ANALISIS BREAK EVEN POINT ANTARA PENGGUNAAN TOWER CRANE DENGAN CONCRETE PUMP PADA PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI BETON
|
|
- Hartono Jayadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 12 Batam, September 2018 ANALISIS BREAK EVEN POINT ANTARA PENGGUNAAN TOWER CRANE DENGAN CONCRETE PUMP PADA PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI BETON I Wayan Yansen 1, Dewa Ketut Sudarsana 2 dan Made Dwiki Semaraditya Permana Wirya 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali dksudarsana@unud.ac.id ABSTRAK Pengecoran struktur beton pada proyek pembangunan hotel Fairfield Hotel di Kuta, Bali menggunakan dua jenis alat berat yaitu tower crane dan concrete pump. Pemilihan penggunaan kedua alat ini dalam satu proyek didasarkan atas kondisi lapangan dan metode konstruksi. Pada paper ini dibahas break even point penggunaan kedua alat ini dengan variabel bebas adalah volume beton sedangkan variable responnya adalah biaya dan waktu. Metode deskriptif dipergunakan untuk penelitian ini. Data durasi pengecoran beton dan penggunaan sumber daya dikumpulkan melalaui observasi langsung dilapangan. Analisis statistik digunakan untuk mendapatkan model matematis dan kecendrungan bentuk kurva untuk hubungan antara volume dengan biaya dan hubungan antara volume dengan durasi pengecoran. Hasil analisis breakeven point untuk pengecoran volume balok dan plat lantai beton didapat penggunaan concret pump lebih murah dibandingkan dengan tower crane untuk volume lebih besar dari m3 untuk pengecoran posisi lantai dua, dan lebih besar dari m3 untuk posisi di lantai tiga. Hubungan anatara volume dengan durasi pengecoran didapat penggunaan concrete pump signifikan lebih cepat digunakan untuk pengecoran di lantai dua (break even point 0.02 m3) dan lantai tiga (break even point 0.93 m3). Kata kunci: pengecoran balok dan plat, tower crane, concrete pump, break even point, biaya, waktu 1. PENDAHULUAN Saat ini pembangunan konstruksi di Bali mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini dikarenakan banyaknya pembangunan konstruksi seperti hotel, mall, kantor bertingkat, dll. Pada umumnya pembangunan konstruksi di Bali menggunakan beton. beton cendrung digunakan pada pembangunan konstruksi di Bali karena dianggap paling mudah dikerjakan dan ekonomis. Pada pelaksanaan proyek konstruksi terdapat banyak item pekerjaan yang dilakukan, salah satunya adalah pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai. Pengecoran balok dan plat lantai dapat menggunakan tower crane atau concrete pump (Rochmadi, 1985; Tjokrodimulyo, 1996) Pada pembangunn Hotel Fairfield pihak kontraktor menggunakan tower crane dan concrete pump untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran. Hal ini dikarenakan luasnya area proyek dan jangka waktu yang ditargetkan dalam proyek tersebut. Pada pengerjaan gedung bagian kiri, kanan dan tengah (Hotel) menggunakan tower crane, sedagkan gedung depan yang memiliki kegunaan sebagai lobby menggunakan concrete pump. Penggunaan kedua alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu dalam pemilihan alat untuk pengerjaan pengecoran banyak pertimbangan, sehingga diharapkan mendapat produktivitas yang sesuai untuk pekerjaan pengecoran yang sesuai dengan waktu penyelesaian dan biaya pelaksanaan yang terbaik. 2. TINJAUAN PUSTAKA Waktu siklus alat ditetapkan dalam menit sedangkan produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam sehingga perlu adanya perubahan dari menit ke jam. Jika faktor efisiensi alat dimasukan maka rumus diatas menjadi: 60 Produktivitas = kapasitas x CT x efisiensi (1) Keterangan : Produktifitas alat dihitung dalam m 3 /jam Kapasitas = kapasitas bucket untuk menampung beton dalam m 3 60 = umumnya waktu alat ditetapkan dalam menit sedangkan produktivitas dalam produksi/jam CT = cyclus time/waktu siklus (menit) Efisiensi = waktu efektif alat bekerja dalam satu jam (menit/jam) MK - 335
2 MK Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama dalam kegiatan tersebut adalah memuat, memindahkan, membongkar muatan dan kembali lagi ke kegiatan awal. Semua kegiatan tersebut dilakukan oleh satu alat atau beberapa alat. Waktu yang diperlukan dalam siklus kegiatan tersebut disebut siklus atau cycle time (CT). Waktu siklus atau cycle time (CT) dirumuskan sebagai berikut (Rostiyanti, 2008). CT = LT + HT + DT + RT + ST (2) Keterangan: LT: Waktu muat atau loading time HT: Waktu angkut atau haulding time DT: Waktu pembongkaran atau dumping time RT: Waktu kembali atau return time ST: Waktu tunggu atau spotting time 3. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah proyek pembangunan hotel yang terletak di Kabupaten Badung yaitu proyek pembangunan Fairfield Hotel. Proyektersebut menggunakan kedua alat pengecoran yaitu tower crane dan concrete pump. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan mulai dari menentukan lokasi pengumpulan data pada beberapa proyek dan pada beberapa proyek berdasarkan peralatan pengecoran, ketinggian bangunan, serta mutu bahan yang digunakan (beton). Pada proyek tersebut data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder (Dajan, 2008; Soehadi, 1995; Wirawan, 2013). Tata Urutan Dan Langkah Kerja Prosedur yang akan dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Memilih tempat yang akan dijadikan sebagai objek studi dalam penelitian ini. Dalam hal ini, pembangunan ruko adalah sebagai objek studi. b. Meminta gambar struktur pelat kepada kontraktor c. Menghitung produktivitas pekerja, alat, dan bahan yang digunakan untuk mengecor d. Analisis menggunakan break even point (BEP) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan pengecoran beton ready mix pada balok dan plat masing -masing lantai dengan tower crane menggunakan bantuan bucket untuk mendistribusikan beton ke area yang akan dicor. Kapasitas bucket yang digunakan sebesar 1 m 3, tetapi saat proses pengecoran hanya 80% - 90% dari volume bucket yang terisi beton. Untuk menyelesaikan pengecoran 6 m 3 beton ready mix rata-rata jumlah bucket bergerak bolak - balik sebanyak 7 kali. Adapun pengamatan waktu siklus untuk truck mixer pertama pada Gedung B lantai II ditabelkan pada Tabel 1 Tabel 1 Waktu Siklus Pengecoran Menggunakan TC Urain Jumlah Tenaga Kerja Produktivitas grup Koefisien tenaga kerja Lantai Mandor Pekerja Pekerja (m3/hari) Mandor Pekerja a B c d=a/c e=b/c II III Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui rata-rata waktu siklus per bucket peralatan tower crane saat pengecoran beton ready mix pada Gedung A lantai II yaitu: Waktu siklus rata-rata 1 bucket: CT = LH + HT + DT + RT + ST CT = Waktu (muat + angkut +bongkar + kembali + tunggu) CT = (36, , , ,97+ 60)detik = 508,91 detik
3 MK Jumlah Mobilisasi bucket yang digunakan dalam pengecoran tiap 6m 3 beton ready mix sebanyak 7 kali. Untuk setiap pergantian truck mixer membutuhkan waktu 5 menit, tetapi waktu siklus dihitung saat truck mixer sudah ditempat. Maka total waktu tiap pengecoran 6m 3 pada lantai II = 7 x 508,91 detik = 3562,38 detik = 59,38 menit. Biaya Satuan Beton Pengecoran balok pada plat dan balok pada gedung B lantai II dan III menggunakan beton ready mix dari PT. Harapan Jaya Beton. Nilai slump yang disyaratkan untuk pengecoran dengan tower crane adalah Harga untuk satu truck mixer beton ready mix adalah sebesar Rp untuk mencari harga per m 3 maka total harga beton per satu truck mixer dibagi dengan kapasitas truck mixer yaitu 6m 3, maka didapat harga Rp Analisis Biaya Satuan Upah Bedasarkan pengamatan di lapangan untuk pengecoran menggunakan tower crane pada Gedung B lantai II dan lantai III dikerjaka oleh 12 pekerja cor dan 1 mandor sesuai dengan data primer. Pekerja dibagi sesuai dengan tugas masingmasing yaitu 2 orang di truck mixer, 1 orang di bucket, 9 orang melakukan pengecoran, memadatkan menggunakan vibrator. Rata-rata waktu siklus yang dibutuhkan tenaga cor untuk menyelesaikan pengecoran dengan volume 6m 3 pada lantai II adalah 59,38 menit sesuai dengan perhitungan pada tabel 3. membutuhkan waktu 64,78 menit. Adapun analisis biaya upah pekerja untuk masing-masinglantai dihitung berdasarkan : a. Perhitungan produktifitas alat dan tenaga kerja (grup) - Pengecoran balok dan plat Gedung B lantai II Volume pekerjaan = 6m 3 Durasi Pengamatan = 59,38 menit Waktu siklus = 508,91 detik = 8,48menit Jumlah Tenaga Kerja = Mandor + Pekerja = = 13 orang Produktivitas tenaga kerja = = 4,24 m 3 /jam - Pengecoran balok dan plat Gedung B lantai III Volume pekerjaan = 6m 3 Durasi Pengamatan = 64,78 menit Waktu siklus = 555,33 detik = 9,25 menit Jumlah Tenaga Kerja = Mandor + Pekerja = = 13 orang Produktivitas tenaga kerja = = 3,89 m 3 /jam b. Perhitungan koefisien tenaga kerja Koefisien tenaga kerja dihitung berdasarkan jumlah pekerja dibagi dengan produktifitas yang dihasilkan. Perhitungan koefisien tenaga kerja pengecoran Gedung B lantai II dan III dapat ditabelkan pada Tabel 2 Tabel 2 Koefisien tenaga kerja untuk 1m 3 pengecoran dengan tower crane Urain Koefisien Tenaga Kerja Harga Satuan (Rp) Total Upah (Rp) Lantai Mandor Pekerja Mandor Pekerja a B c d e=(axc)+(bxd) II Rp ,00 Rp ,00 Rp. 263,700,00 III Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 c. Perhitungan Upah Tenaga Kerja Menentukan upah tenaga kerja dapat diperoleh dari koefisien pekerja cor dikalikan dengan harga satuan upah pekerja tersebut. Perhitungan upah tenaga kerja pengecoran Gedung B lantai II dan III ditabelkan pada tabel 3. Tabel 3 Upah tenaga kerja untuk 1m3 pengecoran menggunakan Tower Crane
4 MK Analisis Biaya Peralatan Pelaksanaan Pengecoran balok dan plat lantai II pada Gedung B (Hotel Menggunakan 1 tower crane. Untuk biaya penyediaan alat tower crane sendiri dapat disimpulkan biaya setiap bulan untuk menggunakan tower crane sebesar Rp Perhitungan sewa tower crane untuk pengecoran dimulai dengan menentukan biaya sewa tower crane per jam yaitu biaya sewa per bulan dibagi 240 jam (1hari = 8 jam), sehingga didapat biaya sewa per jamnya adalah Rp Jadi biaya sewa tower crane saat pengecoran lantai II dengan lantai III karena waktu yang ditempuh berbeda. Adapun perhitungan biaya sewa tower crane per m3 untuk masing-masing lantai adalah: a. Biaya sewa tower crane per m 3 untuk pengecoran lantai II: - Biaya TC/m 3 = Rp /m 3 b. Biaya sewa tower crane per m 3 untuk pengecoran lantai III: - Biaya TC/m3 = Rp /m3 Hubungan Volume dengan Waktu Hubungan antara volume dengan waktu dilakukan pada kedua peralatan pengecoran pada tiap lantainya untuk Tower crane dan Concrete pump. a. Tower Crane Perhitungan regresi dan korelasi volume dengan waktu pengecoran lantai menggunakan tower crane berdasarkan data pengamatan waktu siklus pengecoran tiap lantai. Hubungan yang didapat : Y= 0, ,164 X Dimana Y= Waktu, dan X= Volume beton b. Concrete Pump Perhitungan regresi dan korelasi volume dengan waktu pengecoran lantai menggunakan concrete pump berdasarkan data pengamatan waktu siklus pengecoran tiap lantai. Hubungan yang didapat adalah : Y= 0, ,36 X Hubungan Volume dengan Biaya a. Tower crane Hubungan antara volume {X) dengan biaya pengecoran (Y) lantai menggunakan tower crane dihitung berdasarkan jumlah biaya total dari biaya material, upah pekerja dan biaya sewa alat. Hubungan yang didapat adalah: Y= 0,26 + 0,745 X b. Concrete Pump Hubungan yang didapat adalah Y= 3,8 + 0,657 X Analisis Titik Impas (Break even point) Pelaksanaan pengecoran balok dan plat lantai pada proyek konstruksi Fairfield Hotel Kuta menggunakan peralatan yang berbeda. Oleh karena itu penelitian ini akan melakukan perbandingan waktu dan biaya terhadap volume masingmasing peralatan yaitu tower crane dan concrete pump. Hasil dariperbandingan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk table dan grafik. Sebelumnya titik impas dari waktu dan biaya terhadap volume antara kedua peralatan akan dihitung terlebih dahulu. Titik impas dapat diperoleh dari perpotongan persamaan garis regresi yang telah diketahui dari masing-masing peralatan pengecoran. Titik impas yang diperhitungkan yaitu titik impas volume dengan waktu pengecoran dan titik impas pada volume dengan biaya pengecoran. 1) Titik Impas Volume Dan Biaya Pengecoran Perhitungan titik impas volume dengan biaya pengecoran tiap lantai diperoleh dari analisis potongan garis regresi yang telah diketahui pada perhitungan sebelumnya. Metode yang digunakan untuk mendapatkan koordinat potongan garis yaitu dengan metode eleminasi persamaan garis regresi. Titik impas didapat adalah pada volume 11,075 m3 dengan biaya Rp.19,59 juta, dapat dilihat pada Gambar 1.
5 MK Gambar 1. Grafik Hubungan Volume Dan Biaya Pengecoran Lantai II 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil anlisis pengecoran menggunakan tower crane dan concrete pump pada balok dan plat lantai, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbandingan waktu dan biaya pengecoran menggunakan tower crane dan concrete pump : a. Waktu Untuk lantai II pada volume tiap 6m 3 tower crane membutuhkan waktu 59,34 menit dan concrete pump 6,18 menit. Maka untuk kedua lantai tersebut pengecoran menggunakan concrete pump waktu pelaksanaannya lebih cepat dibandingkan tower crane. b. Biaya Untuk lantai II pada volume tiap 6m 3 tower crane membutuhkan biaya Rp ,00 dan concrete pump Rp ,00., untuk lantai III pada volume tiap 6 m 3 tower crane membutuhkan biaya Rp ,00 dan concrete pump Rp ,00. Maka untuk kedua lantai tersebut tower crane membutuhkan biaya lebih murah dibandingkan dengan concrete pump hingga pada volume titik impas. 2. Titik impas waktu dan biaya pengecoran menggunakan tower crane dan concrete pump : a. Waktu Titik impas volume terhadap waktu pengecoran lantai II terjadi pada volume 0,023 m 3 dengan waktu 1,86 menit sedangkan pada lantai III titik impas volume terhadap waktu terjadi pada volume 0,932 m 3 dengan waktu 13,8 menit b. Biaya Titik impas volume terhadap biaya pengecoran lantai II terjadi pada volume 11,07 m 3 dengan biaya Rp ,00 sedangkan pada lantai III titik impas volume terhadap biaya terjadi pada volume 20,37 m 3 dengan biaya Rp ,00. Dari kesimpulan 1 b untuk tower crane dibatasi hingga pada volume titik impas, setelah volume tersebut penggunaan concrete pump membutuhkan biaya lebih murah. titik impas volume terhadap biaya terjadi pada volume 11,07 m 3 dengan biaya Rp ,00. DAFTAR PUSTAKA Dajan. A. (2008). Pengantar Metode Statistika Jilid 1.LP3ES, Jakarta Rochmanhadi. (1985). Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Rosiyanti, S.F. (2008). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Rineka Cipta, Jakarta Soehardi, S. (1995). Analisa Break Even Point, Ancangan Linear Secara Ringkas dan Praktis. BPFE, Yogyakarta Taylor, B. W. (2001). Sains Manajemen. Salemba Empat, Jakarta Tjokrodimulyo, Kardiyono. (1996). Teknologi Beton. Nafiri, Yogyakarta. Wirawan, N. (2013). Statistika Ekonomi dan Bisnis (Stastistik Desktiptip). Keraras Emas, Denpasar.
6 MK KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL 12 (KoNTekS 12) Batam, September 2018
ANALISIS PRODUKTIVITAS METODE PELAKSANAAN PENGECORAN BETON READY MIX PADA BALOK DAN PELAT LANTAI GEDUNG
ANALISIS PRODUKTIVITAS METODE PELAKSANAAN PENGECORAN BETON READY MIX PADA BALOK DAN PELAT LANTAI GEDUNG Ariany Frederika 1 dan Ida Ayu Rai Widhiawati 1 Abstrak : Penggunaan teknologi metoda pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. UMUM Penelitian ini berupa analisa perbandingan pengecoran menggunakan alat berat concrete pump dan concrete bucket untuk pekerjaan konstruksi pada proyek bangunan. Permodelan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Beton Beton merupakan campuran antara semen Portland, air, dan agregat (dan kadang-kadang bahan tambah yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat,
Lebih terperinciSpektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : 13-20, Maret 2014
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 13 Vol. 1, No. 1 : 13-20, Maret 2014 PRODUKTIVITAS PENGECORAN BETON READY-MIXED DENGAN CONCRETE PUMP DAN TOWER CRANE Productivity of Ready-Mixed Concrete Casting with Concrete
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha
Oleh : Muhammad Ridha 3108.100.646 TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman, ST.
Lebih terperinciTabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang
5.1.3 Analisa Teknis Pada analisa teknis terdapat hasil dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut : 5.1.3.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Alternatif ini menggunakan tiang pancang
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini:
Yang bertanda tangan dibawah ini: SURAT PERNYATAAN 1. N a m a : Rio Pambudi 2. NIM : 1104105046 3. Program Studi : Teknik Sipil 4. Fakultas : Teknik 5. Alamat : Jl. Marlboro Gg. III no. 16 Dengan ini menyatakan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014
EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAINING CENTRE UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1) LIONY DWI PUTRI TAKAREDAS, 2) ARFAN UTIARAHMAN 1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii MOTO DAN PERSEMBAHAN iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lebih terperinciPERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN
BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PRECAST HALF SLAB DENGAN CAST IN-SITU PADA PROYEK FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Oleh: Febrina Yugo 3108030056 Rachma Damayanti
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAKSI... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DATAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMBANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan tender suatu proyek diukur dari memenangkan tender suatu proyek, biaya yang rendah serta jadwal yang lebih cepat mempengaruhi keberhasilan tender. Keduanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan pembangunan belakangan ini sangat pesat sekali, sehingga hal tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena bangunan
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS STATIC TOWER CRANE DAN MOBILE CRANE DENGAN MODIFIKASI POSISI SUPPLY POINT Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA 3110.105.012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, produktivitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi konstruksi saat ini mengalami kemajuan pesat, yang ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan yang modern. Pada jaman dahulu
Lebih terperinciANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN BETON PRECAST U DITCH DAN BUIS BETON U
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN BETON PRECAST U DITCH DAN BUIS BETON U TUGAS AKHIR Oleh I Gede Andre Suputra NIM: 1204105010 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN
LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN JL. CIKINI RAYA NO 79 JAKARTA PUSAT Disusun oleh : FEBRIANA ZIARANTIKA ( 41110010011
Lebih terperinciKata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.
Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciKata kunci : perbandingan biaya, beton pracetak u ditch, drainase konvensional
ABSTRAK Pelaksanaan Proyek Peningkatan Jalan dan Pembuatan Trotoar Jalan di Kecamatan Denpasar Utara digunakan dua metode pekerjaan saluran yaitu metode konvensional dan metode pracetak u ditch. Pada proyek
Lebih terperinciOleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP
PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT Jl. R.A Kartini No.9, Cilandak - Jakarta Selatan Disusun Oleh : Candra Saputro 41113110085 Yusup Ramdani 41113110109
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA
ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA Sentosa Limanto 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163
EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2015, Vol. 8 No. 2, hal. 163-168 ANALISIS PEKERJAAN BASEMENT (PEKERJAAN GALIAN DAN DIAPHRAGM WALL) PADA METODE TOP - DOWN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciKata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu
ANALISIS PERBANDINGAN ZONING DAN SIKLUS BEKISTING TABLE FORM SYSTEM PADA PROYEK PEMBANGUNAN PRIMA ORCHARD APARTEMENT Anggraeni Utami, Budi Santosa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK BINUS MAIN CAMPUS ALAM SUTERA
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK BINUS MAIN CAMPUS ALAM SUTERA PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, PELAT DAN BALOK Disusun oleh : RIFKI ABDILLAH (41109010014) ZIKRI RAMDANI (41110010030) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET DAN CONCRETE PUMP PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen Mansyur Residence T.
Lebih terperinciStudi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru
INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (82 88) Studi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru Ulfa Fitriati 1 Abstrak - Penggunaan beton
Lebih terperinciSTUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI
STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI Daniel Kusnanto 1, Aditya Ronald Dohar 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK :Upah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS (PLAT, BALOK, KOLOM) PADA PROYEK RASUNA TOWER Jl. H.R. RASUNA SAID KAV. C/23
LAPORAN KERJA PRAKTIK PEKERJAAN STRUKTUR ATAS (PLAT, BALOK, KOLOM) PADA PROYEK RASUNA TOWER Jl. H.R. RASUNA SAID KAV. C/23 Disusun oleh : SUWANDHONO ( 41110010014 ) RYAN WAHYU RAKASIWI ( 41110010042 )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang, misalnya pembangunan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi. Studi Literatur. Pengumpulan Data.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi Studi Literatur Pengumpulan Data Pembahasan : - Klasifiskasi pekerjaan - Analisa harga satuan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA : TOGU RIOTAMA NPM : 27312422 PEMBIMBING : REHULINA APRIYANTI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring berkembangnya dunia konstruksi pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia semakin besar. Pembangunan di berbagai sektor terlihat dengan adanya fasilitas
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT
LAPORAN KERJA PRAKTIK PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT Disusun oleh : AJENG NURJAYANTI (41113010027) AHMAD BAHTIAR.R (41113010081) FAKULTAS
Lebih terperinci: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT
PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,
Lebih terperinciAnalisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai
Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton
Lebih terperinciASSALAMUALAIKUM WR.WB
ASSALAMUALAIKUM WR.WB Disusun Oleh : 1. Akhmad Arif (3106030026) 2. Atho Adil Sansail (3106030142) LATAR BELAKANG Kurangnya persediaan air baku pada saat musim kemarau TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada
BAB 4 STUDI KASUS 4.1 Kapasitas Momen Tower Crane Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada gedung bertingkat Sesuai dengan objek yang di lapangan maka Pemilihan dan penentuan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB
BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL
BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN Disusun oleh : TAKBIR RONI ( 41107010010 ) ARI YULIANTO ( 41107010017 ) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Prusahaan Gambar 8. Logo Perusahaan Sumber : PT Jaya Kontruksi MP. Tbk Nama Perusahaan : PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk Alamat Kantor Pusat : Taman Bintaro
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012
ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012 RANI RAHARDINI PUTRI (3107 100 007) LATAR BELAKANG Produktivitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN
HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN Ridho Fudhila 1), Abdul Kholiq 2) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: Choliq_fastac@yahoo.co.id 2) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinjauan Umum BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses analisis perbedaan waktu dan biaya akibat perubahan dari desain sheet pile baja menjadi
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT STUDI KASUS : TOWER CRANE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat alat yang digunakan bisa berupa
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,
Lebih terperincikenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO Diajukan untuk melengkapi persyaratan kelulusan Program Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu alaikum Wr. Wb ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO DI PEKERJAAN UNDERPASS NATIONAL ROAD WARU STA 9 + 678 DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Proyek 3.1.1. Lokasi Lokasi Proyek berada di jalan Benteng Betawi, Poris, Tanggerang - banten Nama Perusahaan : PT. Gading Megah Jaya Nama Proyek : Apartemen Poris
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran
Lebih terperinciPERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: NIM :
i PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: N a m a : Made Ady Widyatmikha NIM : 1219151029 Judul TA : Analisis Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pasangan Bata Ringan Blesscon Dan Bata
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT DISUSUN OLEH : LYSA RISTIYAWATI 41112110060 NURFITA ANJARSARI 41112120091 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN HARGA SATUAN DAN TITIK IMPAS PEKERJAAN BEKISTING KOLOM SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia tidak terlepas dari penggunaan berbagai jenis sumber daya alam sebagai material
Lebih terperinciKERJA PRAKTIK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN HELIPAD APARTMENT WANG RESIDENCE
KERJA PRAKTIK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN HELIPAD APARTMENT WANG RESIDENCE Disusun oleh : NADIA HANA RINGINA 41112120034 RIDHWAN LATIF 41112120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan yang menentukan kekuatan, keamanan, dan
Lebih terperinciAnalisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen
1 Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN
BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan langsung meninjau atau mengamati pekerjaan konstruksi tersebut ke lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,
Lebih terperinciBAB IV. PERALATAN dan MATERIAL
BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN
ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN OLEH : Farizal Fani 3110105029 DOSEN PEMBIMBING : I P utu Artama Wiguna,
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur Atas BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian umum Dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada proyek Midtown Residence Summarecon Serpong Tangerang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciTINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan
Lebih terperinciBAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)
BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)
PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) Fransisco Ardi 1, Kefin C. Wanandy 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Mayoritas
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek World Trade Center 3 Jakarta dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK Ida Ayu Rai Widhiawati 1 dan I Made Agus Ariawan 2 1, 2 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinci