PERTEMUAN KE 2 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN, KOLOID, DAN PENGANTAR ASAM BASA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERTEMUAN KE 2 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN, KOLOID, DAN PENGANTAR ASAM BASA"

Transkripsi

1 PERTEMUAN KE 2 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN, KOLOID, DAN PENGANTAR ASAM BASA Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mampu menjelaskan sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis), koloid, asam-basa, pengionan air, skala ph, dan jenis asambasa kuat 1

2 1. Sifat-sifat Koligatif Beberapa sifat penting larutan bergantung pada jumlah relatif partikel zat telarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat seperti ini disebut sifat koligatif (colligative properties). Sifat koligatif mencakup penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. 1.1 Penurunan Tekanan Uap Jika zat terlarut bersifat tidak mudah menguap (non-volatile, artinya tidak memiliki tekanan uap yang dapat diukur), tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya. Hubungan antara tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan, dirumuskan melalui hukum Raoult (kimiawan Perancis, Francois Raoult). Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan larutan (p1), adalah tekanan uap pelarut murni (p1 ) dikalikan fraksi mol pelarut dalam larutan (x1), seperti berikut: 0 p 1 = x 1 p 1 Dalam larutan yang mengandung hanya satu zat terlarut yang sulit menguap (atau berwujud padat), x1 = 1 x2, dimana x2 adalah fraksi mol zat terlarut, dengan demikian dapat dituliskan sebagai persamaan berikut: 0 p 1 = (1 x 2 )p p 1 p 1 = p = x 2 p 1 Penurunan tekanan uap ( p) berbanding lurus terhadap konsentrasi zat terlarut (diukur dalam fraksi mol). Mengapa tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murninya? 2

3 Salah satu penyebab terjadinya yaitu meningkatnya ketidakteraturan, yang menurut Hukum II Termodinamika, menunjukkan semakin besarnya kecenderungan berlangsungnya suatu proses. Penguapan meningkatkan ketidakteraturan suatu sistem karena molekul dalam fasa uap lebih tidak teratur dibanding molekul dalam fasa cairan. Larutan lebih tidak teratur dibandingkan pelarut murni, maka selisih ketidakteraturan antara larutan dan uap lebih kecil dibandingkan antara pelarut murni dan uap. Dengan demikian, molekul pelarut lebih kecil kecenderungannya untuk meninggalkan larutan dibandingkan meninggalkan pelarut murni menjadi uap, dan tekanan uap larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap pelarut. Jika kedua komponen larutan mudah menguap (volatile, artinya memiliki telanan uap yang dapat diukur), maka tekanan uap larutan adalah jumah dari tekanan parsial masing-masing komponen. Hukum Raoult berlaku dalam kasus ini sebagai berikut: 0 p A = x A p A 0 p B = x B p B pa dan pb adalah tekanan parsial larutan untuk komponen A dan B; p A 0 dan p B 0 ialah tekanan uap zat murni; dan x A dan x ialah fraksi molnya masing-masing. Tekanan total (p T ) ditentukan berdasarkan hukum Dalton pada persamaan berikut: p T = p A + p B Dalam larutan benzena dan toluena (keduanya memiliki struktur yang mirip dan memiliki gaya antarmolekul yang mirip pula), tekanan uap setiap komponen mematuhi hukum Raoult. Jika fraksi mol benzena adalah x benzena maka fraksi mol toluena adalah 1-x benzena. Larutan benzena-toluena merupakan salah satu dari sedikit contoh larutan ideal (ideal solution), yaitu setiap larutan yang mematuhi hukum Roult, dengan kalor pelarutannya ( Hsolv) bernilai nol. 3

4 Latihan Tekanan uap larutan glukosa ialah 17,01 mmhg pada 20 C, sedangkan tekanan uap air murni ialah 17,25 mmhg pada suhu yang sama. Hitunglah kemolalan larutan. 2. Tekanan uap etanol (C2H5OH) dan 1-propanol (C3H7OH) pada 35 C masingmasing ialah 100 mmhg dan 37,6 mmhg. Asumsikan larutan berperilaku ideal dan hitunglah tekanan parsial etanol dan 1-propanol pada 35 C di atas larutan etanol dalam 1-propanol, dengan fraksi mol etanol adalah 0, Kenaikan Titik Didih Adanya keberadaan zat terlarut yang tidak mudah menguap menurunkan tekanan uap larutan, maka dapat mempengaruhi kenaikan titik didih larutan. Titik didih larutan ialah suhu pada keadaan tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara luar. Gambar menunjukkan diagram fasa air dan perubahan yang terjadi dalam larutan berpelarut air. Gambar Diagram fasa yang menggambarkan kenaikan titik didih (boiling point) dan penurunan titik beku (freezing point) larutan berpelarut air. 4

5 Pada suhu berapapun, tekanan uap larutan dengan zat terlarut padat lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murninya, maka kurva cairan-uap untuk larutan akan terletak di bawah kurva tekanan uap pelarut murninya. Akibatnya, kurva larutan (garis putus-putus) memotong garis horizontal yang bertanda p = 1 atm pada suhu yang lebih tinggi daripada titik didih normal pelarut murni. Analisis Gambar menunjukkan bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih air. Kenaikan titik didih, T b, didefinisikan sebagai: 0 T b = T b T b 0 di mana T b adalah titik didih larutan dan T b adalah titik didih pelarut murni. Karena T b berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, maka berbanding lurus juga dengan kemolalan larutan, sebagai berikut: T b ~ C m T b = K b C m di mana C m adalah kemolalan larutan dan K b adalah tetapan kenaikan titik didih molal. Satuan K b adalah C/m. Tabel di bawah menunjukkan beberapa tetapan kenaikan titik didih molal dan tetapan penurunan titik beku molal cairan yang umum. Tabel Beberapa tetapan kenaikan titik didih molal dan tetapan penurunan titik beku molal. 5

6 1.3 Penurunan Titik Beku Es di jalanan atau trotoar yang beku akan meleleh bila ditaburi garam seperti NaCl atau CaCl2. Cara pelelehan semacam ini berhasil karena garam dapat menurunkan titik beku air. Gambar menunjukkan bahwa penurunan tekanan uap larutan menggeser kurva padatan-cairan ke arah kiri. Akibatnya, garis ini memotong garis mendatar pada suhu yang lebih rendah daripada titik beku air. Penurunan titik beku, T f, didefinisikan sebagai: T f = T f 0 T f di mana T f 0 adalah titik beku pelarut murni dan T f adalah titik beku larutan. T f berbanding lurus dengan kemolalan larutan, sebagai berikut: T f ~ C m T f = K f C m di mana C m adalah kemolalan zat terlarut dan K f adalah tetapan penurunan titik beku molal (Tabel 1.2.1). Satuan K f adalah C/m. Pembekuan melibatkan perubahan dari keadaan tidak teratur ke keadaan teratur. Khusus untuk perubahan wujud, agar proses itu terjadi, energi harus diambil dari sistem. Karena larutan lebih tidak teratur dibandingkan pelarut, maka lebih banyak energi yang harus diambil darinya untuk menciptakan keteraturan dibandingkan pelarut murni. Jadi, larutan memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan pelarut. Latihan 2. Hitunglah titik didih dan titik beku larutan yang mengandung 478 g etilena glikol (CH2(OH)CH2(OH)) dalam 3202 g air. 6

7 1.4 Tekanan Osmosis Banyak proses kimia dan biologi bergantung pada aliran molekul pelarut secara selektif melewati membran berpori dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat. Gambar menggambarkankan fenomena tekanan osmosis. Wadah kiri berisi pelarut murni, wadah kanan berisi larutan. Gambar Tekanan osmosis. (a) Permukaan pelarut murni (kiri) dan permukaan larutan (kanan) pada keadaan awal. (b) Permukaan pelarut murni (kiri) dan permukaan larutan (kanan) setelah proses osmosis terjadi. Kedua wadah dipisahkan oleh membran semipermiabel (semipermeable membrane), yang memungkinkan molekul pelarut melewatinya tetapi menghalangi lewatnya molekul zat terlarut. Pada awalnya, permukaan air di kedua tabung sama tingginya (Gambar 1.4.1a). Setelah beberapa saat, permukaan di bagian kanan mulai naik, dan berlanjut sampai mencapai kesetimbangan. Gerakan neto molekul pelarut melewati membran semipermeabel dari pelarut murni atau larutan encer ke larutan yang lebih pekat disebut osmosis. Tekanan osmosis (osmotic pressure/π) suatu larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan atau mencegah proses osmosis. Seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4.1b tekanan osmosis dapat diukur langsung dari selisih permukaan-permukaan cairan pada keadaan akhir. Apa yang menyebabkan air bergerak secara spontan dari kiri ke kanan? Bandingkan tekanan uap air murni dan tekanan uap air dari larutan (Gambar 1.4.2). Karena tekanan uap air murni lebih tinggi, maka terdapat transfer neto air dari wadah kiri ke 7

8 kanan. Pada waktunya, transfer tersebut akan berlanjut sampai selesai. Gaya serupa menyebabkan air bergerak ke dalam larutan selama osmosis. Tekanan osmosis larutan dinyatakan sebagai: π = C M RT di mana C M adalah kemolaran larutan, R adalah tetapan gas (0,0821 L atm/k mol), dan T adalah suhu mutlak (K). Tekanan osmosis, π, dinyatakan dalam atmosfer. Gambar (a) Tekanan uap yang tidak sama di dalam wadah menyebabkan transfer neto air dari gelas kimia kiri (yang berisi air murni) ke gelas kimia kanan (yang berisi larutan). (b) Pada kesetimbangan, semua air di gelas kimia kiri telah ditransfer ke gelas kimia kanan. Gaya dorong untuk transfer pelarut ini analog dengan gejala osmosis yang ditunjukkan pada Gambar Dari pembahasan di atas, bisa kita perhatikan bahwa kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Jika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama, berarti tekanan osmosisnya sama, maka kedua larutan disebut isotonik. Jika kedua larutan memiliki tekanan osmosis yang tidak sama, maka larutan yang lebih pekat disebut hipertonik dan larutan yang lebih encer disebut hipotonik. 8

9 Gambar Sebuah sel dalam (a) larutan isotonik, (b) larutan hipotonik, dan (c) larutan hipertonik. Fenomena tekanan osmosis dapat kita amati dalam mempelajari kadar sel darah merah, yang terlindungi dari lingkungan eksternal oleh membran semipermeabel. Biokimiawan menggunakan suatu teknik yang dinamakan hemolisis. Sel darah merah di letakkan dalam larutan hipotonik. Karena larutan hipotonik kurang pekat dibandingkan larutan di dalam sel, maka air bergerak ke dalam sel seperti pada Gambar Sel akan mengembang dan akhirnya pecah, membebaskan hemoglobin dan molekul lain. Gambar Dari kiri ke kanan sel darah merah berada dalam: larutan isotonik, larutan hipotonik, dan larutan hipertonik. Latihan 3. Apa artinya bila kita mengatakan bahwa tekanan osmosis suatu sampel air laut adalah 25 atm pada suhu tertentu. 9

10 1.5 Penggunaan Sifat Koligatif untuk Menentukan Massa Molar Sifat koligatif larutan nonelektrolit dapat digunakan untuk menentukan massa molar zat terlarut. Secara teoritis, semua dari keempat sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molar. Namun pada praktiknya, hanya penurunan titik beku dan tekanan osmosis yang digunakan sebab keduanya menunjukkan perubahan yang mencolok. 1. Sebanyak 9,66 g sampel senyawa dengan rumus empiris C5H4 dilarutkan dalam 284 g benzena. Titik beku larutan ialah 1,37 C di bawah titik beku benzena murni. Berapa massa molar dan rumus senyawa molekul tersebut? Penjelasan dan Penyelesaian Penyelesaian soal ini memerlukan tiga tahap. Pertama, perlu menghitung kemolaran larutan dari titik bekunya. Kemudian, jumlah mol senyawa dalam 9,66 g. Akhirnya, dengan membandingkan massa molar hasil percobaan dengan massa molar dari rumus empiris diperoleh rumus molekulnya, C m = T f K f = 1,37 0 C 5,12 0 C/m = 0,267 m Karena ada 0,267 mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut, jumlah mol zat terlarut dalam 284 g benzena, atau 0,284 kg benzena ialah: 0,267 mol 1 kg pelarut x 0,284 kg pelarut = 0,0758 mol Akhirnya kita menghitung massa molar zat terlarut: 9,66 g 0,0758 mol = 127,44 g/mol = 127 g/mol Karena massa rumus C 5 H 4 adalah 64 g dan massa molarnya adalah 127 g/mol, maka rumus molekulnya adalah C10H8 atau naftalena. 10

11 2. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 44,1 g hemoglobin (Hb) dalam air secukupnya sampai volume 1 L. Jika tekanan oasmotik larutan ternyata 12,6 mmhg pada 25 C, hitung massa molar hemoglobin. Penjelasan dan Penyelesaian Informasi yang diberikan memungkinkan untuk menghitung kemolaran larutan. Karena volume larutan adalah 1L, maka dapat dihitung massa molar dari jumlah mol dan massa Hb. Mula-mula menghitung kemolaran larutan: π = C M RT C M = 1 atm π 12,6 mmhg x RT = 760 mmhg 0,0821 L atm K mol x 298 K = 6,78 x 10-4 M Volume larutan ialah 1 L, sehingga larutan ini harus mengandung 6,78 x 10-4 mol Hb. Maka, massa molar Hb adalah sebagai berikut: massa molar Hb = massa Hb mol Hb = 44,1 g 6,78 x 10 4 mol = 6,5 x 104 g/mol Latihan Larutan dari 0,85 g senyawa organik dalam 100 g benzena mempunyai titik beku 5,16 C. Berapa kemolalan larutan dan massa molar zat terlarut tersebut? 2. Sebanyak 202 ml larutan benzena mengandung 2,47 g polimer organik yang memiliki tekanan osmosis 8,63 mmhg pada 21 C. Hitunglah massa molar polimer tersebut. 11

12 1.6 Sifat Koligatif Elektrolit Sifat koligatif elektrolit menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda dengan yang digunakan untuk sifat koligatif nonelektrolit. Alasannya adalah karena larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion dalam larutan, dan dengan demikian satu satuan senyawa elektrolit terpisah menjadi dua atau lebih partikel jika dilarutkan. Contohnya, tiap satuan NaCl terurai menjadi dua ion, Na + dan Cl -. Jadi, sifat koligatif 0,1 m NaCl akan dua kali lebih besar dibandingkan 0,1 m larutan yang mengandung nonelektrolit, seperti sukrosa. NaCl (s) Na + (aq) + Cl (aq) faktor van t Hoff (i) untuk NaCl adalah 2 jika NaCl terdisosiasi sempurna (100%). MgCl3 (s) Mg 2+ (aq) + 2Cl - (aq) faktor van t Hoff (i) untuk MgCl2 adalah 3 jika MgCl2 terdisosiasi sempurna (100%). Pengaruh elektrolit ini terhadap sifat koligatif dapat pula dinyatakan lewat konsep faktor van t Hoff (i): T b = C m t x K b T f = C m t x K f π = C Mt RT C m t adalah kemolalan total dari komponen larutan (pereaksi dan hasil reaksi) C M t adalah kemoralan total dari komponen larutan (pereaksi dan hasil reaksi) Variabel i adalah faktor van t Hoff, yang didefinisikan sebagai berikut: i = jumlah partikel sebenarnya dalam larutan setelah penguraian jumlah satuan rumus yang semula terlarut dalam larutan 12

13 Jadi, i harus bernilai 1 untuk semua nonelektrolit. Untuk elektrolit kuat seperti NaCl dan KNO3, i seharusnya 2, dan untuk larutan elektrolit kuat lainnya seperti Na2SO4 dan MgCl2, i seharusnya 3. Pada kenyataanya, sifat koligatif larutan elektrolit biasanya lebih kecil daripada yang diperhitungkan karena pada konsentrasi yang lebih tinggi, gaya elektrostatik berpengaruh, sehingga kation dan anion saling tarikmenarik. Satu kation dan satu anion yang terikat oleh gaya elektrostatik dinamakan pasangan ion (ion pair). Pembentukan satu pasangan ion menurunkan jumlah partikel dalam larutan sebanyak satu, mengakibatkan berkurangnya sifat koligatif (Gambar 1.6.1). Gambar (a) Ion bebas, (b) Pasangan ion dalam larutan. Pasangan ion seperti ini tidak membawa muatan bersih sehingga tidak dapat menghantarkan listrik dalam larutan. Tabel di bawah ini menunjukkan nilai i yang diukur secara percobaan (measured) dan nilai yang dihitung dengan asumsi pengukuran sempurna (calculated). Latihan 5. Penurunan titik beku dari larutan 0,1 m MgSO 4 ialah 0,225 C. Hitunglah vaktor van t Hoff MgSO4 pada konsentrasi tersebut. 13

14 TUGAS 1 Selamat mengerjakan. 1. Jelaskan mengapa cairan yang digunakan dalam injeksi intravena harus mempunyai tekanan osmosis yang kira-kira sama dengan tekanan osmosis pada darah. 2. Tekanan uap etanol pada 20 C ialah 44 mmhg, dan tekanan uap metanol pada suhu yang sama adalah 94 mmhg, suatu campuran dibuat dari 30 g metanol dan 45 g etanol (dan dapat diasumsikan berperilaku larutan ideal). (a) Hitunglah tekanan uap metanol dan etanol di atas larutan ini pada 20 C, (b) Hitunglah fraksi mol metanol dan etanol dalam uap di atas larutan ini pada 20 C. 3. Feromon ialah senyawa tang dikeluarkan oleh bayak spesies serangga betina untuk menarik serangga jantan. Salah satu senyawa feromon mengandung 80,78% C, 13,56% H, dan 5,66% O. suatu larutan yang mengandung 1,00 g feromon dalam 8,5 g benzena membeku pada 3,37 C. Bbagaimana rumus molekul dan massa molar senyawa tersebut? (titik beku normal benzena murni adalah 5,50 C) 4. Berapa liter antibeku etilenaglikol [CH 2 (OH)CH 2 (OH)] yang perlu Anda tambahkan ke dalam radiator mobil yang berisi 6,50 L air jika suhu musim dingin terendah di daerah Anda adalah -20 C? Hitung titik didih campuran air-etilena glikol ini. Kerapatan etilena glikol ialah 1,11 g/ml. 5. Lisozim ialah enzim yang memecah dinding sel bakteri. Sampel lisozim yang diekstraksi dari putih telor ayam memiliki massa molar 13,930 g. Sebanyak 0,100 g enzim ini dilarutkan dalam 150 g air pada 25 C. Hitung penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan tekanan osmosis larutan ini (Tekanan uap air pada 25 C ialah 23,76 mmhg) 6. Susunlah larutan berikut berdasarkan urutan menurunnya titik beku: (a) 0,10 m Na 3 PO 4, (b) 0,35 m NaCl, (c) 0,20 m MgCl 2, (d) 0,15 m C 6 H 12 O 6. 14

15 2. KOLOID Pada pembahasan sebelumnya, mengenai campuran larutan homogen. Apa yang akan terjadi jika kita menambahkan segenggam pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air dan mengaduknya? Pertama-tama partikel pasir akan tersuspensi tetapi secara perlahan akan mengendap di bagian bawah gelas kimia. Hal tersebut merupakan contoh dari campuran heterogen. Di antara kedua keadaan disebut keadaan intermediet atau suspensi koloid, atau biasa dikenal dengan koloid (colloid). Koloid adalah suatu bentuk campuran heterogen (dua fasa) antara dua atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar secara merata dalam zat lain (medium pendispersi). Ukuran partikel koloid lebih besar dari ukuran zat terlarut normalnya, atau berkisar dari 1 nm sampai dengan 10 3 nm. Koloid tidak memiliki kehomogenan seperti larutan pada umumnya. Baik fase terdispersi (dispersed phase) dan medium pendispersi (dispersing medium), keduanya bisa berwujud gas, cairan, dan padat, dengan kombinasi pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Berbagai tipe koloid. Salah satu cara membedakan koloid dengan larutan adalah melalui efek Tyndall. Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga dapat memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya yang dikenal dengan efek Tyndall. Sedangkan larutan sejati tidak memberikan efek Tyndall. 15

16 Koloid terdapat dalam ukuran molekul yang sangat besar berupa polimer, contohnya adalah protein. sedangkan koloid berukuran kecil memiliki kecenderungan untuk bergabung membentuk suatu klaster, contohnya adalah minyak. Koloid Hidrofilik dan Hidrofobik Koloid terbagi menjadi dua kategori, yaitu: hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (takut air). Koloid hidrofilik biasanya larutan yang mengandung ukuran molekul yang sangat besar seperti protein. Dalam larutan, protein biasanya melipat dengan cara tertentu dan menghasilkan bagian hidrofilik dari molekul yang terkespos ke luar/air, sehingga dapat berinteraksi secara bebas dengan air melalui pembentukan gaya iondipol atau ikatan hidrogen (Gambar 2.1). Gambar 2.1 Gugus hidrofilik di permukaan molekul protein. Koloid hidrofobik biasanya tidak stabil dalam air, partikel molekul akan berkumpul bersama, seperti tetesan minyak jika bersatu dalam air. Koloid hidrofobik dapat distabilkan, dengan adsorpsi ion-ion sehingga dapat berinterkasi dengan air, dan dapat menstabilkan koloid. Gaya tolak-menolak elektrostatik (repulsion) di antara partikel dapat mencegah mereka berkumpul bersama (Gambar 2.2). Gambar 2.2 Stabilisasi koloid hidrofobik 16

17 Cara lain agar koloid hidrofobik dapat distabilkan adalah dengan menambahkan gugus hidrofilik di permukaan koloid, yang digunakan dalam sabun. Molekul sabun terdiri dari bagian kepala yang bersifat hidrofilik (hydrophilic head) dan natrium stearat sebagai ekor nonpolar (hydrophobic tail). Hydrophobic tail dapat melarut dengan molekul minyak di tubuh. Sehingga ketika molekul sabun sudah cukup melarutkan minyak, maka sistem ini akan menjadi larut dalam air karena adanya hydrophilic head di bagian luar molekul sabun. Mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana molekul minyak dapat dihilangkan dengan sabun. 17

18 3. Asam Basa Pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H +, sedangkan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH - ketika dilarutkan dalam air. Penjelasan tersebut berdasarkan penggolongan asam-basa menurut Arrhenius. 3.1 Asam dan Basa Bronsted-Lowry Asam Bronsted-Lowry sebagai zat yang mampu memberikan proton, dan basa Bronsted-Lowry sebagai zat yang mampu menerima proton. Pasangan asam-basa konjugasi, didefinisikan sebagai suatu asam atau basa konjugasinya atau suatu basa dan asam konjugasinya. Basa konjugasi dari suatu asam Bronsted-Lowry ialah spesi yang tersisa ketika suatu proton pindah dari asam tersebut. Sebaliknya, suatu asam konjugasi dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa Bronsted-Lowry. Setiap asam Bronsted-Lowry memiliki satu basa konjugasi, dan setiap basa Bronsted- Lowry memiliki satu asam konjugasi. Sebagai contoh, ion C2H3O2 - adalah basa konjugasi dari asam asetat (HC2H3O2) dan sebaliknya asam asetat (HC2H3O2) adalah asam konjugasi dari ion C2H3O2 -. Sebagai contoh lain, H3O + adalah asam konjugasi dari basa H2O. Pengionan asam asetat dapat dinyatakan sebagai berikut: HC2H3O2 dan C2H3O2 - merupakan pasangan asam-basa konjugasi, dan H2O dan H3O + merupakan pasangan asam-basa konjugasi yang lain. Definisi Bronsted-Lowry juga memungkinkan menggolongkan amonia sebagai basa karena kemampuannya menerima proton: 18

19 Dalam hal ini, NH4 + ialah asam konjugasi dari basa NH3 dan OH - adalah basa konjugasi dari asam H2O. Perhatikan bahwa atom dalam basa Bronsted-Lowry yang menerima ion H + harus memiliki sepasang elektron bebas (non-ikatan). Kasus lain yaitu NaOH, yang dapat dikatakan bukan basa Bronsted-Lowry karena tidak dapat menerima proton. Namun, NaOH ialah elektrolit kuat yang terionisasi sempurna dalam larutan. Ion OH - hasil pengionan memang merupakan basa Bronsted-Lowry karena ion ini dapat menerima proton: H3O + (aq) + OH - (aq) 2H2O (l) Jadi, bila menyebut NaOH atau hidroksida logam lainnya sebagai basa, sebenarnya mengacu pada spesi OH - yang berasal dari hidroksida. Ion hidronium (H3O + ) merupakan suatu proton yang terhidrasi di dalam air. Dalam kenyataannya, proton ini mungkin saja berasosiasi dengan lebih dari satu molekul H2O dan mempunyai rumus yang lebih rumit seperti H5O2 + atau H9O4 +. Akan tetapi, kita akan selalu menggunakan ion hidronium untuk menyatakan proton terhidrasi, karena spesi inilah yang paling banyak terbentuk. Agar penulisannya lebih sederhana kita akan menggunakan H + bila membahas konsentrasi ion hidrogen. Ingatlah selalu bahwa lambang H + sebetulnya mewakili struktur terhidrasi H3O + sehingga keduanya merupakan spesi yang sama dalam larutan. 3.2 Asam dan Basa Lewis Asam menurut Lewis adalah spesi penerima pasangan elektron (akseptor), sedangkan basa adalah spesi pemberi pasangan elektron (donor). Penekanan asam-basa berdasarkan Lewis pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan ikatan. Sebagai contoh, senyawa BF3 berperan sebagai asam dan NH3 berperan sebagai basa. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi di antara keduanya. 19

20 Latihan Tentukan pasangan asam-basa konjugasi untuk reaksi: 2. Di antara pasangan berikut, mana yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi: a. HNO2, NO2 - b. H2CO3, CO3 2- c. CH3NH3 +, CH3NH2 3.3 Sifat Asam-Basa dari Air Air merupakan pelarut yang unik. Salah satu sifat khasnya ialah kemampuannya untuk bertindak baik sebagai asam maupun sebagai basa. Air berfungsi sebagai basa dalam reaksi dengan asam seperti HCl dan HNO3, dan air berfungsi sebagai asam dalam reaksi dengan basa seperti NH3. Air merupakan elektrolit yang sangat lemah dan merupakan pengantar listrik yang buruk meskipun hanya sedikit terionisasi: Reaksi di atas dinamakan dengan pengionan air, dengan reaksi komplit sebagai berikut: Pasangan asam-basa konjugasinya ialah (1) H2O (asam) dan OH - (basa) dan (2) H3O + (asam) dan H2O (basa). 20

21 3.4 Hasil Kali Ion dari Air Dalam mempelajari reaksi asam-basa dalam larutan berpelarut air, kuantitas yang penting adalah konsentrasi ion hidrogen. Dengan menyatakan proton sebagai H3O + atau H +, kita dapat menuliskan tetapan kesetimbangan untuk pengionan air sebagai berikut: K c = [H 3O + ][OH ] [H 2 O] atau K c = [H+ ][OH ] [H 2 O] karena fraksi molekul air yang terionisasi sangat kecil, konsentrasi air, yaitu [H2O], hampir tidak berubah, dengan demikian: Kc [H2O] = Kw = [H + ][OH - ] Tetapan kesetimbangan Kw dinamakan tetapan hasilkali ion, yakni hasilkali antara konsentrasi molar ion H + dan ion OH - pada suhu tertentu. Dalam air murni pada 25 C, konsentrasi ion H + sama dengan konsentrasi ion OH - dan diketahui sebesar [H + ] = 1,0 x 10-7 M dan [OH - ] = 1,0 x 10-7 M. Jadi, pada 25 C: Kw = [H + ][OH - ] = 1,0 x 10-7 x 1,0 x 10-7 = 1,0 x Apabila ion [H + ] = [OH - ], larutan berpelarut air netral. Dalam larutan asam, kelebihan ion H + atau [H + ] > [OH - ]. Dalam larutan basa ada kelebihan ion hidroksida sehingga [H + ] < [OH - ]. Dalam praktiknya, kita dapat mengubah konsentrasi ion H + atau OH - dalam larutan, tetapi kita tidak dapat mengubahnya sendiri. Jika kita 21

22 menyesuaikan larutan supaya [H + ] = 1,0 x 10-6 M, konsentrasi OH - harus berubah menjadi: Latihan 7. Hitunglah konsentrasi ion OH - dalam larutan HCl yang konsentrasi ionnya 1,3 M. 3.5 ph Ukuran Keasaman Karena konsentrasi ion H + dan OH - dalam larutan sering kali sangat kecil dan sulit diukur, maka biokimiawan Denmark Soren Sorensen pada tahun 1909 mengajukan cara pengukuran yang lebih praktis yang disebut dengan ph. ph suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter): ph = -log [H3O + ] atau ph = -log [H + ] Karena ph pada dasarnya hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion hidrogen, larutan asam dan larutan basa pada 25 C dapat diidentifikasi berdasarkan nilai ph-nya, seperti berikut: Larutan asam: [H + ] > 1,0 x 10-7, ph < 7,00 Larutan basa: [H + ] < 1,0 x 10-7, ph > 7,00 Larutan netral: [H + ] = 1,0 x 10-7, ph = 7,00 ph meningkat dengan menurunnya [H + ]. Dalam laboratorium, ph larutan dapat diukur dengan ph meter (Gambar 3.4.1). Tabel memuat ph dari sejumlah cairan dan gas yang lazim. 22

23 Gambar ph meter digunakan untuk menentukan ph larutan di laboratorium. Tabel memuat ph sejumlah cairan dan gas yang lazim Sampel Nilai ph Cairan getah lambung 1,0-2,0 Jus Liman 2,4 Cuka 3,0 Jus grapefruit 3,2 Jus orange 3,5 Urine 4,8-7,5 Ludah 6,4-6,9 Susu 6,5 Air murni 7,0 Darah 7,35-7,45 Air mata 7,4 Skala poh yang analog dengan skala ph dapat dibuat dengan menggunakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidroksida. Jadi, kita mendefinisikan poh sebagai: poh = -log [OH - ] [H + ][OH - ] = Kw = 1,0 x (log [H + ] + log [OH - ]) = -log (1,0 x ) -log [H + ] - log [OH - ] = 14,00 ph + poh = 14,00 23

24 Latihan Asam nitrat (HNO3) digunakan dalam proses pembuatan pupuk, zat pewarna, obat-obatan, dan bahan peledak. Hitunglah ph dari suatu larutan HNO3 yang mempunyai konsentrasi ion hidrogen 0,76 M. 2. ph sejenis jus orange adalah 3,33. Hitunglah konsentrasi ion H Konsentrasi ion OH - dalam sampel darah ialah 2,5 x 10-7 M. Berapa ph darah? 3.6 Kekuatan Asam dan Basa Asam kuat ialah elektrolit kuat, yang dianggap terionisasi sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam anorganik: asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3), asam perklorat (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4): Perhatikan bahwa H2SO4 merupakan asam diprotik, tetapi yang diperhatikan hanyalah tahapan pertama ionisasi. Pada kesetimbangan, molekul asam kuat teionisasi semua. Kebanyakan asam terioniasasi hanya sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan ke dalam asam lemah. Pada kesetimbangan, larutan berpelarut air dari asam lemah mengandung campuran antara molekul asam yang tidak terionisasi, ion H3O +, dan basa konjugasi. Contoh asam lemah antara lain: asam hidrofluoriat (HF) dan ion amonium (NH4 + ). Kekuatan asam lemah sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi. Terbatasnya ionisasi asam lemah berkaitan dengan tetapan kesetimbangan ionisasi. 24

25 Basa kuat ialah semua elektrolit kuat yang terionisasi sempurna dalam air, yang mencakup hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah tertentu, seperti: NaOH, KOH, dan Ba(OH)2. Basa lemah, sama seperti asam lemah, adalah elektrolit lemah. Amonia ialah basa lemah, yang sangat sedikit terionisasi dalam air. Beberapa hal yang perlu diketahui: a. Jika asamnya kuat, basa konjugasinya sangat lemah. b. H3O + adalah asam terkuat yang terdapat dalam larutan berpelarut air. Asamasam yang lebih kuat daripada H3O + bereaksi dengan air menghasilkan H3O + dan basa konjugasinya. Jadi, HCl yang merupakan asam yang lebih kuat daripada H3O +, bereaksi dengan air secara sempurna membentuk H3O + dan Cl -. Asam-asam yang lebih lemah daripada H3O + bereaksi dengan air jauh lebih sedikit, menghasilkan H3O + dan basa konjugasinya. Sebagai contoh, kesetimbangan berikut ini cenderung bergeser ke sebelah kiri: c. Ion OH - adalah basa terkuat yang terdapat dalam larutan berpelarut air. Basa yang lebih kuat daripada OH - bereaksi dengan air menghasilkan OH - dan asam konjugasinya. Sebagai contoh, ion oksida (O 2- ) ialah basa yang lebih kuat daripada OH -, sehingga ion ini bereaksi sempurna dengan air sebagai berikut: 25

26 Dengan alasan ini ion oksida tidak ada dalam larutan berpelarut air. Gambar memuat daftar dari beberapa pasangan asam-basa konjugasi dalam urutannya berdasarkan kekuatannya. Latihan Hitunglah ph dari larutan: (a) Larutan HCl 1,0 x 10-3 M, (b) larutan Ba(OH)2 0,02 M, (c) larutan Ba(OH)2 1,8 x 10-2 M. TUGAS 2 Selamat mengerjakan. 1. Identifikasi pasangan asam-basa konjugasi dalam setiap reaksi ini. 26

27 2. Berikan asam konjugasi dari setiap basa berikut: (a) HS -, (b) HCO3 -, (c) HPO4 2-, (d) HSO4 -, (e) NO2 -, (f) SO Berikan basa konjugasi dari setiap asam berikut: (a) CH2ClCOOH, (b) HIO4, (c) H 3 PO 4, (d) HSO - 4, (e) HCOOH, (f) HClO. 4. Hitunglah konsentrasi ion hidrogen dalam mol per liter untuk setiap larutan berikut: (a) larutan yang ph-nya 5,20, (b) larutan yang ph-nya 16,00, (c) larutan yang konsentrasi hidroksidanya 3,7 x 10-9 M. 5. Hitunglah ph setiap larutan berikut: (a) 0,001 M HCl, (b) 0,76 M KOH, (c) 2,8 x 10-4 M Ba(OH)2, (d) 5,2 x 10-4 M HNO3. 6. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 18,4 g HCl dalam 662 ml air. Hitunglah ph larutan (Anggap bahwa volume larutannya juga 662 ml) 7. Golongkan setiap spesi berikut ke dalam asam kuat atau asam lemah: (a) HNO3, (b) HF, (c) H2SO4, (d) HSO4 -, (e) H2CO3, (f) HCO3 -, (g) HCl, (H) HCN. 27

Sifat-sifat Fisis Larutan

Sifat-sifat Fisis Larutan Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Uraian Materi Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap

Lebih terperinci

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN

Lebih terperinci

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun

Lebih terperinci

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam

Lebih terperinci

I Sifat Koligatif Larutan

I Sifat Koligatif Larutan Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah

Lebih terperinci

20 % w/w = 100% 26.67% x =

20 % w/w = 100% 26.67% x = massa zat terlarut (g) %w/w = x100% massa larutan (g) Contoh : hitung %berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air Jawab : 20 % w/w = 100% 26.67% 20 + 55 x = Contoh : 50 ml alkohol

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya.

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak

Lebih terperinci

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan 2. LARUTAN 1. Sifat Dasar Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah.

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

TEORI ASAM BASA Secara Umum : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Asam Basa : : Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah Garam : Cairan yang berasa asin TEORI

Lebih terperinci

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. KONSENTRASI LARUTAN B. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak

Lebih terperinci

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll LOGO Bab 08 Asam Basa Apa yang terjadi? - Koma - Tulang keropos - Sesak napas - dll 1 Ikhtisar Teori Asam Basa Sifat Asam-Basa dari Air ph-suatu ukuran keasaman Kesetimbangan Asam-Basa Lemah dan Garam

Lebih terperinci

Sulistyani M.Si

Sulistyani M.Si Sulistyani M.Si Email:sulistyani@uny.ac.id + Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Secara kuantitatif,

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi. PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air!

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air! Soal dan Pembahasan Fraksi Mol Soal dan Pembahasan 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air! Menentukan kemolalan Dimana m = kemolalan larutan p = massa pelarut n = jumlah mol

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan

Lebih terperinci

LOGO TEORI ASAM BASA

LOGO TEORI ASAM BASA LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi

Lebih terperinci

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan BABI Sifat Koligatif Larutan Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006 Kamu tentu pernah menjenguk orang sakit di rumah sakit. Pernahkah kamu melihat orang sakit yang diberi cairan infus. Apakah sebenarnya cairan

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. 1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A

UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A Catatan : Boleh menggunakan kalkulator, tetapi bukan kalkulator hp atau sejenisnya. 1.. Larutan 1 molal NaOH (Ar Na = 23 g/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN LARUTAN

KIMIA TERAPAN LARUTAN KIMIA TERAPAN LARUTAN Pokok Bahasan A. Konsentrasi Larutan B. Masalah Konsentrasi C. Sifat Elektrolit Larutan D. Sifat Koligatif Larutan E. Larutan Ideal Pengantar Larutan adalah campuran homogen atau

Lebih terperinci

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan A. Pengertian Asam Basa Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA XI SMA 217 S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan a. proton d. ion H b. elektron e.

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Cairan berasa asam dan dapat Asam : memerahkan kertas lakmus biru Basa : Garam : Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah

Lebih terperinci

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 9 Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya

Lebih terperinci

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA KIMIA LARUTAN Pada topik ini larutan yang dimaksud dibatasi pada larutan dengan pelarut air (aqueous solution). Air merupakan pelarut universal, tersedia melimpah, mudah untuk dimurnikan dan tidak beracun.

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit larutan adalah campuran homogen (serba sama) dari dua macam zat atau lebih. Jumlah zat yang paling banyak dalam suatu larutan disebut pelarut (solvent), sedangkan

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA Peta Konsep berikut : Dari Peta konsep yang terlukiskan diatas maka akan dibuat ringkasan materi sebagai LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PENENTUAN TITIK BEKU Nama Mahasiswa NIM : Ita Permadani : M0311040 Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011 Kelompok : 13 Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita LABORATORIUM

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA I. Teori Dasar Kita sering menjumpai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan, seperti jeruk, apel, dll., mengandung asam. Amonia rumah tangga, bahan pembersih,

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013 Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem KESETIMBANGAN FASA Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh

Lebih terperinci

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Perhatikan gambar diagram P-T berikut: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis 2. Adanya

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DEFINISI Sifat koligatif larutan : sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada banyakknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri

Lebih terperinci

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN OLEH ANDRE YULANDA MISWAR : 111 0913 049 DEONA ERION : 111 0913 047 EKO FIRMANTO : 111 0913 048 DOSEN INDRAWATI JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Lebih terperinci

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA OLEH: IRMA MULYANI (1313031073) MARIA VERONIKA (1613031041) NI MADE DWI RIANTI AGUSTINI (1613031024) NI NENGAH PRATIWI CAHYANI (1613031015) RINDA HENDRIKA UTAMI MAHMUDA (1613031028)

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis Bab 6 Sumber: Encyclopedia Science, 1994 Derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan ph meter. Hasil yang harus Anda capai: memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis Sifat

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry Untuk memahami konsep larutan buffer perlu diketahui konsep asam basa. Konsep asam basa ada tiga yaitu menurut Arrhenius, Bronsted

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang

Lebih terperinci

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan

Lebih terperinci

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah

Lebih terperinci

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id LARUTAN Zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa

Lebih terperinci

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006 Soal 1 ( 13 poin ) KOEFISIEN REAKSI DAN LARUTAN ELEKTROLIT Koefisien reaksi merupakan langkah penting untuk mengamati proses berlangsungnya reaksi. Lengkapi koefisien reaksi-reaksi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa Asam-Basa Kimia Kelas XI B usiness Name Indikator: 3.1.1 Menjelaskan teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius, Brosnted Lowry dan Lewis 3.1.2 Menjelaskan pengertian indikator asam-basa 3.1.3 Menyebutkan

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS 3M - KELOMPOK 6 DISUSUN OLEH : FITRI FELINA HADIJAH JANEKE DWIRARA PUTRI KIKI KINANTI. D LUTFIKA MUNAZIAH DOSEN PEMBIMBING : FAHJAR PRISISKA,

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Lampiran 2 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Teori Asam Basa Arrhenius : 2 x 45 menit : I Standar

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan...

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan Pengenceran Suatu Larutan B. Tujuan praktikum Melatih menggunakan labu ukur di dalam membuat pengenceran atau suatu larutan. 1 BAB II METODE A. Alat dan Bahan Alat:

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. DIAGRAM FASA WUJUD ZAT: GAS CAIRAN PADATAN PERMEN (sukrosa) C 12

Lebih terperinci

Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KIMIA (2-1)

KIMIA (2-1) 03035307 KIMIA (2-1) Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Kuliah ke-9 Teori Asam Basa Bahan kuliah ini disarikan dari Chemistry 4th ed. McMurray and Fay Faperta UNMUL 2011 Pengertian Asam dan

Lebih terperinci