BAB III METODE PENELITIAN. A. Sumber Data

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Akal dan Kelebihannya. Data penelitian ini adalah teks Akal dan Kelebihannya yang merupakan koleksi salah satu naskah koleksi British Library dengan nomor EAP205/1/1 merupakan koleksi naskah kuno milik sekelompok orang sufi di Proyek Sumatera Barat. Naskah terdapat di Surau Al-Amin tepatnya berada di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Naskah Akal dan Kelebihannya berasal dari awal abad ke-20. Pada saat katalogisasi, naskah-naskah yang berada di Surau Al Amin dikelola oleh Sheikh H. Syaiqhul Ikhwan. Naskah ini adalah satu dari tiga naskah yang berada di Surau Al- Amin. Proyek milik sekelompok orang sufi tersebut didasarkan pada hasil penelitian di Sumatera Barat yang berhubungan dengan warisan Islam yang telah ditulis di wilayah tersebut, terutama sastra sufi. Proyek milik sekelompok orang sufi tersebut ingin mengupayakan pelestarian koleksi naskah kunonya yaitu dengan cara diawetkan dan didigitalisasikan agar naskah tidak terancam punah. Koleksi naskah yang diawetkan, terutama naskah kuno milik sekelompok orang sufi di wilayah tersebut telah disimpan menjadi koleksi pribadi mereka. Semua koleksi naskah ditulis dalam huruf Jawi (Arab Melayu) atau Arab yang terdiri dari contoh-contoh naskah yang memuat isi Al Quran, tafsir, fiqih, 20

2 21 tasawuf, risalah agiographical dari Auliya (para wali), karya sejarah serta budaya daerah Minangkabau. Informasi tersebut dikutip dari: Begitu juga dengan naskah ADK ditulis dengan huruf Arab-Melayu dan merupakan salah satu naskah koleksi British Library dengan nomor EAP205/ 1/1: Akal dan Kelebihannya [Kesadaran dan Keuntungan] B. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa teknik pustaka. Teknik pustaka merupakan teknik yang mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Data yang diambil dari sumber-sumber pustaka dibatasi pada kepentingan terhadap maksud dan tujuan penelitian (Subroto, 2007:47) Data diperoleh dengan mengunduh naskah milik British Library melalui: Setelah diperoleh informasi yang cukup, langkah selanjutnya yaitu menyalin file naskah tersebut. Naskah yang masih dalam bentuk digital, dicetak dalam bentuk print out agar lebih mudah untuk mengkajinya. C. Metode Analisis Data Penggunaan metode yang tepat dalam sebuah penelitian sangat diperlukan guna memperoleh hasil yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

3 22 1. Metode Penyuntingan Teks Metode yang digunakan dalam penyuntingan naskah tunggal dapat ditempuh dengan dua jalan, yaitu metode diplomatik dan metode standar. Metode diplomatik yaitu menerbitkan satu naskah seteliti-setelitinya tanpa mengadakan perubahan. Metode standar, yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidak ajegan, sedangkan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku (Baried, 1985:69) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode standar yaitu setiap perbaikan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan, misalnya dengan memberi penjelasan di dalam pengantar suntingan, memakai catatan kaki (footnote) dan sebagainya agar dapat memberikan kesempatan pada pembaca atau peneliti lain untuk memberikan penilaian dan alternatif terhadap setiap perbaikan sehingga pertanggungjawaban atau setiap perbaikan yang dilakukan oleh penyunting akan memberikan tambahan bobot atau kualitas keilmiahan yang menurut pertimbangan keilmiahan dirasa lebih tepat (Dasuki, 1996: 61) Penyuntingan teks merupakan bentuk kegiatan seorang peneliti naskah dalam mengelola materi mentah yang belum dibahas dan dalam bentuk naskah yang belum diterbitkan. Menyunting dalam filologi adalah menyediakan naskah yang mendekati aslinya, yaitu naskah yang baik dan benar. Baik, berarti mudah dibaca dan dipahami karena sudah ditransliterasikan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan bahasa sasaran. Benar, berarti bahwa kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dibersihkan dari kesalahan (Dasuki, 1996: 60)

4 23 Dalam penelitian filologi terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu inventarisasi naskah, deskripsi naskah, translitrasi naskah, dan kritik teks. a. Inventarisasi naskah Tahap pertama dalam proses pengumpulan data berupa inventarisasi naskah. Inventarisasi naskah dilakukan untuk melakukan pendataan terhadap naskah yang akan diteliti. Pendataan tersebut dapat dilakukan dengan cara metode studi katalog dan studi lapangan. 1) Studi katalog Merupakan pencarian naskah-naskah melalui daftar yang ada di katalog online maupun terbitan. Naskah yang terdaftar di katalog adalah naskah-naskah yang dimiliki oleh suatu museum atau lembaga lain. Jadi, naskah tersebut sudah bukan milik warga masyarakat. Pencarian naskah dengan katalog dilakukan dengan cara melihat judul dan keteranganketerangan dalam katalog. 2) Studi lapangan Merupakan pencarian naskah yang dilakukan langsung di masyarakat dengan cara mendatangi orang-orang yang diduga menyimpan naskah-naskah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Selain dengan kedua cara di atas, pencarian juga perlu dilakukan dengan membaca sejumlah artikel yang berisi tentang penemuan dan informasi lainnya mengenai naskah. Hal ini dilakukan karena beberapa katalog kadang belum lengkap dengan adanya penemuan naskah-naskah baru (Sudardi, 2003: 47) b. Deskripsi naskah

5 24 Setelah data berhasil dikumpulkan segera diolah yang berupa deskripsi naskah. Naskah dideskripsikan meliputi nomor naskah, ukuran naskah, keadaan naskah, keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa, kolofon, dan garis besar isi cerita (Djamaris, 2006:12). c. Transliterasi naskah Translitrasi merupakan salah satu tahap/tahap dalam penyuntingan teks yang tertulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Transliterasi adalah penggantian atau pengalihan huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Misalnya, pengalihan aksara dari huruf Arab-Melayu ke huruf Latin. Ada satu istlah lagi, yaitu transkripsi yang artinya saling tumpang tindih dengan translitrasi. Transkripsi ialah pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan lain. Misalnya, naskah yang telah ditranslitrasikan dalam huruf Latin yang telah disesuaikan dengan ejaan yang berlaku. Transkripsi juga dapat diartikan penggantian ataupun pengalihan teks lisan (rekaman) ke dalam teks tertulis (Djamaris, 2006:19). d. Suntingan teks Salah satu tujuan penelitian ini adalah menyediakan suntingan teks. Suntingan ini diharapkan tersedia bentuk teks yang baik dan benar. Baik, dalam arti mudah dibaca dan dipahami karena telah dibersihkan dari kesalahankesalahan dalam penyajian. Benar, dalam arti suntingan tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Menyunting adalah menyediakan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi

6 25 sistematika penyajian isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Untuk menyediakan suntingan teks, diperlukan metode penyuntingan teks. Metode ini harus sesuai dengan karakter naskah yang akan diteliti. Metode yang digunakan untuk menyunting naskah tunggal adalah metode edisi naskah tunggal. Salah satunya adalah edisi standar, yaitu penyuntingan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparta kritik (Sudardi, 2003: 59-61) e. Kritik teks Tugas utama seorang filolog adalah mendapatkan naskah yang mendekati aslinya dengan melakukan kritik teks. Kritik teks berusaha mengembalikan teks ke bentuk aslinya sebagaimana yang diciptakan oleh pengarangnya (Baried, 1983: 97) Dalam melakukan penyuntingan naskah, seorang penyunting harus memilih metode penyuntingan dengan tepat. Penentuan metode harus dilakukan dengan hatihati serta dengan perbandingan yang cermat sehingga menghasilkan teks yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Metode Analisis Metode analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu memberikan uraian-uraian permasalahan menganalisis data serta menjelaskan makna yang terkandung dalam sebuah kata ataupun kalimat sesuai dengan

7 26 konteksnya supaya tetap konsisten dan relefan terhadap objek kajian lainnya. Metode deskriptif perlu didukung dengan studi pustaka, yaitu dengan membaca buku-buku yang dapat membantu dalam penelitian. Selanjutnya data di analisis dengan menggunakan analisis etika yang meliputi unsur adab, unsur tauhid sebagai sumber moral, unsur kekuatan manusia, unsur hak dan kewajiban, unsur baik dan buruk, unsur etika keutamaan, dan unsur kebahagiaan. D. Teknik Pengolahan Data 1. Tahap Deskripsi Naskah Setelah naskah didapat, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Tahap deskripsi yaitu menjelaskan atau member gambaran tentang seluk beluk naskah untuk mengetahui karakter naskah. Metode yang digunakan dalam deskripsi naskah ini adalah metode deskriptif. Tahap deskriptif dimulai dengan mendeskripsikan data yang diperoleh, memeriksa seluruh data yang masuk untuk dipilih berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan. 2. Tahap Analisis Setelah naskah dideskripsikan, langkah selanjutnya adalah tahapan analisis yaitu melakukan suntingan teks berdasarkan karakter rnaskah. Metode suntingan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode standar. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam edisi standar menurut Edwar Djamaris (2006: 28), sebagai berikut. 1) Mentransliterasikan teks.

8 27 2) Membetulkan kesalahan teks. 3) Membuat catatan perbaikan/perubahan. 4) Memberikan komentar, tafsiran (informasi di luar teks). 5) Membagi teks dalam beberapa bagian. 6) Menyusun daftar kata sukar. 3. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi ini dilakukan dengan memeriksa kembali keseluruhan hasil penelitian dengan teliti agar diperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. E. Teknik Penarikan Kesimpulan Setelah hasil penelitian diperoleh, langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan secara induktif, yaitu penarikan kesimpulan dengan berpikir berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus, kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan yang bersifat umum.