PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SUMBA BARAT

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih, rahmat dan bimbingan serta penyertaannya, maka profil kesehatan Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 dapat terselesaikan. Profil Kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang diterbitkan secara berkala setiap tahun guna memberikan data informasi tentang berbagai kegiatan dan pencapaian program pembangunan kesehatan yang di evaluasi berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan. Di dalam penyusunan dan penerbitan Profil Kesehatan tahun 2016 ini, banyak mengalami kekurangan diantaranya data yang belum divalidasi sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan melalui validasi data di setiap bidang terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat. Dalam proses penyusunan Profil Kesehatan ini, kami menyadari bahwa berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak terutama dalam hal pengumpulan data sampai kepada validasi data yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Rumah Sakit Kristen Lende Moripa serta bidang-bidang terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih setingi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sumba Barat tahun 2016 ini. Kami menyadari bahwa isi Profil Kesehatan Kabupaten Sumba barat tahun 2016 ini masih jauh dari yang diharapkan, karena itu kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang dapat dipergunakan untuk perbaikan penyusunan Profil ini ke arah yang lebih baik lagi pada periode yang akan datang. Kiranya Tuhan yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat, rahmat dan bimbingannya kepada kita semua yang telah terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sumba Barat dan semoga dapat berguna bagi semua pihak untuk mencapai masyarakat Sumba Barat yang sehat dan sejahtera.

3 Waikabubak, Februari 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBA BARAT DRG.BONAR B.SINAGA,M.KES NIP

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Lampiran BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM A. Geografis B. Jumlah Dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk PEMBAHASAN 1. Angka Kematian a. Angka Kematian Ibu b. Angka Kematian Neontal,Bayi c. Angka Kematian Balita 2. Angka Kesakitan a. Penyakit Menular 1) TB 2) Pneumonia 3) HIV/AIDS 4) Diare 5) Malaria b. Status Gizi Masyarakat UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan 1. Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4) 2. Jumlah Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Ibu NIfas

5 BAB V 3. Jumlah Pelayanan Neonatus 1 dan Neonatus Lengkap 4. Jumlah Pelayanan Kesehatan Bayi 5. Jumlah Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 6. Jumlah BBLR 7. Jumlah Balita di Timbang KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran

6 DAFTAR GAMBAR Grafik.2.2 Grafik.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tabel Persentase Penduduk berusia 10 Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan Tahun 2016 Grafik.3.1 Pola 10 Besar Penyakit Puskesmas Grafik.3.2 Penyakit TB + Grafik.3.3 Grafik.3.4 Grafik. 3.5 Pneumonia pada Balita Kasus Diare malaria Grafik 3.6 Grafik. Gizi Buruk Tahun 2016 Grafik. 4.1 Grafik.4.2 Cakupan KI dan K4 Kabupaten Sumba Barat Perbandingan Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Pelayanan ibu Nifas di Kabupaten Sumba Barat Tahun Grafik. 4.3 Perbandingan Cakupan KN 1 dan KN Lengkap Kabupaten Sumba Barat Tahun 2017 Grafik. 4.4 Pelayanan Kesehatan Bayi Tahu Grafik. 4.5 Grafik. 4.6 Grafik. 4.7 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Jumlah Balita Di timbang

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 7 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, Dan CASE NOTIFICATION RATE (CNR) Per Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 8 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 9 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016

8 Lampiran 11 Jumlah kasus HIV/AIDS dan SYPHILIS menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 14 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 15 Kasus Baru KUSTA 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 19 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 20 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016

9 Lampiran 21 Jumlah Kasus DBD Menurut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk >18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 27 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 30 Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur

10 Lampiran 32 Lampiran 33 Lampiran 34 Lampiran 35 Lampiran 36 Lampiran 37 Lampiran 38 Lampiran 39 Lampiran 40 Lampiran 41 Lampiran 42 Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Bayi Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR) Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Imunisasi DPT,HB dan CAMPAK Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016

11 Lampiran 43 Lampiran 44 Lampiran 45 Lampiran 46 Lampiran 47 Lampiran 48 Lampiran 49 Lampiran 50 Lampiran 51 Lampiran 52 Cakupan Imunisasi BCG dan POLIO pada bayi Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi,Anak Balita,Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Jumlah Balita Di Timbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 53 Lampiran 54 Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis

12 Kelamin Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 55 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 56 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 57 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 58 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-Phbs) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 59 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 60 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 61 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 62 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 63 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 64 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 65 Tempat Pengelolaan Makan (T PM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 66 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik

13 Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 67 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 68 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 69 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 70 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 71 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 72 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 73 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 74 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 75 Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 76 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 77 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 79 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 80 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016

14 Lampiran 81 Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016 Lampiran 82 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Sumba Barat Tahun 2016

15 BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumba Barat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga masyarakat agar terwujud derajat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat adalah Mewujudkan Kehidupan Masyarakat Sumba Barat Yang Sehat Melalui Pelayanan Kesehatan Prima. Rangkaian program yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat selama satu tahun 2016 dalam mewujudkan visi adalah sebagai berikut: 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 2. Program Pengawasan Obat dan Makanan; 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat; 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 7. Program standarisasi pelayanan kesehatan; 8. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; 10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata; 11. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata; 12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; 13. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; 14. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 15. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; 17. Program perbaikan gizi masyarakat; 18. Program Sumber Daya Kesehatan;

16 19. Program pemberdayaan kesehatan. Dari seluruh upaya atau rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun perlu adanya pencatatan,pelaporan,pengolahan data dan analisis data menjadi informasi. Diharapkan data dan informasi dari masing-masing tiap program dapat menjadi sumber informasi yang akurat,lengkap,tepat waktu. Selain informasi tentang kesehatan profil tersebut di dukung dengan data BPS, KB dan Anggaran pendapatan dan belanja daerah. Profil Kesehatan sebagai salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten yang berperan sebagai suatu sarana untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian Kabupaten/Kota sehat dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang Kesehatan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Profil Kesehatan Kabupaten Sumba Barat tahun 2016 pada intinya memuat berbagai data atau informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan periode Januari Desember Dengan dokumen Profil Kesehatan ini dapat dilihat gambaran derajat kesehatan masyarakat Sumba Barat, antara lain angka kesakitan, angka kematian maupun angka kelahiran. Selain itu, juga merupakan bahan yang penting di dalam proses perencanaan, monitoring, serta evaluasi kegiatan atau program pembangunan kesehatan, khususnya di Kabupaten Sumba Barat. Dengan demikian dapat diketahui prioritas permasalahan yang lebih dahulu perlu mendapatkan perhatian, agar kegiatan yang dilakukan lebih efisien dan efektif. Tabel-tabel lampiran Profil Kesehatan ini belum dapat kami sajikan secara lengkap namun akurasinya tetap diupayakan semaksimal mungkin. Masih ada beberapa instrumen pelaporan yang belum mencantumkan item gender yang masih dalam proses penyempurnaan. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 berpedoman kepada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan agar penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumba Barat disusun secara cermat dan diusahakan agar terdapat kesesuaian (kompatibilitas) antara Profil Kesehatan Kabup aten

17 Sumba Barat dengan Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur serta Profil-profil Kesehatan Daerah Lain.

18 BAB II GAMBARAN UMUM A. Geografis Secara astronomis Kabupaten Sumba Barat terletak antrara LS dan BT. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Sumba Barat memiliki batas-batas, antara lain: - Sebelah Utara : Selat Sumba - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia - Sebelah Barat : Kabupaten Sumba Barat Daya - Sebelah Timur : Kabupaten Sumba Tengah Kabupaten Sumba Barat terdiri atas 6 kecamatan yaitu: Lamboya,Wanokaka, Lamboya Barat,Loli,Kota Waikabubak dan Tana Righu. Kabupaten Sumba Barat memiliki luas daratan mencapai 737 KM 2. Sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit dimana hampir 50% luas wilayahnya memiliki kemiringan sehingga rentan terhadap erosi tanah. Sebagai wilayah daerah tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau yang berlangsung Juni-September dengan arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau, sebaliknya musim hujan yang berlangsung Desember-Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap setenga tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-Nopember. B. Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 berjumlah jiwa dengan kepadatan 171 jiwa/km 2. Laju pertumbuhan penduduknya pada periode sebesar 1,75 dan pada periode meningkat menjadi 2,34. Sebagian besar penduduk kabupaten Sumba Barat berada pada golongan umur produktif dengan pekerjaan terbanyak adalah pertanian.

19 Grafik. 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 Lamboya 8668 Tana Righu Wanokaka Laki-Laki Kota Waikabubak Laboya Barat Perempuan Loli Jumlah penduduk menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat kecamatan terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Penduduk laki-laki terbanyak terdapat pada Kecamatan Kota Waikabubak sejumlah 16,366 jiwa dan perempuan sebanyak 15,468 jiwa. Adapun penduduk laki-laki dan perempuan paling terendah terdapat pada Kecamatan Laboya Barat sejumlah 4,252 jiwa (laki-laki) dan 3,918 jiwa (perempuan). Komposisi penduduk menurut jenis kelamin terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Penduduk laki-laki tercatat berjumlah 62,981 jiwa sedangkan penduduk perempuan berjumlah 58,940 jiwa sehingga rasio jenis kelamin laki-laki terhadap perempuan sebesar 106,86. Penduduk terbanyak berada di wilayah Kecamatan Kota Waikabubak dengan jumlah 31,383 jiwa dan yang paling kecil berada di kecamatan Laboya Barat yang berjumlah 8,170 jiwa. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Sumba Barat tercatat RT dengan kepadatan hunian dalam rumah tangga sebesar 183 jiwa/rt.

20 Grafik.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Dengan mengetahui jumlah penduduk di tiap kelompok umur, dapat diketahui jumlah penduduk yang belum produktif (usia 0 14 tahun) dan penduduk yang dianggap kurang produktif (65 tahun ke atas). Dengan demikian dapat dihitung angka ketergantungannya (Dependency Ratio). Selain itu juga diketahui seberapa banyak usia reproduksi (15 49 tahun). Dilihat dari kacamata kesehatan usia produktif (15 64 tahun).

21 Tabel Persentase Penduduk berusia 10 Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan Tahun 2016 Grafik.2.3 DIV DIII DII SMA/MA Laki-Laki SMP/MTs Perempuan SD/MI Tidak Memiliki Ijazah SD Sumber Data: Badan Pusat Statistik Pendidikan merupakan fakta penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih baik dapat berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan. Bila dilihat pendidikannya menunjukkan bahwa perempuan mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Jumlah penduduk perempuan yang tamat universitas lebih banyak, sedangkan jumlah penduduk yang tamat SMA lebih banyak pada laki-laki.

22 BAB III PEMBAHASAN A. Angka Kematian 1. Kematian Ibu Angka Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat mengandung atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak proses kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan yakni kematian yang di sebabkan karena kehamilannya atau penanganannya tetapi bukan karena sebab sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh. Adapun penyebab angka kematian ibu melahirkan adalah karena faktor 4 Terlalu dan 3 Terlambat. Antara lain 1). Terlalu Tua : Di atas usia 35 tahun masih banyak yang melahirkan, Ini terjadi bukan hanya di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil tetapi terjadi juga di kota-kota besar, salah satunya Jakarta. 2). Terlalu Muda : Belum usia produktif yan baik dan usia sehat sudah dipaksa menikah dan kemudia melahirkan. 3). Terlalu Banyak: Terlalu banyak anak. 4). Terlalu Sering: Sudah banyak anak dan sering melahirkan, misalnya dalam dua tahun sudah mempunyai du anak. Adapun 3 Terlambat yang dimaksudkan adalah 1). Terlambat untuk mengetahui bahaya-bahaya kehamilan. 2). Terlambat memutuskan yakni membawa ke fasilitas kesehatan untuk melahirkan. 3). Terlambat mendapatkan faslitas kesehatan untuk melahirkan. Angka kematian Ibu yang terjadi pada tahun 2016 di Kabupaten Sumba Barat berjumlah satu (1) orang ( Sumber Data: Bidang Kesehatan Masyarakat ). Untuk menghilangkan angka kematian ibu diharapkan agar setiap ibu hamil dapat merawat diri mulai dari kandungan sampai melahirkan disertai dengan pemeriksaan rutin. Upaya yang sudah dilakukan Dinas kesehatan Kabupaten Sumba Barat diantaranya adalah penguatan sistem rujukan dengan manual rujukan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, peningkatan pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku kia serta peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil dengan antenatal care (ANC) terpadu.

23 2. Angka Kematian Neonatal, Bayi Angka Kematian Bayi adalah jumlah kematian bayi umur 0-11 bulan dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. Peningkatan angka kematian bayi merupakan gambaran bahwa upaya menurunkan jumlah kematian bayi belum menunjukkan hasil yang optimal. Penyebab kematian bayi sangat komplek, tidak hanya disebabkan dari faktor medis atau faktor pelayanan kesehatan saja akan tetapi juga sangat di pengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, sehingga sangat di perlukan peningkatan peran lintas sektor dalam upaya penurunan kematian bayi. Upaya yang telah di laksanakan dalam upaya penurunan kematian bayi diantaranya adalah dengan penguatan sistem rujukan neonatal maupun bayi, peningkatan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan neonatal dan bayi, peningkatan kapasitas petugas dalam menangani kegawatan neonatal dan bayi serta peningkatan ASI Eksklusif. Angka kematian neonatal yang terjadi pada tahun 2016 di Kabupaten Sumba Barat berjumlah dua puluh empat (24) orang ( Sumber Data: Bidang Kesehatan Masyarakat ). 3. Angka Kematian Balita Angka Kematian Anak Balita adalah jumlah kematian balita umur bulan dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. Penyebab kematian anak balita diantaranya adalah infeksi ( diare dan meningitis ) serta kelainan konginetal. Hal ini menunjukkan masih perlunya peningkatan peran lintas program dalam upaya penurunan angka kematian anak balita di Kabupaten Sumba Barat. Upaya yang dilaksanakan untuk menurunkan kematian anak balita di Kabupaten Sumba Barat salah satunya adalah implementasi manajemen terpadu balita sakit, peningkatan pemanfaatan buku KIA dan Peningkatan ASI eksklusif. Pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2016 tidak terjadi kematian pada Balita, diharapkan agar peningkatan pengetahuan masyarakat terus semakin baik.

24 B. Angka Kesakitan Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyara kat. Adapun angka kesakitan terbanyak di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2016 adalah penyakit ISPA sebanyak jiwa, dan penyakit paling terendah adalah penyakit cefalgia sebanyak 260 jiwa. Pola 10 Besar Penyakit Puskesmas Grafik Sumber Data: Puskesmas

25 1. Penyakit Menular a. Penyakit TB + Grafik % 0 80% 60% 40% 20% Perempuan Laki-Laki 0% 0 Sumber Data: Puskesmas Penyakit TBC (Tuberkulosis) merupakan jenis penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi perhatian seluruh dunia. Angka kematian dan angka kesakitan akibat bakteri mycobacterium tuberculosis ini sangat tingi. Saat ini Indonesia berada pada urutan ketiga terbesar sebagai Negara dengan masalah penyakit TBC di dunia. Angka Keberhasilan Pengobatan (Sukses Rate) kasus TB BTA (+) yang diobati di Kabupaten Sumba Barat tahun 2016 sebanyak 92 jiwa. Kasus TB terbanyak terdapat pada Puskesmas Malata sejumlah 25 jiwa dan yang paling terendah terdapat pada Puskesmas Gaura sejumlah 0 atau tidak ada kasus (Sumber Data: P3). Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat untuk meningkatkan angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan adalah pemberian Paket makanan tambahan (PMT) bagi pasien pada masa pengobatan serta pemberian reward bagi pasien yang berhasil sembuh dan pengawas menelan obat (PMO).

26 b. Penyakit Pneumonia Grafik.3.3 Pneumonia pada Balita Laki-Laki + Perempuan Laki-Laki + Perempuan Sumber Data: P2PL Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua pru-paru, lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveoulus). Kantong udara akan terisi caira atau nanah sehingga menyebabkan sesak nafas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai otganisme, termasuk bakteri, virus dan jamur. Salah satu cirri dan gejala pneumonia adalah demam, batuk berdahak tebal dan kental, sesaknafas,kelelahan,mual,muntah,diare,sakit kepala. Adapun penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri dan virus dari udara yang kita hirup. Jumlah pneumonia yang terdapat di Kabupaten Sumba Barat sebanyak 175 jiwa. Kasus terbanyak terdapat pada puskesmas puuweri berjumlah 183 jiwa dan kasus terendah terdapat pada puskesmas tanarara,lahihuruk,kabukarudi yaitu tidak mempunyai kasus pneumonia.

27 c. Penyakit HIV/AIDS HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia sedangkan AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sumba Barat berjumlah 28 jiwa pada tahun Meskipun belum terdapat obat untuk sepenuhnya menghilangkan HIV, tapi langkah pengobatan HIV yang ada pada saat ini yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Sumba Barat yaitu memberikan konseling dan mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat. d. Kasus Diare Grafik Laki-Laki+Perempuan Laki-Laki+Perempuan 36 Sumber Data: Bidang Kesmas

28 Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Perkiraan jumlah penderita diare di Kabupaten Sumba Barat sebanyak jiwa. Namun yang ditemukan pada tahun 2016 sebanyak jiwa dimana kasus terbanyak terdapat pada puskesmas Weekarou yaitu 387 jiwa dan kasus terendah terdapat pada puskesmas Gaura sebanyak 36 jiwa. e. Penyakit Malaria Grafik. 3.5 Laki-Laki+Perempuan Gaura 274 Kabukarudi 220 Padediwatu 65 Lahihuruk 9 Puuweri 27 Weekarou 15 Tanarara 3 Kareka Nduku 2 Malata 79 Laki-Laki+Perempuan 0% 20% 40% 60% 80% 100% Sumber Data: P2PL Penyakit Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe

29 Plasmodium. Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Jumlah kasus penyakit malaria di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2016 sebanyak 694 jiwa. Kasus terbanyak terdapat pada puskesmas Gaura berjumlah 274 jiwa, dan kasus terendah terdapat pada puskesmas Kareka Nduku berjumlah 2 jiwa. 2. Status Gizi Masyarakat Salah satu upaya untuk menurunkan angka balita gizi guruk yaitu Pemberian Makanan Pendamping (MP) Air Susu Ibu (ASI) kepada anak Bawah Dua Tahun (Baduta) dari keluarga miskin yang merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) Program Gizi dengan target yaitu 100 %. Untuk capaian pemberian MP ASI Baduta Gakin di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

30 Grafik 3.6 Grafik. Gizi Buruk Tahun Perempuan Laki-Laki Sumber Data: Bidang Kesmas Jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan di Kabupaten Sumba Barat pda tahun 2016 sebanyak 65 Anak. Wilayah puskesmas dengan jumlah gizi buruk terbanyak yaitu terdapat pada Puskesmas Gaura sebanyak 10 jiwa. Sedangkan wilayah puskesmas Kareka Nduku terdapat kasus gizi buruk paling terendah sebanyak 3 jiwa.

31 BAB IV UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan 1. Kunjungan Ibu Hamil (K1, K4 ) K1 adalah cakupan Ibu hamil yang pertama kali mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dimana indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program menggerakkan masyarakat. K4 adalah cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit 4 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester 2, dan 2 kali pada trimester 3 hal ini dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah tertentu dalam kelangsungan program KIA. Grafik. 4.1 Cakupan KI dan K4 Kabupaten Sumba Barat Series K4 K1 Sumber Data: Bidang Kesmas

32 Dari grafik di atas dapat dilihat cakupan K1 dan K4 tahun 2016 yang paling banyak terdapat pada puskesmas Puuweri dan cakupan terendah terdapat pada puskesmas Gaura. 2. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan&Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan,di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.cakupan Pelayanan ibu Nifas adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin. Grafik.4.2 Perbandingan Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Pelayanan ibu Nifas di Kabupaten Sumba Barat Tahun Gaura Kabukarudi Padediwatu Lahihuruk Puuweri Weekarou Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Persalinan Nifas Tanarara Kareka Nduku Malata Sumber Data: Bidang Kesmas

33 Dari grafik di atas dapat dilihat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 terdapat pada puskesmas puuweri sebesar 443 jiwa, sedangkan cakupan pelayanan ibu nifas terdapat pada puskesmas kabukarudi sebesar 246 jiwa. Adapun cakupan terendah persalinan oleh tenaga kesehatan terdapat pada puskesmas gaura sebesar 75 jiwa dan cakupan pelayanan terendah untuk pelayanan ibu nifas terdapat pada puskesmas Gaura sebesar 79 jiwa. 3. Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama dan Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap Cakupan pelayanan neonatus pertama adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan / akses pelayanan kesehatan neonatal. Pelayanan Kesehatan neonatus Lengkap adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari ke 28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat di ketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

34 Grafik. 4.3 Perbandingan Cakupan KN 1 dan KN Lengkap Kabupaten Sumba Barat Tahun KN Lengkap KN1 Sumber Data: Bidang Kesmas Dari Grafik diatas menggambarkan cakupan kinjungan KN 1 Kabupaten Sumba Barat Tahun 2016 sebesar 682 jiwa terdapat pada puskesmas puuweri, dan Cakupan KN Lengkap terbanyak terdapat pada puskesmas puuweri sebesar 682 jiwa. Sedangkan kunjungan KN1 terendah terdapat pada puskesmas padediwatu sebesar 106 jiwa dan kunjungan KN Lengkap terendah erdapat pada puskesmas padediwatu sebayak 115 jiwa. 4. Jumlah Pelayanan Kesehatan Bayi Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari 2 bln, 1 kali pada umur 3 5 bulan,dan satu kali pada umur 6 8 bln, dan satu kali pada umur 9 11 bulan.

35 Grafik. 4.4 Pelayanan Kesehatan Bayi Tahu Laki-Laki+Perempuan Gaura 256 Kabukarudi 559 Padediwatu 172 Lahihuruk 320 Puuweri Weekarou Laki-Laki+Perempuan Tanarara 283 Kareka Nduku 274 Malata Sumber Data: Bidang Kesmas Dari grafik diatas menggambarkan kunjungan pelayanan kesehatan bayi terbanyak terdapat pada puskesmas puuweri berjumlah jiwa, sedangkan kunjungan pelayanan kesehatan bayi paling terendah terdapat pada puskesmas padediwatu berjumlah 172 jiwa. 5. Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Di Kabupaten Sumba Barat setiap ibu dalam masa nifas seharusnya mendapatkan kapsul Vitamin A warna merah ( IU) yang berguna untuk mendukung masa pemulihan setelah melahirkan.

36 Grafik. 4.5 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Laki-Laki+Perempuan Laki-Laki+Perempuan 0 Sumber Data: Bidang Kesmas Dari grafik diatas jumlah ibu nifas yang mendapatkan vitamin A terbanyak pada tahun 2016 terdapat pada puskesmas puuweri sebanyak 308 jiwa, dan yang terendah terdapat pada puskesmas gaura sebanyak 78 jiwa. Permasalahan cakupan Vitamin A pada ibu nifas belum mencapai target dikarenakan antara lain : Belum semua ibu yang melahirkan di RS/Klinik mandiri diberikan. 6. Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi prematur maupun bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Persentase bayi BBLR juga menentukan derajat kesehatan masyarakat.

37 Grafik. 4.6 Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR Sumber Data: Bidang Kesmas Dari grafik diatas diketahui bahwa Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Sumba Barat terdapat pada puskesmas Kabukarudi sebanyak 23 jiwa, sedangkan Jumlah BBLR terendah terdapat pada puskesmas gaura sejumlah 1 orang. 7. Jumlah Balita di Timbang Jumlah balita ditimbang (D) dibandingkan dengan jumlah balita seluruhnya (S) adalah wujud partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di posyandu. Sedangkan tingkat keberhasilan program dapat dilihat dari balita yang berat badannya naik (N) dibandingkan dengan balita yang datang rutin ke Posyandu (D). Sedangkan BGM adalah balita yang ditimbang di posyandu dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

38 Grafik. 4.7 Jumlah Balita Di timbang 100% 90% 80% 70% 60% 50% % 30% 20% 10% 0% Perempuan Laki-Laki Sumber data: Bidang Kesmas Dari grafik diatas jumlah penimbangan balita tahun 2016 di Kabupaten Sumba Barat paling banyak terdapat pada puskesmas puuweri yaitu laki-laki berjumlah 514 jiwa dan perempuan berjumlah 545 jiwa, dan penimbangan balita terendah terdapat pada puskesmas Lahihuruk yaitu laki-laki sejumlah 124 jiwa dan perempuan terdapat pada puskesmas padediwatu sebanyak 81 jiwa.

39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN 1. Mengutamakan program promotif dan prefentif dengan tidak meninggalkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. 2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat. 3. Menekankan pelayanan kesehatan masyarakat yang dapat mencapai indicator derajatkesehatan masyarakat. 4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor, kerjasama dengan lembaga swadaya masayarakat dan kerja sama dengan dunia usaha dalam rangka mewujudkan pembangunan kesehatan. 5. Meningkatkan sistem pelayanan kesehatan sehingga dapat mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif. 6. Meningkatkan sumber daya masyarakat baik kualitas maupun kuantitas untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.

40 LAMPIRAN PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBA BARAT

41 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 63 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,3 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 1,7 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 76,2 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 106,9 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs 1.482, , ,00 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA 1.742, , ,00 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 12,00 45,00 57,00 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 103,00 132,00 235,00 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 276,00 291,00 567,00 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) #DIV/0! per Kelahiran Hidup Tabel 6 B.2 Angka Kesakitan

42 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 0,00 0,00 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 0,00 0,00 39,77 per penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 0,00 0,00 78,81 per penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 0,92 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 17,52 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 86,67 93,62 90,22 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 20,00 0,00 9,78 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 106,67 93,62 100,00 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0,72 0,72 1,45 per penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 6,68 % Tabel Jumlah Kasus HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus AIDS Kasus Tabel Jumlah Kasus Syphilis Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! 0,00 % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta #REF! 0,00 #REF! per Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! 0,00 % Tabel Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th #DIV/0! per penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel 20

43 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD 0,00 0,00 0,00 per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 869,00 769, ,00 per penduduk berisiko Tabel Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 47 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 30,53 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 38,76 % Tabel Pelayanan Ibu Nifas 32,82 % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 35,71 % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 47,10 % Tabel Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ #DIV/0! % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 27,89 % Tabel Penanganan komplikasi kebidanan - % Tabel Penanganan komplikasi Neonatal - - #DIV/0! % Tabel Peserta KB Baru #DIV/0! % Tabel Peserta KB Aktif #DIV/0! % Tabel Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - - 4,11 % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,59 103,98 101,14 % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 102,57 102,50 102,54 % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif 80,64 85,35 82,84 % Tabel Pelayanan kesehatan bayi ,01 % Tabel Desa/Kelurahan UCI 17,11 % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi 62,71 54,72 58,72 % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 15,20 22,39 18,71 % Tabel Imunisasi dasar lengkap pada bayi 63,72 55,95 59,83 % Tabel 43

44 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 61 Bayi Mendapat Vitamin A #DIV/0! #DIV/0! 96,40 % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A #DIV/0! #DIV/0! 85,10 % Tabel Baduta ditimbang 80,76 79,44 80,13 % Tabel Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - 4,55 % Tabel Pelayanan kesehatan anak balita ,16 % Tabel Balita ditimbang (D/S) 99,76 100,07 99,90 % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,70 2,07 1,87 % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap #DIV/0! Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal #DIV/0! sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi #DIV/0! sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #REF! % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! #REF! % Tabel Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan #REF! Tabel 53 b. Jumlah kunjungan rumah #REF! Tabel 53 c. Penyebaran informasi #REF! Tabel 53 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ,60 % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS 2,43 1,58 1,97 per pasien keluar Tabel Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS 1,19 0,72 0,94 per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS 69,83 % Tabel Bed Turn Over (BTO) di RS 71,34 Kali Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 1,54 Hari Tabel Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs - % Tabel 58

45 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat #DIV/0! % Tabel Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak - % Tabel Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan #DIV/0! % Tabel Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak #REF! % Tabel Desa STBM - % Tabel Tempat-tempat umum memenuhi syarat #DIV/0! % Tabel 64 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi #DIV/0! % Tabel 65 TPM tidak memenuhi syarat dibina #REF! % Tabel 66 TPM memenuhi syarat diuji petik #DIV/0! % Tabel 66 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum - RS Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel Jumlah Puskesmas non-rawat Inap - Tabel 68 Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68 Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel Jumlah Apotek - Tabel RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel Jumlah Posyandu - Posyandu Tabel Posyandu Aktif #DIV/0! % Tabel Rasio posyandu per 100 balita - per 100 balita Tabel UKBM Poskesdes 19,00 Poskesdes Tabel 71 Polindes 31,00 Polindes Tabel 71 Posbindu - Posbindu Tabel 71 Posmaldes - Posmaldes Tabel 71 Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel Jumlah Desa Siaga - Desa Tabel Persentase Desa Siaga - % Tabel 72 D.2 Tenaga Kesehatan 130 Jumlah Dokter Spesialis 4,00 4,00 8,00 Orang Tabel 73

46 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 132 Jumlah Dokter Umum 4,00 10,00 24,00 Orang Tabel Rasio Dokter (spesialis+umum) 18,04 per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi 1,00 2,00 4,00 Orang Tabel Jumlah Bidan 27,00 Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk 22,15 per penduduk Tabel Jumlah Perawat ,00 Orang Tabel Rasio Perawat per penduduk 226,38 per penduduk Tabel Jumlah Perawat Gigi 1,00 1,00 2,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian 1,00 5,00 12,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 1,00 5,00 13,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi 1,00 1,00 4,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi 1,00 9,00 12,00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 145 Total Anggaran Kesehatan ,00 Rp Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4,71 % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita ,21 Rp Tabel 82

47 TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN PENDUDUK ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km TANA RIGHU ,18 1,38 2 LOLI ,96 2,28 3 KOTA ,12 7,12 4 WANUKAKA ,11 1,15 5 LAMBOYA ,12 1,36 6 LABOYA BARAT ,73 0,51 (KAB/KOTA) , ,28 2 Sumber: - Kecamatan dalam Angka Kantor Statistik Kab. Sumba Barat - sumber lain -

48 TABEL 2 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN , , , , , , , , , , , , , , , , ,86 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 76 Sumber: - Kecamatan dalam Angka Kantor Statistik Kab. Sumba Barat - sumber lain -

49 TABEL 3 NO PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS VARIABEL PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! b. SD/MI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! c. SMP/ MTs #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! d. SMA/ MA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! f. DIPLOMA I/DIPLOMA II #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! g. AKADEMI/DIPLOMA III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: - Kecamatan dalam Angka Kantor Statistik Kab. Sumba Barat - sumber lain - PERSENTASE

50 TABEL 4 KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI MATI HIDUP + MATI KELAHIRAN PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI PER KELAHIRAN (DILAPORKAN) 17,5 16,4 17,6 Sumber : SIKDA (Rekapan Laporan Ibu bersalin dan Nifas)

51 TABEL 5 NO KECAMATAN PUSKESMAS KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NEONATAL KEMATIAN LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN ANAK ANAK BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA BALITA TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU KOTA PUUWERI LAHIHURUK WANUKAKA PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA ANAK BALITA BALITA (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: SIKDA (Rek. Surveilans Kematian) Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

52 TABEL 6 KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU LAHIR NO KECAMATAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS KEMATIAN IBU HIDUP < < < < tahun 35 tahun 35 tahun 35 tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU - 3 KOTA PUUWERI - 4 WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU - 5 LAMBOYA KABUKARUDI - 6 LABOYA BARAT GAURA - (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. Bumil, Rek. Ibu Bersalin dan Nifas) dari Bidang KIA Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

53 TABEL 7 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS SELURUH KASUS BARU BTA+ ANGKA NOTIFIKASI KASUS KASUS TB ANAK PENDUDUK KASUS TB TB (CASE NOTIFICATION 0-14 TAHUN L P L P RATE/CNR) L+P L+P L P L+P % % % % L P L+P % TANA RIGHU MALATA ,00 0, ,00 13 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 - KAREKA NDUKU , ,00 8 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 2 LOLI TANARARA , ,00 5 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 - WEEKAROU , ,00 16 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 3 KOTA PUUWERI , ,00 45 #DIV/0! #DIV/0! 0 1 2,22 4 WANUKAKA LAHIHURUK , ,00 20 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 - PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA , ,00 2 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0,00 (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! CNR KASUS BARU BTA+ PER PENDUDUK 0,00 0,00 39,77 CNR SELURUH KASUS TB PER PENDUDUK 0,00 0,00 78,81 Sumber: Data dari Bidang P2PLP Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah penduduk pada kolom 6 = jumlah penduduk pada kolom 7 di Tabel 1, yaitu sebesar:

54 TABEL 8 KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK % BTA (+) BTA (+) TERHADAP SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 22,41 - KAREKA NDUKU 9 2 #DIV/0! #DIV/0! 22,22 2 LOLI TANARARA 22 1 #DIV/0! #DIV/0! 4,55 - WEEKAROU 35 8 #DIV/0! #DIV/0! 22,86 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! 10,32 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! 130,00 - PADEDI WATU 1 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 5 LAMBOYA KABUKARUDI 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 6 LAHIHURUK GAURA 3 2 #DIV/0! #DIV/0! 66,67 (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! 17,52 Sumber: SIKDA (Rek. TB Paru) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

55 TABEL 9 NO KECAMATAN PUSKESMAS ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) L P L + P KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN L P L + P JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA % % % % % H H H H H H % L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! L ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) P L + P ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) (KAB/KOTA) , , , ,00 0 0,00 9 9,78 106,67 93,62 100, ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER PENDUDUK 0,7 0,7 1 Sumber : SIKDA (Rek. TB Paru) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

56 TABEL 10 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BALITA PERKIRAAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P L P L+P L P L+P % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 11 5,1 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 1 1,2 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! 21 1,3 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! ,9 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 25 45,5 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! 2 2,7 (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 175 6,7 Sumber: SIKDA (P2PL) Keterangan:

57 TABEL 11 KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN NO L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P KELOMPOK UMUR 0-5 Tahun 6-9 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 50 Tahun H I V AIDS SYPHILIS KEMATIAN AKIBAT AIDS ,14 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,86 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN 78,57 21,43 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 Sumber: P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah ditemukan di RS yang ada VCTnya

58 TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP PENDONOR HIV POSITIF HIV L P L + P L P L + P L P L+P % % % % % % RSK LENDEMORIPA ,00 0, ,88 446,00 #DIV/0! 0 0,00 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! ,00 0 0, ,88 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,00 Sumber: UTD/PMI DONOR DARAH

59 TABEL 13 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDUDUK jumlah penderita DIARE DIARE DITANGANI L P L P L+P L P L+P % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! L + P (KAB/KOTA) , ,0 ANGKA KESAKITAN DIARE PER PENDUDUK Sumber:SIKDA (P2PL) Ket:

60 TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA TIDAK ADA KASUS WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK 0,00 0,00 0,00 Sumber: SIKDA (Rek. Kusta) P2PL

61 TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 WEEKAROU - #DIV/0! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI - TIDAK ADA KASUS #DIV/0! #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! - #DIV/0! ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER PENDUDUK - Sumber: SIKDA (Rek. Kusta) PENDERITA KUSTA KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2

62 TABEL 16 KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P #REF! TANA RIGHU MALATA - - #REF! - #REF! 0 0 KAREKA NDUKU - - #REF! - #REF! 2 LOLI TANARARA - #REF! - #REF! 0 0 WEEKAROU - #REF! - #REF! 3 KOTA PUUWERI - #REF! - #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK TIDAK ADA KASUS - #REF! - #REF! 0 0 PADEDI WATU - #REF! - #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI - #REF! - #REF! 6 LABOYA BARAT GAURA - - #REF! - #REF! #REF! (KAB/KOTA) #REF! - #REF! ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK #REF! - #REF! Sumber: SIKDA (Rek. Kusta) KASUS TERCATAT Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah

63 TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB RFT MB PENDERITA MB L P L + P L P L + P L P L+P % % % L P L+P % % % TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! WEEKAROU 0 TIDAK ADA KASUS #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! PADEDI WATU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 Sumber: SIKDA (P2PL) Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.

64 TABEL 18 KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK <15 TAHUN KASUS AFP (NON POLIO) TANA RIGHU MALATA 0 0 KAREKA NDUKU 3 LOLI TANARARA 0 0 WEEKAROU 3 KOTA PUUWERI 4 WANUKAKA LAHIHURUK TIDAK ADA KASUS 0 0 PADEDI WATU 5 LAMBOYA KABUKARUDI 6 LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) - - AFP RATE (NON POLIO) PER PENDUDUK USIA < 15 TAHUN #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. AFP) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebe47.947

65 TABEL 19 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DIFTERI+pertusis PERTUSIS KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) KASUS KASUS KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU - TIDAK ADA KASUS TETANUS NEONATORUM 3 KOTA PUUWERI - 4 WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU - 5 LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. PD3I) Koordinasi ulang dengan bidang

66 TABEL 20 KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU 0 2 LOLI TANARARA 0 TIDAK ADA KASUS 0 0 WEEKAROU 0 3 KOTA PUUWERI 0 4 WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU 0 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 6 LABOYA BARAT GAURA 0 (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. PD3I)

67 TABEL 21 KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #REF! #DIV/0! #VALUE! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK TIDAK ADA KASUS #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! INCIDENCE RATE PER PENDUDUK 0,0 0,0 0,0 Sumber: SIKDA (Rek. SIKDA) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

68 TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS SUMBA BARAT MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA , , KAREKA NDUKU , , LOLI TANARARA , , WEEKAROU , , KOTA PUUWERI , , WANUKAKA LAHIHURUK , , PADEDI WATU , , LAMBOYA KABUKARUDI , , LABOYA BARAT GAURA , , (KAB/KOTA) , , ,00 0,00 0,00 PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER PENDUDUK BERISIKO ,00 769, Sumber: SIKDA (Rek. Malaria) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

69 TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN SELURUH KASUS L P L+P L P L+P TANA RIGHU MALATA 0 0 KAREKA NDUKU 2 LOLI TANARARA 0 0 WEEKAROU 3 KOTA PUUWERI 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 0 PADEDI WATU 5 LAMBOYA KABUKARUDI 6 LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) 31 Sumber: SIKDA (P2PL) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

70 TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI + PEREMPUAN DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 55 #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 120 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! 201 #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! 128 #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! 204 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 69 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! 12 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! 14 #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 814 #DIV/0! Sumber: SIKDA (LB1) 0

71 TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI + PEREMPUAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN % % % TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 WEEKAROU 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 3 KOTA PUUWERI 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 PADEDI WATU 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan)

72 TABEL 27 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA KEC DESA/KEL DITANGGU DIKETAHUI AKHIR L P L+P LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! TIDAK ADA KASUS KEMATIAN PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) 0 0 #DIV/0! #DIV/0! ####### #DIV/0! #DIV/0! ####### 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CFR (%) Sumber: (sebutkan)

73 TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN USIA TAHUN PEMERIKSAAN IVA % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #REF! 0 0 WEEKAROU #REF! TIDAK ADA KASUS PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE) 3 KOTA PUUWERI #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #REF! 0 0 PADEDI WATU #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan) Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination

74 TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM NO KECAMATAN PUSKESMAS KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #VALUE! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI TIDAK ADA KASUS #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan)

75 TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PERSALINAN PERSALINAN DI MENDAPAT YANKES IBU NIFAS MENDAPAT K1 K4 DITOLONG NAKES FASKES NIFAS VIT A % % % % % % TANA RIGHU MALATA , , #REF! , , , KAREKA NDUKU , , #REF! , , ,67 2 LOLI TANARARA , , #REF! , , , WEEKAROU , , #REF! , , ,95 3 KOTA PUUWERI , , #REF! , , ,53 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , #REF! , , , PADEDI WATU , , #REF! , , ,38 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , #REF! , , ,82 6 LABOYA BARAT GAURA , , #REF! , , ,00 (KAB/KOTA) , , , ,0 38, , ,71066 Sumber: Rek. Bidang Kesmas

76 TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ % % % % % % TANA RIGHU MALATA , , , , ,7 0 0 KAREKA NDUKU ,0 25 8,3 15 5,0 14 4,6 24 7, ,8 2 LOLI TANARARA ,3 21 6,7 17 5,4 10 3,2 4 1, ,7 0 0 WEEKAROU , , , , , ,4 3 KOTA PUUWERI , , ,1 70 6,3 87 7, ,4 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , , , , ,0 0 0 PADEDI WATU , ,4 25 8,9 24 8, , ,7 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,0 51 8, ,2 42 6, , ,9 6 LABOYA BARAT GAURA ,8 10 5, ,9 8 4, , ,3 (KAB/KOTA) , , , , , ,1 Sumber: SIKDA (Bidang Kesmas) LAPORAN pws PER ANTIGEN_-----TT JARANG DI KIRIM

77 TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS WUS (15-39 TAHUN) IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ % % % % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. Ibu Hamil dan Rek.Bersalin&Nifas)

78 TABEL 32 MLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU HAMIL FE3 (90 TABLET) % TANA RIGHU MALATA , KAREKA NDUKU ,79 2 LOLI TANARARA , WEEKAROU ,77 3 KOTA PUUWERI ,15 4 WANUKAKA LAHIHURUK , PADEDI WATU ,71 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,80 6 LABOYA BARAT GAURA ,73 (KAB/KOTA) ,89 Sumber: SIKDA (Rek. Ibu Hamil dan Rek.Bersalin&Nifas) beda angka sama provinsi

79 TABEL 33 NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS S % L P L + P L P L + P S % S % S % KEBIDANAN TANA RIGHU MALATA , ,0 0,0 - #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU , ,0 0,0 3 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA , ,0 0,0 12 #DIV/0! 0 0 WEEKAROU , ,0 0,0 - #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI , ,0 0,0 16 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK , ,0 0,0 5 #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU , ,0 0,0 2 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI , ,0 0,0 16 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA , ,0 0,0 6 #DIV/0! (KAB/KOTA) , ,0-0,0 60 #DIV/0! Sumber : SIKDA (Rek. Ibu Bersalin dan Nifas) IBU HAMIL PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL L P L + P

80 TABEL 34 NO KECAMATAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MKJP IUD % MOP % MOW % IM PLAN % % KON DOM PESERTA KB AKTIF % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. KB) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP

81 TABEL 35 NO KECAMATAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. KB) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

82 TABEL 36 PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PESERTA KB BARU % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! - - KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! - - WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! - - PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. KB) PUS PESERTA KB AKTIF

83 TABEL 37 NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG L P L + P % % % % % % TANA RIGHU MALATA , , ,0 0 0,0 9 5,0 0 0 KAREKA NDUKU , , ,0 0,0 0,0 8 4,9 2 LOLI TANARARA , , ,0 0,0 0,0 15 8,0 0 0 WEEKAROU , , ,0 0,0 0,0 3 1,0 3 KOTA PUUWERI , , ,0 0,0 0,0 17 2,7 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , ,0 0,0 0,0 12 7,0 0 0 PADEDI WATU , , ,0 0,0 0,0 6 5,7 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , ,0 0,0 0,0 23 6,1 6 LABOYA BARAT GAURA , , ,0 0,0 0,0 1 0,6 P L + P L BBLR P L + P (KAB/KOTA) , , ,0 0 0,0 0 0,0 94 4,1 Sumber: SIKDA (Rek. Ibu Bersalin dan Nifas)

84 TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P % % % % % % TANA RIGHU MALATA , , , , , ,1 0 0 KAREKA NDUKU , , , , , ,1 2 LOLI TANARARA , , , , , ,4 0 0 WEEKAROU , , , , , ,9 3 KOTA PUUWERI , , , , , ,9 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , , , , ,9 0 0 PADEDI WATU , , , , , ,3 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , , , , ,8 6 LABOYA BARAT GAURA , , , , , ,5 (KAB/KOTA) , , , , , ,5 Sumber: SIKDA (Rek. Ibu Bersalin dan Nifas)

85 TABEL 39 BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BAYI BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF NO KECAMATAN PUSKESMAS ( REAL BAYI USIA USIA 0-6 BULAN 0-6 BULAN) L P L + P L P L+P % % % TANA RIGHU MALATA , , ,2 - - KAREKA NDUKU , , ,9 2 LOLI TANARARA , , ,8 - - WEEKAROU , , ,8 3 KOTA PUUWERI , , ,8 4 WANUKAKA LAHIHURUK ,0-0,0-0,0 - - PADEDI WATU , , ,0 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , ,9 6 LABOYA BARAT GAURA , , ,8 (KAB/KOTA) , , ,8 Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita)

86 TABEL 42 HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS 84, NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI L BAYI DIIMUNISASI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK P L + P L P L + P L P L P L+P % % % % % % % % % , TANA RIGHU MALATA , , , , , , , , ,7 15,00 22,18 18, KAREKA NDUKU , , , , , , , , ,9 5,15 12,09 8,51 2 LOLI TANARARA , , , , , , , , ,8 #REF! #DIV/0! 27, WEEKAROU , , , , , , , , ,6 #DIV/0! #DIV/0! 13,45 3 KOTA PUUWERI , , , , , , , , ,7 #DIV/0! #DIV/0! 11,70 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , , , , , , , ,4 30,51 30,56 30, PADEDI WATU , , , , , , , , ,4 26,87 4,55 18,02 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , , , , , , , ,7 19,07 35,39 26,88 6 LABOYA BARAT GAURA , , , , , , , , ,2 28,93 31,31 30,00 L + P DO RATE (%) L P L + P (KAB/KOTA) , , , , , , , , ,7 15,20 22,39 18, Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita)

87 TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI L P L + P L P L + P % % % TANA RIGHU MALATA ,0 0, ,6 0 0 KAREKA NDUKU ,0 0, ,1 2 LOLI TANARARA ,0 0, ,5 0 0 WEEKAROU ,0 0, ,9 3 KOTA PUUWERI ,0 0, ,7 4 WANUKAKA LAHIHURUK ,0 0, ,0 0 0 PADEDI WATU ,0 0, ,8 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,0 0, ,1 6 LABOYA BARAT GAURA ,0 0, ,5 (KAB/KOTA) , ,0 Sumber: KESGA

88 TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU 9-2 LOLI TANARARA WEEKAROU 7-3 KOTA PUUWERI 13-4 WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU 5-5 LAMBOYA KABUKARUDI 11-6 LABOYA BARAT GAURA 4 - (KAB/KOTA) ,1 Sumber:.. (sebutkan) masih rendah 31

89 TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS 1300 NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BAYI DIIMUNISASI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP L P L + P L P L + P L P L P L+P % % % % % % % % % TANA RIGHU , , , , , , KAREKA NDUKU , , , , , , LOLI TANARARA , , , , , WEEKAROU , , , , , , KOTA PUUWERI , , , , , , WANUKAKA LAHIHURUK , , , , , , PADEDI WATU , , , , , LAMBOYA KABUKARUDI , , , , , , LABOYA BARAT GAURA , , , , , ,15625 L + P (KAB/KOTA) , , , , , , ,0 Sumber: SIKDA (P3)

90 TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI ( REAL BAYI USIA 6-11 BULAN) BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN) L MENDAPAT VIT A P L + P REAL BALITA USIA BULAN L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % TANA RIGHU MALATA 92 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU 77 #DIV/0! #DIV/0! 75 97, #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 LOLI TANARARA 108 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 WEEKAROU 89 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI 289 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 98 #DIV/0! #DIV/0! 90 91, #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU 64 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 198 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA 97 #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! L MENDAPAT VIT A P L + P L MENDAPAT VIT A P L + P (KAB/KOTA) #DIV/0! - #DIV/0! , #DIV/0! - #DIV/0! , #DIV/0! - #DIV/0! 77 #DIV/0! MINTA DATA MENTAH FEBRUARI & AGUSTUS TERKAIT PEMBERIAN VIT.A jumlah balita Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita)KESGA

91 TABEL 45 ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BADUTA DITIMBANG BGM DILAPORKAN (S) (D) % (D/S) L P L+P JUMLA JUMLA JUMLA L P L+P L P L+P L P L+P % % % H H H TANA RIGHU MALATA ,5 74,4 75,4 0,0 0,0 11 3,2 - - KAREKA NDUKU , ,3 0,0 0,0 0 0,0 2 LOLI TANARARA , ,3 0,0 0,0 9 3,0 - - WEEKAROU , ,5 0,0 0,0 14 3,3 3 KOTA PUUWERI , ,4 0,0 0,0 7 0,7 4 WANUKAKA LAHIHURUK , ,5 0,0 0,0 4 1,9 - - PADEDI WATU , ,5 0,0 0,0 9 4,3 5 LAMBOYA KABUKARUDI , ,5 0,0 0, ,4 6 LABOYA BARAT GAURA , ,4 0,0 0,0 11 3,0 (KAB/KOTA) , ,1 0 0,0 0 0, ,5 Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita) ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

92 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO KECAMATAN PUSKESMAS SD/MI SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL % SD/MI MENDAPAT % YAN. GIGI MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! (KAB/ KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #REF! #REF! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. UKGS)

93 TABEL 46 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P % % % TANA RIGHU MALATA ,0 0, ,1 0 0 KAREKA NDUKU ,0 0, ,1 2 LOLI TANARARA ,0 0,0 0 0,0 0 0 WEEKAROU ,0 0,0 0 0,0 3 KOTA PUUWERI ,0 0, ,1 4 WANUKAKA LAHIHURUK ,0 0, ,0 0 0 PADEDI WATU ,0 0, ,6 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,0 0, ,8 6 LABOYA BARAT GAURA ,0 0,0 0 0,0 (KAB/KOTA) ,0 0 0, ,2 Sumber: Bidang Kesmas L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) P L + P

94 TABEL 47 BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DILAPORKAN (S) DITIMBANG (D) L P L+P L P L+P L P L+P % % % TANA RIGHU MALATA ,0 5 0,3 8 0,5 13 0,4 0 0 KAREKA NDUKU ,0 1 0,3 0 0,0 1 0,2 2 LOLI TANARARA ,3 12 1,0 23 1,9 35 1,4 0 0 WEEKAROU ,0 28 0,6 28 1,4 56 0,8 3 KOTA PUUWERI ,0 57 1,4 48 1, ,2 4 WANUKAKA LAHIHURUK ,0 1 0,1 2 0,1 3 0,1 0 0 PADEDI WATU ,0 24 2,7 22 2,7 46 2,7 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , , ,2 6 LABOYA BARAT GAURA ,0 38 2,8 37 2,6 75 2,7 BALITA % (D/S) L BGM P L+P (KAB/KOTA) , , , , ,9 PROPINSI CEK DATA LAGI DENGAN PROGRAM Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita) LENGKAPI DATA (s), (D) DAN BGM dua tahun

95 TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS DITEMUKAN KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P L P L+P S % S % S % TANA RIGHU MALATA , , ,0 0 0 KAREKA NDUKU , , ,0 2 LOLI TANARARA , , ,0 0 0 WEEKAROU , , ,0 3 KOTA PUUWERI , , ,0 4 WANUKAKA LAHIHURUK , , ,0 0 0 PADEDI WATU , , ,0 5 LAMBOYA KABUKARUDI , , ,0 6 LABOYA BARAT GAURA , , ,0 L + P (KAB/KOTA) , , ,0 Sumber: SIKDA (Rek. Bayi Balita) Cat : Jumlah Gizi Buruk merupakan Jumlah Real Kasus Gizi Buruk yang ditemukan

96 TABEL 49 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L P L + P L P L + P % % % TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 WEEKAROU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #REF! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #REF! #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #REF! #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #REF! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #REF! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) % (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek.Penjaringan Anak Sekolah)

97 TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN TANA RIGHU MALATA #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! (KAB/ KOTA) - - #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. Poli Gigi)

98 TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P L % P % L+P % TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! #REF! #REF! #REF! 0 0 WEEKAROU #REF! #REF! #REF! 3 KOTA PUUWERI #REF! #REF! #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK TIDAK ADA KEGIATAN #REF! #REF! #REF! 0 0 PADEDI WATU #REF! #REF! #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! #REF! #REF! Sumber: SIKDA (Rek.Usila)

99 TABEL 53 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KUNJUNGAN RUMAH PENYEBARAN INFORMASI TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA 6 12 SUB I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit (KAB/KOTA) Sumber: SIKDA (Rek. Promkes)

100 TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NO JENIS JAMINAN KESEHATAN % L P L+P L P L+P JAMKESMAS ,00 0,00 8,29 2 ASKES PNS 0 0,00 0,00 0,00 3 JPK JAMSOSTEK 0 0,00 0,00 0,00 4 TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI 0 0,00 0,00 0,00 5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0,00 0,00 0,00 6 ASURANSI SWASTA ,00 0,00 1,75 7 JAMKESDA ,00 0,00 2,56 (KAB/KOTA) ,00 0,00 12,60 Sumber: (YANKES)

101 TABEL 55 NO KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas Malata Puskesmas Puuweri Puskesmas Lahihuruk Puskesmas Kabukarudi Puskesmas Padediwatu Puskesmas Weekarou Puskesmas Tanarara Puskesmas Gaura Puskesmas Kareka Nduku SUB I RSUD Waikabubak RS Kristen LENDE MORIPA SUB II SUB III (KAB/KOTA) PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber : SIKDA (Rek. Harian dan Rawat Inap) Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan RAWAT JALAN RAWAT INAP

102 TABEL 56 NAMA RUMAH SAKIT a TEMPAT TIDUR ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT NO L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P RSUD Waikabubak ,8 22,0 29,1 15,6 9,2 11,9 2 RS.K Lende Moripa ,3 8,3 9,8 8,6 4,8 6,7 KABUPATEN/KOTA Sumber: bagian perencanaan dan pelaporan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT ,4 1,6 2,0 1,2 0,7 0,9 GDR NDR

103 TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT NO NAMA RUMAH SAKIT a TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) HARI PERAWATAN LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI) RSUD Waikabubak ,0 62,992 2,3 4,0 2 RS.K Lende Moripa ,5 82,933 0,7 0,4 KABUPATEN/KOTA ,8 71, ,5 0,0 Sumber: (sebutkan) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

104 TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS RUMAH TANGGA NO KECAMATAN PUSKESMAS % DIPANTAU DIPANTAU BER- PHBS % BER- PHBS TANA RIGHU MALATA ,0-0 0 KAREKA NDUKU - - #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA ,9-0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI ,0-4 WANUKAKA LAHIHURUK ,0-0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,0-6 LABOYA BARAT GAURA ,0 - (KAB/KOTA) ,8 - - Sumber : SIKDA (Rek. Inspeksi Rumah Tangga I)

105 TABEL 59 NO KECAMATAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS % MEMENUHI SYARAT % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! (KAB/KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! Sumber : SIKDA-P2 SELURUH RUMAH RUMAH YANG RUMAH DIBINA BELUM RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

106 TABEL 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BUKAN JARINGAN PERPIPAAN SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA % TANA RIGHU MALATA , KAREKA NDUKU ,00 2 LOLI TANARARA , WEEKAROU ,00 3 KOTA PUUWERI ,00 4 WANUKAKA LAHIHURUK , PADEDI WATU ,00 5 LAMBOYA KABUKARUDI ,00 6 LABOYA BARAT GAURA ,00 (KAB/KOTA) ,00 Sumber : SIKDA (Rek. Inspeksi Rumah Tangga II) P2

107 TABEL 61 NO KECAMATAN PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA AIR MINUM SAMPEL DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #REF! #REF! 3 KOTA PUUWERI #REF! #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #REF! #REF! 0 0 PADEDI WATU #REF! #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! Sumber : SIKDA (Rek. Inspeksi Rumah Tangga II)P2

108 TABEL 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SARANA PENDUDUK PENGGUNA KOMUNAL SARANA MEMENUHI SYARAT PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA LEHER ANGSA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA JENIS SARANA JAMBAN % PENDUDUK PENGGUNA SARANA PLENGSENGAN + CEMPLUNG PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA SARANA PENDUDUK PENGGUNA CEMPLUNG MEMENUHI SYARAT SARANA PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 KAREKA NDUKU 9651 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! #REF! 0 0 PADEDI WATU 6483 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 6 LABOYA BARAT GAURA 8221 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! Sumber : SIKDA (Rek. Inspeksi Rumah Tangga II)P2

109 TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA/ NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS KELURAHAN DESA STBM STBM (SBS) % % % TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU 9 0, LOLI TANARARA 9 0, WEEKAROU 7 0, KOTA PUUWERI 13 0, WANUKAKA LAHIHURUK 9 0, PADEDI WATU 5 0, LAMBOYA KABUKARUDI 11 0, LABOYA BARAT GAURA 4 0,0 0 0 (KAB/KOTA) , Sumber : SIKDA (Rek. Inspeksi Rumah Tangga II)P2

110 TABEL 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS YANG ADA TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA PENDIDIKAN SD SLTP SLTA SARANA KESEHATAN PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM BINTANG HOTEL NON BINTANG TTU % SARANA PENDIDIKAN RUMAH SAKIT SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG UMUM TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 WEEKAROU 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 3 KOTA PUUWERI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 0 0 PADEDI WATU 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #REF! #REF! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! % % SARANA KESEHATAN % % % HOTEL % TEMPAT-TEMPAT UMUM % (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. TTU/TPM)P2

111 TABEL 65 NO KECAMATAN PUSKESMAS TPM TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI JASA BOGA TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % TANA RIGHU MALATA 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA 0 #DIV/0! 0 #REF! 0 0 WEEKAROU 0 #DIV/0! 0 #REF! 3 KOTA PUUWERI 0 #DIV/0! 0 #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK 0 #DIV/0! 0 #REF! 0 0 PADEDI WATU 0 #DIV/0! 0 #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. TTU/TPM)P2

112 TABEL 66 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK NO KECAMATAN PUSKESMAS TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT JASA BOGA TPM DIBINA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TANA RIGHU MALATA #REF! 0 #REF! 0 0 #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU#REF! 0 #REF! 0 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #REF! 0 #REF! 0 0 #REF! 0 0 WEEKAROU #REF! 0 #REF! 0 0 #REF! 3 KOTA PUUWERI #REF! 0 #REF! 0 0 #REF! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #REF! 0 #REF! 0 0 #REF! 0 0 PADEDI WATU #REF! 0 #REF! 0 0 #REF! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #REF! 0 #REF! 0 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARATGAURA #REF! 0 #REF! 0 0 #DIV/0! TOTAL PERSENTASE TPM DIBINA TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI JASA BOGA TPM DIUJI PETIK RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIUJI PETIK (KAB/KOTA) #REF! #REF! #DIV/0! Sumber: SIKDA (Rek. TTU/TPM)

113 TABEL 67 NO NAMA OBAT PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK OBAT/VAKSIN PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN Alopurinol tablet 100 mg tablet #DIV/0! 2 Aminofilin tablet 200 mg tablet #DIV/0! 3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0! 4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0! 5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0! 6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet #DIV/0! 7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol #DIV/0! 8 Metampiron tablet 500 mg tablet #DIV/0! 9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0! 10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg tablet #DIV/0! 11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin IU/g 12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg 13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% tube supp pot 14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0! 15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet #DIV/0! Levodopa 250 mg 16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0! 17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet #DIV/0! 18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0! 19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0! 20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0! 21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0! 22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/ml - 1 ml (sulfat) ampul #DIV/0! 23 Betametason krim 0,1 % krim #DIV/0! 24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul #DIV/0! 25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet #DIV/0! 26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0! 27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0! 28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0! 29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0! 30 Diazepam tablet 2 mg tablet #DIV/0! 31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0! 32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0! 33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0! 34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0! 35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0! 36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0! 37 Etakridin larutan 0,1% botol #DIV/0! 38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0! 39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0! 40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0! 41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0! 42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0! 43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0! 44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0! 45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet #DIV/0! 46 Furosemid tablet 40 mg tablet #DIV/0! 47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0! 48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach #DIV/0! klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g 49 Gentian Violet Larutan 1 % botol #DIV/0! 50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet #DIV/0! 51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet #DIV/0! 52 Gliserin botol #DIV/0! 53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0! 54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0! 55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0! 56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0! 57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0! 58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0! 59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0! 60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0! 61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0! 62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet #DIV/0! 63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet #DIV/0! 64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0! 65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet #DIV/0! 66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0! 67 Kaptopril tablet 25 mg tablet #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

114 NO NAMA OBAT PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK OBAT/VAKSIN PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0! 69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0! 70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0! 71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul #DIV/0! 72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0! 73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet #DIV/0! 74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0! 75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0! 76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0! 77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0! 78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0! Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + botol #DIV/0! Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol tablet #DIV/0! 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol tablet #DIV/0! 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0! 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0! 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : ml vial #DIV/0! 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0! 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0! 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0! 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0! 89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0! 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet #DIV/0! 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0! 92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0! 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0! 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0! 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0! 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0! 97 Nistatin tablet salut IU/g tablet #DIV/0! 98 Nistatin Vaginal tablet salut IU/g tablet #DIV/0! 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol #DIV/0! 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0! 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0! 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul #DIV/0! 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol #DIV/0! 104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0! 105 Paracetamol tablet 500 mg tablet #DIV/0! 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0! 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0! 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet #DIV/0! 109 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0! 110 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0! 111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0! 112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0! 113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0! 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0! 115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0! 116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0! 117 Ringer Laktat larutan infus botol #DIV/0! 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube #DIV/0! 4% 119 Salisil bedak 2% kotak #DIV/0! 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0! 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0! 122 Serum Anti Difteri Injeksi IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0! 123 Serum Anti Tetanus Injeksi IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0! 124 Serum Anti Tetanus Injeksi IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0! 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0! 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0! 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0! 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0! 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0! 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0! 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet #DIV/0! 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0! 133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0! 134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0! 135 Vitamin B Kompleks tablet tablet #DIV/0! VAKSIN 136 BCG vial #DIV/0! 137 T T vial #DIV/0! 138 D T vial #DIV/0! 139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0! 140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0! 141 DPT-HB vial #DIV/0! 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0! 143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0! 144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

115 TABEL 68 SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber:... (sebutkan)

116

117 TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I NO SARANA KESEHATAN SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I % RUMAH SAKIT UMUM ,00 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0! (KAB/KOTA) ,00 Sumber: (sebutkan)

118 TABEL 70 POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI % % % % % TANA RIGHU MALATA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 KAREKA NDUKU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 LOLI TANARARA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 WEEKAROU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 3 KOTA PUUWERI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 4 WANUKAKA LAHIHURUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 PADEDI WATU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 5 LAMBOYA KABUKARUDI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 6 LABOYA BARAT GAURA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 Sumber:. (sebutkan)

119 TABEL 71 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA (KAB/KOTA) Sumber:. (sebutkan)

120 TABEL 72 DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI % TANA RIGHU MALATA KAREKA NDUKU LOLI TANARARA WEEKAROU KOTA PUUWERI WANUKAKA LAHIHURUK PADEDI WATU LAMBOYA KABUKARUDI LABOYA BARAT GAURA 4-0 (KAB/KOTA) Sumber:. (sebutkan)

121 TABEL 73 TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN DR SPESIALIS a DOKTER DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA SPESIALIS GIGI TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: (sebutkan)

122 TABEL 74 NO UNIT KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PERAWAT a PERAWAT GIGI L P L+P L P L+P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK 22,15 226,38 1,64 Sumber: (sebutkan) BIDAN Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

123 TABEL 75 TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN TENAGA TEKNIS NO UNIT KERJA KEFARMASIAN a APOTEKER TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK TENAGA KEFARMASIAN Sumber: (sebutkan) Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

124 TABEL 76 NO TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN UNIT KERJA KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P L P L+P MALATA 3-2 KAREKA NDUKU 1-3 TANARARA 2-4 WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK 1 7 PADEDI WATU 2 8 KABUKARUDI GAURA 1 - SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK 11 3 Sumber: (sebutkan)

125 TABEL 77 TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN NO UNIT KERJA NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK 9, , Sumber: (sebutkan)

126 TABEL 78 TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak #REF! #REF! #REF! 2 RSK Lendemoripa #REF! #REF! #REF! SUB II (RUMAH SAKIT) #REF! #REF! #REF! SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! RASIO TERHADAP PENDUDUK 0 #REF! #REF! 0 #REF! Sumber: (sebutkan)

127 TABEL 79 NO UNIT KERJA RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN TENAGA TEKNISI MEDIS REFRAKSIONIS OPTISIEN L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK - ORTETIK PROSTETIK REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN TEKNISI TRANSFUSI DARAH TEKNISI KARDIOVASKULER Sumber: (sebutkan) Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

128 TABEL 80 NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN L P L+P L P L+P L P L+P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) Sumber: (sebutkan) PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA TENAGA KESEHATAN LAINNYA TOTAL

129 TABEL 82 NO SUMBER BIAYA ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER : 1 APBD KAB/KOTA ,55 a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung APBD PROVINSI 0,00 3 APBN : ,45 - Dana Dekonsentrasi ( BOK ) ,72 - Dana Alokasi Khusus (DAK) ,69 - ASKESKIN - 0,00 - TP-APBN ,05 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00 (sebutkan project dan sumber dananya) - 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN ,0 TOTAL APBD KAB/KOTA ,3 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 4,71 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA ,21 Sumber :... (sebutkan)

130 TABEL 81 TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA NON KESEHATAN NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANG ADMINISTRASI STAF PENUNJANG TEKNOLOGI STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN JURU TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MALATA KAREKA NDUKU TANARARA WEEKAROU PUUWERI LAHIHURUK PADEDI WATU KABUKARUDI GAURA SUB I (PUSKESMAS) RSUD Waikabubak RSK Lendemoripa SUB II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA (KAB/KOTA) Sumber: (sebutkan)

131 10 PENYAKIT TERBESAR KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2015 NO PENYAKIT 1 ISPA MALARIA DERMATITIS MYALGIA GASTRITIS PENYAKIT PADA SISTEM OTOT PPoK DIARE OBS.FEBRIS VULNUS PENYAKIT TE SUMBA BA 7479 ISPA 1544 MALARIA DERMATITIS MYALGIA