LAMPIRAN. tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut: : Untuk menggiling kedelai hasil rendaman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut: : Untuk menggiling kedelai hasil rendaman"

Transkripsi

1 LAMPIRAN L1. Mesin Produksi Adapun mesin yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut: 1. Diesel Fungsi Jumlah : Untuk menggiling kedelai hasil rendaman : 1 unit 2. Blower Fungsi : Menghasilkan angin yang gunanya untuk menghembus api sebagai bahan bakar pemanas steam yang akan menghasilakan uap pada proses perebusan. Jumlah : 2 unit 3. Genset Fungsi Jumlah : Sebagai sumber tenaga listrik ketika listrik PLN padam : 1 unit L2. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan untuk mengubah bubur kedelai menjadi tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut:

2 1. Rantang Fungsi Jumlah : Mengukur takaran kacang kedelai yang direndam : 2 unit 2. Ember Fungsi Jumlah : Untuk Merendam kacang kedelai : 5 unit 3. Kuali Besar Fungsi Jumlah : Untuk merebus kacang kedelai yang sudah direndam : 2 unit 4. Tong (Bak Penampungan) Fungsi Jumlah : Menampung hasil penyaringan bubur kedelai : 2 unit 5. Kain Saring dan Kayu Fungsi Jumlah : Sebagai penyaringan bubur kedelai yang sudah direbus : 2 unit 6. Gerigen Fungsi Jumlah : Untuk menempatkan tahu yang siap untuk dipasarkan : 30 unit

3 7. Pisau Fungsi Jumlah : Untuk memotong hasil tahu dalam pencetakan : 3 unit 8. Lempengan (Kayu Penggaris) Fungsi Jumlah : Penggaris dalam ukuran pemotongan tahu : 3 unit 9. Batu Fungsi Jumlah : Alat penahan cetakan tahu : 18 unit 10. Steam Fungsi : Untuk menghasilkan uap pada prose perebusan kacang kedelai Jumlah : 1 unit 11. Pengaduk kayu Fungsi Jumlah : Mengaduk hasil rebusan bubur kedelai untuk di ayak : 2 unit 12. Sapu Fungsi : Mengeringkan air yang tergenam pada lantai produksi

4 Jumlah : 1 unit 13. Kuali Kecil Fungsi Jumlah : Membawak hasil ayakan bubur kedelai ke pencetakan : 4 unit 14. Sepatu Bot Fungsi : Untuk melindungi operator dari kecelakaan kerja (tergelincir di lantai produksi) Jumlah : 11 unit

5 Pengolahan Data Hasil Kuesioner SNQ Hasil pengolahan data SNQ berupa grafik histogram yang dapat dilihat pada Gambar 2. sampai Gambar 11. Dari histogram dapat diketahui masingmasing kategori rasa sakit yang dirasakan oleh operator pada bagian tubuh tertentu, yaitu sebagai berikut: Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 1 Tingkat Keluhan Jenis Keluhan Gambar 2 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 1 Dilihat dari Gambar 2 operator 1 merasakan keluhan bagian tubuh yang sakit pada punggung, pinggang, lengan bawah kiri, lengan bawah kanan, paha kiri, paha kanan, betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas. Merasakan tidak sakit pada leher bagian bawah, bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, bokong, pantat, siku kiri, siku kanan, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, tangan kiri, tangan kanan, lutut kiri, lutut kanan, pergelangan kaki kiri, pergelangan kaki kanan, kaki kiri dan kaki kanan.

6 Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis Keluhan Gambar Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 2 Dilihat dari Gambar 3 operator 2 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, betis kiri dan betis kanan. Merasakan sakit pada pinggang, tangan kiri dan tangan kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, punggung, lengan bawah kiri, dan lengan bawah kanan. Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 3 Tingkat Keluhan Jenis Keluhan Gambar 4 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 3

7 Dilihat dari Gambar 4 operator 3 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, tangan kiri dan tangan kanan. Merasakan sakit pada punggung, lengan bawah kiri dan lengan bawah kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, leher bagian bawah, pinggang, betis kiri dan betis kanan. Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operartor Jenis Keluhan Gambar 5 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 4 Dilihat dari Gambar 5 operator 4 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, tangan kiri dan tangan kanan. Merasakan sakit pada lengan atas kiri, lengan atas kanan, betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada punggung, pinggang, lengan bawah kiri dan lengan bawah kanan.

8 Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis Keluhan Gambar 6 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 5 Dilihat dari Gambar 6 operator 5 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada betis kiri dan betis kanan. Merasakan sakit pada bahu kiri dan bahu kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, leher bagian bawah, lengan atas kiri, lengan atas kanan, punggung, pinggang, siku kiri, siku kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri dan lutut kanan. 4 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 6 Tingkat Keluhan Jenis Keluhan Gambar 7 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 6

9 Dilihat dari Gambar 7 operator 6 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, betis kiri dan betis kanan. Merasakan sakit pada lengan atas kiri, lengan atas kanan dan punggung. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, pinggang, siku kiri, siku kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri dan lutut kanan. Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis keluhan Gambar 8 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 7 Dilihat dari Gambar 8 operator 7 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, puggung, pinggang, betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian bawah, siku kiri, siku kanan, lengan bawah kiri, lengan bawah kanan, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, lutut kiri dan lutut kanan.

10 Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis Keluhan Gambar 9. Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 8 Dilihat dari Gambar 9 operator 8 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada leher bagian bawah, bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, tangan kiri dan tangan kanan. Merasakan sakit pada bagian lengan bawah kiri dan lengan bawah kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, punggung, siku kiri, siku kanan, paha kiri, paha kanan, pergelangan kaki kiri dan pergelangan kaki kanan. Tingkat Keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis Keluhan Gambar 10 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 9

11 Dilihat dari Gambar 10 operator 9 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada lengan bawah kiri, lengan bawah kanan, tangan kiri dan tangan kanan. Merasakan sakit pada bagian lengan atas kanan, bokong, betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri dan pinggang. Tingkat keluhan Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator Jenis Keluhan Gambar 11 Grafik Keluhan Musculoskeletal Operator 10 Dilihat dari Gambar 11 operator 10 merasakan keluhan bagian tubuh yang sangat sakit pada leher bagian bawah, lengan atas kanan, pinggang, tangan kiri da tangan kanan. Merasakan sakit pada bagian bahu kiri, lengan atas kiri, punggung, betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, bahu kanan, lengan bawah kiri dan lengan bawah kanan.

12 L3. Hasil Perhitungan Uji Kenormalan Hasil pengumpulan data yang di dapat dari operator ditambah dengan data dari Laboratorium Ergonomi. Kemudian data tersebut di olah dengan menguji kenormalan, tujuannya digunakan uji kenormalan untuk mengetahui bahwa data yang di ambil normal atau tidak. Pengujian ini digunakan dengan menggunakan software SPSS 13. Dimana hasil yang didapaat nanti dibandingkan dengan table Chi-Square. Berikut hasil perhitungan SPSSnya: Tabel 1 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Tubuh Lebar Bahu Descriptive Statistics LB Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 35,00 44,60 39,9514 2, Te st Statistics LB Chi-Square a 1,784 df 34 Asymp. Sig. 1,000 a. 35 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,1. Tabel 2 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Tinggi Siku Berdiri Descriptive Statistics TS B Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 92,00 104,50 99,2946 3,

13 Te st Statistics TS B Chi-Square a 5,973 df 29 Asymp. Sig. 1,000 a. 30 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,2. Tabel 3 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Panjang Lengan Bawah Descriptive Statistics PLB Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 37,00 44,40 40,8081 2, Te st Statistics PLB Chi-Square a 4,541 df 28 Asymp. Sig. 1,000 a. 29 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,3. Tabel 4 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Jangkauan Tangan Descriptive Statistics JT Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 67,00 83,00 73,7189 4, Te st Statistics JT Chi-Square a 15,703 df 25 Asymp. Sig.,923 a. 26 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,4.

14 Tabel 5 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Lebar Tangan Descriptive Statistics LTG Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 7,24 10,20 8,7562, Te st Statistics LTG Chi-Square a 6,919 df 24 Asymp. Sig. 1,000 a. 25 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,5. Tabel 6 Uji Kenormalan Untuk Dimensi Panjang Tangan Ke Pangkal Descriptive Statistics PTG Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion 37 15,30 19,80 17,8176 1, Te st Statistics PTG Chi-Square a 19,486 df 21 Asymp. Sig.,554 a. 22 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,7.

15 L4. Gambar Peta Kontrol Uji Keseragaman Data Grafik Dimensi Tubuh Lebar Bahu 50 Banyak Data Data Lebar Bahu Rata-Rata BKA BKB Gambar 12. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Lebar Bahu Banyak Data Grafik Dimensi Tubuh Tinggi Siku Berdiri Data Tinggi Siku Berdiri Rata-Rata BKA BKB Gambar 13. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Tinggi Siku Berdiri Grafik Dimensi Tubuh Panjang Lengan Bawah 50 Banyak Data Data PLB Rata-Rata BKA BKB Gambar 14. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Panjang Lengan Bawah

16 Grafik Dimensi Tubuh Jangkauan Tangan 100 Banyak Data Data J.Tangan Rata-Rata BKA BKB Gambar 15. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Jangkauan Tangan Grafik Dimensi Tubuh Lebar Tangan Banyak Data Data L.Tangan Rata-Rata BKA BKB Gambar 16. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Lebar Tangan Grafik Dimensi Tubuh Panjang Tangan 25 Banyak Data Data P.Tangan Rata-Rata BKA BKB Gambar 17. Peta Kontrol Dimensi Tubuh Panjang Tangan

17 Tabel L7. Distribusi Chi-Square

18 L5. Postur Kerja dengan Fasilitas Usulan Saat Melakukan Kegiatan Produksi a. Memasang kain saring pada wadah penampungan Gambar 18. Operator Memasang Kain Saring Pada Wadah Penampungan b. Menjangkau Kran Gambar 19. Operator Menjangkau Kran

19 c. Mengayak Bubur Kedelai Gambar 20. Operator Mengayak Bubur Kedelai d. Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan Gambar 21. Operator Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan

20 L6. Hasil Perhitungan Postur Kerja RULA Rancangan Baru 1. Memasang Kain Saring Ke Wadah Penampungan Grup A : 1. Lengan atas (upper arm) = 2 Dikarenakan bagian lengan atas membentuk sudut Lengan bawah (lower arm) = 2 Karena lengan bawah operator membentuk susud <60 atau > Pergelangan tangan (wrist) = 1 Dikarenakan pergelangan tangan netral 4. Putaran pergelangan tangan (wrist twist) = 1 Dikarenakan putaran pergelengan tangan pada posisi tengah dari putaran. Grup B : 1. Leher (neck) = 1 Dikarenakan pergerakan leher operator pada sudut Batang tubuh (trunk) = 2 Dikarenakan postur batang tubuh operator berada pada sudut Kaki (legs) = 1 Dikarenakan postur tubuh bagian kaki oprator berada pada posisi normal/seimbang.

21 Tabel L-8 Perhitungan Grup A Untuk Gerakan Memasang Kain Saring Ke Wadah Penampungan Wrist Upper arms Lower Wrist arms Twist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Twist Twist Twist Twist Twist Wrist Wrist Twist Twist

22 Tabel L-9 Perhitungan Grup B untuk Gerakan Memasang Kain Saring Ke Wadah Penampungan Trunk Legs Legs Legs Legs Legs Legs Neck Tabel L-10 Perhitungan Total untuk Gerakan Memasang Kain Saring Ke Wadah Penampungan B A Jadi skor untuk gerakan memasang kain saring ke wadah penampungan = 2

23 Tabel L-11 Kategori Tindakan RULA Kategori Tindakan Level Tindakan 1-2 Minimum Aman 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5-6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat 7 Tinggi Tindakan sekarang juga Sumber: Hasil pengolahan data

24 2. Menjangkau Kran Grup A : 1. Lengan atas (upper arm) = 2 Dikarenakan bagian lengan atas membentuk sudut Lengan bawah (lower arm) = 2 Karena lengan bawah operator membentuk susud <60 atau > Pergelangan tangan (wrist) = 1 Dikarenakan pergelangan tangan netral 4. Putaran pergelangan tangan (wrist twist) = 1 Dikarenakan putaran pergelengan tangan pada posisi tengah dari putaran. Grup B : 1. Leher (neck) = 1 Dikarenakan pergerakan leher operator pada sudut Batang tubuh (trunk) = 2 Dikarenakan postur batang tubuh operator berada pada sudut Kaki (legs) = 1 Dikarenakan postur tubuh bagian kaki oprator berada pada posisi normal/seimbang.

25 Upper arms Tabel L-12 Perhitungan Grup A Untuk Gerakan Menjangkau Kran Wrist Lower Wrist arms Twist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Twist Twist Twist Twist Twist Twist Wrist Twist

26 Tabel L-13 Perhitungan Grup B untuk Gerakan Menjangkau Kran Trunk Legs Legs Legs Legs Legs Legs Neck Tabel L-14 Perhitungan Total untuk Gerakan Menjangkau Kran B A Jadi skor untuk gerakan menjangkau kran = 2

27 Tabel L-15 Kategori Tindakan RULA Kategori Tindakan Level Tindakan 1-2 Minimum Aman 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5-6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat 7 Tinggi Tindakan sekarang juga Sumber: Hasil pengolahan data

28 3. Mengayak Bubur Kedelai Grup A : 1. Lengan atas (upper arm) = 3 Dikarenakan bagian lengan atas membentuk sudut Lengan bawah (lower arm) = 1 Karena lengan bawah operator membentuk susud Pergelangan tangan (wrist) = 1 Dikarenakan pergelangan tangan netral 4. Putaran pergelangan tangan (wrist twist) = 1 Dikarenakan putaran pergelengan tangan pada posisi tengah dari putaran. Grup B : 1. Leher (neck) = 1 Dikarenakan pergerakan leher operator pada sudut Batang tubuh (trunk) = 1 Dikarenakan postur batang tubuh operator berada pada sudut Kaki (legs) = 1 Dikarenakan postur tubuh bagian kaki oprator berada pada posisi normal/seimbang.

29 Tabel L-16 Perhitungan Grup A Untuk Gerakan Mengayak Bubur Kedelai Wrist Upper arms Lower Wrist arms Twist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Twist Twist Twist Twist Twist Twist Wrist Twist

30 Tabel L-17 Perhitungan Grup B untuk Gerakan Mengayak Bubur Kedelai Trunk Legs Legs Legs Legs Legs Legs Neck Tabel L-18 Perhitungan Total untuk Gerakan Mengayak Bubur Kedelai B A Jadi skor untuk gerakan mengayak bubur kedelai = 2

31 Tabel L-19 Kategori Tindakan RULA Kategori Tindakan Level Tindakan 1-2 Minimum Aman 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5-6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat 7 Tinggi Tindakan sekarang juga Sumber: Hasil pengolahan data

32 4. Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan Grup A : 1. Lengan atas (upper arm) = 2 Dikarenakan bagian lengan atas membentuk sudut Lengan bawah (lower arm) = 2 Karena lengan bawah operator membentuk susud <60 atau > Pergelangan tangan (wrist) = 1 Dikarenakan pergelangan tangan netral 4. Putaran pergelangan tangan (wrist twist) = 1 Dikarenakan putaran pergelengan tangan pada posisi tengah dari putaran. Grup B : 1. Leher (neck) = 1 Dikarenakan pergerakan leher operator pada sudut Batang tubuh (trunk) = 2 Dikarenakan postur batang tubuh operator berada pada sudut Kaki (legs) = 1 Dikarenakan postur tubuh bagian kaki oprator berada pada posisi normal/seimbang.

33 Tabel L-20 Perhitungan Grup A Untuk Gerakan Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan Wrist Upper arms Lower Wrist arms Twist Wrist Wrist Wrist Wrist Wrist Twist Twist Twist Twist Twist Wrist Wrist Twist Twist

34 Tabel L-21 Perhitungan Grup B untuk Gerakan Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan Trunk Legs Legs Legs Legs Legs Legs Neck Tabel L-22 Perhitungan Total untuk Gerakan Memasukkan Ampas Ayakan Ke Tempat Penampungan B A Jadi skor untuk gerakan memasang kain saring ke wadah penampungan = 2

35 Tabel L-23 Kategori Tindakan RULA Kategori Tindakan Level Tindakan 1-2 Minimum Aman 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu ke depan 5-6 Sedang Tindakan dalam waktu dekat 7 Tinggi Tindakan sekarang juga Sumber: Hasil pengolahan data

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire A. DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status Pernikahan : Berat Badan Tinggi Badan : kg : cm Tangan dominan : a. Kanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN DODOL DI TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 Identitas Umum Responden 1. Nama : 2. Usia (thn) : 3. Jenis Kelamin : L/P

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat rentan mengalami gangguan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah keluhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Tahu Cibuntu merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Bandung yang memproduksi tahu. Berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, pabrik ini memiliki

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1

Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1 Lampiran 1. Form penilaian metode REBA Grup A: b.batang tubuh (trunk) Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1 0-20 0 (ke depan dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PERBAIKAN FASILITAS KERJA PENYARINGAN BUBUR KEDELAI UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA UD. PONIMIN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batu bata Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan yang diteliti. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tata cara yang terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian pada penelitian ini

Lebih terperinci

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Tri Yanuar 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil A. Penilaian Postur Kerja Berdasarkan Metode RULA Hasil pengolahan data postur kerja pengawas radiasi pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN dengan metode RULA, dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Satria merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang produksi linggis. Usaha ini dikelola secara turun menurun yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN ANALISIS POSTUR KERJA DALAM SISTEM MANUSIA MESIN UNTUK MENGURANGI FATIGUE AKIBAT KERJA PADA BAGIAN AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) DI PT. ANGKASA PURA II POLONIA MEDAN Farida Ariani Staff Pengajar Departemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Identitas Umum Responden 1. Nama : 2. Umur (thn) : 3. Masa kerja (thn) : 4. Lama kerja (jam) : Penilaian Posisi Duduk dengan Metode REBA Grup A a. Batang Tubuh (trunk) Tabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.

Lebih terperinci

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,

Lebih terperinci

NORDIC BODY MAP QUESTIONARE

NORDIC BODY MAP QUESTIONARE LAMPIRAN 1 NORDIC BODY MAP QUESTIONARE Nama : Umur : Masa Kerja : (tahun) Anda diminta untuk menilai apa yang anda rasakan pada bagian tubuh yang ditunjukkan pada gambar. Apakah bagian tubuh yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang atas penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan pada tugas akhir. 1.1

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh   Abstrak ANALISA POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA PEKERJA BAGIAN MOTHER PLANT DEPARTEMEN NURSERY PT. TOBA PULP LESTARI, TBK PORSEA Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Alternatif yang dipilih untuk perancangan alat pilin tampar pandan menggunakan alternatif 3 dengan biaya pembuatan alat Rp 911.000,00 2. Setelah dianalisis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Egonomi Ergonomi atau ergonomis berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Ergonomi dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... Error! Bookmark not defined. Halaman Persembahan... iii Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Fitriadi dan Bambang (2015) ini mengangkat judul Perancangan Alat Bantu Penyayatan untuk Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Metode dan Pengukuran Kerja

Metode dan Pengukuran Kerja Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan

Lebih terperinci

Redesain Alat Pemipihan Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA

Redesain Alat Pemipihan Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA Redesain Alat Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA Wahyu Prasetyo 1, Ade Sri Mariawati 2 1, 2, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa wahyuprasetyo189@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT Disusun Oleh : Sanusi Akbar NPM. 201310217011 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ) Nama Umur Jenis kelamin Tugas :.. :.. tahun : Pria / Wanita :.... Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia berikut ini : NO JENIS KELUHAN 0 Sakit kaku di

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS 1. KARAKTERISTIK DATA PENELITIAN Statistics WAKTU WAKTU WAKTU TINGGAL BAK TINGGAL BAK WAKTU TINGGAL BAK KUALITAS DEBIT LIMBAH SEDIMEN AWAL ANAEROB TINGGAL BAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S. Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Antropometri dan Tujuan Data antropometri yang digunakan adalah data-data yang dibutuhkan dalam perancangan ulang alat pemotong kerupuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan

Lebih terperinci

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium

Lebih terperinci

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka Anizar *1), Ikhsan Siregar 2), dan Laurent Monica 3) 123) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2016. Penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh AHMAD FADLI POLEM 070403107 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sistem Manusia Mesin Untuk Mengurangi Fatique Akibat Kerja Pada Bagian. Gudang Hasil di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II Langkat.

KATA PENGANTAR. Sistem Manusia Mesin Untuk Mengurangi Fatique Akibat Kerja Pada Bagian. Gudang Hasil di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II Langkat. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala KaruniaNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Ergonomi dengan

Lebih terperinci

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Pemindahan Material Secara Manual Pada Pekerja Pengangkut Kayu Dengan Menggunakan Metode

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT. ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan dan dasar pemikiran yang mendukung analisis dan pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Ergonomi

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 A N A L I S I S R E D E S I G N A L A T B A N T U S O R T A S I T A N D A N B U A H S E G A R ( T B S ) K E L A P A S A W I T DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II SAWIT SEBERANG TUGAS SARJANA Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA STASIUN PENDEMPULAN DI CV.SUPER PLATES TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisa Metode Analisa metode (Methods Analysis) adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara yang berlaku atau diusulkan untuk

Lebih terperinci

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet Klasifikasi Skor RULA Penghitungan

Lebih terperinci

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI PADA PEKERJA LAUNDRI

ANALISIS ERGONOMI PADA PEKERJA LAUNDRI ANALISIS ERGONOMI PADA PEKERJA LAUNDRI Peneliti : Anita Dewi Prahastuti Sujoso 1 Mahasiswa : Melisa Fani 2, Alifatul Fitria 3, Rsikita Ikmala 4 Sumber dana : 1, Dosen Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Umur : Tahun

KUESIONER. 2. Umur : Tahun Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Nama Industri : Lokasi Kerja : Tanggal : Data Responden 1. Nama Responden : 2. Umur : Tahun 3. Pendidikan Terakhir : 4. Masa Kerja : Lampiran 2. Lembar pengukuran

Lebih terperinci

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA PRAKTIKUM FPK 2016/2017 LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA Nama operator : Jenis Keamin : Berat badan : Berikan tanda centang ( ) pada kolom berdasarkan keluhan/ kesakitan/ketergantungan yang dirasakan pada

Lebih terperinci

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

Oleh: DWI APRILIYANI ( ) ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 RANCANGAN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI (STUDI KASUS DI UKM TANI SIDORUKUN) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMBUATAN MOTIF KERAJINAN PERAK DI ANGGRA SILVER TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri FRENGKI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi karet sebagai hasil utamanya. Operator mengalami keluhan sakit pada leher, punggung, lengan, dan kaki akibat pekerjaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Tabel 4.1 Antropomerti Yang Dipakai Untuk Perancangan Alat Penakaran dan Pengemasan Gula Pasir

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Tabel 4.1 Antropomerti Yang Dipakai Untuk Perancangan Alat Penakaran dan Pengemasan Gula Pasir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Antropometri Data antropometri merupakan data yang diperlukan dalam menentukan ukuran-ukuran dalam perancangan sehingga

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN)

TUGAS AKHIR. Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) TUGAS AKHIR Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus : Pengawas Radiasi Pertama di SDPFPI-DPFRZR-BAPETEN) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I-20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi dan Produktivitas 2.1.1 Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang

Lebih terperinci

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP RESIKO CEDERA PADA PEDAGANG JAGUNG REBUS SABARUDIN 31401223 http://www.gunadarma.ac.id/ Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma

Lebih terperinci