IDENTIFIKASI SELF EFFICACY SISWA MTs DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI SELF EFFICACY SISWA MTs DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR"

Transkripsi

1 168 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm IDENTIFIKASI SELF EFFICACY SISWA MTs DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Riska Eva Mardiana, Nonik Indrawatiningsih, Ani Afifah Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pasuruan Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian berjumlah 3 orang, dimana masingmasing subjek memiliki Self Efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan yaitu angket, tes, dan wawancara. Analisis tes dengan menggunakan tahapan Polya yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, dan melakukan pengecekan kembali. Hasil penelitian menunjukkan Self Efficacy tinggi yaitu sudah melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat seperti memahami soal dengan baik, menuliskan rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana dengan baik dan tepat, selalu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil kerjanya. Self Efficacy sedang (keyakinan diri) masih kurang yakin dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian seperti memahami masalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, tetapi dalam melakukan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian siswa tersebut sudah melakukan dengan baik dan tepat, dan terkadang masih bingung jika akan melakukan pengecekan kembali hasil kerjanya. Self Efficacy (keyakinan diri) rendah tidak melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat tidak dapat memahami masalah dengan benar, tidak menuliskan rencana penyelesaian atau rumus yang digunakan dengan tepat, tidak melaksanakan rencana penyelesaian dengan tepat dan hasil yang di dapat masih salah, dalam melakukan langkah pengecekan kembali siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu melakukan karena tidak bisa cara melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya. Keywords: Self Efficacy, pemecahan masalah, soal cerita, bangun ruang sisi datar Self Efficacy dalam pembelajaran matematika berperan penting karena dengan adanya keyakinan akan kemampuan yang dimiliki akan membuat siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Karena proses pembelajaran matematika dipengaruhi oleh Self Efficacy (keyakinan diri). Albert Bandura (1997) mengemukakan self-efficacy merupakan beliefs in one s capabilities to organize and execute the courses of action required to manage prospective situations, yang berarti bahwa self efficacy merupakan penilaian seseorang terhadap kemampuannya dalam mengorganisir, mengontrol, dan melaksanakan serangkaian tingkah laku untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Alwisol (2016) menyatakan bahwa efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang sudah ditentukan.febri (2014) menyatakan bahwa self efficacy merupakan rasa yakin akan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian tindakan sehingga mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Indi (2009) menyatakan bahwa Self Efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Self Efficacy merupakan sebuah bentuk kerpecayaan atau keyakinan diri seseorang dalam menyelesaikan tugasnya agar dapat menciptakan suatu pembelajaran yang maksimal. Pada penelitian terdahulu menurut Alam (2016) siswa dengan Self Efficacy tinggi mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, menghubungkan masalah 168

2 Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs dengan konsep matematika, dan menjelaskan masalah sesuai dengan kalimatnya sendiri serta mampu menyusun rencana dengan menyederhanakan masalah, mensketsa diagram, mengurutkan data dan/atau informasi, mengidentifikasi sub-tujuan, membuat eksperimen dan simulasi, serta membuat analogi; mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah ke dalam bentuk matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan berlangsung, hanya saja siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menyelesaikan perhitungan dengan baik dan benar, sedangkan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang lebih cenderung mudah menyerah apabila menemukan kesulitan dalam melakukan perhitungan dan tidak menyelesaikannya dengan baik dan benar; mampu melihat kembali dengan menyimpulkan solusi dari permasalahan, mengecek semua informasi penting yang telah teridentifikasi dari masalah, mengecek perhitungan yang ada, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya pada diri sendiri bahwa pertanyaannya sudah terjawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dengan menggunakan tahapan Polya. Nurul (2011) menyatakan bahwa soal cerita merupakan suatu persoalan yang berbentuk cerita di mana siswa harus mencari tahu apa yang dipermasalahkan pada soal tersebut. Penyelesaian soal cerita merupakan kegiatan pemecahan masalah, soal cerita matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari siswa karena mengedepankan permasalahan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa soal cerita merupakan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari yang diungkapkan dalam bentuk kalimat matematika. KAJIAN TEORI Indi (2009) mengatakan bahwa secara garis besar Self efficacy terbagi atas dua bentuk yaitu Self Efficacy tinggi dan Self efficacy rendah. Dalam mengerjakan suatu tugas, individu yang memiliki Self Efficacy tinggi akan cenderung memilih terlibat langsung. Sementara jika individu yang memiliki Self Efficacy rendah cenderung menghindari tugas tersebut. Ghufron dan Rini (2014) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi yaitu percaya bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu untuk mengubah dan tetap berusaha dengan apa yang sudah dikerjakan. Sedangkan seseorang yang memiliki efikasi diri rendah menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan. Menurut Alwisol (2016:304) ada empat sumber yang mempengaruhi Self Efficacy siswa dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah sebagai berikut: (a) Pengalaman Performasi, adalah prestasi yang pernah dicapai pada masa lalu. Sebagai sumber, performasi masa lalu menjadi pengubah efikasi diri yang paling kuat pengaruhnya, (b) Pengalaman Vikarius, Pengalaman vikarius ini diperoleh melalui model sosial. Efikasi akan meningkat ketika mengamati keberhasilan orang lain, sebaliknya efikasi akan menurun jika mengamati orang yang kemampuannya kira-kira sama dengan dirinya ternyata gagal, (c) Persuasi SosialEfikasi diri juga dapat diperoleh, diperkuat atau dilemahkan melalui persuasi sosial. Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi yang tepat persuasi dari orang lain dapat mempengaruhi efikasi diri, (d) Keadaan Emosi, Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi efikasi di bidang kegiatan itu. Emosi yang kuat, takut, cemas, dan stres, dapat mengurangi efikasi diri. Namun bisa terjadi peningkatan emosi (yang tidak berlebihan) dapat meningkatkan efikasi diri. Self Efficacy merupakan konsep pengetahuan Self yang diperkenalkan oleh Bandura dalam Social Cognitive Theory. Ghufron (2014:80-81) mengatakan bahwa Self Efficacy pada individu berbeda antara satu individu dengan yang lainnya. Masing-masing aspek dimensi mempunyai peran penting dalam kinerja individu secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut: (1) Tingkat (level),(2) Kekuatan/Keyakinan (Strenght), (3) Generalitas (Generality). a. Dimensi Tingkat (level), dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu untuk mampu melakukannya. Apabila individu dihadapkan pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka Self Efficacy individu mungkin akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang atau bahkan tugas yang sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat. b. Dimensi kekuatan (Strenght), dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya jika pengharapan yang mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. c. Dimensi generalisasi (Generality), dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu tersebut merasa yakin terhadap kemampuannya. Dimensi generality ini merupa-

3 170 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm kan suatu konsep bahwa Self Efficacy seseorang tidak terbatas pada situasi yang spesifik atau tertentu saja. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa dimensi Self Efficacy meliputi tingkat kesulitan tugas yang dikerjakan individu (Level), penguasaan individu terhadap bidangnya (Generality), serta derajat kemantapan keyakinan individu (Strenght). Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih menekankan permasalahan dengan dimensi Strenght (kekuatan/kelemahan) kemampuan yang dimiliki siswa yang bertujuan untuk mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan memberikan latihan soal matematika yang kesukarannya bertingkat dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Adanya dukungan positif dari guru, orang tua dan teman sebaya membuat motivasi siswa terbangun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Di mana peneliti bekerja sama dengan guru matematika untuk memperoleh informasi mengenai keyakinan siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Mei 2018 yang dilakukan di kelas VIII pada salah satu MTs Kota Pasuruan. Setelah itu akan diambil masing-masing 1 siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok). Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu angket, tes, dan diperjelas dengan hasil wawancara. Tes dilaksanakan sebanyak satu kali berbentuk soal uraian dengan rentang waktu yang diperlukan 2 40 menit. Angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika memuat 15 butir pernyataan mengenai Self Efficacy dengan menggunakan indikator dimensi strenght dan sub indikator yaitu meningkatkan upaya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dan komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas. HASIL Selanjutnya ketiga siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, sedang dan rendah tersebut dianalisis berdasarkan hasil tes dalam memecahkan masalah matematika dengan menggunakan tahapan Polya. Berikut akan diuraikan hasil tes serta hasil wawancara pada masing-masing subjek. 1. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S1 Gambar 1.1 Hasil Kerja S1 Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S1 sudah menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S1 dengan melihat rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana yang digunakan sudah tepat dan benar. Selanjutnya S1 selalu menuliskan kesimpulan dari jawaban yang sudah di dapatkan serta mengecek kembali hasilnya. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S1. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S1 : Saya memasukkan apa yang sudah diketahui ke dalam rumus yang digunakan bu volume kubus = s s s = 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3, selanjutnya saya mencari volume balok = cm 3 = cm 3 " P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S1 : Iya bu, saya sudah yakin sekali karena tadi saya sudah membaca berulang-ulang, saya juga sudah menuliskan kesimpulannya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, S1 sudah menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan menuliskan rumus volume kubus yaitu s s s

4 Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs kemudian memasukkan angka yang sudah diketahui sebelumnya dengan benar yaitu 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S1 memang benar sudah menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar. 2. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Sedang dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S2 dengan volume balok yang berukuran 15 kali volume kubus serta langkah penyelesaiannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S2 memang benar masih sedikit ragu menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar. 3. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Rendah dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S3 Gambar 1.3 Hasil Pekerjaan S3 Gambar 1.2 Hasil Kerja S2 Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S2 sudah menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S2 dengan melihat rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana yang digunakan sudah tepat dan benar. Tetapi S2 tidak menuliskan kesimpulan dari jawaban yang sudah di dapatkan. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S2. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S2 : Saya memasukkan apa yang sudah diketahui ke dalam rumus yang digunakan bu, tapi saya tadi masih ragu untuk menuliskan angkanya. Karena saya bingung tadi antara rusuk kubusnya dengan ukuran volume kubus. akhirnya saya menghitung volume kubusnya lebih dulu s s s= 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3 " P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S2 : Sepertinya begitu bu, soalnya saya tadi hanya sekali membaca soalnya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy sedang, S2 sudah menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan menuliskan rumus volume kubus yaitu s s s kemudian memasukkan angka yang sudah diketahui sebelumnya dengan benar yaitu 15cm 15cm 15cm walaupun dari awal bingung antara rusuk kubus Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S3 tidak menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S3 dapat diketahui dengan melihat rumus yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Dilihat dari rumus penyelesaian masalah S3 tidak menuliskan rencana penyelesaian hanya menuliskan angka yang sudah diketahui sebelumnya dan tidak melanjutkan hasil kerjanya sampai selesai. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S3. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S3 : Saya tidak menuliskan rumusnya bu, langsung saya masukkan angkanya yang menghitung volume kubus, tapi yang di volume balok tidak saya kerjakan bu P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S3 : Tidak yakin bu, saya tidak menuliskan rumus dan satuan pada proses penyelesaiannya, saya juga tidak menuliskan kesimpulannya bu. Tapi gak tahu lagi kalo ternyata benar jawaban saya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy rendah, S3 tidak menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan benar, hanya langsung menuliskan rusuk kubus = 3375cm 2, dan volume kubus yang seharusnya ditulis yaitu s s s = 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3 dan tidak melanjutkan menghitung volume balok yang seharusnya ditulis cm 3 = cm 3. Setelah di konfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S3 memang benar tidak menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar tidak menuliskan satuan dengan tepat.

5 172 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm PEMBAHASAN Dalam penelitian siswa yang memiliki Self Efficacy dalam menyelesaikan pemecahan masalah yaitu sudah menuliskan informasi dari masalah menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab, menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan penyelesaian dengan benar dan tepat, serta selalu mengecek kembali hasil kerjanya dan menarik kesimpulan dari hasil jawaban yang sudah di dapatkan. Siswa yang memiliki Self Efficacy sedang yaitu dapat menuliskan informasi dari masalah dengan benar dan tepat, menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian, tetapi masih ragu dan tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil jawabannya. Sedangkan siswa yang memiliki Self Efficacy rendah yaitu tidak dapat menuliskan informasi dari soal, tidak mampu menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian dengan maksimal dan hasil yang di dapatkan salah. MenurutAlam (2016) dalam penelitiannya siswa dengan Self Efficacy tinggi mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, menghubungkan masalah dengan konsep matematika, dan menjelaskan masalah sesuai dengan kalimatnya sendiri serta mampu menyusun rencana dengan menyederhanakan masalah, mensketsa diagram, mengurutkan data dan/atau informasi, mengidentifikasi sub-tujuan, membuat eksperimen dan simulasi, serta membuat analogi; mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah ke dalam bentuk matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan berlangsung, hanya saja siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menyelesaikan perhitungan dengan baik dan benar, sedangkan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang lebih cenderung mudah menyerah apabila menemukan kesulitan dalam melakukan perhitungan dan tidak menyelesaikannya dengan baik dan benar; mampu melihat kembali dengan menyimpulkan solusi dari permasalahan, mengecek semua informasi penting yang telah teridentifikasi dari masalah, mengecek perhitungan yang ada, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya pada diri sendiri bahwa pertanyaannya sudah terjawab. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika di atas dijelaskan bahwa siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi yaitu dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, selalu berusaha mencari jawaban dari soal yang diberikan, dan selalu yakin untuk mempertahankan hasil kerjanya. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) tinggi sudah melakukan langkahlangkah penyelesaian dengan tepat seperti memahami soal dengan baik, menuliskan rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana dengan baik dan tepat, selanjutnya siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi selalu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil kerjanya untuk meyakinkan bahwa hasil kerjanya sudah benar. Berikutnya siswa yang memiliki Self Efficacy sedang yaitu ragu pada kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, selalu menganggap hasil kerjanya salah. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy sedang (keyakinan diri) masih kurang yakin dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian seperti memahami masalah akhirnya tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, tetapi dalam melakukan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian siswa tersebut sudah melakukan dengan baik dan tepat, dan terkadang masih bingung jika akan melakukan pengecekan kembali hasil kerjanya. Jika siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu menyelesaikan tugas yang sulit dan cenderung tidak dikerjakan, serta tidak mau berusaha mencari jawaban dari soal yang diberikan. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) rendah tidak melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat seperti tidak dapat memahami masalah dengan benar, tidak menuliskan rencana penyelesaian atau rumus yang digunakan dengan tepat, tidak melaksanakan rencana penyelesaian dengan tepat dan hasil yang di dapat masih salah, dalam melakukan langkah pengecekan kembali siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu melakukannya karena tidak bisa dan masih bingung cara melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memilih kelas yang heterogen yaitu kelas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan Self Efficacy (keyakinan diri) siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. Serta bisa memperoleh data yang lebih bervariasi. Dengan mengetahui hal tersebut, akan lebih mudah mengarahkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

6 Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs DAFTAR RUJUKAN Anwar, A.I.D Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi tidak diterbitkan. Sumatera: Universitas Sumatera Utara. Alwisol Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Ardiyani, S.A Identifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self Efficacy Matematika Siswa kelas VIII Dalam Setting Pembelajaran Learning Cycle 7. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Bandura, A The Exercise Of Control. New York: W.H. Freeman and Company. Ghufron, M.N & Risnawati, R.S Teori-Teori Psikolog. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Nurul, U Analisis Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segi Empat Berdasarkan Tahapan Pemecahan Masalah Polya Siswa SMP Negeri 14 Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Nugraheni, R.F Self Efficacy karir siswa kelas XII tekstil SMKN 1 Rota Bayat Tahun Ajaran 2013/ Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PENGUKURAN SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs N 2 CIAMIS

PENGUKURAN SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs N 2 CIAMIS Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 1 No. 2, Hal, 39, Maret 2017 ISSN 2541-0660 2017 PENGUKURAN SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs N 2 CIAMIS Yoni Sunaryo Pendidikan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 1 (2) (2012) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN SELF EFFICACY PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LAY- ANAN PENGUASAAN

Lebih terperinci

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER SITI KOMARIYAH Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang iraarik@gmail.com

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI DAN METAKOGNISI SISWA KELAS X SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI. Kata kunci: Efikasi, metakognisi dan penyelesaian masalah.

EFIKASI DIRI DAN METAKOGNISI SISWA KELAS X SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI. Kata kunci: Efikasi, metakognisi dan penyelesaian masalah. EFIKASI DIRI DAN METAKOGNISI SISWA KELAS X SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI ABSTRAK Dalam pembelajaran, sebagai pendidik terkadang kita tidak pernah memperhatikan sikap (attitude) siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Ada beberapa tugas perkembangan yang harus dilakukan seorang remaja. Menurut Havighurst (dalam

Lebih terperinci

SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Agus Subaidi Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat: Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan Email : agusunira@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANTRI PADMAWATI 11500010 Dr. Hera Heru SS, S.Pd, M.Pd Progdi BK FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran terbaik terjadi ketika para siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kapasitas mereka untuk berfikir, menginterpretasikan, dan terlibat dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM Tari Asdiati 1 & Agusfianuddin 2 1 Pemerhati Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan subjek yang sangat penting di dalam sistem pendidikan di seluruh negara di dunia ini. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) siswa dengan kelompok heterogen. Sedangkan, Sunal dan Hans

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) siswa dengan kelompok heterogen. Sedangkan, Sunal dan Hans 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin, kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). NCTM (2000)

BAB I PENDAHULUAN. oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). NCTM (2000) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2012-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsurnya terdiri dari logika,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016 Upi Rosandi 1, Triyono

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Self Efficacy Konsep mengenai self efficacy ini pada dasarnya melibatkan banyak kemampuan yang terdiri dari aspek kegiatan sosial dan kemampuan untuk bertingkah laku.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang semakin berkembang, perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang semakin kompeten dan berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI DERET TAK HINGGA Ari Fitria Nurul Ni mah 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.4. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas IV SDN Salatiga 01 dengan jumlah 51 siswa pada mata pelajaran Matematika pokok

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK DAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Gatot Kurniawan (11500071)

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Self-Efficacy Melalui Model Learning Cycle 5E Pada Pokok Bahasan Perbandingan

Upaya Meningkatkan Self-Efficacy Melalui Model Learning Cycle 5E Pada Pokok Bahasan Perbandingan SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Upaya Meningkatkan Self-Efficacy Melalui Model Learning Cycle 5E Pada Pokok Bahasan Perbandingan Wita Ratna Puspita Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

DESKRIPSI SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL

DESKRIPSI SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DESKRIPSI SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL Siti Laelatul Chasanah 1, Tina Yunarti 2, Widyastuti 2 chasanah93@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: dsafaa_81@yahoo.com Abstract: The purposes of the study is to determine the effect

Lebih terperinci

GAYA BERPIKIR MATEMATIKA SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA 1. PENDAHULUAN

GAYA BERPIKIR MATEMATIKA SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA 1. PENDAHULUAN GAYA BERPIKIR MATEMATIKA SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA Sri Haryati 1), Masduki 2), dan Muhammad Noor Kholid 3) 1),2),3) UniversitasMuhammadiyahSurakarta 1) sharyati77@gmail.com, 2) masduki@ums.ac.id,

Lebih terperinci

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

Risqilah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Risqilah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK 58 δ E L T Vol.3 No.2, Juli 2015, hlm 41-50 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI KUBUS DAN BALOK DI MTs. GONDANG

Lebih terperinci

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI Della Narulita 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini akan dikaji dan dideskripsikan secara kualitatif tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa dibedakan dari gaya kognitif reflektif dan impulsif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul 19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul Anwar Bandarlampung tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa pada kelas tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2. sejak bulan Februari sampai dengan April 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2. sejak bulan Februari sampai dengan April 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 02 Makarti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai berikut: 87 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN A. Pembahasan Penalaran Adaptif Berdasarkan hasil penelitian tentang penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,

Lebih terperinci

Nailul Asrof ( /8/A2) S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Nailul Asrof ( /8/A2) S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ANALISIS MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA SUB MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP Nailul Asrof (138620600128/8/A2) S1 PGSD Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wildan Muhammad Irfan Fadjeri ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK Oleh: Winarsih, Supriyono, Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BOBOTSARI PURBALINGGA JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BOBOTSARI PURBALINGGA JURNAL SKRIPSI Hubungan Antara Efikasi (Hanif Mut Taqin) 1 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BOBOTSARI PURBALINGGA JURNAL SKRIPSI Oleh Hanif Mut Taqin NIM 07104241023

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK Ellys Susanti, Bambang Priyo Darminto, Dita Yuzianah. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas MuhammadiyahPurworejo

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL Muhammad Yusuf 1, Tina Yunarti 2, Widyastuti 2 yusuf.kappas@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN Laelatul Azizah, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Virgo Fidelis yang berlokasi di Jl. Palagan No. 59, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, berada dalam satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang berlokasi di Jl. Raya Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA 31 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA Iman Setiyanto 1) Dra. Louise B. Siwabessy, M.Pd 2) Dr. Gantina Komalasari, M.Psi 3) Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sebuah SMA Bilingual Boarding School di Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016. Naely Muflikhah 1, Imam Suyanto 2, Triyono

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN (PTK pada Siswa Kelas VIIB Semester Gasal SMP Muhammadiyah 10

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE JURNAL Disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pelajaran matematika merupakan pengetahuan dasar, dan kompetensi penunjang bagi pelajaran lainnya yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Undang undang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO OLEH : Asni Eksan, Wenny Hulukati, Irvan Usman

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO OLEH : Asni Eksan, Wenny Hulukati, Irvan Usman HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO OLEH : Asni Eksan, Wenny Hulukati, Irvan Usman Abstrak Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF. SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF. SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggrakan pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk meningkat taraf pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hlm 75-83 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP Ati Sukmawati, Muliana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya, setiap manusia senantiasa menghadapi masalah, dalam skala sempit maupun luas, sederhana maupun kompleks. Tantangan hidup yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK RASIONAL EMOSI KEPERILAKUAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII MIPA SMA N 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desi haryanti, Tri Hartini

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA Oleh: Septi Wijianingsih, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 30 SIJUNJUNG Juli Nasrianti 1, Sofia Edriati 2, Ainil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi belajar merupakan dorongan dari proses belajar dengan kata lain tujuan dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang mengalami masalah

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Oleh: Umi Rokhmawati, Supriyono, Isnaeni Maryam Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung memberikan dampak pada perubahan sistem pendidikan, seperti halnya terjadinya perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA Bimbingan Pribadi Sosial Untuk BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA Atifah Hanum Casmini Abstrak Adanya saling

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Setiap orang pasti akan dihadapkan pada masalah, baik masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun masalah dalam konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik, bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh peserta didik

Lebih terperinci

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar.

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar. 5 PENGARUH PEMBELAJARAN HUMANISTIK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 Eka Rofikoh, Kriswandani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan

Lebih terperinci

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Kontekstual Dengan Setting Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Kecamatan Kauman Tahun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas VIII H pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas VIII H pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. 25 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan kerangka pikir dapat dirumuskan metode penelitian sebagai berikut : A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Purwokerto yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai komponen penting, yaitu guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting mengenai masalahmasalah yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele 1 Wahyudi, 2 Sutra Asoka Dewi 1 yudhisalatiga@gmail.com 2 sutrasoka@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Ahmad Subhanarrijal 1, Triyono 2, Wahyudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya dinamis yang mempunyai pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang beraneka ragam. Jika terjadi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan tujuan yang telah diungkapkan pada bab 1, tujuan penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan tujuan yang telah diungkapkan pada bab 1, tujuan penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diungkapkan pada bab 1, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kemampuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMIRI KIDUL TAHUN AJARAN 2016/2017 Bangkit Yogi Faedoni 1, Suripto 2, Rokhmaniyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SDN 5 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 Oki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penulis melaksanakan penelitian pada mata pelajaran matematika dengan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana kelas IV semester

Lebih terperinci

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak PENERAPAN STRATEGI POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIIIC SMP AL-AZHAR PALU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KONEKSI MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS BRAINSTORMING PADA SISWA KELAS VIII-H SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 02 Salatiga pada semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012. SMP Kristen 02 terletak di Jalan Jenderal Sudirman

Lebih terperinci