PROTOTIPE APLIKASI WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN ALTERNATIF TERBAIK PEMILIHAN TELEPON SELULER (STUDI KASUS : AFI SELULER)

Transkripsi

1 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018 ISSN : PROTOTIPE APLIKASI WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN ALTERNATIF TERBAIK PEMILIHAN TELEPON SELULER (STUDI KASUS : AFI SELULER) Rachmat Setiabudi¹, Moch. Sanwasih 2, Tina Arena Prahastiwi 3 ¹, ²,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Attahiriyah Jl. Kampung Melayu Kecil III No 46/47, Jakarta Selatan raffisetiabudi@gmail.com 1, mochsanwasih.kuliah@gmail.com 2, tinaarena72@gmail.com 3 Abstrak AFI Seluler merupakan distributor telepon seluler yang berdiri tahun 2015 di Jakarta Pusat. Beberapa contoh alternatif telepon seluler yang ditawarkan AFI Seluler seperti: Oppo, Xiaomi, Asus, Lenovo, Vivo, dan lain-lain. Jumlah barang yang di miliki kurang lebih 500 unit telepon seluler. Dalam satu harinya menghabiskan kurang lebih 15 telepon seluler yang di beli oleh pelanggan. Permasalahan yang timbul dalam proses pembeliam telepon seluler ini dikarenakan pembelian tidak selalu sesuai dengan kemampuan calon pembeli seperti kurangnya dana, pengetahuan pada spesifikasi/fasilitas. Sehingga pembeli harus spesifik untuk mengambil keputusan dalam pembelian telepon seluler. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikemas dengan bahasa pemrograman PHP dan Basisdata MySql. Metode AHP digunakan untuk membuat urutan alternatif keputusan dan pemilihan alternatif terbaik pada saat pengambil keputusan dengan beberapa tujuan atau kriteria untuk mengambil keputusan tertentu. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan telepon seluler untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi alternatif sesuai perhitungan metode AHP tersebut yang nantinya akan mendapat alternatif dengan Nilai tertinggi yaitu telepon seluler yang di sarankan untuk di pilih sesuai dengan kebutuhan. Kata kunci : Telepon Seluler, Analytical Hierarchy Process (AHP), PHP, Mysql 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2018an, saat ini sudah semakin banyak telepon seluler yang di jual belikan baik dalam kondisi baru maupun bekas, keduanya memiliki Harga, Spesifikasi, Model dan Garansi yang bermacam-macam. Ditambah dengan teknologi yang telah berkembang pesat mengikuti arus era globalisasi sehingga menuntut adanya suatu perkembangan. Begitu pula perkembangan pada telepon seluler terjadi begitu sangat pesat baik dalam peningkatan fasilitas maupun model-modelnya. AFI Seluler merupakan salah satu distributor telepon seluler yang berdiri pada bulan Mei tahun 2015 di wilayah Jakarta Pusat. Tidak hanya di daerah Jakarta saja, melainkan dari berbagai kota seperti Bandung, Bali, dan Yogjakarta. Ada beberapa contoh alternatif telepon seluler yang ditawarkan di AFI Seluler ini seperti Oppo, Xiaomi, Asus, Lenovo, Vivo, dan lain-lain. Semua jumlah barang yang di miliki mencapai kurang lebih 500 unit telepon seluler. Dalam satu hari dapat menghabiskan kurang lebih 15 telepon seluler yang di beli oleh pelanggan. Permasalahan yang timbul dalam proses pembeliam telepon seluler ini dikarenakan pembelian tidak selalu sesuai dengan kemampuan calon pembeli, mulai dari keterbatasan kurangnya dana, kurangnya pengetahuan pada spesifikasi/fasilitas dan faktor kebingungan dari para calon pembeli. Mereka banyak yang sekedar ikut-ikutan mengikuti trend/model tanpa pengetahuan spesifikasi/fasilitas telepon seluler yang akan dibeli. Sehingga kita sebagai pemakai harus lebih spesifik untuk mengambil keputusan dalam pembelian telepon seluler. Berdasarkan permasalahan uraian diatas terdorong untuk melakukan suatu penelitian yaitu merancang aplikasi sistem pendukung keputusan alternatif terbaik pemilihan telepon seluler sehingga diharapkan membantu masyarakat mendapatkan informasi alternatif terbaik sesuai perhitungan metode AHP Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini, antara lain : 13

2 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan 1. Bagaimana membangun sebuah pendukung keputusan yang dapat memudahkan pengguna untuk memilih telepon seluler? 2. Metode apa yang dapat digunakan untuk merancang suatu sistem pendukung keputusan dalam memilih alternatif terbaik telepon seluler? 3. Manfaat apa saja dari sistem pendukung keputusan pemilihan telepon seluler yang telah dirancang? 2. METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Studi Kepustakaan Metode studi pustaka yaitu pengumpulan data dari buku, peraturan pemerintah, internet maupun perpustakaan yang erat hubungannya dengan judul penelitian. 2. Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang pengembangan sistem aplikasi bimbingan dan konseling yaitu dengan siklus hidup pengembangan sistem (Systems Development Life Cycle SDLC) dimulai dari tahapan perencanaan, analisis, desain, implementasi, penggunaan serta menggunakan model diagram alir data (DFD) terhadap dokumen masukan dan keluaran. 3. Untuk tahapan perancangan basis data menggunakan model entity relationship dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). 4. Perancangan sistem pendukung keputusan dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. 5. Kuesioner Kuesioner ini dilakukan dengan memberikan beberapa perbandingan kepada user untuk mengetahui bobot kepentingan pembeli terhadap kriteria atau pun alternatif. Kuesioner dilakukan pada user yang akan membeli Telepon Seluler. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping. (Mcleod, 2008). Aplikasi Web adalah sistem perangkat lunak yang berdasarkan pada teknologi dan standar World Wide Web Consorsium (W3C) seperti konten dan layanan melalui sebuah antarmuka pengguna dan browser web. (Simarmata, 2010). Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi sistem pendukung keputusan digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan Computer Based Information System (CBIS) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. (Nofriansyah, 2014). Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstrukur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. (Kusrini, 2007). AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah : 1. Membuat Hierarki, sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemenelemen pendukung menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya atau mensintesisnya. 2. Peniliaian kriteria dan alternative, dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan 14

3 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018, hlm pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Satu bisa diukur menggunakan tabel analisis berikut : Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika Aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan Kebalikan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingan dengan i 3. Synthesis of priority (Konsistensi Logis) Untuk setiap criteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relative dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Logical Consistency (Konsistensi Logis) Konsistensi memiliki dua makna, Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada criteria tertentu. Model Data Flow Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah refresentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input) dan keluaran (output). (Sukamto dkk, 2013). Bahasa pemrograman yang dipakai pada pengembangan sistem ini yaitu menggunakan bahasa pemrograman PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML. (Solichin, 2016) Sifat server-side berarti pengerjaan kode program dilakukan di komputer server, baru kemudian hasilnya dikirimkan melalui browser. Basis data MySQL digunakan karena MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basisdata SQL (bahasa inggris: database management system) atau DBMS yang multithread multi user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. (Supono, 2016) 3.1. Perancangan Sistem 1. Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan Gambar 1. Diagram Konteks Yang Diusulkan 15

4 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan 2. Diagram Rinci SPK Pemilihan Telepon Seluler Gambar 2. Diagram Rinci SPK Pemilihan Telepon Seluler 3.2. Struktur Analytical Hierachy Process (AHP ) Dalam metode sistem pendukung keputusan yang menggunakan Analytical Hierarcy Process (AHP), metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif, dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Dalam struktur hirarki pada metode AHP, terdapat 3 objek yang harus di tentukan yaitu Goal, Kriteria dan Alternatif yang akan membantu untuk mendapatkan hasil dari pembahasan. Berikut adalah struktur hirarki dari Pemilihan Telepon Seluler : Gambar 3. Struktur AHP Pemilihan Telepon Seluler 16

5 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018, hlm Perhitungan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Dalam perhitungan metode AHP, ada beberapa tahap yang dilakukan. 1. Perhitungan Bobot Prioritas Kriteria a. Mencari baris total Tabel 2. Mencari Baris Total # C01 C02 C03 C04 C05 C C C03 0,3333 0, C C05 0, ,5 0, Total 3,6667 4,5 7,5 4, Baris total didapat dari pengolahan tabel 2. dengan cara menjumlahkan masing masing baris dari setiap kolom. Contoh total dari C01 didapat dari = b. Menormalisasikan matriks dan bobot prioritas Tabel 3. Menormalisasikan matriks dan bobot prioritas # C01 C02 C03 C04 C05 Total C01 0,273 0,222 0,4 0,231 0,3 0,285 C02 0,273 0,222 0,267 0,231 0,1 0,218 C03 0,091 0,111 0,133 0,231 0,2 0,153 C04 0,273 0,222 0,133 0,231 0,3 0,232 C05 0,091 0,222 0,067 0,077 0,1 0,111 Cara menormalisasikan matriks adalah membagi setiap elemen matriks dengan baris total. Contoh cell C01-C02 = 1 / = 0.273, C02-C03 = 2 / 7.5 = 0.267, begitu seterusnya untuk cell yang lain. Kolom bobot prioritas didapat dari merata-ratakan setiap baris matriks hasil normalisasi. Contoh bobot prioritas baris pertama = ( ) / 5 = c. Mencari konsistansi Matrik Sebenarnya untuk bisa melakukan perangkingan, hanya perlu melakukan sampe langkah mencari bobot prioritas kemudian dilanjutkan ke perhitungan bobot prioritas alternatif. Konsistensi ini penting untuk mengecek apakah kita sudah benar (konsisten) memberikan nilai perbandingan. Lebih jelasnya perhatikan nilai berikut: C01-C02 = 3, artinya C01 lebih penting dari C02 C02-C03 = 4, artinya C02 lebih penting dari C03 C03-C01 = 5, artinya C03 lebih penting dari C01 atau C01 kurang penting dibandingkan C03. Jika pebandingan pertama dan kedua memang benar, maka perbandingan ketiga (C03- C01) itu tidak konsisten, karena sudah jelas C01 harusnya lebih penting dari C03. Anggap saja A lebih tinggi dari B, dan B lebih tinggi dari C, dapat kita simpulkan A pasti lebih tinggi dari C. Kalau anda memberi nilai C lebih tinggi dari A maka itu sudah tidak konsisten. Tabel 4. Menghitung Consistency Measure # C01 C02 C03 C04 C05 CM C01 0,273 0,222 0,4 0,231 0,3 5,363 C02 0,273 0,222 0,267 0,231 0,1 5,278 C03 0,091 0,111 0,133 0,231 0,2 5,299 C04 0,273 0,222 0,133 0,231 0,3 5,275 C05 0,091 0,222 0,067 0,077 0,1 5,198 17

6 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan Consistency Measure (CM) didapat dari mengalikan matriks pada tabel 4.4 dengan bobot prioritas masing-masing baris. Contoh untuk baris pertama CM = [(1 * 0.285) + (1 * 0.218) + (3 * 0.153) + (1 * 0.232) + (3 * 0.111)] / = Berikutnya mencari Consistency Index (CI) yang didapat dengan rumus: Gambar 4. Rumus Consistency Index (CI) LambdaMax itu adalah rata-rata dari CM (Consistency Measure) = ( ) / 5 = n adalah jumlah kriteria (ukuran matriks) = 5, sehingga: CI = ( ) / (5-1) = Berikutnya mencari RI (Ratio Index), berdasarkan teori Saaty ratio index sudah ditentukan nilainya berdasarkan ordo matriks (jumlah kriteria. Berikut tabelnya: Tabel 5. Ordo Matriks dan Ratio Index Ordo matriks Ratio index ,12 1, Karena matriks terdiri dari 5 kriteria maka otomatis RI = 1,12 Dari CI dan RI, kita bisa menghitung Consistency Ratio dengan cari CI / RI = / 1.12 = Untuk nilai CR dianggap konsisten lebih dari itu tidak konsisten. Sehingga perbandingan yang diberikan untuk kriteria sudah konsisten Perhitungan Bobot Prioritas Alternatif Untuk mencari bobot prioritas kriteria pada alternatif dilakukan sebanyak jumlah kriteria, berdasarkan tabel 2, 3, 4, dan 5. Langkah langkahnya sama seperti mencari bobot prioritas kriteria. Berikut hasil dari perhitungannya: Tabel 6. Perhitungan bobot pada kriteria spesifikasi # A01 A02 A03 A04 A05 Bobot A01 0,472 0,59 0,439 0,381 0,333 0,443 A02 0,157 0,197 0,293 0,286 0,267 0,24 A03 0,157 0,098 0,146 0,19 0,2 0,159 A04 0,118 0,066 0,073 0,095 0,133 0,097 A05 0,094 0,049 0,049 0,048 0,067 0,061 Tabel 7. Perhitungan bobot pada kriteria harga # A01 A02 A03 A04 A05 Bobot A01 0,486 0,541 0,473 0,369 0,304 0,435 A02 0,243 0,27 0,355 0,308 0,261 0,287 A03 0,121 0,09 0,118 0,246 0,217 0,159 A04 0,081 0,054 0,03 0,062 0,174 0,08 A05 0,069 0,045 0,024 0,015 0,043 0,039 Tabel 8. Perhitungan bobot pada kriteria model # A01 A02 A03 A04 A05 Bobot A01 0,356 0,517 0,225 0,369 0,304 0,354 A02 0,178 0,259 0,449 0,308 0,261 0,291 A03 0,356 0,129 0,225 0,246 0,217 0,235 A04 0,059 0,052 0,056 0,062 0,174 0,081 A05 0,051 0,043 0,045 0,015 0,043 0,04 18

7 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018, hlm Tabel 9. Perhitungan bobot pada kriteria garansi # A01 A02 A03 A04 A05 Bobot A01 0,467 0,566 0,287 0,369 0,304 0,399 A02 0,233 0,283 0,574 0,308 0,261 0,332 A03 0,156 0,047 0,096 0,246 0,217 0,152 A04 0,078 0,057 0,024 0,062 0,174 0,079 A05 0,067 0,49 0,019 0,015 0,043 0,038 Tabel 10. Perhitungan bobot pada kriteria fitur # A01 A02 A03 A04 A05 Bobot A01 0,528 0,682 0,465 0,369 0,304 0,47 A02 0,132 0,17 0,31 0,308 0,261 0,236 A03 0,176 0,085 0,155 0,246 0,217 0,176 A04 0,088 0,034 0,039 0,062 0,174 0,079 A05 0,075 0,028 0,031 0,015 0,043 0, Perangkingan Berdasarkan bobot prioritas kriteria (tabel 3) dan bobot alternatif (tabel 6,7,8,9, dan 10) maka bisa disusun tabel seperti berikut: Tabel 11. Perangkingan Alternatif C01 C02 C03 C04 C05 Nilai Rank Total 0,285 0,218 0,153 0,232 0,111 A01 0,443 0,435 0,354 0,399 0,47 0,42 1 A02 0,24 0,287 0,291 0,332 0,236 0,279 2 A03 0,159 0,159 0,235 0,152 0,176 0,171 3 A04 0,097 0,08 0,081 0,079 0,079 0,085 4 A05 0,061 0,039 0,04 0,038 0,039 0,045 5 Untuk mencari nilai total dengan mengalikan bobot prioritas kriteria dengan setiap baris matriks bobot prioritas alternatif. Contoh untuk baris 1 = (0.285 * 0.417) + (0.218* 0.435) + (0.153* 0.354) + (0.232* 0.256) + (0.111* 0.47) = Berdasarkan perhitungan, alternatif terbaik adalah lokasi 1 (A01) dengan total Rancangan Basisdata Pada aplikasi ini dibangun database dengan beberapa tabel sebagai berikut: a. Tabel Admin Tabel 12. Tabel Admin No. Nama field Tipe Ukuran Keterangan 1 User* Varchar 16 Username login admin 2 Pass Varchar 6 Password login admin b. Tabel Alternatif Tabel 13. Tabel Alternatif No Nama field Tipe Ukuran Keterangan 1 kode_alter* Varchar 3 Kode alternatif/telpon 2 nama_alter Varchar 10 Nama alternatif 3 Ket Varchar 50 Keterangan tentang telpon c. Tabel Kriteria Tabel 14. Tabel Kriteria No. Nama field Tipe Ukuran Keterangan 1 kode_krit* Varchar 3 Kode kriteria penilaian 19

8 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan 2 nama_krit Varchar 10 Nama kriteria 3 Ket Varchar 50 Keterangan kriteria d. Tabel Perbandingan Alternatif Tabel 15. Tabel Rel Alternatif No. Nama field Type Ukuran Keterangan 1 ID* Int 3 Id otomatis 2 kode_alter1 Varchar 3 Kode alternatif pertama untuk perbandingan 3 kode_alter2 Varchar 3 Kode alternatif kedua untuk perbandingan 4 kode_krit** varchar 3 Kode kriteria 5 Nilai** double Nilai alternatif e. Tabel Perbandingan Kriteria Tabel 16. Tabel Rel Kriteria No. Name Type Ukuran Keterangan 1 ID* Int 3 Id otomatis 2 kode_krit1** Varchar 3 Kode kriteria pertama 3 kode_krit2** Varchar 3 Kode kriteria kedua 4 Nilai** Double Nilai kriteria 3.4. Perancangan ERD Gambar 5. Rancangan ERD SPK Pemilihan Telepon Seluler 20

9 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018, hlm Implementasi Antar Muka Sistem 1. Rancangan Tampilan Login 2. Tampilan Menu Utama Beranda Gambar 6. Tampilan Login Gambar 7. Tampilan Beranda Pada gambar 7 merupakan tampilan antar muka sistem pendukung keputusan telepon seluler yang terdiri dari 4 menu antara lain (menu alternatif, menu kriteria, menu Perbandingan, menu perhitungan dan password. 3. Tampilan Alternatif Gambar 8. Tampilan Alternatif 21

10 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan Pada gambar 8 merupakan tampilan antar muka alternatif dimana user dapat menambah kode dan nama setiap alternatif dari telepon seluler. 4. Tampilan Kriteria Gambar 9. Tampilan Kriteria Pada gambar 9 merupakan tampilan antar muka kriteria dimana user dapat menambah kode dan nama setiap kriteria dari telepon seluler mulai dari spesifikasi, harga, model, garansi dan fitur. 5. Tampilan Perbandingan Kriteria Gambar 10. Tampilan Perbandingan Kriteria Gambar 10 merupakan tampilan antar muka perbandingan kriteria telepon seluler sesuai dengan alternatif dan kriteria telepon seluler. 6. Tampilan Perbandingan Alternatif a. Tampilan perbandingan alternatif sebelum memilih Gambar 11. Tampilan Perbandingan Alternatif sebelum memilih 22

11 Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 1, Juli 2018, hlm b. Tampilan perbandingan alternatif setelah memilih 7. Tampilan Perhitungan Gambar 12. Tampilan Perbandingan Alternatif setelah memilih Gambar 13. Tampilan Perhitungan 8. Tampilan Hasil Akhir Keputusan Pemilihan Telepon Seluler Gambar 14. Tampilan Hasil Akhir 23

12 Rachmat Setiabudi, Prototipe Aplikasi Web Sistem Pendukung Keputusan Gambar 14 merupakan tampilan hasil pengujian akhir dari seluruh nilai kriteria dan alternatif telepon seluler dengan nilai terbesar, yaitu sehingga berdasarkan perhitungan tersebut, maka telepon seluler terbaik adalah A01-Oppo. 4. KESIMPULAN Dari dibuatnya prototipe aplikasi web sistem pendukung keputusan dapat disimpulkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi web ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Sistem pendukung keputusan sebagai salah satu cara yang tepat untuk membandingkan alternatif satu dengan alternatif lainnya sesuai dengan kriteria, sehingga user dapat mengetahui telepon seluler mana yang akan dipilih untuk dibelinya. 2. Prototipe aplikasi web sistem pendukung keputusan ini di rancang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), sehingga user dapat membandingkan beberapa alternatif telepon seluler yang diinginkan. 3. Manfaat dari sistem pendukung keputusan ini dirancang agar dapat meringankan user dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih telepon seluler sesuai kebutuhan. DAFTAR PUSTAKA Kusrini Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi. Mcleod Raymond, Jr, George P. Schell Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 / Management Information System, 10 th. Jakarta : Salemba Empat. Nofriansyah, Dicky Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan, Ed. 1., Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish. Simarmata, Janner Rekayasa Web. Yogyakarta : Andi Offset. Solichin, Achmad Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Sukamto, Rosa Ariani dan Shalahudin, Muhammad Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika. Supono, Vidiandry Putratama Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter, Ed. 1., Cet. 1, Yogyakarta: Deepublish. 24