PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE RESITASI. Isrofi

Transkripsi

1 ISSN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SMP Negeri 6 Temanggung Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode resitasi (penugasan). Metode pengumpulan data dengan observasi, tes, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan dengan penggunaan metode resitasi (penugasan) dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan tema Kerja Sama Antar Negara. Sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan metode resitasi (penugasan) hasil belajar siswa hanya mencapai skor rata-rata sebesar 68.59, setelah diberikan tindakan hasil belajar meningkatkan menjadi dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi Secara prosentase pemberian tindakan dengan penggunaan metode resitasi (penugasan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 6 Temanggung. Kata Kunci: Metode resitasi (penugasan), hasil belajar, IPS 2017 Didaktikum PENDAHULUAN Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan peran aktif siswa SMP Negeri 6 Temanggung dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum nampak, siswa merasa bosan karena mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) hanya menghafal saja, ini mengakibatkan hasil belajar siswa yang masih rendah di bawah KKM. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan hasil pembelajarannya, dan harus ditemukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif di kelas, yang lebih memberdayakan potensi siswa. Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dalam arti tujuan pembelajaran tercapai. Oleh karena itu peneliti mencoba mencari cara dan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Untuk itu maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran dengan metode resitasi (penugasan) yaitu metode penyajian di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 6 Temanggung dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 9-B SMP Negeri 6 Temanggung pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode resitasi (penugasan). 1

2 Hasil dari PTK ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Adapun manfaat hasil penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Menurut Nasution (2006: 36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Hasil belajar merupakan suatu hasil nyata yang dicapai oleh peserta didik dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester (Usman, 2011: 67) mengemukakan : Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi untuk menentukan kemajuan yang di capai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2006: 85) metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Terdapat pengertian lain dari metode resitasi yaitu yang dijelaskan oleh Mulyasa (2007: 113) bahwa metode penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran, di mana guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Metode resitasi ini sebenarnya terdiri dari tiga fase, antara lain: guru memberi tugas, siswa melaksanakan tugas (belajar) dan siswa mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada intinya metode resitasi adalah sama halnya dengan penugasan dimana siswa mendapatkan tugas dari guru untuk dikerjakan, kemudian mempertanggungjawabkannya supaya siswa dapat memahami materi terkait dengan tugas tersebut.. METODE PENELITIAN Setting dan Penelitian Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 6 Temanggung yang dilaksanakan pada bulan Januari 2016-Februari 2016 yang masuk dalam tahun pelajaran 2015/2016 semester 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-B pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi evaluasi atau setiap akhir pembelajaran siklus I dan akhir siklus II dan non tes meliputi observasi hasil belajar siswa dengan menggunakan metode resitasi. Sebagai tolak ukur penelitian ini, apabila rata-rata nilai penugasan dalam siswa mencapai di atas KKM. Indikator keberhasilan (tolak ukur) penelitian tindakan kelas ini adalah : Indikator penelitian ini didasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7,5 dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar mencapai persentase sebesar 80%. Prosedur penelitian ini terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan dan (d) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai data pembanding maka peneliti mencari data awal mengenai hasil belajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 6 Temanggung pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berjumlah 32 siswa. Peneliti melakukan pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa sebagai data awal dan melaksanakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS dengan tema Kerja Sama Antar Negara sub fokus (Perdagangan Internasional sebagai Perwujudan Kerja Sama Ekonomi Antar Negara). 2

3 Rata-Rata Nila Maksimum 75 Nilai Minimum 60 Jumlah Siswa Tuntas 14 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 18 Persentase Ketuntasan 43.75% Persentase Tidak Tuntas 56.25% Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberikan tindakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan tema Kerja Sama Antar Negara hanya mampu mencapai skor ratarata 68.59, nilai tersebut masih belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75. Data awal menunjukkan bahwa terdapat 14 siswa atau sebesar 43.75% masuk dalam kategori tuntas dan terdapat 18 siswa atau sebesar 56.25% masuk dalam kategori tidak tuntas. Hasil Siklus I 1. Perencanaan terdiri dari : a. Membuat skenario pembelajaran yang berupa rencana pembelajaran IPS tema Kerja Sama Antar Negara suf fokus (Kerja Sama Bidang Sosial Budaya) menggunakan metode resitasi (penugasan). b. Membuat soal untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa. c. Melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode resitasi (penugasan). 2. Pelaksanaan : Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan, yaitu melalui metode resitasi (penugasan). 3. Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa setelah diberikan tindakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan tema Kerja Sama Antar Negara sudah mengalami peningkatan walaupun tidak semua siswa hasil belajarnya mencapai KKM yang ditetapkan skor rata-rata Terdapat 22 siswa atau sebesar 68.75% masuk dalam kategori tuntas dan terdapat 10 siswa atau sebesar 31.25% masuk dalam kategori tidak tuntas. 4. Refleksi : Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa masih banyak siswa yang proses belajarnya belum optimal, perkembangan belum bisa dikatakan membanggakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan, tetapi peningkatan tersebut hasilnya belum maksimum, sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan yang mengarah pada perkembangan yang cukup berarti. Hasil Penelitian Siklus II 1. Perencanaan terdiri dari : a. Menyusun Rencana Pembelajaran Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat lebih matang lagi dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada dan lebih menfokuskan pada peningkatan hasil belajar melalui metode resitasi (penugasan) dapat diraih secara maksimal. b. Membuat skenario pembelajaran yang berupa rencana pembelajaran IPS tema Kerja Sama Antar Negara suf fokus (Kontribusi Kerja Sama Antar Negara terhadap Bangsa Indonesia) menggunakan metode resitasi (penugasan). c. Membuat soal untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa. d. Melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode resitasi (penugasan). 2. Pelaksanaan : Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan, yaitu melalui metode resitasi (penugasan). 3. Observasi : Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa setelah diberikan tindakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan tema Kerja Sama Antar Negara sudah mengalami peningkatan walaupun tidak semua siswa hasil belajarnya mencapai KKM yang ditetapkan skor rata-rata Terdapat 28 siswa atau sebesar 87.50% masuk dalam kategori tuntas dan terdapat 4 siswa atau sebesar 12.50% masuk dalam kategori tidak tuntas. 3

4 4. Refleksi : Gambaran umum pelaksanaan siklus II sudah menacapai indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS mampu mencapai skor rata-rata Nilai tersebut sudah mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 75. Pembahasan Berikut gambar peningkatan hasil belajar siswa secara kualitatif dan kuantitatif. Data Awal, Siklus I, Siklus II, Data Awal Siklus I Siklus II Gambar 1. Grafik Peningkatan hasil belajar siswa secara kualitas Data Awal, 43.75% Siklus I, 68.75% Siklus II, 87.50% Data Awal Siklus I Siklus II Gambar 2. Grafik Peningkatan hasil belajar siswa secara kuantitas Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan metode resitasi (penugasan) hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan tema Kerja Sama Antar Negara hanya mencapai skor rata-rata sebesar 68.59, setelah diberikan tindakan hasil belajar siswa kelas 9-B SMP Negeri 6 Temanggung dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengalami peningkatan menjadi dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi Hasil penelitian tindakan kelas telah berhasil mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu untuk KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu 7.5. SIMPULAN Simpulan : Pemberian tindakan dengan penggunaan metode resitasi (penugasan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-B SMP Negeri 6 Temanggung dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan tema Kerja Sama Antar Negara. 4

5 Saran : berdasarkan hasil penelitian maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. 1). Metode resitasi (penugasan) dapat digunakan untuk melatih siswa menjadi lebih aktif untuk berinteraksi baik interaksi dengan guru dan juga interaksi dengan siswa yang lainnya, serta lebih peduli kepada teman. 2). Guru sebaiknya selalu memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru memanfaatkan metode pembelajaran seperti resitasi (penugasan) sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan, motivasi belajar siswa dan mulai mengurangi metode pembelajaran konvensional seperti metode ceramah. 3). Penggunaan metode pembelajaran resitasi (penugasan) dapat digunakan sebagai bahan masukan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan metode pembelajaran lainnya dan memperkaya pengetahuan dan literatur khususnya tentang metode-metode pembelajaran yang ada saat ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta E.Mulyasa Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Numan Somantri Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS,. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Roestiah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Sadiman Interasksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Senjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Bumi Aksara. Sutopo, HB Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar-Mengajar.Jakarta:PT.Rineka Cipta Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 5