PENGUATAN INTEGRASI NASIONAL TERHADAP MASYRAKAT DESA DI ERA DISRUPSI BERLANDASKAN ASAS PANCASILA
|
|
- Hadian Sasmita
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUATAN INTEGRASI NASIONAL TERHADAP MASYRAKAT DESA DI ERA DISRUPSI BERLANDASKAN ASAS PANCASILA Rian Sacipto KKN LPPM Universitas Ngudiwaluyo Abstrak: Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keanekaragaman (suku, budaya, pendapat, kepercayaan, hubungan, dan sebagainya) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu untuk memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan citacita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi masyarakat, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Integrasi nasional merupakan suatu kesadaran dan bentuk upaya yang membuat masyrakat untuk memperkuat rasa persatuan sebagai satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Berlandaskan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yaitu sila ke 3, persatuan Indonesia diharapkan masyarakat mampu untuk mengondisikan serta menjaga dari segala bentuk ancaman dan faham-faham radikal yang akan masuk ke Indonesia di era disrupsi. Dimana dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin cepat dan bergejolak, diharapkan seluruh lapisan mampu bersaing untuk memerangi dan ikut serta dalam pengembangan IPTEK yang sedang berjalan di era disrupsi terutama masyrakat desa. Perkembangan dan persaingan yang saling berlomba di era disrupsi ini, diharapkan bisa menyuluruh untuk dirasakan manfaatnya terutama bagi masyrakat yang ada di desa. Diharapkan pula masyrakat desa juga perlu untuk memahami serta menjaga persatuan dan penguatan integrasi nasional yang berlandaskan pancasila untuk dijadikan dasar dalam meghadapi perubahan maupun kemjauan zaman seiring berjalannya waktu. Untuk itulah perlu adanya pemahaman maupun sosialisasi yang terus menerus dilakukan pemerintah melalui programprogramnya terhadap masyarakat desa untuk saling berjuang, bersatu dalam pengembangan dan ikut berperan memanfaatkan untuk kemajauan dan perastuan bangsa dalam era disrupsi ini. Kata Kunci: Penguatan, Integrasi Nasional, Masyrakat Desa, Pancasila PENDAHULUAN Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keanekaragaman (suku, budaya, pendapat, kepercayaan, hubungan, dan sebagainya) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu untuk memelihara keutuhan negaranya. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut Pendapat tersebut telah diungkapkan oleh Agus Maladi Irianto melalui makalah berjudul Kebudayaan Indonesia dan Kita Hari Ini pada acara Roundtable Discussion. ( Jakarta. 2 September 2010 ) 156 ǀ Penguatan Integrasi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila
2 Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi masyarakat, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa wawasan nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri. Bangsa Indonesia termasuk bangsa menegara, dimana bangsa ini merupakan bangsa buatan atau bentukan, bukan bangsa alami. 11 Sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Bahkan, muncul adagium yang memicu konflik: Kami versus kalian, aku versus kamu, dan seterusnya. Maka munculah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Setiap warga negara Republik Indonesia haruslah menguasai ilmu pengetahuan teknologi, yang merupakan misi atau tanggung jawab warga negara dalam perdamaian, bela negara, persatuan yang bersendikan nilai-nilai pancasila. 12 Terwujudnya integrasi nasional dari masa kemerdekaan dapat dilihat dari adanya suatu dasar Negara yaitu Pancasila, Bahasa Indonesia dan landasan hukum yaitu UUD Saat ini yang perlu dilakukan oleh kita sebagai warga Negara Indonesia adalah berperilaku yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 agar tetap terintegrasi secara nasional dan dapat terus mencapai tujuan bangsa Indonesia. Namun sekarang dimana era teknologi dan 11 Ms Bakry Noor, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2014, Hlm Ibid., Hlm. 20 PROSIDING SEMINAR NASIONAL JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN ǀ 157
3 komunikasi yang sangat maju memiliki dampak yang sangat negatif bagi Indonesia karena masyarakatnya cenderung selalu mengikuti alur tanpa disaring terlebih dahulu. Dampak yang paling terlihat adalah nasionalisme yang sangat berkurang sehingga budaya bangsa cenderung terkikis. Masyarakat Indonesia sangat lemah terhadap arus globalisasi dan suka mengikuti apa yang kekinian sehingga malas untuk berinovasi dan cenderung mengikuti arus. Untuk itu upaya nyata untuk mengkongritkan Pancasila agar warga negara Indonesia tidak kehilangan jati diri sebagai manusia Pancasila. Dimana untuk mengkongritkan Pancasila salah satunya dengan meyakini (baik, benar, tepat) Pancasila,yang kemudian diamalkan secara konsisten. 13 Di era digital seperti ini faham sentralisme lebih banyak karena informasi-informasi mudah dengan menyebar lewat sosial media yang merusak persatuan masyarakat. Di era Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0. Disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang. Industri 4.0 dikatakan era disrupsi teknologi karena otomatisasi dan konektivitas di sebuah bidang akan membuat pergerakan dunia industri dan persaingan menjadi tidak linear. Sehingga dapat mengganggu dalam hal integrasi nasional. Bukan hanya itu saja integrasi nasional juga tergambarkan pada landasan negara kita yaitu pancasila, dimana dalam dasar negara rakyat indonesia terdapat ayat yang menggambarkan mengenai integrasi nasional yaitu sila ke 3 dan 4, persatuan indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratn / perwakilan. Adapun penguatan dan pemahaman terkait integrasi nasional yang harus diketahui oleh seluruh lapisan masyrakat, khususnya oleh masyrakat desa yang jauh dari pengetahuan dan berita informasi maupun kemajuan teknplogi. Contohnya di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Hingga saat ini pun masih kental dalam menerapkan integrasi nasional walupun mereka tidak mengetahui secara mendalam masksud dari integrasi nasional. Akan tetapi dalam penerapan praktek bermasyrakat, di sini juga banyak kebudayaan dimana mereka tetap saling menghargai satu sama lain dan juga bisa melestarikan budaya yang ada di desa ini agar kebudayaan yang ada tetap terjaga. Kultur atau dalam asas persatuan di desa ini juga bagus karena masyrakat di desa ini sangat kental terutama pada sifat ramah dan sopan sesuai sila yang ada di pancsila yaitu sila ke 3 dan 4. Persatuan dan gotong royong di era distrubtion ini juga sangat cepat berkembang, salah satunya masyrakat desa ini menggalangkan objek desa wisata di desa kemambang. Untuk itulah diharapkan menghadapi era disrupsi dalam masyarakat desa yang masih jauh dari perkembangan teknologi, perlunya penguatan integrasi nasional yang harus tetap terjaga dan dilestarikan agar tidak masuknya faham-faham yang dapat merusak persatuan masyarakat untuk berbangsa dan bernegara. Hakikat Integrasi Nasional di Era Disrupsi Berlandaskan Pancasila Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak 13 E.Y. Lestari Membangun Kesadaran Berbangsa - Proceedings. Integralistik. Unnes Semarang 158 ǀ Penguatan Integrasi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila
4 kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Integrasi nasional sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena dengan terintegrasinya masyarakat dalam suatu bangsa akan mudah untuk membangun bangsa yang sejahtera dan akan mudah untuk mencapai tujuan bersama. Dengan integrasi nasional, banyaknya suku bangsa dan budaya tidaklah menjadi halangan dalam mencapai cita-cita suatu Negara. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah yang hingga saat ini masih terusmenerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. 14 Keanekaragaman Indonesia yang sangat banyak, mulai dari budaya, suku, nilai dan norma, akan menjadikan banyak konflik apabila terdapat pihak yang ingin memberontak dan keluar dari bangsa Indonesia. Untuk itulah dalam menghadapi revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0. Disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang. Industri 4.0 dikatakan era disrupsi teknologi karena otomatisasi dan konektivitas di sebuah bidang akan membuat pergerakan dunia industri dan persaingan menjadi tidak linear. Salah satu karakteristik unik dari industri 4.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Tjandrawinata, 2016). Lee et al (2013) menjelaskan, industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang didorong oleh empat faktor: 1) peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2) munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis; 3) terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin; dan 4) perbaikan instruksi transfer digital ke dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing. Lifter dan Tschiener (2013) menambahkan, prinsip dasar industri 4.0 adalah penggabungan mesin, alur kerja, dan sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri. Hermann et al (2016) menambahkan, ada empat desain prinsip industri 4.0. Pertama, interkoneksi (sambungan) yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things (IoT) atau Internet of People (IoP). 15 Prinsip ini membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan standar. Kedua, transparansi informasi merupakan kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital dengan data sensor termasuk analisis data dan penyediaan informasi. Ketiga, bantuan teknis yang meliputi; (a) kemampuan sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dalam waktu singkat; (b) kemampuan sistem untuk mendukung manusia dengan melakukan berbagai tugas yang tidak menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak aman; (c) meliputi bantuan visual dan fisik. 14 Pendapat ini pernah diungkapkan Agus Maladi Irianto pada Seminar Nasional Penguatan Pilar-pilar Berbangsa dan Bernegara Sebagai Kesiapan Eksistensi Menuju Kejayaan Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya bekerja sama dengan Deputi Bidang Politik Sekretariat Wakil Presiden RI, di Hotel Dafam Semarang, tanggal 29 September diakses pada 28 Agustus 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN ǀ 159
5 Keempat, keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas seefektif mungkin. Era disrupsi adalah suatu zaman yang diwarnai oleh perilaku inovasi, dan perubahan yang sangat cepat yang berdampak pada organisasi dan kehidupan masyarakat luas. 16 Pada era ini, suatu badan, lembaga, organisasi, perkumpulan, atau apa namanya yang berbentuk aliansi akan segera mati, bila tidak melakukan perubahan sistem, pola, strategi, cara, metode yang sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan masyarakat global. Di pihak lain, kebutuhan masyarakat global berjalan se-arah jarum jam dengan perkembangan IPTEKS. Dengan demikian, hakikat era disrupsi adalah suatu zaman yang penuh dengan inovasi yang disertai perubahan yang sangat cepat, yang berdampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat Dalam era ini, suatu organisasi yang kreatif dan inovasi dapat mematikan pihak yang bersifat konvensional. Jika seluruh komponen bangsa Indonesia mengamalkan dengan benar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dapat dikatakan bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian pula, apabila semua warga Indonesia dan khususnya para pemegang kebijakan yang diposisikan sebagai panutan bangsa ini menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, bisa jadi bangsa ini akan terhindar dari berbagai permasalahan, misalnya perpecahan atau disintegrasi, penjualan aset-aset negara, demokrasi klise, kemiskinan, korupsi, ketergantungan pada Bank Dunia dan IMF, dan tentu bangsa ini akan menjadi bangsa yang berwibawa dan mandiri. Melihat fenomena sekarang ini, mestinya perlu dipertanyakan betulkah rasa dan nilai nasionalisme sudah benar-benar diamalkan dalam bentuk perbuatan dan tidak hanya dikatakan dalam lisan. Banyak warga masyrakat belum mengetahui kelebihan dari era ini apalagi di era digital seperti ini, arus pertukara informasi sangatlah cepat karena hampir semuanya sekarang dibuat digital agar mempermudah pekerjaan manusia, tetapi abnyk sekali manfaat dari era digital ini tetapi juga ada kelebihan ada kekurangan juga, seperti di desa ini masih banyak yang mengeluhakan di era digital ini di kareanakan mungkin kurang adanya sosialisasi mengenai era yang serba canggih ini, sehingga masyrakat tau nya hanya efek dari era canggih ini yaitu khususnya kepada anak-anak mereka karena dengan semakin canggihnya alat kita pun susah mengendalikan contoh saja pada hp, di desa ini pada mengeluhkan mengenai susahnya mengendalikan penggunaan gadget di kalangan anak-anak. Gadget juga biasanya di salahkangunakan untuk keperluan yang tidak baik sehingga ini lah yang di khawatirkan oleh para orang tua di desa ini. Beberapa saat kemarin juga ada sosialisasi masalah gadget sasaran pada TK Mardisiwi di sana banyak yang telah disampaikan dan di diskusikan mengenai masalah gadget ini, sebenarnya peran orangtua pun juga penting dalam fase ini karena orang tua yang bisa megendalikan anaknya, semisal orang tua tegas dalam arti bukan emosi anakpun juga akan nurut pada perintah dari orangtua. Sehingga aspek keluarga pun sangat mendukung dalam fase ini. Bukan hanya bicara pada integrasi nasioanl dan era distrubtion saja, Secara nyata dapat dilihat bila berbicara Pancasila sebagai dasar negera, maka yang terjadi seharusnya adalah bagaimana negara ini berusaha dengan berbagai upaya untuk menegakkan masyarakat yang berketuhanan, adil dan bermoral, mempunyai jiwa ukhuwah (persaudaraan) atau kebersamaan, demokrasi, dan menciptakan kemakmuran masyarakat sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa ini. Jadi, sudah menjadi suatu keharusan apabila bangunan nasionalisme yang ditegakkan, baik 16 Pendapat tersebut telah diungkapkan oleh Prof Ali Gufron melalui Kuliah Umum Peran PTS menghadapi Revolusi Industri pada acara Dies Natalis Universitas Ngudi Waluyi. ( Semarang. 29 Agustus 2018 ) 160 ǀ Penguatan Integrasi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila
6 sekarang maupun ke depan sampai waktu yang tidak terbatas, adalah tetap berpegang pada nilainilai nasionalisme yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa ini. Ini juga tercermin pada Ketiga, dari sila Persatuan Indonesia tampak bahwa para pendiri bangsa ini sadar bahwa tanpa persatuan dan kesatuan langkah, maka tujuan bersama, yang pada waktu itu dijadikan alat untuk melepaskan dari dari cengkraman kolonialisme, tidak akan terwujud Mereka juga sadar bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dan plural, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai pulau, suku, bahasa, agama, dan kepercayaan. Sunatullah yang dalam hal ini berarti bahwa keberadaan manusia di muka bumi ini adalah plural, bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa yang tidak dapat ditolak keberadaanya telah disadari oleh mereka Dengan demikian, agar terwujud bangsa yang mandiri dan mempunyai harga diri maka harus tercipta ukhuwah dan persatuan tanpa memandang suku atau keyakinan apa yang dianutnya. Didalam Pancasila yaitu sila ke 3 persatuan indonesia, saling berintegrasi dan berhubungan pada sila ke 4, dapat dikemukakan bahwa kandungan sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan ini menunjuk pada keharusan adanya kerakyatan atau demokrasi yang tentunya memperhatikan dan menghormati nilai ketuhanan dan agama. Kerakyatan atau demokrasi semacam ini berarti dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara harus dilakukan dengan cara bermusyawarah yang secara moral dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan YME. Misalnya, dalam agama Islam sendiri menganjurkan agar selalu bermusyawarah untuk memecahkan apa pun permasalahannya. Dari sila-sila ini pun sudah dapat bisa di identifikasikan dalam integrasi nasional ada hubungannya dengan sila-sila Pancasila yang tertera dalam sila ke 3 dan ke 4. Dalam sila itu sudah banyak yang menggambarkan bagaimana integrasi di negeri ini khususnya untuk masyrakat yang berada diwilayah desa dalam memperkuat persatuan serta pemahaman dalam menghadapi era disrupsi. Penguatan Integrasi Nasioanal Untuk Masyrakat Desa Di negara sebesar Indonesia, integrasi sosial tidak hanya terbatas pada sekelompok masyarakat saja, melainkan mencapai lingkup negara yang biasa disebut integrasi nasional. Pengertian integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Ada dampak positif yang bisa kita rasakan bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah yang pada akhirnya dikelola untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri. Namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Dampak dari luasnya wilayah dan beragamnya budaya, dapat menghasilkan berbagai macam karakter manusia yang dapat memicu konflik persatuan, kesatuan, bahkan perpecahan bangsa. Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini disampaikan sejumlah karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang bersifat umum yang selama ini masih sering ditemui. Oleh karenanya perlunya penguatan integrasi nasional ini untuk diterapkan dalam pemahaman masyarakat desa yang penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk PROSIDING SEMINAR NASIONAL JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN ǀ 161
7 diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan bhinneka tunggal ika yang berlambangkan pancasila sebagai dasar negaranya. Integritas nasional sebagai upaya atau proses pembauran berbagai aspek yang menjadi ciri dan atribut bangsa harus dapat menjamin terwujudnya`keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai`tujuan bersama sebagai satu bangsa. Keselarasan`disini menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman dan damai sehingga akan timbul ketentraman lahir dan batin bagi masyrakat desa. Keselarasan akan terwujud bila setiap orang melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab. Benturan-benturan tidak perlu terjadi, segalanya berlangsung secara wajar dalam perkembangan lingkungan dan masyarakatnya. Untuk itulah didalam masyarakat desa perlu ditekankan dalam pemahaman Integrasi sosial budaya yang merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama dan ras. Adanya upaya mengintegrasikan masyrakat desa, dengan memberikan pemahaman bahwa perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga warga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat pun harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia. Upaya Meningkatkan Integrasi Nasional Masyrakat Desa Menghadapi Era Disrupsi Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Dari penguatan rasa persatuan yang kukuh untuk menjadi sebuah upaya dalam berintegrasi terus menerus agar selalu dilakukan supaya masyarakat Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan bhinneka tunggal ika yang berlambangkan pancasila sebagai dasar negaranya. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain 162 ǀ Penguatan Integrasi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila
8 menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia. Era disrupsi adalah suatu zaman yang diwarnai oleh perilaku inovasi, dan perubahan yang sangat cepat yang berdampak pada organisasi dan kehidupan masyarakat luas. Pada era ini, suatu badan, lembaga, organisasi, perkumpulan, atau apa namanya yang berbentuk aliansi akan segera mati, bila tidak melakukan perubahan sistem, pola, strategi, cara, metode yang sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan masyarakat global. Dengan demikian, hakikat era disrupsi adalah suatu zaman yang penuh dengan inovasi yang disertai perubahan yang sangat cepat, yang berdampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Dalam era ini, suatu organisasi yang kreatif dan inovasi dapat mematikan pihak yang bersifat konvensional. Dalam menghadapi fenomena disruption (disrupsi) yang perubahannya sangat cepat dan fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru. Diharapkan masyrakat memiliki rasa semangat persatuan untuk mengikuti sesuai dengan perkembangannya. Dimana setelah dilakukan pengamatan atau observasi langsung ke desa kemambang banyu biru yang dijadikan objek dalam penulisan ilmiah ini, bahwa kegiatan-kegiatan masyarakat yang masih dapat di kembangakan di desa menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan warga didesa itu. Tradisi-tradisi yang ada di desa pun juga masih sangat kental dikarenakan letak desa dari karamaian lumayan jauh sehingga etnik nya masih sangat kental. Banyak warga masyrakat belum mengetahui kelebihan dari era ini apalagi di era digital seperti ini, arus pertukaran informasi sangatlah cepat karena hampir semuanya sekarang dibuat digital agar mempermudah pekerjaan manusia, tetapi banyk sekali manfaat dari era digital ini tetapi juga ada kelebihan ada kekurangan juga, seperti di desa ini masih banyak yang mengeluhakan di era digital ini di karenakan kurang adanya sosialisasi mengenai era yang serba canggih seprti ini, dari situlah perlunya upaya yang perlu daterapkan dalam meningkatkan penguatan integrasi sosial di era disrupsi antara nya : 1. Perlunya sosialisai kepada masyrakat 2. Program yang dilaksanakan berkelanjutan dari pemerintah yang diterapkan kepada seluruh warga negara 3. Kesadaran dari diri masyrakat serta saling memotivasi sesama 4. Pembekalan sejak dini tentang pendidikan kewarganegaraan dan pancasila 5. Selalu mengamalkan dan memegang teguh nilai-nilai yang terdapat pada pancasila dan diterapkan dalam kehidupan msyarakat. Jadi tantangan dari masyrakat desa dalam menguatkan dan terus bersatu dalam menghadapi era disrupsi ini yang terpenting adalah selalu menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan negara ini dari ancaman faham-faham ketidak sesuaian kebenaranya untuk terciptanya masyrakat indonesia yang siap berperang melawan ancama dari luar dan ikut serta dalam pengembangan IPTEK di era teknologi dunia yang serba canggih ini. PENUTUP Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Dimana dengan memperkuat integrasi nasional bisa membawa jalan keluar untuk menghadapi masalah yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik PROSIDING SEMINAR NASIONAL JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN ǀ 163
9 antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Sedangkan Era disrupsi adalah suatu zaman yang diwarnai oleh perilaku inovasi, dan perubahan yang sangat cepat yang berdampak pada organisasi sosial budaya serta faktor-faktor lainya dalam kehidupan masyarakat luas. Indonesia sesungguhnya memiliki ssenjata pamungkas yang menyatukan sekian potensi lokal dalam sebuah perahu untuk mengarungi arus globalisasi era disrupsi, yakni Pancasila. namun dengan begitu derasnya arus globalisasi yang menerpa bangsa ini, seakan memudarkan nilai-nilai pancasila yang seharusnya dapat diaktualisasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Sehingga perlulah rasa kesatuan, persatuan dengan memupuk integrasi nasional untuk selalu di bentuk dan diterapkan kepada masyarakat agar dapat beradaptasi dengan era disruption yang semakin berkembang sehingga dapat meminimalkan masalah integrasi nasional sekarang. DAFTAR PUSTAKA Erwin, Muhammad Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung : Refika Aditama. Ms Bakry Noor, Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2014, Hlm. 79. Santoso Budi, dkk Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Agus Maladi Irianto melalui makalah berjudul Kebudayaan Indonesia dan Kita Hari Ini pada acara Roundtable Discussion. ( Jakarta. 2 September 2010 ) Agus Maladi Irianto pada Seminar Nasional Penguatan Pilar-pilar Berbangsa dan Bernegara Sebagai Kesiapan Eksistensi Menuju Kejayaan Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya bekerja sama dengan Deputi Bidang Politik Sekretariat Wakil Presiden RI, ( Semarang, 29 September 2012) Pendapat tersebut telah diungkapkan oleh Prof Ali Gufron melalui Kuliah Umum Peran PTS menghadapi Revolusi Industri pada acara Dies Natalis Universitas Ngudi Waluyi. ( Semarang. 29 Agustus 2018 ) E.Y. Lestari Membangun Kesadaran Berbangsa - Proceedings. Integralistik. Unnes Semarang diakses pada 28 Agustus ǀ Penguatan Integrasi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila
WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1
WAWASAN NUSANTARA Dewi Triwahyuni Page 1 WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kesatuan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote yang penuh dengan keanekaragaman dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai
Lebih terperinci: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA
Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Seberapa Indonesia-kah Anda? Lambang
Lebih terperinciHAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciPLEASE BE PATIENT!!!
PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload
Lebih terperinciMODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA
MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperincidengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Kewargaan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi
Lebih terperinciTitle? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT
Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...
Lebih terperinciKementerian Dalam Negeri 2017
Arah Kebijakan Bidang Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan oleh Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos, M.Si Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri 2017 1 Tahapan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.
Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,
Lebih terperinciNILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA
NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin
PERNYATAAN Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1
Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA
PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciHak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Oleh: Nahrowi STKIP PGRI PGRI BLITAR
Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Oleh: Nahrowi STKIP PGRI PGRI BLITAR 1.1 Latar Belakang Negara ialah persekutuan manusia yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan
Lebih terperinciIDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA
IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA Pengertian Identitas Nasional Identitas Nasional berasal dari kata identitas identity: ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar
Lebih terperinciPEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan kekuasaan warga negara untuk dijalankan oleh pemerintahan
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinci1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)
1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di
Lebih terperinciPancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :
Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB
Lebih terperinciBERPERILAKU PANCASILA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinciMEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA Disusun oleh: Nama : Tuzara Adhelia Wibowo No. Absen : 31 Kelas : X MIA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinci13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat. Melalui nilai-nilai Empat Pilar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilainilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakan Negara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi
Lebih terperinciKETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG POLITIK
KETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG POLITIK MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu Aminudin Sanwar Disusun Oleh : Yulia Syafira (1601026133) Fakultas Dakwah
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Didalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPANCASILA : LAHIR, HIDUP DAN BERTAHAN
F o c u s 1 PANCASILA : LAHIR, HIDUP DAN BERTAHAN Di tengah era globalisasi serta menguatnya paham sekulerisme, individualisme, dan liberalisme, eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mulai
Lebih terperinciNILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah
Lebih terperinciMata Kuliah Kewarganegaraan
Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 04 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika dan Sistem Informasi
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang
31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga
Lebih terperinciI. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara
I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menjelaskan dengan tegas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechstaat) dan bukan berdasarkan atas kekuasaan (machstaat).
Lebih terperinciPemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Bahan Pembicara Untuk Dialog Kebangsaan Pada Acara Dies Natalis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang mempunyai sikap dan pribadi yang kuat. Pendidikan mempunyai peran yang penting karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah negara yang terbentang luas
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya, globalisasi
Lebih terperinciIDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.
Modul ke: IDENTITAS NASIONAL Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI identitas nasional
Lebih terperinciA. Pengertian Pancasila
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI A. Pengertian Pancasila Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan. Di samping itu juga untuk menunjuk kata kerja yang
Lebih terperinciB. Tujuan C. Ruang Lingkup
27. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan di diharapkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa disusun oleh : EVI LISTYANINGRUM 11.02.7998 KELOMPOK A PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
Lebih terperinciPancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta
Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad
Lebih terperinciWAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan
WAWASAN KEBANGSAAN Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciLETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN
PETA LAMONGAN LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN SECARA GEOGRAFIS KABUPATEN LAMONGAN TERLETAK ANTARA 6 51 54 SAMPAI DENGAN 7 23 6 LINTANG SELATAN DAN ANTARA 112 4 41 SAMPAI DENGAN 112 33 12 BUJUR TIMUR, DENGAN
Lebih terperinciBerkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental
Bab III Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental Sumber: http://www.leimena.org/id/page/v/654/membumikan-pancasila-di-bumi-pancasila. Gambar 3.1 Tekad Kuat Mempertahankan Pancasila Kalian telah
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciVISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL
RETHINKING & RESHAPING VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL OLEH : DR. MUHADJIR EFFENDY, M.AP. Disampaikan dalam Acara Tanwir Muhammadiyah 2009 di Bandar Lampung, 5 8 Maret 2009 1 Lingkup
Lebih terperinciPenjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA
Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara Modul ke: 06 Fakultas HUMAS Setelah membaca modu ini mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan tentang : hubungan Pancasila dengan Pembukaan
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya Politik Nasional Berlandaskan Pekanbaru,
Lebih terperinci4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap
4.4 Uraian Materi. 4.4.1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinciTugas Praktikum 4 Artikel Ilmiah Implementasi Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Negara di Lingkungan Legislatif
Tugas Praktikum 4 Artikel Ilmiah Implementasi Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Negara di Lingkungan Legislatif Oleh Kelompok 5: Risalatul Mufidah (1525010130) Mulyn Nur Afilla (1525010133) Dewi Maisyaroh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
Lebih terperinciPancasila Nilai Karakter Bangsa
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 10 Pancasila Nilai Karakter Bangsa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Desain Induk Pembangunan Karakter
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita. Dan di dalam Pancasila ini terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA
1 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam 30 tahun terakhir, dunia menyaksikan bangkitnya Imperialisme ekonomi yang dilancarkan Negara-negara Barat, Negara-negara eks kolonialis, lewat apa yang disebut
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program
Lebih terperinciFAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: Fakultas MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain (Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi liberalism) Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum
Lebih terperinci