BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Animasi Animasi adalah sebuah disiplin ilmu yang memadukan unsur seni dan teknologi. Sebagai disiplin ilmu seni ia terikat dengan aturan atau hukum dan dalil yang mendasari keilmuan itu sendiri, yaitu prinsip animasi. Sedangkan teknologi untuk menunjang keilmuan itu sendiri adalah perangkat yang dapat merekam buah seni tersebut (Soenyoto, 2017:1). Sedangkan menurut Munir dalam Jayanti, Meilinda, & Fahriza(2018:73) mengemukakan bahwa animasi adalah rangkaian gambar yang disusun berurutan atau dikenal dengan istilah frame yang teridiri dari satu gambar. Jika susunan gambar tersebut ditampilkan bergantian dengan waktu tertentu maka akan terlihat bergerak. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa animasi merupakan sebuah perpaduan dua unsur dan rangkaian yang menghasilkan sebuah tampilan gambar yang disusun sehingga dapat terlihat hidup dan bergerak Akuntansi Menurut Suwarjono dalam Pura (2013:4) Akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan transaksi yang bersifat keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Adapun pengertian akuntansi menurut American Accounting Association dalam Pura (2013:4) adalah Suatu proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pihak yang menggunakan informasi". 8

2 Media Pembelajaran Menurut Jalmur (2016:4) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke peserta didik (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajar sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran(di dslsm/di luar kelas) menjadi lebih efektif. Sedangkan menurut Mais (2016:9) media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah komunikasi antara penyaji materi dengan penerima materi dengan menggunakan sebuah media yang mengkombinasikan bahan belajar dan alat belajar, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan tentunya juga dapat mengarahkan perhatian anak untuk belajar, menimbulkan motivasi belajar, dan membantu anak untuk belajar dengan mandiri Multimedia Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan prestasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks grafik, animasi, audiodan gambar video Robin dan Linda dalam Mair (2017:2). Sedangkan menurut Hofstetter dalam Mair (2017:2) Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

3 10 memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi berkreasi dan komunikasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa multimedia merupakan sebuah proses penyampaian informasi yang memanfaatkan komputer untuk mengolah teks, grafik, audio, gambar, bergerak (video dan animasi) menjadi satu kesatuan dengan lirik dan tool agar informasi yang disajikan itu terlihat lebih menarik Android Menurut Murtiwiyati dan Lauren (2013:2) Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Kemudian android merupakan sebuah platfrom terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan berbagai aplikasi yang dijalan kan pada smartphone. Sedangkan menurut Safaat (2014:1) mengemukakan bahwa: Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Goggle merilis kode-kode Android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa andriod merupakan sistem operasi yang digunakan untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan juga aplikasi di dalam android.

4 Teori Pendukung Metodologi Pengembangan Multimedia Metodologi dalam pengembangan software sangat dikaitkan dengan susunan kerja atau framework karena menggunakan pendekatan sistem informasi (Munir, 2013:97). Tujuan mewujudkan susunan kerja ialah untuk menuntun peneliti dalam mengembangkan software tersebut. Menurut Sutopo dalam Munir (2013:104) Metodologi pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution. seperti Gambar II.1 berikut ini: Sumber: Munir (2013:104) Gambar II. 1. Metodologi Pengembangan Multimedia

5 12 1. Concept Tahapan concept (pengonsepan) adalah tahapan untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna program. 2. Design Tahap Design (perancangan) adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai antarmuka program, gaya, tampilan maupun kebutuhan materil/bahan untuk program. 3. Material Collecting Tahap Material Collecting (pengumpulan data) adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan yang dikerjakan. 4. Assembly Tahap Assembly (pembuatan) adalah tahap pembuatan semua objek atau bahan multimedia. 5. Testing Tahap testing (Pengujian) adalah tahap yang dilakukan setelah menyelesaikan tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan melihat apakah ada kesalahan atau tidak. 6. Distribution Pada tahap ini, aplikasi yang akan disimpan dalam suatu media penyimpanan Construct 2 Construct 2 merupakan game engine yang digunakan untuk membangun games / aplikasi berbasis HTML5 ke beberapa platfrom. Dengan menggunakan construct 2, game yang telah kita buat bisa di build ke platfrom seperti web browser, android, windows, mac os, dan linux (Hartanto, 2014:91).

6 13 Sedangkan menurut Permana (2015:114) mengemukakan bahwa: Construct 2 merupakan sebuah tools berbasis HTML 5 untuk menciptakan sebuah permainan. Dengan tool construct 2 memungkinkan siapa saja membuat game tanpa harus memiliki pengalaman pemrograman. Dikembangkan oleh Scirra Ltd, hal ini ditujukan terutama untuk para non - progammer. Yang ingin menciptakan sebuah game secara drag and drop menggunakan editor visual dan berbasis sistem logika perilaku. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Construct 2 tools yang digunakan untuk membuat sebuah game dengan melakukan drag and drop dengan item yang tersedia Coreldraw Menurut Rakhmawati (2013:1) Corel Draw merupakan program untuk menggambar atau program grafis dengan basis vektor atau garis untuk menglolah image. Sedangkan menurut Awwali dan Sulartopo (2015:22) bahwa: coreldraw merupakan sebuah aplikasi grafis berbasis vector. Format vector adalah gambar yang membentuk sejumlah objek garis dan objek kurva berdasarkan rumusan matematis. Sedangkan format vector sendiri banyak digunakan sebagai pembentuk objek 2 dimensi, yang lebih ditekan kan kedalam pembuatan objek garis, lingkaran, polygon, dan persegi panjang. Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa coreldraw merupakan aplikasi desain (software) berbasis vector yang banyak digunakan sebagai pembentuk objek 2 dimensi yang ditekankan dalam pembuatan objek garis, lingkaran, polygon dan persegi panjang HTML 5 HTML5 merupakan suatu bahasa pemprograman yang umumnya digunakan untuk membuat sebuah halaman aplikasi. diantaranya tag baru yang bernama canvas yang digunakan untuk menampilkan gambar atau animasi dan mendukung

7 14 elemen pengembangan untuk membuat gambar garis atau gambar dengan menggambar diatas canvas tersebut (Zamroni, 2013:490). Sedangkan menurut Hartanto, dkk (2014:91) mengemukakan bahwa: HTML 5 adalah generasi terbaru setelah html sebagai penerus HTML 4.0.1, XHTML 1.0,dan XHTML 1.1. HTML 5 menyediakan fitur baru yang diperlukan untuk aplikasi web moderen. Hal ini juga menjadi fitur standar dari platform web yang telah diterapkan oleh pengembang selama bertahuntahun. Akan tetapi hal itu tidak pernah diperiksa atau didokumentasikan menjadi sebuah standar baku dari teknologi HTML. Seperti generasi sebelumnya, HTML5 dirancang untuk cross-platform. Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa HTML 5 merupakan suatu bahasa pemrograman yang umumnya digunakan untuk membuat sebuah halaman aplikasi dan menyediakan fitur baru yang diperlukan untuk aplikasi wen modern Storyboard Storyboard berupa runtutan cerita bergambar yang hanya memuat pokokpokok adegan kasar, seperti angel (sudut pandang), nuansa, maupun sketsa yang menyiratkan situasi geografis termasuk dialog dan catatan perkiraan durasi setiap adegan (scene,sequence, cut) walau tidak secara detail (Soenyoto 2017:57). Sedangkan menurut Maulana (2018:26) storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan di bangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan di hasilkan. Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa storyboard merupakan runtutan cerita yang hanya memuat pokok-pokok yang menjadi acuan dalam pembuatan tampilan dan tahap implementasi.

8 Intel XDK Intel XDK Menurut Setiawan (2017:11) adalah perangkat lunak untuk pengembangan yang dibuat oleh intel untuk membuat aplikasi pada ponsel dan tablet menggunakan teknologi web seperti HTML5, CSS dan Java Script. Sedangkan Menurut Setiyawan (2016:348) memaparkan bahwa: Intel XDK adalah development kit yang dibuat oleh Intel untuk membuat aplikasi native untuk perangkat mobile menggunakan teknologi web seperti HTML5, CSS dan JavaScript. Aplikasi web dikompilasi menggunakan platform Cordova di server online untuk membuat aplikasi hybrid yang cross-platform. Aplikasi Intel XDK adalah aplikasi cross-platform yang tersedia untuk sistem operasi Linux, OSX dan Windows. Kemudian juga dengan Intel XDK dapat dibuat satu aplikasi yang dapat berjalan di banyak platform mobile hanya dengan menggunakan satu basis kode saja. Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Intel XDK merupakan sebuah perangkat sistem operasi linux yang digunakan untuk mengubah beberapa file menjadi aplikasi agar bisa berjalan atau digunakan pada platfrom windows atau android Blackbox Testing Menurut Wiley dan Sons (2013:500) Blackbox testing is a basic test methodology that assumes no knowledge of the internal structure and implementation detail of the assessment object. Adapun penjelasan diatas dapat diartikan Pengujian blackbox adalah metodologi pengujian dasar yang mengasumsikan tidak ada pengetahuan tentang struktur internal dan detail pelaksanaan objek penilaian. Sedangkan menurut Silitonga & Rosyida (2015) Black box yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,

9 16 masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa blackbox testing merupakan sebuah tahap dimana aplikasi yang sudah diselesaikan untuk diuji dengan memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

10 17