BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran yang sangat strategis untuk sistem perekonomian nasional,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran yang sangat strategis untuk sistem perekonomian nasional,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan merupakan salah satu sektor pembangunan yang mempunyai peran yang sangat strategis untuk sistem perekonomian nasional, bahkan sektor perikanan ini adalah sebagian sumber untuk penerimaan devisa negara yang nomor satu. Pembangunan dari sector ini merupakan bagian dari pembangunan sekala tinggi, digunakan untuk mencapai salah satu tujuan dan citacita luhur bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Harapan dari sektor perikanan untuk mendukung dalam mencapai tujuan yang didasarkan pada suatu hasil laut yang ada (Jumiati,2012). Lamongan merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, tetapi dari hasil perikanan yang tinggi tidak mewujudkan nelayan yang sejahtera. Ini dikarenakan ikan yang didapat langsung dijual begitu saja tanpa adanya olahan. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan pada Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Lamongan, Arif Soedjanarta, menyatakan bahwa masyarakat nelayan diminta memberi nilai tambah pada ikan melalui Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis) di Desa Weru Komplek, Kecamatan Paciran (Adi Sucipto.2012) Lamongan adalah pantai yang terletak disebelah utara, sehingga Lamongan mempunyai hasil sumber daya laut yang sangat berlimpah. Kabupaten Lamongan memiliki kekayaan laut dengan 47 km pantai yang meliputi 17 desa 1

2 pesisir, dari Lohgung, Brondong Lor, Werudan kecamatan Paciran. Kondisi alam ini ini membuat masyarakat banyak yang memilih nelayan sebagai mata pencahariannya dengan nelayan aktif. Untuk selau memantau pemasarannya, pemerintah terus mengembangkan fasilitas TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Weru komplek, Kranji, Lohgung, dan Labuhan Brondong. Di Pusat Pelelangan Ikan Brondong (TPI Brondong) adalah tempat untuk nelayan aktif dengan pendapatan ikan dan hasil laut sekitar ton setiap tahun. ( Desa Kranji adalah desa yang berada pada wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Desa Kranji ini merupakan Desa yang memiliki Luas Wilayah + 484,107 Ha/m2 dengan jumlah penduduk sampai bulan februari 2016 tercatat sebanyak Jiwa, yang terdiri dari Jiwa penduduk lakilaki dan Jiwa adalah penduduk perempuan, diaman mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, oleh karena itu mereka banyak yang memanfaatnkan hasil ikan tersebut dengan mengolahnya. Ada banyak hasil dari olahan ikan tersebut meliputi ikan asin, ikan asap, ikan pindang dan produk fermentasi seperti terasi, petis dan sebagainya. Salah satunya merupakan pengolahan ikan asap, yang mana olahan jenis pengasapan ini belum mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Sementara itu onsumsi untuk ikan asap memiliki peluang yang baik, sehingga banyak pula masyarakat yang memanfaatkan pengolahan ikan salah satunya pengolahan ikan asap yang mana bisa menjadi usaha yang mempunyai perencanaan dan hasil yang baik apabila terus dilakukan. 2

3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan sebelumnya, maka diperlukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan Analisis Pendapatan Usaha Pengasapan Ikan. Perumusan masalah yang dapat ditarik adalah: 1. Seberapa besar tingkat pendapatan usaha Pengasapan Ikan yang berada pada desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan? 2. Seberapa besar tingkat efisiensi usaha Pengasapan Ikan yang berada pada desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan? C. Batasan Masalah Batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penelitian ini hanya mengambil 1 Desa dengan jumlah 10 Pengusaha pengasap ikan di desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti harus mempunyai tujuan, dan tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk menghitung tingkat pendapatan yang diperoleh Usaha Pengasapan Ikan di Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. 2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi Usaha Pengasapan Ikan di Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. 3

4 E. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Manfaat Bagi Penulis Manfaat bagi penulis diharapakan mampu memberikan pengetahuan penulis serta pengetahuan tentang kontribusi pendapatan Usaha Pengasapan Ikan di Desa Kranji yang ada di Kabupaten Lamongan. 2. Manfaat Bagi Pelaku Usaha Pengasapan Ikan Manfaat dari penelitian ini untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk para pelaku usaha Pengasapan Ikan yang berada di Desa Kranji yang melakukan usaha di lokasi tersebut. 3. Manfaat Bagi Civitas Akademik Penelitian ini dilaksanakan untuk memberi saran dan menambah wawasan pada teman teman mahasiwa dan pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih mendalam tentang pengasapan ikan dan sebagai literatur yang diharapkan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan informasi yang membacanya, apalagi bagi kewirausahaan pada suatu tempat usaha yang berada pada lokasi tempat usaha, selain itu digunakan untuk alat evaluasi akdemik seberapa jauh mahasiwa mampu memberikan deskripsi skill dan pengetahuan selama duduk di bangku kuliah sebagai untuk pembanding suatu kondisi dimana dalam suatu keadaan di dunia sehari hari. 4

5 4. Manfaat Bagi Nelayan Penelitain ini selaain bermanfaat bagi pengasap ikan juga bermanfaat bagi nelayan sendiri. Manfaat bagi nelayan yaitu menambah wawasan bahwa selain dapat di jual mentah atau langsung ke Pasar juga dapat di jual ke tengkulak atau langsung ke pengusaha ikan asap. Selain harga nya yang lebih tinggi juga nelayan tidak perlu takut jika hasil tangkapan mereka tidak laku. Mereka bias langsung membawa hasil tangkapan ke pengusaha ikan asap. 5

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan merupakan daerah yang berada pada jalur pantai utara,

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan merupakan daerah yang berada pada jalur pantai utara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lamongan merupakan daerah yang berada pada jalur pantai utara, sehingga Lamongan memiliki potensi sumber daya alam berupa hasil laut yang jumlahnya tidak terbatas.

Lebih terperinci

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan 23 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi dan Topografi Kecamatan Brondong merupakan daerah yang terletak di tepi pantai utara Jawa Timur. Brondong adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara maritim. Sebagai wilayah dengan dominasi lautnya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan hasil lautnya, khususnya di bidang perikanan dan kelautan.

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 26 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kabupaten Lamongan terletak pada posisi 6 51 54 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di posisi 94o 40' BT 141o BT dan 6o LU 11o LS,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di posisi 94o 40' BT 141o BT dan 6o LU 11o LS, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia berada di posisi 94o 40' BT 141o BT dan 6o LU 11o LS, terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia; dan antara Benua Asia dan Benua Australia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan penting bagi pembangunan nasional. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah menghasilkan bahan pangan protein hewani,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km. Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. ke konsumen semakin banyak dengan kualitasnya masing-masing. Keadaan ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kemajuan yang sangat besar pada perkembangan industri. Dengan mengembangkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi sektor perikanan Indonesia cukup besar. Indonesia memiliki perairan laut seluas 5,8 juta km 2 (perairan nusantara dan teritorial 3,1 juta km 2, perairan ZEE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan berperan penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau daerah. Sumber daya alam ini diharapkan dapat mensejahterakan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, memiliki potensi beragam sumberdaya pesisir dan laut yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai nelayan. Masyarakat nelayan memiliki tradisi yang berbeda. setempat sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai nelayan. Masyarakat nelayan memiliki tradisi yang berbeda. setempat sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Kranji merupakan desa yang ada di wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Secara georgafis Desa Kranji terletak di utara pesisir Pulau Jawa, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan pangan sejak beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kondisi Geografis Kelurahan Brondong berada di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir bukan merupakan pemisah antara perairan lautan dengan daratan, melainkan tempat bertemunya daratan dan perairan lautan, dimana didarat masih dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya alam ini salah satunya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, telah dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Sarjana Teknik Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI HASIL LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

ANALISIS POTENSI HASIL LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ANALISIS POTENSI HASIL LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Akhlis Priya Pambudy 1), Ali Fathoni 2) 1) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan Email: aakhlise@gmail.com 2) Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDI DAYA IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkan yaitu kurangnya modal yang dimiliki para nelayan, teknologi yang dimiliki, rendahnya akses

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Soekartawi, dkk 1993:1). (Junianto, 2003:5).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Soekartawi, dkk 1993:1). (Junianto, 2003:5). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan lingkungan yang melimpah. Indonesia juga terkenal sebagai negara maritim dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung sumber daya ikan yang sangat banyak dari segi keanekaragaman jenisnya dan sangat tinggi dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki luas wilayah laut 5,8 juta km 2 yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara maritim, karena memiliki lautan lebih luas dari daratannya, sehingga biasa juga disebut dengan Benua Maritim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan spiritual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT di Bumi ini tiada lain untuk kesejahteraan umat manusia dan segenap makhluk hidup. Allah Berfirman dalam Al-Qur an Surat An-Nahl, ayat 14 yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 (empat) kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan

BAB 6 PENUTUP. temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan BAB 6 PENUTUP Bab ini, secara singkat akan menyimpulkan dan juga saran mengenai temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan di NTT dan apa faktor penghambat pembangunan

Lebih terperinci

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia dengan ± 17.508 buah pulau, sekitar 5.8 juta km2 laut, dan 81.000 km pantai, memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar dan beragam. Peningkatan peran

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Cilacap Selatan berada dipusat kota Cilacap

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA RISET TEMATIK

KERANGKA ACUAN KERJA RISET TEMATIK KERANGKA ACUAN KERJA RISET TEMATIK 1. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan laut jawa di utara, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan baik dalam sektor pertanian, perkebunan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah Pulaunya mencapai 17.506 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kurang lebih 60%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari luas wilayah Indonesia atau 3.544.743,9 km² (Kementerian Kelauatan dan Perikanan, 2011). Dengan

Lebih terperinci

tambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006).

tambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang mempunyai wilayah perairan laut dan perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara - negara lainnya.sumber daya alam ini salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia masih didominasi oleh perikanan rakyat dengan menggunakan alat tangkap yang termasuk kategori sederhana, tidak memerlukan

Lebih terperinci

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan Aminatu Zuhriyah 3604 100 035 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR Oleh : ASTRI WIDHIANINGTYAS L2D 004 301 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi sumber daya ikan cukup besar (6.520.100 ton/tahun), seperti tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas tidak hanya ditunjang dari pendidikan semata, namun juga sikap masyarakat untuk sadar akan pemenuhan gizi bagi tubuh juga sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki luas perairan lebih besar dari pada luas daratan. Hal ini berakibat pada luasnya bentang pantai yang membujur di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfokus pada aspek Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. Hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. berfokus pada aspek Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. Hasil studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi tentang Dinamika Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan sebagian besar berfokus pada aspek Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. Hasil studi tersebut menunjukkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH LOMBOK UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI CUACA ONLINE Peneliti Utama : Dwi Risdianto, ST. BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN 2014 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang terletak di wilayah pesisir yang memiliki luas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang luas wilayahnya 2,03 juta km 2 merupakan negara terbesar yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang luas wilayahnya 2,03 juta km 2 merupakan negara terbesar yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang luas wilayahnya 2,03 juta km 2 merupakan negara terbesar yang wilayahnya memiliki potensi kekayaan alam yang luas (Herman Haeruman, 1986: 2). Potensi kekayaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Masih ditemukannya banyak penduduk miskin wilayah pesisir Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, menunjukkan adanya ketidakoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang pada hakikatnya bertujuan untuk terwujudnya perubahan. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan progam pemerintah dalam menambah pendapatan asli daerah guna menunjang pembangunan nasional. Pariwisata dilakukan dengan tujuan menjadikan pariwisata

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas, yaitu sekitar 3,1 juta km 2 wilayah perairan territorial dan 2,7 juta km 2 wilayah perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE)

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI HASIL PERIKANAN LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN PARA NELAYAN DAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS POTENSI HASIL PERIKANAN LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN PARA NELAYAN DAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LAMONGAN J u n a l E K B I S / V o l. X V I I / N o. 1 E d i s i M a r e t 2 0 1 7 867 ANALISIS POTENSI HASIL PERIKANAN LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN PARA NELAYAN DAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LAMONGAN *(Mohammad Yaskun,

Lebih terperinci

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran Dira Arumsani dan Adjie Pamungkas

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN TA 2015 MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN BERBASIS TEKNOLOGI ADAPTIF LOKASI DI KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN TA 2015 MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN BERBASIS TEKNOLOGI ADAPTIF LOKASI DI KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN TA 2015 MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN BERBASIS TEKNOLOGI ADAPTIF LOKASI DI KABUPATEN LAMONGAN Oleh : Risna Yusuf, M.Si dan Riesti Triyanti, S.Si KEMENTERIAN KELAUTAN

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 3.01. - KELAUTAN DAN PERIKANAN : 3.01.01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pendapatan asli daerah Sulawesi Selatan. Potensi perikanan dan kelautan meliputi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pendapatan asli daerah Sulawesi Selatan. Potensi perikanan dan kelautan meliputi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah yang memiliki luas perairan laut cukup besar menjadikan hasil komoditi laut sebagai salah satu andalan dalam pendapatan asli

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat VII. PERANCANGAN PROGRAM 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat Mengacu pada Visi Kabupaten Lampung Barat yaitu Terwujudnya masyarakat Lampung Barat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai sepanjang 81.290 km dan luas laut termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 5,8 juta km 2 (Dahuri et al. 2002).

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN MELALUI KLINIK IPTEK MINA BISNIS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN MELALUI KLINIK IPTEK MINA BISNIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN MELALUI KLINIK IPTEK MINA BISNIS (Studi di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lamongan dan di Desa Weru Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan) Robert Durianto, Agus Suryono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang pariwisata, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pembangunan, pengusahaan obyek

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani

POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH Oleh : Ida Mulyani Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat beraneka ragam dan jumlahnya sangat melimpah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan badan atau organisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan Selat Sunda secara geografis menghubungkan Laut Jawa serta Selat Karimata di bagian utara dengan Samudera Hindia di bagian selatan. Topografi perairan ini secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemiskinan, banyaknya jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemiskinan, banyaknya jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nelayan adalah suatu masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dengan mata pencaharian utama memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di dalam laut baik itu berupa

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN BAB III MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Blimbing merupakan salah satu wilayah bagian

Lebih terperinci

ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN ANALISA FINANSIAL USAHA IKAN RUCAH DI UD. GENDUNG H DI DESA BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN WACHIDATUS SA ADAH Dosen Program Studi Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Islam

Lebih terperinci

Indonesia mempakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari. dapat pulih seperti minyak bumi dan gas mineral atau bahan tambang lainnya

Indonesia mempakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari. dapat pulih seperti minyak bumi dan gas mineral atau bahan tambang lainnya A. Latar Belakang Indonesia mempakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 5,s juta km2. Wilayah pesisir dan lautan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis pantai lebih dari 81.000 Km, kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional Indonesia. Kontribusi sektor

I. PENDAHULUAN. dalam PDB (Produk Domestik Bruto) nasional Indonesia. Kontribusi sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan merupakan salah satu sektor andalan bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik dalam skala lokal, regional maupun negara, dimana sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dengan panjang pantai 81.000 km serta terdiri atas 17.500 pulau, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah, keluarga sekolah maupun masyarakat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu menciptakan

Lebih terperinci

PETA LOKASI PENELITIAN 105

PETA LOKASI PENELITIAN 105 14 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan 78 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan 1. Keadaan Geografis Kecamatan Teluk Betung Selatan merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang terdapat di Kota Bandar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting bagi suatu negara. Perdagangan internasional memberikan manfaat berkaitan dengan

Lebih terperinci

Produksi Kopi (kg / ha)

Produksi Kopi (kg / ha) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup beragam dan potensial untuk tujuan investasi baik di bidang pertanian maupun perdagangan. Dilihat

Lebih terperinci

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH TUGAS AKHIR TKP 481 Oleh : ASTRID EKANINGDYAH L2D000400 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada umumnya yang tergolong miskin secara garis besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal di pesisir pantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran umum Desa Weru 1. Letak Geografis Desa Weru merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paciran Kabupaten

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 20 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan Tlanakan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pamekasan yang memiliki luas wilayah 48,10 Km 2 dan terletak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Pada mulanya Dinas Perikanan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Perikanan Darat dan Perikanan Laut. Perikanan Darat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Berbicara tentang kelautan dan perikanan tidak lepas dari pemanfaatan

Lebih terperinci

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP09 1333 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2013 BAB I LATAR BELAKANG Permukiman

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015 05. URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Kegiatan pembangunan pada sektor perikanan dan kelautan, jasa kelautan, industri, perdagangan dan pelabuhan laut dilakukan dengan melibatkan dan memberdayakan

Lebih terperinci