Analisis Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun"

Transkripsi

1 Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU Departemen Manajemen Kertas Karya Diploma (Keuangan) 2018 Analisis Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun Saribu, Supriadi Dolok Universitas Sumatera Utara Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara

2 TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK TAHUN OLEH: SUPRIADI DOLOK SARIBU Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN 2018

3

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul Analisis Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. 2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. 3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP., MBA., selaku Sekeretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara dan juga selaku Dosen Penguji saya. 4. Ibu Inneke Qamariah, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. i

5 6. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta Kasmin Dolok Saribu dan Ibunda tercinta Ramita Br. Manurung serta yang telah memberikan segalanya kepada penulis, dari kasih sayang, perhatian pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus dan ikhlas. Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak. Medan, Peneliti Supriadi Dolok Saribu ii

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.. iv DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Jadwal Kegiatan Sistematika Penulisan... 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Visi dan Misi Perusahan Struktur Organisasi Job Description Jaringan Usaha Kegiatan Kinerja Usaha Terkini Rencana Kegiatan BAB III PEMBAHASAN 3.1. Laporan Keuangan Perusahaan Tujuan Laporan Keuangan Jenis-jenis Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan Rasio Keuangan Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Jenis-jenis Rasio keuangan Penyajian Laporan Keuangan Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Analisis Rasio Keuangan PT Mitra Adiperkasa Tbk Hasil Analisis Data Perbandingan Rasio Keuangan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Saran. 63 DAFTAR PUSTAKA iii

7 DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman 1.1. Ikhtisar data keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk tahun Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir Jaringan Usaha Kegiatan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Lanjutan Laporan Posisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Lanjutan Laporan Posisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Lanjutan Laporan Posisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Lanjutan Laporan Laba Rugi PT Ace Hardware Indonesia Tbk Laporan Laba Rugi PT Ace Hardware Indonesia Tbk Lanjutan Rasio Likuiditas akhir tahun 2014 hingga Rasio Profitabilitas akhir tahun 2014 hingga Perhitungan Total Assets Turnover akhir tahun 2014 hingga Perhitungan Fixed Assets Turnover akhir tahun 2014 hingga Perhitungan Debt Ratio akhir tahun 2014 hingga Perhitungan Debt To Equity Ratio akhir tahun 2014 hingga Rasio Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk tahun Rasio Keuangan PT Mitra Adiperkasa Tbk tahun iv

8 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Halaman 2.1. Struktur Organisasi PT Ace Hardware Indonesia Tbk Jaringan Usaha Kegiatan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan PT Mitra Adiperkasa Tbk Laporan Posisi Keuangan PT Mitra Adiperkasa Tbk Lanjutan Laporan Posisi Keuangan PT Mitra Adiperkasa Tbk Lanjutan Laporan Laba Rugi PT Mitra Adiperkasa Tbk v

9 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan yang didirikan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, dioperasikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Adapun tujuan tersebut antara lain adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan juga terjaminnya kelanjutan usaha perusahaan di masa yang akan datang. Tujuan tersebut akan tercapai apabila setiap tingkat operasional perusahaan dilakukan secara teliti dan akurat. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan perencanaan dan menganalisis laporan keuangan untuk dapat mengetahui anggaran pemasukan dan pengeluaran. Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan perusahaan, akan sangat membutuhkan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya (Syahyunan, 2013 : 25). Laporan keuangan yang disusun perusahaan seperti neraca, daftar laba rugi, laporan laba ditahan dan laporan keuangan lainnya memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Pentingnya laporan keuangan tersebut tidak hanya sebagai sumber informasi tentang posisi keuangan tetapi laporan keuangan juga ditujukan untuk menilai prestasi perusahaan, mengetahui sampai dimana keberhasilan perkembangan perusahaan, apakah ada peningkatan, ataukah penurunan dari periode sebelumnya.

10 2 Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Syahrial dan Purba, 2013 : 1) PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) adalah perusahaan yang bergerak sebagai Pusat Perlengkapan Rumah & Gaya Hidup Terlengkap, dengan 172 toko di beraneka pusat keramaian pada kota-kota besar di Indonesia. Toko ACE terbesar, yang sekaligus paling besar di Dunia, terletak di Alam Sutera, Serpong Tangerang. ACE Alam Sutera ialah Flagship dari Toko ACE di negeri ini, yang memiliki luas meter persegi, dan menyediakan lebih dari tipe produk berkualitas dalam kategori lengkap. Terobosan dalam hal menyediakan banyak macam produk dibawah satu atap membuat ACE menjadi destinasi utama dalam mencari solusi perlengkapan rumah dan gaya hidup keluarga modren Indonesia.

11 3 Tahun Tabel 1.1 Ikhtisar data keuangan PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Tahun 2014, 2015 dan 2016 (Rp. Miliar) Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Equitas Laba ,1 776,3 426,6 158, ,1 548, ,4 800,1 412,3 226, ,8 591, ,1 909,0 388,6 293, ,7 682,8 Sumber : ACES Annual Report (2018) Dari Tabel 1.1 berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2014, 2015 dan 2016, yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT Ace Hardware pada tahun-tahun tersebut. Setiap tahun terlihat peningkatan jumlah baik total aset lancar, total aset tidak lancar, hutang jangka panjang, ekuitas dan laba perusahaan. Hanya saja hutang lancar yang mengalami penurunan tiap tahunnya, namun tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan. Perubahan posisi keuangan tersebut belum cukup untuk menjelaskan perubahan kinerja perusahaan disetiap tahunnya. Diperlukan analisis yang lebih spesifik untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan maupun penurunan kinerja perusahaan disetiap tahunnya. Untuk hal ini digunakan suatu standart pembanding (Rasio) yang disebut dengan rasio keuangan. Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan. Dengan penyederhanaan ini, penulis dapat menilai secara cepat hubungan antara pos-pos tersebut dan dapat memberikan suatu indikasi mengenai kondisi keuangan melalui laporan keuangan perusahaan.

12 4 Hasil analisis laporan keuangan ini akan sangat bermanfaat bagi pihakpihak tertentu. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan tersebut adalah Manajer/Pimpinan perusahaan, pemilik perusahaan/pemegang saham, investor, kreditor dan pemerintah. Bagi pemilik perusahaan fungsi laporan keuangan adalah untuk melihat berapa keuntungan atau kerugian yang ada dan dialami oleh perusahaan tersebut, bagi pemegang saham fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan, bagi investor fungsi laporan keuangan adalah untuk membantu menentukan apakah perusahaan harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut, bagi kreditor fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam hal pajak. Dari uraian ini maka penulis tertarik untuk membahas dan mengadakan penelitian dengan judul Tugas Akhir Analisis Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Tahun Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kondisi Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk tahun 2014, 2015 dan 2016? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk pada tahun 2014, 2015 dan 2016 berdasarkan Rasio Keuangan.

13 Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa dapat mempelajari cara-cara/teknik menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan yang dilihat dari rasio-rasio keuangannya. b. Bagi Perusahaan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas kebijakan yang telah dibuat dimasa lalu dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pada masa yang akan datang. c. Bagi Peneliti dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman mengenai penilaian kinerja dilihat dari rasio keuangan Jadwal Kegiatan Adapun penelitian ini mulai berlangsung mulai tanggal 1 Maret 2018 s/d 31 Mei Penelitian dilakukan di PT Ace Hardware Indonesia Tbk. Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir Maret April Mei No Kegiatan Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke I II III IV I II III IV I II III IV 1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Penulisan

14 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab, antara lain: BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II PROFIL PERUSAHAAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha terkini dan rencana kegiatan. BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini memaparkan dan menganalisis data-data yang didapatkan dari hasil pengujian. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT Ace Hardware Indonesia Tbk.

15 7 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Ace Hardware adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembelian dan penjualan alat-alat rumah tangga dan perkakas. Sebagai distributor alat-alat rumah tangga dan perkakas, Ace Hardware memiliki banyak pesaing, beberapa pesaing PT Ace Hardware adalah Mitra dan Homesmart. Bermula dari Mr. Richard Hesse mengambil alih sebuah usaha toko perkakas kecil tahun 1920 di Chicago, Illionis, Amerika Serikat. Pada tahun 1922, MR. Hesse mengumpulkan beberapa pemilik toko perkakas dan mengusulkan untuk menggabungkan toko mereka menjadi suatu koperasi yang menjual alat-alat kebutuhan rumah tangga yang memiliki posisi lebih kuat dan berpengaruh terhadap para produsen barang, khususnya dalam hal penentuan harga. Pada tahun 1924, Mr. Hesse bertemu dengan Mr. Frank Burke dari Waukagen, Illionis yang juga memiliki ide yang sama tentang pembentukan koperasi, sehingga pada tahun itu juga, mereka resmi menggabungkan kedua perusahaan tersebut. Pada tahun 1928, secara resmi, The ACE Company didirikan. Pada tahun 1930, Amerika Serikat mengalami depresi ekonomi yang berkepanjangan, tetapi Ace Hardware tetap tumbuh berkembanng dengan ditandai semakin bertambahnya anggota yang bergabung, jenis produk yang dijual dan pembukaan cabang-cabang baru di seluruh Amerika. Pada tahun 1931, kantor pusat Ace hardware pindah dari cikago ke winconsin dan kemudian berkembang pesat ke area Midwest sampai dengan

16 8 pertengahan tahun Pada tahun 1950, Ace Hardware mulai melakukan standarisasi penampilan toko dan aspek-aspek operasionalnya. Pada tahun 1974, Mr. Hesse, pendiri Ace Hardware, menjual seluruh sahamnya kepada para dealer. Semenjak itu Ace Hardware berkembang menjadi koperasi terbesar di Amerika Serikat. Hingga saat ini Ace telah memiliki pabrik sendiri yang memproduksi produk-produknya dengan merk Ace dengan jumlah produk mencapai 7000 jenis barang. Ace Paint, menduduki ranking ke-2 dari 10 pabrik cat terbesar di Amerika. Perusahaan Ace Hardware telah berkembang menjadi sebuah korporasi yang mendunia. Di mulai dengan sebuah toko kecil di Chicago, kini Ace Hardware telah merambah ke banyak negara termasuk Indonesia. Di kota-kota besar Indonesia, Ace Hardware relatif mudah ditemui, karena memiliki 172 toko. Markas utama perusahaan berlokasi di Oak Brook, Illinois, Amerika Serikat (AS). Selain di Indonesia, tokonya sudah merambah di lebih dari 60 negara. Mulai dari Asia Tengah sampai Inggris, dan dari Indonesia sampai Meksiko. Dengan total lebih dari 5000 toko di seluruh dunia. Ace Hardware mencetak total volume usaha lebih dari 3 miliar dolar AS per tahun. Di setiap negara, termasuk Indonesia, Ace Hardware hadir tak ubahnya sebuah toko korporasi biasa. Ikhtisar harga saham yang tercatat sebesar Rp pada akhir tahun 2011 terus meningkat menjadi Rp.810 (setara dengan Rp sebelum pemecahan saham/stock split) atau meningkat sebesar 97,6%. Di tahun 2012, perseroan melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham yang berlaku efektif sejak 1 november 2012, dengan

17 9 rasio 1:10 yang membuat nilai Rp.100 menjadi Rp.10. Tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan dan memperluas kepemilikan saham Sejarah Perkembangan PT Ace Hardware Di Indonesia PT Ace Hardware Indonesia Tbk di dirikan awalnya bernama PT Kawan Lama pada tanggal 3 Februari 1995 oleh Kuncoro Wibowo. Pada tanggal 28 Oktober 1997, Nama perusahaan berubah menjadi PT Ace Indoritel Perkakas, dan kemudian pada tanggal 28 Agustus 2001 nama perusahaan selanjutnya berubah menjadi PT Ace Hardware Indonesia. Ace Hardware hadir di Indonesia pada tahun 1995, awalnya terdaftar di Departemen perdagangan dengan nama PT Ace Indoritel Perkakas. Namun pada tahun 2001 berganti nama menjadi PT Ace Hardware Indonesia Tbk. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi usaha perdagangan umum termasuk kegiatan ekspor impor serta menjalankan usaha sebagai agen atau distributor. Kegiatan usaha perusahaan adalah penjualan eceran atau ritel barang-barang untuk kebutuhan rumah tangga, gaya hidup, dan mainan anak-anak Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Berusaha menjadi pusat ritel perlengkapan rumah dan gaya hidup terdepan di Indonesia. Misi Perusahaan Menawarkan ragam produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan didukung oleh layanan terpadu dari tim profesional.

18 Struktur Organisasi PT Ace Hardware Indonesia Tbk. Untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk maka disusun suatu struktur organiasi yang tujuannya akan memberikan gambaran secara komprehensif akan tugas dan wewenanng dari masing-masing karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan mereka dalam bekerja. Sumber : (2018) Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Ace Hardware Indonesia Tbk.

19 Job Description Masing masing bagian memiliki tugas atau perintah dan wewenang yang berbeda, berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang tiap bagian : 1. Rapat Umum Pemegang Saham Merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan yang mewakili kepentingan pemegang saham dan mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan angggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang di ajukan Direksi. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan dan pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan peusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya. Dewan Komisaris dapat pula melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.

20 12 Dalam melaksanakan tugasnya dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite penunjang yaitu Komite Audit yang merupakan organ pendukung perusahaan. 3. Komite Audit Tugas utama Komite Audit adalah mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik dan Komite Audit juga bertugas memberikan laporan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi perseroan. 4. Direksi Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan dan tujuan perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan yang berlaku terhadap perusahaan terbuka dan tetap berpegang pada penerapan prinsip Good Corporate Governance. Disamping itu, direksi bertanggung jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan efesien; memantau resiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

21 13 Untuk membantu tugas-tugas Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan, Direksi menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan dan membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 5. Sekretaris Perusahaan Tugas utama Sekretaris Perusahaan sebagai mediator yang menghubungkan kepentingan perusahaan yang diwakili dengan para pemegang saham, lembaga-lembaga pasar modal maupun pasar keuangan serta pihak terkait lainnya. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam menyebarluaskan informasi kepada para pelaku kepentingan dengan tepat waktu, akurat dan transparan. 6. Human capital Human Capital dibentuk dengan tujuan untuk membantu Direksi dalam memberikan arahan strategis dibidang sumber daya manusia perseroan. Tugas utama Human Capital adalah : 1) Memberikan arahan strategi dibidang sumber daya manusia, membuat kebijakan umum dibidang sumber daya manusia termasuk perubahanperubahannya, antara lain bidang-bidang sebagai berikut : a. Kebijakan umum tentang ketenagakerjaan b. Kompensasi dan benefit karyawan c. Manajemen penilaian kerja d. Manejemen talenta e. Struktur organisasi dan jenjang kepangkatan

22 14 f. Pelatihan dan pengembangan karyawan g. Pengembangan budaya perusahaan h. Pengembangan iklim kerja yang baik i. Pengembangan hubungan karyawan dan industri j. Penyelarasan kebijaksanaan dan sinergi sumber daya manusia dengan anak perusahaan 2) Melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab lain yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Komite Human Capital. 3) Melaporkan hasil rapat kepada Direksi. 7. Controller & Support Tugas Controller & support : 1) Memilih dan menentukan metode akutansi yang digunakan 2) Monitoring 3) Mengawasi proses pelaksanaan akutansi keuangan 4) Mengawasi proses pelaksanaan akutansi manajemen 5) Mengawasi pelaksanaan perpajakan perusahaan 8. Bisnis Development Tugas Bisnis Development : 1) Melihat dan menganalisa potensi pasar dan trend belanja customer 2) Mereposisi produk yang sudah ada, melalui analisis swot

23 15 9. Marketing communication Tugas marketing communication : 1) Melakukan promosi Berupa aktivitas menjual produk yang sifatnya jangka pendek/panjang. 2) Melakukan iklan Bentuk representasi terhadap produk namun tidak dilakukan secara langsung oleh orang. 3) Melakukan pemasaran langsung Bisa melalui , telepon, fax dan lainnya 4) Melakukan penjualan pribadi Melakukan negoisasi langsung secara tatap muka dengan calon pembeli 5) Menjalin hubungan dengan pihak lain. Pihak lain disini bisa dari masyarakat atau instansi yang tujuanya untuk memberikan program dalam rangka mempromosikan produk. Misalnya menjalin kerjasama sponsorship, dll. 10. Merchandiser Tugas merchandiser adalah: 1) Memajang, mendisplay, merapikan dan menata produk 2) Menjaga kebersihan produk 3) Menjalankan semua program promosi perusahaan

24 16 4) Membantu menjaga stok produk dan memperlebar shelving di etalase toko modern market/tradisional market 5) Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan 6) Menjalankan tugas kunjungan ke toko sesuai dengan rencana 7) Memberikan informasi tentang produk baru 11. Operation Tugas operation adalah: 1) Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi operasi perusahaan. 2) Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan. 3) Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efesiensi 4) mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. 5) Mengawasi produksi barang 6) Mengatur anggaran dan mengelola biaya. 7) Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan.

25 Jaringan Usaha Kegiatan Sumber: (2018) Gambar: 2.2 Jaringan Usaha Kegiatan PT Ace Hardware Indonesia Yang Terdiri Dari 127 Gerai Di 33 Kota Dengan Jenis Produk Tabel 2.1 Jaringan usaha kegiatan PT Ace Hardware Indonesia Tbk, yang berada di 33 kota besar Indonesia beserta jumlah gerai yang terdapat disetiap kota. Nomor Nama Kota Jumlah Gerai 1 Jakarta 36 gerai 2 Bogor 2 gerai 3 Depok 3 gerai 4 Tanggerang 10 gerai 5 Bekasi 7 gerai 6 Bandung 6 gerai 7 Cibinong 1 gerai 8 Cirebon 3 gerai 9 Karawang 1 gerai 10 Tasikmalaya 2 gerai 11 Malang 2 gerai 12 Sidoarjo 1 gerai 13 Surabaya 8 gerai 14 Semarang 4 gerai 15 Solo 2 gerai

26 18 16 Yogyakarta 2 gerai 17 Balikpapan 1 gerai 18 Samarinda 2 gerai 19 Banjarmasin 2 gerai 20 Pontianak 1 gerai 21 Makasar 4 gerai 22 Manado 1 gerai 23 Aceh 1 gerai 24 Batam 2 gerai 25 Jambi 1 gerai 26 Lampung 1 gerai 27 Medan 6 gerai 28 Palembang 2 gerai 29 Pekanbaru 2 gerai 30 Bali 8 gerai 31 Ambon 1 gerai 32 Kupang 1 gerai 33 Lombok 1 gerai Sumber: (2018) 2.6. Kinerja Usaha Terkini Dinamika perilaku masyarakat dalam berbelanja kini berubah dan semakin beragam. Kemudahan akses informasi dan perkembangan teknologi yang pesat turut berperan dalam menciptakan fenomena baru cara berbelanja yang lebih praktis, cepat, dan aman. Impian akan The Omnichannel experience, pelayanan terpadu yang dapat membedakan dari situs e-commerce lainnya menjadi sebuah rencana bisnis yang siap untuk diluncurkan dan diperkenalkan kepada pasar. Inilah mengapa PT Ace Hardware Indonesia Tbk, meluncurkan sebuah situs belanja online dengan nama ruparupa (www. ruparupa.com) pada 25 April Dengan kepemilikan saham sebesar 30%, Perseroan membuka gerai online ruparupa.com sebagai pilihan destinasi belanja baru bagi para Ruppers (sebutan untuk pelanggan ruparupa.com). Kehadiran gerai online ini diharapkan akan

27 19 menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berbelanja produk Ace Hardware, Informa Furnishings, Toys Kingdom, Ofice 1, dan produk Group lainnya meskipun brand tersebut belum hadir di kota mereka. Singkatnya, ruparupa.com menyediakan The Omni-channel untuk produk-produk tersebut, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan produk secara online dan mengambilnya di toko, menikmati penawaran promosi online yang sama dengan toko isik, namun tak menutup kemungkinan adanya penawaran spesial berupa promo retail untuk produk-produk tertentu, serta mendapatkan pelayanan customer service yang sama. Saat ini, lebih dari jenis produk telah tersedia dalam 10 kategori pilihan, seperti Rumah Tangga, Dapur Minimalis, Bed & Bath, Home Improvement, Furniture, Otomotif, Hobi & Gaya Hidup, Kesehatan & Olahraga, Elektronik & Gadget, serta Mainan & Bayi. Ratusan produk baru juga akan terus ditambah setiap harinya, dengan penawaran harga di gerai online yang sama dengan harga di gerai isik. Pelanggan yang memiliki kartu anggota Ace Hardware Rewards akan mendapatkan keuntungan lebih bila berbelanja di ruparupa.com, yaitu point redemption, dengan menukarkan poin yang dimiliki untuk mendapatkan voucher belanja di ruparupa.com. Sebanyak 32 STOPS (Store Pick Up Service) juga telah disiapkan di berbagai gerai Ace Hardware maupun Toys Kingdom. Layanan ini disediakan untuk memudahkan Ruppers pelanggan yang membeli secara online dan ingin mengambilkan barangnya di gerai yang diinginkan.

28 Rencana Kegiatan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), masih berniat ekspansi gerai pada tahun Perusahaan akan fokus menambah gerai di luar pulau jawa untuk memertakan peta pertokoan milik perseroan di Indonesia dan memudahkan akses Konsumen pada produk ACES. Helen Tanzil, sekretaris perusahaan ACES menyampaikan tahun 2018 ini PT Ace Hardware Indonesia Tbk merencanakan pembukaan gerai toko. Target pembukannya akan dibagi rata pada semester pertama dan kedua tahun Menurutnya, pasar luar jawa bakal semakin diintensifkan lantaran mencatat pertumbuhan penjualan setiap gerai atau Same Store Sales Growth (SSSG) yang lebih baik dari pada gerai di pulau jawa.

29 21 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya (Syahyunan, 2013:25). Laporan Keuangan juga merupakan hasil akhir dari suatu proses akutansi, sebagai ikhtisar dari transaksi-transaksi keuangan selama periode berjalan (Sirait, 2014:19). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan intern perusahaan. Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu dengan adanya laporan keuangan, kita akan mengetahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut tentunya. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan berisi informasi sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Disamping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti masyarakat, pemerintah, pemasok, kreditur, investor, pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Dalam praktiknya laporan keuangan perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standart yang berlaku.

30 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 digolongkan sebagai berikut : Tujuan khusus Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk memyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle (GAAP) Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud: a) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. b) Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya. c) Untuk menilai kemampuannya menyelesaikan utang-utangnya. 2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud: a) Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham. b) Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, dan pengumpulan dana untuk perluasan.

31 23 3. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban Jenis-jenis laporan keuangan Laporan Keuangan yang di publikasikan umumnya terdiri dari 4, yaitu Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Ekuitas Pemegang Saham dan Laporan Arus Kas. 1. Neraca Menurut Syahrial dan Purba (2013:6) Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik (modal saham dan laba ditahan). Menurut Sirait (2014:26) Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Pada dasarnya neraca dikelompokkan atas tiga yaitu : Aset : a) Aset Lancar b) Penyertaan/Penanaman Modal c) Aset Tetap d) Aset Tak Berwujud e) Aset Lain-lain

32 24 Kewajiban/Utang : a) Kewajiban Lancar b) Kewajiban Jangka Panjang c) Kewajiban Lain-lain Ekuitas Pemilik 2. Laporan Rugi-Laba Menurut Syahrial dan Purba (2013:7) Laporan rugi-laba adalah ringkasan pendapatan dan beban/biaya perusahaan dalam periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tersebut. Menurut Sirait Laporan rugi-laba adalah suatu laporan yang memberikan informasi kinerja perusahaan menjalankan operasinya dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini pada hakekatnya melaporkan pendapatan dan beban serta laba/rugi selama periode tertentu. Antara hasil dengan beban ditandingkan sehingga diperoleh laba bersih. Apabila hasil lebih besar dari pada beban, maka selisihnya laba bersih. Sebaliknya apabila hasil lebih kecil dari beban, maka selisihnya rugi bersih. 3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham Menurut Syahrial dan Purba (2013:7) Laporan ekuitas pemegang saham menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Pada umumnya rincian pos-pos ekuitas, yaitu modal saham (biasa dan preferen), tambahan modal disetor, laba ditahan, saham perbendaharaan (treasury stock).

33 25 4. Laporan Arus Kas Menurut Syahrial dan Purba (2013:8) Laporan arus kas adalah menunjukkan kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) bagi aktivitas operasi, investasi dan keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu Analisa Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan laporan kuantitatif akutansi. Dengan laporan keuangan ini perusahaan dapat dinilai dan diukur setelah terlebih dahulu dianalisa. Analisa rasio untuk mengetahui kemampuan/kinerja perusahaan. Analisa trend untuk mengetahui kondisi perkembangan perusahaan dari periode ke periode. Analisa proporsional dengan peresentase-persentasenya komposisi item untuk mengetahui komposisi objek Rasio Keuangan Syahyunan (2013:91), menyatakan bahwa Rasio keuangan merupakan analisis yang paling popular untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Pada dasarnya untuk melakukan perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan diperlukan angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja atau kombinasi diantara keduanya Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya keunggulan tersebut adalah: 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

34 26 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score). 5. Menstandarisir size perusahaan. 6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 7. Lebih mudah melihat trend serta melakukan prediksi di masa yang akan datang Jenis-Jenis Rasio Keuangan Menurut Syahyunan (2013:92) penggolongan rasio sebaiknya dilihat sebagai cara pembahasan saja, sebab memang terdapat variasi dalam penggolongan rasio, jenis rasio keuangan ini antara lain: Rasio likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Sunyoto, 2013:85) Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam kaitannya dengan analisis likuiditas atau analisis modal kerja antara lain: a) Apakah perusahaan mampu melunasi utang-utang jangka pendeknya tepat pada waktunya? b) Apakah manajemen menggunakan modal kerja dengan efektif?

35 27 c) Apakah perusahaan mempunyai credit rating yang menguntungkan? d) Apakah posisi keuangan jangka pendek lebih baik? Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan jangka pendek yang kuat jika: a) Mampu memenuhi tagihan dari kreditur jangka pendek tepat pada waktunya. b) Mampu memelihara modal kerja yang cukup untuk membelanjakan operasi perusahaan yang normal. c) Mampu membayar bunga utang jangka pendek dan dividen. Macam-macam rasio likuiditas: 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia. Rasio lancar yang ideal adalah 200% atau 2:1. Rasio Lancar = 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio cepat yang ideal adalah 100% atau 1:1 Rasio Cepat =

36 28 3) Rasio Kas (Cash Ratio) Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standar khusus pada rasio kas sehingga penilainnya tergantung kebijakan perusahaan. Rasio Lancar = Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. 1) Total Assets Turnover Merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan Revenue Total Assets Turnover = 2) Fixed Assets Turnover Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aset dalam menghasilkan penjualan. Fixed Assets Turnover=

37 Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya (Sunyoto, 2013:113). Disini permasalahannya adalah keefektifan manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih. Keefektifan dinilai dengan mengaitkan laba bersih terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment ROI) yaitu perbandingan antara laba dan biaya setelah bunga dan pajak (Laba Bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan. Return on investment yang baik adalah 100%. ROI = x 100% Rasio Leverage Rasio Leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam mendanai kegiatan usahanya apakah lebih baik menggunakan utang atau ekuitas. 1) Rasio Hutang (Debt Ratio) Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur. Debt Ratio = x 100%

38 30 2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio) Perbandingan utang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Debt To Equity Ratio = x 100% 3.8. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan kemerosotan pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk dilihat dari laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Penerimaan Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2014 hingga Adapun Laporan Neraca, Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran Dana pada tahun 2014 hingga 2016 dilihat sebagai berikut:

39 31 Tabel 3.1 PT Ace Hardware Indonesia Tbk Dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 703,935,050, ,846,414, ,452,438,398 Piutang Usaha Pihak Berelasi 4,469,686,870 4,998,125,693 5,772,962,598 Pihak Ketiga 23,673,111,173 11,148,341,516 14,009,204,170 Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,156,632,197 1,613,929,678 6,044,522,360 Persediaan 1,590,127,218,809 1,522,348,116,750 1,295,681,754,349 Pajak Dibayar di Muka 18,326,867,961 31,492,692,667 19,825,242,199 Biaya Dibayar di Muka 164,817,349, ,514,757, ,879,451,578 Uang Muka 313,563,827, ,432,462, ,418,998,560 Total Aset Lancar 2,822,069,744,478 2,467,394,840,796 2,171,084,574,212 Sumber : ACES Annual Report (2018)

40 32 Tabel 3.2 PT Ace Hardware Indonesia Tbk Dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Per 31 Desember 2016, 2015 Dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp Aset Tidak Lancar Piutang Pihak Berelasi 6,388,568,935 27,745,659,787 33,117,693,456 Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 95,540,968, ,168,660, ,321,391,875 Aset Tetap 588,764,731, ,127,128, ,020,871,447 Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 47,711,456,281 44,706,659,201 45,369,654,841 Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 75,637,593,984 83,737,946,076 51,284,792,247 Investasi Saham 1,617,220, Aset Pajak Tangguhan 93,371,383,334 74,668,779,217 70,161,626,147 Total Aset Tidak Lancar 909,031,923, ,154,833, ,276,030,013 TOTAL ASET 3,731,101,667,891 3,267,549,674,003 2,958,360,604,225 Sumber : ACES Annual Report (2018)

41 33 Tabel 3.3 PT Ace Hardware Indonesia Tbk Dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Bank 5,339,714,500 22,497,405,596 19,487,011,212 Utang Usaha Pihak Berelasi 2,480,274,274 31,744,928,874 40,497,771,135 Pihak Ketiga 105,041,372,631 95,622,110,674 66,505,191,358 Uang Muka Pelanggan 60,813,912,932 60,418,018, ,894,241,391 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 32,183,946,096 21,368,786,416 19,683,780,828 Utang Pihak Berelasi 14,615,237,754 10,062,400,081 4,622,634,778 Beban Akrual 24,475,763,182 27,660,777,632 20,322,911,634 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 424,057, ,802, ,089,767 Pendapatan Ditangguhkan 113,816,265, ,325,012, ,916,492,500 Utang Pajak 29,462,478,034 40,684,042,817 31,211,040,634 Bagian Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun ,555,540 6,666,666,667 Total Liabilitas Jangka Pendek 388,653,022, ,288,840, ,629,831,904 Sumber : ACES Annual Report (2018)

42 34 Tabel 3.4 PT Ace Hardware Indonesia Tbk Dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank Jangka Panjang setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun ,555,550 Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 6,531,474,423 4,943,549,775 34,533,400 Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 287,189,476, ,491,767, ,028,267,000 Total Liabilitas Jangka Panjang 293,720,950, ,435,316, ,618,355,950 Total Liabilitas 682,373,973, ,724,157, ,248,187,854 Sumber : ACES Annual Report (2018)

43 35 Tabel 3.5 PT Ace Hardware Indonesia Tbk Dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk: Modal Saham - Nilai Nominal Rp10 per Saham Modal Dasar Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham 171,500,000, ,500,000, ,500,000,000 Tambahan Modal Disetor Bersih 368,122,496, ,122,496, ,122,496,948 Saham Treasuri (54,085,682,400) (54,085,682,400) (34,619,340,000) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 239,797, ,797, ,797,199 Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya 285,994,713, ,994,713, ,994,713,034 Belum Ditentukan Penggunaannya 2,281,850,584,826 1,914,274,004,814 1,645,857,669,290 Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 3,053,621,909,607 2,628,045,329,595 2,325,095,336,471 Kepentingan Non-Pengendali (4,894,214,811) 780,186,865 4,017,079,900 Total Ekuitas 3,048,727,694,796 2,628,825,516,460 2,329,112,416,371 Total Liabilitas Dan Ekuitas 3,731,101,667,891 3,267,549,674,003 2,958,360,604,225 Sumber : ACES Annual Report (2018)

44 36 Tabel 3.6 PT Ace Hardware Indonesia Tbkdan Entitas Anak Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komperhensif Lain Konsolidasian 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp PENJUALAN 4,884,064,456,253 4,694,947,302,382 4,492,197,911,790 PENJUALAN KONSINYASI BERSIH 51,838,436,772 47,578,631,843 49,276,057,227 PENJUALAN BERSIH 4,935,902,893,025 4,742,525,934,225 4,541,473,969,017 BEBAN POKOK PENJUALAN 2,584,146,388,181 2,488,809,039,678 2,347,889,539,199 LABA KOTOR 2,351,756,504,844 2,253,716,894,547 2,193,584,429,818 Beban Usaha (1,621,838,145,709) (1,576,319,777,383) (1,530,669,191,461) Pendapatan Lain-lain 163,579,913,442 92,838,213,455 66,349,919,683 Beban Lain-lain (12,908,793,780) (1,308,098,319) (807,911,031) LABA USAHA 880,589,478, ,927,232, ,457,247,009 Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi (2,882,779,010) Beban Keuangan Bersih (14,579,138,302) (32,315,721,968) (36,161,204,354) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 863,127,561, ,611,510, ,296,042,655 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini (167,884,936,326) (158,563,154,913) (145,391,764,419) Pajak Tangguhan 10,907,457,117 6,825,108,570 9,801,710,292 Total Beban Pajak Penghasilan Bersih (156,977,479,209) (151,738,046,343) (135,590,054,127) LABA TAHUN BERJALAN 706,150,082, ,873,463, ,705,988,528 Sumber : ACES Annual Report (2018)

45 37 Tabel 3.7 PT Ace Hardware Indonesia Tbkdan Entitas Anak Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komperhensif Lain Konsolidasian (Lanjutan) 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Rp Rp Rp Penghasilan Komprehensif Lain Pos yang Tidak akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Kerja (31,180,588,000) 9,271,822,000 (18,528,215,000) Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Kerja 7,795,147,000 (2,317,955,500) 4,632,053,750 Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak (23,385,441,000) 6,953,866,500 (13,896,161,250) TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 682,764,641, ,827,330, ,809,827,278 Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 710,580,264, ,324,832, ,324,442,474 Kepentingan Non Pengendali (4,430,182,108) (3,451,368,970) (5,618,453,946) 706,150,082, ,873,463, ,705,988,528 Total Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Pemilik Entitas Induk 688,439,042, ,064,223,52 548,624,571,830 Kepentingan Non Pengendali (5,674,401,676) (3,236,893,035) (5,814,744,552) 682,764,641, ,827,330, ,809,827,278 Sumber : ACES Annual Report (2018)

46 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan, dapat dianalisis beberapa rasio keuangan untuk melihat tingkat perkembangan seluruh aktivitas perusahaan. 1. Rasio Likuiditas Rasio ini dianalisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Lancar = 2014 = = 5,0889 = 508,89% 2015 = = 5,9846 = 598,46% 2016 = = 7,2611 = 726,11% Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2014, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 508,89% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 508,89 aktiva lancar.

47 39 Pada tahun 2015, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 598,46% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 598,46 aktiva lancar. Dan pada tahun 2016 perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 726,11% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 726,11 aktiva lancar. Dari tahun 2014 sampai 2015 rasio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 90%. Sedangkan pada tahun 2015 sampai 2016 rasio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 128%. Hal ini berarti, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancarnya dengan jaminan aktiva lancar meningkat setiap tahun. b. Rasio Cepat ( Quick Ratio ) Rasio Cepat = 2014 = = 2,0519% = 205,19% 2015 = = 2,2921 = 229,21% 2016 = = 3,1697 = 316,97%

48 40 Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2014, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 205,19% aktiva lancar, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 205,19 aktiva lancar pada tahun 2015 perusahaan juga mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 229,21% aktiva lancar, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp229,21 aktiva lancar dan pada tahun 2016 perusahaan juga mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 316,97% aktiva lancar, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 316,97 aktiva lancar. Dari tahun 2014 sampai 2015 rasio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 24%. Sedangkan pada tahun 2015 sampai 2016 rasio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 87%. Hal ini berarti, kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan memakai aktiva lancar tanpa persediaan meningkat setiap tahun. c. Rasio Kas ( Cash Ratio ) Rasio Kas = 2014 = = 0,1803 = 18,03% 2015 = = 0,2520 = 25,20% 2016 =

49 41 = 0,2494 = 24,94% Berdasarkan rasio kas, pada tahun 2014 perusahaan hanya mampu menjamin setiap hutang lancar sebesar 18,03%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 18,03 kas. pada tahun 2015 kemampuan perusahaan menjamin setiap hutang lancar meningkat menjadi 25,20%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 25,20 kas. dan pada 2016 kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar turun menjadi 24,94%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 24,94 kas. Dari tahun 2014 sampai 2015 rasio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 7%. Sedangkan pada tahun 2015 sampai 2016 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar -1%. Tidak terdapat standar khusus pada rasio kas sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan. No 1 Rasio- Rasio Liquiditas Rasio Tabel 3.8 Rasio Likuiditas akhir tahun 2014 hingga 2016 Perbandingan dan 2015 Perbandingan 2015 dan ,89% 598,46% 726,11% 90% (+) 128% (+) Lancar 2 Rasio Cepat 205,19% 229,21% 316,97% 24% (+) 87% (+) 3 Rasio kas 18,03% 25,20% 24,94% 7% (+) 1% (-) Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah) (2018) Dari Tabel 3.1 rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai dengan standar khusus yang ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas.

50 42 2. Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manjemen. a. pengembalian/imbalan atas investasi (Return On Investment ROI) ROI = 2014 = = 0,1834 = 18,34% 2015 = = 0,1811 = 18,11% 2016 = = 0,1829 = 18,29% Berdasarkan perhitungan return on investment pada tahun 2014 sebesar 18,34%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan menghasilkan laba keuntungan sebesar Rp 18,34. Dan pada tahun 2015 return on investment sebesar 18,11% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan menghasilkan laba keuntungan sebesar Rp18,11 atau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dengan return on investment sebesar

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. L A M P I R A N 41 Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. 2013 MARKET RATIO PER 31,09 31,56 DY 2% 3% PBV 1,58 6,52 2014

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi.

BAB I PENDAHULUAN. BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaannya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530, 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Samsung Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 14 agustus 1991 dengan membentuk 2 divisi yaitu:

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian laporan keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Raharjo (2005:1) laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2015 KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5710). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam sebuah krisis multi dimensional. Krisis ini dimulai dari awal tahun 1998 yang disebut

Lebih terperinci