PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PIDIE JAYA

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya karena telah selesainya penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2017 ini. Profil Kesehatan ini memuat informasi mengenai situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan tahun Profil ini merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan ini diterbitkan untuk merespon tingginya kebutuhan akan data dan informasi, ditengah banyaknya tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan data dan informasi sebagai landasan pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Kami menyadari Profil kesehatan ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya data maupun sumber daya manusia. Selain itu juga, bukan hal yang mudah untuk dapat menyajikan data yang berkualitas sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Untuk itu, kami mengharapkan tanggapan, saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak demi penyempurnaan dan peningkatan mutu Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya dimasa yang akan datang. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2017 ini. Semoga bermanfaat. Meureudu, 25 April 2018 Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya, H. SAID ABDULLAH. SH., M.K.M NIP

3 TIM PENYUSUN Penanggungjawab H. Said Abdullah, SH., M.K.M (Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya) Pengarah Muhammad Juned, SKM (Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya) Ketua Nurasma, SKM (Kepala Sub Bagian Penyusunan Program) Anggota Liza Meutia Syamsuddin, Amd. Farm Ardhi Ridha, SKM Najallaili, SKM Maidatul Rahmi, S. Tr. Gz Husnul Khatimah, Amd.Kep Kontributor Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN Umum Khusus... 3 C. MANFAAT PENYUSUNAN PROFIL... 3 D. RUANG LINGKUP Jenis Data atau Informasi Sumber Data... 4 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 5 BAB II GAMBARAN UMUM... 6 A. KEADAAN GEOGRAFIS Luas Wilayah Jumlah Kecamatan Jumlah Desa... 6 B. KEADAAN PENDUDUK Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Rasio Beban Tanggungan... 9 LAMPIRAN

5 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan adalah kondisi optimal dari pikiran dan fisik seseorang yang memungkinkan orang tersebut dapat menjalani hidup yang berkualitas dan produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Kesehatan berorientasi pada upaya memaksimalkan potensi individu baik secara fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual dan lingkungan. Kondisi alami dari kesehatan adalah terbebas dari penyakit, cedera ataupun segala sesuatu yang menganggu sistem metabolik makhluk hidup terutama manusia. Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan periode adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat didukung perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Program pembangunan kesehatan mengharapkan agar bangsa Indonesia meningkatkan kesadaran dan kemauan akan hidup sehat dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam melaksanakan pembanguan nasional berwawasan kesehatan serta mewujudkan pradigma sehat untuk dapat menyelenggarakan layanan kesehatan. 1

6 Salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Kabupaten adalah Profil Kesehatan Kabupaten. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profil kesehatan Kabupaten Pidie Jaya ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Pidie Jaya. Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya dan sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya merupakan tulang punggung bagi pelaksanaan Pembangunan Daerah berwawasan Kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana pembangunan daerah, memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain, manfaat Sistem informasi Kesehatan bagi para pengambil keputusan di Kabupaten yang bersangkutan (Bupati, DPRK dan lainnya) dapat memberikan bukti-bukti untuk dapat dilakukannya pengambilan keputusan berlandaskan fakta. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting dan sangat strategis, penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya harus dicermati dan sedapat mungkin menggunakan petunjuk teknis sebagai acuan sehingga dapat dikompilasi menjadi Profil Kesehatan Provinsi dan selanjutnya menjadi Profil Kesehatan Indonesia. Metodelogi penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016 ini dilakukan dengan pengumpulan data, memvalidasi data, analisis data, korelasi antar tabel dan program, serta check and balance dari seluruh kegiatan program yang dihimpun dari seluruh kabupaten. Sajian data dilakukan dalam bentuk tabel, grafik dan pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimum (SPM) per kabupaten. 2

7 B. TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL 1. Umum Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Pidie Jaya dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen secara berhasil guna dan berdaya guna. 2. Khusus a. Diperolehnya data atau informasi pembangunan kesehatan di lingkungan Kabupaten Pidie Jaya yang meliputi data lingkungan fisik, data lingkungan biologi, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi. b. Diperolehnya data atau informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten Pidie Jaya. c. Diperolehnya data atau informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya. d. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. C. MANFAAT PENYUSUNAN PROFIL Dengan telah disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan, unit lain, maupun berbagai pihak yang memerlukan data kondisi kesehatan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan/revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya dan sebagai alat untuk mengevaluasi program-program tahunan yang telah dilaksanakan dan dapat menjadi acuan menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya serta memberikan umpan balik dan juga gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas, RSUD dan RS Swasta di Kabupaten Pidie Jaya. 3

8 D. RUANG LINGKUP PROFIL 1. Jenis Data atau Informasi Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya adalah: a. Data Umum meliputi data geografi, data kependudukan dan data sosial ekonomi. b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan data status gizi. c. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat, meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum, dan data perilaku hidup sehat. d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit, pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu anak, data pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lain. e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan, dan data lainnya. 2. Sumber Data Data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018 ini merupakan data tahunan periode Januari sampai dengan Desember Data tersebut diperoleh dari : a. Catatan kegiatan Puskesmas dalam gedung maupun luar gedung. b. Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya. c. Dokumen Kantor Statistik, Kantor Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kantor BKKBN Kabupaten Pidie Jaya. d. Dokumen Hasil Survey Kabupaten. 4

9 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2017 disusun secara sistematis mengikuti Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Departemen Kesehatan RI. Sistematika penyajian Profil Keseharan ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta sistematika dari penyajian. Bab II : Situasi Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Pidie Jaya berupa luas wilayah, jumlah kecamatan, jumlah desa, jumlah penduduk, dan rasio beban tanggungan. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dan mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Pidie Jaya. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan. Bab VI : Kesimpulan Bab ini merupakan rangkuman dari profil yang diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya di tahun Bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 5

10 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS 1. Luas Wilayah Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu Kabupaten diantara 23 daerah Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Aceh dan merupakan pecahan dari Kabupaten Pidie. Kabupaten Pidie Jaya secara astronomi terletak antara Lintang Utara dan Bujur Timur. Kabupaten ini terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Pidie Jaya adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Bireuen 2. Jumlah Kecamatan Kabupaten Pidie Jaya dengan Meureudu sebagai ibukota, terdiri dari 8 kecamatan yaitu Bandar Baru, Panteraja, Trienggadeng, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya dan Bandar Dua. No Usia Jumlah Desa Luas (Km 2 ) 1 BANDAR BARU PANTERAJA TRIENGGADENG MEUREUDU MEURAH DUA ULIM JANGKA BUYA BANDAR DUA Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya 2016, Hasil Estimasi 6

11 B. KEADAAN PENDUDUK 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan hasil estimasi pada tahun 2017 adalah sebesar jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk 133 Jiwa/Km 2. Hasil tersebut merupakan hasil perhitungan proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya dengan bimbingan dari Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan Aceh dan Badan Pusat Statistik, dengan menggunakan metode geometrik menggunakan asumsi bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometrik menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk. Jumlah penduduk Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2017 dilihat dari komposisi berdasarkan jenis kelamin memperlihatkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki, dimana jumlah penduduk laki-laki adalah jiwa dan penduduk perempuan sebanyak jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut : GRAFIK 2.1 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2016 PEREMPUAN 51% LAKI-LAKI 49% LAKI-LAKI PEREMPUAN Sumber : Badan Pusat Statistik Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya,Hasil Estimasi 7

12 Jumlah penduduk tertinggi di Kabupaten Pidie Jaya terdapat di Kecamatan Bandar Baru dengan jumlah penduduk jiwa atau 23,6% dari total penduduk Kabupaten Pidie Jaya. Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Panteraja dengan jumlah penduduk jiwa atau 5,7% dari total penduduk Kabupaten Pidie Jaya. GRAFIK 2.2 PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PANTERAJA JANGKA BUYA MEURAH DUA ULIM MEUREUDU TRIENGGADENG BANDAR DUA BANDAR BARU 6% 7% 8% 10% 14% 15% 18% 24% Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, Hasil Estimasi GRAFIK 2.3 PIRAMIDA PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PEREMPUAN LAKI-LAKI Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya 2016, Hasil Estimasi 8

13 Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan usia lanjut perlu mendapat perhatian. Karena dengan semakin besarnya jumlah penduduk usia tua dapat dimaknai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat bersinergis dengan meningkatnya kondisi kesehatan. 2. Rasio Beban Tanggungan Rasio beban tanggungan menyatakan beratnya tanggungan kelompok usia produktif terhadap usia tidak produktif. Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban tanggungan bagi kelompok usia produktif. Dengan kata lain, semakin banyak usia non produktif maka semakin berat beban usia produktif. Tinggi rendahnya angka ketergantungan dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu angka ketergantungan rendah (kurang dari 30), angka ketergantungan sedang (30-40) dan angka ketergantungan tinggi (diatas 41). TABEL 2.1 PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF No Usia Laki-Laki Perempuan Laki-Laki dan Perempuan Tahun Tahun Tahun Ke Atas Jumlah Angka Beban Tanggungan ,94 56,95 57,91 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya 2017, Hasil Estimasi Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Pidie Jaya adalah 57,91%. Dengan kata lain, setiap 100 orang usia produktif (15-65 tahun) harus menanggung beban 58 orang usia non produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). 9

14 RESUME PROFIL KESEHATAN NO L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 222 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 58 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 95 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 101 per Kelahiran Hidup Tabel 6 B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA % Tabel 7 CNR kasus baru BTA per penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB per penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 1 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan per penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus AIDS Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Jumlah Kasus Syphilis Kasus Tabel Donor darah diskrining positif HIV % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 per penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta per Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 10 per penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD % Tabel Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) per penduduk berisiko Tabel Case Fatality Rate Malaria % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi % Tabel Persentase obesitas % Tabel Persentase IVA positif pada perempuan usia tahun 0 % Tabel % tumor/benjolan payudara pada perempuan tahun 0 % Tabel Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100 % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

15 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 93 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 88 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 85 % Tabel Pelayanan Ibu Nifas 85 % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 85 % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 43 % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 88 % Tabel Penanganan komplikasi kebidanan 87 % Tabel Penanganan komplikasi Neonatal % Tabel Peserta KB Baru 68 % Tabel Peserta KB Aktif 70 % Tabel Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Pelayanan kesehatan bayi % Tabel Desa/Kelurahan UCI 38 % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi % Tabel Imunisasi dasar lengkap pada bayi % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel Baduta ditimbang % Tabel Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Pelayanan kesehatan anak balita % Tabel Balita ditimbang (D/S) % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut % Tabel Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS per pasien keluar Tabel Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS 61 % Tabel Bed Turn Over (BTO) di RS 68 Kali Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 2 Hari Tabel Average Length of Stay (ALOS) di RS 2 Hari Tabel 56 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 28 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 66 % Tabel Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 62 % Tabel Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 84 % Tabel Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 41 % Tabel Desa STBM 0 % Tabel Tempat-tempat umum memenuhi syarat 61 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 28 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 29 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 80 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1 RS Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5 Tabel Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 0 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 0 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 18 Tabel Jumlah Apotek 6 Tabel RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 0 % Tabel Jumlah Posyandu 236 Posyandu Tabel Posyandu Aktif 17 % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 1 per 100 balita Tabel UKBM Poskesdes 120 Poskesdes Tabel 70 Polindes 0 Polindes Tabel 70 Posbindu 101 Posbindu Tabel Jumlah Desa Siaga 23 Desa Tabel Persentase Desa Siaga 10 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel Jumlah Dokter Umum Orang Tabel Rasio Dokter (spesialis+umum) 31 per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Orang Tabel 72

16 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 6 per penduduk 111 Jumlah Bidan 246 Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk 159 per penduduk Tabel Jumlah Perawat Orang Tabel Rasio Perawat per penduduk 361 per penduduk Tabel Jumlah Perawat Gigi Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan Rp Tabel APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita Rp Tabel 81

17 TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (km2) DESA KELURAHAN DESA + KELURAHAN PENDUDUK RUMAH TANGGA RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK per km BANDAR BARU PANTERAJA TRIENGGADENG MEUREUDU MEURAH DUA ULIM JANGKA BUYA BANDAR DUA (KAB/KOTA) Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten Pidie Jaya Sumber : - Kantor Bupati Pidie Jaya

18 TABEL 2 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) ,01 58

19 Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten Pidie Jaya

20 TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PERSENTASE NO VARIABEL LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 0 0,0 0,0 0,0 3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,0 0,0 0,0 b. SD/MI ,4 1,9 2,2 c. SMP/ MTs ,5 2,1 2,3 d. SMA/ MA ,3 1,4 1,3 e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ,2 0,1 0,1 f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,0 0,0 0,0 g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,0 0,0 0,0 h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,0 0,0 0,0 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,0 0,0 0,0 Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten Pidie Jaya

21 TABEL 4 KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KELAHIRAN NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI PER KELAHIRAN (DILAPORKAN) 5 5 5

22 TABEL 5 KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KEMATIAN NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI a ANAK BALITA BALITA BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

23 TABEL 6 KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU NO KECAMATAN PUSKESMAS LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun tahun 35 tahun KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS KEMATIAN IBU < 20 tahun tahun 35 tahun < 20 tahun tahun 35 tahun < 20 tahun tahun 35 tahun BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

24 TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU TB BTA+ SELURUH KASUS TB KASUS TB ANAK PENDUDUK 0-14 TAHUN L P L P L+P L+P L P L+P % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ####### CNR KASUS BARU TB BTA+ PER PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER PENDUDUK

25 TABEL 8 KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK BTA (+) % BTA (+) TERHADAP SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

26 TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEPIDIE JAYA NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI* ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) L P L + P L ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) P L + P ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN L P L + P % % % % % % L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER PENDUDUK 3 1 2

27 TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PNEUMONIA PADA BALITA NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA PERKIRAAN PENDERITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P L P L+P L P L+P % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) PERSENTASE PERKIRAAN KASUS

28 TABEL 11 KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN NO KELOMPOK UMUR L P L+P KEMATIAN AKIBAT H I V AIDS SYPHILIS AIDS PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR 1 4 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

29 TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH PENDONOR L SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV P L + P L POSITIF HIV P L + P L P L+P % % % % % % RSUD Pidie Jaya

30 TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DIARE NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK TARGET PENEMUAN L DIARE DITANGANI P L + P L P L+P L P L+P % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN DIARE PER PENDUDUK 270

31 TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK

32

33 TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER PENDUDUK

34 TABEL 16 KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS TERCATAT NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah L P L+P L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK 1 1 1

35

36 TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB a L RFT PB P L + P PENDERITA MB a L RFT MB P L + P L P L+P % % % L P L+P % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

37 P %

38 TABEL 18 KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK <15 TAHUN KASUS AFP (NON POLIO) BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER PENDUDUK USIA < 15 TAHUN

39 TABEL 19 KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM PERTUSIS KASUS KASUS KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)

40 TABEL 20 KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS PD3I NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)

41 TABEL 21 KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER PENDUDUK

42

43 TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS MALARIA NO KECAMATAN PUSKESMAS SEDIAAN DARAH DIPERIKSA SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER PENDUDUK BERISIKO

44 TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN SELURUH KASUS L P L+P L P L+P BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA)

45 TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK 18 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN % % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

46 TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI % % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA OBESITAS PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN (KAB/KOTA)

47 TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN USIA TAHUN PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA) Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination

48 TABEL 27 PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG KEC DESA/KEL DIKETAHUI WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DITANGGU- LANGI PENDERITA AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN KELOMPOK UMUR PENDERITA 5-9 THN THN THN THN THN THN THN 70+ THN ATTACK RATE (%) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P AFP Difteri KEMATIAN PENDUDUK TERANCAM CFR (%)

49 TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM NO KECAMATAN PUSKESMAS KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA 7 ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

50 TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS NO KECAMATAN PUSKESMAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS K1 K4 DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

51 TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ % % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU CUBO PANTERAJA PANTERAJA TRIENGGADENG TRIENGGADENG MEUREUDU MEUREUDU MEURAH DUA MEURAH DUA ULIM ULIM JANGKA BUYA JANGKA BUYA BANDAR DUA BANDAR DUA KUTA KRUENG BLANGKUTA (KAB/KOTA)

52 TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS NO KECAMATAN PUSKESMAS WUS (15-39 TAHUN) TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 % % % % % BANDAR BARU BANDAR BARU , , , , ,64 2 CUBO , , , , ,73 3 PANTERAJA PANTERAJA , , , ,63 8 0,42 4 TRIENGGADENG TRIENGGADENG , , , ,30 9 0,18 5 MEUREUDU MEUREUDU , , , , ,30 6 MEURAH DUA MEURAH DUA , , , , ,53 7 ULIM ULIM , , , , ,33 8 JANGKA BUYA JANGKA BUYA , , , , ,89 9 BANDAR DUA BANDAR DUA , , , , ,84 10 KUTA KRUENG , , ,60 9 0,49 6 0,33 11 BLANGKUTA , , , , ,00 (KAB/KOTA) , , , , ,31