BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
|
|
- Bambang Makmur
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian keseluruhan alat yang telah direalisasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang sudah terealisasi telah sesuai dengan spesifikasi alat. Pengujian yang dilakukan penguian sensor tegangan, pengujian sensor arus ACS712, pengujian keluaran sistem dengan tegangan masukan power supply, pengujian melakukan pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya dan power supply, pengujian ON/OFF Port beban, duty cycle dan tampilan LCD Pengujian sensor tegangan Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran sensor tegangan yang telah dibaca oleh mikrokontroller. Berikut ini adalah data hasil dari pengujian sensor tegangan yang terbaca oleh mikrokontroller: Tabel 4.1. Pengujian sensor tengangan Tegangan masukan Tegangan yang terbaca mikrokontroller Ralat % 5V 5.09V 1,80% 8V 8.10V 1,25% 10V 10.12V 1,20% 12V 12.14V 1,17% 14V 14.16V 1,14% 16V 16.20V 1,26% 18V 18.23V 1,28% 20V 20.25V 1,25% Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tegangan masukan dengan yang terbaca oleh arduino memiliki ralat rata-rata 1,29%. Pada pembacaan data terlihat bahwa data yang diterima sudah mendekati data yang diinginkan. Yang berarti sensor tegangan sudah cukup baik untuk digunakan pada skripsi ini. Berikut adalah rumus cara menghitung ralat : Ralat = Tegangan masukan Tegangan yg terbaca arduino Tegangan masukan x 100% (4.1) 29
2 4.2. Pengujian sensor arus ACS712 Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran sensor arus ACS712 yang telah dibaca oleh mikrokontroller. Berikut ini adalah data hasil dari pengujian sensor tegangan yang terbaca oleh mikrokontroller: Tabel 4.2. Pengujian Sensor arus ACS712 Arus Tegangan yang terbaca mikrokontroller 0A 2.477V 0.2A 2.481V 0.4A 2.495V 0.6A 2.514V 0.8A 2.533V 1A 2.573V 1.2A 2.596V 1.4A 2.611V 1.6A 2.639V 1.8A 2.674V 2A 2.692V Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sensor dapat bekerja sesuai fungsinya ketika terjadi perubahan arus maka nilai keluaran sensor yang terbaca oleh arduino berubah sesuai dengan perubahan arus. Yang berarti sensor ini cukup baik digunakan pada skripsi ini Pengujian keluaran sistem dengan tegangan masukan power supply Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari buck-boost converter dengan cara menguji hasil keluaran dari sistem terhadap nilai tegangan masukan yang berubah-ubah. Karena nilai tegangan keluaran dari panel yang berubah ubah, maka rancangan skripsi ini harus dapat mempertahankan nilai tegangan keluaran sistem sehingga sesuai untuk melakukan pengisian baterai. Pengujian dilakukan menggunakan tegangan masukan power supply yang dapat diubah-ubah nilai tegangannya. Pengujian ini dilakukan tanpa menggunakan beban. Berikut ini adalah data dari hasil pengujian yang dilakukan : Gambar 4.1 Diagram pengujian keluaran sistem dengan tegangan masukan power supply 30
3 Gambar 4.2. Pengujian keluaran sistem dengan tegangan masukan power supply Tabel 4.3. Pengujian keluaran sistem dengan tegangan masukan power supply Vin Uji Vout ke 1 Uji Vout ke 2 8V 13,93V 14,16V 9V 13,98V 14,14V 10V 14,21V 13,46V 11V 14,43V 14,48V 12V 14,60V 14,49V 13V 14,68V 15,42V 14V 14,50V 14,54V 15V 14,46V 14,50V 16V 15,57V 13,47V 17V 14,44V 15,68V 18V 14,43V 15,07V 19V 15,06V 14,38V 20V 15,13V 15,16V 31
4 Dapat dilihat dari Tabel 4.3 bahwa nilai keluaran sistem berkisar 14-15V dengan menggunakan tegangan masukan power supply yang dapat diubah-ubah nilai tegangannya antara 8-20V, dimana nilai tegangan keluaran sistem tersebut merupakan nilai ideal yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai 12V yaitu berkisar 13,8V- 14,4V. Pengukuran pada Tabel 4.3 dilakukan dengan mengunakan multimeter tegangan yang diukur langsung pada keluaran buck-boost Pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sistem dapat melakukan pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan panel surya. Seperti yang diketahui bahwa nilai keluaran panel surya berubah-ubah tergantung pada kondisi cuaca, sehingga perlu dilakukan pengujian pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan panel surya. Pengujian ini dilakukan di tempat terbuka agar panel surya mendapat cahaya matahari secara langsung. Pengukuran nilai pada Tabel 4.4 dilakukan secara berkala dengan menggunakan multimeter. Gambar 4.3. Diagram pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya 32
5 Gambar 4.4. Pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya Tabel 4.4. Pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya Jam Vout panel surya Arus Vout charging Vbaterai ,37V 1,3A 14,45V 12,22V ,60V 1,1A 14,27V 12,40V ,70V 1,1A 14,19V 12,68V ,29V 1,0A 14,48V 12,96V ,89V 0,8A 14,16V 13,28V ,80V 0,8A 14,51V 13,70V ,96V 0,7A 14,13V 13,83V Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sistem dapat melakukan pengisian baterai dengan tegangan masukan panel surya. Pada Gambar 4.3 digunakan 2 multimeter yang digunakan untuk mengukur arus yang dikeluarkan panel surya dan pada multimeter tegangan digunakan untuk mengukur tegangan panel surya, dan tegangan baterai yang seperti pada Tabel 4.4 Terlihat bahwa nilai arus yang diukur setiap 15 menit sekali semakin lama semakin kecil seiring dengan bertambahnya nilai tegangan baterai. 33
6 Hal ini disebabkan karena baterai kondisi baterai yang hampir penuh. dengan menggunakan baterai 12V 7Ah maka didapat perhitungan energi yang diisikan ke baterai sebagai berikut: Energi maksimal yang tersimpan pada baterai E = V x Q (4.2) E = 13,8 x 7 E = 96,6 Wh Energi yang diisikan baterai dengan data dari Tabel 4.4. o Ah = I x t (4.3) Ah = 1,3 x 900 Ah = = 0,32Ah E = V x Q (4.4) E = 14,45 x 0,32 E = 4,61 Wh o Ah = I x t Ah = 1,1 x 900 Ah = = 0,27Ah E = V x Q E = 14,27 x 0,27 E = 3,85 Wh o Ah = I x t Ah = 1,1 x 900 Ah = = 0,27Ah E = V x Q E = 14,19 x 0,27 E = 3,83 Wh 34
7 o Ah = I x t Ah = 1,0 x 900 Ah = = 0,25 Ah E = V x Q E = 14,48 x 0,25 E = 3,62 Wh o Ah = I x t Ah = 0,8 x 900 Ah = = 0,2Ah E = V x Q E = 14,16 x 0,2 E = 2,83 Wh o Ah = I x t Ah = 0,8 x 900 Ah = = 0,2Ah E = V x Q E = 14,51 x 0,2 E = 2,90 Wh Energi yang terisikan pada baterai saat dilakukan pengujian pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan panel surya. E total = 4,61 + 3,85 + 3,83 + 3,62 + 2,83 + 2,90 = 21,67 Wh (4.5) Dari perhitungan energi total pada saat melakukan pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan panel surya maka energi yang terisi adalah 21,67 Wh atau sekitar 22,57% dari kapasitas baterai maksimal, Dapat disimpulkan bahwa alat ini bisa melakukan pengisian ulang baterai dengan menggunakan tegangan masukan panel surya. 35
8 4.5. Pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat melakukan pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan yang bervariasi. Pengujian ini dilakukan menggunakan power supply sebagai sumber tegangan masukan sistem. Untuk pengujian pada Tabel 4.5 digunakan nilai tegangan 20V sebagai tegangan masukan sistem, sedangkan pada Tabel 4.6 digunakan nilai tegangan 8V sebagai tegangan masukan sistem. Gambar 4.5. Diagram pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply Gambar 4.6. Pengujian pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply 36
9 Tabel 4.5. Pengujian sistem pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply 20V Jam Arus Vout Charging V baterai ,5A 14,55V 12,22V ,3A 14,17V 12,60V ,3A 14,37V 12,98V A 14,48V 13,36V ,8A 14,56V 13,58V ,7A 14,35V 13,80V Tabel 4.6. Pengujian sistem pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply 8V Jam Arus Vout Charging V baterai ,4A 14,53V 12, ,3A 14,66V 12, ,1A 14,32V 12, A 14,44V 13, ,8A 14,53V 13, ,7A 14,33V 13,84 Berdasarkan Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 maka dapat dilihat bahwa sistem dapat melakukan pengisian baterai dengan tegangan masukan power supply. Pada Tabel 4.5 digunakan nilai tegangan power supply 20V ini menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja saat buck mode dan pada Tabel 4.6 digunakan tegangan power supply 8V ini menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja saat boost mode. Pada pengujian ini digunakan tegangan masukan 8V dan 20V karena sistem ini hanya dapat bekerja antara tegangan masukan 8-20V untuk melakukan pengisian baterai. 37
10 Dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat melakukan pengisian baterai dengan menggunakan tegangan masukan power supply. Pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran seperti Gambar 4.5 dengan menggunakan multemeter digunakan untuk mengukur tegangan keluaran buck-boost dan tegangan baterai setiap 15 menit yang terlihat pada Tabel 4.5 dan Tabel Pengujian ON/OFF port beban Pengujian ON/OFF port beban ini dilakukan untuk mengetahui cara kerja rancangan port beban yang telah dibuat. Port beban ini akan ON apabila kondisi baterai sudah terbaca 13,8V oleh Arduino, maka pin D3 Arduino akan HIGH untuk mengaktifkan port beban. Port beban akan OFF saat kondisi baterai terbaca 12,5V maka pin D3 pada arduino akan LOW untuk mematikan port beban. Gambar 4.7. Diagram pengujian kondisi port beban saat OFF Gambar 4.8. Pengujian kondisi port beban saat OFF Gambar 4.9. Diagram pengujian kondisi port beban saat ON 38
11 Gambar Pengujian kondisi port beban saat ON Tabel 4.7. Pengujian ON/OFF port beban Percobaan ke- Kondisi ON Kondisi OFF Keterangan Percobaan 1 13,8Volt 12,5Volt Berhasil Percobaan 2 13,9Volt 12,6Volt Berhasil Percobaan 3 13,7Volt 12,4Volt Berhasil Percobaan 4 13,8Volt 12,5Volt Berhasil Pada pengujian port beban ini digunakan lampu sebagai beban. Ketika port beban OFF maka lampu mati seperti terlihat pada Gambar 4.5. Sedangkan saatport beban ON maka lampu akan menyala seperti terlihat pada Gambar 4.6. Melalui Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa sistem dapat mengendalikan port beban sesuai dengan kondisi baterai dengan tingkat keberhasilan 100% Pengujian Duty Cycle Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berubahnya duty cycle pada saat sistem melakukan pengisian baterai. Berikut adalah Gambar keluaran sinyal PWM yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai: 39
12 Gambar Tampilan duty cycle 96% pada osiloskop Gambar Tampilan duty cycle 60% pada osiloskop Gambar Tampilan duty cycle 0% pada osiloskop Pada pengujian ini dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berubah duty cycle sesuai dengan kondisi baterai pada saat melakukan pengisian baterai secara otomatis yang dikendalikan oleh Arduino. Pada saat sensor tegangan baterai dibawah 13,5V maka sistem akan mengirimkan duty cycle 96% seperti yang terlihat pada Gambar 4.11, apabila tegangan baterai 13,5V dan lebih kecil dari 13,8V maka sistem akan mengirmkan duty cycle 60% seperti terlihat pada Gambar
13 saat tegangan baterai 13,8V atau lebih besar maka sistem akan mengirimkan duty cycle 0% dan sistem pengisian baterai akan berhenti seperti terlihat pada Gambar Pengujian tampilan LCD Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat menampilkan nilai tegangan dan arus pada LCD. Gambar Tampilan LCD Gambar Tampilan multimeter arus Gambar Tampilan multimeter tegangan 41
14 Pada pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 4.14 bahwa sistem dapat menampilkan nilai tegangan sistem. Dibandingkan dengan Gambar 4.15 memiliki ralat 1,3%, sedangkan tampilan arus dibandingkan dengan Gambar 4.16 memiliki ralat 1,4% antara tampilan LCD dengan alat ukur. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat menampilkan nilai tegangan dan arus hampir sesuai dengan nilai tegangan yang sebenarnya. 42
BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM 3.1 Rangkaian Blok Diagram Fungsi Setiap Blok Gambar 3.1 Rangkaian Blok Diagram Blok Suplay Blok Fotodioda : Sebagai Sumber Tegangan : Sebagai pendeteksi cahaya Blok Mikrokontroller
Lebih terperinciAndriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Andriani Parastiwi a), Ayu Maulidiyah a), Denda Dewatama a) Abstrak:-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah
Lebih terperinciakan menurunkan tegangan dari solar cell menjadi tegangan yang
BAB HI PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras SOLAR CELL 3 BUCK CONVERTER 0 BATERAI A V BATERAI 9Yol: PENGENDALI UTAMA I Gambar 3.1. Diagram blok rangkaian Gambar 3.1. memperlihatkan diagram
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baterai adalah salah satu media penyimpan energi yang paling umum digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai diarahkan menjadi pengganti
Lebih terperinciRancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter
1 Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter M. Zaenal Effendi ¹, Suryono ², Syaiful Arifianto 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan
Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Solar Cell Dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Prasetyo Iswahyudi Indah Masluchah
Lebih terperinciPerancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya
1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas pengujian serta analisis masing- masing modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing
DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR Dosen Pembimbing Noval Fauzi 2209 105 086 1. Prof.Dr.Ir.Mochamad Ashari, M.Eng.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Untuk mengetahui apakah tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat, dan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan
42 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan ketinggian air dan suhu air sebenarnya.
Lebih terperinciPENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: MUHAMMAD ARDHI HIDAYAT
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat
Lebih terperinciPengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari
1 Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari M. Wildan Hilmi, Soeprapto, dan Hery Purnomo Abstrak Pengendalian kecepatan motor dengan cara motor dikondisikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian, hasil pengujian dan analisis tentang hasil pengujian yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan supaya dapat diketahui apakah
Lebih terperinciKendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol
Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Panel Surya Sel surya adalah suatu peralatan yang merupakan implementasi dari efek fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel surya adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciMODUL 2 Input Data dalam Arduino
MODUL 2 Input Data dalam Arduino I. TUJUAN Mahasiswa mampu mengenal dan memahami maksud maupun penerapan Arduino Mahasiswa dapat menciptakan sebuah karya berbasis Arduino Mahasiswa dapat mengontrol sebuah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat Alat pengunci dan pembuka pintu menggunakan smartphone dengan notifikasi SMS ini menggunakan mikrokontroller ATmega328 yang terdapat pada arduino
Lebih terperinciNAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER
NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM :2201141004 TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER Rangkaian ini merupakan salah satu konverter DC-DC pada Elektronika Daya (ELDA). Dengan rangkaian Buck-Converter ini, kita
Lebih terperinciTeknik Elektromedik Widya Husada 1
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIKUM Nama NIM Kelompok Praktikum :.. :.. :.. : Teknik Elektronika Terintegrasi No. Percobaan Tanggal Percobaan 1. Penguat Inverting 2. Penguat Non Inverting 3. Komparator 4. Penguat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak
RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Andri Wicaksono 1, Ainur Rofiq Nansur, ST, MT. 2,Endro Wahjono, S.ST, MT. 3 Mahasiswa Elektro Industri,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konverter Elektronika Daya Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan daya elektrik dari satu bentuk ke bentuk daya elektrik lainnya di bidang elektronika
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK
Jurnal ELTEK, Vol 12 No 02, Oktober 2014 ISSN 1693-4024 78 DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK Achmad Komarudin 1 Abstrak Krisis energi memicu manusia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE
IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE Istiyo Winarno 1), Marauli 2) 1, 2) Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Selain itu kesadaran akan penyediaan energi listrik masih
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.
RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER. Pitvande Yanuar Hidayat 1, Endro Wahjono, S.ST, MT 2, Ainur Rofiq
Lebih terperinciPERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE
PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK NG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DA MAKSIMUM PANEL SUR BERBASIS PERTURB AND OBSERVE Arifna Dwi Prastiyonoaji *), Trias Andromeda, and Mochammad Facta Departemen
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan langsung pada
Lebih terperinciAuto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah
Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Mudeng, Vicky Vendy Hengki. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Ponco Siwindarto, Ir., MS. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,
Lebih terperinciPROTOTIPE OTOMATISASI POMPA AIR TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLER
PROTOTIPE OTOMATISASI POMPA AIR TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLER Farah Dhyba 1, Rozeff Pramana, S.T., M.T. 2, Fitri Farida, S.Pd., M.T 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Maritim
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1. Modul Sumber Pada modul ini ada 2 output yang tersedia, yaitu output setelah LM7815 dan output setelah LM7805. Saat dilakukan pengujian menggunakan multimeter, output
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN DAN ANALISA
BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil dikembangkan sehingga menjadi sistem yang dapat berjalan sesuai dengan desain
Lebih terperinciSistem Monitoring pada Panel Surya Menggunakan Data logger Berbasis ATmega 328 dan Real Time Clock DS1307
Sistem Monitoring pada Panel Surya Menggunakan Data logger Berbasis ATmega 328 dan Real Time Clock DS1307 Handi Suryawinata 1, Dwi Purwanti 2, dan Said Sunardiyo 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN DAN ANALISA
BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA 4.1 Penerapan Sistem Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem, yang dapat berjalan sesuai dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN BATERAI PADA DC POWER HOUSE
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENYIMPANAN BATERAI PADA DC POWER HOUSE DESIGN AND IMPLEMENTATION OF A BATTERY STORAGE SYSTEM IN DC POWER HOUSE Asrian Pane 1, Ekki Kurniawan S.T., M.T. 2, Kharisma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat
3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penerangan pada rumah secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PENERANGAN DAN MOTION DETECTOR SEBAGAI PROTEKSI KERAMBA PADA SENTRA BUDIDAYA IKAN
1 RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PENERANGAN DAN MOTION DETECTOR SEBAGAI PROTEKSI KERAMBA PADA SENTRA BUDIDAYA IKAN M Saddam Rizky D, M Rif an, ST. MT. dan Ir. Nurussa adah, MT. Abstrak Keramba merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara
Lebih terperinciRaharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1
Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1 PERANCANGAN SISTEM HIBRID SOLAR CELL - BATERAI PLN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (DESIGN OF HYBRID SYSTEM SOLAR CELL - BATERRY - PLN USING PROGRAMMABLE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan
Lebih terperinciPENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR
PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 DESIGN OF MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER SYSTEM BASED ON MICROCONTROLLER
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan hasil yang dicapai dari alat yang dibuat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dirancang dapat bekerja dengan baik
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran
BAB IV PEMBAHASAN Setelah perancangan dan pembuatan peralatan selesai, maka tahap selanjutnya akan dibahas mengenai pembahasan dan analisa dari pengukuran yang diperoleh. Untuk mengetahui apakah rangkaian
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat.
Lebih terperinciPERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)
PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS) Wahyudi Putra 1, Ibnu Kahfi Bachtiar, ST., M.Sc 2, Tonny Suhendra, ST., M.Cs 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Disusun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciRancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil
The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat
Lebih terperinciDesain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan
Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan Pembimbing I Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Pembimbing II Heri Suryoatmojo, ST, MT, Ph.D
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciPenyusun: Tim Laboratorium Energi
Penyusun: Tim Laboratorium Energi Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI BAB Pokok Bahasan Halaman 1 Pengujian Pembangkit Listrik
Lebih terperinciPerancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet
Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa
Lebih terperinci