MUSLIMAH PRODUKTIF. 50 Cara Menjadi Muslimah Produktif, Berprestasi, dan Kontributif. Ary Mita C

Transkripsi

1

2 MUSLIMAH PRODUKTIF 50 Cara Menjadi Muslimah Produktif, Berprestasi, dan Kontributif Ary Mita C

3 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/ atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (empat miliar rupiah).

4 MUSLIMAH PRODUKTIF 50 Cara Menjadi Muslimah Produktif, Berprestasi, dan Kontributif Ary Mita C PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

5 Muslimah Produktif Ditulis oleh Ary Mita C 2018 Ary Mita C Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan Pertama kali oleh: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta ISBN: Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

6 Daftar Isi PENGANTAR...v BAGIAN I Menjadi MUSLIMAH PRODUKTIF...1 Waktu Sama, Pencapaian Beda... 3 Energi dan Semangat... 9 Pengaturan Waktu...15 Simplify Your Life...21 Pentingkah Kuliah bagi Muslimah?...27 Deadline Your Life...33 Jadilah Muslimah yang Buta, Tuli, dan Bisu BAGIAN II PRODUKTIF KARENA KITA ISTIMEWA Jangan Mau Jadi Muslimah Biasa...47 Kita Sangat Dimuliakan...53 Laksana Puzzle Kita bukan Siti Nurbaya...67 Tetap Produktif Saat Haid...71

7 BAGIAN I MENJADI MUSLIMAH PRODUKTIF

8 WAKTU SAMA, PENCAPAIAN BEDA Orang yang mampu hidup dengan produktif, ia akan memiliki hidup yang berkualitas. Karena setiap satuan waktu di dalam usianya mampu ia isi dengan beragam kerja, berjuta karya, yang semuanya bermuara pada tujuan final ibadah. Pernahkah kita melihat seseorang yang usianya lebih muda dari kita, tapi prestasinya lebih banyak dari kita? Mungkin kita juga pernah melihat seorang muslimah yang tugas dan tanggung jawabnya banyak, tetapi ia tetap mampu melaksanakan beragam ibadah wajib tepat waktu. Bahkan ibadah sunah dikerjakan dengan baik. Bahkan mungkin kita pernah berjumpa dengan perempuan yang penampilannya tampak biasa saja, usianya pun masih relatif muda, tetapi kontribusinya bagi masyarakat luar biasa. Pertanyaannya, apa beda kita dengan mereka? Salah satu yang sangat signifikan adalah kemampuan masingmasing kita dalam mengaplikasikan pola hidup yang

9 Muslimah Produktif produktif. Orang yang mampu hidup dengan produktif, akan memiliki hidup yang berkualitas. Karena setiap satuan waktu di dalam usianya mampu ia isi dengan beragam kerja dan berjuta karya, yang semuanya bermuara pada tujuan final ibadah. Mohammad Faris pernah mengungkapkan bahwa ada tiga unsur di dalam produktivitas, yaitu: fokus, waktu, dan energi. Ketiga unsur itu harus berjalan seiring untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Artinya, meskipun kita memiliki fokus dan titik konsentrasi yang tinggi, waktu yang cukup, serta energi dan semangat luar biasa, jika tujuan yang ingin kita gapai adalah sesuatu yang sia-sia atau bahkan suatu yang tidak legal, maka itu tidak bisa disebut sebagai produktivitas. Yang pertama adalah fokus. Ada sebuah cerita menarik. Ada seorang santri di sebuah pondok pesantren yang merasa putus asa, karena ia kesulitan menghafal dan memahami pelajaran yang diajarkan di pesantren tersebut. Akhirnya, santri tersebut memutuskan untuk kabur dari pesantren. Di tengah perjalanan pulang menuju rumah hujan turun dengan derasnya. Ia pun memutuskan untuk berteduh di teras sebuah rumah tua yang tidak berpenghuni. Di depan teras itu terdapat batu besar yang memiliki lubang kecil tembus dari atas sampai bawah. Sementara batu-batu lainnya yang ada di halaman rumah 4

10 Menjadi Muslimah Produktif tersebut tidak berlubang. Sambil menunggu hujan, santri itu mengamati batu tersebut. Ia pun berpikir, Batu sebesar ini kok bisa lubang tembus gini. Melubanginya pakai apa ya? Tak lama kemudian ia tersadar, ternyata lubang itu karena tetesan air dari atas atap turun tepat di atas lubang tersebut. Ia pun merenung, Kalau batu yang keras saja dapat tergerus dan berlubang hanya karena tetesan air yang terus-menerus, masak otakku yang tidak bisa luluh jika aku belajar terus-menerus? Jika aku fokus pasti aku bisa menaklukkan pelajaran di pesantren. Ia pun kembali ke pesantren dan belajar dengan fokus. Untuk meraih keberhasilan dalam hidup kita butuh menjadi pribadi yang berpikir fokus. Harus punya target jelas yang hendak kita capai. Kegagalan dalam hidup lebih sering, karena fokus kita terpecah. Coba kita renungkan, ketika hendak mengerjakan beberapa tugas, baik di sekolah, kampus, atau kantor, kadang kita kesulitan untuk fokus. Ada beberapa gangguan yang bisa membuyarkan pikiran kita sehingga teralihkan dari tugas tersebut. Bisa dari gadget yang tak pernah lepas dari genggaman. Ada media sosial yang tiap saat menggoda untuk selalu dibuka. Ada grup WhatsApp yang ramai dengan beragam perbincangan. Ada YouTube yang selalu menggoda untuk ditonton. 5

11 Muslimah Produktif Bermacam godaan itu yang sering kali mengganggu produktivitas kita. Padahal jika kita mampu menyingkirkan semua itu, bisa jadi kita akan lebih cepat menyelesaikan berbagai pekerjaan yang antre di depan mata. Saya pernah memiliki banyak sekali ide untuk dituliskan menjadi judul buku. Karena temanya berlainan, akhirnya setiap hari saya bingung harus menggarap yang mana terlebih dahulu. Dalam sehari kadang saya meloncat dari satu naskah ke naskah yang lain. hasilnya? Semua buku tidak kunjung selesai. Akhirnya saya beralih strategi dalam menulis. Saya harus menentukan, mana yang terlebih dahulu saya kerjakan. Saya pilih satu judul. Ternyata benar, ketika kita fokus pada pekerjaan tertentu, kita lebih mudah untuk menyelesaikannya. 6

12 Cara Produktif-1: Jangan pernah tertipu oleh bakat bawaan. Sukses itu 1% kecerdasan, 99%-nya kerja keras. Orang dengan kecerdasan terbatas mampu mengalahkan si pintar dengan ketekunannya. Orang cerdas yang malas bisa dikalahkan oleh orang biasa yang bekerja keras. Orang yang lahir dari keluarga miskin bisa menjadi pebisnis hebat karena ketekunannya. Ketekunan sering kali berbuah indah.

13 ENERGI DAN SEMANGAT Orang yang bertawakal kepada Allah, tidak akan pernah kecewa dengan segala keputusan Tuhan dalam hidupnya. Ia percaya, bahwa Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-nya. Dengan keyakinan itu hatinya senantiasa damai, pikirannya tenang, dan jiwanya penuh dengan rasa syukur. Semangat sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan produktivitas di dalam hidup kita. Kita bisa mudah memprediksi, mana yang lebih cepat menyelesaikan pekerjaan antara orang yang bersemangat dan yang tidak. Tanpa adanya semangat, kita akan kesulitan saat mengatasi beragam rintangan yang hadir dalam perjalanan menggapai titik kesuksesan. Itulah mengapa ketika kita merasa kuliah di jurusan yang tidak tepat, maka proses belajar kita sangat berat. Karena kita tidak bersemangat dalam mempelajarinya. Mood kita hilang karena merasa bahwa materi yang kita pelajari itu nggak gue banget. Akhirnya berimbas

14 Muslimah Produktif pada nilai kuliah kita yang berantakan. Saat bekerja pun demikian. Ketika kita tidak mengerjakannya dengan semangat, bisa kita tebak hasilnya pun sekadarnya, tidak memuaskan. Semangat sangat sulit dicari jika kita mencarinya di luar diri kita. Karena sebenarnya motivasi terbaik justru datangnya dari dalam diri kita sendiri. Jika kita mencarinya di luar diri, risikonya adalah kita menggantungkan semangat diri pada orang lain. Akibatnya tentu fatal. Misalkan kita bersemangat melakukan sesuatu karena ingin diapresiasi oleh orang lain. Ketika tindakan kita tidak dihargai, semangat kita pun bakal terkubur. Dulu, pertama kali menulis buku, saya ingin sekali buku saya bestseller dan meraih royalti besar dari menulis. Apa akibatnya? Ketika tulisan saya terbit dan penjualannya biasa saja, mood saya untuk menulis buku berikutnya menjadi hilang. Karena target saya tidak tercapai. Saya lantas memutuskan untuk mengubah motivasi, dari meraih royalti menjadi kontribusi. Ketika hendak menulis, saya selalu memulai dengan mengatur hati ter lebih dahulu. Tulisan saya ini harus memberi manfaat kepada pembaca. Sehingga karya saya adalah jawaban atas kerisauan atas beberapa permasalahan yang menurut saya butuh solusi. Dengan pikiran seperti itu saya pun lebih menikmati proses menulis, karena ada tujuan mulia dari setiap huruf yang saya ketikkan. 10

15 Tentang Penulis Ary Mita C adalah muslimah kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur. Terakhir menempuh pendidikan formal di Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya. Lulus kuliah penulis bekerja sebagai Analis Kesehatan di rumah sakit di Surabaya. Ketika masih kuliah, penulis aktif menjadi pengurus di kegiatan Kerohanian Islam di kampusnya. Menjadi relawan di Bulan Sabit Merah (BSM), serta aktif dalam Komunitas Pecinta Pena Jawa Timur. Saat ini penulis fokus menjadi istri dan ibu bagi ketiga anaknya. Penulis berharap semoga buku ini bisa memberi inspirasi kepada para muslimah agar tetap mencitacitakan salehah sebagai target hidup yang ditujunya. Penulis dapat dihubungi di nulisbarengmita@gmail.com.