BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Menurut Wijaya dan Dedi (2010:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan di kelasnya dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 3.2 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga. Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga yang berjumlah 28 siswa. Dimana dari 28 siswa terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 3.3 Variabel Yang Diteliti Menurut Widoyoko (2012:2) variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Ada dua variabel penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran picture and picture (X). b) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga (Y). 24

2 Prosedur Penelitian Model Kemmis & Mc Taggart (1990:14) (dalam Wijaya dan Dedi, 2010:20-21) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1 siklus. Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai 2 siklus. Gambar 3.1 Rencana Tindakan Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus akan dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus 1 direncanakan 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberi evaluasi. Dan pada siklus 2 juga akan diranacang 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberikan evaluasi. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut. SIKLUS 1 a) Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. 2) Menyiapkan media yang digunakan. 3) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran

3 26 4) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut. 1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2) Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4) Menyajikan materi sebagai pengantar. 5) Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. 7) Guru membagikan bermacam-macam gambar pada masing-masing kelompok. 8) Guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 9) Siswa diminta untuk mengelompokkan masing-masing gambar dan menempelkan pada tabel lembar kerja kelompok. 10) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi. 11) Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari pekerjaan mereka di depan kelas. 12) Dari hasil diskusi tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 13) Kesimpulan atau rangkuman 14) Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama.

4 27 Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus I setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus II, apabila pada siklus I belum mencapai batas ketuntasan hasil seperti yang diinginkan. SIKLUS 2 Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan siklus pertama, hanya materi yang berbeda dengan melanjutkan Kompetensi Dasar berikutnya. a) Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. 2) Menyiapkan media yang digunakan. 3) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2) Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

5 28 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4) Menyajikan materi sebagai pengantar. 5) Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. 7) Guru membagikan bermacam-macam gambar pada masing-masing kelompok. 8) Guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 9) Siswa diminta untuk mengelompokkan masing-masing gambar dan menempelkan pada tabel lembar kerja kelompok. 10) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi. 11) Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari pekerjaan mereka di depan kelas. 12) Dari hasil diskusi tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 13) Kesimpulan atau rangkuman 14) Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus 2. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga dapat meningkat.

6 Teknik dan Cara Pengumpulan Data a) Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian (Widoyoko 2012:46). Observasi di dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis kinerja guru dan menggambarkan pengamatan guru terhadap aktivitas siswa di kelas dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture, baik dalam siklus 1 maupun siklus 2. b) Tes Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka. Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi. c) Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto,2002:206). Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa dan daftar nilai siswa. Dokumen juga diperkuat dengan foto ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. d) Wawancara Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko 2012:40). Narasumber yang diwawancara berada dilingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru kelas dan beberapa siswa kelas 3.

7 30 Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi pengembangan instrument penilaian pada pelajaran IPA. Seperti pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Instrument Penilaian Pada Pelajaran IPA Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi. Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya. Siklus 1 - Menyebutkan macam-macam energi. - Menjelaskan pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. - Menjelaskan pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari. - Menjelaskan pengaruh energi getaran dalam kehidupan sehari-hari. Siklus 2 - Menyebutkan macam sumber energi dalam kehidupan seharihari. - Menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan seharihari. - Menyebutkan cara menghemat energy 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17,19, 20

8 31 Berikut merupakan kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Seperti pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture NO I II III ASPEK YANG DIAMATI KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN 1. Guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang akan digunakan. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 2. Guru menyampaikan salam. 3. Guru mengabsensi siswa. 4. Guru melakukan motivasi dan apersepsi kepada siswa. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN EKSPLORASI 6. Guru menyajikan materi sebagai pengantar. 7. Guru memberi pertanyaan kepada siswa seputar materi. 8. Guru menyajikan gambar-gambar sesuai dengan materi pembelajaran. ELABORASI 9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (satu kelompok 5-6 siswa). 10. Guru memberikan lembar kerja dan alat peraga yang diperlukan siswa. 11. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. 12. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengelompokkan gambar dan menempelnya pada lembar kerja kelompok. 13. Guru meminta tiap kelompok untuk melakukan presentasi. 14. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut pada tiap-tiap kelompok. 15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kelompok yang sedang presentasi. KONFIRMASI 16. Guru menyimpulkan hasil presentasi dengan melibatkan siswa. 17. Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. 18. Guru memberi kesimpulan tentang materi dengan melibatkan

9 32 siswa. 19. Guru memberi penguatan atas materi yang telah dibahas. KEGIATAN PENUTUP 20. Guru menanyakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 21. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Keterangan: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Penilaian: Nilai kinerja guru = Nilai skor maksimum = 84 jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100

10 33 Berikut merupakan ini merupakan kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture NO I II III ASPEK YANG DIAMATI KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN 1. Siswa menyiapkan buku pelajaran. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 2. Siswa menjawab salam. 3. Siswa menjawab absensi dari guru. 4. Siswa menjawab pertanyaan motivasi dan apersepsi dari guru. 5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN EKSPLORASI 6. Siswa menjawab pertanyaan dari guru. 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang garis besar materi. 8. Siswa memperhatikan gambar-gambar yang telah disajikan guru. ELABORASI 9. Siswa melaksanakan perintah guru untuk membentuk kelompok. 10. Siswa menerima lembar kerja kelompok dan alat peraga yang diberikan oleh guru. 11. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan mengerjakan tugas dengan benar sesuai perintah. 12. Siswa secara berkelompok mengelompokkan gambar dan menempelnya pada lembar kerja kelompok. 13. Siswa melakukan presentasi dengan kelompoknya di depan kelas. 14. Siswa menjelaskan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 15. Siswa memberi tanggapan kelompok yang sedang presentasi. KONFIRMASI 16. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil presentasi. 17. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang belum dipahami. 18. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 19. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dipelajari.

11 34 KEGIATAN PENUTUP 20. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 21. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan guru. Keterangan: Skor 1 : banyak siswa yang melakukan kegiatan < 25% dari jumlah siswa. Skor 2 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-50% dari jumlah siswa. Skor 3 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 51-75% dari jumlah siswa. Skor 4 : banyak siswa yang melakukan kegiatan >75% dari jumlah siswa. Penilaian: Nilai aktivitas siswa = Skor maksimum = Jenis Data jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100 Menurut Widoyoko (2012:18.21) Berdasarkan jenisnya secara umum, data statistik dapat dikategorikan menjadi dua macam sebagai berikut. 1) Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture yang dilakukan guru. 2) Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Hasil belajar siswa kelas 3 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan siklus 1 dan siklus Uji Validitas dan Reliabilitas Uji coba tes dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga dengan jumlah siswa yaitu 30 siswa Uji Validitas Validitas menurut Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005:247) validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Perhitungan Uji validitas menggunakan SPSS 16.

12 35 Langkah-langkah yang ditem puh adalah sebagai berikut. 1) Ketik data jawaban tes pada Excell. 2) Buka program SPSS. 3) Copylah skor-skor jawaban tes yang ada pada Excel. 4) Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. 5) Bloklah semua items, kemudian pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah. 6) Pada kotak model pilih alpha kemudian klik tombol statistic sehimgga akan muncul Reability Analysis Statistics. 7) Pada kotak Descriptives for pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none. 8) Pilih continue lalu klik OK. Untuk mengetahui soal yang diuji itu valid atau tidak dengan melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total Correlation dimana jika hasil N hitung > dari r tabel maka soal dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, sedangkan jika hasil hasil hasil N hitung < dari r tabel maka soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapatdipergunakan. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2. Berdasarkan hasil soal uji validitas siklus 1 dan siklus 2 yang masing-masing berjumlah 25 soal didapatkan bahwa antara siklus 1 dan siklus 2 jumlah soal yang valid sama-sama berjumlah 20 soal sedangkan soal yang tidak Valid berjumlah 5 soal dengan kriteria r tabel adalah 0,349. Perinciannya adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Perbandingan No Soal Valid Siklus 1 dan Siklus 2 No Siklus No. Soal Valid 1. Siklus 1 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,19,22,23,25 2. Siklus 2 1,2,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,24,25

13 Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Supratman (2012: 218) adalah konsistensi dari hasil penilaian. Reliabitas digunakan untuk menguji jawaban dalam tes melalui butitr item yang diberikan menurut Kuder dan Richardson (dalam Sudijono, 2011: ). Butir item soal tersebut dengan syarat bahwa untuk setiap jawaban benar diberi skor 1, sedangkan untuk setiap butir soal yang salah diberi skor 0. Apabila diperoleh koefisien tes lebh besar dari 0,70 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan dengan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika diperoleh koefisien tes kurang 0,70 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan dengan reliabilitas rendah. Untuk menghitung menghitung koefisien reliabilitas menggunakan SPSS 16 dengan langkah-langkah sama seperti uji validitas. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah menggunakan SPSS 16 dapat dilihat dari hasil outputnya pada Cronbach s Alpha dengan perincian sebagai berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Siklus 1 dan Siklus 2 No Keterangan Nilai Hitung r Nilai Tabel r 1 Siklus 1 0,892 0, Siklus 2 0,900 0, 361 Dari hasil nilai hitung r baik itu pada siklus 1 maupun siklus 2 dapat diketahui bahwa nilai hitung r lebih besar daripada nilai tabel r ini berarti antara siklus 1 maupun 2 memiliki nilai koefisien reliabilitas yang tinggi. 3.8 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: ) mengatakan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00. Angka indek kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois sebagai berikut.

14 37 P = N p N Keterangan: P Np N = angka indek kesukaran item = banyaknya teste yang dapat menjawab dengan betul dan butir item yang bersangkutan. = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar. Cara memberikan penafsiran terhadap angka indek kesukaran item adalah sebagai berikut. Kurang dari 0,25 = terlalu sukar 0,25-0,75 = cukup Lebih dari 0,75 = terlalu mudah Dengan hasil hitung dengan Exell dapat diketahui bahwa dari 25 soal pilihan ganda terdiri dari 3 kategori soal. Pada siklus 1 soal yang termasuk ke dalam kategori sulit ada 3 soal, 12 soal kategori sedang dan 10 soal kategori mudah. Sedangkan untuk siklus 2 yaitu ada 3 soal kategori sulit, 13 sedang dan 9 dalam kategori mudah. Berikut ini merupakan tabel tingkat kesukaran soal pada siklus 1 yang tersaji sebagai berikut. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Mudah 1,2,4,8,10,11,14,15,22,23 10 Sedang 3,5,6,7,9,13,16,17,18,19,21,25 12 Sukar 12,20,24 3 Total 25

15 38 Berikut ini merupakan tabel tingkat kesukaran soal pada siklus 2 yang tersaji sebagai berikut. Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2 Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,2,5,8,11,14,17,19,22 9 Sedang 4,6,7,9,10,12,13,15,16,18,20,24,25 13 Sukar 3,21,23 3 Total Indikator Kerja Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Sebagai penentu keberhasilan penelitian yang diuji cobakan berhasil atau tidaknya maka digunakan indikator kinerja. 1) Keberhasilan hasil belajar kognitif diukur dengan pencapaian nilai siswa sudah mencapai 85% dari jumlah siswa 28 anak dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 75. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture sudah dapat terlaksana dengan baik apabila persentase keberhasilan sudah mencapai 80% atau dengan katagori sangat baik Analisi Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah berupa observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Sedangkan deskriptif kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka melalui hasil evalusi belajar anak mata pelajaran IPA dari siklus 1 dan siklus 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wijaya dan Dedi (00:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Kasihani kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Kasihani kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Arikunto (2008 : 58) penelitian tindakan (action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitatif artinya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis eksperimental. Penelitian jenis ini dilakukan sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas berikut langkahlangkah/prosedur umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada Bab III metode penelitian ini, berturut-turut dan dibahas setting penelitian, desain dalam PTK, Prosedur penilaian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang beralamat di Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD N Kebowan 01 yang berlokasi di dusun Jombor desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 selama bulan Mei-Juni 2014 di SD Negeri Kadirejo 03 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III tentang model penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kluwan 01. Lokasi sekolah tersebut berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Menurut Arikunto (2008), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari 3 kata, yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian Bab III ini akan membahas mengenai latar dan karakteristik pada subjek penelitian ini. 3.1.1 Latar Penelitian Latar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Mojoagung 02 Trangkil Pati dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian di laksanakan di SD Negeri 1 Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian tindakan kelas mengandung tiga arti yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Suyadi (2012:18) menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci