Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 i

3 INDIKATOR PERTANIAN KABUPATEN MALINAU 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 14,8 cm x 21 cm : xi + 90 halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau Penyunting : Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau Gambar Cover oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau Diterbitkan Oleh : BPS Kabupaten Malinau Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 ii

4 Publikasi INDIKATOR PERTANIAN KABUPATEN MALINAU 2015 ini diterbitkan oleh BPS Kabupaten Malinau dan data yang disajikan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diolah dari hasil survei pertanian yang dilakukan secara bulanan, triwulanan, dan tahunan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dihasilkan oleh instansi terkait di sektor pertanian. Dengan publikasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang mudah dan jelas mengenai perkembangan di sektor pertanian, penyajiannya meliputi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian dan sektor selain pertanian, distribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan perkembangan produksi tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Disadari bahwa dalam penyajian publikasi ini masih terdapat kekurangan meskipun telah diupayakan berbagai hal terutama yang menyangkut kelengkapan data, namun demikian harapan kami, semoga publikasi ini bermanfaat bagi kita. Kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi ini diucapkan terima kasih. Malinau, November 2016 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau, HOTBEL PURBA, SST. NIP Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 iii

5 Daftar Isi Kata Pengantar. Halaman Daftar Isi.. iv Daftar Tabel... v Daftar Grafik. xi BAB I. PENDAHULUAN Umum Tujuan Konsep dan Definisi Jenis Komoditi... 3 BAB II. ULASAN SINGKAT 6 1. Kondisi Makro Ekonomi Perkembangan Sektor Pertanian 8 a. Pertanian Tanaman Pangan 8 b. Perkebunan 16 c. Kehutanan 18 d. Peternakan. 19 c. Perikanan.. 21 LAMPIRAN iii Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 iv

6 Daftar Tabel Halaman Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 3. Persentase Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 5. Perkembangan Produksi Padi dan Palawija Tahun Tabel 6. Perkembangan Luas Panen Padi dan Palawija Tahun Tabel 7. Perkembangan Produktivitas Padi dan Palawija Tahun Tabel 8. Luas Panen dan Produksi Padi (Sawah + Ladang) Menurut Kecamatan Tahun Tabel 9. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun Tabel 10. Luas Panen dan Produksi Padi Ladang Menurut Kecamatan Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 v

7 Tabel 11. Luas Panen dan Produksi Tanaman Jagung Menurut Kecamatan Tahun Tabel 12. Luas Panen dan Produksi Tanaman Kedelai Menurut Kecamatan Tahun Tabel 13. Luas Panen dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Menurut Kecamatan Tahun Tabel 14. Luas Panen dan Produksi Tanaman Kacang Hijau Menurut Kecamatan Tahun Tabel 15. Luas Panen dan Produksi Tanaman Ubi Kayu Menurut Kecamatan Tahun Tabel 16. Luas Panen dan Produksi Tanaman Ubi Jalar Menurut Kecamatan Tahun Tabel 17. Perkembangan Produksi Tanaman Sayur-sayuran Tahun Tabel 18. Perkembangan Luas Panen Tanaman Sayur-sayuran Tahun Tabel 19. Luas Panen dan Produksi Petsai/Sawi menurut Kecamatan Tahun Tabel 20. Luas Panen dan Produksi Kacang Panjang menurut Kecamatan Tahun Tabel 21. Luas Panen dan Produksi Cabe Besar menurut Kecamatan Tahun Tabel 22. Luas Panen dan Produksi Cabe Rawit menurut Kecamatan Tahun Tabel 23. Luas Panen dan Produksi Tomat menurut Kecamatan Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 vi

8 Tabel 24. Luas Panen dan Produksi Terung menurut Kecamatan Tahun Tabel 25. Luas Panen dan Produksi Buncis menurut Kecamatan Tahun Tabel 26. Luas Panen dan Produksi Ketimun menurut Kecamatan Tahun Tabel 27. Luas Panen dan Produksi Kangkung menurut Kecamatan Tahun Tabel 28. Luas Panen dan Produksi Bayam menurut Kecamatan Tahun Tabel 29. Luas Panen dan Produksi Bawang Daun menurut Kecamatan Tahun Tabel 30. Luas Panen dan Produksi Semangka menurut Kecamatan Tahun Tabel 31. Luas Panen dan Produksi Melon menurut Kecamatan Tahun Tabel 32. Perkembangan Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahun Tabel 33. Perkembangan Tanaman Buah-buahan yang Menghasilkan Tahun Tabel 34. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Mangga menurut Kecamatan Tahun Tabel 35. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Rambutan menurut Kecamatan Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 vii

9 Tabel 36. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Duku/Langsat menurut Kecamatan Tahun Tabel 37. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Jeruk Siam menurut Kecamatan Tahun Tabel 38. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Durian menurut Kecamatan Tahun Tabel 39. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Nangka/Cempedak menurut Kecamatan Tahun Tabel 40. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Sukun menurut Kecamatan Tahun Tabel 41. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Belimbing menurut Kecamatan Tahun Tabel 42. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Pisang menurut Kecamatan Tahun Tabel 43. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Pepaya menurut Kecamatan Tahun Tabel 44. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Nenas menurut Kecamatan Tahun Tabel 45. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Jeruk Besar menurut Kecamatan Tahun Tabel 46. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Petai menurut Kecamatan Tahun Tabel 47. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Jambu Air menurut Kecamatan Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 viii

10 Tabel 48. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Jambu Biji menurut Kecamatan Tahun Tabel 49. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Sirsak menurut Kecamatan Tahun Tabel 50. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Manggis menurut Kecamatan Tahun Tabel 51. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Melinjo menurut Kecamatan Tahun Tabel 52. Jumlah Tanaman Menghasilkan dan Produksi Salak menurut Kecamatan Tahun Tabel 53. Luas Hutan menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan Di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 54. Luas Hutan menurut Kecamatan dan Kegunaan Di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 55. Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman dan Kecamatan Tahun Tabel 56. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman dan Kecamatan Tahun Tabel 57. Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 58. Banyaknya Ternak Bibit yang Masuk Menurut Jenisnya di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 59. Banyaknya Ternak Potong yang Masuk menurut Jenisnya di Kabupaten Malinau Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 ix

11 Tabel 60. Jumlah Ternak yang Dipotong di Luar Rumah Potong Hewan menurut Jenis Ternak di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 61. Produksi Daging Ternak Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 62. Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 63. Produksi Telur Menurut Jenis Unggas dan Kecamatan di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 64. Banyaknya Rumah Tangga Perikanan Menurut Subsektor Perikanan di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 65. Produksi Perikanan Menurut Subsektor Perikanan di Kabupaten Malinau Tahun Tabel 66. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapanan Usaha Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 x

12 Daftar Grafik Halaman Grafik 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADH Konstan 2010 Sektor Pertanian Menurut Sub Sektor Tahun Grafik 2. Konstribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Tahun Grafik 3. Produksi Padi Menurut Kecamatan Tahun Grafik 4. Perkembangan Tingkat Produktivitas Padi Tahun Grafik 5. Perkembangan Produksi Tanaman Palawija Tahun Grafik 6. Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun Grafik 7. Persentase Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya Tahun Grafik 8. Perkembangan Jumlah Ternak Menurut Jenisnya Tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau 2015 xi

13 1. UMUM PENDAHULUAN Struktur perekonomian Indonesia sudah bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri dan perdagangan. Meskipun demikian, sektor pertanian masih mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari kontribusinya dalam pembentukan PDB, sektor ini menyumbang sekitar 12 persen, menempati posisi ketiga setelah sektor pertambangan/penggalian dan konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian juga mempunyai peranan yang sangat strategis. Dari jumlah penduduk yang bekerja, sekitar persen bekerja pada sektor pertanian. Selain itu sektor pertanian juga berperan penting dalam penyediaan bahan baku bagi keperluan industri. Untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian nasional dan regional, perlu dirancang kebijakan yang tepat dan benar yang harus dibuat dengan menggunakan data yang akurat dan up to date. Usaha pemerintah dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang masih menitik beratkan pada pembangunan sektor pertanian guna melanjutkan usaha-usaha swasembada pangan, kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja serta mendukung pembangunan daerah supaya arah pembangunan tersebut tetap terjaga dalam mencapai sasarannya. Oleh karena itu data sektor pertanian sangat penting keberadaannya, terutama untuk memonitor dan membuat perencanaan di bidang pertanian. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

14 Publikasi ini dibuat untuk memenuhi keperluan di atas, dalam bentuk Tabel perkembangan/series maupun indikator indikator. 2. TUJUAN Tujuan penyajian publikasi Indikator Pertanian adalah untuk menyediakan informasi data penunjang di sektor pertanian yang dapat memonitor perkembangan yang sedang terjadi dalam pembangunan pertanian penyerapan tenaga kerja dan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto. 3. KONSEP DAN DEFINISI Pertanian: Adalah kegiatan usaha yang meliputi budidaya tanaman bahan makanan perkebunan perikanan kehutanan dan peternakan. Produk Domestik Regional Bruto: Adalah jumlah nilai tambah bruto dari barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu wilayah/ daerah pada suatu periode tertentu biasanya satu tahun. Indeks Berantai: Adalah tingkat perkembangan dalam persentase yaitu jumlah produksi/ populasi tahun berjalan dibagi dengan tahun sebelumnya dikalikan 100%. Produktivitas: Adalah perbandingan antara produksi dengan luas panen. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

15 4. JENIS KOMODITI Dalam memilih jenis komoditi harus mempertimbangkan kesinambungan pemunculan datanya serta dominasi dari jenis komoditi terhadap kelompoknya. Sehingga dapat dihindari substitusi antar jenis komoditi dalam suatu kelompok pada periode pengamatan tertentu. Pada penerbitan ini jenis-jenis komoditi meliputi: A. Kelompok Tanaman Bahan Makanan yang terdiri dari: 1. Sub kelompok padi dan palawija 2. Sub kelompok sayur-sayuran 3. Sub kelompok buah-buahan B. Kelompok Peternakan 1. Sub Kelompok Ternak Besar 2. Sub Kelompok Ternak Kecil 3. Sub Kelompok Unggas C. Kelompok Perikanan yang terdiri dari: 1. Sub kelompok perikanan kolam 2. Sub kelompok perikanan perairan umum D. Kelompok Perkebunan E. Kelompok Kehutanan Adapun rincian selengkapnya adalah sebagai berikut: A. Jenis Komoditi Yang Mewakili Tanaman Bahan Makanan: I. Padi dan Palawija 1. Padi 2. Jagung 3. Ubi kayu 4. Ubi jalar 5. Kacang tanah 6. Kacang kedelai 7. Kacang Hijau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

16 II. Sayur-Sayuran 1. Bawang Daun 2. Petsai/Sawi 3. Kacang Panjang 4. Cabe 5. Tomat 6. Terung 7. Buncis 8. Ketimun 9. Kangkung 10. Bayam 11. Semangka 12. Melon III. Buah-Buahan 1. Mangga 2. Rambutan 3. Duku/ Langsat 4. Jeruk Siam 5. Durian 6. Nangka/Cempedak 7. Pisang 8. Sukun 9. Belimbing 10. Jeruk Besar 11. Petai 12. Jambu Air 13. Jambu Biji 14. Sirsak 15. Pepaya 16. Nenas 17. Pisang 18. Melinjo 19. Manggis 20. Salak Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

17 IV. Jenis Komoditi Yang Mewakili Peternakan dan hasil-hasilnya 1. Daging Sapi 2. Daging Kerbau 3. Daging Kambing/Domba 4. Daging Babi 5. Daging Ayam (Kampung dan Ras) V. Jenis Komoditi Yang Mewakili Perikanan 1. Penangkapan Ikan Laut 2. Penangkapan Ikan Tawar 3. Budidaya Air Payau/Tambak 4. Budidaya Air Kolam/Kolam 5. Budidaya Keramba 6. Telur Ayam Kampung 7. Telur Ayam Ras 8. Telur Itik VI. Jenis Komoditi Yang Mewakili Tanaman Perkebunan 1. Karet 2. Kelapa 3. Kopi 4. Lada VII. Jenis Komoditi Yang Mewakili Kehutanan 1. Kayu Bulat 2. Damar 3. Rotan 4. Sarang Burung 5. Cengkeh 6. Coklat 7. Kelapa sawit 5. Kayu Gaharu 6. Tengkawang 7. Kulit Reptil 8. Haur Jelati Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

18 1. Kondisi Makro Ekonomi ULASAN SINGKAT Sektor pertanian yang tangguh akan menjadi landasan yang kuat dalam mengembangkan sektor sekunder dan tersier lainnya. Oleh karena itu perkembangannya perlu dipantau secara berkesinambungan. Dalam perkembangan makro ekonomi Kabupaten Malinau pada periode , sektor pertanian menunjukkan perkembangan yang negatif. PDRB atas dasar harga konstan 2010, menunjukkan bahwa pada tahun 2011 sektor pertanian sebesar ,24 juta rupiah terus mengalami penurunan hingga tahun 2015 menjadi ,77 juta rupiah atau mengalami pertumbuhan negatif tiap tahun. Perkembangan PDRB sektor pertanian ini dapat dilihat pada lampiran Tabel 1 dan 2. Namun demikian secara umum kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Malinau masih tetap mempunyai porsi yang cukup besar yakni peringkat ketiga setelah sektor pertambangan/pengggalian dan konstruksi, meskipun memiliki kecenderungannya menurun, karena meningkatnya kontribusi dari sektor lainnya. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

19 GRAFIK 1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ADH KONSTAN 2010 SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN MALINAU (juta rupiah) *) 2015**) Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau Jika melihat peranan sektor pertanian didalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 Kabupaten Malinau 2015 sesuai pada grafik 1, sektor pertanian terus mengalami penurunan dari tahun 2011 sampai tahun 2014, dan baru naik pada tahun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2015 sebesar ,49 juta rupiah. Produk Domestik Regional Bruto sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar ,80 juta rupiah. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Malinau tahun 2015 adalah sebesar 12,91 persen sedangkan sisanya 87,09 persen merupakan kontribusi diluar sektor pertanian. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

20 GRAFIK 2 KONSTRIBUSI SUB SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PDRB KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 (Persen) 87,09 12,91 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau 2. Perkembangan Sektor Pertanian a. Pertanian Tanaman Pangan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sektor Lain Produksi padi di Kabupaten Malinau tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 31,91 persen bila dibandingkan dengan produksi tahun Produksi padi tahun 2014 sebesar Ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan pada tahun 2015 sebesar Ton atau mengalami penurunan produksi sebesar Ton. Penurunan produksi padi tahun 2015 ini terjadi baik pada produksi padi sawah maupun padi ladang Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

21 dimana persentase penurunan produksi padi sawah di Kabupaten Malinau sebesar 38,71 persen sedangkan padi ladang sebesar 25,96 persen. GRAFIK 3 PRODUKSI PADI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 (Ton) Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Rasio produksi padi maupun luas panen padi di Kabupaten Malinau lebih didominasi oleh padi ladang. Hal ini umunya dikarenakan kondisi geografis dan kebiasaan masyarakat di Kabupaten Malinau yang masih menggunakan proses tradisional dan bergantung pada alam. Pada tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

22 rasio produksi padi sawah dibadingkan produksi padi ladang adalah 42 : 58. Sedangkan rasio luas panen padi sawah dibandingkan dengan luas panen padi ladang adalah 37 : 63. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sentra produksi padi di Kabupaten Malinau didominasi oleh 5 kecamatan yang mana kecamatan-kecamatan tersebut terpusat di ibukota kabupaten. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Malinau Kota, Malinau Selatan, Malinau Barat, Malinau Utara, dan Mentarang. Berdasarkan Grafik 3, dapat dilihat bahwa produksi padi terbanyak di Kabupaten Malinau disumbangkan oleh Kecamatan Mentarang yang mencapai ton (16,19 persen dari seluruh produksi padi Kabupaten Malinau). Kemudian urutan terbesar kedua adalah Kecamatan Malinau Utara yang menghasilkan padi sebanyak ton (15,40 persen). Dan urutan ketiga adalah Malinau Barat sebanyak ton (14,79 persen). Luas panen padi Kabupaten Malinau tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2,87 persen dibandingkan luas panen tahun Pada tahun 2014 luas panen padi sebesar hektar sedangkan pada tahun 2015 sebesar Penurunan luas panen padi ladang sebesar 5,47 persen menjadi penyebab menurunnya luas panen padi secara keseluruhan di Kabupaten Malinau. Bila dilihat berdasarkan kecamatan, luas panen padi terbesar disumbangkan oleh Kecamatan Mentarang yang luas panen padinya sebesar hektar (15,04 persen). Kemudian disusul oleh Kecamatan Malinau Utara dengan luas panen sebesar hektar (14,48 persen). Peringkat ketiga adalah Kecamatan Malinau Barat dengan hektar (14,44 persen). Produktivitas tanaman padi tahun 2015 mengalami penurunan dibanding produktivitas tanaman padi tahun 2014 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

23 yaitu dari 30,12 Kuintal/Hektar menjadi 21,11 Kuintal/Hektar atau mengalami penurunan sebesar 29,91 persen. Hal ini berarti pada tahun 2015 dalam 1 hektar tanah mampu menghasilkan padi rata-rata sebanyak 21,11 kuintal. Produktivitas tanaman padi ditentukan oleh perlakuan yang dilakukan oleh petani selama pertumbuhan padi tersebut. Kenaikan produktivitas suatu tanaman padi dan palawija banyak dipengaruhi oleh adanya penerapan teknologi usaha tani seperti pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pengairan, pemupukan hingga proses pasca panen sudah cukup memadai. Penerapan teknologi usaha tani tersebut akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman baik padi maupun palawija. GRAFIK 4 PERKEMBANGAN TINGKAT PRODUKTIVITAS PADI TAHUN (Ku/Ha) 36,06 36,03 35,67 25,74 25,83 27,01 21,88 21,88 22,48 39,96 30,12 24,77 24,03 Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau , Padi Sawah Padi Ladang Padi 21,11

24 Berdasarkan Grafik 4, dapat terlihat bahwa produktivitas padi di Kabupaten Malinau menunjukkan tren data yang cenderung meningkat. Kemudian baru pada tahun 2015 terjadi penurunan produktivitas padi. Pada tahun 2015, produktivitas lahan padi sawah sebesar 24,03 kuintal/ hektar (turun 39,86 persen dibandingkan produktivitas tahun 2014). Artinya setiap hektar luas panen dari padi sawah mampu menghasilkan 24,03 kuintal gabah kering giling (GKG). Sedangkan produktivitas padi ladang tahun 2015 sebesar 19,40 kuintal/hektar (turun 21,68 persen dibanding tahun 2013). Artinya setiap hektar luas panen dari padi ladang mampu menghasilkan 21,68 kuintal gabah kering giling (GKG). Penurunan produktivitas padi menjadi penyebab utama menurunnya produksi padi di Kabupaten Malinau. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari survei Ubinan dapar disimpulkan bahwa penyebab menurunnya produktivitas padi disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal (faktor kebiasaan petani), dari keseluruhan responden survei ubinan hanya 7 persen yang menggunakan pupuk, baik pupuk organik maupun non organik, dan sebanyak 95 persen responden menggunakan benih produksi sendiri (lokal). Dari faktor eksternal (faktor alam/yang tidak dapat dikendalikan manusia), dari keseluruhan responden survei ubinan sebanyak 73 persen tanaman padi terserang OPT tingkat sedang, dan 7 persen terserang OPT tingkat berat. Adapun informasi lainnya bahwa pada awal tahun 2015 terjadi banjir yang cukup parah sehingga banyak merusak tanaman padi petani khususnya padi sawah. Jika dilihat dari perkembangan tingkat produktivitas padi di Kabupaten Malinau terlihat bahwa produktivitas padi sawah selalu lebih tinggi dari padi ladang, namun karena faktor tanah Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

25 dan pengairan yang kurang mendukung untuk tanaman padi sawah maka masyarakat lebih memilih untuk lebih banyak menanam tanaman padi ladang GRAFIK 5 PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN PALAWIJA TAHUN (Ton) Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu *) Ubi Jalar Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Jika dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2015 secara umum komoditas palawija mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi palawija pada tahun 2015 disebabkan oleh menurunnya luas panen dan juga produktivitas komoditi tersebut. Dari 6 komoditi yang diulas, Komoditas jagung, kacang tanah, dan kacang hijau mengalami peningkatan produksi. Sedangkan komoditi ubi kayu, ubi jalar, dan kedelai mengalami penurunan produksi. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

26 Produksi jagung Kabupaten Malinau tahun 2015 sebanyak 257 Ton (pipilan kering) meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 191 Ton atau mengalami peningkatan sebesar 34,55 persen. Produktivitas pada tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan produktivitas tahun 2014 yakni sebesar 7,87 persen. Selain dikarenakan luas panen yang meningkat sebesar 24,71 persen, meningkatnya produktivitas jagung pada tahun 2015 menjadi penyebab kenaikan produksi jagung. Komoditas jagung paling banyak terdapat di Kecamatan Malinau Barat dengan luas panen sebesar 61 hektar dengan produksi sebesar 148 ton. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Mentarang yang memiliki luas panen jagung sebesar 13 hektar dengan produksi sebesar 32 ton. Urutan ketiga adalah Kecamatan Malinau Utara dengan luas panen sebesar 13 hektar dan produksi sebesar 32 ton. Produksi ubi kayu tahun 2015 sebanyak Ton mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2014 dimana produksi saat itu sebesar Ton atau menurun sebesar 42,81 persen. Penurunan produksi ini disebabkan oleh menurunnya luas panen komoditas ubi kayu sepanjang tahun Komoditas ubi kayu merupakan komoditas tanaman pangan yang cukup favorit di Kabupaten Malinau disamping komoditas padi. Kecamatan Malinau Utara merupakan kecamatan dengan luas panen dan produksi terbesar yakni luas panen sebesar 17 hektar dengan produksi mencapai 327 ton, kemudian Kecamatan Malinau Barat dengan luas panen sebesar 11 hektar dengan produksi mencapai 212 ton. Sedangkan Kecamatan Kayan Hilir, Mentarang Hulu dan Kayan Hulu merupakan kecamatan dengan luas panen dan produksi terkecil. Produksi ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 193 Ton mengalami penurunan sebesar 38,34 persen bila dibandingkan Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

27 dengan produksi tahun 2014 yang sebesar 313 Ton. Penurunan produksi ini disebabkan oleh menurunnya luas panen di sepanjang tahun Penurunan luas panen pada tahun 2015 sebesar 37,84 persen dibandingkan dengan luas panen pada tahun Penghasil komoditas ubi jalar terbesar berasal dari Kecamatan Malinau Kota dengan produksi sebesar 76 ton. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Malinau Barat dan Malinau Utara dengan produksi masing-masing sebesar 42 ton. Dari 15 kecamatan di Kabupaten Malinau, terdapat 9 kecamatan yang tidak memiliki luas panen dan produksi komoditas ubi jalar. Pada tahun 2015 komoditi palawija yang mengalami peningkatan produksi selain komoditi Jagung, komoditi kacang tanah juga mengalami peningkatan produksi sebesar 40,63 persen. Produksi kacang tanah pada tahun 2015 sebanyak 45 Ton sedangkan tahun 2014 sebesar 32 Ton. Peningkatan produksi komoditi kacang tanah disebabkan oleh meningkatnya luas panen pada subround 1 dan 3 serta meningkatnya produktivitas pada subround 3. Pada subround 1 terjadi peningkatan luas panen sebesar 83,33 persen, dari hanya 6 hektar di tahun 2014 menjadi 11 hektar di tahun 2015 dan pada subround 1 terjadi peningkatan luas panen sebesar 73,33 persen, dari hanya 15 hektar menjadi 26 hektar. Adapun peningkatan produktivitas pada subround 3 sebesar 21,08 persen, dari 10,15 kuintal per hektar menjadi 12,29 kuintal per hektar. Kecamatan Malinau Barat merupakan kecamatan dengan luas panen terbesar yakni sebesar 19 hektar, kemudian diikuti oleh kecamatan Malinau Kota dengan luas panen sebesar 5 hektar. Dari 15 kecamatan di Kabupaten Malinau hanya 8 kecamatan yang menanam komoditi kacang tanah, sedangkan 7 kecamatan tidak memiliki luas panen komoditi ini. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

28 Pada tahun 2015 komoditi kedelai mengalami penurunan produksi jika dibandingkan dengan tahun Produksi kedelai pada tahun 2014 sebanyak 8 Ton dan produksi pada tahun 2015 hanya sebesar 7 Ton. Penurunan produksi ini disebabkan oleh berkurangnya luas panen pada tahun Dari sisi produktivitas tidak terjadi perubahan signifikan. Komoditas kedelai tidak cukup popular di Kabupaten Malinau, hal ini tergambar dari hanya ada 4 kecamatan yang menanam komoditas ini yakni Kecamatan Malinau Kota (2 ton), Malinau Barat (2 ton), Malinau Selatan (2 ton), dan Mentarang (1 ton). Produksi kacang hijau pada tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan produksi tahun 2014 sebesar 125 persen. Produksi kacang hijau pada tahun 2015 sebesar 9 Ton dan produksi pada tahun 2014 sebesar 4 Ton. Peningkatan produksi ini terjadi akibat meningkatnya luas panen sebesar 125 persen, sedangkan dari sisi produktivitas tidak terlalu terjadi perubahan yang signifikan. Sama seperti komoditas kedelai, komoditas kacang hijau juga bukan komoditas favorit di Kabupaten Malinau. Hal ini tergambar dengan hanya 4 kecamatan yang memiliki luas panen yakni Kecamatan Mentarang (4 hektar), Kecamatan Malinau Kota (3 hektar), Kecamatan Bahau Hulu (1 hektar), dan Kecamatan Sungai Boh (1 hektar). b. Perkebunan Pada tahun 2015 luas areal komoditi perkebunan cenderung cukup stabil untuk semua komoditi, begitu juga dengan produksinya. Luas areal tanaman kelapa sawit seluas hektar. Bebarapa tanaman seperti kakao dan kopi mengalami penurunan luas areal dari sebelumnya hektar Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

29 menjadi hektar untuk komoditi kopi, dan hektar menjadi hektar untuk komoditi Kakao. Komoditi karet semakin banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Malinau. Hal ini tergambar dari meningkatnya luas areal tanaman perkebunan karet di tahun Sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan pemerintah daerah Kabupaten Malinau untuk menggerakkan masyarakat dalam penanaman komoditi karet cukup berhasil. GRAFIK 6 PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN (Ton) Kakao Lada Kopi Kelapa Sawit Karet Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

30 c. Kehutanan Pembangunan kehutanan mencakup semua upaya untuk memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan dan pelestari keaneka-ragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Dengan demikian pembangunan kehutanan mencakup aspek pelestarian fungsi lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, baik dalam kawasan hutan maupun masyarakat di sekitar hutan. GRAFIK 7 PERSENTASE LUAS KAWASAN HUTAN MENURUT FUNGSINYA TAHUN 2015 (persen) 43,14 10,02 0,84 18,74 27,26 Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau Hutan Lindung Hutan Suaka Alam Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Tetap Hutan Konversi Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

31 Hutan sebagai sumber daya alam perlu terus ditingkatkan dan disempurnakan pengelolaannya agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat, dengan tetap menjaga lingkungan hidup. Selain itu kegiatan kehutanan perlu memperhatikan tata guna hutan, usaha perlindungan dan pengamanan flora dan fauna, areal tanah kritis, hutan tanam industri serta penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat. Pada tahun 2015 luas tata guna hutan di Kabupaten Malinau sebesar ,04 hektar. Dari luas tersebut menurut fungsinya 18,74 persen berupa hutan lindung; 27,26 persen hutan suaka alam/margasatwa; 10,02 persen hutan produksi tetap; 43,14 persen hutan produksi terbatas; dan 0,84 persen berupa hutan konversi. d. Peternakan Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, ternak babi masih menjadi favorit dibandingkan dengan ternak lainnya. Hal ini terlihat dari jumlah babi yang ada di Kabupaten Malinau yang mencapai ekor pada tahun Jika dibandingkan dengan tahun 2014, ternak babi mengalami peningkatan sekitar 5,41 persen. Adapun ternak sapi potong pada tahun 2015 sebanyak ekor menurun sekitar 8,65 persen dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebanyak ekor. Produksi daging ternak di Kabupaten Malinau daging sapi potong sebanyak 6,78 ton, daging kerbau, 1,74 ton, daging kambing sebanyak 0,82 ton, dan daging babi sebanyak 63,84 ton. Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

32 GRAFIK 8 PERKEMBANGAN JUMLAH TERNAK MENURUT JENISNYA TAHUN (ekor) Babi Kambing Kerbau Sapi potong Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Selain populasi ternak besar maupun ternak kecil, populasi unggas di Kabupaten Malinau pada tahun 2015 juga cukup tinggi. Jumlah ayam potong mencapai ekor. Adapun jumlah ayam kampung sebanyak ekor. Jumlah itik sebanyak ekor. Produksi telur unggas di Kabupaten Malinau mengalami penurunan. Produksi telur dari ayam kampung menurun dari 50,64 ton pada tahun 2014 menjadi 31,83 ton pada tahun Kemudian produksi telur itik juga mengalami penurunan dari 46,79 ton pada tahun 2014 menjadi 40,87 ton pada tahun Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

33 e. Perikanan Usaha perikanan di Kabupaten Malinau mencakup budidaya kolam dan perairan umum. Pada tahun 2015 jumlah rumah tangga yang melakukan usaha perikanan sebanyak rumah tangga. Dari jumlah rumah tangga tersebut, 631 rumah tangga berusaha di subsektor perairan umum yang kebanyakan melakukan penangkapan dan rumah tangga yang berusaha di media kolam. Produksi ikan pada tahun 2015 sebanyak 665,3 ton mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 771,93 ton. Dari jumlah produksi perikanan tersebut 291,7 ton berasal dari perairan umum dan sisanya 373,6 ton berasal dari budidaya ikan di kolam. Grafik 9 PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT JENIS IKAN TAHUN 2015 (persen) 15,67 62,78 1,20 20,35 Nila Patin Lele Ikan lainnya Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

34 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

35 TABEL 1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ADH BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN (Juta Rupiah) Lapangan Usaha *) 2015 **) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) , , , , ,80 Sektor Lain , , , , ,69 PDRB DENGAN MIGAS PDRB TANPA MIGAS *) angka sementara **) angka sangat sementara , , , , , , , , , ,49 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

36 TABEL 2 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ADH KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN ( Juta Rupiah ) Lapangan Usaha *) 2015 **) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) , , , , ,77 Sektor Lain , , , , ,21 PDRB DENGAN MIGAS PDRB TANPA MIGAS r) angka revisi *) angka sementara **) angka sangat sementara , , , , , , , , , ,98 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

37 TABEL 3 PERSENTASE DISTRIBUSI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN (Persen) Lapangan Usaha r) 2014 *) 2015 **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Kehutanan, dan 16,33 15,77 13,94 13,19 12,91 Perikanan Sektor Lain 83,67 84,23 86,06 86,81 87,09 r) angka revisi *) angka sementara **) angka sangat sementara Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

38 TABEL 4 LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN (Persen) Lapangan Usaha r) 2014 *) 2015 **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Kehutanan, dan (8,19) (2,42) (3,75) (2,09) 1,64 Perikanan Sektor Lain 12,16 5,59 14,44 11,06 3,68 r) angka revisi *) angka sementara **) angka sangat sementara Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

39 TABEL 5 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA TAHUN (Ton) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Padi Sawah Ladang Jagung Ubi kayu Ubi jalar Kacang tanah Kedelai Kacang Hijau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

40 TABEL 6 PERKEMBANGAN LUAS PANEN PADI DAN PALAWIJA TAHUN (Hektar) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Padi Sawah Ladang Jagung Ubi kayu Ubi jalar Kacang tanah Kedelai Kacang Hijau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

41 TABEL 7 PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS PADI DAN PALAWIJA TAHUN (Kuintal/Hektar) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Padi 25,74 25,83 27,01 30,12 21,11 Sawah 36,06 36,03 35,67 39,96 24,03 Ladang 21,88 21,88 22,48 24,77 19,40 Jagung 19,83 21,01 25,78 22,48 24,25 Ubi kayu 132,76 132,53 208,8 188,2 192,3 Ubi jalar 92,16 92,26 75,12 84,56 83,91 Kacang tanah 10,23 10,20 10,16 10,15 11,54 Kedelai 10,33 10,32 10,50 10,50 10,50 Kacang Hijau 10,16 10,16 10,15 10,14 10,15 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

42 TABEL 8 LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI (SAWAH + LADANG) MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

43 TABEL 9 LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI SAWAH MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

44 TABEL 10 LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI LADANG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

45 TABEL 11 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

46 TABEL 12 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

47 TABEL 13 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

48 TABEL 14 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

49 TABEL 15 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN UBI KAYU MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

50 TABEL 16 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN UBI JALAR MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 01 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

51 TABEL 17 PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN SAYUR-SAYURAN TAHUN (Ton) Jenis Tanaman (1) (3) (4) (5) (6) (2) Bawang Daun 2,0 0,0 0,4 0,6 3,6 Petsai/Sawi 187,0 95,1 69,3 34,5 18,4 Kacang Panjang 632,0 389,0 135,3 63,2 47,2 Cabe 329,0 509,0 206,0 141,3 141,7 Tomat 84,0 68,0 55,5 19,9 14,2 Terung 246,0 188,1 89,0 87,3 32,2 Buncis 116,0 71,0 30,7 11,2 6,4 Ketimun 242,0 311,5 91,5 84,6 31,4 Kangkung 444,0 269,2 82,1 60,2 25,3 Bayam 489,0 258,2 82,1 29,9 Semangka 6,3 5,5 2,1 Melon 7,2 0 0,3 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

52 TABEL 18 PERKEMBANGAN LUAS PANEN TANAMAN SAYUR-SAYURAN TAHUN (Ha) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bawang Daun Petsai/Sawi Kacang Panjang Cabe Tomat Terung Buncis Ketimun Kangkung Bayam Semangka Melon Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

53 TABEL 19 LUAS PANEN DAN PRODUKSI PETSAI/SAWI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 5 0, Kayan Selatan 1 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 1 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 8 3, Mentarang Hulu Malinau Utara 17 6, Malinau Barat 6 1, Malinau Kota 10 5, , ,50 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

54 TABEL 20 LUAS PANEN DAN PRODUKSI KACANG PANJANG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 8 1, Kayan Selatan 2 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 1 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 3 21, Malinau Selatan Hilir Mentarang 5 6, Mentarang Hulu Malinau Utara 14 8, Malinau Barat 9 4, Malinau Kota 6 3, , ,20 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

55 TABEL 21 LUAS PANEN DAN PRODUKSI CABE BESAR MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 3 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 1 1, Mentarang Hulu Malinau Utara 4 2, Malinau Barat 1 0, Malinau Kota 2 1, , ,80 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

56 TABEL 22 LUAS PANEN DAN PRODUKSI CABE RAWIT MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 4 1, Kayan Selatan 1 2, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 3 1, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 3 110, Malinau Selatan Hilir Mentarang 2 6, Mentarang Hulu Malinau Utara 8 4, Malinau Barat 4 4, Malinau Kota 3 3, , ,50 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

57 Kecamatan TABEL 23 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TOMAT MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 2 0, Kayan Selatan 3 1, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 4 3, Mentarang Hulu Malinau Utara 8 5, Malinau Barat 1 0, Malinau Kota 4 3, , ,90 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

58 Kecamatan TABEL 24 LUAS PANEN DAN PRODUKSI TERUNG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 2 0, Kayan Selatan 1 1, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 1 10, Malinau Selatan Hilir Mentarang 2 5, Mentarang Hulu Malinau Utara 10 7, Malinau Barat 5 3, Malinau Kota 5 4, , ,30 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

59 TABEL 25 LUAS PANEN, HASIL PER HEKTAR DAN PRODUKSI BUNCIS MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 4 0, Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 2 1, Mentarang Hulu Malinau Utara 8 4, Malinau Barat 1 0, Malinau Kota , ,20 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

60 Kecamatan TABEL 26 LUAS PANEN DAN PRODUKSI KETIMUN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 4 0, Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 1 10, Malinau Selatan Hilir Mentarang 3 4, Mentarang Hulu Malinau Utara 10 8, Malinau Barat 4 3, Malinau Kota 3 4, , ,60 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

61 TABEL 27 LUAS PANEN DAN PRODUKSI KANGKUNG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 4 1, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 2 1, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 9 5, Mentarang Hulu Malinau Utara 19 8, Malinau Barat 7 2, Malinau Kota 12 6, , ,20 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

62 Kecamatan TABEL 28 LUAS PANEN DAN PRODUKSI BAYAM MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 020 Kayan Selatan 030 Kayan Hulu 040 Kayan Hilir 050 Pujungan 060 Bahau Hulu 070 Sungai Tubu 080 Malinau Selatan Hulu 090 Malinau Selatan 100 Malinau Selatan Hilir 110 Mentarang 120 Mentarang Hulu 130 Malinau Utara 140 Malinau Barat 150 Malinau Kota ,90 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

63 TABEL 29 LUAS PANEN DAN PRODUKSI BAWANG DAUN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 9 2, Kayan Selatan 3 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota , ,60 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

64 TABEL 30 LUAS PANEN DAN PRODUKSI SEMANGKA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 1 0, Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 2 1, Mentarang Hulu Malinau Utara 2 0, Malinau Barat 2 0, Malinau Kota , ,50 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

65 Kecamatan TABEL 31 LUAS PANEN DAN PRODUKSI MELON MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Luas Panen (Hektar) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat 2 0, Malinau Kota , Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

66 TABEL 32 PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN (Ton) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Mangga ,7 66,5 103,7 Rambutan ,5 100,7 188,3 Duku/Langsat ,8 384,4 616,4 Jeruk Siam ,5 108,6 208,5 Durian ,5 793,4 684,2 Jambu Biji 3 9 4,0 3,4 5,1 Jambu Air 4 8 7,9 7,3 11,1 Pepaya ,7 51,6 81,7 Pisang ,0 471,8 918,7 Belimbing ,7 7,9 9,6 Sukun ,4 11,0 16,6 Nangka/Cempedak ,3 815,2 923,0 Petai 2 5 5,9 9,3 11,4 Jeruk Besar ,5 11,7 17,9 Sirsak 3 7 6,0 6,0 6,5 Nenas ,3 25,1 55,4 Manggis 3,6 5,4 11,4 Melinjo 0,1 0,4 0,5 Salak 2,4 1,1 2,9 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

67 TABEL 33 PERKEMBANGAN TANAMAN BUAH-BUAHAN YANG MENGHASILKAN (Pohon) Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) Mangga Rambutan Duku/Langsat Jeruk Siam Durian Jambu Biji Jambu Air Pepaya Pisang Belimbing Sukun Nangka/Cempedak Petai Jeruk Besar Sirsak Nenas Manggis Melinjo Salak Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

68 TABEL 34 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI MANGGA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 5 0, Kayan Selatan 20 1, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 20 1, Bahau Hulu 65 4, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 60 8, Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota 40 5, , ,50 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

69 TABEL 35 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI RAMBUTAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 16 1, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan , Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu 40 2, Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota 50 5, , ,70 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

70 TABEL 36 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI DUKU/LANGSAT MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 20 2, Kayan Selatan 25 3, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 40 5, Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan , Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu 50 6, Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota 20 13, , ,40 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

71 TABEL 37 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI JERUK SIAM MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 25 1, Kayan Selatan 40 2, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 15 1, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 25 3, Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota 7 0, , ,60 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

72 TABEL 38 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI DURIAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 30 4, Kayan Selatan 35 5, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 55 7, Bahau Hulu , Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan , Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu 70 11, Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota 40 8, , ,40 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

73 TABEL 39 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI NANGKA/CEMPEDAK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 20 1, Kayan Selatan 40 3, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 20 1, Bahau Hulu 5 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan , Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu 60 5, Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota , , ,20 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

74 TABEL 40 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI SUKUN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 12 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 10 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 15 0, Mentarang Hulu Malinau Utara 28 1, Malinau Barat 100 9, Malinau Kota 38 2, , ,00 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

75 TABEL 41 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI BELIMBING MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 5 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 25 1, Malinau Selatan Hilir Mentarang 23 1, Mentarang Hulu Malinau Utara 50 3, Malinau Barat 24 1, Malinau Kota 30 1, , ,90 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

76 TABEL 42 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI PISANG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh , Kayan Selatan , Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan , Bahau Hulu , Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan , Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu , Malinau Utara , Malinau Barat , Malinau Kota , , ,80 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

77 TABEL 43 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI PEPAYA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 50 3, Kayan Selatan 120 6, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 25 0, Bahau Hulu 59 2, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 100 6, Malinau Selatan Hilir Mentarang , Mentarang Hulu 90 5, Malinau Utara 45 2, Malinau Barat , Malinau Kota 160 7, , ,60 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

78 TABEL 44 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI NENAS MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 800 9, Kayan Selatan , Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 251 1, Bahau Hulu 181 2, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 100 1, Malinau Selatan Hilir Mentarang 300 3, Mentarang Hulu 140 1, Malinau Utara , Malinau Barat 382 3, Malinau Kota 700 5, , ,10 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

79 TABEL 45 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI JERUK BESAR MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh 10 0, Kayan Selatan 10 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan 3 0, Bahau Hulu 9 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 25 2, Malinau Selatan Hilir Mentarang 55 3, Mentarang Hulu Malinau Utara 25 3, Malinau Barat 85 4, Malinau Kota 30 1, , ,70 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

80 TABEL 46 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI PETAI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 2 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 10 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 29 2, Mentarang Hulu Malinau Utara 14 1, Malinau Barat 103 7, Malinau Kota , ,30 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

81 TABEL 47 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI JAMBU AIR MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 12 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 8 0, Mentarang Hulu Malinau Utara 60 5, Malinau Barat 72 3, Malinau Kota 50 1, , ,30 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

82 TABEL 48 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI JAMBU BIJI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang 38 1, Mentarang Hulu Malinau Utara 38 3, Malinau Barat 15 0, Malinau Kota 10 0, , ,40 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

83 TABEL 49 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI SIRSAK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan 5 0, Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu 8 0, Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 10 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 20 0, Mentarang Hulu Malinau Utara 35 1, Malinau Barat 100 3, Malinau Kota 11 0, , ,00 Malinau , , ,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

84 TABEL 50 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI MANGGIS MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 5 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 22 1, Mentarang Hulu 80 7, Malinau Utara Malinau Barat 3 0, Malinau Kota 15 1, , ,40 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

85 TABEL 51 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI MELINJO MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan 3 0, Malinau Selatan Hilir Mentarang 4 0, Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota , ,40 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

86 TABEL 52 JUMLAH TANAMAN MENGHASILKAN DAN PRODUKSI SALAK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2015 Kecamatan Jumlah Tanaman (Pohon) Produksi (Ton) (1) (2) (3) 010 Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat 178 2, Malinau Kota , ,10 Malinau , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

87 TABEL 53 LUAS HUTAN MENURUT TAGA GUNA HUTAN KESEPAKATAN DI KABUPATEN MALINAU TAHUN (Ha) Tata Guna Hutan (1) (2) (3) (4) (5) Hutan Lindung , , , ,92 Hutan Suaka Alam & Wisata , , , ,48 Hutan Produksi Terbatas , , , ,26 Hutan Produksi Tetap , , , ,72 Hutan Konversi , , ,66 APL , Tubuh Air , Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

88 Kecamatan Subdistrict TABEL 54 LUAS HUTAN MENURUT KECAMATAN DAN KEGUNAAN DI KABUPATEN MALINAU, 2015 (Hektar) Hutan Lindung Protection Forest Suaka Alam dan Pelestarian Alam Sanctuary Reserve and Nature Conservation Area Terbatas Limited Hutan Produksi Production Forest Tetap Permanent Dapat Dikonversi Convertible Jumlah Luas Hutan Total Forest Area (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Sungai Boh , , , Kayan Selatan , , , Kayan Hulu , , , Kayan Hilir , , , , , Pujungan , , , , Bahau Hulu 7 480, , , , Malinau 1] Selatan , , , , , Mentarang 2] , , , , , , Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota , , , , , , ,43 9, ,64 519, , , , , , , ,40 Malinau , , , , , ,04 Catatan : 1] Termasuk Kecamatan Malinau Selatan Hulu dan Malinau Selatan Hilir 2] Termasuk Kecamatan Sungai Tubu Sumber/Source: Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau/ Departement of Forestry Service Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

89 TABEL 55 LUAS AREAL TANAMAN PERKEBUNAN MENURUT JENIS TANAMAN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 (Ha) Kecamatan Kelapa K o p i Kakao Lada Cengkeh (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Jumlah Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

90 Lanjutan...TABEL 55. LUAS AREAL TANAMAN PERKEBUNAN MENURUT JENIS TANAMAN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 (Ha) Kecamatan Jarak Pagar Kelapa Sawit Teh Kayu Manis Karet (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Jumlah Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

91 TABEL 56 PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN MENURUT JENIS TANAMAN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 (Ton) Kecamatan Kelapa K o p i Kakao Lada Cengkeh (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh 0, Kayan Selatan 0, Kayan Hulu 0,0 5, Kayan Hilir 0,0 6, Pujungan 0,0 18, Bahau Hulu 0, Sungai Tubu 0, Malinau Selatan Hulu 0, Malinau Selatan 0,0 38,0 10,0 - - Malinau Selatan Hilir 0,0 4,0 5,0 - - Mentarang 0,0 20,0 100,0 0,6 - Mentarang Hulu 0, Malinau Utara 0,0 25,0 130,0 - - Malinau Barat 0,0 30,0 80,0 0,6 - Malinau Kota 0,0 25,0 40,0 - - Jumlah ,0 171, , ,0 171,0 385,0 1, ,5 518,0 822,0 1, ,5 670,0 802,0 3, ,0 687,0 742,0 2,5 - Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

92 Lanjutan...TABEL 56. PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN MENURUT JENIS TANAMAN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 (Ton) Kecamatan Jarak Pagar Kelapa Sawit Teh Kayu Manis Karet (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh ,0 Kayan Selatan - - 0,0 - - Kayan Hulu - - 0,0 - - Kayan Hilir - - 0,0 - - Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan - 732, Malinau Selatan Hilir - 600, Mentarang , ,0 Mentarang Hulu Malinau Utara , ,0 Malinau Barat , ,0 Malinau Kota - 528, ,0 Jumlah ,0 0,0-30, ,0 0,0-26, ,0 - Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

93 TABEL 57 POPULASI TERNAK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS TERNAK DI KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 (Ekor) Kecamatan Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Kab. Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

94 TABEL 58 BANYAKNYA TERNAK BIBIT YANG MASUK MENURUT JENISNYA DI KABUPATEN MALINAU TAHUN (Ekor) Tahun Sapi Kerbau Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

95 TABEL 59 BANYAKNYA TERNAK POTONG YANG MASUK MENURUT JENISNYA DI KABUPATEN MALINAU TAHUN (Ekor) Tahun Sapi Kerbau Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

96 TABEL 60 JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG DI LUAR RUMAH POTONG HEWAN MENURUT JENIS TERNAK DI KABUPATEN MALINAU TAHUN (Ekor) Tahun Sapi Kerbau Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

97 TABEL 61 PRODUKSI DAGING TERNAK MENURUT JENIS TERNAK DI KABUPATEN MALINAU TAHUN (Ton) Tahun Sapi Kerbau Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) ,69-1,61-11, , ,42-1,76-13, ,87-1,76-13, ,39-1,35-13, ,78 1,74 0,82-63,84 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

98 TABEL 62 POPULASI UNGGAS MENURUT KECAMATAN DAN JENIS UNGGAS DI KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 (Ekor) Kecamatan Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging (1) (2) (3) (4) (5) Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Kab. Malinau Itik Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

99 TABEL 63 PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DI KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 (Ton) Tahun Ayam Petelur Ayam Kampung I t i k (1) (2) (3) (4) ,344 98, ,635 89, ,551 98, ,640 46, ,830 40,871 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

100 TABEL 64 BANYAKNYA RUMAH TANGA PERIKANAN MENURUT SUBSEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 Kecamatan Perairan Umum Perikanan Darat Tambak Kolam Karamba Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh Kayan Selatan Kayan Hulu Kayan Hilir Pujungan Bahau Hulu Sungai Tubu Malinau Selatan Hulu Malinau Selatan Malinau Selatan Hilir Mentarang Mentarang Hulu Malinau Utara Malinau Barat Malinau Kota Kab. Malinau Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

101 TABEL 65 PRODUKSI PERIKANAN MENURUT SUBSEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN MALINAU TAHUN 2015 (Ton) Kecamatan Perairan Umum Perikanan Darat Tambak Kolam Karamba Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sungai Boh 20,92 0 0, ,3 Kayan Selatan 17,73 0 0, ,98 Kayan Hulu 18, ,92 Kayan Hilir 17, ,13 Pujungan 17, ,89 Bahau Hulu 19, ,18 Sungai Tubu 14, ,81 Malinau Selatan Hulu 15, ,90 Malinau Selatan 22,11 0 5, ,53 Malinau Selatan Hilir 16,23 0 0, ,32 Mentarang 19, , ,18 Mentarang Hulu 18, ,87 Malinau Utara 25, , ,80 Malinau Barat 18, , ,54 Malinau Kota 28, , ,95 Kab. Malinau , , , , , , , , , , , , , , ,57 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

102 TABEL 66 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KEATAS YANG BEKERJA MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN (Persen) Lapangan Usaha (1) (2) (3) (4) (5) Agriculture 39,11 53,47 51,63 41,51 Manufacture 10,17 24,41 12,79 15,17 Services 50,72 22,12 35,58 43,31 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Indikator Pertanian Kabupaten Malinau

103

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara

Lebih terperinci

LEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser

Lebih terperinci

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : 1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1412 6885 INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16 KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka

Lebih terperinci

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) No. 57/11/63/Th.XV, 1 November PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) Produksi padi tahun (ARAM III) diperkirakan sebesar 2.001.274 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 159.185 ton

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK Jurnal S. Pertanian 1 (3) : 213 222 (2017) PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 1 Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN No. 34/08/14/Th.XIV, 01 Agustus 2013 NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN Pada bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 100,43 atau turun 1,84

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No. 64/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) A. PADI Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) NO. 53/11/33/TH. IV, 1 NOVEMBER 2010 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) A. PADI ARAM III produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,079 juta ton Gabah Kering Giling (GKG),

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah 5 Ubi Kayu 6 Ubi Jalar Tanaman

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 37/07/73/Th. V, 1 Juli 2014 14 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013,

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013

ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013 Kementerian PPN/ Bappenas ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013 DIREKTORAT PANGAN DAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA No. 4/7/71/Th. VIII, 1 Juli 214 ANGKA TETAP TAHUN 213 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 214 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 213 diperhitungkan sebesar 638.373 ton

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) No. 18/03/33 Th.VIII, 3 Maret 2014 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 diperkirakan 10,34 juta ton gabah kering

Lebih terperinci

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI) KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba yang bersifat laten dan aktual sekaligus. Ia telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK PERTANIAN ROTE NDAO 2015.. ISBN : No. Publikasi / Publication Number : 53140.1623 Katalog BPS / BPS Catalogue : 5101006.5316 Ukuran Buku / Book Size : 21,59 cm x 27,94 cm Jumlah Halaman / Total

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 No. 37/07/36/ Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JUNI 2017 SEBESAR 100,19 ATAU NAIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah

Lebih terperinci

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha) 7. PERTANIAN TANAMAN PANGAN/PERKEBUNAN 48 Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat 2005-2010 (ha) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Luas Lahan Sawah 925.500 926.782 934.845 945.544 937.373 930.268

Lebih terperinci

:// tp ht.id ps.g o m.b ja ti Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ISBN : 2407-3164 Nomor Publikasi : 35530.1707 Katalog BPS : 5102001.35 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21 cm X 29,7 cm : ix halaman

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Jakarta, Mei 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Kabupaten Malinau. Suryamin

Seuntai Kata. Jakarta, Mei 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Kabupaten Malinau. Suryamin Seuntai Kata S ensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS. 5214.32 PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA JAWA BARAT TAHUN 2010-2014 ISSN: - Nomor Publikasi: 32.530.15.01 Katalog BPS: 5214.32 Ukuran Buku: 19 cm x 28 cm Jumlah Halaman: vii + 71 halaman

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014) BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 62/11/73/Th. V, 3 November 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014) 30/06/73/Th. V, 2 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 No. 33/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI BANTEN TAHUN 2013

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/07/73/Th. VIII, 1 Juli 201530 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) 1. A. PADI Angka Tetap (ATAP)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013 Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 No. 67 /12/63/Th.XV, 3 Desember 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN NOPEMBER 2012 NAIK 0,19

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) No. 52/11/36/Th. VIII, 3 November 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) TAHUN 2014 LUAS PANEN PADI SAWAH MENINGKAT TETAPI PRODUKTIVITAS MENURUN Berdasarkan Angka Ramalan

Lebih terperinci

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. Adapun jumlah Pengunjung Perpustakaan dapat dilihat pada tabel 2.184. Tabel 2.184. Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015 No. 03/01/35/Th.XIV, 4 Januari 2016 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Desember 2015 turun 0,41 persen. Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 5001500 mdpl. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011) PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA No. 05/03/72/Th. XIII, 1 Maret 2011 (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011) A. PADI Angka Sementara (ASEM) produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010

Lebih terperinci

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014 Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011) NO. 36/07/33/TH. V, 1 JULI 2011 Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2010, produksi padi Jawa Tengah mencapai 10,11 juta ton mengalami

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR 7.1 Komoditas Unggulan di Kecamatan Pamijahan Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Bogor yang menggambarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA No. 07/02/82/Th.XIV, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JANUARI 2015 SEBESAR 102,83 ATAU NAIK 0,41 PERSEN Pada Januari

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA No. 16/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA SEMENTARA 2015) Produksi padi tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 25.563 ton GKG

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No. 35/07/14/Th.XV, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI RIAU TAHUN 2013 DARI

Lebih terperinci

Katalog BPS: 0200.70300 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA KECAMATAN ENGGANO DALAM ANGKA 206 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA KECAMATAN ENGGANO DALAM ANGKA 206 ISSN : No. Publikasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,55 PERSEN No. 04/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No.40/07/34/Th.XVI,1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015 No. 15/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) FEBRUARI 2015 SEBESAR 105,19 ATAU

Lebih terperinci