Rangkuman Informasi Tingkat Kesehatan Bank pada Annual Report 2017
|
|
- Benny Hardja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rangkuman Informasi Tingkat Kesehatan Bank pada Annual Report 2017 BANK SYARIAH MANDIRI Tingkat Kesehatan Bank 1. Profil Risiko. Pada 31 Desember 2017, predikat inherent risk bank adalah Low to Moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko bank adalah Satisfactory sehingga predikat risiko komposit bank secara keseluruhan adalah 2. No Jenis Risiko Inherent Risiko Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Predikat Risiko Komposit 1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2 2 Risiko Pasar Low Satisfactory 1 3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 4 Risiko Operasional Moderate Satisfactory 2 5 Risiko Hukum Low Satisfactory 1 6 Risiko Reputasi low Satisfactory 1 7 Risiko Stratejlk Moderate Satisfactory 2 8 Risiko Kepatuhan Low to Moderate Satisfactory 2 9 Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2 10 Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2 Predikat Risiko Komposit Bank Secara Keseluruhan Low to Moderate Satisfactory 2 2. Implementasi Good Corporate Governance (GCG). Dewan Komisaris senantiasa memberikan saran kepada Direksi dan SEVP untuk terus melakukan evaluasi dan penguatan terhadap praktik-praktik GCG dalam menjalankan kegiatan usaha BSM, sehingga diharapkan BSM dapat tumbuh secara cepat, sehat, dan sustainable. Dewan Komisaris juga concern terhadap pemenuhan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas 2 (dua) orang Direksi dan 1 (satu) orang Anggota Dewan Komisaris, agar segera dapat menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Berdasarkan self assessment terhadap implementasi GCG BSM per 31 Desember 2017 berada pada peringkat 1. Hal ini tercermin dari penerapan prinsip-prinsip GCG yang sangat memadai. 1
2 3. Rentabilitas. Peringkat Rentabilitas BSM berdasarkan self assessment yaitu 3 (cukup memadai) yang menunjukkan bahwa pendapatan BSM tergolong baik, meskipun terdapat tekanan terhadap kinerja laba namun masih mendukung pertumbuhan permodalan Bank. a) Laba Perusahaan Pencapaian Laba per 31 Desember 2017 sebesar Rp365 miliar atau 105,60% dibandingkan target sebesar Rp346 miliar. b) Return on Asset (ROA) ROA per 31 Desember 2017 sebesar 0,59% atau sebesar 96,98% dibandingkan target Desember 2017 sebesar 0,61%. c) Return on Equity (ROE) ROE per Desember 2017 sebesar 5,68% atau sebesar 104,38% dibandingkan target Desember 2017 sebesar 5,44%. 4. Permodalan. Peringkat permodalan BSM berdasarkan self assessment tingkat kesehatan Bank yaitu 2 (memadai), hal tersebut menunjukkan bahwa BSM memiliki permodalan yang memadai terhadap profil risiko Bank. Pada tahun 2017, BSM mendapatkan tambahan setoran Modai dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar. Di sisi lain, BSM dalam melakukan penyaluran pembiayaan fokus kepada nasabah-nasabah Korporasi dengan ATMR yang rendah dan BSM juga melakukan rating terhadap beberapa nasabah Korporasi existing sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 15,86% atau 106,60% dibandingkan target sebesar 14,88%. 2
3 BANK MUAMALAT Tingkat Kesehatan Bank 1. Profil Risiko. Bank Muamalat Indonesia melakukan penilaian atas profil risiko secara individu dan juga secara konsolidasi dengan perusahaan anak (PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF), dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara berkala. Penilaian profil risiko Bank Muamalat Indonesia secara individu dan juga secara konsolidasi dengan perusahaan anak menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank Muamalat Indonesia (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Pada tahun 2017, Bank Muamalat merencanakan beberapa perbaikan untuk mengelola risiko inheren yang ada dan atau meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko, sejalan dengan visi dan misi Bank Muamalat yang telah dicanangkan akan dicapai dalam kurun waktu Rencana kerja Bank untuk sepuluh tahun mendatang dibagi dalam tiga periode yang didukung dengan rencana manajemen risiko sebagai berikut: No Jenis Risiko Predikat Risiko Peringkat Risiko Predikat Risiko Komposit Inheren KPMR 1 Risiko Kredit Moderate Fair/ Cukup Memadai Peringkat 3 2 Risiko Pasar Low Satisfactory/ Memadai Peringkat 1 3 Risiko Likuiditas Moderate Fair/ Cukup Memadai Peringkat 3 4 Risiko Operasional Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 5 Risiko Hukum Low to Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 6 Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 7 Risiko Stratejlk Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 8 Risiko Kepatuhan Low to Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 9 Risiko Imbal Hasil Moderate to High Fair/ Cukup Memadai Peringkat 4 10 Risiko Investasi Moderate to High Fair/ Cukup Memadai Peringkat 4 Predikat Risiko Komposit Bank Secara Keseluruhan Moderate Satisfactory/ Memadai Peringkat 2 2. Implementasi Good Corporate Governance (GCG). Self-assessment implementasi GCG Bank Muamalat Indonesia semester I dan semester II di tahun 2017 telah dijalankan secara komprehensif dengan hasil peringkat self-assessment GCG Bank Muamalat Indonesia secara Individual adalah 3 (tiga) dengan definisi peringkat yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang cukup memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. 3
4 Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan melalui Self Assessment GCG dilaksanakan setiap semester dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Kriteria Self Assessment Dewan Komisaris terkait pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dibagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu Governance Structure, Governance Process dan Governance Outcome. 3. Rentabilitas. Pada akhir tahun 2017, Bank mencatat ROA sebesar 0,11% dan ROE sebesar 0,87%. Net Imbalan (NI) tercatat sebesar 2,48% atau turun dari sebelumnya 3,21% di tahun Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya beban bagi hasil kepada nasabah seiring dengan meningkatnya likuiditas Bank yang berasal dari simpanan masyarakat. Di samping itu, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami perbaikan menjadi 97,68% di tahun 2017 dari 97,76% di tahun Penurunan ini adalah akibat program efisiensi biaya yang telah dilakukan Bank di sepanjang tahun Permodalan. Bank memastikan kecukupan modal Bank untuk dapat memenuhi risiko penyaluran dana, risiko pasar dan risiko operasional yang tercermin dari Rasio Kecukupan Modal (CAR). CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Bank mampu mempertahankan rasio kewajiban modal minimum dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana, Di tahun 2017, rasio CAR Bank meningkat menjadi 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 12,7%. di atas syarat minimum yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan di level 8%. Dengan rasio CAR Bank di tahun 2017 dan 2016 berturut-turut berada pada level 13,6% dan 12,7%, menunjukkan Bank memiliki level CAR yang telah memenuhi ketentuan regulator. Kondisi perekonomian global dan nasional yang cenderung melemah di tahun 2017, berdampak pada meningkatnya pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF). NPF Gross Bank tercatat sebesar 4,43% di akhir tahun Begitu pula NPF Nett yang naik 2,75% dari tahun sebelumnya sebesar 1,40%. 4
5 BANK BCA SYARIAH Tingkat Kesehatan Bank 1. Profil Risiko. Pada tahun 2017 manajemen risiko BCA diarahkan dalam menjaga kualitas kredit, posisi likuiditas dan kecukupan permodalan, serta sebagai bank transaksi tetap memperhatikan pengelolaan risiko operasional. Kualitas Kredit Posisi Likuiditas Posisi Permodalan Risiko-Risiko Lainnya -Risiko Nilai Tukar -Risiko Nilai Tukar Pengungkapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risiko termasuk permodalan BCA mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional. 2. Implementasi Good Corporate Governance (GCG). BCAS secara periodik melakukan proses penilaian sendiri (self-assessment) atas implementasi GCG. Hasilnya, Bank berhasil memperoleh peringkat 1 (SANGAT BAIK) untuk implementasi GCG di tahun Ke depannya, Bank berkomitmen untuk tetap mempertahankan penerapan GCG yang sangat baik dan senantiasa relevan dengan dinamika industri perbankan nasional. BCAS melakukan penilaian sendiri (selfassessment) atas pelaksanaan GCG sebagai wujud kepatuhan Bank Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap 3 (tiga) aspek tata kelola Bank yakni Struktur Tata Kelola (Governance Structure), Proses Tata Kelola (Governance Process) dan Hasil Tata Kelola (Governance Outcome). 3. Rentabilitas Kinerja rentabilitas BCAS dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio antara lain Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Imbalan (NI/Ekuivalen dengan NIM) dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). 1. Return On Assets (ROA) ROA adalah rasio rentabilitas yang mengukur tingkat kemampuan Bank dalam mengelola aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Di tahun 2017, BCAS mencatatkan ROA sebesar 1,2%, atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,1%. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba usaha sebelum pajak BCAS di tahun 2017 sebesar 26,3%. 5
6 2. Return On Equity (ROE) ROE adalah rasio rentabilitas yang mengukur tingkat kemampuan Bank dalam mengelola modal sendiri yang berasal dari hasil investasi pemegang saham untuk menghasilkan laba. Di tahun 2017, terdapat peningkatan sebesar 0,8% terhadap ROE Bank yaitu menjadi 4,3%. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan laba bersih setelah pajak di tahun 2017 sebesar 30%. 3. Net Imbalan (NI) NI BCAS mengalami penurunan dari 4,8% pada tahun 2016 menjadi 4,3% pada tahun Hal ini seiring dengan menurunnya Suku Bunga Acuan Bank Indonesia yang terkoreksi turun sebesar 0,5% sepanjang tahun Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio BOPO mengalami penurunan dari 92,2% di tahun 2016 menjadi 87,2% pada tahun 2017 yang mencerminkan kinerja operasional bank yang semakin efisien dibandingkan periode sebelumnya. 4. Permodalan. Struktur permodalan BCAS tercatat sebesar Rp1.136,1 miliar pada akhir tahun 2017 yang terdiri dari modal disetor, laba ditahan dan cadangan-cadangan lainnya. Struktur permodalan BCAS mengalami peningkatan sebesar Rp37,0 miliar atau 3,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pembiayaan BCAS juga tercatat telah melampaui target RBB yang dicanangkan, dengan pencapaian sebesar Rp4.191,1 miliar per Desember Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tercatat tumbuh positif, yaitu mencapai Rp4.736,4 miliar dengan pertumbuhan sebesar 23,3% dari tahun Rasio-rasio keuangan utama Bank juga tetap terjaga di tingkat yang wajar dan memadai, seperti rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di posisi 29,4%, rasio pembiayaan terhadap DPK (FDR) sebesar 88,5%, dan rasio NPF Gross sebesar 0,3%. 6
7 BANK BNI SYARIAH Tingkat Kesehatan Bank 1. Profil Risiko Implementasi Good Corporate Governance (GCG). BNI Syariah melakukan pembaharuan terhadap standard operation procedure (SOP) dan sertifikasi yang dimiliki untuk memastikan sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan best practice. BNI Syariah menjalankan program know your employee. Hal ini didasari atas kesadaran bahwa potensi terjadinya fraud lebih banyak karena faktor internal. Sejalan dengan program tersebut, BNI Syariah juga menjalankan program pemberian reward terhadap kepada karyawan yang melakukan pelaporan melalui jalur whistleblowing system jika laporannya terbukti mengandung unsur fraud. Pada akhirnya implementasi GCG serta perbaikannya yang telah dilakukan di tahun 2017 telah menghasilkan outcome yang baik, dari skor GCG self assessment meraih skor 2 atau Baik, dan BNI Syariah mendapatkan award predikat Trusted Company dalam ajang CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang diselenggarakan oleh Indonesian Insitute for Corporate Governance. 3. Rentabilitas. Rentabilitas Bank Kinerja rentabilitas BNI Syariah dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio antara lain Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Imbalan (NI), dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ROA dan ROE BNI Syariah relatif terkelola dengan baik yakni sebesar 1,31% dan 11,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, NI sedikit mengalami penurunan menjadi 8,10% sejalan dengan kenaikan rasio BOPO menjadi 87,62%. Rasio NI dan BOPO pada tahun 2016 sebesar 8,32% dan 86,88%. 4. Permodalan. Struktur permodalan BNI Syariah terdiri dari modal inti (tier 1) dan modal pelengkap (tier 2) di mana total modal selama tiga tahun berturut-turut mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 total modal sebesar Rp3.814,10 miliar, meningkat sebesar Rp1.327,50 miliar atau sebesar 53,39% dari tahun sebelumnya sebesar Rp2.486,60 miliar. Demikian juga dengan modal inti dan modal pelengkap, terus meningkat dari tahun 2016 sampai dengan tahun kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai profil risiko bagi bank umum syariah di mana hasil perhitungan profil risiko untuk tingkat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum adalah sebesar 9,36%. Tingkat kecukupan modal BNI Syariah tahun 2017 berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 20,14%, rasio tersebut lebih tinggi dari batasan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum. Struktur permodalan BNI Syariah memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional di mana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum OJK dan struktur modal BNI Syariah sudah memenuhi peraturan OJK. 7
8 Pada tanggal 29 Desember 2017 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menambah modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp1.000,- Milyar dengan mengeluarkan saham dari modal dasar sejumlah lembar saham dengan nilai nominal Rp ,- (nilai penuh) per saham. 8
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang ada untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Lebih terperinciLampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko
LAMPIRAN Lampiran 1. Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Penilaian Profil Risiko Bank Mutiara tahun 2011 Peringkat Risiko Peringkat Kualitas Profil Risiko Inheren Manajemen Risiko Peringkat Tingkat Risiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas perbankan yang tidak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Peneliti (Tahun) 1. Heidy, Zainul, Nila (2014) 2. Fajri Hakim (2013) 3. Jayanti Mandasari (2015) 4. Yessi, Rahayu, Tema Alat Analisis Hasil Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskriptif dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment) atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut pada masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. GambaranUmum Objek dari penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2011-2013. Dari seluruh populasi yang ada, diambil beberapa bank sebagai sampel
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dictionary of Banking and financial service by Jerry Rosenberg dalam Taswan (2010) menyatakan bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya
Lebih terperinciNama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL PADA PT BANK DANAMON INDONESIA TBK PERIODE 2010-2014 Nama : Deni Aulia NPM : 21212826
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari keterlibatan dunia perbankan. Hampir setiap proses transaksi keuangan telah melibatkan peranan pihak perbankan. Perbankan adalah segala
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui tingkat kesehatan bank pada PT Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penilaian kesehatan bank terbaru menggunakan analisis terhadap faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital). Hal yang perlu dipahami dalam
Lebih terperinciPeraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Ringkasan Eksekutif Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 1. Latar belakang penerbitan POJK ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar ekonomi bagi sebuah negara. Prinsipnya bank di Negara Indonesia berdiri untuk memenuhi amanah undang
Lebih terperinciLAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH - 2 - LAPORAN HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menurut analisis data termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menganalisis data berbentuk angka. Sedangkan menurut kegunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan menjadi bahan dalam penelitian penulis adalah Bank Mandiri. 3.1.1 Sejarah singkat dan Profile Perusahaan Bank Mandiri didirikan pada
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan Bank Umum Syariah Devisa periode 2011-2015 dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.134, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Bank Umum. Unit Usaha. Syariah. Tingkat Kesehatan. Penilaian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5544) PERATURAN
Lebih terperinciPenilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode 2012-2015 Menggunakan Metode RGEC Nama : Nadira Damayanti NPM : 26213289 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE.,
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA Rosalina Febrica Mayasari *1 Dwi Septa Aryani 2 Ima Andriyani 3 1,2,3 Universitas Tridinanti
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, bank didefinisikan sebagai Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.16, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank Umum. Tingkat Kesehatan. Penilaian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5840) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO ) Tbk TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikann Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Regulasi tersebut menyebabkan
Lebih terperinciTata Kelola Perusahaan
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 05 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tata Kelola PENDAHULUAN 1. 292 Tujuan Penerapan Tata Kelola BCA menyadari
Lebih terperinciYth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat
Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 1 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 1 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesehatan bank merupakan sarana
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/1/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/1/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesehatan bank merupakan sarana
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH
Yth. Bank Umum Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 8, Agustus 2017 ISSN : 2460-0585 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA 2013-2015 Ratna Lutfiani Putri ratnalutfianiputri@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti NPM : 25212186 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE., MMSI Latar
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM - 1 - LAPORAN DAN KERTAS KERJA PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK Lampiran III.1 : Laporan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.
No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22
Lebih terperinciBAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan
BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ialah pihak manajemen, pemilik, pemerintah, karyawan dan investor.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sumber informasi atas kinerja perusahaan. Kondisi suatu perusahaan, dapat tercermin dari laporan keuangan yang disajikan. Walaupun tidak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian,
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi konseptual dan operasional variabel, serta teknik
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Posisi : 30 Juni 2015 (Revisi OJK) 1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi data, hasil analisis mengenai pengaruh CAR, NPF, BOPO,
Lebih terperinci1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,
BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri selama tahun 2013-2016 dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) dapat
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No.5544 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Bank Umum. Unit Usaha. Syariah. Tingkat Kesehatan. Penilaian. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 134) PENJELASAN PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki peranan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN 2013-2015 Nama : Nur Azmi Lubis NPM : 25212450 Jurusan Pembimbing :
Lebih terperinciNama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk PERIODE 2010-2014 Nama : Uthary Maladhika
Lebih terperinciNo.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum
No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE 2011-2015 Nama : Gita Nurul Azania NPM : 23213757 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dra.
Lebih terperincia. Penilaian Faktor Profil Risiko
Yth. 1. Bank Umum Syariah; dan 2. Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat
Lebih terperinciANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)
ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) NAMA : RIVALDHI AKHBAR NPM : 26212487 KELAS : 3EBO6 PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel: 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi
Lebih terperinciRESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA
RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan
Lebih terperinci2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sampai saat ini roda perekonomian tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang keuangan yang memiliki peran penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Pada era globalisasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia, peningkatan pertumbuhan pada sektor ekonomi perbankan juga terjadi. Saat ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciYth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.
Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2017 TENTANG RENCANA BISNIS BANK
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan
Lebih terperinciRahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, DAN CAPITAL (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Rahmah Febrina
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti
ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:
Lebih terperinci2017, No Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jas
No.64, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank Sistemik. Recovery Plan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6038) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga kesehatan Bank perlu dipelihara. Dalam hal ini Bank Indonesia
Lebih terperinciAGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
ANALISIS KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA BANK BUMN PERIODE 2011-2015 AGUS KURNIAWAN(10212393) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem keuangan merupakan suatu aturan perekonomian di Negara yang berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Pengertian bank menurut PSAK No. 31 adalah: Suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciNo.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Lebih terperinciTugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah
Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja 20120730021 2. Heru Setyawan 20120730025 3. Ella Rizky Aisah 20120730028 Soal! 1. A. PBI No : 13 / 1 / PBI / 2011 Tentang Penilaian kesehatan
Lebih terperinciNo.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA
No.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Permodalan (Capital) Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negative kondisi a. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembanguan perekonomian di Indonesia erat kaitannya dengan dunia perbankan. Dunia perbankan adalah salah satu sumber pemasukan dalam membangun sistem perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.
1 PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK. Oleh: Adelia Kumara Alvionita 125020305111006 Dosen Pembimbing: Rizka Fitriasari, SE., MSA.,
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL (RGEC) PADA BANK SYARIAH (Studi pada Bank Syariah di Indonesia, Malaysia, United Arab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masayarakat. Kata bank itu sendiri berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan
Lebih terperinci