BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri gugus V Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, tepatnya di SD Negeri 1 Pasirtamiang. B. Populasi dan Sampel Populasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu populasi umum dan populasi target. Menurut Sukmadinata (2010:250) menyebutkan bahwa Populasi target adalah seluruh orang atau objek yang akan menjadi sasaran kesimpulan penelitian. Sedangkan Sugiyono (2009: 117) mendefiniskan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V di salah satu SD Negeri 1 Pasirtamiang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Siswa tersebut berjumlah 25 orang. Jumlah populasi penelitian ini kurang dari 30 orang, maka dalam pengambilan sampel penelitian dilakukan teknik sampling jenuh. Menururt Sugiyono (2009:124) menyatakan bahwa sampling jenuh itu sendiri adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan serta melaporkan data penelitian. Menurut Creswell & Clark (2007) mengungkapkan bahwa desain penelitian menjadi pedoman dalam memutuskan metode yang harus dilakukan peneliti selama melakukan penelitian dan menetapkan logika untuk membuat penafsiran di akhir penelitian.

2 24 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif non ekperimental, karena pada pelaksanaannya peneliti mengumpulkan data berdasarkan fenomena yang terjadi. McMillan dan Schumacher (Sukmadinata, 2010:53) menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode-metode peneltian eksperimental dan noneksperimental. Penelitian kuantitatif diungkapkan oleh Sukmadinata (2010:53) bahwa... maksimalisai objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Oleh karena itu, pengolahan statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan metode penelitiannya adalah metode deskriptif. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat digambarkan oleh bagan alur berikut ini.

3 25 Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Literatur Analisis PCK Konsep Gaya Gravitasi Keterampilan Proses IPA Skenario Pembelajaran Berbasis PCK Penyusunan Instrumen Uji Coba Instrumen Kegiatan Pembelajaran dengan Skenario berbasis PCK Observasi Keterampilan Proses Siswa Observasi Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK Tes Keterampilan Proses Data Analisis Data Kesimpulan Gambar 3.1 Langkah - langkah Penelitian

4 26 D. Metode Penelitian Sugiyono (2009:3) menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian dengan menyelidiki keterampilan proses yang dimiliki siswa, meneliti, mengolah data, menganalisis, menginterprestasikan, dan membuat kesimpulan. Penelitian ini akan menggambarkan apa adanya atau mengungkap keadaan nyata mengenai keterampilan proses IPA yang dimiliki siswa pada saat penelitian dilakukan. Menurut Sukmadinata (2010: 53) menyatakan bahwa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitiaan kuantitatif yang bersifat noneksperimental yaitu metode deskriptif, metode suvai, ekspos facto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. Sedangkan menurut Purwanto (2012: ) menyatakan bahwa metode dalam penelitian kuantitatif dapat dikelompokkan menurut sifat analisis menjadi metode penelitian deskiptif, korelasi, dan perbandingan. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif noneksperimental. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Pendapat lain mengemukakan bahwa Metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk aktifitas, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya (Sukmadinata, 2010:72). E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu mendapatkan penjelasan untuk memperoleh persamaan persepsi, yaitu. 1. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap keterampilan proses yang dimiliki siswa untuk mengetahui keadaan sebenarnya

5 27 2. Keterampilan proses merupakan serangkaian kegiatan dan kemampuan siswa dalam mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan aspek keterampilan proses sains sehingga dapat membentuk konsep yang baik dan ilmiah tentang gaya gravitasi melalui skenario pembelajaran berbasis PCK. 3. Skenario pembelajaran berbasis PCK merupakan skenario pembelajaran yang dalam penyusunannya mengacu pada hasil analisis PCK konsep gaya gravitasi. 4. Gaya gravitasi merupakan pokok bahasan IPA di kelas lima SD semester 2. Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta atau disebut juga gaya tarik bumi. F. Instrumen Penelitian Instrumen dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dengan menggunakan instrumen penelitian, kita dapat menghimpun dan mengukur data dengan akurat dan tepat. Instrumen adalah alat untuk menghimpun dan mengukur data. Menurut Sugiyono (2009:148) mendefinisikan bahwa Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut : 1. Tes Keterampilan Proses IPA Tes umumnya bersifat mengukur. Tes sebagai instrumen pengumpul data diartikan sebagai serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes dalam dunia pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar dan tes psikologi. Tes hasil belajar juga dibedakan menurut materi yang diukur, maka tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes keterampilan proses IPA pada pembelajaran gaya gravitasi. Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan proses siswa. Aspek keterampilan proses yang dinilai pada tes ini meliputi aspek prediksi, aspek mengamati, aspek mengklasifikasi, aspek merencanakan percobaan, aspek interpretasi data (menafsirkan), aspek mengkomunikasikan, dan aspek menerapkan konsep.

6 28 Tes keterampilan proses berupa soal pilihan ganda berjumlah 21 butir soal. Penyusunan soal tes dalam penelitian ini berdasarkan pada indikator tiap aspek keterampilan proses. Setiap aspek keterampilan proses IPA dideteksi dengan menggunakan tiga butir soal pilihan ganda, kecuali aspek keterampilan mengkomunikasikan berjumlah dua butir soal dan aspek menerapkan konsep berjumlah empat butir soal pilihan ganda. Adapun untuk kisi-kisi instrumen tes keterampilan proses IPA ditunjukkan oleh tabel berikut ini : Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Aspek No Keterampilan Proses 1 Mengamati Indikator Soal Menunjukkan bukti bahwa jika tidak ada gaya gravitasi bumi semua benda dan mahluk hidup akan melayang - melayang Menunjukkan bahwa arah tarikan grvitasi bumi selalu menuju permukaan bumi / tanah/ menuju ke bawah Mengamati fenomena yang menunjukkan bahwa benda yang jatuh dipengaruhi gaya gravitasi Nomor soal

7 29 Aspek No Keterampilan Proses Menerapkan 2 Konsep 3 Mengklasifikasi 4 Memprediksi Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen (Lanjutan) Indikator Soal Menggunakan konsep kecepatan jatuhnya benda yang dipengaruhi oleh luas permukaan dan adanya gaya lain Menghubungkan konsep arah tarikan gaya gravitasi bumi dengan fenomena kegiatan manusia Mengetahui penemu adanya gaya gravitasi bumi Menghubungkan konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan benda jatuh dengan fenomena sehari - hari Mengelompokkan dampak positif adanya gaya gravitasi bumi Mengelompokkan faktor yang mempengaruhi kecepatan jatuh benda ke permukaan bumi Mengkelompokkan gaya menurut konsep IPA SD Macam macam Memperkirakan benda yang akan jatuh terlebih dahulu sampai ke tanah Memperkirakan benda yang akan jatuh terlebih dahulu sampai ke tanah Memperkirakan kecepatan benda jatuh pada ruang hampa udara. Nomor soal

8 30 No Aspek Keterampilan Proses Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen (Lanjutan) Indikator Soal Nomor soal Menentukan kecepatan benda jatuh ke tanah dari suatu pola pengamatan 20 Menyimpulkan dari hasil data percobaan 5 Interpretasi Data mengenai perbandingan kecepatan benda yang dipengaruhi oleh luas permukaan 2 Menghubungakan hasil dari suatu pengamatan yang membuktikan bahwa dengan adanya gaya 11 mengakibatkan benda bergerak / berpindah Menentukan prosedur percobaan untuk menunjukkan bahwa arah tarikan gravitasi 13 bumi menuju permukaan bumi Menentukan alat dan bahan yang akan 6 Merencanakan Percobaan digunakan untuk percobaan yang dipengaruhi oleh luas permukaan Menentukan alat dan bahan yang akan 17 digunakan untuk percobaan membuktikan bahwa benda yang pejal/padat jika dijatuhkan 3 dari ketinggian dan waktu yang sama akan sampai ke tanah dalam waktu yang sama Menjelaskan data hasil percobaan tentang 7 Mengkomunik asikan faktor yang mempengaruhi kecepatan jatuh benda sampai di lantai Menjelaskan tabel perbedaan gaya tarik magnet dan gaya tarik bumi 5 10

9 31 Perumusan indikator soal dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator dari aspek-aspek keterampilan proses yang akan diteliti. 2. Pedoman Observasi Keterampilan Proses IPA dalam pembelajaran Selain melalui tes, pengukuran data keterampilan proses juga diukur melalui observasi. Observasi diperlukan untuk melihat secara langsung keterampilan proses siswa yang muncul pada saat pembelajaran. Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Usman (2006:44) menyebutkan bahwa dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Menentukan keterampilan yang akan diamati b. Membuat kriteria untuk masing-masing keterampilan Pedoman observasi keterampilan proses terdiri dari kolom aspek-aspek keterampilan proses yang akan di ukur, dan untuk mempermudah dalam pengukuran maka dibuat rubrik penskorannya. Skor keterampilan proses adalah rentang nilai 1-3. Pada penelitian deskriptif ini peneliti sendiri yang bertindak sebagai observer, jadi jenis observasi yang dilaksanakan adalah observasi nonpartisipatif. Menurut Sukmadinata (2010:220) menyatakan bahwa kelebihan dari observasi nonpartisipatif adalah pengamat dapat lebih terfokus dan seksama melakukan pengamatan. Observasi dilakukan terhadap lima kelompok siswa. Pedoman Observasi beserta rubrik penskorannya dapat dilihat pada lampiran A Pedoman Wawancara Wawancara diperlukan untuk memperjelas jawaban siswa dari data yang terkumpul dari hasil observasi dan tes, juga untuk mengetahui faktor-faktor lain yang tidak terlacak dari hasil observasi dan tes. Wawancara juga bertujuan untuk melacak jawaban siswa sehingga tergambar keterampilan proses yang dimiliki siswa secara lebih obyektif dan mendalam. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A.8.

10 32 4. Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK Implementasi skenario pembelajaran berbasis PCK diamati berdasarkan pedoman observasi, yang berisi tahapan-tahapan mengajar guru. Teknik observasi yang dilakukan adalah anecdotal record (catatan ankedot). Teknik ini merupakan catatan kejadian khusus dari implementasi skenario pembelajaran oleh guru dengan deskripsi nyata tentang apa yang terjadi dan apa pengaruhnya pada siswa atau kalau dalam PCK disebut dengan istilah dokumen PaP-eRs (Pedagogical and Profesional experience Repertoires). Dalam membantu mendeskripsikan, maka proses pembelajaran direkam secara audiovisual (Video). Pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran A.9. G. Proses Pengembangan Instrumen Proses pengembangan instrumen meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penyusunan Instrumen Peneliti menyusun sendiri instrumen yang akan digunakan dengan merujuk pada beberapa referensi dan konsultasi dengan ahlinya. Penyusunan instrumen tes keterampilan proses IPA merujuk pada kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. kisi-kisi soal tersebut berlandaskan aspek-aspek keterampilan proses IPA yang akan diukur datanya. Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses IPA berisi tujuh aspek keterampilan proses dan bentuk kegiatannya. Begitupula penyusunan pedoman observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran berbasis PCK, yang berisi tahapan kegiatan guru yang akan dianalisis dan dideskripsikan. 2. Uji Coba Instrumen Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas data yang dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitian. Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka instrumen pengumpul datanya harus memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu reliabilitas atau keterandalan, dan validitas atau kesahihan.

11 33 a. Pedoman observasi dan Skenario pembelajaran berbasis PCK Instrumen yang berupa skenario pembelajaran berbasis PCK dan Instrumen pedoman-pedoman observasi, sebelum dipergunakan dikonsultasikan kepada dosen pebimbing serta konsultasi dengan guru subyek yang akan mengimplementasikan skenario pembelajaran tersebut. Hasil konsultasi tersebut dimaksudkan untuk menguji validitas instrumen yaitu melalui validasi logis. Validasi logis menurut Arikunto (2008:65) menyatakan bahwa validitas logis menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Setelah di uji oleh para hali, kemudian diuji cobakan pada proses pembelajaran di SD kelas V yang bukan merupakan subyek penelitian. Uji coba ini dilakukan terutama untuk melihat apakah langkah kegiatan pada skenario (termasuk perangkat pembelajarannya, seperti lembar prediksi dan LKS) dan pedoman observasinya serta pedoman observasi keterampilan proses dapat diimplementasikan dengan baik, juga untuk memperkirakan waktu yang akan digunakan dalam melakukan pembelajaran pada saat melakukan penelitian. b. Tes Keterampilan Proses Siswa Tes keterampilan proses pun sebelum dipergunakan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Selanjutnya tes keterampilan proses tersebut dikonsultasikan kepada seorang guru kelas V. Hasil konsultasi dimaksudkan untuk menguji validasi tes secara keseluruhan, yaitu melalui validasi logis. Dosen pembimbing dan guru memberikan masukan tentang validasi isi, konstruk, dan kejelasan bahasa. Berdasarkan hasil masukan tersebut, selanjutnya dilakukan perbaikan terhadap instrumen tes keterampilan proses IPA. Setelah diperbaiki, tes keterampilan proses tersebut diujicobakan di kelas V pada dua SD Negeri yang tidak menjadi subyek penelitian. Uji coba dilakukan pada siswa yang berjumlah 50 orang. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui validitas butir soal, reabilitas dan tingkat kesukaran instrumen tes keterampilan proses IPA.

12 34 3. Hasil Uji Coba Instrumen berikut. Hasil uji coba instrumen tes keterampilan proses akan diuraikan sebagai a. Validitas butir soal Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Nilai korelasi (r hitung ) yang diperoleh (nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara statistik per individu) lalu dibandingkan dengan tabel nilai korelasi (r tabel ) Product Moment untuk mengetahui apakah nilai korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak. Jika indeks nilai yang diperoleh dari perhitungan tersebut memiliki nilai yang lebih besar dari nilai tabel korelasi maka item itu dinyatakan valid demikian juga sebaliknya. Arikunto (2008:76) menyatakan pengertian umum untuk validitas butir soal adalah sebuah item dikatkan valid apabila mempunyai dukungan yan besar terhadap skor total. Berikut tabel hasil uji validitas butir soal. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal No Soal r hitung r tabel Validitas 1 0,361 0,279 Valid 2 0,499 0,279 Valid 3 0,365 0,279 Valid 4 0,410 0,279 Valid 5 0,197 0,279 Tidak Valid 6 0,287 0,279 Valid 7 0,414 0,279 Valid 8 0,323 0,279 Valid 9 0,259 0,279 Tidak Valid 10 0,482 0,279 Valid 11 0,477 0,279 Valid 12 0,284 0,279 Valid 13 0,396 0,279 Valid 14 0,224 0,279 Tidak Valid 15 0,459 0,279 Valid 16 0,430 0,279 Valid 17 0,445 0,279 Valid 18 0,351 0,279 Valid 19 0,457 0,279 Valid 20 0,319 0,279 Valid 21 0,393 0,279 Valid

13 35 Dari hasil uji validitas butir soal diperoleh butir soal yang valid sebanyak 18 butir. Untuk butir soal yang tidak valid, yaitu pada nomor 5, 9 dan 14, butir soal tersebut tidak dihilangkan, berdasarkan konsultasi dengan dosen pebimbing maka soal tersebut tetap dipergunakan, namun direvisi redaksi kalimatnya. b. Reabilitas soal Reabilitas sesuatu alat ukur menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila alat ukur yang sama tersebut digunakan oleh orang yang berbeda atau dalam waktu yang berbeda. Secara implisit reabilitas juga mengandung obyektifitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruhi oleh siapa pengukurnya maupun kapan mengukurnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach. Kriterianya yaitu bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Cronbach s Alpha keseluruhan, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau direvisi, Uyanto (2009: ). Berikut tabel hasil reabilitas butir soal. No Soal Nilai Cronbach s Alpha Tabel 3.3. Hasil Uji Reabilitas Soal Nilai Alpha if Item Deleted Reabilitas 1 0,427 0,426 Reliabel 2 0,427 0,360 Reliabel 3 0,427 0,396 Reliabel 4 0,427 0,370 Reliabel 5 0,427 0,419 Reliabel 6 0,427 0,417 Reliabel 7 0,427 0,385 Reliabel 8 0,427 0,399 Reliabel 9 0,427 0,427 Reliabel 10 0, Reliabel 11 0,427 0,367 Reliabel 12 0,427 0,417 Reliabel

14 36 No Soal Nilai Cronbach s Alpha Tabel 3.3. Hasil Uji Reabilitas Soal (Lanjutan) Nilai Alpha if Item Deleted Reabilitas 13 0,427 0,414 Reliabel 14 0,427 0,395 Reliabel 15 0,427 0,373 Reliabel 16 0,427 0,399 Reliabel 17 0,427 0,369 Reliabel 18 0,427 0,416 Reliabel 19 0,427 0,373 Reliabel 20 0,427 0,403 Reliabel 21 0,427 0,422 Reliabel Dari hasil uji reabilitas soal semua soal reliabel, maka seluruh soal dapat digunakan. c. Tingkat kesukaran butir soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut. Rumus mencari P adalah : Dimana : P = indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes (Daryanto, 2007: ) Hasil yang diperoleh kemudian indeks kesukarannya diklasifikasikan dengan ketentuan menurut Daryanto (2007:182). Berikut tabel pengklasifikasian indeks kesukaran.

15 37 Tabel 3.4. Kategori Kesukaran Butir Soal P-P Klasifikasi 1,00-0,30 Sukar 0,30-0,70 Sedang 0,70-1,00 Mudah Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran butir soal. Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Butir Soal No. Indeks No. Indeks Kategori Soal Kesukaran Soal Kesukaran Kategori 1 0,38 Sedang 12 0,4 Sedang 2 0,4 Sedang 13 0,72 Mudah 3 0,8 Mudah 14 0,46 Sedang 4 0,74 Mudah 15 0,56 Sedang 5 0,12 Sukar 16 0,3 Sedang 6 0,6 Sedang 17 0,52 Sedang 7 0,24 Sukar 18 0,9 Mudah 8 0,92 Mudah 19 0,44 Sedang 9 0,06 Sukar 20 0,9 Mudah 10 0,64 Sedang 21 0,92 Mudah 11 0,6 Sedang Dari tabel 3.5 dapat diperoleh hasil, bahwa soal yang mudah sebanyak tujuh butir soal, soal sedang sebanyak 11 butir soal, dan sisanya untuk soal sukar sebanyak tiga butir soal. H. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan pada penelitian ini dikumpulkan secara bertahap. Untuk memperoleh data keterampilan proses IPA siswa, pengumpulan datanya dilakukan dengan dua tahap. Data yang pertama diperoleh melalui observasi pada saat pembelajaran, data kedua diperoleh dari hasil tes keterampilan proses IPA yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran, dan sumber data keterlaksanaan

16 38 skenario pembelajaran berbasis PCK di peroleh dari hasil observasi dan analisis video. Kaitan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen dan sumber data dapat dilihat pada tabel berikut. No Jenis Data Keterampilan proses IPA Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK Tabel 3.6. Teknik pengumpulan data Teknik Sumber Pengumpulan Instrumen Data Data Observasi Pedoman Observasi Berstruktur Siswa Tes Tes Siswa Wawancara Pedoman Wawancara Siswa Observasi (Analisis Video) Pedoman Observasi Berstruktur Guru I. Analisis Data Teknik analsis data mengungkapkan langkah-langkah analisis serta teknik analisis yang akan digunakan dalam menjawab setiap permasalahan pada rumusan masalah. Sugiyono (2009:207) menyatakan bahwa: Kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Pada penelitian ini statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:208) bahwa bentuk penyajian data yang termasuk ke dalam statistik deskriptif diantaranya melalui tabel, grafik, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan perhitungan persentase.

17 39 Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis sebagai berikut. 1. Data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat melakukan pembelajaran, kemudian di hitung berdasarkan hasil rating scale dengan rentang dari 1-3, kemudian direkapitulasi dan dijumlahkan pada skor masing-masing kelompok untuk setiap aspek keterampilan proses. Skor yang diperoleh seluruh kelompok untuk setiap aspek keterampilan proses kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 2. Data yang diperoleh dari hasil tes keterampilan proses, kemudian diolah dengan mengacu skala penskoran tes. Skala penskoran pada penelitan ini adalah skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Secara lebih spesifik proses pengolahan data hasil tes adalah sebagai berikut. a. Skor tiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah skor jawaban yang benar b. Menghitung skor tiap aspek keterampilan proses c. Menghitung jumlah siswa yang menjawab tiap aspek keterampilan dengan benar d. Menjumlahkan skor seluruh siswa untuk tiap aspek keterampilan proses e. Menghitung rata-rata skor seluruh siswa untuk tiap aspek keterampilan proses dengan menggunakan rumus Dimana n = Jumlah Siswa f. Menghitung persentase skor seluruh siswa untuk setiap aspek keterampilan proses dengan menggunakan rumus Untuk menilai keterampilan proses siswa terhadap tiap aspek keterampilan proses yang diukur melalui tes maupun melalui observasi, akan di kategorikan

18 40 berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Muhibin Syah (Rostina, 2002:58), berikut tabel kriteria skor keterampilan proses. Tabel 3.7 Kriteria Skor Keterampilan Proses No. Skor Kriteria % 61-80% 41-60% 21-40% 0-20% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 3. Observasi Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK. Selain diobservasi secara langsung, untuk membantu dalam menganalisis proses yang terjadi maka kegiatan pembelajaran di rekam secara audiovisual, agar mempermudah peneliti dalam mendeskripsikan atau menggambarkan keterlaksanaan pembelajaran. Analisis keterlaksanaan skenario pembelajaran dilakukan pada setiap tahapan kegiatan guru, kemudian dideskripsikan dalam suatu dokumen yang disebut dengan dokumen Pa-PeR. Hasil observasi ini bersifat singkat tetapi bermakna spesifik dan ditujukkan untuk menunjukkan implementasi dari aspek aspek analisis PCK konsep gaya gravitasi. Analisis PCK konsep gaya gravitasi (lihat tabel 4.22) tersebut merupakan acuan dalam penyusunan skenario pembelajaran berbasis PCK.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data, 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari, Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Taman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa selama kegiatan praktikum uji makanan berlangsung yang dijaring melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis menentukan lokasi dan subjek penelitian dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dari masing-masing definisi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preexperiment design,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design, yaitu penelitian dilakukan kepada satu kelompok eksperimen yang sampelnya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Subyek Penelitian Pada penelitian ingin mengungkap literasi hakikat sains guru-guru biologi SMA yang tidak mengikuti program pendampingan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kuasi eksperimen yang menurut Panggabean (1996) merupakan eksperimen dimana variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sekarang (Arikunto, 2010:245). Hal yang digambarkan pada penelitian ini 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang bertujuan menggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV B SD Negeri Karangtengah 01 yaitu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung. Pemilihan sekolah tersebut menjadi

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dipilihnya SMP Negeri 1 Lembang dikarenakan sekolah ini merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 19 Bandung dan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. McMillan dan Schumacher (2001: 283) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu metode Pre Experiment (Quasi Experiment). Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 6) metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, prosedur penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di Kabupaten Garut pada siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2012/2013. Sesuai dengan rekomendasi guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ina Oktarina Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ina Oktarina Rahman, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran IPA di SD merupakan wahana untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 6 Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. SD Negeri 6 Singaparna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen awal atau pre-experiment. Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan peneliti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2012) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai variabel tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penggunaan metode kuasi eksperimen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Zuriah (2006:47) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai 11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BB III METODOLOGI PENELITIN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Metode deskriptif adalah cara menggambarkan sesuatu apa adanya dengan perhitungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk mengukur keterampilan proses sains pada pembelajaran reaksi eksoterm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu jurnal kegiatan siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara terperinci,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODE PENLITIAN BAB III METODE PENLITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Bandung. Pemilihan lokasi berdasarkan pada tempat pelaksanaan pendampingan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif karena penelitian ini hanya bersifat mengkaji atau menggambarkan keadaan atau kondisi yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci