angka nol, pesanan barang baru bisa diterima sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q. Proses ini akan terus berlanjut sepanjang waktu. Sumber: Heizer & Render (2014)

14 21 Gambar 2.1 EOQ dalam Grafis Tujuan dari digunakannya model persediaan ini diantaranya adalah: a. Meminimalkan Biaya Menurut Heizer & Render (2014) tujuan dari mayoritas model persediaan adalah untuk meminimalisi total biaya. Biaya yang berpengaruh adalah biaya penyimpanan dan biaya pemasangan (pemesanan). Maka dengan menurunkan atau meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, maka juga akan meminimasi biaya secara keseluruhan. Dengan model EOQ, kuantitas pesanan optimal akan muncul di titik dimana total biaya pemasangan sama dengan total biaya penyimpanan (lihat Gambar 2.2). Sesuai hal di atas, maka langsung dapat dicari persamaan lalu dicari kuantitas optimal atau Q*. Sumber: Heizer & Render (2014) Gambar 2.2 Grafik Total Biaya

15 22 =( Dengan menggunakan variabel-variabel di bawah ini, dapat ditentukan biaya pemesanan dan penyimpanan, sehingga didapatkan nilai Q*: Q = Jumlah barang setiap pemesanan Q* = Jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ) D = Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit S = Biaya pemasangan atau pemesanan untuk setiap pesanan H = Biaya penahanan atau penyimpanan per unit per tahun 1. Biaya pemesanan tahunan = (jumlah pesanan yang dilakukan pertahun)(biaya pemasangan atau pemesanan setiap kali pesan). Permintaan Tahunan jumlah barang setiap pemesanan )(biaya pemesanan atau pemasangan setiap pemesanan) =( D Q )(S) = D Q S 2. Biaya penyimpanan tahunan = (tingkat persediaan rata-rata)(biaya penyimpanan per unit per tahun) =( Jumlah Pesanan 2 )(biaya penyimpanan per unit per tahun) = Q 2 H 3. Jumlah pesanan optimal ditemukan pada saat biaya pemesanan tahunan sama dengan biaya penyimpanan tahunan, yaitu

16 23 = D Q S = Q 2 H 4. Untuk mendapatkan nilai Q*, maka samakan kedua persamaan menjadi : 2DS = Q 2 H Q 2 = 2DS H Q* = 2DS H Selanjutnya dapat ditetapkan jumlah pemesanan yang ingin dibuat sepanjang tahun yang bersangkutan (N) dan waktu yang diinginkan antar-pemesanan (T), sebagai berikut: Jumlah pemesanan yang diinginkan = N = Permintaan Jumlah unit yang dipesan = D Q Jumlah waktu antar-pemesanan yang diinginkan = Jumlah hari kerja per hari N Biaya persediaan tahunan merupakan penjumlahan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan: Biaya tahunan total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan Dengan konteks variabel-variabel yang ada di model EOQ, dapat dikalkulasi biaya total sebagai : TC = D S + Q H Q 2

17 24 b. Titik Pemesanan Ulang Selanjutnya menurut Heizer & Render (2014), setelah menentukan berapa kuantitas yang akan dipesan, maka muncul pertanyaan yaitu kapan pesanan akan dilakukan. Model-model persediaan mengasumsikan bahwa perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaanya mencapai nol sebelum perusahaan memesan lagi. Akan tetapi, waktu antara dilakukannya pemesanan, disebut lead time atau waktu pengiriman, bisa dalam hitungan jam, hari, atau bahkan bulan. Maka keputusan kapan akan memesan biasanya ditentukan dengan titik pemesanan ulang. Titik pemesanan ulang (reorder point) (lihat Gambar 2.3) dicari dengan cara : ROP = (permintaan perhari)(lead Time untuk pemesanan baru dalam hari) = d x L Persamaan di atas mengasumsikan apabila permintaanya sama dan bersifat konstan. Bila tidak seperti demikian, harus ditambah persediaan tambahan, sering kali disebut persediaan pengamanan (safety stock). Permintaan per hari, d, dicari dengan membagi permintaan tahunan, D, dengan jumlah hari kerja pertahun :

18 25 d = D jumlah hari kerja per tahun Sumber: Heizer & Render (2014) Gambar 2.3 Grafik Titik Pemesanan Ulang Model Probabilistik Model persediaan deterministik menggunakan asumsi bahwa permintaan untuk sebuah produk bersifat konstan dan pasti. Ada kalanya ketika permintaan produk tidak diketahui, Untuk mengatasinya dapat digunakan model probabilistik. Menurut Heizer & Render (2014) model probabilistik adalah sebuah model statistik yang dapat digunakan ketika permintaan produk atau variabel lainnya tidak diketahui, tetapi dapat ditentukan dengan menggunakan distribusi probabilitas.

19 26 Hal penting yang harus diperhatikan oleh manajemen suatu perusahaan adalah menjaga tingkat pelayanan yang cukup dalam menghadapi permintaan yang tidak pasti. Tingkat pelayanan (service level) adalah pelengkap dari kemungkinan habisnya persediaan, contoh apabila kemungkinan habisnya persediaan adalah 0.04 maka tingkat pelayanannya adalah Tingkat Pemesanan Ulang = ROP = d x L Permintaan yang tidak pasti meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengurangi kehabisan persediaan adalah menyimpan unit-unit tambahan dalam persediaan atau disebut pengaman persediaan (safety stock). Dengan disertakan persediaan pengaman (ss) maka persamaan ROP menjadi: ROP = d x L + ss Ringkasan Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan ringkasan jurnal-jurnal yang akan digunakan sebagai referensi serta acuan dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Jurnal pertama yang dijadikan acuan merupakan jurnal nasional yang berjudul Analisis Pengendalian Persediaan POS dan Scanner pada Bisnis Retail IT Solution di PT. KAHAR DUTA SARANA Cabang Bandung pada Tahun 2013 yang diteliti oleh Diana Perwita Sari hasil dari penelitian ini adalah seharusnya PT. KAHAR DUTA SARANA menggunakan metode EOQ untuk melakukan

20 27 pemesanan. Sebelumnya perusahaan melakukan pemesanan rutin setiap bulan, namun setelah dilakukan penelitian pemesanan akan lebih ekonomis jika menggunakan ROP ketika jumlah barang mencapai jumlah minimum. Biaya persediaan dari perusahaan juga lebih kecil ketika persediaan melakukan metode EOQ. Jurnal ini dijadikan acuan utama karena menjadikan perusahaan retail sebagai objek penelitiannya dan menggunakan metode EOQ. Jurnal kedua yang dijadikan acuan merupakan jurnal nasional yang berjudul Analisis Pengendalian Persediaan Barang berdasarkan Metode EOQ di Toko Era Baru Samarinda (2015), dari ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, yang diteliti oleh Rudi Wahyudi. Hasil dari penelitian ini adalah seharusnya Toko Era Baru Citra Niaga Samarinda melakukan pemesanan dengan menggunakan metode EOQ. Hasil yang didapat dari penggunaan metode EOQ adalah total biaya persediaan yang dihitung lebih rendah dibandingkan dengan metode yang sebelumnya digunakan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan model EOQ dan ROP untuk menghitung total biaya persediaan. Perusahaan yang diteliti juga merupakan perusahaan ritel. Kesamaan dari jurnal penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode EOQ dan ROP dalam pengerjaan nya. Jurnal selanjutnya yang dijadikan acuan adalah jurnal internasional yang berjudul Determination of Economic Order Quantity and Reorder Point Inventory Control Model for XYZ Retail Enterprises yang diteliti oleh Ganesh Prasad Shukla dan Prashant Kumar Jangde dan diterbitkan pada tahun Dalam jurnal ini masalah yang dihadapi oleh XYZ Retail Enterprises adalah penggunaan forecast

21 28 yang kurang efektif sehingga menyebabkan kehabisan stock dan kehilangan penjualan. Metode yang sebelumnya digunakan oleh XYZ Enterprises adalah rolling average method dimana mereka menggunakan data dari permintaan sebelumnya dan menghitung rata-rata untuk forecasting periode selanjutnya, variability tidak diperhitungkan sama sekali sehingga menyebbabkan peramalan kurang akurat. Perusahaan dapat menghemat sekitar 55.89% dan memotong biaya sebesar Rs Perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak digunakan nya metode forecasting. Jurnal selanjutnya dijadikan acuan adalah jurnal nasional yang berjudul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Melalui Penerapan EOQ pada PT Andini Megah Sejahtera Cabang Bogor. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Andini Megah Sejahtera kurang efektif karena masih adanya kelebihan stock yang besar pada persediaan bahan baku dan total biaya persediaan. Metode EOQ yang digunakan dapat mengurangi biaya jika dibandingkan dengan metode yang sebelumnya digunakan oleh perusahaan. Perbedaan yang ada pada jurnal ini adalah perusahaan yang diteliti bukan toko ritel, melainkan perusahaan manufaktur dan barang yang diteliti adalah bahan baku. Sebelumnya perusahaan menggunakan perhitungan persediaan tradisional dimana tidak adanya perhitungan persediaan yang optimal dan ekonomis, kepala gudang hanya berasumsi bahwa jika setiap melakukan produksi, maka akan dilakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini digunakan

22 29 sebagai acuan karena penelitian ini menggunakan metode EOQ untuk menyelesaikan masalah yang dialami pada perusahaan. Jurnal terakhir yang digunakan sebagai acuan adalah jurnal nasional yang berjudul Penggunaan Analisis ABC Untuk Pengendalian Persediaan Barang Habis Pakai : Studi Kasus di Program Vokasi UI yang diteliti oleh Titis Wahyuni pada tahun Jurnal ini dijadikan acuan karena menggunakan metode analisis yang sama yaitu Metode ABC untuk pengendalian persediaan barang habis pakai. Hasil penelitian jurnal ini mengatakan bahwa analisis ABC digunakan untuk membagi jenis produk kedalam kategori A, B, dan C, kriterianya dapat dilihat dari volume dan harga. Analisis ABC dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah pada persediaannya sehingga dapat membantu untuk menyelesaikan masalah dengan cepat. Jurnal ini dijadikan jurnal acuan karena sama-sama menggunakan metode ABC untuk menganalisis persediaan barang yang habis pakai. 2.2 Kerangka Pemikiran Manajemen operasi merupakan fungsi bisnis yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan terhadap seluruh sumber daya sehingga dapat mengubah input menjadi output dalam bentuk barang ataupun jasa yang bernilai bagi konsumen dan perusahaan. Fokus utama dari manajemen operasi adalah kegiatan produksi yang efektif dan efisien. Dengan efektif dan efisien nya sebuah perusahaan maka dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

23 30 Daya saing sendiri berhubungan langsung dengan kekuatan perusahaan untuk terus bertahan di zaman yang terus berkembang. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, biasa terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan, dan hal ini sering menjadi hal yang merugikan perusahaan. Dengan menggunakan pengendalian persediaan diharapkan dapat membantu perusahaan menghilangkan resiko barang terlambat, tertumpuk, kekurangan, dan lainnya. Tugas dari pengendalian persediaan adalah menjawab pertanyaan kapan, dimana, dan berapa banyak barang yang perusahaan butuhkan. Dengan terjawabnya pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal. Keuntungan maksimal inilah yang dapat meningkatkan daya saing sebuah perusahaan. Pengendalian persediaan harus dilakukan sesuai dengan jenis barang yang ada di persediaan, apakah barang tersebut saling bergantung dengan barang yang lain. Dalam perusahaan ritel permintaan suatu barang tidak bergantung pada barang lain sehingga disebut permintaan independen. Selain itu hal lain yang harus diperhatikan adalah permintaan konsumen yang tidak menentu. Untuk mengatasi permintaan yang tidak menentu akan dilakukan peramalan tingkat permintaan suatu produk pada periode selanjutnya. Setelah melakukan peramalan, maka sistem pengendalian dihitung dari metode persediaan yang independent yaitu permintaan yang tidak bergantung dengan barang lain, selain itu pada penelitian ini tidak ada tingkat produksi harian karena perusahaan yang diteliti adalah perusahaan ritel sehingga metode yang akan digunakan yaitu

24 31 Economic Order Quantity, Safety Stock, dan Reorder Point. Setelah dilakukan perhitungan maka perusahaan dapat mengetahui total biaya persediaan yang dibutuhkan dan selanjutnya akan dibandingkan tingkat efisiensi persediaan sebelum dan sesudah menggunakan metode tersebut, sehingga perusahaan akan mengetahui metode terbaik untuk melakukan pemesanan. Untuk menentukan produk yang dipilih akan digunakan metode ABC untuk menganalisis jenis produk yang paling berpengaruh pada pengeluaran perusahaan, dan akan dipilih 20 produk yang akan dipilih lagi menggunakan metode ABC menjadikan masing-masing terdiri dari 2 fast moving, 2 moderate moving, dan 1 slow moving. Adapun alas an mengapa produk slow moving dipilih hanya satu dan tidak dua seperti produk yang fast moving dan moderate moving karena jumlah produknya relatif lebih sedikit. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.5.

25 32 Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi oleh NINDI adalah pengaturan persediaan yang masih belum optimal sehingga keuntungan yang didapat masih belum maksimal Metode ABC Dengan pengaplikasian metode ABC diharapkan dapat diketahui mana barang yang penting dan kurang penting agar penggunaan EOQ lebih tepat guna Heizer & Render (2014) Aplikasi EOQ Dengan pengaplikasian metode EOQ diharapkan dapat menurunkan biaya persediaan dan biaya pemesanan yang dibutuhkan oleh minimarket NINDI Heizer & Render (2014) Total Biaya Persediaan Setelah dilakukan penghitungan dengan metode EOQ dilakukan perbandingan Total Biaya Persediaan sebelum dan sesudah pengaplikasian metode EOQ Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Manajemen Persediaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

Lebih terperinci

Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan Persediaan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O Perencanaan Persediaan Input data yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan jumlah dan periode siklus waktu antar pemesanan/ pembuatan adalah: Total

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai pendukung teori adanya penelitian ini. Teori-teori yang menjadi bahan rujukan berkaitan tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen Persediaan (Inventory Management) Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku sangat besar sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.

Lebih terperinci

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi memerlukan pengelolaan yang baik terhadap seluruh kegiatan atau fungsi yang kegiatannya ada dalam

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya

Lebih terperinci

(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan

(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil kajian penelitian terdahulu mi dapat ditemukan kebaikan dan kelemahan penelitian terdahulu, serta untuk mengetahui hubungan antara penelitian

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Persediaan di sepanjang supply chain memiliki implikasi yang besar

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain dijelaskan sebagai berikut, menurut Assauri (2005) adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang

Lebih terperinci

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Objektif: 12. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis persediaan. 13. Mahasiswa dapat menghitung biaya-biaya dalam persediaan. 14.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 15-27 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #11 Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Persediaan Persediaan adalah stok atau simpanan barang-barang. Biasanya, banyak dari barang-barang yang disimpan perusahaan dalam persediaan berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan : - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan - Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

INVENTORY. (Manajemen Persediaan) INVENTORY (Manajemen Persediaan) Pendahuluan Yaitu: Segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan Sekumpulan produk phisikal pada berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis

BAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi 1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Persediaan bahan baku suatu perusahaan adalah salah satu syarat penting dalam melakukan suatu proses produksi barang. Menurut Heizer dan Render (2008), apabila

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Produksi 1.1.1 Pengertian Proses Produksi Dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan kerja sering kita dengar mengenai apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Semua jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki persediaan sebagai aktiva lancar. Persediaan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan penolong yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa sangatlah pesat. Dalam menjalankan usahanya tersebut diperlukan peranan manajemen operasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka A.1. Teori A.1.1 Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Haming (2011:24) Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan fashion dalam berbusana di kalangan masyarakat tak terelakkan lagi, salah satunya busana muslim. Busana muslim merupakan salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM, PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN JIT (JUST IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA KOVEKSI RANTI Nama : Mutiara Dey NPM : 21209532 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan, maka pengendalian jumlah persediaan harus diperhatikan. Jumlah persediaan yang terlalu besar ataupun

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh : ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 05 Juli s/d 13 Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di Balai Besar Bahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN MANAJEMEN PIUTANG DAGANG 1. Faktor yang Mempengaruhi Piutang 1.1 Kenapa Perusahaan Mempunyai Piutang Secara umum, perusahaan akan lebih suka untuk menjual dengan

Lebih terperinci

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN #14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1.1. Pengertian Persediaan Persediaan bahan baku merupakan aktiva perusahaan yang digunakan untuk proses produksi didalam suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk

Lebih terperinci

INVENTORY. Bambang Shofari

INVENTORY. Bambang Shofari INVENTORY Bambang Shofari 1 Inventory atau persediaan istilah yang menunjukkan sumberdaya sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan sumber daya internal dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Connoly dan Begg (2005) adalah mendeskripsikan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi sistem basis data dan sudut pandang user yang

Lebih terperinci