RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI JAKARTA

2 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Kementerian/Lembaga diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 5 tahun. Sesuai amanat tersebut, Perpustakaan Nasional RI diwajibkan menyusun Renstra berdasarkan tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional RI sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1900 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekan dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Renstra Perpustakaan Nasional disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Dalam pelaksanaannya, Renstra Perpustakaan Nasional RItahun tersebut memerlukan penjabaran ke dalam Renstra unit organisasi Eselon I, Eselon II, dan Satuan Kerja (unit kerja mandiri). Untuk itu Biro Hukum dan Perencanaan juga menyusun Renstra Unit Organisasinya mengacu kepada Renstra Perpustakaan Nasional RI dan Renstra Sekretariat Utama (Sektama) Tahun Sebagai dokumen perencanaan dalam rangka pencapaian tujuan, Renstra Biro Hukum dan Perencanaantahun memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan dalam upaya mendukung terwujudnya Indonesia Gemar Membaca Renstra Biro Hukum dan Perencanaantahun digunakan sebagai acuan bagi setiap unit organisasi di lingkungan Biro Hukum dan Perencanaan dalam menyusun dokumen perencanaan dan dasar penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Biro Hukum dan Perencanaan. Semoga semua rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra Biro Hukum dan Perencanaantahun ini dapat tercapai dan bermanfaat, serta mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Esa. Jakarta, 31 Agustus 2015 Kepala Biro Hukum dan Perencanaan, Perpustakaan Nasional RI, ttd. Dra. Ofy Sofiana, M.Hum. NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Kondisi Umum 1 B. Struktur Organisasi... 3 C. Hasil Capaian Kinerja Periode D. Potensi dan Permasalahan BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BIRO HUKUM DAN PERENCANAN A. Visi dan Misi dan Nilai-nilai Perpustakaan Nasional B. Visi dan Misi Sekretariat Utama C. Tujuan Sekretariat Utama D. Visi dan Misi Biro Hukum dan Perencanaan E. Tujuan Biro Hukum dan Perencanaan BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN A. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Hukum dan Perencanaan B. Program dan Kegiatan C. Kerangka Regulasi D. Kerangka Kelembagaan BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN A. Target Kinerja B. Kerangka Pendanaan BAB V PENUTUP ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan dan berkedudukan di Ibukota negara dan memiliki fungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan. Untuk mengoptimalisasikan terselenggaranya fungsi-fungsi tersebut, Perpustakaan Nasional mempunyai tugas: 1. menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan; 2. melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan; 3. membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan; dan 4. mengembangkan standar nasional perpustakaan. Selain tugas sebagaimana dimaksud, Perpustakaan Nasional juga bertanggung jawab: 1. mengembangkan koleksi nasional untuk memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat; 2. mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa; 3. melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca; 4. mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno nusantara yang berada di luar negeri; dan 5. melakukan inventarisasi dan pendaftaran naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat dan lembaga serta memberikan penghargaan bagi masyarakat yang merawat, memelihara dan melestarikan naskah kuno nusantara. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam mengamanatkan setiap penerbit yang berada di wilayah Negara Republik Indonesia, wajib menyerahkan 2 (dua) buah cetakan/rekaman dari setiap judul karya cetak atau karya 1

5 rekam kepada Perpustakaan Nasional RI selambat-lambatnya 3 bulan setelah diterbitkan atau prores rekaman selesai. Tujuan kewajiban serah simpan karya cetak dan karya rekam tersebut dalam upaya mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan Nasional bertanggung jawab atas pengelolaan karya cetak dan karya rekam yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendayagunaan, pelestarian, pengawasan, atas pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam. Sekretariat Utama merupakan unit eselon I Perpustakaan Nasional RI yang mempunyai peran yang strategis untuk mendukung unit kerja teknis di lingkungan Perpusnas dalam rangka pelaksanaan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1990 dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, serta upaya mewujudkan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca di Indonesia sesuai RPJMN Tugas Sekretariat Utama adalah mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan Perpusnas. Sedangan fungsi Sekretariat Utama adalah: 1. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan PERPUSNAS; 2. pengkoordinasian perencanaan kebijakan teknis PERPUSNAS; 3. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga PERPUSNAS; 4. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas PERPUSNAS; dan 5. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan PERPUSNAS. Biro Hukum dan Perencanaan sebagai unit kerja di bawah Sekretariat Utama memgemban tugas yang tidak ringan khususnya dibidang hukum dan perencanaan, dalam rangka penyelenggaraan amanat kedua Undang-Undang tersebut serta mewujudkan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca di Indonesia. 2

6 B. Struktur Organisasi Perencanaan menjadi salah satu aspek yang penting dalam manajemen organisasi. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan berkualitas akan menghasilkan keluaran yang dapat memberikan kontribusi penting terhadap kemajuan organisasi. Biro Hukum dan Perencanaan terus berupaya meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran sehingga anggaran yang terbatas tepat sasaran. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran unit organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional baik ditingkat pusat, UPT, dan dekonsentrasi dalam rangka mewujudkan budaya gemar membaca, harus dilakukan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pada Biro Hukum dan Perencanaan harus dilandasi oleh suatu visi, misi, kebijakan, strategi dan program yang komprehensif dan terpadu yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis. Biro Hukum dan Perencanaan adalah unit kerja pelaksana sebagian tugas, fungsi dan kewenangan Sekretariat Utama. Biro Hukum dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, penelahaan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, memberikan pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan koordinasi perencanaan, penelaahan organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Biro Hukum dan Perencanaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Perpustakaan Nasional RI. Susunan organisasi Biro Hukum dan Perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian perencanaan program Perpustakaan Nasional RI, evaluasi dan pelaporan. Bagian Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran; b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan anggaran; c. Pelaksanaan penyusunan laporan program dan anggaran. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Bagian Perencanaan dibantu oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu Subbagian 3

7 Penyusunan Program dan Anggaran, Subbagian Monitoring dan Evaluasi Program dan Anggaran serta Subbagian Pelaporan Program dan Anggaran. 2. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan perundangundangan, pertimbangan dan bantuan hukum, urusan organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, serta pelaksanaan analisis peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana; b. Pelaksanaan urusan Hubungan Masyarakat dan promosi; c. Pelaksanaan urusan penerbitan dan percetakan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat dibantu oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu Subbagian Hukum dan Organisasi, Subbagian Hubungan Masyarakat serta Subbagian Penerbitan. Bagan Struktur Organisasi Biro Hukum dan Perencanaan BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN HUKUM DAN HUMAS SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN SUBBAGIAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM DAN ANGGARAN SUBBAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUBBAGIAN PELAPORAN PROGRAM DAN ANGGARAN SUBBAGIAN PENERBITAN 4

8 C. Hasil Capaian Kinerja Periode Sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan Biro Hukum dan Perencanaan, hasil kinerja yang di capai pada rencana strategis periode adalah sebagai berikut: Tabel Pencapaian IKU Biro Hukum dan Perencanaan Tahun SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI % Tersusunnya perencanaan program, peraturan perundangan, humas, evaluasi, pelaporan dan akuntabilitas kinerja Perpustakaan Nasional Jumlah peraturan di bidang perpustakaan yang disusun Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran Jumlah promosi perpustakaan dan koordinasi antar lembaga Jumlah laporan monev dan evaluasi Jumlah dokumen laporan pemantauan dan evaluasi Jumlah Operasional Penerbitan 65 peraturan 180 dokumen 105 promosi 180 laporan 8 dokumen 48 peraturan 180 dokumen 105 promosi 180 laporan 8 dokumen 74% 100% 100% 100% 100% 12 bulan 12 bulan 100% Pencapaian indikator utama Biro Hukum dan Perencanaan telah menunjukkan hasil yang baik. Untuk indikator pertama yaitu jumlah peraturan di bidang perpustakaan yang disusun tidak memenuhi target yang telah ditetapkan dengan capaian 74 persen, hal tersebut disebabkan kesiapan unit kerja teknis yang terkait dalam penyusunan dan pembahasan. Di samping itu, bebarapa target yang rencananya menjadi peraturan, setelah dilakukan telaah dan pembahasan, cukup ditetapkan menjadi Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI. Capaian lain Biro Hukum dan Perencanaan dalam melaksanakan fungsinya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Sekretariat Utama dan Perpustakaan Nasional umumnya, ditandai dengan: 1. Tersusunnya Renstra Perpusnas RI

9 2. Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) Perpustakaan Nasional RI. 3. Terbentuknya kelembagaan Inspektorat dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. 4. Operasional PPID. 5. Terlaksananya Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi. 6. Terselanggarannya Rapat Kerja dengan Instansi Terkait. 7. Terselenggaranya hubungan antar lembaga. 8. Operasional Penerbitan Perpustakaan Nasional. 9. Terselenggaranya pencitraan Perpusnas melalui media cetak dan elektronik. Capaian Biro Hukum dan Perencanaan tersebut belum sepenuhnya optimal dengan berbagai kendala dan hambatan, ke depan harus ditingkatkan agar target tercapai sesauai dengan apa yang direncanakan dalam dokumen perencanaan. Beberapa target yang masih tertunda yaitu penyusunan dan penetapan seperti: 1) Standar Nasional Perpustakaan; 2) Sistem Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan; 3) Peraturan Kepala terkait NSPK bidang perpustakaan: 4) Penataan Kelembagaan Perpustakaan Nasional; 5) Penataan Tata Laksana dan Tata Kerja (Standar Operasional Prosedur). D. Potensi dan Permasalahan Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik internal dan eksternal Biro Hukum dan Perencanaan, tidak terlepas dari potensi dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Secara garis besar, lingkungan strategis yang bersifat eksternal dan internal yang dihadapi oleh Biro Hukum dan Perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Struktur Kelembagaan Perpustakaan Nasional Kelembagaan Perpustakaan Nasional saat ini berdasarkan pada Keputusan Presiden 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013, sedangkan susunan organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan peraturan 6

10 Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun Struktur kelembagaan yang ada sekarang masih belum disesuaikan dengan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Peranpustakaan sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional tidak maksimal. 2. Penguatan Peraturan Perundang-undangan Dalam rangka mewujudkan tata kelola di bidang perpustakaan halhal yang perlu mendapat perhatian antara lain: (i) Kelengkapan peraturan perundang-undangan dalam rangka menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 serta proses harmonisasi dengan peraturan lainnya (ii) Pembenahan NSPK bidang perpustakaan yang berlaku internal dan Nasional, (iii) Implementasi peraturan perundang-undangan, (iv) Penataan kelembagaan perpustakan berikut penyusunan STOK sesuai tipologi masing-masing. 3. Tata Laksana dan Tata Kerja Untuk mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien di perlukan suatu penerapan sistem tata laksana dan tata kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Tujuan penerapan sistem tata laksana dan tata kerja adalah: 1) Memiliki sistem kerja yang akurat, jelas, dan mudah untuk dipahami; 2) Memiliki masukan, keluaran, dan target yang jelas pada setiap pelaksanaan; 3) Memiliki tanggung jawab yang jelas pada setiap pelaksanaan; 4) Memiliki pengurutan waktu yang jelas pada proses atau kegiatan masingmasing; 5) Memiliki mekanisme keputusan yang efektif; 6) Memiliki sistem pengaturan dan pengamatan aktivitas intansi dengan ukuran yang jelas; 7) Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas. 4. Perencanaan dan Penganggaran, Evaluasi, dan Pelaporan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan awal reformasi perencanaan dan penganggaran di Indoensaia. Undang-Undang tersebut beserta peraturan pelaksanaannya menekankan pada perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka 7

11 menengah dan sistem penganggaran terpadu. Perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka menengah serta penganggaran terpadu merupakan perwujudan dari pelaksanaan tiga prinsip pengelolaan keuangan publik, yaitu; (i) Kerangka Kebijakan Fiskal Jangka Menengah yang dilaksanakan secara konsisten; (ii) Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas yaitu melalui penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah yang terdiri dari penerapan Prakiraan Maju, Anggaran Berbasis Kinerja, dan Anggaran Terpadu; dan (iii) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan meminimalkan biaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah harus melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan masing-masing pada periode sebelumnya. Hal ini berarti kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan perencanaan. Dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi diharapkan akan memberikan indikasi tingkat keberhasilan program pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan dalam pencapaian tujuan. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: a) Laporan Keuangan; dan b) Laporan Kinerja. Dasar penyusunan laporan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian ditindak lanjuti melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan peraturan pelaksanaan Kementerian PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Promosi dan Penerbitan Perpusnas Intensitas promosi dan publikasi Perpusnas masih kurang, sehingga produk-produk yang sudah dibuat tidak maksimal dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu Perpusnas sesuai tupoksinya senantiasa berusaha meningkatkan kuantitas maupun kualitas kegiatan promosi melalui media cetak maupun elektronik, 8

12 sosialisasi, roadshow, talkshow, lomba-lomba, seminar dll., sebagai upaya meningkatkan citra Perpusnas yang pada akhirnya dapat menumbuhkan dan membudayakan kegemaran mambaca masyarakat. Terbitan Perpusnas sangat penting kedudukannya, karena produk terbitan tersebut merupakan data mengenai kemajuan dan kondisi Perpusnas yang perlu dipublikasikan dan didayagunakan sebagai informasi kepada masyarakat. Kondisi penerbitan Perpusnas sampai saat ini belum optimal. Untuk itu ke depan Perpusnas akan lebih mengoptimalkan peran dan fungsi penerbitan perpusnas terutama dari kualitas hasil terbitan. 6. Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Perencanaan Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional baik kualitas maupun kuantitas masih belum sesuai dengan kebutuhan dalam menjawab tuntutan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab. Saat ini jumlah SDM Biro Hukum dan Perencanaan berdasarkan data dari bagian kepegawaian sampai dengan 30 Juni 2015 sebanyak 51 orang, sedangkan SDM Biro Hukum dan Perencanaan berdasarkan pendidikan terdiri dari S3 1 orang, S2 7 orang, S1 32 orang, Sarjana Muda 4 orang, D3/D4 3 orang, SLTA 9 orang. Sedangkan SDM yang menduduki jabatan fungsional tertentu baru berjumlah 5 orang yang merupakan Fungsional Perencana, sedangkan untuk fungsional kehumasan, dan perancang peraturan-perundang-undangan dalam upaya meningkatkan kualitas peraturan dibidang perpustakaan dan peningkatan citra Perpusnas sampai saat ini belum ada. Grafik SDM per Bagian Bagian Perencanaan Bagian Hukum dan Humas 9

13 Grafik SDM Berdasarkan Strata Pendidikan S2 32 S1 D3 SMA 7. Sarana dan Prasarana Kebutuhan sarana dan prasana kerja sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Biro Hukum dan Perencanaan. Sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan pegawai, namun diutamakan dalam rangka pelayanan publik seperti layanan informasi publik, lahan parkir yang memadai, jaringan listrik dan air yang tertata, serta kendaraan operasional yang memungkinkan mobilitas kerja menjadi hal yang harus dipenuhi. Untuk itu, sarana dan prasarana merupakan faktor kekuatan yang harus dimiliki oleh Biro Hukum dan Perencanaan dalam menjalankan tugas dan perannya. 8. Sumber Data Tersedianya data pokok dan statistik tentang perpustakaan yang akurat dan mutakhir akan menghasilkan suatu perencanaan program dan anggaran yang efektif dan efisien. Perpustakaan Nasional belum memiliki unit kerja yang membidangi data dan statistik bidang perpustakaan. Sumber data yang selama ini dipakai oleh Biro Hukum dan Perencanaan berasal dari tiap-tiap unit kerja yang kemudian dikumpulkan dan diolah lagi sebelum dijadikan sebagai sumber acuan dalam penyusunan perencanaan dan laporan. Berdasarkan analisis kondisi yang telah digambarkan di atas, maka beberapa permasalahan yang selama ini dialami oleh Biro Hukum 10

14 dan Perencanaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Struktur organisasi Perpustakaan Nasional belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 2. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang hukum, humas, penerbitan, dan perencanaan. 3. Program/kegiatan yang direncanakan belum berbasis kinerja tapi masih berbasis anggaran. 4. Belum ditetapkannya grand design pengembangan program perpustakaan dan Renstra Perpusnas Laporan Kinerja belum sesuai dengan yang diharapkan dengan didukung data yang akurat. 6. Pencitraan Perpusnas belum optimal. 7. Belum tersedianya secara lengkap tata laksana dan tata kerja (SOP) di lingkungan Perpusnas. 8. Belum optimalnya peran penerbitan yang disebabkan oleh keterbatasan Sumber Daya Manusia dan peralatan. 9. Permasalahan lainnya terkait dengan data/informasi baik tentang kepegawaian, koleksi, sarana-prasarana, layanan, dan perpustakaan yang belum tersedia tingkat keakuratan, kemutakhiran, keterpaduan, dan pemanfaatannya secara terpadu. 11

15 BAB II VISI, MISI,TUJUAN, DAN SASARAN BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perpustakaan Nasional Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Kabinet Kerja tahun , serta sembilan agenda prioritas atau NAWA CITA, maka visi dan misi Perpustakaan Nasional adalah sebagai berikut: Visi: "Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan" Dengan Tagline: "INDONESIA GEMAR MEMBACA 2019" Misi: Dalam upaya pencapaian terhadap visi Perpustakaan Nasional, maka misi yang akan dicapai dalam kurun waktu adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan koleksi nasional yang lengkap dan mutakhir. 2. Mengembangkan diversifikasi layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 3. Mengembangkan perpustakaan yang menjangkau masyarakat luas. 4. Mewujudkan tenaga perpustakaan yang kompeten dan profesional. 5. Menggalakkan sosialisasi/promosi/pemasyarakatan gemar membaca. 6. Mengembangkan infrastruktur Perpustakaan Nasional yang modern. Nilai-Nilai: Sebagai landasan berfikir, bersikap, bertindak, dan pengambilan keputusan dalam upaya pencapaian visi dan misi yang ditetapkan, Perpustakaan Nasional menganut nilai-nilai "profesional, akuntabilitas, sinergi, transparan, dan integritas (PASTI)" 1. Profesional Profesional yaitu bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kompetensinya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri sehingga mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun dalam tim. 12

16 2. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah pemanfaatan sumber daya perpustakaan yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Sinergi Sinergi adalah komitmen untuk membangun perpustakaan dengan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. 4. Transparan Transparan adalah bersikap terbuka terhadap kinerja yang dihasilkan. 5. Integritas Integritas adalah berkarya dan berbakti untuk organisasi dengan jujur, disiplin, penuh tanggung jawab dan dedikasi, menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan norma sosial, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, mengedepankan kepentingan publik dan organisasi di atas kepentingan pribadi ataupun golongan, dan menjunjung tinggi amanah. B. Visi dan Misi Sekretariat Utama Mengacu pada tugas dan fungsi Sekretariat Utama serta mencermati kondisi lingkungan internal dan eksternal strategis yang berkembang, maka rumusan visi Sekretariat Utama tahun adalah: "Terwujudnya tata kelola sumber daya Perpustakaan Nasional secara profesional untuk meningkatkan kinerja" Dalam upaya pencapaian terhadap visi Sekretariat Utama, maka misi yang ditetapkan dalam kurun waktu , sebagai berikut: 1. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas kebijakan program perpustakaan. 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan mewujudkan tata kelola yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 3. Meningkatkan infrastruktur berbasis TIK sesuai dengan dinamika kebutuhan kelembagaan. 4. Meningkatkan sumber daya yang berkualitas dan profesional dalam rangka peningkatan mutu layanan. 13

17 C. Tujuan Sekretariat Utama Tujuan yang ingin dicapai dalam periode adalah (1) tercapainya kinerja dan anggaran pengawasan yang efektif, efisien, akuntabel, dan transparan (2) perencanaan dan perumusan kebijakan kegiatan dan sumber daya yang bermutu, dan (3) terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik (good governance). Berdasarkan potensi dan permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional RI, rumusan tujuan yang ingin dicapai, adalah: 1. Pengkoordinasian kebijakan program dan penyusunan anggaran berbasis kinerja. 2. Penguatan koordinasi dan pembinaan peraturan perundangundangan bidang perpustakaan, penataan organisasi dantata laksana. 3. Penguatan pengelolaan barang milik negara. 4. Penguatan sistem informasi tata kelola perpustakaan berbasis TIK. 5. Penyediaan dan pengembangan sumber daya Perpustakaan Nasional RI dalam mewujudkan reformasi birokrasi. D. Visi dan Misi Biro Hukum dan Perencanaan Mengacu pada Visi dan Misi Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional, maka Biro Hukum dan Perencanaan menetapkan Visi dan misi sebagai berikut: Visi : Terwujudnya produk hukum, tata laksana, perencanaan, hubungan masyarakat dan penerbitan Perpusnas yang berkualitas, taat azas, transparan dan akuntabel Misi: 1. Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang perpustakaan dan meningkatkan kualitas layanan hukum. 2. Mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien dengan penerapan sistem tata laksana dan tata kerja. 14

18 3. Meningkatkan dan mengembangkan program berbasis kinerja secara terarah, terukur, dan berkelanjutan. 4. Meningkatkan evaluasi kinerja secara komprehensif. 5. Mewujudkan laporan secara analitis, realistis, dan tepat waktu. 6. Meningkatkan citra Perpusnas, hubungan antar lembaga, dan layanan informasi publik. 7. Meningkatkan kualitas penerbitan Perpusnas. E. Tujuan Biro Hukum dan Perencanaan Tujuan yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan Perencanaan pada sesuai dengan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang perpustakaan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan. 2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Perpustakaan Nasional RI. 3. Terwujudnya sistem perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 4. Meningkatnya citra Perpusnas, hubungan antar lembaga, dan layanan informasi publik. 5. Meningkatnya kualitas penerbitan Perpusnas. 15

19 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN Biro Hukum dan Perencanaan sebagai bagian dari sekretariat utama merupakan pilar penting dalam penyelenggaraan program dan kegiatan Perpustakaan Nasional sehingga untuk itu diperlukan rumusan arah kebijakan dan strategi yang mengacu kepada Visi dan Misi Biro Hukum dan Perencanaan. A. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Hukum dan Perencanaan 1. Penyusunan dan sosialisasi produk hukum, serta peningkatan kapasitas kelembagaan Perpustakaan Nasional RI, dengan strategi: a. Reorganisasi Perpustakaan Nasional RI sesuai UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dan peraturan perundangundangan lainnya. b. Percepatan penyusunan Peraturan Kepala sebagai tindak lanjut dari PP Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. c. Digitalisasi produk-produk hukum Perpustakaan Nasional RI. d. Sosialisasi dan publikasi produk-produk hukum Perpustakaan Nasional RI melalui website 2. Penyusunan Program dan Anggaran berbasis kinerja dengan strategi: a. Percepatan penetapan Grand Design dan Road Map Pengembangan Perpustakaan. b. Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Perpustakaan Nasional RI. c. Peningkatan kualitas analisis penyusun program dan anggaran. d. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti APIP, Bappenas, DJA dan DPR. 3. Peningkatan kualitas laporan hasil evaluasi, melalui strategi: a. Peningkatan intensitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi. b. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti APIP, Kemenpan RB, BPKP dan BPK. c. Penyusunan LAKIP yang tepat waktu dan berkualitas. 16

20 4. Peningkatan pencitraan, hubungan antar lembaga, dan layanan informasi publik Perpustakaan Nasional dengan strategi: a. Peningkatan intensitas promosi dan publikasi Perpustakaan Nasional RI. b. Peningkatan hubungan antar lembaga. c. Peningkatan layanan informasi publik. d. Optimalisasi peran PPID. 5. Revitalisasi peran penerbitan Perpustakaan Nasional RI dengan strategi: a. Peningkatan sarana dan prasarana penerbitan b. Peningkatan kuantitas hasil terbitan Perpustakaan Nasional RI. 6. Peningkatan kompetensi SDM Biro Hukum dan Perencanaan dengan strategi: a. Penyertaan diklat dan pelatihan bagi SDM di Biro hukum danperencanaan b. Peningkatan jumlah pejabat fungsional tertentu di Biro Hukum dan Perencanaan. B. Program dan Kegiatan Arah kebijakan dan strategis Biro Hukum dan Perencanaan yang telah disusun tersebut merupakan bagian dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Perpustakaan Nasional yang dituangkan dalam kegiatan Perencanaan, Monev, Pelaporan, Hukum, Humas dan penerbitan Perpustakaan Nasional, yang kemudian dijabarkan lagi dalam beberapa output kegiatan, yaitu: 1. Peraturan yang diterbitkan dan analisis tata kelola organisasi yang disusun dengan komponen kegiatan dalam mencapai output tersebut adalah (1) Penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan perundangundangan di bidang perpustakaan dan (2) Penataan kelembagaan Perpustakaan Nasional RI; 2. Promosi dan hubungan antar lembaga dengan komponen kegiatan untuk mencapai output adalah (1) Pengelolaan Hubungan masyarakat, dan (2) Promosi dan publikasi; 3. Terbitan Perpustakaan Nasional RI dengan komponen kegiatan untuk mencapai output (1) Penerbitan Perpustakaan Nasional; 4. Perencanaan dan Penganggaran program/kegiatan Perpustakaan Nasional yang tepat sasaran dengan komponen kegiatan untuk 17

21 mencapai outputnya adalah (1) Penyusunan rencana kerja (RENJA) Perpustakaan Nasional RI, (2) Penyusunan Rencana Operasional Pelaksanaan Program (ROPP), (3) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggara Kementerian/Lembaga (RKA-KL), (4) Penyusunan Program dekonsentrasi dan pembantuan di bidang perpustakaan, dan (5) Penyusunan program pengembangan perpustakaan; 5. Peningkatan hasil evaluasi kinerja dengan komponen kegiatan untuk mencapai outputnya adalah (1) Monitoring dan evaluasi program dan anggaran; 6. Laporan yang tepat waktu dengan komponen kegiatan untuk mencapai outputnya adalah (1) Penyusunan Pelaporan, dan (2) Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan. C. Kerangka Regulasi Agar tugas, fungsi, dan kewenangan Perpustakaan Nasional RI dapat berjalan dengan baik dalam pelaksanaan program dan kegiatan, diperlukan dukungan regulasi yang memadai. Kerangka regulasi yang akan disusun pada tahun antara lain adalah Peraturan Kepala sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Kepala terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI, sebagai berikut: Tabel Kerangka Regulasi No. Kerangka Regulasi Target Penyelesaian 1. Penataan kelembagaan Tahun 2016 Perpustakaan Nasional 2. Standar Nasional Perpustakaan Tahun Standar Tenaga Perpustakaan Tahun Sistem Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan 5. Pedoman Monitoring dan evaluasi 6. Reviu/telaah terkait Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1990 dan Peraturan pelaksanaannya Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun

22 No. Kerangka Regulasi Target Penyelesaian 7. Penyusunan dan pembenahan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang perpustakaan Tahun 2015/2016/2017/2018/2019 D. Kerangka Kelembagaan Untuk mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan dalam rangka penyelenggaraan administrasi umum, Sekretariat Utama memerlukan kerangka kelembagaan yang sesuai kebutuhan, efektif, dan efisien dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi Perpustakaan Nasional, serta pelaksanaan amanat Peraturan- Perundang-undangan pada kurun waktu Kerangka kelembagaan yang harus di integrasikan dan di koordinasikan agar dapat mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan adalah sebagai berikut: 1. Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional. 2. Peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional. 3. Peningkatan Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat, dalam rangka pengembangan program perpustakaan. 19

23 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN A. Target Kinerja Target rencana kinerja dan Indikator Kinerja Kegiatan Biro hukum dan Perencanaan tahun digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel Target Kinerja Biro Hukum dan Perencanaan Kegiatan/Sasaran Kegiatan (output) Indikator Kinerja Target Satuan Pelaksana Kegiatan Perencanaan, Hukum, dan Humas Perpustakaan Nasional dengan sasaran kegiatan: Tersusunnya perencanaan program dan anggaran, peraturan perundangan, humas, penerbitan, evaluasi, pelaporan Perpustakaan Nasional Jumlah Peraturan yang diterbitkan dan analisis tata kelola organisasi yang disusun Jumlah Promosi perpustakaan dan koordinasi antar lembaga Jumlah Terbitan Perpusnas naskah kali kali Persentase Perencanaan dan penganggaran program/kegiatan Perpustakaan Nasional yang tepat sasaran % Peningkatan hasil evaluasi kinerja 60/CC 65 / B 70 / B 75 / A 80 / A Nilai Laporan yang tepat waktu naskah 20

24 B. Kerangka Pendanaan Dalam memenuhi target kinerja Biro Hukum dan Perencanaan memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari APBN. Adapun Kerangka Pendanaan Biro Hukum dan Perencanaan Tahun seperti digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel Kerangka Pendanaan Biro Hukum dan Perencanaan Program/Sasaran Program Perencanaan, Hukum, dan Humas Perpustakaan Nasional Tersusunnya perencanaan program dan anggaran, peraturan perundangan, humas, penerbitan, evaluasi, pelaporan Perpustakaan Nasional Indikator Jumlah Peraturan yang diterbitkan dan analisis tata kelola organisasi yang disusun Jumlah Promosi perpustakaan dan koordinasi antar lembaga Jumlah Terbitan Perpusnas Persentase Perencanaan dan penganggaran program/kegiatan Perpustakaan Nasional yang tepat sasaran Peningkatan hasil evaluasi kinerja Laporan yang tepat waktu Alokasi Anggaran (jutaan rupiah)

25 BAB V PENUTUP Rencana Strategis Biro Hukum dan Perencanaan Tahun telah disusun dengan mengacu kepada Rencana Strategis Sekretariat Utama tahun dan juga kepada tugas pokok dan fungsinya sebagai pendukung pelaksanaan program dan kegiatan Perpustakaan Nasional RI. Kemandirian dalam kebudayaan adalah salah satu agenda prioritas pemerintah. Untuk itu, Perpustakaan Nasional mengarahkan programnya pada penguatan mentalitas budaya melalui berbagai kegiatan layanan perpustakaan dengan keragaman koleksi bahan bacaan yang berkualitas. Program perpustakaan sangat erat hubungannya dengan pembentukkan karakter masyarakat karena melalui membaca dapat menumbuhkembangkan kemandirian kebudayaan yang menjurus pada pembentukan mental masyarakat yang pada akhirnya dapat menghasilkan nilai-nilai kegotongroyongan, sesuai dengan UUD Langkah strategis dalam kerangka mendukung revolusi mental melalui perpustakaan adalah peningkatan kegemaran membaca yang dilaksanakan secara masif baik di pusat maupun di daerah. Renstra adalah arah dan pedoman dalam implementasi kegiatan yang terkait dengan lintas program baik di pusat maupun di daerah. Rencana Strategis Biro Hukum dan Perencanaan ini akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan dan isu-isu strategis yang terkait dengan kebijakan Perpustakaan Nasional dan Sekretariat Utama. KEPALA BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI, ttd. DRA. OFY SOFIANA, M.HUM. 22

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 13 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Rencana Strategis (RENSTRA) Perangkat Daerah. Rencana Kerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA SOSIALISASI PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TEPAT UNTUK DAERAH Assalammu alaikum Wr.Wb

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 A. Latar Belakang RPJMD Kota Tangerag tahun 2014-2018 adalah merupakan tahapan ke- III dalam rangka mewujudkan Visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan sistem manajemen kepegawaian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang tercermin dari sosok dan perilaku birokrasi yang efisien

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG Inspektorat Kota Serang Fungsi pengawasan di Kota Serang mulai diselenggarakan sejak tahun 2007. Sejalan dengan reformasi otonomi daerah yang didasarkan atas azas desentralisasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2018

PERJANJIAN KINERJA 2018 PERJANJIAN KINERJA 2018 Tahun Anggaran 2018 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci