NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A510110084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2

3 PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Oleh: NANDA HASRI PERMATASARI A ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa perokok mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok. Penelitian ini termasuk Penelitian dekriptif kualitatif yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan cara memanfaatkan wawancara mendalam untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Subyek penelitian adalah mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universita Muhammadiyah Surakarta mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tergolong kebijakan pemerintah yang cukup baik, namun dengan adanya gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut tidak dapat mengurangi intensitas merokok bahkan berhenti merokok bagi mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahasiswa prodi PGSD memiliki cara-cara tersendiri untuk menghindari sikap jijik dan takut terhadap gambar tersebut. Mereka tidak menghiraukan adanya gambar bahaya merokok yang tertera pada kemasan rokok meskipun sudah dicantumkan gambar bahaya merokok yang menyeramkan bahkan mahasiswa prodi PGSD sendiri juga telah mengetahui bahaya-bahaya yang timbul akibat merokok serta mereka juga sudah sedikit merasakan akibat yang ditimbulkan dari rokok bagi kesehatannya masing-masing. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peraturan pemerintah mengenai aturan pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut merupakan usaha yang bagus namun masih kurang efektif untuk membuat para mahasiswa perokok prodi PGSD dapat mengurangi intensitas merokok bahkan berhenti merokok. Kata kunci: Persepsi, mahasiswa, gambar, bahaya, merokok

4 1 A. Pendahuluan Manusia merupakan makhluk sosial, serta makhluk hidup yang memiliki segala macam hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia tentu tak lepas dari sebuah pendidikan. Manusia mengenal pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan menumbuhkembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal. Manusia selain sebagai makhluk sosial dan makhluk yang memerlukan suatu pendidikan, pada hakekatnya manusia tersebut memiliki unsur hakekat yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Di dalam unsur rohani terdapat cipta, rasa dan karsa. Sedangkan dipandang dari unsur jasmani, manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki. Agar jasmani dapat tumbuh memerlukan makanan dan minuman yang disebut dengan kebutuhan primer. Selain itu, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani, manusia juga mementingkan satu hal yang dinamakan kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan diperlukan beraneka ragam cara yang dilakukan oleh setiap individu. Namun, masih terdapat individu yang kurang bahkan tidak terlalu mementingkan kesehatan pada tubuhnya. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok (silinder dari kertas berukuran panjang antara mm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah) ke paru-paru mereka. Perilaku merokok adalah menyengaja menghisap asap rokok padahal asap rokok tersebut mengandung nikotin dan tar yang membahayakan kesehatan.

5 2 Di Indonesia sendiri rokok menjadi perbincangan di semua kalangan baik dari segi pro maupun kontra. Hal utama yang dibahas sudah tentu tentang berbagai masalah yang disebabkannya, baik bagi kesehatan ataupun kualitas hidup pencandunya. Hal tersebut disebabkan karena rokok memberikan dampak buruk yang cukup banyak bagi kesehatan. Banyak perokok di Indonesia yang sudah menyadari akan bahaya merokok. Namun, kesadaran bahaya merokok tidak lantas membuat mereka berhenti untuk merokok. Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No 19 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang harus dipenuhi oleh produsen. Di dalam PP tersebut telah dicantumkan indikator-indikator yang harus dipenuhi oleh produsen. Upaya untuk menyadarkan para pecandu rokok untuk meninggalkan rokok memang tidak mudah. Banyak hal yang telah dilakukan, bahkan yang terkini dan menjadi bahan perbincangan saat ini yaitu tertera gambar bahaya atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh merokok yang sangat mengerikan pada kemasan rokok. Akan tetapi gambar mengerikan tersebut tidak terlalu dihiraukan oleh para pecandu rokok, termasuk para remaja masa kini. Remaja adalah generasi penerus bangsa, pelopor gerakan pembaharuan. Jika remaja merokok dibiarkan merajalela, maka amat berbahaya bagi diri remaja sendiri, lingkungan sekitar dan masa depan bangsa. Dikhususkan bagi para mahasiswa yang seharusnya sudah mengetahui bahaya dari kandungan yang terdapat di dalam rokok. Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan persepsi Mahasiswa PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokkok, (2) Untuk mendeskripsikan perbedaanintensitas dalam merokok bagi Mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok, (3) Untuk mendeskripsikan pandangan Mahasiswa perokok terkait kesehatan akibat merokok bagi mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014/2015.

6 3 B. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.penelitian kualitatif ini menghasilkan data yang bersifat deskriptif untuk mendeskripsikan segala hal yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena dimana dalam penelitian ini memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu ataupun kelompok.sugiyono (2013:15) mendefinisikan bahwa : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan kampus 1 yaitu prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peneliti mencari informan penelitian ini yaitu dengan indikator bahwa mahasiswa terebut tergolong mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Informan pada penelitian ini sebanyak 7 mahasiswa. Penelitian ini membutuhkan waktu dari perencanaan hingga pelaporan. Waktu yang dibutuhkan dari awal sampai akhir dimulai dari akhir bulan Oktober 2014 hingga awal bulan Januari Untuk memperoleh data penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Menurut Moleong (2006:186), Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan dengan informan yaitu mahasiswa prodi PGSD yang tergolong perokok. Observasi adalah pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan mahasiswa PGSD jika di luar ruang perkuliahan, mengamati cara merokok yang dilakukan mahasiswa perokok prodi PGSD

7 4 dan untuk mencari informan yang benar-benar sering merokok di area kampus. Sedangkan dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang objek. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi pada penelitian ini didapatkan dari peraturan pemerintah mengenai pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok, jenis-jenis gambar yang diwajibkan untuk dicantumkan di kemasan rokok serta dokumentasi foto. Dalam tahap analisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. Maknanya pada tahap ini, peneliti harus bisa merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan (field note), harus ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Tahap yang kedua adalah penyajian data. Dengan menyajikan data peneliti akan mudah memahami apa yang sedang terjadi, apa yang harus dilakukan, dan juga menganalisis serta mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian tersebut. Dalam penyajian data disusun secara sistematis atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Hubermen (dalam Sugiyono, 2013:345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian

8 5 berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya. C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok Mengingat Peraturan Pemerintah mengenai gambar bahaya merokok bagi kesehatan pada kemasan rokok, peneliti melakukan penelitian mengenai persepsi gambar bahaya merokok tersebut dengan mahasiswa pada prodi PGSD. Setelah melakukan kegiatan wawancara, maka peneliti memperoleh suatu data yang berkaitan dengan fokus penelitian tersebut. Data dari hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dari informan tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam menanggapi gambar bahaya merokok pada kemasan rokok termasuk peraturan yang baik dari pemerintah, menurut Mahasiswa perokok pada prodi PGSD, dengan adanya peraturan pemerintah mengenai pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut dapat menurunkan jumlah perokok aktif di Indonesia, dapat membuat perokok yang tergolong pemula bisa berhenti merokok dan dapat mencegah masyararakat umum khususnya pelajar dan mahasiswa yang belum mencoba atau mengkonsumsi rokok. Selain tanggapan dari informan mengenai peraturan pemerintah peringatan gambar bahaya merokok tersebut, informan (mahasiswa perokok pada prodi PGSD) mengaku memiliki perasaan yang jijik dan takut saat melihat gambar bahaya merokok yang menyeramkan tersebut Persepsi mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok berbeda-beda. Berdasarkan paparan di atas, peneliti

9 6 mengungkapan terdapat temuan-temuan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Pemberian gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dapat mengurangi intensitas perokok pada masyarakat umum atau dapat mencegah masyarakat umum yang belum merokok, namun tidak dapat mengurangi intensitas merokok bagi mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok memberikan kesan menakutkan dan menjijikkan bagi perokok. 3) Terdapat persepsi mahasiswa yang mengungkapkan bahwa intensitas merokok akan dapat berkurang jika harga rokok dinaikkan. b. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD antara sebelum dan sesudah terdapat gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Mereka mengaku hal tersebut masih kurang efektif dan tidak dapat mempengaruhi dirinya sendiri. Menurut hasil penelitian, perbedaan intensitas merokok itu dapat berkurang dari dirinya sendiri bukan dari orang lain, apa lagi hanya dengan adanya gambar peringatan bahaya merokok. Berdasarakan penelitian tersebut, peneliti mengungkapkan beberap temuan sebagai berikut: 1) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mampu mengurangi intensitas merokoknya meskipun tertera gambar peringatan bahaya merokok bagi kehesatan pada kemasan rokok. 2) Banyak cara yang beraneka ragam dilakukan oleh mahasiswa perokok pada prodi PGSD untuk mengatasi adanya gambar bahaya merokok tersebut sebelum ia menghisap rokok. Hal tersebut

10 7 membuat para perokok tidak mampu berhenti untuk merokok ataupun mengurangi intensitas dalam merokok. c. Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok itu pun beragam, banyak yang sudah mengetahui bermacam-macam penyakit yang timbul akibat merokok, namun ada juga yang hanya memiliki pengetahuan kecil mengenai akibat merokok bagi kesehatan. Gangguan-gangguan kesehatan yang timbul pada mahasiswa perokok pada prodi PGSD masih tergolong ringan, yang dirasakan pada kesehatannya seperti pusing dan sesak nafas. Berdasarkan paparan tersebut, maka terdapat temuan penelitian sebagai berikut: 1) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD sudah paham bahwa merokok dapat membayahakan kesehatannya. 2) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD mampu menyebutkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan karena merokok. 3) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan kesehatan dan kondisi tubuh antara perokok dan bukan perokok. 2. Pembahasan Hasil Penelitian a. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok Persepi merupakan gagasan atau pendapat yang timbul karena suatu rangsangan yang didapat melalui pengalaman atau pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya oleh reseptor. Pada penelitian ini, yang dikaji dan diteliti adalah mengenai persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok. Sejauh ini Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.109/2014 tentang pencatuman gambar bahaya rokok pada kemasan rokok yang ditujukan kepada produsen rokok.

11 8 Gambar peringatan tersebut cukup beraneka ragam karena terdapat berbagai macam gambar yang menyeramkan dan menjijikkan. Gambar peringatan bahaya merokok yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut meliputi gambar kanker paru-paru kronis, kanker mulut, kanker tenggorokan, gambar seseorang menggendong bayi yang menandakan bahwa merokok berbahaya bagi anak serta gambar merokok membunuhmu yang terdapat gambar tengkorak. Mahasiswa PGSD menganggapi Peraturan Pemerintah mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut tergolong baik, namun menurut mereka hal tersebut masih belum bisa dilihat keefektifannya. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta masih tetap merokok, dan faktanya rokok masih sangat laku di kalangan masyarakat umum juga. Mahasiswa PGSD mengaku memiliki perasaan yang jijik dan takut saat melihat gambar bahaya merokok yang menyeramkan tersebut. b. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok Merokok secara terus-menerus akan membuat perokok itu menjadikan perilaku tersebut sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupannya. Maka sudah banyak sekali perokok yang sudah mengalami kecanduan terhadap rokok. Bagi mereka yang sudah kecanduan rokok, tentu sangat sulit dan membutuhkan usaha yang keras untuk bisa berhenti merokok. Harapan pemerintah dalam mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.109/2014 mengenai pencantuman gambar bahaya merokok bagi setiap produsen rokok tentu saja untuk menekan angka perokok aktif di Indonesia. Namun, pada kenyataannya tidak ada perbedaan intensitas merokok bagi mahasiswa perokok prodi PGSD. Mereka masih tetap merokok seperti semula. Mahasiswa PGSD tergolong kreatif dalam menyikapi hal ini. Beragam cara yang dilakukan oleh mahasiswa PGSD karena

12 9 mereka merasa jijik dan takut melihat gambar tersebut maka ada yang ketika merokok gambar bahaya merokok tersebut ditutupi, menyobek bagian gambar, bahkan ada yang menyobek bagian gambar beserta tutupnya. Hal ini dilakukan tentu agar mereka tidak melihat, tidak mempedulikan sehingga tidak timbul rasa takut dan jijik. c. Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok Mahasiswa PGSD tentu sudah memahami bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok bagi kesehatan dapat diperoleh dengan cara yang beragam. Mereka dapat mengetahui bahaya tersebut dari bahaya-bahaya yang tercantum pada label maupun gambar pada kemasan rokok, melalui media informasi baik media cetak maupun media elektronik, bahkan ada juga yang sudah mengalami sedikit gangguan kesehatan yang disebabkan oleh merokok tersebut. Gangguan kesehatan yang dialami oleh mahasiswa PGSD belum begitu parah seperti gambar peringatan pada kemasan rokok. Hanya saja yang dirasakan adalah sering pusing dan sesak napas pada waktu tertentu. Sedangkan penyakit umum lainnya yang dapat ditimbulkan akibat merokok diantaranya dapat menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, jantung, bibir dan struktur gigi yang rusak, bahkan bisa mengakibatkan perokok berat kehilangan pita suaranya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugeng (2014), yang mengungkapkan bahwa merokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan pernapasan, gangguan janin, penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, menyebabkan kebutaan, penyakit mulut, dan impotensi. D. Simpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

13 10 1. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok Persepsi Mahasiswa perokok prodi PGSD dalam menanggapi gambar bahaya merokok pada kemasan rokok merupakan hal baik yang dibuat oleh pemerintah, karena dapat menekan jumlah perokok di Indonesia dan dapat mencegah masyarakat umum termasuk mahasiswa untuk tidak mencoba mengkonsumsi rokok. Mahasiswa perokok prodi PGSD mengakui bahwa dengan adanya pencantuman gambar tersebut mereka juga merasa jijik dan takut dengan gambar tersebut. 2. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa prodi PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok Tidak terdapat perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD baik sebelum maupun sesudah tertera gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Mereka masih tetap mengkonsumsi rokok seperti sebelumnya. 3. Pandangan mahasiswa perokok prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok Mahasiswa perokok prodi PGSD dalam menanggapi terkait kesehatan akibat merokok tergolong cukup. Dalam arti mereka mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat merokok seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, gangguan jantung, dan sebagainya. Namun, mereka sendiri belum memiliki pemahaman yang tinggi terkait akibat merokok bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan selama mereka merokok, mereka belum merasakan sakit serius, diantara mereka mengaku pusing-pusing dan gangguan pada pernapasan saat maupun sesudah merokok. Mahasiswa PGSD FKIP yang merokok memandang bahwa merokok merupakan hal yang dapat membuat mereka enjoy dan merokok tidak akan menimbulkan penyakit serius apabila diimbangi dengan olahraga yang teratur.

14 11 DAFTAR PUSTAKA Sugeng, Diakses pada tanggal 18 November 2014, pukul 14:20 WIB. Istiqomah, Umi Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok. Surakarta : Seti- Aji. Lahir, Muhammad dan Zuldafrial Penelitian Kualitatif. Surakarta : Yuma Pustaka. Lenardi, Melissa Label Visual Peringatan Pada Bungkus Rokok : Upaya Mutakhir Penekanan Angka Perokok di Indonesia. Diakses pada tanggal 5 November 2014, pukul WIB. Mahmudin, Persepsi Perokok Aktif dalam Menanggapi Label Peringatan Bahaya Merokok. digilib.uin-suka.ac.id. Diakses pada tanggal 4 September 2014, pukul 17:22 WIB. Moleong, J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nainggolan, Anda Mau Berhenti Merokok? Pasti Berhasil!. Bandung : Indonesia Publishing House. Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Oktarianto, Dedy Dampak Kebiasaan Merokok terhadap Perubahan Emosi Orang Dewasa. digilib.uin-suka.ac.id. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 11:24 WIB. Sugeng, Bahaya Merokok yang Dapat Mengancam Kesehatan. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Target, George Cara Berhenti Merokok. Jakarta : Arcan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti saling membutuhkan satu sama lain atau tidak dapat hidup sendiri, serta makhluk hidup yang memiliki segala macam hal

Lebih terperinci

PERSEPSI BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN PADA MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN PADA MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN PADA MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: SISMANTO A 510110059 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012) Rivansyah Wirahadiutama 16212496 ANALISA GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan

Lebih terperinci

dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia (Wulandari, 2007). serius pada orang-orang yang bukan perokok.

dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia (Wulandari, 2007). serius pada orang-orang yang bukan perokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok merupakan perilaku yang berbahaya, merokok sama dengan mencari mati. Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Perilaku merokok

Lebih terperinci

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah S1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu bentuk perilaku yang ditemui dalam kehidupan di masyarakat dan dapat dijumpai di berbagai tempat seperti di tempat keramaian, jalanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih merupakan masalah di kalangan generasi muda dan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan konsumsi dalam masyarakat/ khalayak. yang menjual jasa pada pengusahan rokok.

BAB I PENDAHULUAN. dan konsumsi dalam masyarakat/ khalayak. yang menjual jasa pada pengusahan rokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan sejak abad ke-20 semakin berkembang pesat sejak penemuan teknologi mesin cetak. Iklan merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yunani Kuna Paidos dan agoo. Paidos artinya budak dan agoo artiya. membimbing. Akhirnya Pedagogie diartikan sebagai budak yang

BAB I PENDAHULUAN. Yunani Kuna Paidos dan agoo. Paidos artinya budak dan agoo artiya. membimbing. Akhirnya Pedagogie diartikan sebagai budak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap individu. Karena pada dasarnya sasaran pendidikan adalah pendidikan.pendidikan merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Laporan dari World

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Laporan dari World BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Rokok merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia dan juga salah satu pembunuh paling berbahaya saat ini. Merokok merupakan salah satu faktor resiko utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reddi Ladiasalman, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reddi Ladiasalman, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia (Sofia & Paramitha, 2014).Berita tersebut berdasarkan dari data studi yang bertajuk

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat. Kebiasaan merokok masyarakat dapat dijumpai di berbagai tempat seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Rokok dalam perkembangannya telah menjadi salah satu komoditi dagang yang memiliki banyak konsumen. Rokok dengan mudah dapat dibeli oleh pelbagai kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ersa Herudi, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ersa Herudi, 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan merupakan hal yang paling penting dan mendasar bagi umat manusia, oleh karena itu setiap manusia pastilah menginginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan suatu produk hasil olahan dari tanaman tembakau yang dapat dikonsumsi dengan cara dibakar di salah satu ujungnya lalu dihisap melalui mulut dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga 45 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi di dalam tubuh BUMN yaitu PT. PLN (Persero) dengan mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. faktor eksternal maupun faktor internal. Beberapa alasan yang diberikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah hasil produksi terbanyak dari manufaktur tembakau. Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm atau bervariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti) Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan Kuesioner No. Responden (diisi oleh peneliti) Identitas Responden Nama :.. Jenis Kelamin :.. Umur :.. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah dengan teliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keluarga yang sering mengikuti kegiatan parenting, alasan penulis menjadikan

BAB III METODE PENELITIAN. keluarga yang sering mengikuti kegiatan parenting, alasan penulis menjadikan 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakasanakan pada orang tua yang sering mengikuti program parenting. Peneliti mengambil subjek penelitian terhadap 3 orangtua dari keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Moleong (2005) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah,

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION ENTERTAINMENT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPELREJO I MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG

2015 SIKAP TERHAD AP PICTORIAL HEALTH WARNING D AN INTENSI MEROKOK SISWA SMP D I KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Merokok sudah menjadi hal yang lumrah dan sangat memprihatinkan karena fenomena ini sudah dianggap sebagai kebiasaan dan kewajaran. Bahkan untuk beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ogawa (dalam Triyanti, 2006) dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi dewasa ini merokok disebut sebagai tobacco

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian baik bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pada bidang teknologi informasi, membuat arus informasi semakin mudah diakses oleh setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Dengan demikian, informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena gaya hidup pada orang masa kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki jawaban sendiri. Ada yang merasa

Lebih terperinci

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN Disusun Oleh : MOHD ABI RAFDI 21040111130028 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rokok adalah silinder dari kertas berukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangannya, media massa merupakan bagian pelengkap kehidupan manusia. Dengan media massa manusia mendapatkan informasi yang dan pengalaman.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis Penelitian Lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang pengumpulan datanya

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu bentuk perilaku yang umum terjadi di masyarakat Indonesia dan dilakukan setiap hari. Sekarang rokok dikonsumsi mulai dari usia remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian (Kementrian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan jumlah perokok yang terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. WHO mencatat jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN Subagiono, Azdy Elfistoni, Armensyah, Nurlina, Suharsyah, Bahyu azri, Dendi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SDN Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui mengetahui studi dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Permasalahan akibat merokok saat ini sudah menjadi topik yang terusmenerus dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetak dan pertemuan ilmiah, ceramah, wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana kualitatif menurut Sugiyono (2014) sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh guna melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field Research). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

Lebih terperinci

Deni Wahyudi Kurniawan

Deni Wahyudi Kurniawan Dukungan Masyarakat Indonesia Terhadap Kebijakan Pengendalian Tembakau dan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO-FCTC) Deni Wahyudi Kurniawan Disampaikan Pada Simposium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field reseach) dengan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci