PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2017"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) , Fax. (0376) , Kode Pos

2 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) , Fax. (0376) , Kode Pos

3

4 DAFTAR ISI Halaman COVER... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GRAFIK... vi DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 2 C. SUMBER DATA... 3 BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR... 4 A. KONDISI GEOGRAFIS Letak dan Luas Wilayah Topografi Wialayah... 5 B. KEPENDUDUKAN Jumlah Persebaran Penduduk Kelompok Umur dan Sex Ratio... 7 C. TINGKAT PENDIDIKAN 8 BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 9 A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Ibu (AKI) B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Penderita TB Paru BTA Penderita Pneumonia pada Balita Penderita HIV-AIDS Penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) Darah Donor Diskrining terhadap HIV-AIDS Penderita Diare Penderita Kusta Penderita Acute Flaccid Paralysis (AFP) Anak Usia <15 Tahun Penderita Penyakit Menular Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Penderita Malaria Penderita Filariasis Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam C. STATUS GIZI Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Penimbangan Balita Penanggulangan Gizi Buruk.. 36 BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Imunisasi TT Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 ii

5 5. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Ibu Hamil dengan Komplikasi yang Ditangani Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani Pelayanan Keluarga Berencana Kunjungan Neonatus Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Ekskluif Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan Imunisasi Bayi Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Balita Pelayanan Anak Usia Sekolah Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Pelayanan Gawat Darurat di Sarana Pelayanan 55 Kesehatan... B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Rumah Sehat Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Dasar Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tempat-Tempat Umum Sehat Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Memenuhi Syarat Ketersediaan Obat (Kefarmasian) BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN B. TENAGA KESEHATAN C. PEMBIAYAAN KESEHATAN BAB VI. KESIMPULAN LAMPIRAN Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 iii

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Timur... 4 Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 iv

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Tabel 2. Jumlah, Jenis, dan Rasio Tenaga Kesehatan Per Penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 v

8 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Perkembangan Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 2. Perkembangan Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 3. Perkembangan Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 4. Distribusi Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 5. Perkembangan Angka Kesembuhan Penyakit TB Paru BTA+ di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 6. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit Pneumonia di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 7. Perkembangan Penemuan Penderita HIV-AIDS di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 8. Distribusi Penderita HIV-AIDS Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 9. Distribusi Penemuan Penderita IMS Jenis Syphilis Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 10. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit Diare di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 11. Perkembangan Angka Prevalensi Penyakit Kusta di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 12. Perkembangan AFP Rate Per Penduduk Usia <15 Tahun di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 13. Perkembangan Kasus PD3I di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 14. Perkembangan Angka Kesakitan DBD per Penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 15. Perkembangan Angka Kesakitan Malaria per Penduduk Beresiko di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 16. Perkembangan Angka Kesakitan Filariasis per Penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 17. Perkembangan Lokasi Desa/Kelurahan KLB di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 18. Perkembangan Kasus Bayi BBLR di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 19. Perkembangan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 20. Perkembangan Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 21. Perkembangan Cakupan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 22. Perkembangan Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 23. Perkembangan Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi Ditangani di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 24. Perkembangan Cakupan Neonatal dengan Komplikasi Ditangani di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 25. Cakupan Peseta KB Aktif Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 vi

9 Grafik 26. Cakupan Peseta KB Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 27. Perkembangan Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 28. Perkembangan Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 29. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 30. Perkembangan Cakupan Desa UCI di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 31. Perkembangan Cakupan Pemberian Vitamin A Bagi Anak Balita (12 59 bulan) di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 32. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 33. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 34. Perkembangan Cakupan Jaminan Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 35. Perkembangan Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 36. Perkembangan Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 37. Perkembangan Cakupan TTU Sehat di Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 38. Anggaran Kesehatan Per Kapita Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 vii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 3. Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 4. Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 5. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 6. Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 7. Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus pada TB pada Anak, dan Case Notification Rate (CNR) Per Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 8. Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 9. Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 10. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 11. Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 12. Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 13. Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 14. Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 15. Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 16. Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 17. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/Rft) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 18. Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 19. Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 viii

11 Lampiran 20. Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 21. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 22. Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 23. Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 24. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 25. Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 26. Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 27. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 28. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 29. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 30. Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 31. Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 32. Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 33. Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 34. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 35. Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 36. Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 37. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 ix

12 Lampiran 38. Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 39. Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 40. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 41. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 42. Cakupan Imunisasi DPT, Hb, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 43. Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 44. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 45. Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 46. Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 47. Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 48. Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 49. Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 50. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 51. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 52. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 53. Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 54. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 55. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 56. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 x

13 Lampiran 57. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 58. Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 59. Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kec. dan Puskesmas di Kab. Lombok Timur Tahun Lampiran 60. Persentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 61. Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 62. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 63. Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 64. Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 65. Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 66. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 67. Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 68. Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 69. Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, dan Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 70. Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 71. Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 72. Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 73. Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 74. Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 75. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 76. Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 77. Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 78. Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 79. Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 xi

14 Lampiran 80. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun Lampiran 81. Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota di Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 xii

15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup, serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Dalam rangka percepatan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Lombok Timur, sangat diperlukan Sistem Informasi Kesehatan yang baik sebagai salah satu faktor pendukung tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya demi tercapainya visi-misi pembangunan kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota sangat penting artinya sebagai sarana penyedia indikatorindikator yang menunjukkan tercapai/tidaknya pembangunan di bidang kesehatan yang terarah dan terukur. Selanjutnya Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan di Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Sistem ini juga diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana pembangunan daerah yang dapat memberikan analisisanalisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran, memberikan data dan informasi sebagai landasan untuk menentukan kebutuhan dan pengembangan sumberdaya. Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota juga dapat digunakan oleh para penentu kebijakan untuk pengambilan keputusan. Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan di daerah adalah Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan buku statistik kesehatan Kabupaten/Kota untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten/Kota. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota ini berisi data/informasi menggambarkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

16 Kabupaten/Kota. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota dari tahun ke tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi kegiatan tahunan, usulan kegiatan tahun berikutnya, dan pemantauan pelaksanaan Kinerja Bidang Kesehatan dalam pencapaian visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur tahun , yaitu mewujudkan Masyarakat Lombok Timur yang Sehat, Produktif dan Berkualitas. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka disusunlah misi pembangunan kesehatan Kabupaten Lombok Timur yaitu 1) Menjamin pelayanan kesehatan bagi semua masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu; 2) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 terbagi dalam 6 (enam) bab, yakni: BAB I Pendahuluan Bab ini menyajikan latar belakang diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, sistematika penyajian, dan sumber datanya. BAB II Gambaran Umum Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Lombok Timur berupa kondisi geografis, demografi, pendidikan, sosial budaya, kondisi lingkungan dan perilaku, serta informasi umum lainnya. BAB III Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2017 yang mencakup indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. BAB IV Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan di bidang kesehatan selama tahun 2017 yang meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

17 kesehatan yang diuraikan akan mengakomodir indikator Standar Pelayanan Kesehatan yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) bidang kesehatan. BAB V Situasi Sumberdaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI Kesimpulan Lampiran C. SUMBER DATA Data Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 bersumber dari data hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur mulai dari tingkat desa (Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes), Kecamatan (Puskesmas) sampai Kabupaten (Dinas Kesehatan) dilengkapi dengan data dari instansi terkait bidang kesehatan seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Rumah Sakit (RSUD Dr. R. Soedjono, RSI Namira Selong, dan RS Risa Sentra Medika Selong), Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB), Kantor Kementerian Agama, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Disamping itu data diperoleh juga dari kerjasama dengan pihak swasta yang berorientasi di bidang kesehatan seperti klinik swasta yakni : klinik Citra Medika, Utama Global Medika, Permata Cinta dan klinik Kuncup Bunga. Data tersebut meliputi data demografi dan data cakupan program/kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

18 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR A. KONDISI GEOGRAFIS 1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten di antara sepuluh kabupaten/kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di sebelah timur Pulau Lombok. Bila ditinjau dari letak geografis terletak antara BT, dan 8-9 LS. Sedangkan secara administratif batas Kabupaten Lombok Timur adalah: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara Sebelah Timur : Selat Alas. Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lombok Timur Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

19 Secara administratif Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 20 kecamatan, 254 desa/kelurahan. Kabupaten Lombok Timur mempunyai luas 2.679,88 Km² yang terdiri atas daratan seluas 1.605,55 Km² (59,91%) dan pantai/lautan diukur 4 mil dari bibir pantai adalah seluas 1.047,33 Km² (40,09%). Dari 20 Kecamatan yang ada saat ini, Kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu Kecamatan Sambelia ± 245,22 Km² (15,27% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Timur), sedangkan wilayah kecamatan yang tersempit adalah Kecamatan Sukamulia yaitu ± 14,49 Km² (0,90% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Timur). 2. Topografi Wilayah Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian meter di atas permukaan laut yang menunjukkan penampakan kemiringan dari utara ke arah selatan dengan distribusi kemiringan sebagai berikut : Kemiringan antara 0 2% mencakup wilayah sekitar 16,04%; Kemiringan antara 2 15% mencakup wilayah sekitar 60,27%; Kemiringan antara 14 40% mencakup wilayah sekitar 15,09%; Kemiringan antara > 40% mencakup wilayah sekitar 8,60%. Dari distribusi dan kemiringan di atas menggambarkan keadaan wilayah dataran tinggi terletak di bagian utara kawasan Gunung Rinjani, kemudian hamparan dataran rendah terletak di bagian tengah hingga ke bagian selatan dengan sedikit wilayah berbukit-bukit di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Sebagian besar wilayah Lombok Timur dibatasi oleh lautan/daerah pantai yang terbentang mulai dari bagian utara kearah timur hingga ke bagian selatan. Salah satu bentuk karakteristik potensi sumberdaya alam wilayah yaitu kelautan, selain pertanian, industri pariwisata dan transportasi laut. B. KEPENDUDUKAN 1. Jumlah dan Persebaran Penduduk Jumlah penduduk merupakan sasaran dan isu sentral dari pembangunan. Penambahan dan pengurangan penduduk berperan besar dalam menentukan strategi dan kebijakan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, disamping itu dengan diketahuinya persebaran penduduk maka pembangunan akan berjalan tepat sasaran. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

20 Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 sebesar jiwa yang tersebar di 20 kecamatan, dengan luas wilayah daratan sebesar Km ², sehingga diperoleh kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 sebesar 737 jiwa/km ². Sedangkan total rumah tangga sebanyak rumah tangga, sehingga diperoleh rata-rata jiwa per rumah tangga sebanyak 3,41 jiwa/rt. Jumlah dan persebaran penduduk setiap kecamatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Kecamatan Luas Wilayah (Km²) Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) 1. Keruak 40, , Jerowaru 142, , Sakra 24, , Sakra Barat 33, , Sakra Timur 35, , Terara 42, , Mt. Gading 24, , Sikur 8, , Masbagik 3, , Pringgasela 134, , Sukamulia 14, , Suralaga 27, , Selong 31, , Lb. Haji 49, , Pringgabaya 136, , Suela 115, , Aikmel 122, , Wanasaba 55, , Sembalun 217, , Sambelia 245, , TOTAL 1.605, , Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Timur tidak merata, kecamatan terpadat adalah kecamatan Masbagik dengan kepadatan jiwa/km ², sedangkan terendah kepadatannya adalah Kecamatan Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

21 Sembalun dengan kepadatan penduduk 92 jiwa/km ². Ketimpangan persebaran penduduk antar wilayah membawa konsekuensi yang meluas dalam penataan pembangunan. Diperlukan kecermatan tinggi dalam pengalokasian dan pendistribusian sumberdaya pembangunan agar dapat tercapai hasil yang optimal serta terwujudnya keadilan dan pemerataan. Tipologi timpangan yang direfresentasikan oleh tingkat kepadatan untuk Kabupaten Lombok Timur dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok kecamatan dengan kategori kepadatan: Tinggi (>2.000 jiwa per Km ² ) meliputi Kecamatan Sakra, Masbagik, Sukamulia, Suralaga, dan Selong; Sedang ( jiwa per Km ² ) meliputi Kecamatan Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montong Gading, Labuhan Haji, dan Wanasaba; Rendah (<1.000 jiwa per Km ² ) meliputi Kecamatan Jerowaru, Sikur, Pringgasela, Pringgabaya, Suela, Aikmel, Sembalun, dan Sambelia. 2. Kelompok Umur dan Sex Ratio Proporsi penduduk di wilayah Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 dilihat dari golongan umur menunjukkan bahwa penduduk kelompok usia 5-9 tahun merupakan proporsi terbesar sebesar 10,40% ( jiwa ), diikuti kelompok umur 0-4 tahun sebesar 10,32 % ( jiwa ), kemudian kelompok umur tahun sejumlah jiwa (9,51 %), dan terkecil adalah kelompok umur tahun yaitu sebesar 1,49% ( jiwa). Selain berdasarkan kelompok umur distribusi penduduk dapat pula dibedakan berdasarkan rasio jenis kelamin penduduk laki-laki dan perempuan yaitu sebesar 87,14 (Laki-laki sebesar jiwa, dan perempuan sebesar jiwa). Sedangkan rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) yaitu sebesar 54,78 yang merupakan perbandingan antara banyaknya orang yang belum produktif (usia <15 tahun) dan tidak produktif lagi (usia >65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64 tahun). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

22 C. TINGKAT PENDIDIKAN Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam penentuan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi bagi suatu daerah. Ada dua indikator pendidikan yang termasuk indikator IPM, yaitu Angka Melek Huruf dan Angka Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia >15 tahun. Berdasarakan data BPS tahun 2017 menunjukkan jumlah penduduk berumur 10 tahun keatas di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 sejumlah jiwa yang terdiri atas jiwa adalah laki-laki dan jiwa perempuan. Dengan demikian angka melek hurup umur 10 tahun keatas di Kabupaten Lombok Timur adalah sebesar 85,04% dari jumlah orang. Sedangkan angka rta-rata lama sekolah tahun 2017 adalah sebesar 8,75 yang berarti bahwa rata-rata lama setiap jiwa di Kabupaten Lombok Timur menikmati pendidikan baru 8,75 tahun. Sementara jumlah murid yang berhasil menamatkan pendidikan setingkat SD sederajat sebesar 4,98%, dan setingkat SMP sebesar 5,51% dari jumlah penduduk berumur 10 tahun keatas pada tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

23 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 diketahui berdasarkan hasil pelaksanaan program/kegiatan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Lombok Timur yang sehat, produktif dan berkualitas tahun 2017 yang dapat dilihat melalui derajat kesehatan masyarakat yang meliputi: perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, dan ketersediaan sumberdaya kesehatan. Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 adalah Indikator Kesejahteraan yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun Gambaran Indikator Kesejahteraan meliputi : Angka Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi Masyarakat; berikut ini penjelasannya. A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun per kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. Angka Kematian Bayi cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi dan juga relevan digunakan untuk memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

24 Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS- KIA) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017, jumlah kasus kematian bayi sebesar 346 kasus dengan AKB 13 per Kelahiran Hidup. Kasus kematian bayi tersebut terdiri kematian neonatal sebesar 266 kasus (AKB 10 per Kelahiran Hidup) dan kematian postnatal sebesar 80 kasus (AKB 3 per Kelahiran Hidup). Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan terjadi penurunan angka kematian bayi sebesar 5 per dibanding tahun sebelumnya 18 per kelahiran hidup di Kabupaten Lombok Timur. Ini menunjukkan kelangsungan hidup anak di Kabupaten Lombok Timur semakin meningkat bila dibandingkan dengan tahun Adapun perkembangan AKB lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 1. Perkembangan Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Timur Tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Grafik 1 di atas menunjukkan bahwa AKB di Kabupaten Lombok Timur selama 5 (lima) tahun terakhir terus mengalami penurunan. Ini menunjukkan gambaran kualitas kesehatan di Kabupaten Lombok Timur selama 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan kualitas yang cukup signifikan. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan kematian bayi, diantaranya evaluasi penanganan anemia pada ibu hamil, pelatihan kelas ibu hamil dan ibu balita, pelaksanaan P4K dan peningkatan pelayanan petugas dalam kegawat darutan neonatus sudah berjalan secara baik. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

25 Beberapa penyebab kematian bayi di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 dapat dibedakan menjadi 2 kategori yakni kematian neonatal (bayi 0 28 hari) dan kematian postnatal (29 hari sd 11 bulan). Berdasarkan hasil pencatatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 menunjukkan bahwa penyebab kasus kematian neonatal tertinggi disebabkan oleh BBLR yakni sebesar 43%, sedangkan penyebab kematian bayi terbesar disebabkan oleh Pnemonia sebesar 49%. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga sering dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni >140 tergolong sangat tinggi, antara tergolong sedang, dan <71 tergolong rendah. Pada tahun 2017 jumlah kasus kematian anak balita (1-5 tahun) yang ditemukan sebesar 23 kasus sehingga bila ditambahkan dengan kasus kematian neonatal (0 28 hari) sebanyak 266, dan kasus kematian bayi (29 hari 11 bulan) sebanyak 80, maka jumlah kasus kematian Balita (0-5 tahun) menjadi 369 kasus. Se tel ah dihitung angka kematian Balita (0-5 tahun) adalah sebesar 14 per KH. Dibanding tahun sebelumnya kasus kematian Balita pada tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 28,35% ( jumlah kasus 2016 adalah 515 kasus). Perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) lima tahun terakhir di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

26 Grafik 2. Perkembangan Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 2 di atas menunjukkan bahwa perkembangan AKABA selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami trend penurunan. Penyebab kematian anak balita (1 5 tahun) tahun 2017 di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan hasil registrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur meliputi pneumonia sebesar 30%, demam sebesar 13%, gizi buruk sebesar 9% dan diare sebesar 4%. Data tersebut diatas menunjukkan bahwa penyebab kematian Balita terbesar disebabkan oleh pneumonia sebesar 30%. Ini mengindikasikan bahwa pengaruh lingkungan terhadap kesehatan pada balita masih cukup dominan. Kondisi ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat dalam kesehatan masih rendah yakni sebesar 46,53% masyarakat berprilaku sehat berdasarkan hasil survey PHBS pada tahun Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

27 dan meningkatkan peran bidan. Harapan kita agar bidan di desa benarbenar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB dan AKI. Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan secara khusus seperti survey rumah sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya. Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS- KIA) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017, jumlah kasus kematian ibu sebesar 22 kasus dengan AKI 84 per Kelahiran Hidup. Target cakupan Angka Kematian Ibu untuk tahun 2017 adalah 100 per kelahiran hidup, berarti masih berada dibawah target, walaupun capaian ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu dengan capaian 75 per Kelahiran Hidup. Penyebab kasus kematian ibu pada tahun 2017 lebih banyak disebabkan oleh HDK ( Hipertensi dalam kehamilan) sebesar 36%, diikuti pendarahan (HPP) sebesar 32%, PTM sebesar 18% dan lain-lain sebesar 14%. Tingginya kematian ibu yang disebabkan oleh HDK tidak terlepas dari kondisi kesehatan ibu dari sebelum dan selama hamil. Disamping itu kasus-kasus kematian ini terjadi juga disebabkan oleh keterlambatan masyarakat dalam membuat keputusan terutama dipihak keluarga sebagai pemberi keputusan sehingga terjadi keterlambatan dirujuk, terlambat ditangani yang berakibat fatal baik pada ibu maupun pada bayinya. Adapun perkembangan Angka Kematian Ibu lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

28 Grafik 3. Perkembangan Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup di Kabupaten Lombok Timur Tahun Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 3 di atas menunjukkan bahwa pada empat tahun terakhir perkembangan AKI mengalami trend penurunan, namun pada satu tahun terahir mengalami peningkatan kembali. Namun bila dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu secra nasional dengan target 305 per Kelahiran Hidup menurut sensus tahun 2015 adalah cukup rendah. Distribusi kasus kematian ibu di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 dirinci menurut kecamatan dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 4. Distribusi Kematian Ibu Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 BELANTING KALIJAGA LENEK LB. LOMBOK BATUYANG LB. HAJI SELONG DENGGEN KERONGKONG DASAN LEKONG PRINGGASELA MASBAGIK MONTONG BETOK LEPAK RENSING Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

29 Grafik 4 di atas menunjukkan bahwa kasus kematian ibu tersebar pada 12 kecamatan (60% dari 20 kecamatan) di Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan Pringgabaya, Labuhan Haji Selong, Suralaga, Pringgasela, Masbagik dan Montong Betok penyumbang kasus kematian ibu tertinggi yakni masing-masing 2 kasus, sedangkan kecamatan lainnya menyumbang 1 kasus kematian. Kecamatan yang tidak menyumbang kasus kematian ibu (Kecamatan AKINO) adalah kecamatan Keruak, Sakra,Jerowaru, Terara, Sikur, Suela, Wanasaba, dan Sembalun. B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) 1. Penderita TB Paru BTA+ Angka kesembuhan pendeita TB Paru BTA+ (Cure Rate) merupakan salah satu indikator keberhasilan tatalaksana penderita TB Paru BTA+. Angka kesembuhan TB Paru BTA+ adalah jumlah penderita TB Paru BTA+ yang sembuh pada suatu wilayah tertentu dan dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penderita TB Paru BTA+ yang diobati pada suatu wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Dapat disembuhkan artinya penderita TB Paru yang setelah menerima pengobatan Anti TB Paru dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukkan 2 kali negatif). Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 terdapat kasus baru TB Paru BTA+ (CNR=99,90 per penduduk). Sedangkan jumlah seluruh kasus TB Paru BTA+ yang ada adalah kasus (CNR=139,20 per penduduk), juga ditemukan sebesar 26 kasus (1,58%) TB terjadi pada anak usia 0 14 tahun. Dari jumlah kasus klinis TB Paru yang ditemukan sebesar orang (8,93 %) dinyatakan positif. Jumlah kasus BTA positif tahun 2016 yang dievaluasi dan diobati dalam tahun 2017 adalah sejumlah orang dan dinyatakan sembuh 949 orang (92,41 %). Target indikator penemuan pasien baru TB BTA positif pada tahun 2017 sebesar 60 %. Jadi cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif belum mencapai target. Dibanding tahun sebelumnya penemuan kasus TB BTA positif pada tahun 2017 mengalami penurunan capaian sebesar 32,86% (capaian penemuan tahun 2016 adalah 41,79%). Kecilnya pencapaian kasus baru BTA positif pada tahun ini disebabkan adanya perubahan target sasaran program. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

30 Persentase Pencapaian angka kesembuhan TB BTA positif dalam tahun 2017 sebesar 92.41% atau mengalami peningkatan sebesar 13,4% dibanding tahun sebelumnya (pencapaian tahun 2016 adalah 79,01%). Perkembangan angka kesembuhan penyakit TB Paru BTA+ lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 5. Perkembangan Angka Kesembuhan Penyakit TB Paru BTA+ di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 75,00 82,05 92,73 96,79 79,01 92,41 50,00 25,00 - Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 5 di atas menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir angka kesembuhan TB Paru BTA+ terus mengalami trend peningkatan, kecuali pada satu tahun terakhir mengalami trend menurun dan pada tahun ini kembali mengalami peningkatan. Jumlah kematian akibat TB paru pada tahun 2017 sebesar 310 kasus yang terdiri dari 185 laki-laki dan 139 perempuan, dengan angka kematian selama pengobatan yaitu 26 per penduduk. Dibanding dengan pencapain tahun 2016, pada tahun ini angka kematian TB paru mengalami peningkatan sebesar 7 per , dimana angka kematian pada tahun 2016 sebesar 19 per Beberapa penyebab tingginya kematian akibat TB paru diantaranya adalah keterlambatan penemuan kasus baru oleh tenaga kesehatan sehingga terjadi keterlambatan dalam pemberian obat dan adanya kasus TB yang komplikasi dengan HIV/AIDS. 2. Penderita Pneumonia pada Balita Tahun Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau napas sesak. Sedangkan cakupan Balita dengan pneumonia yang ditangani adalah cakupan penemuan dan tatalaksana penderita Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

31 Persentase pneumonia pada Balita yang mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 penemuan dan penanganan penyakit pneumonia pada Balita sejumlah balita (81,54%). Target indikator penemuan dan penanganan penyakit pneumonia pada balita sebesar 75 % pada tahun Jadi cakupan penemuan dan penanganan penyakit pneumonia pada balita telah mencapai target, namun dibanding tahun 2016 pencapaian dalam tahun 2017 menurun sebesar 32,4% (pencapaian tahun 2016 adalah 113,94%). Adapun cakupan penemuan dan penanganan penyakit pneumonia pada balita lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 6. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit Pneumonia pada Balita di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 120,00 90,00 60,00 30,00 45,19 60,86 97,80 113,94 81, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 6 di atas menunjukkan bahwa cakupan penemuan dan penanganan penyakit pneumonia pada balita tahun mengalami trend meningkat, sedangkan pada satu tahun terakhir mengalami penurunan. 3. Penderita HIV-AIDS HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

32 Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero survey, dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Penemuan penderita HIV pada tahun 2017 sebanyak 14 kasus, dan penderita AIDS sebanyak 28 k asus dengan kasus kematian sejumlah 11 kasus. Sedangkan Penemuan HIV pada tahun 2016 sebanyak 4 kasus atau mengalami peningkatan tiga kali lipat lebih, dan penemuan AIDS sebanyak 13 kasus atau peningkatan dua kali lebih dibanding tahun Adapun perkembangan penemuan kasus lima tahun terakhir di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 7. Perkembangan Penemuan Penderita HIV-AIDS di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 7 di atas menunjukkan bahwa penemuan penderita HIV-AIDS tahun masih mengalami fluktuasi, dimana pada periode tiga tahun terahir menunjukkan trend meningkat. Tingginya penemuan HIV maupun AIDS dimungkinkan beberapa hal, diantaranya penambahan layanan pemeriksaan HIV-AIDS di beberapa Puskesmas, disamping keaktifan petugas yang cukup baik. Adapun penemuan AIDS yang tinggi pada satu tahun terahir dibanding penemuan HIV menunjukkan adanya keterlambatan dalam penemuan kasus. Data distribusi penderita HIV-AIDS berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

33 Jumlah Kasus Grafik 8. Distribusi Penderita HIV-AIDS Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Lombok Timur Tahun HIV AIDS Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Grafik 8 di atas menunjukkan bahwa kasus HIV ditemukan terbanyak pada kelompok umur tahun sebesar 10 kasus, pada kelompok umur tahun dan >50 tahun ditemukan sejumlah masing-masing 2 kasus. Demikian juga kasus AIDS terbanyak ditemukan pada kelompok umur tahun sebanyak 21 kasus, umur tahun sebanyak 4 kasus, dan umur <4 tahun sejumlah 2 kasus. Sedangkan pada kelompok 5 19 tahun jarang ditemukan kasus HIV maupun AIDS. 4. Penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (oral) atau lewat dubur (anal). IMS juga disebut penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah Infeksi Menular Seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada di alat kelamin. Tandatandanya juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati,otak dan bagian tubuh lainnya. Infeksi Menular Seksual (IMS) ada beberapa jenis, diantaranya yang paling penting adalah Gonorhoe, Klamidia, Herpes Kelamin, Syphilis (Raja Singa), Jengger Ayam, Hepatitis, HIV/AIDS. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

34 Jumlah Kasus Distribusi penemuan IMS Jenis Syphilis berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 9. Distribusi Penemuan Penderita IMS Jenis Syphilis Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Lombok Timur Tahun Kelompok Umur Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Grafik 9 di atas menunjukkan penemuan penyakit IMS jenis Syphilis di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 sejumlah 11 kasus yang ditemukan terbanyak pada kelompok umur tahun sebanyak 10 kasus, kemudian pada kelompok umur tahun sejumlah 1 kasus. Dibanding tahun 2016 distribusi kasus sphyilis berdasarkan kempok umur pada tahun 2017 masih ditemukan terbanyak pada kelompok umur tahun akan tapi penemuan pada tahun 2017 menunjukkan trend meningkat hampir tiga kali lipat (tahun 2016 ditemukan 3 kasus). 5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV-AIDS Darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS adalah darah donor diskrining dengan menggunakan reagen yang sensitivity >90% di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.pada tahun 2017 jumlah pendonor darah yang tercatat di Kantor PMI Cabang Selong sebanyak orang terdiri dari laki-laki dan 1200 perempuan. Setelah dilakukan pemeriksaan sampel darah terhadap keberadaan HIV-AIDS, tidak ditemukan sampel darah yang positif HIV-AIDS. Dibanding dengan tahun 2016, jumlah pendonor yang tercatat pada Kantor PMI mengalami penurunan sebesar 16,90% pada tahun 2017, dimana tahun 2016 Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

35 Persentase jumlah pendonor adalah orang. 6. Penderita Diare Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuatif namun penyakit ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian. Penderita diare yang ditangani yaitu jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 20% dari angka kesakitan dikalikan jumlah penduduk di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Target penemuan kasus diare yang digunakan adalah dengan angka kesakitan diare 270 per penduduk. Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 penemuan dan penanganan penyakit diare sebesar 81,81 % ( orang). Target indikator penemuan dan penanganan penyakit diare adalah sebesar 95%. Jadi cakupan penemuan dan penanganan penyakit diare masih belum mencapai target. Adapun cakupan penemuan dan penanganan penyakit diare lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Grafik 10. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit Diare di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,84 113,90 101,61 85,12 81, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 10 di atas menunjukkan bahwa cakupan penemuan dan penanganan penyakit diare selama empat tahun terahir terus mengalami penurunan. Terjadinya penurunan cakupan diare selama empat tahun terakhir disebabkan beberapa hal seperti : 1) adanya perbaikan pola Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

36 makan masyarakat akibat dari KIE petugas kesehatan yang maksimal memanfaatkan media KIE yang ada; 2) adanya kepedulian maksimal dari masyarakat untuk memperbaiki sarana prasarana kesehatan lingkungan yang mempengaruhi faktor penyebab meningkatnya penyakit diare melalui Anggaran Dana Desa;3) bertambahnya desa yang Stop Buang Air Besar Sembarang di Kabupaten Lombok Timur. 7. Penderita Kusta Penderita kusta adalah seorang penderita yang ditemukan dengan ciri-ciri antara lain, (1) Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi, (2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu, dan (3) pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit (slit=skin=smear) didapatkan adanya kuman M. Leprae. Indonesia merupakan negara penyumbang jumlah kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil sejak tahun Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan. Penemuan kasus baru penderita kusta pada tahun 2017 di Kabupaten Lombok Timur sejumlah 18 orang dengan prevalensi sebesar 0,16 per penduduk, meningkat 80% dari penemuan tahun 2016 (10 kasus ). Dari keseluruhan penemuan kasus tercatat termasuk dalam kategori kusta basah, 1 diantaranya terdapat penderita anak dan 1 orang dengan kecacatan tingkat 2. Adapun angka prevalensi penyakit kusta lima tahun terakhir di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

37 Grafik 11. Perkembangan Angka Prevalensi Penyakit Kusta per Penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,18 0,16 0,14 0,12 0,10 0,08 0,06 0,04 0,02-0,15 0,16 0,09 0,10 0, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 11 di atas menunjukkan bahwa angka prevalensi penyakit kusta selama periode tahun mengalami trend yang fluktuatif, dimana capaian terendah dicapai pada tahun 2014 sebesar 0,08 dan tertinggi tercapai pada tahun ini yakni 0,24. Ini berarti prevalensi penyakit Kusta di Kabupaten Lombok Timur masih berada dibawah standar elimininasi kusta 1 per kasus, namun hal ini harus tetap diwaspadai karena dari tahun ke tahun trend penyakit kusta semakin meningkat. 8. Penderita Acute Flaccid Paralysis (AFP) Anak Usia <15 Tahun Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah penderita dengan gejala lumpuh layuh mendadak (akut), bukan disebabkan ruda paksa, yang ditemukan pada anak usia <15 tahun dan diduga kuat poliomyelitis. Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun tahun 2017 AFP Rate per penduduk <15 tahun sebesar 1,12 sejumlah 4 kasus. Target indikator AFP Rate per penduduk <15 tahun sebesar 8. Jadi AFP Rate per penduduk <15 tahun masih dibawah target. Salah satu penyebab tidak tercapainya target penemuan kasus AFP adalah pelacakan dan sekrening kasus AFP yang belum maksimal. Adapun perkembangan AFP Rate per penduduk usia <15 tahun lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

38 Grafik 12. Perkembangan AFP Rate Per Penduduk Usia <15 Tahun di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,50 2,00 1,50 1,68 1,66 1,96 1,68 1,00 1,12 0, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 12 di atas menunjukkan bahwa perkembangan AFP Rate per penduduk usia <15 tahun selama periode tahun masih mengalami fluktuasi, namun mulai pada tiga tahun terahir menunjukkan trend menurun. Tidak tercapainya target penemuan AFP selama lima tahun terakhir disebabkan kurangnya sosialisasi pada staf Puskesmas dan jajarannya; petugas surveilans yang bertanggung jawab terhadap surveilans AFP sering mengalami pergantian sehingga mempengaruhi kinerja petugas; sering kali petugas masih bingung dalam pengklasifikasian yang termasuk kasus AFP. 9. Penderita Penyakit Menular Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan imunisasi. PD3I yang dimaksud adalah Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae ditandai dengan pembentukan membran di kerongkongan dan aliran udara lainnya yang menyebabkan sulit bernapas. Pertusis adalah penyakit membran mukosa pernapasan dengan gejala demam ringan, bersin, hidung berair dan batuk kering. Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal yang mengenai sistem saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka terbuka. Ditandai dengan kontraksi otot tetanik dan hiperrefleksi, yang Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

39 Jumlah Kasus mengakibatkan trismus (rahang terkunci), spasme glotis, spasme otot umum, opistotonus, spasme respiratoris, serangan kejang dan paralisis. Tetanus Neonatorum adalah suatu bentuk tetanus infeksius yang berat, dan terjadi selama beberapa hari pertama setelah lahir. Disebabkan oleh faktor-faktor seperti tindakan perawatan sisa tali pusat yang tidak higienis atau pada sirkulasi bayi laki-laki dan kekurangan imunisasi maternal. Campak adalah penyakit akut yang disebabkan Morbilivirus ditandai dengan munculnya bintik merah (ruam), terjadi pertama kali saat anakanak. Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang anak-anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah satu bagian tubuhnya. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis (A, B, C, D, dan E). Angka Kesakitan Penyakit adalah jumlah penderita (difteri/pertusis/tetanus/tetanus neonatorum/ campak/polio/hepatits B) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada periode waktu yang sama. Adapun perkembangan kasus PD3I lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 13. Perkembangan Kasus PD3I di Kabupaten Lombok Timur Tahun Dipteri Pertusis TN Campak AFP Hep. B Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

40 Grafik 13 di atas menunjukkan bahwa dari keenam jenis penyakit PD3I selama periode tahun masih didominasi oleh penyakit Campak, Hepatitis B, AFP dan Tetanus Neonatorum, sedangkan penyakit Dipteri dan Pertusis tidak dijumpai di Kabupaten Lombok Timur. Penyakit Campak masih tetap menjadi masalah selama empat tahun terahir. Ini dapat terlihat pada grafik tersebut diatas, penemuan penyakit Campak mencapai puncak pada tahun 2015 sebanyak 257 kasus dan menurun pada tahun 2016 dan kembali meningkat pada tahun Demikian pula pada penyakit AFP masih fluktuatif, sedangakan penyakit Hepatitis selama dua tahun tidak ditemukan tapi pada satu tahun terahir ditemukan cukup tinggi yakni sejumlah 193 kasus. Tingginya penemuan kasus Hepatitis B pada tahun ini sebagai dampak penerapan manajemen yang semakin baik diantaranya dengan melakukan skrining pada ibu hamil. 10. Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penderita demam tinggi mendadak berlangsung 2-7 hari, disertai manifestasi perdarahan (antara lain uji tourniqet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan/atau melena, dsb) ditambah trombositopenia (trombosit /mm³) dan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%). Sedangkan Angka Kesakitan DBD adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan pada suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tempat dan waktu yang sama. Di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 penemuan dan penanganan penderita DBD sejumlah 350 orang dan semuanya (100%) dapat tertangani. Target indikator penemuan dan penanganan penderita DBD sebesar 100%. Jadi cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD telah mencapai target. Adapun perkembangan angka kesakitan (Incidence Rate) DBD per penduduk lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

41 Grafik 14. Perkembangan Angka Kesakitan DBD per penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00-89,97 14,96 29,58 13,23 5, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 14 di atas menunjukkan bahwa angka kesakitan DBD selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Angka kesakitan DBD tertinggi terjadi pada tahun 2016 yakni sebesar 89,97. Bila kita runut kebelakang yakni hingga pada periode delapan tahunan, akan kita temui pola angka kesakitan DBD merupakan suatu pola yang sistematis dimana setiap tiga tahun akan terjadi peningkatan kasus. Selama periode tahun tersebut akan kita temui tiga puncak penyebaran yakni pada tahun 2010 angka kesakitan DBD sebesar 16,05, pada tahun 2013 sebesar 14,96 dan tahun 2016 sebesar 89,97. Melihat fenomena tersebut diatas maka kemungkinan terjadi KLD DBD kembali adalah pada tahun Pada tahun 2017 angka kesakitan DBD sebesar 29,58 atau terjadi penurunan penemuan kasus dari tahun sebelumnya. Penyebaran kasus kesakitan DBD pada tahun ini berada pada 14 lokasi Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur, menurun 51,85% dari tahun sebelumnya yang terjadi pada 27 lokasi Puskesmas. Pada tahun 2016 penyebaran kasus tertinggi pada lokasi Puskesmas Sakra 251 kasus, dan Puskesmas Selong 221 kasus, maka dalam tahun ini penyebaran tertinggi masih tetap pada wilayah Puskesmas Selong 130 kasus dan Puskesmas Sikur dengan jumlah kasus 34 kasus. Berdasarkan pola penyebaran kasus kesakitan DBD seperti tergambar dalam grafik 14, menunjukkan terjadinya penurunan kasus pada tahun Terjadinya penurunan kasus pada tahun ini bukan Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

42 disebabkan factor manajemen kasus yang baik melainkan karena memang musim penyebaran kasus menunjukkan waktu penurunan. Hal ini tergambar dari hasil survey terhadap jentik nyamuk baik di dalam rumah (kamar mandi) maupun barang-barang bekas atau container seperti, ban bekas, kaleng, dan lainnya menunjukkan penurunan cakupan. Dimana Angka Bebas Jentik pada tahun ini sebesar 81,38%, menurun menjadi 86,2% dibanding tahun lalu. 11. Penderita Malaria Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Berbagai upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan menggalang berbagai sumber dana, baik dari pemerintah maupun non pemerintah antara lain World Health Organisation (WHO) dan Global Fund (GF). Untuk percepatan penanggulangan malaria dilakukan berbagai intervensi antara lain: kelambu berinsektisida untuk penduduk berisiko, pengobatan yang tepat untuk subjek terinfeksi malaria dengan Artemisinin-based Combination Therapy (ACT), dan penyemprotan rumah dengan insektisida (Riskesdas 2010). Penyakit malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa dan Bali, bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di wilayah endemis, dan sampai saat ini malaria masih menjadi ancaman di daerah daerah pesisir pantai Kabupaten Lombok Timur. Angka Kesakitan Malaria (AMI/API) adalah jumlah penderita tersangka malaria dan atau positif malaria dibandingkan dengan jumlah penduduk pada kurun waktu yang sama. Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 angka kesakitan malaria (annual parasite incidence) per penduduk beresiko adalah sebesar 0,06 atau menurun dari tahun sebelumnya (API tahun 2016 adalah 0,26). Ini berarti angka kesakitan malaria di Kabupaten Lombok Timur masih berada dibawah standar API 1 per penduduk. Adapun perkembangan angka kesakitan malaria (annual parasite incidence) per penduduk beresiko dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

43 grafik berikut ini : Grafik 15. Perkembangan Angka Kesakitan Malaria Per Penduduk Beresiko di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 15 di atas menunjukkan bahwa perkembangan angka kesakitan malaria pada tahun mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2016 merupakan puncak cakupan tertinggi. 12. Penderita Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000, yaitu The Global of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan. Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat sehingga menurunkan daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex. Adapun perkembangan angka kesakitan filariasis per penduduk lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

44 Grafik 16. Perkembangan Angka Kesakitan Filariasis Per Penduduk di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,14 0,12 0,10 0,08 0,09 0,06 0,04 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 16 di atas menunjukkan bahwa angka kesakitan filariasis periode tahun relatif kecil, dimana kasus filariasis ditemukan hanya pada tahun 2014 sebesar 0,09 per penduduk, sedangkan tiga tahun terakhir tidak ditemukan kasus filariasis. 13. Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) Pembangunan bidang kesehatan saat ini dihadapkan pada peningkatan kasus-kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Penyakit Akibat Gaya Hidup, serta penyakit degeneratif. Kecenderungan ini dipacu oleh perubahan gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi dan globalisasi. Beberapa PTM yang dialami oleh sebagain besar masyarakat antara lain hypertensi, stroke, penyakit jantung obstruksi kronis, penyakit paru obstruksi kronis, diabetes militus, rhematoid arthritis, gagal ginjal kronis, hiperthyroid, kanker payudara, kanker mulut rahim, dan kecelakaan. Sedangkan faktor risiko yang memicu kejadian penyakit tersebut antara lain kebiasaan merokok, minum alkohol, sering makan asin, sering makan/minum manis, makanan tinggi lemak, kurang sayur/buah, kurang aktifitas fisik, stress, berat badan lebih, dan obesitas. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

45 Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencegah dan menscreening PTM seperti: sosialisasi program PTM kepada masyarakat baik kelompok masyarakat sehat, beresiko dan penderita PTM; pembentukan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) sebagai wadah penyelenggara kegiatan pengendalian faktor resiko PTM berbasis masyarakat; dan percepatan pembentukan Peskesmas PTM. Pada tahun 2017 ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung untuk menjaring PTM tersebut diantaranya adalah pengukuran tekanan darah, pemeriksaan obesitas, dan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. Pada tahun 2017 pengukuran tekanan darah dilakukan pada penduduk usia >18 adalah sejumlah orang (33,83%) tergolong tekanan darah tinggi. Target penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan yang ditetapkan dalam SPM adalah 100%, jadi penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan di Kabupaten Lombok Timur masih berada dibawah target yang ditetapkan. Pemeriksaan obesitas dilakukan pada penduduk usia >15 tahun sejumlah orang (11,11% dari pengunjung Puskesmas berusia >15 tahun). Dari jumlah tersebut yang tergolong obesitas adalah sejumlah orang (7,99 %). Dalam SPM pemeriksaan obesitas merupakan salah satu dari pelayanan usia produktif, dimana targetnya adalah 100%. Dengan demikian pencapaian target pelayanan usia produktif masih jauh dibawah target. Deteksi dini Kanker Leher Rahim dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) dan Kanker Payudara dengan metode CBE (Clinical Breast Examination) [pemeriksaan klinis payudara]. Pada tahun 2017 deteksi dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara telah dilakukan pada sejumlah orang (2,32%) dari orang jumlah perempuan usia tahun. Hasil yang diperoleh adalah ditemukannya IVA Positif sebesar 109 orang (3,02%) dan Tumor/Benjolan sebesar 14 orang (0,39%). 14. Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam Upaya penyelidikan epidemiologi dan penaggulangan KLB merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

46 berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam adalah desa/kelurahan yang mengalami KLB dan dilakukan penyelidikan epeidemiologi <24 jam oleh Kabupaten/Kota terhadap KLB pada periode/kurun waktu tertentu. Ditangani <24 jam ini maksudnya penyelidikan dan penanggulangan KLB <24 jam sejak laporan W1 diterima sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa faximili, telepon atau SMS. Pada tahun 2017 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di 11 desa/kelurahan ( 11 lokasi kecamatan) dan semuanya dapat ditangani <24 jam. Target indikator Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam sebesar 100%. Jadi cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam telah mencapai target. Kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 meliputi: KLB Keracunan Makanan dan KLB DBD terjadi masing-masing pada 3 desa/kelurahan, sedangkan KLB Campak terjadi pada empat desa lokasi. Dibanding kejadian KLB pada tahun 2016, dimana lokasi KLB terjadi pada 22 desa/kelurahan lokasi KLB, maka pada tahun 2017 terjadi penurunan lokasi desa kejadian sebesar 50% (11 lokasi). Berdasarkan jenis KLB pada tahun 2017 ini juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2016 terdapat enam jenis KLB yakni chikungunya, DBD, Keracunan Makanan, Campak, Tetanus Neonatorum dan KLB Malaria; sedangkan pada tahun 2017 terdapat tiga jenis KLB yakni Keracunan Makanan, DBD dan Suspect Campak. Perkembangan lokasi desa/kelurahan KLB di Kabupaten Lombok Timur selama periode tahun 2013 sampai dengan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

47 Grafik 17. Perkembangan Lokasi Desa/Kelurahan KLB di Kabupaten Lombok Timur Tahun Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Dari grafik 17 tersebut diatas dapat diketahui, bahwa lokasi kejadian desa /keluarahan mengalami KLB selama lima tahun terahir kecendrungannya mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan kesiapan petugas dan kerjasama lintas sektor dalam menangani terjadinya KLB cukup baik. C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena di samping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. 1. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (<2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 (dua) kategori, yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan <37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual sebelum konsepsi atau pada saat hamil. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

48 Bila ditemukan bayi BBLR penanganan yang harus dilakukan adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, talipusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM); penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA. Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 jumlah bayi lahir hidup sejumlah bayi, pada saat lahir 100% ditimbang, ditemukan bayi BBLR sebesar 798 bayi (3,05%). Target indikator penemuan bayi BBLR adalah 8%, berarti tingkat penemuan bayi BBLR masih rendah. Adapun perkembangan kasus bayi BBLR lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 18. Perkembangan Kasus Bayi BBLR di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 18 di atas menunjukkan bahwa perkembangan kasus bayi BBLR pada tahun mengalami trend peningkatan, namun pada satu tahun terahir sudah mulai menunjukkan penurunan kasus BBLR di Kabupaten Lombok Timur. Banyak factor yang mempengaruhi terjadinya BBLR pada bayi diantaranya adalah paritas >4, LILA <23,5, kunjungan antenatal care tidak lengkap, kadar Hb kategori anemia, usia ibu saat hamil dan usia kehamilan yang berisiko. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

49 2. Penimbangan Balita Penimbangan Balita dilaksanakan setiap bulan di Posyandu bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita setiap bulan. Pemantauan hasil penimbangan dilaksanakan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dibedakan menurut jenis kelamin balita. Untuk mengetahui status gizi balita yang ditimbang, maka berat badan balita diolah dengan menggunakan Standar WHO Hasil penimbangan bulanan Puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Dinas Kesehatan membuat rekapitulasi hasil penimbangan tersebut untuk mendapatkan gambaran kecenderungan perkembangan status gizi dan kesehatan balita setiap bulan sebagai dasar perencanaan program gizi di tingkat Kabupaten. Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan penimbangan balita meliputi tingkat partisipasi Masyarakat (D/S) dan indikator BGM/D (efek program) yang digunakan untuk pemantauan status gizi dimana keduanya digunakan untuk mengevaluasi perkembangan pemantauan gizi masyarakat. Berdasarkan hasil penimbangan Balita tahun 2017, menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur sebesar 87,85% menurun dibandingkan dengan Tingkat Partisipasi Masyarakat (D/S) tahun 2016 sebesar 88,3 % dan masih dibawah target 90 %. Sedangkan pencapaian cakupan BGM/D sebesar 1,40 lebih rendah bila dibandingkan dengan BGM/D tahun 2016 sebesar 1,51 dan masih di bawah terget 5 %. Dari 32 Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017, hanya 9 Puskesmas yang sudah mencapai target 90 % pada indikator partisipasi masyarakat yaitu : Puskesmas Labuhan Lombok (95,63 %), Puskesmas Masbagik (95,13 %), Puskesmas Keruak (93,92 %), Puskesmas Lenek (91,93 %), Puskesmas Kalijaga (91,8 %), Puskesmas Terara (91,40 %), Puskesmas Masbagik Utara Baru (90,73 %), Puskesmas Batuyang (90,48 %) dan Puskesmas Sembalun (90,18 %), sedangkan Puskesmas yang paling rendah cakupan D/S nya adalah Puskesmas Rarang (74,68 %). Sedangkan pada indikator efek program menunjukkan semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Timur prosentase BGM/D nya masih dbawah target yang ditentukan, adapun Puskesmas Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

50 Persentase dengan cakupan BGM/D terendah adalah Puskesmas Keruak (0,47 %) dan yang tertinggi adalah Puskesmas Sambelia (3,77 %). 3. Penanggulangan Gizi Buruk Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umurnya, dengan rujukan(standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Gizi buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat. Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor, di masyarakat lebih dikenal sebagai "busung lapar". Pada tahun 2017 di Kabupaten Lombok Timur ditemukan 72 kasus, menurun bila dibandingkan penemuan kasus gizi buruk tahun 2017 sebanyak 112 kasus. Semua kasus gizi buruk yang ditemukan telah mendapat pendapat perawatan sesuai standar baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit, dilanjutkan dengan pemantauan perkembangan balita di rumah tangga. Perkembangan kasus gizi buruk selama lima tahun terahir dapat digambarkan sebagai berikut : Grafik 19. Perkembangan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

51 Grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa perkembangan kasus gizi buruk selama periode lima tahun terahir kecendrungannya menurun, kecuali pada tahun 2016 sedikit meningkat. Penurunan kasus gizi buruk di Kabupaten Lombok Timur dapat terealisasi sebagai dampak kebijakan penanggulan gizi buruk yang sistematis yakni melalui kegiatan : 1). Penanganan Balita Kurus; 2). Audit Kasus Gizi Buruk; 3). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan dan Suplemen Vitamin Untuk Balita Gizi Buruk; dan 4).Verifikasi Kasus dan Follow up Pasca Penanganan Kasus Balita Gizi Buruk dengan adanya dukungan dana dari berbagai sumber seperti BOK, JKN,PNPM Genersasi dan APBD Kabupaten Lombok Timur. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

52 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka pembangunan kesehatan di daerah serta berdasarkan pada visi pemerintah daerah, maka ditetapkan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur periode yakni: MEWUJUDKAN MASYARAKAT LOMBOK TIMUR YANG SEHAT, PRODUKTIF DAN BERKUALITAS Ada 4 (empat) kata kunci dalam visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur tersebut, yakni: Kata Masyarakat Lombok Timur : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup dan tinggal di wilayah Lombok Timur; Kata Sehat : mengandung makna suatu kondisi bebas dari gangguan kesehatan dan mampu berinteraksi sosial, beraktivitas serta produktif; Kata Produktif : berarti masyarakat yang mampu secara aktif dan mandiri dalam pembangunan di bidang kesehatan; Kata Berkualitas : berarti masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berdaya saing. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka perlu dituangkan dalam bentuk Misi yang dapat memberikan arah, tujuan yang ingin dicapai, dan memberikan fokus terhadap program yang akan dilaksanakan serta untuk menumbuhkan partisifasi semua pihak. Misi pembangunan kesehatan Kabupaten Lombok Timur tahun adalah sebagai berikut: 1. Menjamin Pelayanan Kesehatan bagi Semua Masyarakat terutama Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu; 2. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan. Program Pembangunan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun diuraikan dalam sembilan pokok program meliputi: 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

53 3. Program Upaya Kesehatan Perorangan; 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular; 6. Program Lingkungan Sehat; 7. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; 8. Program Peningkatan Sumberdaya Kesehatan; 9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan kesehatan. Prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur adalah untuk Peningkatan Mutu dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Bagi Seluruh Masyarakat Terutama Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu, dengan Sasaran Strategis sebagai berikut: 1) Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH), 2) Menurunnya Angka Kematian Anak Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita, 3) Menurunnya Angka Kematian Ibu, 4) Menurunnya Jumlah Penderita Gizi Buruk, 5) Menurunnya Jumlah Penderita Penyakit Menular, 6) Meningkatnya Peran Serta dan Kesadaran Masyarakat dalam Keluarga Berencana. Di samping sasaran strategis kesehatan lokal Kabupaten Lombok Timur ada pula sasaran secara internasional yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) di bidang kesehatan yaitu memberantas kelaparan dan kemiskinan yang ekstrim; memperoleh pendidikan dasar; mempromosikan persamaan gender dan pemberdayaan perempuan; mengurangi jumlah kematian anak; meningkatkan kesehatan maternal (kesehatan ibu); memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; menjamin kelangsungan hidup; dan mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 1 September 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Lombok Timur dan diperkuat Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Pemerintah Daerah. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur tahun A. PELAYANAN KESEHATAN Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

54 diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berikut akan dibahas beberapa pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan. 1. Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) Cakupan kunjungan ibu hamil yaitu cakupan ibu hamil mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada masa kehamilan. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal, yakni: 1) Timbang badan dan ukur tinggi badan; 2) Ukur tekanan darah; 3) Skrining status imunisasi tetanus (pemberian tetanus toksoid), 4) ukur tinggi fundus uteri; 5) pemberian tablet Fe (90 tablet selama kehamilan); 6) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling); 7) Test laboratorium sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Cakupan kunjungan ibu hamil di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017, yakni K1 sebesar 100,82% (sejumlah ) dari target bumil dan K4 sebesar 98,12% (sejumlah bumil). Target indikator K4 dalam Renstra adalah sebesar 100%. Jadi cakupan kunjungan ibu hamil (K4) masih belum mencapai target. Tercapainya cakupan baik K1 maupun K4 dalam tahun ini tidak lepas dari peranan petugas yang lebih cepat dalam menemukan ibu-ibu hamil serta adanya kerjasama antara keluarga, kader, dukun, tokoh masyarakat Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

55 Persentase dan petugas kesehatan sudah berjalan baik. Pendataaan sasaran mulai dari calon pengantin sudah dilaksanakan di tingkat desa. Adapun perkembangan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) di Kabupaten Lombok Timur lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 20. Perkembangan Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 105,00 100,00 95,00 90,00 85,00 80, K1 97,33 106,42 108,00 99,87 100,82 K4 90,29 95,30 98,55 98,12 98,12 Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 20 di atas menunjukkan bahwa pada tahun pencapaian cakupan K1 mengalami fluktuatif,sedangkan pencapaian cakupan K4 terus mengalami peningkatan. Dari grafik tersebut juga ditemukan bahwa kesenjangan perolehan capaian antara cakupan K1 dan K4 masih tetap terjadi selama lima tahun terakhir. Kesenjangan terbesar terjadi pada tahun 2014 sebesar 11,12% dan terendah pda tahun 2016 sebesar 1,75%. Ini berarti pada tahun 2016 ini hampir semua K1 dapat ditindaklanjuti hingga K4. Sedangkan pada tahun 2017 kesenjangan K1 dan K4 meningkat sebesar 2,70%. 2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan tahun 2017 mencapai 97,21% Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

56 Persentase ( ibu bersalin). Target indikator pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah sebesar 95%. Jadi cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan telah mencapai target. Adapun perkembangan cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 21. Perkembangan Cakupan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 96,57 97,86 97,21 90,00 89,11 91,48 80, Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 21 di atas menunjukkan bahwa pada periode tahun cakupan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan mengalami trend meningkat, kecuali pada satu tahun terahir mengalami penurunan. 3. Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan kepada ibu nifas sesuai standar sedikitnya 3 kali, kunjungan nifas ke-1 pada 6 jam setelah persalinan sampai dengan 3 hari; kunjungan nifas ke-2 hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan, kunjungan nifas ke-3 hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 setelah persalinan. pelayanan nifas sesuai standar termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

57 Di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017, cakupan pelayanan ibu nifas mencapai 96,08% ( ibu nifas). Target indikator pelayanan ibu nifas adalah sebesar 95%. Jadi cakupan pelayanan ibu nifas sudah mencapai target. Adapun perkembangan cakupan pelayanan ibu nifas lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 22. Perkembangan Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 22. di atas menunjukkan bahwa cakupan pelayanan ibu nifas periode tahun mengalami trend meningkat. 4. Imunisasi TT Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) ibu hamil diberikan sebanyak 5 (lima) dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Pada tahun 2017 imunisasi TT pada ibu hamil diberikan sebanyak 5 kali di Kabupaten Lombok Timur, yakni TT-1 sebesar 27,09% (7.622 bumil), TT- 2 sebesar 29,39% (8.270 bumil) (, TT-3 sebesar 20,20% (5.685 bumil), TT- 4 sebesar 15,01% (4.225 bumil), TT-5 sebesar 9,90% (2.785 bumil), dan TT2+ sebesar 74,51% ( bumil ). Sedangkan pelayanan imunisasi pada WUS yang tidak hamil adalah TT-1 sebesar 0,002% (5 WUS), TT-2 sebesar 0,002% (5 WUS), TT-3 sebesar 0,003% (6 WUS), TT-4 sebesar 0,007% (15 WUS), dan TT-5 sebesar 0,009% (21 WUS) dari jumlah WUS di Kabupaten Lombok Timur. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

58 Persentase 5. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Pemberian tablet Fe pada ibu hamil merupakan salah satu upaya penanggulangan anemia gizi besi pada ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya resiko pada waktu melahirkan. Pada tahun 2017 cakupan pemberian tablet Fe-1 untuk ibu hamil sebesar 103,91% ( ibu hamil), dan cakupan pemberian tablet Fe-3 sebesar 97,68% ( ibu hamil ). 6. Ibu Hamil dengan Komplikasi yang Ditangani Komplikasi dalam kehamilan adalah: a) abortus, b) hipermesis gravidarum, c) perdarahan per vaginam, d) hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia, eklamsia), e) kehamilan lewat waktu, f) ketuban pecah dini. Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2017 sebesar 124,36% (6.999 ibu hamil). Sedangkan target indikator ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani sebesar 94%. Jadi cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani telah mencapai target. Adapun perkembangan cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 23. Perkembangan Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi Ditangani di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 117,51 122,11 124,36 110,00 102,41 100,00 97,68 90,00 80, Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 23 di atas menunjukkan bahwa cakupan ibu hamil dengan komplikasi ditangani pada tahun mengalami trend meningkat. Capaian cakupan komplikasi ditangani terus mengalami peningkatan selama lima tahun terahir, ini terjadi tidak lepas dari petugas Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

59 Persentase yang lebih dini menemukan kasus-kasus baik resti maupun faktor resiko, kerjasama antara keluarga pasien, kader, dukun, tokoh masyarakat dengan petugas sudah berjalan dengan baik, penjaringan kasus lebih cepat ditemukan. 7. Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermi, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2017 sebesar 103,57% (3.974 neonatal). Sedangkan target indikator neonatal dengan komplikasi yang ditangani sebesar 94%. Jadi cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani telah mencapai target. Adapun perkembangan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 24. Perkembangan Cakupan Neonatal dengan Komplikasi Ditangani di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 100,00 90,00 92,86 99,83 103,57 80,00 70,00 60,00 68,32 76,95 50, Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 24 di atas menunjukkan bahwa cakupan neonatal dengan komplikasi ditangani pada tahun mengalami trend meningkat. Terjadinya peningkatan cakupan neonatal ditangani selama lima tahun terahir, ini disebabkan pemahaman petugas tentang definisi operasional Neo Resti semakin baik setelah dilakukan penguatan Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

60 pemahaman kepada bidan disaat Bimtek ke puskesmas. Disamping itu semakin banyak petugas yang melakukan Kunjungan Neonatal sehingga penyaringan dan penanganan Neo resti meningkat pula. 8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pelayanan KB adalah Peserta KB Aktif. Peserta aktif KB adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi terus-menerus untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. Angka cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi PUS. Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2017 di Kabupaten Lombok Timur adalah sejumlah orang (81,94%) dari jumlah PUS. Sedangkan target indikator peserta KB Aktif tahun 2017 adalah sebesar 73%. Jadi cakupan peserta KB Aktif telah mencapai target. Adapun cakupan peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi yang digunakan dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 25. Cakupan Peseta KB Aktif Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Grafik 25 di atas menunjukkan bahwa cakupan peseta KB aktif menurut jenis alat kontrasepsi yang paling tinggi adalah Suntik sebesar 55,30%; dan paling rendah adalah MOP sebesar 0,49%. Cakupan peserta KB baru pada tahun 2017 adalah sebesar orang (19,14%) dari jumlah PUS. Adapun cakupan peserta KB baru Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

61 menurut jenis kontrasepsi yang digunakan dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 26. Cakupan Peseta KB Baru Menurut Jenis Alat Kontrasepsi di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016 PIL Suntik Kondom Implan MOW MOP IUD 8,33 1,36 12,47 0,29 0,01 3,67 73,87 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017 Grafik 26 di atas menunjukkan bahwa cakupan peserta KB baru menurut jenis alat kontrasepsi yang paling tinggi adalah Suntik sebesar 73,87%; dan paling rendah adalah MOP sebesar 0,01%. 9. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Sedangkan pelayanan Kunjungan Neonatal lengkap (KN3) minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1 kali pada 8-28 hari. Cakupan kunjungan neonatal (KN3) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 sebesar 98,73% ( neonatal). Adapun perkembangan cakupan kunjungan neonatal lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

62 Persentase Persentase Grafik 27. Perkembangan Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 102,00 100,00 98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 86,00 84,00 82,00 101,67 98,73 97,81 92,26 89, Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 27 di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan kunjungan neonatus pada tahun mengalami trend peningkatan, sedangkan pada satu tahun terahir mengalami penurunan. 10. Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi umur 0-6 bulan yang diberi air susu ibu saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam. Cakupan bayi mendapatkan ASI Eksklusif di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 adalah sebesar 78,25% ( bayi). Adapun perkembangan cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 28. Perkembangan Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 90,00 80,00 70,86 78,89 86,05 78,25 70,00 60,00 50,00 61, Tahun Sumber: Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

63 Persentase Grafik 28 di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif pada periode tahun mengalami trend peningkatan, sedangkan pada satu tahun terahir mengalami penurunan capaian cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif. 11. Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio1-4, Campak), pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 adalah sebesar 98,87 % ( bayi). Sedangkan target indikator pelayanan kesehatan bayi sebesar 95%. Jadi cakupan pelayanan kesehatan bayi atau kunjungan bayi telah mencapai target. Adapun perkembangan cakupan pelayanan kesehatan bayi lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Grafik 29. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 99,00 98,00 97,00 96,00 95,00 94,00 93,00 92,00 91,00 90,00 98,87 95,21 95,62 95,92 93, Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

64 Grafik 29 di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Lombok Timur pada tahun mengalami trend meningkat. 12. Pelayanan Imunisasi Bayi Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Desa/kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu. Imunisasi dasar lengkap meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. Cakupan desa UCI di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017 sebesar 99,21% ( Desa/Kelurahan). Sedangkan target indikator Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah sebesar 100%. Jadi cakupan Desa/Kelurahan UCI pada tahun 2017 belum mencapai target. Ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan desa UCI pada tahun 2017 diantaranya adalah adanya pemekaran wilayah Puskesmas, mutasi petugas dan adanya kesalahan dalam penentuan target program dari kabupaten, dimana target lebih tinggi dari kondisi realita sasaran di lapangan. Adapun perkembangan cakupan desa UCI lima tahun terakhir di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

65 Persentase Grafik 30. Perkembangan Cakupan Desa UCI di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 99,00 98,00 97,00 98,03 98,43 99, ,21 96,00 95, Tahun Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 30. di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan Desa UCI pada tahun mengalami trend peningkatan, sedangkan pada satu tahun terahir mengalami penurunan capaian cakupan. 13. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Balita Pelayanan kesehatan anak Balita adalah pelayanan kesehatan bagi anak umur bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A 2 kali setahun yang tercatat di kohort anak Balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pada tahun 2017 jumlah anak Balita (12 59 bulan) sebanyak orang, dengan jumlah anak Balita yang mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali sebanyak orang (96,95%). Target indikator pelayanan kesehatan Anak Balita adalah sebesar 85%, jadi cakupan pelayanan kesehatan Anak Balita sudah mencapai target. Pencapaian cakupan pemberian vitamin A pada anak Balita (12 59 bulan) tahun 2017 adalah sebesar 96,95 % ( orang). Adapun perkembangan cakupan pemberian vitamin A 2 kali setahun bagi anak Balita di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

66 Persentase Grafik 31. Perkembangan Cakupan Pemberian Vitamin A Bagi Anak Balita (12 59 bulan) di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 95,00 93,52 96,95 90,00 85,00 84,84 86,46 80,00 75,00 81, Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 31. di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan pemberian vitamin A bagi anak balita pada periode tahun mengalami fluktuasi, dimana capaian terendah terjadi pada tahun 2014 sedangkan tiga tahun kemudian menunjukkan trend peningkatan. 14. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dasar atau setingkat, serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD atau setingkat yaitu pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD atau setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil). Pemeriksaan gigi dan mulut merupakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan, dan penambalan sementara gigi sulung dan/atau gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun dirujuk ke puskesmas minimal 2 kali dalam setahun. Kegiatan pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa kelas 1 SD dan setingkat tahun 2017 diperoleh hasil sebesar 98,09% ( siswa) yang Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

67 Persentase dilaksanakan pada 910 (96,50%) SD dan setingkat. Sedangkan target indikator penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2017 adalah sebesar 100%. Jadi cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat belum mencapai target. Adapun perkembangan cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 32. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat di Kabupaten Lombok Timur Tahun ,00 98,00 96,00 96,01 97,10 98,09 94,00 92,00 90,00 88,00 91,41 92,89 86, Tahun Sumber: Bidang Promosi Kesehatan dan Pengelolaan SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Timur Tahun Grafik 32. di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat selama periode mengalami trend meningkat. 15. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan Kesehatan yang diberikan pada penduduk usia lanjut adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman usia lanjut (60 tahun ke atas) di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM Bidang Kesehatan, dijelaskan bahwa Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu wadah dan merupakan upaya preventif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif bagi lanjut usia. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

68 kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun. Kegiatan yang dilaksanakan dalan pelayanan usia Lanjut meliputi :1). Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah;2). Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah;3).deteksi kadar kolesterol dalam darah;4). Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS). Pada tahun 2017 jumlah usia lanjut (60 tahun ke atas) di Kabupaten Lombok Timur sejumlah orang, dengan jumlah usila yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak orang (26,55%). Target sasaran program pelayanan Lansia tahun 2017 sebesar 68%, berarti masih berada dibawah target program. Adapun perkembangan cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 33. Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten Lombok Timur Tahun Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun Grafik 33. di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun menunjukkan kondisi yang masih fluktuatif, dimana capaian terendah tercapai pada tahun 2015 dan tertinggi tercapai pada tahun Tidak tercapainya target program Lansia selama periode lima tahun ini disebabkan diantaranya: 1). Kondisi Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) 2921033, Fax. (0376) 2922926, Kode Pos 83612 Email: dinkeskablotim@gmail.com

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN PEMERINTAH DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) 2921033, Fax. (0376) 2922926, Kode Pos 83612 Email: dinkeskablotim@yahoo.co.id KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK Assalammu alaikum Wr.Wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan karunianya maka buku Profil Dinas Kesehatan Kota Depok

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan-nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku "Profil Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan- Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) 2921033, Fax. (0376) 2922926, Kode Pos 83612 Email: dinkeskablotim@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN Jl. M. Natsir Simpang Ampek telp/fax (0753) 7464101 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur dan syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-nya, telah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DINAS KESEHATAN JL.NEGARA NO.300 SEI RAMPAH Visi Dinas Kesehatan Masyarakat Serdang Bedagai Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan Misi Dinas Kesehatan 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI JL. PANDANARAN 156 BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TIM PENYUSUN Pengarah dr. Endid Romo Pratiknyo Pj. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Penanggung Jawab Zulfan, S.Pi, M.Si Kabid Pengembangan Sumber Daya Dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 RESUME PROFIL INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 71.681 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 6113 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 6.648.190 6.678.117

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 200 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 63 Desa/Kel Tabel

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci