Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707"

Transkripsi

1 Tesis Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas DOSEN PEMBIMBING : Ir. Wahju Herijanto, M.T Ir. Soemino, M. MT Oleh : Sigit Setyawan NRP

2 Isi BAB 1 Pendahuluan BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 4 Gambaran Umum BAB 5&6 Analisis dan Pembahasan 1. Latar Belakang 2. Permasalahan 3. Tujuan 1. Aset dan Manajemen Aset 2. Alat Konstruksi 3. Pengelolaan Alat Berat 4. Manajemen Strategis 5. Populasi dan Sampel 6. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 7. Analisis SWOT 1. Rancangan Penelitian 2. Kerangka Penelitian 3. Pengumpulan Data 4. Rancangan Kuisioner 5. Validitas dan Realibilitas 6. Analisis Data 1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 2. Analisis Kondisi Eksisting : Teknis Pembiayaan Legal Manajemen 1. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 2. Analisis SWOT 3. Kesimpulan dan Saran

3 1. Latar Belakang 38 unit, UT=15th : 17 Baik, 10 Kurang Baik, dan 11 Rusak Berat okurangnya dana pemeliharaan alat berat ohasil penerimaan dari sewa alat-alat berat belum mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi Pendapatan Asli Daerah jika dibandingkan dengan pengeluaran yang dialokasikan untuk pemeliharaannya. Peran Stakeholders dalam melakukan kontrol terhadap Dinas PU yang bertanggungjawab terhadap operasional dan pemeliharaan aset alat berat masih kurang. Kebijakan dalam keputusan strategis tentang pengelolaan aset alat berat masih belum efektif.

4 Beberapa Alat Berat pada Workshop Dinas PU Kabupaten Kapuas

5 Rumusan Permasalahan Bagaimana kondisi eksisting alat berat dilihat dari aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen Bagaimana Persepsi dan Harapan pengguna/penyewa alat berat terhadap pengelolaan alat berat pada DPU Kapuas Bagaimana strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset alat berat agar dapat berfungsi/bermanfaat secara optimal

6 Tujuan Penelitian Mengidentifikasi & mengevaluasi Kondisi Eksisting (Aspek Teknis, Pembiayaan, Legal, dan Manajemen) mengetahui tingkat Persepsi dan Harapan Merumuskan alternatif strategi

7 Bab 2. Tinjauan Pustaka Aset dan Manajemen Aset Alat Konstruksi Pengelolaan Alat Berat Konsep Biaya dan Pendapatan Operasi dan Pemeliharaan Alat berat Manajemen Strategi Analisa Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (kenyataan) Analisa SWOT

8 Bab 3. Metodologi Penelitian Metode penelitian deskriptif. penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang dan pada masalah-masalah aktual dengan cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian dianalisa. Selanjutnya hasil dari analisis ini dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

9 Rancangan Penelitian Tujuan Penelitian 1 Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen. 2 Mengetahui tingkat kepentingan dan harapan terhadap pelayanan umum dan operasional yang diberikan dan diharapkan dalam pengelolaan alat berat terhadap potensi pendapatan. 3 Merumuskan alternatif strategi untuk mengoptimalkan aset alat berat. Data yang diperlukan Data Sekunder : Inventarisasi alat berat (jenis, banyaknya, kondisi, dll); Biaya/Anggaran Pemeliharaan yang tersedia dalam DPA; Data Jalan Kabupaten yang terbangun ; Legal Formal = peraturan-peraturan pengelolaan alat berat di kabupaten Kapuas; Tupoksi Dinas PU Kabupaten Kapuas; Data Pegawai/Personil di Workshop; Tarif sewa alat berat; Realisasi PAD dari sewa Alat berat, dll. Data Primer : Observasi/ pengamatan/ dokumentasi langsung di lapangan; Wawancara untuk mendapatkan Faktor-faktor internal dan Eksternal; Kuisioner ke pejabat/ praktisi/masyarakat pengguna jasa/ penerima manfaat/ Kontraktor. Teknik Pengumpulan Metode Analisis Data Data sekunder Analisis Statistik didapat dari kajian Deskriptif, pustaka, literaratur, Analisis tingkat dan NSPM. Data kepentingan sekunder ini (harapan) dan digunakan untuk persepsi mendapatkan (kenyataan), dan gambaran umum Analisis pengelolaan alat Perumusan berat. Strategi (SWOT) Data primer didapat dari hasil observasi, kuisioner dan wawancara, data ini digunakan untuk menjelaskan kondisi riil di lokasi penelitian Hasil Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen; tingkat kepentingan dan persepsi ; dan Merumuskan Strategi pengelolaan alat berat agar berfungsi secara optimal

10 Analisis Kondisi Eksisting Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting pada empat aspek yaitu : aspek teknis, aspek pembiayaan, aspek legal, dan aspek manajemen. Dari analisis ini akan diperoleh gambaran secara umum pengelolaan aset alat berat di Kabupaten Kapuas. Hasil yang dicapai dari analisis ini juga merupakan proses pengkajian isu-isu utama yang harus direspon dalam penyusunan strategi.

11 Analisa Tingkat Kepentingan (harapan) dan Kenyataan (Persepsi) Analisis data yang dilakukan berupa analisa persepsi berdasarkan tingkat kinerja dan kepentingan dengan menggunakan metode skala likert. Dalam menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi berdasarkan pada kajian pustaka yang ada, sehingga didapatkan variabel yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan kuisioner dan analisis selanjutnya (SWOT).

12 Analisa SWOT Dengan menggunakan analisa SWOT diharapkan dapat ditentukan langkah-langkah yang harus di tempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dalam merumuskan kebijakan atau strategi yang dapat diambil guna mengoptimalkan fungsi alat berat berdasarkan persepsi dari pengguna jasa alat berat atau pihak yang berkepentingan. Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara faktorfaktor strategis internal maupun eksternal untuk memperoleh strategi. Terhadap masing-masing faktor tersebut dilakukan skoring, berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.

13 Bab.3 Gambaran Umum dan Analisis Kondisi Eksisting

14 Kondisi Eksisting lahan m 2 Fasilitas ±480 m².

15 Kondisi Eksisting Alat Umur alat (teknis) tertua = Macadam roller, tandem roller, dan pneumatic tire roller yaitu 31 th (th.1980) & termuda 3 th (th.2008). umur ekonomis alat = 6-7 tahun (Asiyanto, 2008). Jadi rata-rata umur teknis alat sudah mencapai ±3 kali umur ekonomis alat. Inventaris Alat Berat DPU Kapuas 2011 Motor Grader Excavator On Track Macadam Roller/ Three Wheel Roller Tandem Roller 3; 8% 1; 3% 2; 5% 1; 2% 2; 5% 3; 8% 1; 3% Vibration Plate Tamper/Stamper 2; 5% 5; 13% Loader On Wheel 11; 29% 1; 3% 3; 8% 3; 8% Pneumatic Tire Roller Dump Truck Truck Crane /Truk Generator Trans Mobil Tangki (Pertamanan) Pick Up Electric Generating Set lain-lain 15; 39% 10; 26% 6; 16% Kondisi Alat Berat 22; 58% Penggunaan Alat 8; 21% 15; 40% Baik Kurang Baik Rusak Berat Disewakan Operasional Idle

16 Analisis Kondisi Eksisting Utilitas alat Th cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata alat hanya beroperasi selama 35 hari di setiap tahunnya. Operasi alat pada umumnya antara bulan Mei sampai dengan Desember (per tahun). Efektifitas alat dari tahun cenderung meningkat, dan rata-rata efektifitas alat per tahun adalah 10,17%. Besarnya efektifitas menunjukkan besarnya jam operasi alat yang dihasilkan terhadap jam yang disediakan alat dalam kurun waktu 1 tahun. Asumsi jam operasi alat per bulan adalah 200 jam atau 2400 jam/th. Asumsi ini berdasarkan jam operasi kontrak sewa alat.

17 Kondisi Eksisting Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat. Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.

18 Profil Responden Kuesioner I 12 ; 20% 47 ; 80% 59 Responden a. Laki-laki b. Perempuan g tahun 12 20% a. < 20 tahun - 0% h. >50 tahun 10 f tahun 12 20% b tahun - 0% c tahun 4 7% d tahun 13 22% 17% a. < 20 tahun e tahun 8 14% b tahun c tahun d tahun e tahun f tahun g tahun h. >50 tahun c. D3 1 2% a. SMP 1 2% d. S % a. SMP b. SMA 41 69% b. SMA c. D3 d. S1 b. CV 54 92% a. PT 5 8% a. PT b. CV

19 Uji Validitas dan Reliabilitas dengan program sederhana Microsof Office Excel membandingkan koefisien korelasi terhadap skor total untuk setiap item pernyataan dibandingkan dengan nilai kritis koefisien korelasi (r) product moment. Responden dengan N sama dengan 59 responden taraf signifikasi 5%, t tabel = 1,672 sehingga t hitung harus > t tabel. Hasil Uji Validitas Responden Pengguna Alat berat : Variabel Validitas Keterangan Kenyataan (Persepsi) Kepentingan (Harapan) 5,409 Valid 5,734 Valid formula untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Alpha (Riduwan 2010). Hasil Uji Reliabilitas Responden Pengguna Alat berat : Variabel Reliabilitas Keterangan Kenyataan (Persepsi) 0,713 Reliabel Kepentingan (Harapan) 0,742 Reliabel

20 AnalisisTingkat Kesesuaian & Kesenjangan antara Kenyataan (Persepsi) Kepentingan (Harapan) Pengguna No. Aspek Variabel/ Item Pernyataan Tingkat Persepsi (X) Tingkat Harapan (Y) Tingkat Kesesuaian Nilai Kesenjangan 1. ASPEK TEKNIS 1 Jumlah (banyaknya) Alat Berat yang bisa disewa 3,136 4,034 77,731-0,898 2 Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 3,153 4,085 77,178-0,932 3 Jenis peralatan yang ada pada Workshop Dinas 3,085 4,051 76,151-0,966 PU Kab. Kapuas 4 Dukungan Operator dan Mekanik yang ada 3,475 4,051 85,774-0,576 5 Kondisi Workshop/bengkel 3,153 4,034 78,151-0,881 6 Proses Pemeliharaan alat berat 3,186 4,237 75,200-1,051 7 Layanan untuk Mobilisasi alat berat yang disewa 3,169 3,729 85,000-0, ASPEK PEMBIAYAAN 1 Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang 3,153 4,034 78,151-0,881 tersedia 2 Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran 3,136 4,051 77,406-0,915 retribusi sewa alat berat 3 Biaya-biaya lain yang dibebankan kepada 3,356 3,847 87,225-0,492 Penyewa seperti (Biaya BBM, Olie/Pelumas dan Operator) 4 Potensi PAD yang ada dari alat berat Dinas PU 3,119 4,034 77,311-0,915 5 Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3,136 4,153 75,510-1, ASPEK LEGAL 1 Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat 3,153 4,068 77,500-0,915 Berat 2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 2,898 4,034 71,849-1,136 3 Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 3,102 4,034 76,891-0,932 4 Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari 3,000 4,034 74,370-1,034 sumber-sumber lain (kerjasama dengan swasta) 5 Ketentuan tentang Prosedur dan persyaratan sewa 3,407 4,051 84,100-0,644 6 Ketentuan tentang Perjanjian Sewa Alat Berat 3,525 4,136 85,246-0, ASPEK MANAJEMEN 1 Perencanaan Kebutuhan 3,153 4,034 78,151-0,881 2 Pengawasan alat berat 3,153 4,203 75,000-1,051 3 Promosi/informasi alat berat 2,983 4,051 73,640-1,068 4 Pengaturan (administrasi) sewa alat 3,220 4,000 80,508-0,780 5 Kinerja Organisasi pengelolaan alat berat 3,186 4,034 78,992-0,847 6 Pengadaan Barang/jasa untuk alat 3,220 4,034 79,832-0,814 berat/sukucadangnya 7 Proses Penghapusan alat berat 2,644 3,508 75,362-0,864 8 Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada 3,102 4,153 74,694-1,051 Dinas PU dalam pengelolaan alat berat) Rata-rata 3,154 4,027 78,310-0,874

21 AnalisisTingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan (Harapan) dan Kenyataan (Persepsi) Pengguna Alat berat Tingkat Kenyataan Responden Pengguna Alat berat Tingkat kenyataan (Persepsi) responden dihitung berdasarkan nilai rata-rata variabel yang ditanyakan kepada responden pengguna alat berat. Variabel yang ditanyakan adalah yang telah lolos uji validitas dan realibilitas. Hasil : tingkat persepsi responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat. tingkat Harapan responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat. Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.

22 Sebaran Kesenjangan antara Persepsi dan Harapan Dipetakan pada area dengan sumbu absis ordinat berdasarkan variabel Persepsi = sumbu X, dan Variabel Harapan=sumbu Y, garis pembagi kuadran adalah nilai rata-rata total tiap variabel untuk sumbu X rata-rata dari variabel kenyataan dan sumbu Y ratarata dari variabel kepentingan Pemetaan tingkat kepentingan dan kenyataan digunakan untuk menentukan perumusan strategi selanjutnya, yaitu dengan memfokuskan perhatian kepada sub variabel yang dipetakan/berada di kuadran IV. Pada kuadran IV menunjukkan faktor-faktor yang dianggap sangat penting, namun tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan atau kinerja belum seperti apa yang diharapkan, sehingga sub variabel yang berada di kuadran IV ini memerlukan prioritas penanganan.

23 Pemetaan tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat IV I III II Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat (Hasil Olahan)

24 Prioritas utama (Kuadran IV) Dari diagram kartesius pada klasifikasi kuadran IV yang merupakan prioritas utama, maka dapat diketahui gap yang mempengaruhi belum maksimalnya pengelolaan alat berat dari perspektif pengguna, yaitu: 1.1. Jumlah Alat Berat yang bisa disewa Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 1.3. Jenis peralatan yang ada pada Workshop DPU Kab. Kapuas 1.5. Kondisi Workshop/bengkel 2.1. Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia 2.2. Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran retribusi sewa alat berat 2.4. Potensi PAD yang ada dari alat berat DPU 2.5. Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3.1. Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3.2. Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 3.3. Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 3.4. Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari sumber-sumber lain (KPS) 4.1. Perencanaan Kebutuhan 4.2. Pengawasan alat berat 4.3. Promosi/informasi alat berat 4.8. Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada DPU dalam pengelolaan alat berat)

25 Analisis Strategi awal dalam proses penentuan strategi. menemukan kesesuaian antara kekuatan internal dengan peluang eksternal dan memperhatikan kelemahan internal dan ancaman eksternal. I dari hasil penilaian kinerja organisasi dalam bentuk faktor kekuatan dan kelemahan untuk mencapai tujuan organisasi. E dari lingkungan luar yang berpengaruh pada operasional alat berat yang berupa faktor peluang dan ancaman. I&E wawancara dan kuisioner dengan instansi terkait.

26 Hasil Analisis Faktor-faktor Strategi No. Indikator Internal Uraian Strength (Kekuatan) atau Weakness (Kelemahan) 1. Teknis Jumlah dan Kondisi alat berat W1 Keberadaan Workshop alat berat S1 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 2. Pembiayaan Kemampuan pembiayaan investasi,operasional W2 dan Pemeliharaan Pengelolaan Keuangan S3 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 3. Manajemen Fungsi Perencanaan S5 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 Jumlah SDM S6 Kompetensi SDM W4 Sosialisasi dan Publikasi W5 No. Indikator Opportunity (Peluang) Uraian Eksternal atau Threat (Ancaman) 1. Legal Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 pengelolaan alat berat Komitmen pemerintah kabupaten O2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat O3 2. Kondisi Ekonomi PAD O4 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 3. Konsumen/ Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah O5 Pengguna Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana O6 jasa Kontruksi) 4. Teknologi Kemajuan Teknologi T2

27 Tabulasi Bobot Faktor Internal & Eksternal No. Faktor-faktor Strength (Kekuatan) Responden Internal /Weakness (Kelemahan) Jumlah Bobot (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W ,100 2 Keberadaan Workshop alat berat S ,090 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S ,096 4 Kemampuan pembiayaan W ,093 investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan S ,087 6 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat S ,087 berat 7 Fungsi Perencanaan S ,093 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W ,087 9 Jumlah SDM S , Kompetensi SDM W , Sosialisasi dan Publikasi W ,084 Total 311 1,000 No. Faktor-faktor Opportunity (Peluang) Responden Eksternal atau Threat (Ancaman) Jumlah Bobot (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O ,128 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada O ,128 Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O ,133 alat berat 4 PAD O ,128 5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T ,133 6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di O ,124 Daerah 7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan O ,115 Pelaksana jasa Kontruksi) 8 Kemajuan Teknologi T ,110 Total 218 1,000

28 Tabulasi Rating Faktor Internal & Eksternal No. Faktor-faktor Strength (Kekuatan) Responden Internal atau Weakness Jumlah Rating (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W (2,000) 2 Keberadaan Workshop alat berat S ,375 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S ,375 4 Kemampuan pembiayaan W (1,875) investasi,operasional dan Pemeliharaan 5 Pengelolaan Keuangan S ,125 6 Kebijakan Tarif Retribusi sewa alat berat S ,500 7 Fungsi Perencanaan S ,250 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W (2,250) 9 Jumlah SDM S , Kompetensi SDM W (2,500) 11 Sosialisasi dan Publikasi W (2,375) No. Faktor-faktor Opportunity (Peluang) Responden Eksternal atau Threat (Ancaman) Jumlah Rating (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O ,750 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten O ,125 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang O ,625 alat berat 4 PAD O ,750 5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T (2,500) 6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi O ,000 di daerah 7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) O ,000 8 Kemajuan Teknologi T (1,875)

29 Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) No. Evaluasi Faktor-faktor Internal Kode Bobot Rating Skor (1) (2) (3) (4) (5) (6) STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat S1 0,090 2,375 0,214 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 0,096 2,375 0,229 3 Pengelolaan Keuangan S3 0,087 2,125 0,184 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 0,087 2,500 0,217 5 Fungsi Perencanaan S5 0,093 2,250 0,210 6 Jumlah SDM S6 0,096 2,250 0,217 Jumlah Strength (kekuatan) 0,550 1,271 WEAKNESS (KELEMAHAN) 1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 0,100 (2,000) (0,199) 2 Kemampuan pembiayaan W2 0,093 (1,875) (0,175) investasi,operasional dan Pemeliharaan 3 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 0,087 (2,250) (0,195) 4 Kompetensi SDM W4 0,087 (2,500) (0,217) 5 Sosialisasi dan Publikasi W5 0,084 (2,375) (0,199) Jumlah Weakness (kelemahan) 0,450 (0,985) Jumlah total Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) 1,000 0,286

30 Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) No. Evaluasi Faktor-faktor Eksternal Kode Bobot Rating Skor (1) (2) (3) (4) (5) (6) OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada O1 0,128 1,750 0,225 pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada O2 0,128 2,125 0,273 Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat O3 0,133 1,625 0,216 berat 4 PAD O4 0,128 1,750 0,225 5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah O5 0,124 2,000 0,248 6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan O6 0,115 2,000 0,229 Pelaksana jasa Kontruksi) Jumlah Opportunity (Peluang) 0,757 1,416 THREAT (ANCAMAN) 1 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 0,133 (2,500) (0,333) 2 Kemajuan Teknologi T2 0,110 (1,875) (0,206) Jumlah Threat (Ancaman) 0,243 (0,539) Jumlah total Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) 1,000 0,877

31 Diagram Strategi Pengelolaan Alat berat Dinas PU Kabupaten Kapuas (Hasil Analisis) Kuadran III Strategi Turn around Meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang Peluang Eksternal 1,416 0,877 Kuadran I Strategi Agresif Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Kelemahan Internal -0,707 0,286 Kekuatan Internal 1,539-0,539 Kuadran IV Strategi Defensif Meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman Ancaman Eksternal Kuadran II Strategi Diversifikasi Menggunakan kekuatan untuk mengatasi Ancaman

32 Strategi S-O FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL STRENGTH (KEKUATAN) 1 Keberadaan Workshop alat berat 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop 3 Pengelolaan Keuangan 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat 5 Fungsi Perencanaan 6 Jumlah SDM OPPORTUNITY (PELUANG) 1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah 6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi) STRATEGI (SO) a. Memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur b. Memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima. 4 PAD c. Memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas yang tersedia dan memberdayakan SDM pengelola untuk kepentingan bersama THREAT (ANCAMAN) d. Penyesuaian dalam perencanaan target dengan potensi pendapatan dari retribusi sewa alat berat. STRATEGI (ST)

33 Kesimpulan Hasil identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut : Aspek Teknis Penggunaan alat dari tahun 2009 sampai tahun 2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata dalam satu tahun disewa selama 35 hari, antara bulan Mei - Desember dan berjumlah 8 unit. Aspek Pembiayaan Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun Aspek Legal Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat. Aspek Manajemen Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.

34 Kesimpulan Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan. Rumusan Alternatif Strategi pengelolaan aset alat berat melalui analisis SWOT dengan berdasarkan perhitungan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal, hasilnya adalah total skor EFI sebesar 0,286, dan total skor EFE sebesar 0,877, hasil penelitian tersebut diaplikasikan dalam diagram strategi, dimana strategi pengelolaan aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas berada pada posisi strategi Agresif (Kuadran I) yang berupaya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur, memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima, memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia dalam memberdayakan SDM pengelola, dan menyesuaikan perencanaan target retribusi sewa alat berat dengan potensi pendapatannya.

35 Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai urutan prioritas strategi dari beberapa strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini Melakukan promosi pemasaran alat berat melalui, brosur, leaflet, dan iklan di media lokal. Membuat sistem operasi dan prosedur pemakaian alat dengan jangka proses peminjaman dalam waktu 1 (satu) hari. Membuat job description pada masing-masing staf didalam operasional dan pemeliharaan alat berat. Membuat jadual pemeliharaan secara periodik pada masing-masing alat berat yang masih potensial atau diprioritaskan penanganannya. Perlu menganggarkan dan memberikan prioritas penggunaan alat berat pada pekerjaan-pekerjaan swakelola yang manfaatnya selain memberikan kontribusi PAD, juga menunjang kegiatan DPU Kabupaten Kapuas Perlu adanya Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen alat berat bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan petugas pengelola alat berat.

36 Sekian dan Terimakasih

STRATEGI PENGELOLAAN ASET ALAT BERAT PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KAPUAS

STRATEGI PENGELOLAAN ASET ALAT BERAT PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KAPUAS STRATEGI PENGELOLAAN ASET ALAT BERAT PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KAPUAS Sigit Setyawan 1, Wahju Herijanto 2, dan Soemino 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Manajemen Aset, Teknik Sipil, FTSP, ITS,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG M. Rizal 1, Wahju Herijanto 2, Anak Agung Gde Kartika 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK Kamalia Syafwati *, Ria Asih Aryani Soemitro ** *Email: k_syaff@yahoo.com **Email: soemitro@sby.dnet.net.id; ria@ce.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala Kepala Badan Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Subag Perencanaan Evaluasi Program Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pengandalian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Lingkungan Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pedagang ikan hias jalan Peta Kota Bandung. Penelitan berlangsung pada bulan April sampai dengan Juni 2013. 3.2 Metode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA Rabinra Rachman Bazar 1, Nadjadji Anwar 2, Supani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif yang menurut Sugiyono (2001) sebagai prosedur pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Octa Putra jaya merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian jadi. Pada saat ini perusahaan telah memiliki merek pakaian wanita yaitu Corniche. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN Yuliver Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Anak Agung Gde Kartika Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pemasaran Global sudah tidak dapat dihindarkan lagi, terutama Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk import. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahap-tahap penelitian pengukuran tingkat kepuasan pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 3.1. Adapun tahapannya sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel 14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Santosa merupakan distributor pertama ban Bridgestone di wilayah Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1978. Mulai tahun 2005 hingga tahun 2009, CV. Santosa mengalami penurunan pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... Abstract...... i ii iii iv vi xi xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM 99 BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM 6.1 Perumusan Alternatif Strategi dan Program Untuk dapat merumuskan alternatif strategi dan program peningkatan pelayanan sampah perumahan pada kajian ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sarana Bangun Sanggar Sejahtera berdiri pada 1995, dimana produk dan jasa yang ditawarkan adalah penjualan GPS dan pemasangan GPS. Berdasarkan hasil obsevasi, masalah yang dihadapi adalah penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI SWOT digunakan untuk mengidentifikasi factor kunci dengan analisa internal dan eksternal. Analisa internal bertujuan mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

Gambar 2 Tahapan Studi

Gambar 2 Tahapan Studi 13 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Studi dilakukan di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Gambar 1). Pelaksanaan studi dimulai dari bulan Maret 2010 sampai

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya Nama : Imam Nugraha Hidayatullah NPM : 14213309 Jurusan : Manajemen Pembimbing

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA Heni Hendayaningsih*, Ria A. A. Soemitro**, dan Tri Joko Wahyu Adi** *Mahasiswa program Magister

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Metode SWOT Dari gambar diatas diperoleh hasil faktor-faktor strategis sebagai berikut: 1. Yang dikategorikan sebagai Strength sebanyak 11 2. Yang dikategorikan sebagai Weakness

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan landasan berpijak agar proses penelitian berjalan secara sistematis, teratur dan terarah. Metodologi penelitian ini terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Analisis Unit Analisis Time Horizon T-1 Survey & Importance Performance Analysis serta Analisis Deskriptif

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab IV ini merupakan inti dari Strategi Pengambangan Sanitasi Kota Tebing Tinggi tahun 2016-2020 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci