BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari prasiklus, siklus 1 sampai pada siklus 2. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Secara sistematis data yang diperoleh dalam hasil penelitian ini disajikan sebagai berikut : Deskripsi Kondisi Awal (Pra siklus) Tahapan prasiklus ini dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai keadaan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA sebelum diberikannya tindakan. Hasil Tes Pra siklus Data-data yang diperoleh pada tahapan pra siklus ini didapatkan melalui nilai test yang diberikan oleh guru bidang studi pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo sebelum diadakan tindakan 7 siswa yang hasil belajarnya belum tuntas sedangkan yang tuntas 9 siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dengan nilai rata-rata 63,4. Berdasarkan data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1. Data prasiklus berupa data hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Semester 2/ Hasil nilai tes pada prasiklus dapat dilihat pada tabel

2 Tabel 4.1. Hasil Nilai Tes Pra-siklus Interval Nilai Banyaknya Siswa Prosentase % % % % % %% Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA SiswaKelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Pra-siklus No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 9 56,2 % 2 Tidak Tuntas 7 43,8 % Jumlah % Nilai Minimum 50 Nilai Maksimum 75 Nilai rata-rata 63.4 Berdasarkan tabel 4.1 tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan ada 9 siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas belajar ada 7 siswa. Terlihat pula ada ketimpangan yang besar antara nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah yaitu 50. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V disebabkan oleh guru kelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo kurang kreatif dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi, serta kurang melibatkan siswa, membatasi kreativitas siswa, konsentrasi siswa dalam pembelajaran lemah. Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus ini dijadikan sebagai sampel penelitian.penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil nilai tes prasiklus dapat dilihat pada diagram batang berikut ini : 45

3 Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Pra-siklus Hasil data pra-siklus apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat dilihat dalam bentuk diagram batang dibawah ini: Gambar 4.2. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Prasiklus 46

4 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dengan KD 6.1 Mendeskripsikan sifat sifat cahaya dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Perencanaan Tindakan Penelitian Siklus I Siklus 1 terdiri dari 4 tahapan sesuai dengan tahapan penelitian Paizaluddin dan Ermalinda (2012:34) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran pertama dilaksanakan dengan Standar kompetensi : Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Kompetensi dasar: Mendeskripsikan sifatsifat cahaya. Tahap awal dimulai dengan perencanaan tindakan mengenai apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian diuraikan pelaksanaan tindakan. Saat proses pelaksanaan tindakan itu dilakukan pengamatan/observasi, dan hasil pengamatan/observasi itu dijadikan bahan refleksi. Adapun langkahlangkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Pelaksanaan Siklus 1 a) Perencanaan Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 2 April Sebelum proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan, peneliti telah melakukan kerja kelompok dengan teman sejawatnya untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 1 untuk mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer.peneliti merancang alat evaluasi berupa soal tes tertulis 47

5 yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. Perencanaan yang dilakukan diatas dijadikan sebagai pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. b) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik. Pada kegiatan awal, peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, semua kegiatan berjalan cukup lancar. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas, mengatur tempat duduk siswa dan dilanjutkan pemebelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diawali dengan guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dibagi menjadi beberapa sub-bab pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya, guru membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa, guru menyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang berbeda agar bertemu dalam kelompok ahli untuk melakukan diskusi/percobaannya, guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas untuk mengajari temannya, guru memberi kesempatan pada siswa untuk melaporkan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kelompok lain untuk 48

6 menanggapi diskusi. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, tanya jawab, tes evaluasi dan tindak lanjut. c) Pengamatan/Observasi Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan aktivitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Fokus amatannya adalah bagaimana penggunaan model pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran IPA, serta implikasi dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada hasil belajar IPA. Berkenaan dengan penelitian ini, maka halhal yang menjadi pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu: Mengamati aktivitas guru, maka instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. d) Refleksi Berdasarkan observasi siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maka dilakukan refleksi yaitu berdiskusi dengan guru kelas, observer, atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran hasil refleksi diambil dari lembar observasi dan tes. Berdasarkan hasil lembar observasi guru pada siklus I, guru sudah melaksanakan proses pembelajaran tetapi masih kurang sesuai dengan langkah langkah jigsaw. Hal ini terlihat dari setiap tahapan sintaks pembelajaran kooperatif tipe jigsaw belum semua sudah guru lakukan. Namun masih ada kekurangan guru yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil Tes Siklus I Dari pelaksanaan penelitian, diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil tes siklus I mengalami peningkatan dari hasil tes pada data 49

7 awal prasiklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal prasiklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 63,4 meningkat menjadi 70,3 pada siklus I. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada tabel 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3. Hasil Nilai Tes Siklus 1 Interval Nilai Banyaknya Siswa Prosentase % % % % % % Hasil data prasiklus apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat dilihat dalam bentuk diagram batang dibawah ini: Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA SiswaKelas VSD NegeriKecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Siklus 1 No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 13 81,3 % 2 TidakTuntas 3 18,7 % Jumlah % Nilai Minimum 55 Nilai Maksimum 85 Nilai rata-rata 70,3 Hasil tes siklus I mengalami peningkatan dari hasil tes pada data awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh 63,4 meningkat menjadi 70,3 pada siklus I. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I 50

8 meningkat menjadi 13 siswa, sementara pada prasiklus 9 siswa yang tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I mencapai nilai maksimum yaitu 85 dengan nilai terendah pun meningkat dari prasiklus 50 menjadi 55 pada siklus I. Hasil nilai tes siklus 1 dapat dilihat pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.3. Hasil Nilai Tes Siklus 1 Hasil data pra siklus apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat dilihat dalam bentuk diagram batang dibawah ini: Gambar 4.4. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus 1 51

9 Hubungannya dengan ketuntasan belajar pada prasiklus dan siklus 1 dapat ditunjukkan perbandingannya pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Pra siklus dan Siklus 1 No Ketuntasan JumlahSiswa PraSiklus Frekuensi Persentase (%) Siklus I Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas 9 56,2 % 13 81,3 % 2 Belum Tuntas 7 43,8 % 3 18,7 % Jumlah % % Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 4.5 dapat diperjelas pada diagram batang seperti tampak pada gambar 4.5. Gambar 4.5. Diagram Batang Perbandingan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus dan Siklus I Hasil Pengamatan/Observasi Pada pertemuan pertama dan kedua siklus I kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif 52

10 tipe jigsaw diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Hasil observasi guru 1 = Jumlah skor pada pertemuan 1 Hasil observasi guru 2 = Jumlah skor padapertemuan 2 Maka perolehan hasil pengamatan pada kinerja guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.6. Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Siklus 1 Siklus I Materi Pertemuan I Pertemuan II Skor Skor Sifat-sifat cahaya Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan I hasil penilaian yang dilakukan oleh seorang observer yaitu dengan total skor 64, hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pada pertemuan 2 hasil penilaian yang dilakukan oleh seorang observer mengalami peningkatan yaitu dengan total skor 72, hal ini dikarenakan guru mulai memahami langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 53

11 Hasil Refleksi Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I peneliti mengalami beberapa kendala atau hambatan yang sekiranya perlu dilakukan tindakan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran tersebut. Ada pun hambatan atau kendala yang dialami peneliti diantaranya ialah : 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya ada yang belum mencapai KKM. 2. Pada saat memulai pembelajaran guru kurang mempersiapkan mental siswa. 3. Guru kurang memotivasi siswa serta menggali pengetahuan siswa tentang materi sifat-sifat cahaya. 4. Guru belum terlalu biasa membuat siswa paham dalam menerima pertanyaan. 5. Guru jarang melakukan bimbingan kepada siswa untuk memecahkan masalah. 6. Pada sebelum dan saat memulai pelajaran guru belum begitu memahami dan menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 7. Pada saat pembelajaran berlangsung guru kurang melibatkan siswa sehingga pada saat pembelajaran guru yang banyak bicara siswa terkesan pasif. 8. Tanya jawab siswa dan guru belum biasa berjalan dengan aktif. 9. Guru belum biasa melaksanakan tindak lanjut terhadap pembelajaran yang sudah dilakukannya. Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I, diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sudah menunjukan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan data awal prasiklus sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Nilai terendah maupun nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo juga sudah mencapai indicator 54

12 keberhasilan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar (KKM) yaitu 65 pada mata pelajaran IPA. Walaupun demikian peneliti dan guru kelas sepakat untuk melakukan tindakan siklus berikutnya (siklus 2) untuk meyakinkan dan menguatkan hasil yang diperoleh pada siklus I, seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas penelitian guru kelas yang bersangkutan menyimpulkan bahwa proses kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilaksanakan pada siklus I masih belum optimal, walaupunhasilbelajaripa siswakelasv SD Negeri Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo setelahdilaksanakansiklus I mengalamipeningkatandarihasilbelajarsebelumdilakukanpenelitiantin dakankelas (data awal). Bedasarkan hasil refleksi pada siklus ini, maka peneliti dan guru kelas yang bersangkutan sepakat untu kmelakukan perbaikan pada siklus 2 sebagai berikut : Pelaksanaan Siklus 2 Siklus 2 terdiri dari 4 tahapan sesuai dengan tahapan penelitian Paizaluddin dan Ermalinda (2012: 34) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi. Pembelajaran dilaksanakan dengan Standar kompetensi: Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Kompetensi dasar: Membuat suatu karya/model misal periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifatcahaya. Dimulai dengan perencanaan tindakan mengenai apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian diuraikan pelaksanaan tindakan. Saat proses pelaksanaan tindakan itu dilakukan pengamatan/observasi, dan hasil pengamatan/observasi itu dijadikan bahan refleksi. Adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. 55

13 a) Perencanaan Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23 april Sebelum proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan, peneliti melakukan diskusi dengan observer, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 2 untuk mata pelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya. Perencanaan awal yang dilakukan hampir sama dengan siklus 1. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Perencanaan yang dilakukan tersebut telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. b) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan sangat baik, pada kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga kegiatan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Pada kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas, guru mengatur tempat duduk siswa, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi materi pelajaran dalam bentuk lembar kerja siswa yang sudah yang dibagi menjadi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca lembar kerja siswa yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, guru membantu siswa saat diskusi kelompok, guru menyuruh tiap anggota kelompok lain yang telah mempelajari lembar kerja 56

14 siswa yang berbeda agar bertemu dalam kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas untuk mengajari temannya, guru membimbing kegiatan siswa, guru memberi kesempatan pada siswa untuk melaporkan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi. Guru telah membuat siswa paham dalam menerima pertanyaan dan membimbing siswa untuk memecahkan masalah. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, tanya jawab, dan tes evaluasi. c) Pengamatan/Observasi Dari hasil observasi pada siklus 2 antara siswa dan guru sudah melakukan atau melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa sudah antusias mengikuti pembelajaran, tidak ada siswa yang ribut, semua siswa aktif dalam kerja kelompok dan siswa mulai berani mengungkapkan pendapatnya. d) Refleksi Berdasarkan observasi siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, maka dilakukan refleksi dengan guru kelas, observer, atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran hasil refleksi diambil dari hasil lembar observasi dan tes yang dilaksanakan pada siklus 2. Pelaksanaan langkah-langkah kooperatif tipe jigsaw sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari tahapan pendahuluan sampai kegiatan penutup. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 sudah diperbaiki pada siklus 2. Setelah diadakannya sebuah kegiatan kerja kelompok guru juga sudah memberikan kesempatan mempresentasikan, menanggapi hasil presentasinya. Kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak ada lagi siswa yang pasif. Guru juga memberikan umpan balik terhadap kinerja 57

15 mereka.hasil karya siswa sangat berguna terhadap pembelajaran. Hasil Tes Siklus 2 Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus 2 diakhir pembelajaran diadakan tes/evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kecis Kecamatan Solomerto Kabupaten Wonosobo Siklus 2 No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas % 2 Tidak Tuntas 0 0 % Jumlah % Nilai Minimum 70 Nilai Maksimum 90 Nilai rata-rata 81,3 Hasil tes siklus 2 mengalami peningkatan dari hasil tes pada tahap prasiklus dan siklus 1. Berdasarkan hasil tes siswa data awal, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 63,4 % meningkat menjadi 70,3 % padasiklus I dan meningkat lagi menjadi 81,3 % pada siklus 2. Peningkatan yang terjadi sangat signifikan dan hasil belajar yang diperoleh siswa secara keseluruhan sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan, khusus untu kmata pelajaran IPA yaitu 65. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada tabel 4.8 di bawah ini: 58

16 Tabel 4.8. Hasil Nilai Tes Siklus 2 Interval Nilai Banyaknya Siswa Prosentase % % ,3 % ,8 % ,0 % % Hasil nilai tes siklus 2 dapat dilihat pada diagram batang berikut ini: Gambar 4.6. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Siklus 2 Hasil data siklus 2 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat dilihat dalam bentuk diagram batang dibawah ini: 59

17 Gambar 4.7. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus 2 Hasil perbandingan pada prasiklus, siklus 1 dan 2 dapat diliha tpada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Kecis Pra siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 f (%) f (%) f (%) Tuntas 9 56,2 % 13 81,3 % % Belum Tuntas Jumlah 7 43,8 % 3 18,7 % 0 0 % % % % Berdasarkan tabel 4.9 dapat diuraikan dalam pra siklus yang mengalami ketuntasan hanya 9 siswa atau 56,2 % dan yang belum tuntas 7 siswa atau 43.8 % kemudian pada siklus 1 yang tuntas 13 siswa atau 81,3 % dan yang belum tuntas 3 siswa atau 18.7 %. Pada siklus 2 yang tuntas 16 siswa atau 100 % mencapai KKM. Jadi dari prasiklus menuju siklus 1 ke siklus 2 siswa yang 60

18 tuntas mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPAPra siklus, Siklus I dan siklus 2 Dari tabel 4.8 rekapitulasi pengelompokkan nilai pada gambar 4.8 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 9 siswa atau 56,2 % karena ke- 9 siswa ini sudah dapat memahami materi walaupun dengan ceramah saja karena daya tangkap ke-9 siswa ini lebih baik dibandingkan ke-7 siswa lainnya. Sedangkan setelah siklus 1 siswa yang tuntas menjadi 13 siswa atau 81,3 % dan siklus 2 jumlah siswa yang tuntas 16 siswa atau 100 %. Ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan/Observasi Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus 2, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang 61

19 sangat baik dari siklus I. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPA. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Hasil observasi guru 1 = Jumlah skor pada pertemuan 1 Hasil observasi guru 2 = Jumlah skor pada pertemuan 2 Maka perolehan hasil pengamatan pada kinerja guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini : Tabel Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 2 Siklus 1 Materi Pertemuan 1 Pertemuan 2 Skor Skor Membuat LUP sederhana Tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA siklus 2 pertemuan 1 hasil penilaian yang dilakukan oleh seorang observer yaitu dengan total skor 77 hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dilakukan secara maksimal dikarenakan guru mulai terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pada pertemuan 2 hasil penilaian yang dilakukan oleh seorang observer mengalami peningkatan yaitu dengan total skor 84. Hal ini membuktikan bahwa guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terlaksana dengan tepat dan baik. 62

20 2. Hasil Refleksi Siklus 2 Pada akhir kegiatan siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari observer. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tindakan yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada sebelum dan saat memulai pembelajaran guru sudah memahami dan menguasai langkah langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 2. Pada saat melakukan percobaan tentang sifat sifat cahaya guru sudah sering melakukan bimbingan kepada siswa untuk memecahkan masalah. 3. Penggunaan media pembelajaran dalam siklus 2 sudah dilakukan secara optimal oleh guru. 4. Siswa sudah antusias untuk terlibat dalam penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi tersebut adalah pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus 2 pertemuan pertama sudah baik, untuk pertemuan berikutnya guru harus mengoptimalkan seluruh kegiatan yang direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. Pada pertemuan pertama siklus 2, siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga pembelajaran dilakukan dengan aktif dan siswa tidak ramai sendiri. 63

21 Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah bisa dikatakan berhasil, yang dapat ditunjukan dari meningktanya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 16 siswa atau 100 % siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus 2 berhasil karena memperoleh penilaian pada pertemuan pertama adalah 77 meningkat menjadi 84. Dari uraian diatas peneliti dan guru kelas V SDN Kecis Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo menyimpulkan hasil refleksi pada siklus 2, bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus 2 sudah terlaksana secara optimal. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil dari refleksi siklus 2 ini, maka peneliti dan guru yang bersangkutan membuat kesepakatan untuk menghentikan tindakan pada siklus Pembahasan Berdasarkan hasil observasi, yang dilakukan sebelum tindakan (kondisi awal) diperoleh hasil belajar IPA siswa rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional sehingga siswa jenuh untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi seperti ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Dampak dari kondisi tersebut yaitu hasil belajar IPA siswa rendah KKM belum tercapai. Berdasarkan perolehan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kecis masih ada siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM 65. Dari hasil tes sebelum tindakan (kondisi awal) yang tuntas sebanyak 9 siswa (56,2 %), dan yang tidak tuntas 7 siswa (43,8 %). 64

22 Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang sesuai bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik. Siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran dan pemahaman materi apabila siswa dapat melihat sesuatu yang nyata dan dapat terlibat dalam pembelajaran dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga siswa tidak merasa kesulitan dan bosan dalam mengikuti pelajaran IPA. Dalam kegiatan pembelajaran siklus 1 guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya. Siswa mulai aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan tunjuk jari. Dalam kegiatan pembelajaran guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Saat kegiatan pembelajaran guru menggunakan contoh benda nyata serta siswa melakukan percobaan secara langsung media alat peraga tentang sifat-sifat cahaya. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan terlihat adanya peningkatan hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA siswa meningkat dengan adanya proses belajar yang bermakna serta melibatkan kemampuan yang dimiliki siswa. Pada siklus 1 guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hasil belajar siswa yang mencapai KKM 65 sebanyak 13 siswa atau 81,3 % masih ada siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa atau 18.7 % serta indikator kinerja yang ditetapkan 85% dan yang tercapai hanya 81,3%. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada siklus 2. Pada siklus 2 guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw hasil belajar siswa lebih meningkat sudah mencapai indikator kinerja yaitu 100%, semua siswa hasil belajarnya mencapai KKM yang telah ditetapkan khusus mata pelajaran IPA adalah 65 ketuntasannya menjadi 100%. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang tepat digunakan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di lihat dari lembar observasi 65

23 sudah terlihat baik, langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan baik dan guru juga sudah menguasai metode dengan baik. Menurut Sugiyanto (2010: 46) keunggulan model Jigsaw dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dapat digunakan secara efektif di tiap level, siswa telah mendapatkan keterampilan akademis mulai dari pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar bersama. 2. Pada kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri 3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa, serta akan merasa senang berdiskusi dalam kelompoknya. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu seyogyanya guru dapat menggunakan model pembelajaran ini terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, juga dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain, tentu dengan harapan yang sama bahwa demi menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang diajarkan. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Disini peneliti akan memberikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 4 SDN Mongunsari 05 salatiga dengan jumlah siswa 21 pada pembelajaran IPA pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang telah diajukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan memanfaatkan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Polobogo 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal 21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 35 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar Matematika kelas III SD Negeri Kasepuhan 01 Batang Kecamatan Batang Kabupaten Batang semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus ( Kondisi Awal ) Kondisi awal merupakan keadaanpeserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih rendah, siswa cenderung pasif dan lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Saat guru menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Pelaksanaan Tindakan 4.. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sawahjoho 0 Kecamatan Warungsem Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 203/204

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangunsari 05 yang direncanakan terlaksana pada semester II tahun 2013, karena harus disesuaikan dengan alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan diuraikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang diajukan. Hasil penelitian disajikan dengan deskripsi secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci