T A N A M AN Stevia rebaudiana B E R T 0
|
|
- Ade Chandra
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERTUMBUHAN T A N A M AN Stevia rebaudiana B E R T 0 PADA TlGA TlNGGl TEMPAT Oleh BAMBANG ODANG MUBIYANTO FAKULTAS PASCASAR JANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1990
2 YANTO. Analisis Pertumbuhan Tanaman Stevia Bertoni pada Tiga Tinggi Tempat (Oi bawah birnbingan: SURKATI ABIDIN (sebagai ~ega), SlJGIAaTO TAHARDI, SUDIRMAN H. AWAD ANSORI MATTJIK (sebagai Anggota). rebaudiana Bertoni adalah tanaman sumber bahan pemanis. i n i mengandung steviosi da yang ti ngkat kenurnisannya 200 gula tebu. Sebagai tanaman hari pendek yang produksinya panjang hari mentukan lamanya periode pertumbuhan ve- sa pertumbuhan vegetat i f yang pan jang nenyebabkan produksi aman i ni berasal dari daerah subtropi k sehingga adaptasl- rah Indonesia adalah di daerah pegunungan. Karena ber- aerah pegunungan, maka tinggi tempat makin tinggi nasa n vegetatif makin panjang dan produksi meningkat. Produksi n berdasar satuan waktu, karena umur panen berbeda menut inggi tempat. nelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tinggi ap pertumbuhan dan produksi tanaman stevia, serta untuk keterkaitan peubah-peubah analisis pertumbuhan dengan pro- n dilakukan pada tiga lokasi (Kebun Percobaan) yang mew tempat berbeda. Lokasi pertama adalah KP Pasir Sarongge I.), kedua adalah KP Ciomas (+ 250 m d.p.1.). dan ketiga 500 m d.p.1.). Waktu penelitian dari Okt
3 gpp g b u u = a Z 2 C 2 a ~ O Bahan ~ penel i ti an berupa tanaman stevi a klon 8PP 70, BPP 72, dan 0 s s ""3 I Penelltian terdiri dari dua nacam percobaan, (1) Percobaan ln 1!@!36. s " 3ZC) 2 8,& gang di lakukan di lapangan, dan (2) Percobaan lapangan. Percoba- untuk mengetahui apakah pemberian pupuk kandang dan memperkecil perbedaan produksi bimasa yang disebabkan oleh jenis tanah dari ketiga tinggi tempat. Percobaan lapangan untuk mengetahui pengaruh ti nggi tempat terhadap pertumbuhan tanaman stevia. Pada percobaan lapangan, setiap tanaman 175 g pupuk kandang ayam. Pupuk NPK pert- kali 10 hari sesudah tanarn dengan dosi s 1 g Urea + 1 g TSP + 1 g setiap tanaman; dosis yang sma diberikan setiap kali sesu-. Pengambi 1 an tanaman contoh pada percobaan 1 apangan di 1 aku- i nambungan set i ap 15 hari. Penetapan waktu panen didasarkan tanaman mencapai fase pembungaan. Pada percobaan pot yang di lapangan, tiga jenis tanah yang berasal dari ketiga ting- 5 3 Q 0- lig tempat, diberi perlakuan pemupukan dengan dosis 175 g pupuk kandang Q 3 %yam g Urea + 1 g TSP + 1 g KC1; perlakuan yang lain adalah tanpa -. s '+ = m Ji~upuk. Bobot kering tanman percobaan pot diamati pada umur 45 ha- Si. 8 llor ~a&l percobaan pot menun jukkan bahwa pemupukan meningkatkan bo- Q g tanaman, namun pemupukan tidak memperkeci 1 perbedaan aki bat E jenis tanah. Pemupukan meningkatkan dan mendeka'tkan ni lai 3 1 Q ii sbah Bjuk-akar. = 0a8 percobaan lapangan di KP Pasir Sarongge dapat diperoleh pa- Pj nen enawkali (285 hari), di KP Cimas enam kali (225 hari), dan di KP C 3 7' (D 2 -. u"
4 apn E b u u q am!2#&won tujuh kali (270 hari). Umur panen tanaman stevia di KP Pasir ZZsa 3 ""3 1 J H@%gge mula-mula lebih panjang daripada kedua lokasi yang lain, ke- (CI s " 3ZQ 2 $1$4i&-1 QQ pada perlode panen lanjut urmr panen dapat disamakan karena g3sgci 9"'m,$l@p~unbuh relatif sudah menurun. 9grns 3 $#&!!Is d di KP Pakuwon adalah sama.! j m s * c * E S =xy b 31% i gaj~tunbuh QZ== 3opr9 gzl&bumtfh I ~ B " Q uln rc s 8 ~r@rj$rat R (hur panen tanaman stevia dl KP relatif dari awal sampai akhir pertunbuhan menurun. relatif dl KP Pasir Sarongge dan KP Pakuwon, rmla-mula me- an kemudian menuwn. Laju tumbuh relatif dl KP Ciomas dari 9%- -. x" ##@k awq arahnya menurun. Laju tumbuh relatif dari ketiga klon dl s. E.0 4 iasi r Sarongge lebi h rendah daripada di KP Ci-s maupun KP Paku- t R 2 " 5 2, " ~ajgasinilasi : % 9 E 5 -r 0 n bersih klon BPP 72 pada ketiga lokaoi percobaan c&#erunglebih tinggi daripada kedua klon yang lain. Curah hujan dan =s &&uens@ hari hu jan yang rendah sangat menekan 1 aju asini lasi bersl h V *Gun laju tudauh relatif; selain itu juga mengakibatkan daun lebih s3 6 bb -1 dan daun klon BPP 72 lebih tebal daripada klon BPP lainnya.? 1 Q Sampai dengan panen umur 105 hari, faktor klon dan tinggi tempat g -. s '+ = qrpengaruh nyata terhadap jwnlah hasi 1 panen, sedang interaksi nya m dlum nyata. Rata-rata produksi klon tidak berbeda, namun klon BPP Dr &nderun& -. lebi h tinggi. Rata-rata produksi dl KP Pakum lebih tinggi 2. Q 0 4ripadadi KP Ciomas, keduanya juga lebih tinggi daripada di KP Pasir 2 4 ES ron99e(ci 1 dengan panen umur 225 hari, faktor klon, tinggi tempat, = serta i n@raksinya, berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah hasi 1 -. panen. ~kuksi tertinggi diperoleh klon BPP 70 dan BPP 76 yang C $ n;l a V
5 KP Pakuwon; pada kedua lokasi yang lain produksi keduanya Produksi klon BPP 72 yang tertinggi juga diperoleh di etapi tidak berbeda dengan produksi yang diperoleh di KP uksi ketiga klon di KP Pasir Sarongge dan KP Cimas tldak ali produksi klon BPP 70 di KP Ciomas lebih tinggi dari- 76 di KP Pasir Sarongge. gram sidik lintas antara laju asimilasi bersih dan proaruh tidak langsung yang tertinggi hampir selalu llrelalui elatif; dari periode panen satu ke periode panen ber-. ram sidik lintas diduga berubah. lap panen, faktor klon, ti nggi tempat, serta interaksiruh sangat nyata terhadap kandungan steviosida dan rebaundungan steviosida dan rebaudiosida-a antar panen beruaata-rata darl set i ap panen dari ket i ga t inggi tempat ah hampi r sama. Tingkat kandungan steviosida dan rebau- aknya tidak dipengaruhi tinggi tempat. iode pertumbuhan lanjut, tanaman stevia rnenanpilkan ge- nghindarkan diri dari pengaruh kekeringan karena nilai kar yang menurun; diduga tanaman stevia dapat ditanam curah hu jannya re1 at i f lebi h rendah, asal nmnanamnya di B s = - F 2 - C 3 7' (D 3 -. u"
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
... dan yang. (I Korintus 13:13) paling besar diantaranya adalah. kasih
... dan yang paling besar diantaranya adalah kasih (I Korintus 13:13) PENGAROM PEWIIUPUKAN MITWOGEM BAN 9ARAK TABAM oleh PAULUS BAMBANG HARIYANTO A. 19.0654 JURUSAN BUD1 DAYA PERTAPIlAN FAKULTAS PERTAMIAN,
Lebih terperincioa6, y*., A ( Centella asiatica L. Urban ) PENGARUH DOSIS PEMUPUKAN N DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ' PRODUKSI PEGAGAN Oleh ORIZA SIDIANE
y*., ) 3;,,*, *. '&It i,,: 5.. oa6, PENGARUH DOSIS PEMUPUKAN N DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ' PRODUKSI PEGAGAN ( Centella asiatica L. Urban ) Oleh ORIZA SIDIANE A29.0687 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS PERDAGANGAN KOPl INDON.ESIA Dl PASAR DALAM NEGERI DAN.INTERNASIONAL
ANALISIS PERDAGANGAN KOPl INDON.ESIA Dl PASAR DALAM NEGERI DAN.INTERNASIONAL Oleb DWI WINDU SURYONO FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANAN BOGOR B O G O R 1991 RINGKASAN DWI WINDU SURYONO. Analisis Perdagangan
Lebih terperinciANALISIS PERDAGANGAN KOPl INDON.ESIA Dl PASAR DALAM NEGERI DAN.INTERNASIONAL
ANALISIS PERDAGANGAN KOPl INDON.ESIA Dl PASAR DALAM NEGERI DAN.INTERNASIONAL Oleb DWI WINDU SURYONO FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANAN BOGOR B O G O R 1991 RINGKASAN DWI WINDU SURYONO. Analisis Perdagangan
Lebih terperincidi dalm keleiapan tidur.
Kehidupan di dunia ini... bagaikan suatu mimpi indah di dalm keleiapan tidur. Setelah terjaga nanti, ciptakaniah kehidupan yang lebih indah dari indahnya pesona mimpi. Sebuah karya kecil untuk Emi-Apa,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1 Oleh NINA ADRIAN1 A 20 1432 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1987 RINGKASAN NINA ADRIAN1
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1 Oleh NINA ADRIAN1 A 20 1432 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1987 RINGKASAN NINA ADRIAN1
Lebih terperinciSumber : Nurman S.P. (http://marisejahterakanpetani.wordpress.com/
Lampiran 1. Deskripsi benih sertani - Potensi hasil sampai dengan 16 ton/ha - Rata-rata bulir per-malainya 300-400 buah, bahkan ada yang mencapai 700 buah - Umur panen padi adalah 105 hari sejak semai
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Penelitian P1(a) P4 (2) P3 (a) P1 (b) P5 (a) P4 (b) P3 (1) P3 (a) P5 (a) P4 (1) P2 (2) P3 (2) P1 (a) P4 (a) P2 (1) P4 (a) P1 (2) P3 (1) P4 (1) P3 (2) P4 (b) P2 (b) P4 (2) P2
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari (1) pengambilan contoh tanah Podsolik yang dilakukan di daerah Jasinga, (2) analisis tanah awal dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LUMPUR BUANGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH SINTESIS ANTIBIIOTIKA DAN PWUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI STEVIA (Stevra
PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR BUANGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH SINTESIS ANTIBIIOTIKA DAN PWUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI STEVIA (Stevra reba~rdiana Bertoni M.) JUlRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Hasil analisis sidaik ragam yang ditunjukkan pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa jarak tanam dan interaksi antara keduanya tidak memberikan pengaruh yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i ii iii iv vi vii ix x xi xii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:
Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN C3 B1 C1 D2 E1 A3 D1 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1 Keterangan: A. Pupuk N, P dan K (200 kg/ha Urea + 450 kg/ha ZA + 150 kg/ha SP-36 + 150 kg/ha KCl) B. 1,5 ton/ha Pupuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk phonska pada pertumbuhan dan produksi kacang hijau masing-masing memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciTemu Teknis Fungsionol non Penelh 000 dengan dosis yang tinggi pula yaitu 40 ton pupuk kandang, 900 kg urea, 450 kg TSP dan 450 kg KCL per ha/ tahun.
Temu Teknis Fungsional non Peneliti 000 PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (Pennisetum purpurephoides) DI LAPANGAN PERCOBAAN CIAWI M. Anwar dam Bambang Kushartono Balai Peneliuian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK FMP DAN OST TERHADAP
PENGARUH PUPUK FMP DAN OST TERHADAP PERTUMBUHAM DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA ( Citrullus vulgaris Schard. ) Oleh M. G. WlNARTl A 23.0484 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Lay out penelitian. Keterangan :
LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out penelitian P0.1 P1.1 P2.1 P3.1 P4.1 P5.1 P3.2 P4.2 P5.2 P0.2 P1.2 P2.2 P5.3 P4.3 P3.3 P2.3 P1.3 P0.3 Keterangan : 1. Per1akuan P 0 : Kontrol (600 gram pupuk kandang) 2. Perlakuan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter
Lebih terperinci" i. Oleh. LUHUT LIMBONG r FAKULTAS PASCA SARJANA. INSTITUT PERTANlAN BOGOR
"...-.-.-... i ayal lqlg MAcALAH ----- KONVERSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETAWI KELAPA SAWIT PESERTA PIR-NES V BANTEN SELATAN PROPINSI JAWA BARA'I Oleh LUHUT LIMBONG r FAKULTAS PASCA
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINA UbPUBb;f$H ME UT DAN DAUW TERWADAP KWDWR DAN SERAPA PKMg PADA PEMBIBBTAH SliSTEM GWNTUNG VANAMAN KELAPA
PENGARUH KOMBINA UbPUBb;f$H ME UT DAN DAUW TERWADAP KWDWR DAN SERAPA PKMg PADA PEMBIBBTAH SliSTEM GWNTUNG VANAMAN KELAPA Oleh MhfJIY ANTO A 26.0601 JURUSAPI BUD1 DAYA PERTANIAPB FAKULTAS PERTAWIAN IMSTITUT
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang... 1
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL...... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. xiv xv xviii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah..... 9 1.3. Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari 2009 sampai Juni 2009. Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan April 2009 sampai dengan Agustus 2009. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi
Lebih terperinciBukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, ...
Hai jiwa yang tenang (QS A 1 Fajr; 89:27). Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,...... Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemndahan
Lebih terperincit dosa dan permusuhan."
"Hendaknya kamu tolong menolong dalam memperbuat kebajikan dan tagna, dan janganlah tolong menolong dalam memperbua t dosa dan permusuhan." ( QS. A1 Naidah : 2) Terima kasih... Untuk Ayah, Ibu, Kakak dan
Lebih terperincit dosa dan permusuhan."
"Hendaknya kamu tolong menolong dalam memperbuat kebajikan dan tagna, dan janganlah tolong menolong dalam memperbua t dosa dan permusuhan." ( QS. A1 Naidah : 2) Terima kasih... Untuk Ayah, Ibu, Kakak dan
Lebih terperinciLAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.
LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI Oleh SAVITRI SARI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut: Jarak tanam = 60 cm x 50 cm = 3.000 cm 2 Luas 1 ha =.000.000 cm 2 Jumlah
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciUSAHA TANI PARIA MENUNJANG KEGIATAN VISITOR PLOT DI KEBUN PERCOBAAN MAUMERE. I. Gunarto, B. de Rosari dan Masniah BPTP NTT
USAHA TANI PARIA MENUNJANG KEGIATAN VISITOR PLOT DI KEBUN PERCOBAAN MAUMERE I. Gunarto, B. de Rosari dan Masniah BPTP NTT ABSTRAK Kebutuhan sayuran di Kabupaten Sikka khususnya untuk masyarakat Kota Maumere
Lebih terperinciwi jalar, Orba untuk kedelai, dan Siwalik untuk kacang /
EAHAH DAN CARA PENELITIAN I Untuk mencapai tujuan penelitian, maka telah dilakukan penelitian berbentuk percohaan dengan mengpu- nakan tanaman-tanaman jagung, ubi jalar, kedelai, dan kacang hi j au sebagai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keadaan Umum Penelitian Tanah yang digunakan pada penelitian ini bertekstur liat. Untuk mengurangi kelembaban tanah yang liat dan menjadikan tanah lebih remah, media tanam
Lebih terperinciGambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Rumput Jumlah Daun Hasil penghitungan jumlah daun menunjukan terjadinya penurunan rataan jumlah daun pada 9 MST dan 10 MST untuk rumput raja perlakuan D0, sedangkan untuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Hara Tanah Analisis kandungan hara tanah pada awal percobaan maupun setelah percobaan dilakukan untuk mengetahui ph tanah, kandungan C-Organik, N total, kandungan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang
17 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang diuji
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan
Lebih terperinciStudi Kasus Pola Kerja Pria dan Wanita dalam Komunitas Petani di Dusun Jrukung, Jawa Tengah
-, l!i STRUKTUR ALOKASI TENAGA KERJA RUMANTANGGA PETAHl Dl PEDESAAN ClULU JAWA Studi Kasus Pola Kerja Pria dan Wanita dalam Komunitas Petani di Dusun Jrukung, Jawa Tengah Oleh MARLYN TUA FELIX SITORUS
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2005 sampai Pebruari 2006. Tempat penelitian di Kebun Tajur I UPT Kebun Percobaan IPB Unit Kegiatan Pusat Kajian
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan
Lebih terperinciTinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik
42 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Jagung Hibrida BISI-18 Nama varietas : BISI-18 Tanggal dilepas : 12 Oktober 2004 Asal : F1 silang tunggal antara galur murni FS46 sebagai induk betina dan galur murni
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta di Jumantono, Karanganyar. Pelaksanaan penelitian
Lebih terperinci+ PENGARUH GARA PENEMPATAN PUPUM DASAR DAN DOSlS N TERNWDAP PERTUMBUHWN DAN PRODUKSC JAGUNG NlBRlDA IPB 4
133&!5-- ldl/ /44d + PENGARUH GARA PENEMPATAN PUPUM DASAR DAN DOSlS N TERNWDAP PERTUMBUHWN DAN PRODUKSC JAGUNG NlBRlDA IPB 4 Oleh ASRl AMDARYATI A 20 0462 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Pertanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Pertanaman Hasil analisis tanah awal menunjukkan bahwa tanah lokasi penelitian tergolong agak masam dengan ph 5.6. Menurut Sundara (1998) tanaman tebu masih dapat
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013- Januari 2014 di Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung dan Laboratorium Rekayasa Sumber
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2009 di Kebun Karet Rakyat di Desa Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi penelitian yang digunakan merupakan milik
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG POTENSI TANAMAN RPS-GE SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BIONUTRIEN YANG. DIAPLIKASIKAN PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa)
KAJIAN TENTANG POTENSI TANAMAN RPS-GE SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BIONUTRIEN YANG DIAPLIKASIKAN PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stadia Pertumbuhan Kedelai Stadia pertumbuhan kedelai secara garis besar dapat dibedakan atas pertumbuhan vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK TEWHABDAP
PENGARUH PUPUK TEWHABDAP (Piper retrofractu??~ VWHL. ) ED1 SANTOSA A 26,1047 JUWUSWN BUD1 DAYA PERTWNIAN FAKULTAS PEWTANIAM INSTITUT PERTANIAM BOGOR 19 94 ED1 SANTOSA. Pengaruh pupuk buatan NPK Mg dan
Lebih terperinciRESPON TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis) TERHADAP PUPUK NPK ( ) DI DATARAN TINGGI. Oleh GANI CAHYO HANDOYO A
RESPON TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis) TERHADAP PUPUK NPK (16 20 29) DI DATARAN TINGGI Oleh GANI CAHYO HANDOYO A34102064 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian Blok I Blok II Blok III TS 1 K TS 2 J TS 3 K TS 2 TS 1 J K J TS 3 TS 3 TS 2 TS 1 Keterangan : J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur TS 1 :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn ialah salah satu tanaman pangan yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Hal ini disebabkan jagung
Lebih terperincikami dari siksa neraka!" (Ali 'Imran 191) "Ohne wuchstof f, kein wachstumlt
Orang-orang yang mengingat Tuhan, sewaktu berdiri dan duduk, dan sewaktu berbaring, dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi, &an berkata: "Wahai Tuhan Kami! Tidaklah Engkau jadikan (alam)
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian
Lebih terperinciBerdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny
TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAHAN DAN METODE
PENDAHULUAN Tebu ialah tanaman yang memerlukan hara dalam jumlah yang tinggi untuk dapat tumbuh secara optimum. Di dalam ton hasil panen tebu terdapat,95 kg N; 0,30 0,82 kg P 2 O 5 dan,7 6,0 kg K 2 O yang
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Hasil pendataan jumlah produksi serta tingkat penggunaan input yang digunakan dalam proses budidaya belimbing dewa digunakan
Lebih terperinciPENCATATAN USAHATANI
PENCATATAN USAHATANI A. DEFINISI Secara makro, suatu usaha dikatakan layak jika secara ekonomi/finansial menguntungkan, secara sosial mampu menjamin pemerataan hasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat,
Lebih terperinciLampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas
LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas Tanggal Blok Kegiatan Status Prestas Kerja Standar Mahasiswa 22/02/2010 2,4,6,9 Pemupukan Dolomite 23/02/2010 26,27,29,30
Lebih terperinci- PENGARUH JARAK TANAM DAN WAKTU PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG BOGOR (CUigna aubterranea (L.) Verdcourt)
- PENGARUH JARAK TANAM DAN WAKTU PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG BOGOR (CUigna aubterranea (L.) Verdcourt) DUDY ARFlAN A 24.0523 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANlAN INSTITUT
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI, Kecamatan Tanjung Karang Barat. Kota Bandar Lampung, mulai bulan Mei sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 4.1. Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis ragam dan uji BNT 5% tinggi tanaman disajikan pada Tabel 1 dan Lampiran (5a 5e) pengamatan tinggi tanaman dilakukan dari 2 MST hingga
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Karakteristik Latosol Cikabayan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bahan tanah yang digunakan dalam percobaan pupuk organik granul yang dilaksanakan di rumah kaca University Farm IPB di Cikabayan, diambil
Lebih terperinciMATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion
MATERI-9 Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Pengelolaan tanaman secara intensif, disadari atau tidak, dapat menjadi penyebab munculnya kekurangan ataupun keracunan unsur
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian
I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,
Lebih terperinci(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN.
STUDI CABE JAWA BIASA (Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN (Hibah Bersaing) 1. Dr. Ir. Maya Melati, MS, MSc (Peneliti
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN BUAH DALAM LARUTAN CaCl 2 TERHADAP KUALITAS TOMAT (Lycopersicon esculentum) Oleh : Mawardi A
PENGARUH PERENDAMAN BUAH DALAM LARUTAN CaCl 2 TERHADAP KUALITAS TOMAT (Lycopersicon esculentum) Oleh : Mawardi A00499046 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 PENGARUH
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan pada Uji F 5% dan disajikan pada Tabel 4.1. Nilai uji tengah DMRT
29 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh nyata perlakuan pada Uji F 5% dan disajikan pada Tabel 4.1. Nilai uji tengah DMRT dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DOLOMIT DAN TSP TERHADAP KlMlA LATOSOL, SERAPAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
PENGARUH PEMBERIAN DOLOMIT DAN TSP TERHADAP KlMlA LATOSOL, SERAPAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Oleh S A R K A D JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITLTT PEPTAXIAN BOGOR RINGKASAN
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 39 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN
Lebih terperinciProgram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Mahasiswa 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping
KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI STEVIA DI KABUPATEN KARANGANYAR Audina Yuniarsanty 1, Darsono 2 dan Agustono
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tebu (Saccharum officinarum L) merupakan tanaman tropis berasal dari Asia ataupun Papua yang pengembangannya hingga daerah sub tropis sampai batas 19 º LU dan 35 º LS (Bakker
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 19 ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) Nur Edy Suminarti 1) 1) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 e-mail
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Kartini,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman sorgum mempunyai daerah adaptasi
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 50 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Vol. 1, No. 1: 50 54, Januari 2013 PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,
20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian
Lebih terperinciCH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Agroklimat Wilayah Penelitian Dari hasil analisis tanah yang dilakukan pada awal penelitian menunjukan bahwa tanah pada lokasi penelitian kekurangan unsur hara
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik Jarak antar larikan : 25 cm Populasi : Luas Lahan / Jarak tanam : 10.000 / 0,25 m : 40.000 tanaman Kebutuhan Pupuk K1 Urea 100 kg /Ha : Dosis / Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanis merupakan bahan yang sering digunakan untuk keperluan produk olahan pangan seperti makanan dan minuman baik skala rumah tangga maupun industri. Pemanis yang
Lebih terperinciPengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep
Pengembangan Varietas Lokal Sumenep Zainal Arifin 1), Nurul Istiqomah 1) dan Fatmawati 2) 1)BPTP Jawa Timur, Jl. Raya Karangploso Km. 4 Po Box 188 Malang 6511 Jawa Timur 2)Balai Penelitian Tanaman Serealia
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan jagung masing-masing menunjukan perbedaan yang nyata terhadap tinggi
Lebih terperinci