ARTIKEL. Disusun oleh: YOGI PRASDIANTORO NPM : Dibimbing Oleh: 1. M. Yanuar Rizky, M.Pd 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

Transkripsi

1 ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN TINGGI LOMPATAN DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PERSATUAN BULUTANGKIS TUNAS HARAPAN KABUPATEN TULUNGAGUNG RELATIONSHIP BETWEEN THE STRENGTH OF THE MUSCLE ARM THE STRENGTH OF THE STOMACH AND HIGH MUSCLE WITH CAPABILITY SMASH IN THE CLEAN GAME ON THE ATHLET UNIT BULUTANGKIS TUNAS HARAPAN TULUNGAGUNG DISTRICT Disusun oleh: YOGI PRASDIANTORO NPM : Dibimbing Oleh: 1. M. Yanuar Rizky, M.Pd 2. Mokhammad Firdaus, M.Or. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI

2 1

3 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN TINGGI LOMPATAN DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PERSATUAN BULUTANGKIS TUNAS HARAPAN KABUPATEN TULUNGAGUNG YOGI PRASDIANTORO FKIP-PENJASKESREK M. Yanuar Rizky, M.Pd 1 dan Mokhammad Firdaus, M.Or. 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan kekuatan otot lengan pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. 2) hubungan otot perut pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. 3) hubungan tinggi lompatan pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. 4) hubungan antara kekuatan otot lengan, otot perut dan tinggi lompatan dengan kemampuan smash pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik (ragam) penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian adalah semua atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan yang berusia tahun yang berjumlah 20 orang. Sampel dalam penelitian yang digunakan semua dari jumlah 20 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Ada hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan smash permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini dibuktikan bahwa nilai r hitung = 0,479 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. 2) Ada hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan smash permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini dibuktikan bahwa nilai r hitung = 0,570 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. 3) Ada hubungan tinggi lompatan dengan kemampuan smash permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini dibuktikan bahwa nilai r hitung = 0,634 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. 4) Ada hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan tinggi lompatan dengan kemampuan smash permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini dibuktikan dari hasil uji-f pada F tabel dengan df (20-1 = 19 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,13 (taraf signifikan 5%). Dari hasil uji-f diperoleh nilai F hitung = 7,490> F tabel = 3,13 dengan sig. 0,002 < 0,05. Berdasarkan kesimpulan penelitian ini disarankan bahwa:1) Hendaknya bagi pelatih bulutangkis memperhatikan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan tinggi lompatan, karena faktor tersebut berhubungan dengan kemampuan smash pada permainan bulutangkis. 2) Agar dapat menambah latihan-latihan lain yang mendukung dalam mengembangkan kemampuan smash pada permainan bulutangkis. 3) Dapat dilakukan penelitian dengan variabel bebas lain, guna mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan smash pada permainan bulutangkis. Kata kunci: Otot Lengan, Otot Perut, Tinggi Lompatan 2

4 I. LATAR BELAKANG Seorang manusia merupakan makluk yang aktif, jadi manusia akan melakuakan banyak gerakan tubuh. Dengan demikian berarti semua fungsi tubuh yang menunjang gerakan pada manusia sesuai dengan kebutuhan gerak yang dilakukan kodrat manusia sejak lahir sudah dikaruniai sifat-sifat tumbuh dan berkembang, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar salah satu bentuk cara hidup manusia adalah aktifitas fisik. Salah satu aktifitas yang banyak digemari adalah olahraga. Olahraga merupakan salah satu aktifitas fisik manusia yang terdiri dari berbagai cabang. Salah satu cabang olahraga yang adalah permainan bulutangkis. Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi seluruh golongan masyarakat baik yang muda maupun orang tua. Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, bahkan ikut mewarnai gaya hidup masyarakat pada saat ini, permainan ini tidak hanya untuk memperoleh prestasi atau salah satu pilihan untuk menjadi atlet yang berprestasi tinggi, dan juga sebagai hiburan yang menarik bagi setiap orang khususnya yang menggemari permainan bulutangkis. Hampir semua lapisan masyarakat pernah memainkan permainan bulutangkis yang di mulai dari pertandingan tingkat dese seperti kejuaraan dalam memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Permaian ini mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat di mainkan di dalam maupun di luar rungan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Seperti olahraga tenis, bulutangkis memiliki sejarahnya sendiri. Tenis menjadi olahraga yang cukup bergengsi, karena sejak abad ketigabelas, permainan ini merupakan olahraga yang dimainkan oleh keluarga kerajaan inggris. Akan halnya bulutangkis, olahraga ini berasal dari india. Nama asli permainan ini adalah poona. Waktu itu india dijajah inggris, dan perwiraperwira inggris yang bertugas di india membawa permainan ini ke negaranya dan dikembangkan disana. pada tahun 1873, untuk pertama kali permainan ini di mainkan di halaman istanan milik Duke de Beaufort di Badminton gloucester Shire. Saat itu, duke ini sedang mengadakan pesta. Mula-mula memang diselenggarakan di luar, di 3

5 kebunnya, tapi karena hujan, maka permainan itu dipindah ke dalam rumah. Dan oleh sebab itu pulalah, maka permainan ini berkembang di banyak negara termasuk Indonesia. Menurut Yuliawan (2017:1) Bulu tangkis merupakan olahraga yang dapat menembus batasan etnis di dalam semua kalangan masyarakat. Olahraga ini menjadikan batasan tersebut tidak tampak ketika setiap individu melakukan permainan tersebut. Bulu tangkis dalam masyarakat luas sudah menjadikan satu kesatuan untuk dimainkan setiap individu dan memedulikan setiap batasan ekonomi, sosial budaya dan agama. Bulu tangkis sendiri dapat menjadi sarana penghubung yang positif dalam setiap batasan tersebut. Di dalam masyarakat permainan ini dimainkan oleh kalangan masyarakat sosial dari manapun dan apapun. Berdasarkan observasi di persatuan bulutangkis tunas harapan Tulungagung, masih ada beberapa atlit yang kurang baik dalam melakukan smash. Teknis smash masih salah, sehingga perkenakan pada shuttlecock kurang tepat, misalnya tangan kurang lurus pada saat memukul, bahkan masih banyak atlit pada melakukan smash menyangkut di net dan bahkan keluar lapangan. Pukulan smash seharusnya dapat menjadi senjata bagi setiap atlit untuk mendapatkan poin atau mematikan lawan. Pukulan smash jika dibandingkan dengan pukulan yang lain, merupakan pukulan yang biasa digunakan karena sangat memungkinkan untuk menekan permainan lawan sehingga lawan harus selalu siap dan cekatan dalam mengantisipasinya. Salah satu faktor mempengaruhi ketepatan smash bulutangkis adalah kekuatan otot lengan. Kekuatan otot lengan merupakan daya dorong dari gerakan lanjutan lengan yang membuat hasil pukulan lebih kuat. Kenapa alasan di PB Tunas Harapan memiliki banyak atlet dari anak kecil sampai orang dewasa dan memiliki struktur organisasi yang baik sering juga banyak atlet yang sudah ikut kejuaran di kota sendiri maupun di luar kota dan sering juga banyak atlet yang memenangkan kejuaraan tersebut. Kenapa saya ingin meneliti disini karena saya ingin mengetahui kemampuan atlit dalam melakukan smash yang benar dan tepat. Komponen biomotor pada cabor bulutangkis, seperti kekuatan, kelentukan, daya tahan dan kecepatan. Kaitanya dengan masalah diatas, maka beberapa faktor kemungkinan berpengaruh terhadap kemampuan smash dalam permainan bulu- 4

6 II. tangkis adalah kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan tinggi lompatan. Maka dari itu peneliti mengambil judul hubungan antara kekuatan otot lengan kekuatan otot perut dan tinggi lompatan dengan kemampuan smash dalam permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis tunas harapan Tulungagung Tahun METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian menggunakan pendekatan kolerasional bertujuan untuk mencari hubungan antara kekuatan otot tangan kekuatan otot perut dan tinggi lompatan terhadap kemampuan smash dalam permainan bulutangkis pada atlet persatuan bulutangkis tunas harapan Kabupatan Tulungagung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua atlet persatuan bulutangkis Tunas Harapan yang berusia tahun yang berjumlah 20 orang. Sampel dari penelitian ini adalah diambil 20 orang yang berusia tahun. Dalam penelitian ini mengambil sampel menggunakan teknik total sampling (Yuliawan dan Putra, 2017:10). Penelitian ini dilakukan Gor graha makmur jaya jalan Patimura Barat Dusun Pilang Desa Gedang Sewu III. Kabupaten Tulungagung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, karena tes adalah instrumen pengukur atau alat. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda uji-r dan uji-f. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Ada Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Smash Permainan Bulutangkis Pada Atlet Persatuan Bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh r hitung = 0,479 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,033 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Kekuatan otot lengan merupakan daya dorong dari gerakan lanjutan lengan yang membuat hasil pukulan lebih kuat. Kekuatan otot lengan mendasari bagi latihan kekuatan atlet secara menyeluruh, oleh karenanya harus dikembangkan semaksimal mungkin. Kekuatan maksimum merupakan daya tertinggi yang dapat ditampilkan oleh sistem saraf otot selama kontraksi volunter 5

7 (secara sadar) yang maksimal (Fenanlampir dan Faruq, 2015:119). Dengan demikian bahwa dengan kekuatan otot lengan sangat berpengaruh pada kemampuan smash pada permainan bulutangkis. Semakin seorang atlet memiliki kekuatan otot lengan yang kuat maka semakin mampu dalam melakukan smash permainan bulutangkis. Besarnya sumbangan variabel kekuatan otot lengan yang diberikan sebesar 22,9% terhadap kemampuan smash. Sedangkan sisanya 77,1% ditentukan oleh variabel lain selain kekuatan otot lengan. 2. Ada Hubungan Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan Smash Permainan Bulutangkis Pada Atlet Persatuan Bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh r hitung = 0,570 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,009 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Dalam cabang olahraga bulutangkis kekuatan berperan penting dalam melakukan servis yang memerlukan kekuatan otot perut, di samping unsur-unsur pendukung lainnya. Kekuatan merupakan salah satu unsur kesegaran jasmani yang harus dikembangkan secara spesifik sesuai dengan karakteristik pemain bulutangkis. Kekuatan fisik sangat berperan penting dalam melakukan gerakan yang membutuhkan kecepatan. Menurut Widiastuti (2017:15) kekuatan otot merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban. Dengan demikian secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu kontraksi maksimal. Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang. Besarnya sumbangan variabel kekuatan otot perut yang diberikan sebesar 32,5% terhadap kemampuan smash. Sedangkan sisanya 67,5% ditentukan oleh variabel lain selain kekuatan otot perut. 3. Ada Hubungan Tinggi Lompatan Dengan Kemampuan Smash Permainan Bulutangkis Pada Atlet Persatuan Bulutangkis Tunas 6

8 Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh r hitung = 0,634 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N = 20 sebesar 0,444. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,003 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke dan Watson, 1978). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Besarnya sumbangan variabel tinggi lompatan yang diberikan sebesar 40,2% terhadap kemampuan smash. Sedangkan sisanya 59,8% ditentukan oleh variabel lain selain tinggi lompatan. 4. Ada Hubungan Secara Bersamasama Antara Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut Dan Tinggi Lompatan Dengan Kemampuan Smash Permainan Bulutangkis Pada Atlet Persatuan Bulutangkis Tunas Harapan Kabupaten Tulungagung. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji-f pada F tabel dengan df (20-1= 19 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,13 (taraf signifikan 5%). Dari hasil uji-f diperoleh nilai F hitung = 7,490 > F tabel = 3,13 dengan sig. 0,002 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Arti penting dari pukulan smash adalah pukulan ini hanya memberikan sedikit waktu pada lawan untuk bersiap-siap atau mengembalikan setiap bola pendek yang telah mereka pukul ke atas. Pukulan smash digunakan secara ekstensif dalam partai ganda. Menurut James Poole (2007: 21) Smash dapat juga dilakukan dengan meloncat (jumping) pukulan smash (around the head). Dalam smash jumping membutuhkan tenaga yang besar seperti kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan tinggi lompatan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Imam Setyawan (2016), bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan power otot tungkai dengan ketepatan smash. 7

9 IV. DAFTAR PUSTAKA Fenanlampir A. & Muhammad Muhyi F Tes Dan Pengukuran Olahraga. Yogyakarta: CV Andi Offset. Pearce, Evelin C Anatomi & Fisiologi Untuk Para Medis. Terjemahan Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Poole, J Belajar Bulutangkis. Bandung Pionir Jaya. Widiastuti, Tes Dan Pengukuran Olahraga. Rajawali. Jakarta. Yuliawan, D & Putra, R.A Statistika Dasar. Yogyakarta. Yuliawan, D Bulu Tangkis Dasar. Yogyakarta: CV Budi Utama. 8