ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH
|
|
- Hendra Indradjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, September 2018 ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH Ferianto Raharjo 1 dan Fenny Natalia Ratnasari 2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44, Yogyakarta 1 ferianto_r@yahoo.com, 2 fennynatalia32@gmail.com ABSTRAK Penggunaan alat berat menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan untuk melaksanakan pekerjaan galian tanah dengan volume yang besar. Penggunaan alat berat ini akan berpengaruh pada waktu penyelesaian dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Keuntungan menggunakan alat berat adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan durasi yang lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya dan waktu pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat berat excavator dan pemindahan tanah menggunakan dump truck. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan time study. Data pengamatan dicatat pada form observasi yang telah disiapkan, kemudian dianalisis untuk menghitung biaya dan produktivitas pekerjaan galian dan pemindahan tanah. Dari hasil analisis diperoleh biaya untuk pekerjaan galian tanah per m 3 adalah Rp ,91, dengan produktivitas excavator 80,85 m 3 /jam, dan produktivitas dump truck 3,75 m 3 /jam. Kata kunci: alat berat, biaya, waktu, galian tanah, time study 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pekerjaan tanah adalah pekerjaan yang selalu ada di setiap proyek konstruksi. Pekerjaan tanah dalam skala kecil dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan mengandalkan tenaga manusia. Tetapi pada pekerjaan tanah dengan volume yang besar dan membutuhkan kecepatan dalam menyelesaikannya, diperlukan bantuan peralatan mekanis berupa alat-alat berat. Pekerjaan tanah yang pada umumnya dilakukan adalah galian dan pemindahan tanah. Untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan tersebut, dapat digunakan alat berat berupa excavator untuk pekerjaan galian tanah dan dump truck untuk pekerjaan mengangkut dan memindahkan galian tanah keluar lokasi proyek. Peralatan dapat dikatakan memiliki kapasitas yang tinggi jika memiliki produktivitas yang tinggi atau optimal tetapi dengan biaya yang rendah. Kemampuan alat berat untuk menghasilkan produksi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi alat berat, kondisi medan dan material, faktor manajemen, koefisien traksi, faktor operator dan mekanik, faktor cuaca, faktor pekerjaan, pengaruh kelandaian, dan pengaruh ketinggian. Penggunaan alat berat yang kurang tepat akan berpengaruh pada banyak hal, antara lain rendahnya produktivitas, tidak tercapainya target biaya dan waktu yang telah ditetapkan. Produktivitas alat berat berdampak pada kesesuaian rencana jadwal proyek dengan progres pekerjaan di lapangan, dan berpengaruh pada durasi dan biaya konstruksi. Besarnya produktivitas menunjukkan kemampuan sumber daya dalam menyelesaikan volume pekerjaan yang ditentukan. Analisis biaya dan waktu diperlukan pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi untuk memenuhi tuntutan keberhasilannya. Analisis biaya adalah cara menghitung harga satuan pekerjaan yang dijabarkan dalam perkalian indeks sumber daya dengan harga satuannya untuk menyelesaikan setiap satuan pekerjaan. Tanpa perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian yang baik, penyelesaian proyek dengan biaya dan waktu yang telah ditetapkan akan sangat sulit untuk dicapai. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: a. Berapa produktivitas pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator dan dump truck? b. Berapa harga satuan pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator dan dump truck? MK - 275
2 MK Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah: a. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan galian dan pemindahan tanah pada proyek bangunan gedung. b. Pengumpulan data menggunakan metode time study. c. Alat berat yang digunakan adalah excavator dan dump truck. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui produktivitas pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator dan dump truck. b. Mengetahui harga satuan pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator dan dump truck. 2. TINJAUAN PUSTAKA Alat Berat Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan. Alat berat menjadi faktor penting di dalam menyelesaikan pekerjaan proyek dan kegiatan lain dalam skala yang besar. Pada pekerjaan konstruksi skala besar, penggunaan alat berat membantu memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan lebih mudah dalam waktu yang lebih singkat (Rochmanhadi, 1985) Excavator Excavator adalah alat berat yang terdiri dari bahu (boom), lengan (arm), keranjang atau alat pengeruk (bucket), kabin dan tracker. Excavator digerakkan dengan tenaga hidrolik yang dimotori oleh mesin diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe). Excavator yang digunakan pada pekerjaan konstruksi memiliki fungsi utama untuk menggali dan memuat tanah galian ke dalam truk atau lokasi penimbunan. Dump Truck Dump truck digunakan untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh. Secara umum, dump truck dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, sehingga muatannya dapat dikosongkan secara otimatis dengan cepat. Biaya Komponen-komponen biaya konstruksi terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung (AACE, 1992). Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan volume pekerjaan yang terdapat dalam pay item seperti biaya upah, biaya peralatan, biaya material, dan sebagainya. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan volume pekerjaan yang terdiri dari biaya umum dan biaya proyek. Namun biaya tidak langsung berkontribusi dalam penyelesaian pekerjaan proyek yang mencakup biaya overhead, resiko, contingency, dan sebagainya. Biaya Peralatan Biaya alat berat dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya kepemilikan alat dan biaya pengoperasian alat. Kontraktor yang memiliki alat harus menanggung biaya yang disebut biaya kepemilikan (ownership cost). Pada saat alat berat dioperasikan, maka akan ada biaya yang disebut biaya operasional (operational cost). Yang termasuk biaya operasional alat berat adalah biaya penyewaan alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi, biaya bahan bakar dan minyak pelumas, serta upah operator. Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal untuk membuat rencana anggaran biaya yang terdiri dari perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan tertentu. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan upah tenaga kerja, nilai satuan bahan, dan nilai satuan peralatan, yang dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.
3 MK Waktu Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek. Penjadwalan merupakan suatu cara untuk menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan suatu pekerjaan, lengkap dengan alokasi sumber daya yang akan digunakan. Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian antara lain penambahan biaya, denda akibat keterlambatan, kehilangan kesempatan produk yang dihasilkan memasuki pasaran, yang semuanya akan mempengaruhi biaya proyek secara keseluruhan dan berpengaruh langsung pada arus kas proyek tersebut (Hermawan dkk., 2007). Produktivitas Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan masukan (input). Dalam konstruksi, pengertian produktivitas tersebut biasanya dihubungkan dengan produktivitas pekerja dan dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara hasil kerja dan jam kerja. Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Wuryanti (2010) mengemukakan bahwa teknik pengukuran produktivitas dapat dilakukan berdasarkan sumber datanya, yaitu: a. Data faktual di lapangan dengan mengamati jumlah jam dan volume kerja langsung di lapangan. b. Data histori dilakukan dengan mengkaji laporan harian/mingguan/bulanan. Time and Motion Study Time and motion study berhubungan dengan cara sistematik untuk menentukan metode kerja yang sesuai, menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Menurut Mundel (1994), istilah time and motion study dapat diartikan atas dua hal, yaitu: a. Motion study, terdiri dari deskripsi, analisis sistematis dan pengembangan metode kerja dalam menentukan bahan baku, desain output, proses, alat, tempat kerja, dan perlengkapan untuk setiap langkah dalam suatu proses, aktivitas manusia yang mengerjakan setiap aktivitas itu sendiri. Tujuan motion study adalah untuk menentukan atau mendesain metode kerja yang sesuai untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. b. Time study, terdiri dari keragaman prosedur untuk menentukan lama waktu yang diperlukan dengan standar pengukuran waktu yang ditetapkan, untuk setiap aktivitas yang melibatkan manusia, mesin atau kombinasi aktivitas. Time study adalah salah satu metode untuk mengukur produktivitas pekerjaan di lapangan dengan cara menentukan standard time pekerjaan tersebut. Menurut Trisiany dan Halim (2006), time study akan menghasilkan standard time suatu pekerjaan dengan kondisi tertentu, sehingga kemudian dapat dihitung produktivitasnya. Langkah-langkah menentukan standard time adalah: a. mengukur basic time, untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. b. menentukan rate, untuk memberi bobot pekerjaan. c. menghitung standard time. Waktu Siklus Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk pada satu stasiun kerja (Purnomo, 2003). Waktu yang diperlukan untuk melakukan elemen-elemen kerja pada umumnya akan sedikit berbeda dari satu siklus ke siklus lainnya, meskipun operator bekerja pada kecepatan normal atau uniform, tiap elemen dalam siklus yang berbeda bisa saja diselesaikan dalam waktu yang berbeda. Waktu siklus excavator terdiri dari 4 elemen waktu: a. waktu pergerakan bucket menuju tempat galian b. waktu bucket mencangkul tanah galian c. waktu lengan dan bucket menuju dump truck d. waktu menuangkan tanah galian ke dalam dump truck Waktu siklus dump truck terdiri dari 4 elemen waktu: a. waktu perpindahan antrian dump truck b. waktu muat galian ke dalam bak c. menutup bak dengan terpal d. waktu mengangkut hasil galian ke luar proyek
4 MK Rating Mengevaluasi kecepatan atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung sangat penting untuk mendapatkan standard time. Kegiatan mengevaluasi kecepatan operator ini dikenal sebagai rating performance. Nilai rating performance, adalah: a. P = 1 atau P = 100% berarti normal b. P < 1 atau P < 100% berarti lambat c. P > 1 atau P > 100% berarti cepat Menurut Barnes (1980), untuk mengukur rating performance dapat menggunakan Westinghouse method yang terdiri dari faktor: a. Skill, adalah kemampuan untuk mengikuti metode atau cara-cara yang diberikan untuk melakukan suatu pekerjaan, menyangkut keahlian, yang membutuhkan koordinasi yang tepat antara pikiran dan anggota tubuh. b. Effort, adalah penerapan dari keinginan untuk bekerja secara efektif yang ditunjukkan dengan kecepatan dalam melakukan pekerjaan sesuai kecakapan yang dimiliki. c. Condition, dipengaruhi oleh temperatur udara, sirkulasi udara, dan tingkat kebisingan di lokasi pekerjaan. d. Consistency, berdasarkan konsisten tidaknya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. yang kemudian dibagi menjadi 6 kategori nilai seperti pada tabel 1. Tabel 1. Westinghouse Performance Rating Skill Ratings Effort Ratings +0,15 A1 Superskill +0,13 A1 Superskill +0,13 A2 Superskill +0,12 A2 Superskill +0,11 B1 Excellent +0,10 B1 Excellent +0,08 B2 Excellent +0,08 B2 Excellent +0,06 C1 Good +0,05 C1 Good +0,03 C2 Good +0,02 C2 Good 0,00 D Average 0,00 D Average -0,05 E1 Fair -0,04 E1 Fair -0,10 E2 Fair -0,08 E2 Fair -0,16 F1 Poor -0,12 F1 Poor -0,22 F2 Poor -0,17 F2 Poor Condition Ratings Consistency Ratings +0,06 A Ideal +0,04 A Ideal +0,04 B Excellent +0,03 B Excellent +0,02 C Good +0,01 C Good 0,00 D Average 0,00 D Average -0,03 E Fair -0,02 E Fair -0,07 F Poor -0,04 F Poor 3. METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan melakukan pengamatan langsung di Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rawat Jalan Terpadu Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, mencakup jenis pekerjaan, waktu pengerjaan, volume yang dihasilkan, dan jumlah sumber daya yang digunakan. Peralatan yang digunakan untuk melakukan pengamatan dan pengumpulan data di lapangan adalah alat tulis, form observasi, kamera digital, dan stopwatch. Data berupa observe time dan volume pekerjaan dicatat pada form observasi, kemudian diolah menjadi standard time, yang selanjutnya digunakan untuk menghitung produktivitas.
5 MK Analisis Data Data berupa observe time dan volume pekerjaan yang dicatat pada form observasi selama pengamatan lapangan, kemudian diolah menjadi standard time, yang selanjutnya digunakan untuk menghitung produktivitas dan harga satuan pekerjaan galian tanah. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum Proyek Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rawat Jalan Terpadu Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta berlokasi di Jl. Cik Di Tiro No. 30, Yogyakarta. Luas lahan proyek m 2 dengan luas bangunan m 2, yang terdiri dari 9 lantai (B3, B2, B1, LG, GF, Lt.1, Lt.2, Lt.3, dan Lt.4). Pekerjaan galian tanah di Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rawat Jalan Terpadu ini menggunakan alat berat excavator Doosan tipe DX200A dengan kapasitas bucket 0,92 m 3. Sedangkan untuk pemindahan tanah menggunakan dump truck kapasitas 7 m 3. Analisis Standard Time dan Produktivitas Gambar 1. Pekerjaan galian tanah dengan excavator Basic time pekerjaan galian dan pemindahan tanah diperoleh dari jumlah durasi tiap elemen waktu excavator dan dump truck untuk tiap satu dump truck. Basic time ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan excavator untuk menggali tanah dan memuatnya ke dalam dump truck sampai penuh, dan waktu siklus yang dibutuhkan dump truck untuk mengangkut dan memindahkan tanah. Kemudian ditentukan nilai rating dengan mempertimbangkan faktor skill, effort, condition, dan consistency pada pekerjaan galian tanah dan pemindahan tanah tersebut. Setelah diberi rating kemudian dijumlahkan pada baris algebraic sum dan ditambah dengan nilai 1 (satu) pada baris performance factor seperti pada tabel 2. Tabel 2. Pehitungan Performance Rating Galian Tanah Pemindahan Tanah Skill 0,06 0,06 Effort 0,05 0,02 Condition 0,00 0,00 Cocsistency 0,01 0,01 Algebraic Sum 0,12 0,09 Performance Factor 1,12 1,09
6 MK Selanjutnya standard time diperoleh dari hasil kali basic time dengan performance factor. Standard time ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan pada kondisi standar. Standar time pekerjaan galian tanah dapat dilihat pada tabel 3, dan pekerjaan pemindahan tanah dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3. Standard Time Pekerjaan Galian Tanah Menggunakan Excavator i Vol. H M S i Vol. H M S i Vol. H M S 1 4, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Dari total perhitungan data pada tabel 3, diperoleh total volume galian tanah sebanyak 606,6 m 3 dapat dihasilkan dengan excavator yang bekerja selama total durasi selama 7 jam 30 menit 9 detik. Dari total volume dan durasi tersebut, diperoleh bahwa produktivitas pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator adalah sebesar 80,85 m 3 /jam.
7 MK Tabel 4. Standar Time Pekerjaan Pemindahan Tanah Menggunakan Dump Truck i Vol. H M S i Vol. H M S i Vol. H M S 1 4, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Dari total perhitungan data pada tabel 4, diperoleh total volume pemindahan tanah sebanyak 606,6 m 3 dapat dihasilkan dengan dump truck yang bekerja selama total durasi selama 161 jam 53 menit 40 detik. Dari total volume dan durasi tersebut, diperoleh bahwa produktivitas pekerjaan pemindahan tanah dengan menggunakan dump truck adalah sebesar 3,75 m 3 /jam. Koefisien dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Koefisien sumber daya menunjukkan kebutuhan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap satuan jenis pekerjaan. Dari hasil pengamatan lapangan dan perhitungan standard time, untuk menyelesaikan 1 m 3 pekerjaan galian
8 MK dan pemindahan tanah, diperoleh koefisien untuk excavator sebesar 0,0124 jam dan koefisien dump truck sebesar 0,2667 jam. Dari koefisien yang diperoleh, maka analisa harga satuan pekerjaan galian dan pemindahan tanah dapat dilihat pada tabel 5. Alat: Tabel 5. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Galian dan Pemindahan Tanah Koefisien Satuan Harga Satuan Jumlah Harga Excavator 0,0124 jam Rp Rp Dump Truck 0,2667 jam Rp Rp Upah: 5. KESIMPULAN Jumlah Alat Rp Operator Excavator 0,0124 jam Rp Rp 309 Driver Dump Truck 0,2667 jam Rp Rp Jumlah Upah Rp Total Harga Rp Berdasarkan pengamatan, analisis, dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Biaya pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator dan dump truck adalah Rp /m Produktivitas pekerjaan galian tanah dengan menggunakan excavator adalah 80,85 m 3 /jam. 3. Produktivitas pekerjaan pemindahan tanah dengan menggunakan dump truck adalah 3,75 m 3 /jam. DAFTAR PUSTAKA American Association of Cost Engineering (AACE), (1992), Skills and Knowledge of Cost Engineering, 3 rd Edition, ACE, West Virginia Barnes, R.M., (1980), Motion and Time Study: Design and Measurement of Work, 7 th Edition, Wiley Hermawan, Hermawan, A., Maharany, Chandra, D.H. (2007), Analisa Perbandingan Estimasi Biaya dengan Metode Faktor terhadap Penggunaan Alat dan Tenaga Kerja, Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I), Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Vol. 1, No. 1, pp Mundel, M.R., dan Danner, D.L., (1994), Motion and Time Study: Improving Productivity, 7 th Edition, Prentice Hall. English Purnomo, H., (2003), Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta. Rochmanhadi, (1985), Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat-alat Berat, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Trisiany, E.M., dan Halim, E. (2006), Analisa Nilai Perbandingan Produktivitas Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Standard dan Aktual (studi kasus proyek X dan Y), Universitas Kristen Petra, Surabaya. Wuryanti, W., (2010), Standarisari Pedoman Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung, Prosiding PPI Standardisasi, Banjarmasin.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh konstruksi, maka tanah
Lebih terperinciLampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.
Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating. SKILL EFFORT 0.15 A1 0.13 A1 Superskill 0.13 A2 0.12 A2 Superskill 0.11 B1 0.1 B1 Excellent 0.08 B2 0.08 B2 Excellent 0.06 C1 0.05 C1 Good 0.03 C2 0.02 C2
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Rating Factor Kriteria rating factor, keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini : Super Skill: 1. Bekerja dengan sempurna 2. Tampak
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)
PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) Fransisco Ardi 1, Kefin C. Wanandy 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Mayoritas
Lebih terperinciANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR
ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR Deviana 1, Tommy Christian Yuwono 2, dan Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi,
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating
Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pelat Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.
Lebih terperinciBy: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE
By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:
ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH (Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra,
Lebih terperinciPENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II
PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik
Lebih terperinciRating Factor Masing-masing Stasiun Kerja
Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU KERJA
PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL
Lebih terperinciTeknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB )
Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB ) Bobot Nilai : Dosen TP : 50 % Dosen AB : 50 % Dosen AB : PR & Diskusi : 30 % Quiz : 30 % UAS : 40 % Referensi 1. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Ir. Rochmanhadi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem
Lebih terperinciPENGUKURAN WAKTU. Nurjannah
PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciLAMPIRAN Universitas Sumatera Utara
V-122 LAMPIRAN V-123 FAKTOR PENGALI PEGANGAN V-124 RATING FACTOR SUPER SKILL : EXCELLENT SKILL: 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA Kelvin Rudy Sutanto 1, Michael Halmar Kosasi 2, Andi 3 ABSTRAK : Pemilihan alat berat mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk
Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA
ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan
Lebih terperinciTugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:
LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 7 work sampling Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Pengukuran Kerja: Metode
Lebih terperinciMODUL II WORK MEASUREMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 8 STOPWATCH Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com TIME STUDY: METODE STOPWATCH
Lebih terperinciPEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE
PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE Fandi 1, Christopher 2 dan Ratna 3 ABSTRAK : Dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi, dikenal dua alternatif
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 5 FULL TIME EQUIVALENT Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 PROSEDUR TUTORIAL www.labdske-uii.com
Lebih terperinciJurnal Kontruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut
PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT BULLDOZER DAN EXCAVATOR DIBANDINGKAN DENGAN BACKHOE LOADER PADA PEMBANGUNAN PETERNAKAN AYAM DAYEUH MANGGUNG Robby Maulana Sopa 1, Sulwan Permana 2, Ida
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL
PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik AFIFAH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Stock Yard Suzuki Negara, Jln Denpasar-Gilimanuk, Kec Melaya, Kab Jembrana, Bali) TUGAS AKHIR Oleh : Refly
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan
Lebih terperinciPertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian
Pertanyaan Peserta Dokumen Bab Uraian Pengirim Uraian divisi divisi 3 pekerjaan tanah apakah memang tidak 20805059 analisa 3 diperlukan analis? 10 Jul 2015 08:25 harga satuan Mobilisasi pada mobilisasi
Lebih terperincipracticum apk industrial engineering 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada tahap awal perencanaan proyek, para kontraktor selalu dihadapkan akan masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar untuk tender tidaklah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
STUDI LAPANGAN MENGENAI PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PEMBUATAN LUBANG PONDASI BORED PILE DENGAN METODE MANUAL DAN MESIN BOR Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari
Lebih terperinciPengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)
Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.
Lebih terperinciejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012
ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut
Lebih terperinciPERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)
PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan model yang menggambarkan langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Metodologi penelitian
Lebih terperinciTabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang
5.1.3 Analisa Teknis Pada analisa teknis terdapat hasil dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut : 5.1.3.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Alternatif ini menggunakan tiang pancang
Lebih terperinciAnalisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras
Petunjuk Sitasi: Wahyuni, D., Budiman, I., Sihombing, S. N., Sembiring, M. T., & Panjaitan, N. (2017). Analisis Beban dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras. Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.
20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kegiatan proyek merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciTerjadi penumpukan volume lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalan Raya Porong
TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK FLY OVER RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET IV) KABUPATEN SIDOARJO LATAR BELAKANG Jalan Arteri Raya Porong
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR
57 ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR Z.A Fikri 1), Budi Rahmawati 2), Ninik Paryati 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan Tol Solo Kertosono adalah jalan tol sepanjang 177,12 km terbagi menjadi 2 ruas tol yakni Solo-Ngawi 90,10 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km. Proyek yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri
BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.
Lebih terperinciBAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh
BAB II Activity-Based Management 2.1. Definisi Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen
Lebih terperinciANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA
ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA Sentosa Limanto 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN ALAT BERAT BACKHOE TRUCK PADA PROYEK JIMBARAN COMMERCIAL CENTER DI KABUPATEN BADUNG
ANALISIS PENGGUNAAN ALAT BERAT BACKHOE DAN DUMP TRUCK PADA PROYEK JIMBARAN COMMERCIAL CENTER DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : FEBRI PETER SETIAWAN NIM: 1104105104 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi yang sedang berlangsung. tanpa terkendala waktu, karena kapan pun drone ini dapat terbang dan melakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Penggunaan robot di dunia konstruksi telah banyak dilakukan di negara-negara maju, hal ini bertujuan untuk mempermudah dan mempecepat proses konstruksi yang sedang berlangsung.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk
Lebih terperinciANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN
ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN Albert Kent 1, Richard Phieter Phie 2, Sentosa Limanto 3, Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet
Lim., et al. / Upaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet/ urnal Titra, Vol. 3, No. 1, anuari 2015, pp. 1-6 Upaya Peningkatan Output Produksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga
Lebih terperinciAdapun pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat diketahui dengan beberapa metode sebagai berikut:
19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produktivitas secara umum, produktvitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan yang dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG
EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG Harijanto Setiawan ABSTRAKSI Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi. Tenaga kerja yang digunakan biasanya tidak berupa perorangan
Lebih terperinciKESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN
KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN Rezky Anisari (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperincipracticum apk industrial engineering 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang diperhatikannya produktivitas pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6
EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 Benaya A. S. Turangan, Andrew D. Saputra 2, Sentosa Limanto 3, Yusuf D. E. Wicaksono 4 ABSTRAK: Berkembangnya zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang
Lebih terperinciPERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF
PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN BATAS KOTA RUTENG KM 210- BATAS KAB. MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR Iik Radevi B.P 1 Saifoe El Unas 2, Kartika
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN NOTULENSI Pengelompokan Kegiatan Value Added dan Non Value Added No Kegiatan 1. Tebu dibawa ke pabrik menggunakan truk 2. Truk menunggu untuk ditimbang 3. Truk yang berisikan tebu ditimbang 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dan dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian keuntungan ekonomi dilakukan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Metoda dan Peralatan
Lebih terperinciANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI
ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Alir Tahapan Penulisan Tugas Akhir MULAI Survei Literatur Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data b. Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan sistem mekanisasi menggunakan alat-alat berat, hal yang sangat penting dilakukan adalah menghitung kapasitas operasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG
ISSN 2088-9321 pp. 91-100 PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN 5-250 KG DAN 1000-1500 KG Mahmuddin 1 dan Nurisra 2 1,2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,
Lebih terperinciSIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH
SKRIPSI SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH CHANDRA ADIYUGA PRATAMA NPM : 2012410093 PEMBIMBING : Theresita Herni Setiawan, Ir., MT. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Lebih terperinciPERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE
PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE Paulus Eric Hartono 1, Noviyanti 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Pada pelaksanaan proyek gedung bertingkat, Tower Crane (TC) merupakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA Risanto Tedjokusumo 1, Verryanto Goenawan 2, Paravita S. Wulandari 3, dan Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Pelaksanaan pemancangan
Lebih terperinciOptimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian
Borneo Engineering: Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 Desember 2017 ISSN 2581-1134 (Online) Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian Budi Setiawan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :
54 BAB III METODOLOGI 3.. Umum. Metodologi merupakan suatu metode pendekatan untuk menyelesaikan masalah dengan memperhatikan sumber data dan fasilitas yang tersedia. Metodologi menguraikan langkah-langkah
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Output Produksi di PT. X
Upaya Peningkatan Output Produksi di PT. X Aldo Christianto Setiawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: PT X is a clothing company that produces bags and floor math. The problem that occured is unfulfilled the
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB
ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB. MALINAU PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ABDUL GAFUR Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai bangunan terwujud. Upaya pengembangan ide rumah tempat tinggal berjalan terus sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT
BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT 2.1 Activity Based Management 2.1.1 Definisi Activity Based Management (ABM) atau manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan yang luas dan terpadu yang memfokuskan
Lebih terperinciANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT
ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT (Studi kasus : Proyek Pengurugan Lahan KPRI MEKAR, Jln Sunan Kalijaga No 239, Rangkasbitung Lebak Banten) Oleh : Andri Gustiono, *Budiono, **Heny Purwanti Abstrak Pada
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB
ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN
Lebih terperinciANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )
ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) Hartmann Hardyanto Ngono 1, Budiman Proboyo 2, Indriani Santoso
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK
EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Sei Rakyat Labuhan Bilik Sei Berombang Kecamatan Panai Tengah Panai Hilir Kabupaten Labuhan Batu Syafriani 1, Ir. Joni
Lebih terperinci