BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa tahap yaitu tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan siklus I Pelaksanaan Tindakan Siklus I Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I, langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi menyiapkan materi pembelajaran, alat peraga, lembar observasi guru dan siswa, lembar soal kuis, reward atau penghargaan dan alat dokumentasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan siklus I mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Maret 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut). Pada kompetensi dasar ini terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan terjadinya hujan, angin dan gelombang air laut, menjelaskan dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut serta menyebutkan nama-nama angin.langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama yaitu meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam

2 59 rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam, melakukan presensi, memberikan motivasi kepada siswa dengan pemberian hadiah bagi siswa yang mengalami peningkatan. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang hujan berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan gambar tentang proses terjadinya hujan. Guru memberi tahu siswa materi yang akan diajarkan yaitu mengenai perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam tiga kelompok yang beranggotakan empat sampai lima siswa berdasarkan rangking. Lalu siswa ditugaskan dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang dampak positif dan negatif angin dan cahaya matahari. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang beberapa nama angin. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Sedangkan pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak positif dan negatif angin, hujan dan cahaya matahari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Selanjutnya pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, kegiatan awal

3 60 yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang sama seperti pertemuan sebelumya tetapi pada pertemuan ini guru mengoreksi pekerjaan rumah siswa secara bersama-sama sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik bumi berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang dampak positif dan negatif hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang manfaat angin darat dan angin laut. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak positif dan negatif angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang nilai kuisnya mengalami peningkatan dari nilai kuis pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberi tahu siswa jika akan mengadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya sehingga siswa diminta untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang baik lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan terakhir pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat hasil belajar IPA siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah

4 61 pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam dan melakukan presensi. Lalu guru meminta siswa untuk belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 22 soal. Pada kegiatan inti, siswa mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 22 soal berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang mereka pilih. Waktu yang diberikan adalah 40 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru dan siswa mengoreksi bersama-sama dengan cara ditukarkan dengan teman sebangku. Lalu satu persatu siswa secara berurutan diminta membacakan soal dan jawaban secara runtut. Setelah selesai membahas soal, siswa diminta menghitung jawaban yang benar lalu memberi skor dengan cara menjumlahahkan jawaban yang benar dibagi jumlah seluruh soal lalu dikalikan 100.Pada kegiatan akhir, guru memanggil siswa satu persatu dan memasukkan nilai mereka pada lembar penilaian. Kemudian guru menanyakan kepada siswa soal yang dianggap sulit lalu membuat kesimpulan bersama selanjutnya guru mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Selama penelitian berlangsung, observer mengamati kegiatan pembelajaran guru dan aktivitas belajar siswa berdasarkan dengan lember observasi yang telah ditetapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebagai berikut. Tabel 17 Distribusi Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Guru Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran No. 2014/2015Pertemuan I dan II Siklus I Keterlaksanaan Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak 1. Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 6 6 Jumlah

5 62 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah berjalan dengan baik karena dalam pelaksanaannya sudah memenuhi semua aspek pada pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat dari keterlaksanaannya yang mecapai persentase sebesar 100%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I sudah berjalan dengan baik karena siswa sudah melaksanakan pembelajaran sesuai yang diharapkan namun siswa masih kurang antusias mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, hal tersebut dapat dilihat saat kegiatan presentasi siswa cenderung tidak mau menanggapi hasil diskusi kelompok lain sehingga pada pertemuan ini keterlaksanaan hanya mencapai 90%. Pada pertemuan kedua aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 100%. Setelah melakukan observasi, dilakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru dan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan, terdapat kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran IPA kelas 4 pada materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan pada siklus I ini telah berhasil sesuai kriteria yang ditentukan, yaitu ketuntasan telah mencapai lebih dari 75%.Nilai yang diperoleh pada siklus ini terendah 68,2 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 83,9. Hal ini dapat tercapai karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD membuat siswa lebih aktif dalam kelompok dan saling membagi tugas satu sama lain sehingga tidak ada siswa yang tidak bekerja. Selain itu kelompok dibagi berdasarkan kemampuan siswa yang berbeda-beda sehingga dalam satu kelompok tidak hanya terdiri dari siswa yang pandai saja melainkan ada beberapa siswa yang tidak terlalu menonjol dalam kelompok itu. Meskipun telah berhasil sesuai kriteria yang diharapkan, tetap saja ada kelemahan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan pada kegiatan

6 63 pembelajaran pada siklus I di antaranya yaitu siswa masih belum memahami langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan benar pada awal pertemuan, tidak semua siswa memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi temannya dan beberapa siswa cenderung hanya mempedulikan dirinya sendiri saat berkelompok.mengacu kelemahan-kelemahan pada proses pembelajaran siklus I, diadakan perbaikan pada siklus II dengan cara guru membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran berlangsung dan mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap presentasi tersebut Pelaksanaan Tindakan Siklus II Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, dilakukan persiapan yang sama seperti siklus sebelumnya hanya saja pada siklus II ini harus menyiapkan beberapa alat dan bahan untuk memfasilitasi siswa melakukan suatu percobaan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Pada kompetensi dasar ini terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian erosi, abrasi, korasi, banjir dan longsor serta menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, korasi, banjir dan longsor terhadap daratan. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam, melakukan presensi, dan memberikan hasil evaluasi kepada siswa. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang dampak hutan gundul berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

7 64 Pada kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam tiga kelompok baru yang beranggotakan empat sampai lima siswa berdasarkan rangking atau nilai yang di dapat dari hasil evaluasi. Lalu siswa ditugaskan dalam kelompok dan melakukan percobaan di luar kelas tentang proses terjadinya erosi. Alat dan bahan yang diperlukan adalah 3 bak plastik, 3 penampung yang terbuat dari plastik, tanah, air dan rumput. Salah satu bak hanya diisi dengan tanah, dua bak lainnya diisi dengan sedikit rumput dan rumput yang banyak. Lalu siswa mengamati percobaan tersebut dan menuliskan hasil pengamatan mereka. Selanjutnya guru meminta siswa kembali ke kelas dan mendiskusikan kesimpulan tentang percobaan tersebut. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik dengan menjelaskan tentang erosi dan dampaknya. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang dampak dan penyebab erosi. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 April 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang sama seperti pertemuan sebelumya tetapi pada pertamuan ini guru mengoreksi pekerjaan rumah siswa secara bersama-sama sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Lalu guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran diantaranya yaitu berdiskusi, presentasi, bertanya dan menjawab serta mengerjakan kuis. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang erosi, abrasi dan

8 65 korasi berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan soal yang berkaitan tentang akibat banjir, abrasi, erosi, korasi dan tanah longsor. Kemudian siswa yang ditunjuk oleh guru diminta untuk membacakan hasil diskusinya sementara siswa yang lain menanggapi, guru memberikan umpan balik. Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok. Selanjutnya guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Pada kegiatan akhir, guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami lalu membuat kesimpulan tentang akibat banjir, erosi, abrasi, korasi dan tanah longsor. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang nilai kuisnya mengalami peningkatan dari nilai kuis pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberi tahu siswa jika akan mengadakan evaluasi pada pertemuan selanjutnya sehingga siswa diminta untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang baik lalu mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Sedangkan pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015 selama 70 menit dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat hasil belajar IPA siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan terakhir yang dilakukan oleh pengajar dalam kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang telah di desain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa, memberi salam dan melakukan presensi. Lalu guru meminta siswa untuk belajar selama 10 menit sebelum mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 16 soal.

9 66 Pada kegitan inti, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 16 soal berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang mereka pilih. Waktu yang diberikan guru untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 30 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru dan siswa mengoreksi bersama-sama dengan cara ditukarkan dengan teman sebangku. Lalu satu persatu siswa secara berurutan diminta membacakan soal dan jawaban secara runtut. Setelah selesai membahas soal, siswa diminta menghitung jawaban yang benar lalu memberi skor dengan cara menjumlahkan jawaban yang benar dibagi jumlah seluruh soal lalu dikalikan 100. Pada kegiatan akhir, guru memanggil siswa satu persatu dan memasukkan nilai mereka pada lembar penilaian. Kemudian guru menanyakan kepada siswa soal yang dianggap sulit. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama lalu guru mengajak siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Selama penelitian berlangsung, observer mengamati kegiatan pembelajaran guru dan aktivitas belajar siswa berdasarkan dengan lember observasi yang telah ditetapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus II sebagai berikut. Tabel 18 Distribusi Aktivitas Tindakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Guru Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015Pertemuan I dan II Siklus II No. Keterlaksanaan Pertemuan I Pertemuan II Ya Tidak Ya Tidak 1. Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 6 6 Jumlah Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah berjalan dengan baik karena dalam pelaksanaannya guru sudah memenuhi semua aspek pada pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat dari keterlaksanaannya yang mecapai persentase sebesar

10 67 100%. Begitupun dengan aktivitas siswa yang menunjukkan keterlaksanaan sebesar 100% Setelah melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran pada siklus II berlangsung, dilakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus II. Pada tahap refleksi kali ini dibandingkan antara hasil yang diperoleh dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut, sampai pada siklus II ini penelitian sudah berhasil dan tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya Deskripsi Data Data Siklus I Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan data hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 Siklus I yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga sebagai berikut. Tabel 19 Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Skor Banyak Siswa Persentase (%) 1. 54,5 2 14, ,6 1 7, ,7 4 28, ,3 3 21, ,8 1 7, ,4 1 7, ,2 Jumlah Berdasarkan tabel di atas siswa yang memperoleh skor 54,5 sebanyak 2 siswa dengan persentase 14,2%, yang memperoleh skor 63,6 sebanyak 1 siswa dengan persentase 7,2%, skor 72,7 sebanyak 4 siswa dengan persentase 28,4%, sebanyak 3 siswa memperoleh skor 77,3 dengan persentase sebesar 21,6%, 1 siswa memperoleh skor 81,8 atau dengan persentase 7,2, skor 86,4 diporeleh oleh 1 siswa dengan persentase sebesar 7,2% dan skor 100 diperoleh 1 siswa dengan persentase 7,2%.

11 68 Gambar 3 Grafik Garis Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/ Data Siklus II Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan data hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 Siklus II yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga sebagai berikut. Tabel 20 Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Skor Banyak Siswa Persentase (%) , , , ,5 1 7, ,75 1 7, ,4 Jumlah

12 69 Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 8siswa mendapatkan skor 75dengan persentase sebesar 71,3%. Sebanyak 3 siswa mendapatkan skor 81,25 dengan persentase sebesar 21,3% dan persentase sebesar 7,4% didapatkan oleh 1 siswa yang memperoleh skor 87,5. Sedangkan skor 93,75 dan 100 masing-masing diperoleh 1 siswa dengan persentase sebesar 7,4%. Gambar 4 Grafik Garis Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/ Teknik Analisis Data Dalam analisis data digunakan dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar Analisis Ketuntasan Hasil Belajar a. Siklus I Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan. Data hasil perolehan nilai siklus I dapat dilihat dari tabel berikut.

13 70 Tabel 21 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus ISiswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) 1. Tuntas 11 78,57 2. Tidak tuntas 3 21,43 Jumlah Berdasarkan tabel di atas tentang ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (KD 72) sejumlah 3 siswa dengan persentase 21,43%, sedangkan siswa yang memperoleh skor di atas KKM (KD 72) sejumlah 11 siswa dengan persentase 78,57%. Kemudian skor rata-rata hasil belajar siswa yaitu 75,95, skor tertinggi 100 dan skor terendah 54,5 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 22 Deskripsi Hasil Belajar IPA BerdasarkanSkor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I No. Deskripsi Skor 1. Skor minimum 54,5 2. Skor maksimum Skor Rata-rata 75,95 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa skor minimum yang dicapai siswa adalah 54,5 dan skor maksimumnya adalah 100. Sedangkan skor rata-ratanya yaitu 75,95.

14 71 Gambar 5 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 b. Siklus II Analisis ketuntasan dalam penelitian ini diolah dengan cara membandingkan data mentah dengan KKM yang ditentukan dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 dapat diketahui bahwa semua siswa memperoleh skor di atas KKM (KD 72) dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang memperoleh skor di bawah KKM (KD 72) dengan persentase 0%. Kemudian skor rata-rata hasil belajar siswa 80,35, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 23 Deskripsi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II No. Deskripsi Skor 1. Skor minimum Skor maksimum Skor Rata-rata 80,35

15 72 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor minimum yang diperoleh siswa pada siklus II ini adalah 75 dan skor maksimumnya yaitu 100. Sedangkan skor rata-rata yang berhasil diperoleh adalah 80, Analisis Komparatif Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang telah dilakukan, maka dilakukan analisis komparatif hasil belajar antara kondisi awal, siklus I dan siklus II yaitu dengan membandingkan data hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 24 Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II No. Ketuntasan F % F % F % 1. Tuntas 8 57, , Tidak tuntas 6 42, , Jumlah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar dari sebelum dilakukan tidakan, siklus I dan siklus II. Nilai di atas KKM (KD 72) dari sebelum dilaksanakan tindakan 8 siswa tuntas meningkat menjadi 11 siswa pada siklus I dan meningkat lagi 14 siswa pada siklus II setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan analisis komparatif skor minimum, skor maksimum dan rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut.

16 73 Tabel 25 Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Ngajaran 02 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No. Deskripsi Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. Skor minimum 44 54, Skor maksimum Skor Rata-rata 72,21 75,95 80,35 Berdasarkan tabel tersebut, nampak terjadi peningkatan skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata yang diperoleh dari pra siklus hingga siklus II. Pada pra siklus, skor minimum yang dicapai adalah 44 dengan skor maksimum 94 dan skor rata-rata 72,21. Setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, skor minimum siswa menjadi 54,5 dengan skor maksimum yang dicapai adalah 100, sedangkan skor rataratanya juga meningkat menjadi 75,95. Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan skor minimum menjadi 75, skor maksimum 100 dan skor rata-ratanya yaitu 80, Pembahasan Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 karena pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa bekerja dalam kelompok di mana kerja kelompok dilakukan sampai semua anggota kelompok menguasai materi yang sedang dipelajari. Gagasan utama di belakang model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, siswa harus membantu teman sekelompok dalam mempelajari pelajaran. Siswa harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Siswa diberi waktu untuk

17 74 bekerja bersama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu (tanggung jawab perseorangan). Siswa mungkin bekerja berpasangan dan bertukar jawaban, mendiskusikan ketidaksamaan, dan saling membantu satu sama lain, siswa bisa mendiskusikan pendekatan-pendekatan untuk memecahkan masalah itu, atau saling memberi pertanyaan tentang isi dari yang mereka pelajari. Siswa mengajari teman sekelompok dan menaksir kelebihan dan kekurangan untuk membantu menjalani tes. Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan yang diperoleh siswa atas nilai sebelumnya (kesempatan yang sama untuk berhasil), siapapun bisa menjadi bintang kelompok dalam satu minggu itu, karena nilainya lebih baik dari nilai sebelumnya atau karena makalahnya dianggap sempurna, sehingga selalu menghasilkan nilai maksimal tanpa mempertimbangkan nilai rata-rata siswa itu yang sebelumnya. Dari beberapa uraian tersebut, ada tiga konsep penting pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 yaitu penghargaan kelompok, tanggung jawab perseorangan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Penghargaan kelompok diberikan jika kelompok tersebut mencapai kriteria yang sudah ditentukan. Dengan adanya penghargaan kelompok, siswa akan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran apalagi penghargaan tersebut diberikan pada siswa yang mengalami kemajuan, bukan karena prestasi yang lebih baik dari teman lain. Tanggung jawab perseorangan difokuskan pada aktivitas siswa dalam kelompok dilihat dari kesiapan siswa untuk menjawab kuis yang dijalani tanpa bantuan teman sekelompok. Sedangkan kesempatan yang sama untuk berhasil menjamin bahwa siswa yang pintar dan yang kurang pintar sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik agar memperoleh penghargaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum dilakukannya tindakan di kelas 4 SDN Ngajaran 02 ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah, hal ini disebabkan karena siswa belum secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Siswa

18 75 yang mencapai KKM (KD 72) hanya 8 siswa atau 57,14%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM (KD 72) sebanyak 6 siswa atau 42,86%. Donatus (2012) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN Ledok 02 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 79,55% dan siklus II menjadi 97,73%. Pendapat yang dikemukakan oleh Donatus di atas juga senada dengan apa yang diterapkan oleh Purwitasari (2013), Adjie (2014) dan Anggit Sriwidodo (2012) pada saat melaksanakan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Hasil penelitian keempat peneliti yang telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPA membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ini juga terjadi pada saat peneliti membuktikan sendiri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02. Pada saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, siswa bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar IPA didapatkan dari hasil perolehan skor siswa di siklus I dan siklus II. a. Siklus I Pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa yang mencapai KKM (KD 72) sebanyak 11 siswa atau 78,57% dan sebanyak 3 siswa atau 21,43% mendapatkan skor di bawah KKM (KD 72). b. Siklus II Pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD seperti siklus sebelumnya siswa yang mencapai KKM (KD 72) sebanyak 14 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan skor di bawah KKM (KD 72). Berdasarkan perolehan nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan

19 76 sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang memiliki keunggulan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD cocok diterapkan pada kelas 4. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari antusiasme siswa terhadap materi dan proses pembelajaran. Dan ini meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan pembahasan di atas maka didapatkan implikasi teoritisbahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan implikasi praktisnya yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa tidak takut untuk menyatakan pendapat dan siswa dapat berinteraksi dengan teman kelompok, dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan sebagai pedoman untuk kegiatan belajar mengajar berikutnya dan sekolah dapat menyarankan perbaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga dapat memberikan variasi dalam pemilihan model dan media untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Siklus 1 di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Peneltian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tegaron 02 dengan jumlah 31 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sebelum siklus I dilaksanakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Polobogo 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci