PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR (OPKR B)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR (OPKR 10 010B)"

Transkripsi

1 KODE MODUL OPKR B PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR (OPKR B) Bidang Keahlian Program Keahlian Jam Pemelajaran : Teknik Mesin : Teknik Mekanik Otomotif : 60 Jam DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2 M O D U L PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR OPKR B (KURIKULUM EDISI 2004) Bidang Keahlian Program Keahlian Jam Pemelajaran : Teknik Mesin : Teknik Mekanik Otomotif : 60 Jam Pemelajaran Team Penyusun Kosim, S. Pd. DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

3 KATA PENGANTAR Modul Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Ukur ini, pembahasannya meliputi fungsi, konstruksi, cara pembacaan menggunakannya dan pemeliharaannya. Modul ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki peserta pelatihan (siswa) SMK Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif dengan harapan agar siswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Modul ini diharapkan dapat membantu peserta pelatihan (siswa) dan guru dalam mempersiapkan Kegiatan Belajar Mengajar sehingga pada akhir kegiatan pemelajaran peserta pelatihan (siswa) dapat menyerap semua materi yang berkaitan dengan alat-alat ukur ini, baik teori maupun praktek sesuai dengan tuntutan Dunia Usaha/Dunia Industri. Pada modul ini dilengkapi dengan evaluasi (buku kerja) dan penilaian dengan harapan dapat membantu guru dalam persiapan proses pemelajaran dan siswa dapat mencapai kompetensi ini secara utuh dan menyeluruh sesuuai dengan tuntutan kurikulum. Bandung, Juli 2005 Penyusun Kosim, S. Pd

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii PETA KEDUDUKAN MODUL... v ALUR KEGIATAN KOMPETENSI... vi DAFTAR JUDUL MODUL... vii MEKANISME PEMELAJARAN... ix GLOSARIUM... x BAB IPENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 1 D. Tujuan Akhir Pemelajaran... 2 E. Kompetensi... 2 F. Cek kemampuan... 2 BAB II PEMELAJARAN... 4 A. Rencana Pemelajaran... 4 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur ) Dial Gauge ) Mikrometer ) Vernier Caliver ) Rangkuman... 9 b. Tugas, Tes Formatif dan Lembar Kerja ) Tugas

5 2) Tes Formatif ) Kunci Jawaban Formatif ) Lembar Kerja Kegiatan Belajar a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur ) Cylinder Gauge ) Caliver Gauge ) Plasti Gauge ) Multi Tester ) Rangkuman b. Tugas, Tes Formatif dan Lembar Kerja ) Tugas ) Tes Formatif ) Kunci Jawaban Formatif ) Lembar Kerja Kegiatan Belajar a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur ) Tachometer ) Tune Up Tester ) Kunci Momen ) Hidrometer ) Compresion Tester ) Nozzle Tester ) Rangkuman b. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja ) Tugas

6 2) Tes Formatif ) Kunci Jawaban Formatif ) Lembar Kerja Kegiatan Belajar a. Pemeliharaan Alat Ukur b. Rangkuman c. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja ) Tugas ) Tes Formatif ) Kunci Jawaban Formatif ) Lembar Kerja BAB II EVALUASI A. Instrumen Penilaian Kognitif Test Psikomotorik dan Attitude Test B. Kunci Jawaban Kunci Jawaban Kognitif Test Kunci Jawaban Psikomotorik dan Attitude Test 42 BAB IVPENUTUP A. RekapitulasiNilai Alat-alat Ukur B. Pengolahan Data C. Pembobotan D. Skala Penilaian DAFTAR PUSTAKA

7 PETA KEDUDUKAN MODUL PETA KOMPETENSI: PROGRAM NORMATIF PPKNs PROGRAM PRODUKTIF PRASARAT: Mengikuti prosedur K3 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan/perlengkapan tempat kerja PROGRAM ADAPTIF Matematika Fisika Bahasa Inggris PDTM MODUL Kompetensi Kode : Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Ukur : OPKR B KEGIATAN BELAJAR Fungsi Alat-alat Ukur Konstruksi Alat-alat Ukur Cara/Metoda Pengukuran Pemeliharaan Alat-alat Ukur - 6 -

8 ALUR KEGIATAN KOMPETENSI - 7 -

9 DAFTAR JUDUL MODUL Kode Kompetensi Judul Modul OPKR B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen OPKR B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik OPKR B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem hidrolik hidrolik OPKR B Pemeliharaan/servis dan perbaikan kompresor udara dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponenkomponennya OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B OPKR B Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponenkomponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponenkomponennya Overhaul kopling dan komponenkomponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual - 8 -

10 Kode Kompetensi Judul Modul OPKR B Pemeliharaan/servis transmisi otomatis Pemeliharaan/servis transmisi otomatis OPKR B Pemeliharaan/servis unit final drive/gardan Pemeliharaan/servis unit final drive/ gardan OPKR B Pemeliharaan/servis poros roda penggerak Pemeliharaan/servis poros roda penggerak OPKR B Perbaikan poros penggerak Perbaikan poros penggerak roda roda OPKR B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponenkomponennya Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya OPKR B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem rem rem OPKR B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem OPKR B Overhaul komponen sistem Overhaul komponen sistem rem rem OPKR B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi OPKR B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi OPKR B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi OPKR B Pemeliharaan/servis sistem Pemeliharaan/servis sistem suspensi suspensi OPKR B Balans roda/ban Balans roda/ban OPKR B Melepas, memasang dan menyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda OPKR B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam dalam OPKR B Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai OPKR B Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan OPKR B OPKR B OPKR B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) OPKR B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian OPKR B Memelihara/servis sistem AC Memelihara/servis sistem AC (Air (Air Conditioner) Conditioner) - 9 -

11 MEKANISME PEMELAJARAN / G L O S A R I U M RUN OUT : Keolengan suatu penampang atau permukaan benda. SPINDLE : Poros dari suatu benda yang bisa bergerak/berputar, tetapi lebih kecil ukurannya. OUTER SLEEVE : Selubung luar yang bisa berputar pada micrometer. ANVIL : Landasan/poros tidak bergerak. TEST LEAD : Jarum/kabel terminal + dan multitester. CALIBRATION SCREM : Tombol/mur penyetel tahanan kabel. RPM : Rotation Per Minute (satuan putaran motor)

12 START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai >=7 Nilai <=7 Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Nilai < 7 Evaluasi Tertulis & Praktik Nilai >=7 Modul berikutnya/uji Kompetensi

13 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Alat ukur merupakan peralatan yang sangat penting dalam pemeriksaan/perawatan pengukuran kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua. Alat ukur terdiri dari alat ukur mekanis, alat ukur pneumatic dan alat ukur elektronis. Alat ukur pneumatic adalah alat ukur yang bekerja karena pengaruh tekanan ataupun karena adanya perbedaan tekanan pada gas, udara dan zat lain. Sedangkan alat ukur elektronis merupakan salah satu alat ukur yang bekerja atas dasar arus yang mengalir. B. Prasyarat Untuk mempelajari modul ini, peserta pelatihan disyaratkan menguasai dahulu modul. OPKR B tentang prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa Dengan mempelajari modul tentang penggunaan dan pemeliharaan alat-alat ukur ini, diharapkan peserta pelatihan dapat: a. Mengetahui fungsi alat-alat ukur. b. Mengetahui konstruksi dan bagian-bagian dari alat-alat ukur. c. Mengetahui cara/metoda pengukuran serta membacanya. d. Menggunakan alat-alat ukur. e. Memelihara/memperbaiki alat-alat ukur tersebut. 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam kegiatan pemelajaran. b. Membantu siswa dalam memahami konsep pemelajaran. c. Membimbing siswa melalui tugas-tugas yang dijelaskan dalam tahap pemelajaran

14 d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan dalam belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan pemelajaran kelompok jika perlu. f. Merencanakan seorang ahli dari dunia industri/dunia usaha untuk membantu jika diperlukan. g. Melaksanakan penilaian. h. Mencatat pencapaian kemajuan siswa. D. Tujuan Akhir Pemelajaran Tujuan akhir menyelesaikan modul ini, diharapkan peserta pelatihan dapat menerangkan fungsi, konstruksi, cara/metoda pengukuran, serta dapat menggunakan alat ukur tersebut sekaligus dapat memeliharanya. E. Kompetensi Unit Kompetensi Kode : Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur : OPKR B Kompetensi Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Kriteria Kinerja Mengetahui fungsi alat ukur Mengetahui konstruksi alat ukur Mengetahui komponen alat ukur Mengetahui cara/metod a pengukuran Menggunak an alat ukur Memelihara alat ukur Lingkup Belajar Fungsi alat ukur Konstruksi alat ukur Komponen / bagian alat ukur Cara/meto da mengukur Mengguna kan alat ukur Pemelihara an alat ukur Materi Pokok Pemelajaran Pengetahua n Sikap Keterampilan Memahami fungsi alat ukur Memahami Mengidentifi kons-truksi kasi alat ukur konstruksi Memahami bagian alat ukur Memahami cara/metod a pengukuran Menggunak an alat ukur Memahami pemeliharaa n alat ukur Cermat dan teliti dalam metoda pengukura n Cermat dan teliti dalam menggunakan alat ukur Hati-hati dalam membersih kan alat ukur Mengklasifik asi alat ukur Metoda/cara pe-ngukuran yang benar Menggunaka n alat ukur F. Cek Kemampuan Sebelum anda mempelajari modul ini, kerjakanlah atau isilah pada lembar cek kemampuan (placement test/pretest)

15 Soal ini memerlukan jawaban berkaitan dengan sasaran kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: No Pertanyaan 1 Bagaimana cara/metoda pengukuran menggunakan alat ukur dial gauge, mikrometer dan vernier caliper? (kegiatan belajar 1). 2 Bagaimana cara/metoda pengukuran menggunakan alat ukur cylinder gauge, caliver gauge, plasti gauge dan multitester? (kegiatan belajar 2) 3 Bagaimana cara/metoda pengukuran menggunakan alat ukur tachometer, tune up tester dan nozzle tester? (kegiatan belajar 3) 4 Bagaimana cara pemeliharaan alat ukur? (kegiatan be lajar 4) Jawaban Ya Tidak Bila Jawaban Ya Kerjakan Soal tes formatif 1 Soal tes formatif 2 Soal tes formatif 3 Soal tes formatif 4 Apabila peserta diklat menjawab tidak. Pelajari kembali modul ini

16 BAB II PEMELAJARAN G. Rencana Pemelajaran Kompetensi : Penggunaan dan Pemeliharaan Kode : Opkk- 10- O10B. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Mengetahui fungsi alat ukur. Mengetahui konstruksi alat-alat ukur. Mengetahui bagianbagian alat-alat ukur. Mengetahui cara/metoda alat-alat ukur. Menggunakan alat-alat ukur. Memelihara alat-alat ukur Tempat Belajar Tanda Tangan H. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur Dial Gauge Fungsi dan Konstruksi Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out dan backlash. Dengan ketelitian: 0,01 mm apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm)

17 Metoda pengukuran Pengukuran run out (1) Bersihkan benda yang akan diukur. (2) Letakan V-block pad atempat yang rata dan letakan poros (cam shaft) di atas V-block. (3) Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan poros. (4) Putar poros perlahan-lahan dan bacalah jumlah gerakan pointer. (5) Hasil pengukuran 0,08 mm. 2) Mikrometer a) Fungsi dan Konstruksi Micrometer dibagi menjadi dua macam: (1) Outside micrometer: mengukur diameter luar. (2) Inside micrometer: mengukur diameter dalam Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm, satu putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm) Anvil Spindel Inner Sleeve Thimble Lock clamp Outer Sleeve Nonius Scale Ratcher Stopper

18 b) Kalibrasi Outside Micrometer (1) Memeriksa tanda O Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Putar rachet stopper sampai anvil spindle bersentuhan, dan putar sopper 2 atau 3 kali putaran untuk lebih meyakinkan. Micrometer telah dikalibrasikan dengan benar jika O thimble lurus dengan garis pada outer sleeve. (2) Menyetel tanda O Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang kunci spindle dengan lock clamp. Kemudian putar outer sleeve sampai tanda O thimble lurus dengan garis,dan periksa kembali tanda O. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sampai thimble dengan garis pada outer sleeve dan kenangkan kembali rachet stopper dan periksa kembali tanda O. (3) Membaca Hasil Pengukuran Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Dan nilai 1 strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan skala tersebut

19 (4) Contoh dan Test Pengukuran Pembacaan skala di atas garis : 7.00 mm 5.00 mm Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm + Hasil ukur : 7,65 mm 5,20 mm 3) Vernier Caliver a) Uraian Vernier caliver digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman ketelitiannya adalah 0,05 mm, 0,02 mm dan 0,1 mm. b) Prinsip Pengukuran Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 1 lurus dengan angka 1 skala utama seperti gambar di samping hasilnya terdapat celah 0,1 mm. Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 5 lurus dengan angka 5 skala utama seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,05 mm c) Membaca Hasil Pengukuran

20 Seperti gambar di samping, nilai di depan koma diambil dari penunjukan angka 0 vernier yaitu 25 mm sedangkan angka di belakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier dan skala utama bertemu yaitu 7 jadi pembacaan adalah 25,7 mm. d) Menangani Vernier Caliver (1) Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan diukur. (2) Perhatikan cara-cara pengukuran dibawah ini. e) Tes Pengukuran

21 4) Rangkuman a) Dial gauge adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out dan backlash dengan ketelitian 0,01 mm, misalnya: (1) Mengukur kebengkokan poros transmisi. (2) Mengukur run out dan backlash defferensial. b) Mikrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi mengukur diameter dalam (inside micrometer) dan mengukur diameter luar (outside micrometer) dengan ketelitian 0,01 mm, misalnya. (1) Mengukur diameter poros engkol (pin journal). (2) Mengukur diameter silinder motor. c) Vernier caliper adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman dengan ketelitian 0,05 mm, misalnya: (1) Mengukur diameter dalam silinder (bagian atas). (2) Mengukur diameter piston pin. (3) Mengukur kedalaman rivet clutch disc. b. Tugas Tes Formatif dan Lembar Kerja 1) Tugas 1 a) Jelaskan fungsi dial indikator, mikrometer dan vernier caliver! b) Gambarkan konstruksi dial indikator, mikrometer dan vernier caliver! c) Sebutkan nama komponen dial indikator, mikrometer dan vernier caliver! d) Jelaskan cara metoda pengukuran dial indikator, mikrometer dan vernier caliver! 2) Tes Formatif 1 3) Lengkapilah tabel di bawah ini! No Nama Alat Ukur Penggunaan alat ukur (1).. Mengukur diameter poros engkol (2).. Mengukur diameter silinder motor (3).. Mengukur kebengkokan poros run out backlash differenial (4).. Mengukur kedalaman rivet clutch disk (5).. Mengukur tinggi pedal

22 ) Lihat gambar di samping! 2 8 Sebutkan nama-nama komponennya Jawab (1) (2) (3) (4) (5) 3 (6) 9 (7) 4 (8) 5) Lihat gambar di samping! Jelaskan fungsi komponen yang ditunjukan Pada nomor 2 dan 4 Jawab 6) Lihat gambar di samping! Sebutkan nama komponennya Jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) 7) Jelaskan metoda/cara pengukuran (kalibrasi) mikrometer Jawab (1) (2) (3) (4) (5) 8) Kunci Jawaban Formatif 1 9) (1) Ekside micrometer (2) Inside micrometer (3) Vernier caliver (4) Dial indikator (5) Mistar baja

23 10) (1) Range pengukur (2) Jarum penunjuk (3) Skala (4) Penghitung putaran (5) Steem (6) Spindle (7) Outer ring (8) Body 11) 2 adalah LOCK CLAMP berfungsi mengunci spindle agar pengukuran tidak bergeser/berubah. 4 adalah RACHET STOPPER berfungsi sebagai peraba halus untuk meyakinkan bahwa spindle sudah menyentuh benda kerja. 12) (1) Rahang pengukur Φ dalam (2) Rahang pengukur Φ luar (3) Skala vernier (4) Baut pengunci (5) Skala utama (6) Pengukur kedalaman 13) (1) Kalibrasi alat (2) Bersihkan spindle (3) Bersihkan benda kerja (4) Ukurlah benda kerja (5) Catat hasil pengukuran

24 14)Lembar Kerja 1 Dial Gauge Tingkat : Mikrometer Waktu : Vernier Caliver Departemen Pendidikan Nasional Tujuan Pemelajaran Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar. Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai SOP. Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar. Alat dan Bahan Alat: Dial gauge, micrometer dan vernier caliver. Bahan: 1. Bahan pembersih (majun). 2. Bahan pembuat tanda (kapur). 3. Ragum kecil. 4. Blok silinder. 5. Poros engkol. 6. Clutch disc. Keselamatan Kerja Gunakan kelengkapan kerja. Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. Gunakan alat sesuai fungsi. Bersihkan alat bila telah selesai. Simpan alat pada tempatnya. Langkah Kerja Lihat modul tentang dial gauge pada halaman 4. Lihat modul tentang micrometer pada halaman 5. Lihat modul tentang vernier caliver halaman 7. Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan. No Alat Ukur Komponen yang Diukur Hasil Pengukuran 1 Dial gauge Run out main journal.. 2 Mikrometer Diameter pin journal.. 3 Vernier caliver Diameter dalam silinder, tebal kanvas kopling, kedalaman rivet.. 2. Kegiatan Belajar

25 a. Fungsi, Konstruksi, dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur 1) Cylinder Gauge 15)Fungsi dan Konstruksi Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan ketelitian 0,01 mm 16)Cara Pemilihan Replacement dan Washer Ukur diameter siliner dengan vernier caliper. Lihat angka di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Contoh: Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut Replacement rod : 50 mm Replacement washer : 2 mm Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut Replacement rod : 50 mm Replace washer : 3 mm 17)Metoda Pengukuran

26 18) Ukur diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod dan washer yang sesuai dengan pasangan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakanlah replacement washer 1 mm. 19) Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan replacement rod dan measuring point kedalam micrometer dan dial gauge diset ke 0 20) Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakkan cyilinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum 0 berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm) 2) Caliver Gauge 3) Uraian Caliver gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge. Ada 2 tipe caliver gauge yaitu inside caliver dan outside caliver yang umum digunakan untuk mengukur komponen otomotif adalah inside caliper gauge

27 4) Metoda Pengukuran (1) Ukurlah diameter dalam dengan vernier caliper. Katakanlah hasilnya 8,40 mm, selanjutnya set micrometer ke angka yang mendekati hasil ukur dari vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu 8,50 mm. (2) Tempatkan kaki-kaki caliper di antara anvil dan spindle micrometer. Gerakkan caliper sampai mendapat angka terkecil. Kemudian set dial gauge ke 0. (3) Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug pada diameter dalam benda yang akan diukur dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 0,08 mm). 5) Plasti Gauge 6) Fungsi dan Konstruksi Plasti gauge digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol. Plasti gauge mempunyai ukuran berbeda: warna hijau (0,025-0,076 mm), warna biru (0,102-0,229 mm), warna merah (0,051-0,152 mm). 7) Metoda Pengukuran (1) Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan. (2) Ambil plasti gauge dari dalam amplopnya sesuai lebar bantalan. (3) Letakkan plasti gauge dari dalam pembungkus pada crank shaft pin seperti pada gambar

28 (4) Pasang bearing cap dan kencangkan mur-murnya sesuai moment spesifikasi. Jangan memutar crak shaft. (5) Lepas bearing cap dan ukurlah lebar plasti gauge dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila lebar tidak merata, ukurlah pada tempat yang paling lebar. 8) Multi Tester (Volt, Ohm dan Ampere Meter) 9) Fungsi dan Konstruksi Multi tester adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya untuk mengukur tegangan DC dan AC, tahanan dan arus DC dan AC. Multi tester dibagi menjadi dua yaitu tipe digital dan tipe analog. Penunjuk berikut ini adalah untuk tester model analog (tipe jarum)

29 10)Metoda Pengukuran Pemeriksaan dan penyetelan skala nol Sebelum menggunakan multi tester, anda harus memastikan bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putarkan pointer calibration screw dengan obeng sampai jarum penunjuk berada tepat pada ujung garis kiri. 11)Mengukur Tegangan DC Daerah pengukuran tegangan adalah volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan: Range Selector Voltage yang Dapat Diukur (V) 2,5 0-2,5 10 2, Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan paralel dengan rangkaian. Contoh: Range selector dipilih pada 2,5 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V

30 12)Mengukur Tegangan AC Daerah pengukuran tegangan adalah Volt. Hubungkan test lead dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan: Voltage yang dapat diukur Range selector (V) Hubungkan test lead secara paralel dengan rangkaian Contoh : Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada 250 ACV. 13)Mengukur Arus DC Daerah arus dapat diukur adalah 0-20 A. (1) Mengatur arus DC dari ma Hubungkan terminal test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA DCA. Hubungksn test lead secara seri pada rangkaian. Contoh: Nilai pengukuran adalah 30 ma, sebab selector diset pada 250 ma

31 (2) Mengukur Arus DC dari 0-20 A Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DCA 20A Hubungkan test lead secaa seri pada rangkaian Contoh: Nilai pengukuran 1 A, sebab selector diset pada 20 A. 14)Mengukur Tahanan (1) Kalibrasi Sebelum anda mengukur tahanan, pertama anda harus memutar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead dihubungkan sampai jarum menunjukan angka 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range. (2) Pengukuran Setel selector pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi K untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10,000 dan sebagainya. Tahanan yang Dapat Diukur Range (Ω) XI 0-1 (Ω) X (Ω) X (Ω) XI K 0-(Ω)

32 Contoh: Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector diset pada X10 Ω. 15)Rangkuman 16)Cylinder gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter silinder bagian atas, tengah dan bawah dengan ketelitian 0,01 mm. 17)Caliver gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu komponen otomotif. 18)Plastigage adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol. 19)Multitester adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tegangan DC dan AC, tahanan (hambatan) dan arus DC dan AC. 20)Tugas, Tes Formatif dan Lembar Kerja 1) Tugas 2 21)Jelaskan fungsi alat ukur cylinder gauge, caliper gauge, plasti gauge dan multi tester! 22)Gambarkan konstruksi alat ukur cylinder gauge, caliper gauge dan multi tester! 23)Sebutkan komponen-komponen alat ukur cylinder gauge, caliper gauge dan multi tester! 24)Jelaskan metode/cara pengukuran alat ukur cylinder gauge, caliper gauge dan multi tester!

33 25)Tes Formatif 2 26)Lihat tabel di bawah dan isilah! No. Nama Alat Ukur (1) (2) Penggunaan Alat Ukur Mengukur arus tegangan dan hambatan suatu rangkaian kelistrikan. Mengukur diameter silinder bagian atas, tengah dan bawah. (3) Mengukur celah oli poros engkol. (4) Mengukur komponen otomotif. 27)Perhatikan Gambar! Jawab: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 28)Lihat pada gambar! Alat itu adalah dan terdiri dari 2 tipe yaitu dan

34 29)Jelaskan metoda pengukuran pada alat ukur plasti gauge! Jawab: (1) (2) (3) (4) 30)Kunci Jawaban Formatif 2 31)(1) Multi tester (2) Cylinder bore gauge (3) Plasti gauge (4) Caliver gauge 32)(1) Dial gauge (2) Dial gauge scuring (3) Grip (4) Replacement washer (5) Replacement rod (6) Replacement rod scuring tread (7) Measuring point 33)Caliver Gauge Yaitu tipe inside caliper dan out side caliper. d) (1) Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan. 34) Ambil plasti gauge dari dalam amplopnya sesuai lebar bantalan. 35) Letakkan plasti gauge pada crank shaft pin. 36) Pasangkan bearing cup dan kencangkan mur-murnya sesuai spesifikasi, jangan memutar crank shaft. 37) Lepaskan bearing cup dan ukurlah lebar plasti gauge dengan menggunajan skala yang terdapat pada amplopnya

35 38)Lembar Kerja 2 Cylinder Gauge Tingkat : Caliver Gauge Waktu : Plasti Gauge Multi Tester Departemen Pendidikan Nasional Tujuan Pemelajaran Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar. Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai SOP. Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar. Alat dan Bahan Alat: 1. Cylinder gauge. 2. Caliver gauge. 3. Plasti gauge. 4. Multi tester. 5. Mikrometer. 6. Kunci ring (yang sesuai). 7. Kunci shock (yang sesuai). Bahan: 1. Bahan pembersih (majun). 2. Bahan pembuat tanda (kapur). 3. Ragum kecil. 4. Blok silinder. 5. Poros engkol. 6. Accu. 7. Listrik AC (PLH). 8. Sistem pengapian. Keselamatan Kerja Gunakan kelengkapan kerja. Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. Gunakan alat sesuai fungsi. Bersihkan alat bila telah selesai. Langkah Kerja Lihat modul tentang cylinder gauge pada halaman 13. Lihat modul tentang caliver gauge pada halaman 14. Lihat modul tentang plasti gauge pada halaman 15. Lihat modul tentang multi tester pada halaman 16. Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan

36 3. Kegiatan Belajar 3 a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur 1) Tachometer a) Uraian Tachometer adalah alat untuk mengukur putaran mesin (RPM) (Rotary Per Minute). b) Cara Pemakaian 1. Persiapan Pastikan jarum pada posisi 0 jika tidak, set dengan memutar adjusting screw. Keluarkan pick-up probe dari bagian belakang tachometer dan pasang pada connector. Set batt/rpm selection switch pada posisi Batt Chk dan periksa apakah jarum bergerak ke daerah OK. Jika tidak ganti battery. 2. Pengecekan RPM Set cycle selection knob ke- 4. Set sensitivity pada auto. Set Batt/RPM selection switch ke posisi RPM. Hubungkan pick-up probe ke injector holder no. 1 Baca hasil pengukuran

37 2) Tune Up Tester 39)Uraian Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dari intake manifold. (1) Saklar 1. Breaker point. 2. Dwell. 3. RPM. 4. Volt (2) Saklar seleksi jumlah silinder: 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl. (3) Niple selang vakum dan penyetel damper vakum. (4) Pengecekan dwell angle dan RPM. (5) Pengecekan out put. (6) Meter indicator: RPM, dwell, breaker point dan volt. (7) L/H lamp led indikator. Lampu indikator putaran rendah (L). Lampu indikator putaran tinggi (H). (8) Vakum meter. (9) Timing light (10) Kabel klip power battery. (11) Kabel klip distributor. (12) Pick up klip distributor. (13) Adaptor vakum intake manifold

38 40)Cara Penggunaan Mengukur Breaker Point (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil. (3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin. (4) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi breaker point. (5) Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak pada posisi ON. (6) Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau. Mengukur Dwell Angle a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body. b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil. c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin. d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6). Mengukur RPM (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil. (3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin

39 (4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. (5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6). - Untuk rpm rendah baca skala rpm dan lampu L menyala. - Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menyala dan bacalah skala rpm. Mengukur Voltase Output Alternator (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil. (3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin. (4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. (5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt, maka jarum akan bergerak dan baa angka yang tertera pada skala volt (6). (6) Output alternator = volt. - Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari 20 volt. Mengukur Waktu Pengapian (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil. (3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin. (4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. (5) Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light (9) harus pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat pengapian

40 3) Kunci Momen a) Uraian Kunci moment digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai ketegangan tertentu. Dan terdiri dari 2 tipe: a. Plate type. b. Pre-set type. b) Peringatan penting Gunakan kunci moment hanya untuk pengerasan akhir. Gunakan kunci moment yang mempunyai tingkat moment yang cukup (maximum torque). Untuk mencegah agar kunci socket tidak meleset, tahanlah dengan tangan kiri sambil menarik handle, seperti pada gambar

41 c) Cara Penggunaan Kunci Moment Preset Type Lepaskan locker dengan arah berlawanan arah jarum jam. Putar skala utama (main scale/skala ratusan) dan skala sub (sub scale/skala puluhan) sesuai dengan momen yang dibutuhkan. Contoh: Main scale : 300 kgf.cm Sub scale : 60 kgf.cm Momen : 460 kgf.cm Kemudian keraskan penguncinya (locker) dengan arah searah jarum jam. Kunci momen siap digunakan. 4) Hidrometer Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan untuk menentukan hubungannya: S20 = St + 0,007 (t 20) Dimana: S20 = berat jenis koreksi St = berat jenis terukur t = suhu saat pengukuran

42 5) Compresion Tester Compression tester digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi, maka harus digunakan gauge dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau glow plug. 6) Nozzle Tester Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector (kebocoran setelah injeksi. 7) Rangkuman a) Tachometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur putaran (rpm) motor. b) Tune up tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan batere, sistem pengisian dan kevakuman intake manifold. c) Kunci moment adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengencangkan baut dan mur dengan kekencangan tertentu. d) Hidrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur berat jenis (BD) elektrolit batere. e) Compresion tester adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan kompresi silinder motor. f) Nozzle tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengecek baik tidaknya injektor (nozzle) motor diesel

43 b. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja 1) Tugas 3 a) Jelaskan fungsi alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer dan nozzle tester! b) Gambarkan konstruksi alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester! c) Sebutkan komponen-komponen alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester! d) Jelaskan metoda/cara mengukur alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester! 2) Tes Formatif 3 a) Lihat tabel di bawah ini dan isilah! No Alat Ukur Penggunaan (1).. Mengukur berat jenis (BD) elektrolit batere. (2).. Mengukur kompresi motor tiap silinder. (3).. Mengukur tepatnya pengapian. (4).. Mengukur rpm motor. (5).. Mengukur tekanan injektor motor diesel. (6).. Mengencangkan mur dan baut dengan kekencangan tertentu. (1) b) Perhatikan gambar! Jawab: (2) (3) (1) (2) (3) (4) (4) (5) (5)

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools)

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools) ALAT UKUR & SST (Special Service Tools) ALAT ALAT UKUR I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Uraian Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm Apabila

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Umum...6 2. Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI PEMELAJARAN...11 1.

Lebih terperinci

Metrologi dan Peralatan Bengkel

Metrologi dan Peralatan Bengkel Metrologi dan Peralatan Bengkel Muji Setiyo, ST, MT 2012 TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang 1 Telp (0293) 366945 Catatan perubahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Kompetensi Umum...6 2. Kompetensi Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10 SUBSTANSI

Lebih terperinci

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e! 1. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KODE MODUL OPKR-10-010C SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BODI OTOMOTIF PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KODE MODUL OPKR-20-011B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan

Lebih terperinci

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik)

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik) Identifikasi Jenis-Jenis Alat Ukur (Mekanik, Pneumatik & Elektrik) A. Alat Ukur Mekanik 1. Mistar Baja / Steel Ruler Fungsi: Untuk mengukur jarak, free play (jarak bebas) Contoh penggunaan: a. Mengukur

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM. 1. Uraian Ukuran dan Berat Kendaraan Kamampuan Spesifikasi Mesin... 5

INFORMASI UMUM. 1. Uraian Ukuran dan Berat Kendaraan Kamampuan Spesifikasi Mesin... 5 INFORMASI UMUM SPESIFIKASI KENDARAAN 1. Uraian.................................................. 2 2. Ukuran dan Berat Kendaraan............................... 3 3. Kamampuan............................................

Lebih terperinci

PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA

PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA KODE MODUL OPKR-30-014B Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual 20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara

Lebih terperinci

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI JANGKA SORONG I. DASAR TEORI Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm.

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas dan Efisiensi Produktivitas dan efisiensi merupakan kebutuhan pokok dalam berbisnis, sehingga dalam persaingan bisnis produktivitas dan efisiensi sangat memegang

Lebih terperinci

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

Fakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM STARTER. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.

Fakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM STARTER. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. KODE MODUL SPD. OTO 225-03 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM STARTER Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN/SERVIS TRANSMISI MANUAL

PEMELIHARAAN/SERVIS TRANSMISI MANUAL KODE MODUL OPKR-30-004B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMELIHARAAN/SERVIS TRANSMISI MANUAL BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KODE MODUL OPKR-20-001-1B Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan 40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata 1. Pedagogik Menguasai karakteristik peserta 2. Menguasai karakteristik peserta 3. Menguasai

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana KODE MODUL EL.002 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana I. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN/ SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PEMELIHARAAN/ SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KODE MODUL OPKR-20-010B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMELIHARAAN/ SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF

JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF 2014/2015 NAMA : KELAS : IO TEKNOLOGI DAN REKAYASA 1 DINAS PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN DAN OLAHRAGA KOTA METRO YAYASAN PENDIDIKAN KARYA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN/SERVIS KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA SISTEM PENGOPERASIAN

PEMELIHARAAN/SERVIS KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA SISTEM PENGOPERASIAN KODE MODUL OPKR-30-001B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMELIHARAAN/SERVIS KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA SISTEM PENGOPERASIAN BAGIAN

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

Lampiran 6. Jobsheet Kopling Lampiran 6. Jobsheet Kopling TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOB SHEET KOPLING Semester Gasal PENYETELAN KOPLING 225 Menit No. JST/XI/TKR/PCPT/01 Tgl : 30 Agustus 2016 Jumlah Halaman : 6

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 2 1 3 5 4 6 Keterangan: 1. Pointer 2. Pengatur skala 3. Posisi jarum 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Agustus tahun 2017. 2. Tempat pelaksanaan 1. Tugas

Lebih terperinci

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda ALAT UKUR PRESISI Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal. Tanpa alat

Lebih terperinci

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK Satuan Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH PAKEM Kelas/Semester : XI/1 Mata Pelajaran : Chasis Otomotif Materi pokok : Prinsip Kerja Kopling Waktu : 5x45 menit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat Penelitian Susunan peralatan yang akan digunakan pada penelitian alat konversi energi listrik mekanik dari laju kendaraan sebagai berikut: 1 2 8 9 3 4 7 5 6 Gambar 3.1.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KODE MODUL -10-010C SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BODI OTOMOTIF PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengujian :Dynotest center Mototech Jalan Ringroad Selatan,

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016. BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR No Standar Guru (SKG) Inti Guru Guru Mata 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand. BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses analisis sistem EFI Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. 3.2. Diagram

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA (RUNGGU

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci