BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian a. Keadaan Geografis Kecamatan Tibawa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo. Kecamatan Tibawa tetap dibawah koordinasi, pengawasan dan pembinaan Kabupaten Gorontalo. Kondisi sebagian besar wilayah Kecamatan Tibawa dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah. Kecamatan Tibawa mempunyai luas wilayah ,3 Ha dan terbagi menjadi 16 (enam belas) desa dengan pusat pemerintahan kecamatan terletak di Desa Isimu Selatan yang letaknya ± 2 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Gorontalo serta berbatasan langsung dengan kecamatan. Dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Tibawa tersebut, sebagian besar adalah berbentuk lahan sawah/pertanian dengan kepadatan penduduk masuk kategori cukup padat. Di lihat dari wilayahnya Kecamatan Tibawa mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Anggrek. 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bongomeme. 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limboto Barat. 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pulubala. Secara administrasi, Kecamatan Tibawa memiliki 16 desa, yaitu: Desa Datahu, Tolotio, Labanu, Reksonegoro, Buhu, Dunggala, Molowahu, Iloponu, Ilomata, Motilango, Isimu Raya,

2 Balahu, Botumoputi, Ulobua, Isimu Utara, dan Isimu Selatan, Dengan rekapan data sebagai berikut : No REKAPAN DATA KECAMATAN TIBAWA YANG BELUM DAN SUDAH Nama Desa MELAKUKAN KTP Wajib KTP Yang belum dan sudah Belum Sudah WKTP Jumlah Persdesa DATAHU TOLOTIO LABANU REKSONEGORO BUHU DUNGGALA MOLOWAHU ILOPONU ILOMATA MOTILANGO ISIMU RAYA BALAHU BOTUMOPUTI ULOBUA ISIMU UTARA ISIMU SELATAN Jumlah Total WAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA TABEL 4.0

3 NO NAMA DESA WKTP- LK WKTP- PR 1 DATAHU TOLOTIO LABANU REKSONEGORO BUHU DUNGGALA MOLOWAHU ILOPONU ILOMATA MOTILANGO ISIMU RAYA BALAHU BOTUMOPUTI ULOBUA ISIMU UTARA ISIMU SELATAN JUMLAH TOTAL JUMLAH WKTP WAKTU PELAKSANAAN 23 September-Oktober oktober oktober oktober oktober oktober oktober-05 november november november november november november-05 desember desember desember desember desember 2011 b. Keadaan Penduduk Penduduk merupakan unsur terpenting bagi desa yang meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat (Bintarto, 2003:13). Jumlah penduduk Kecamatan Tibawa sebanyak jiwa yang terdiri dari orang lakilaki dan orang perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data statistik tahun Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Kecamatan Tibawa untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: TABEL 4.1 Keadaan Penduduk Di Kecamatan Tibawa berdasarkan jenis kelamin

4 No Jenis Kelamin Jumlah 1. Laki-laki jiwa 2. Perempuan jiwa Jumlah Sumber data : kantor Camat Tibawa jiwa c. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi dari Kecamatan Tibawa dapat dilihat dari jenis mata pencaharian dan sarana perekonomian. Sebagian besar lahan digunakan sebagai areal persawahan. Pada umumnya penduduk Kecamatan Tibawa memiliki mata pencaharian bervariasi, seperti buruh, wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil, swasta, peternak dan bertani. Tetapi sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. TABEL 4.2 MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KEC. TIBAWA NO Bidang Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) 1 Buruh Tani Petani Peternak Pedagang Tukang Kayu 73 6 Nelayan Tukang Batu Tukang Jahit PNS 742

5 10 Pensiunan TNI/Polri Tukang Bentor Pengrajin Industri Kecil Dan Lain-Lain Jumlah Jiwa Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 d.keadaan Wilayah Kacamatan Tibawa Wilayah Kecamatan Tibawa merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gorontalo. Adapun keadaan wilayah Kecammatan Tibawa secara umum dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: TABEL 4.3 JUMLAH PENDUDUK DI KEC. TIBAWA NO Nama Desa Jumlah (jiwa) 1 Botumoputi Molowahu Dunggala Reksonegoro Balahu Isimu Raya Isimu Selatan Motilango Labanu 1.813

6 10 Datahu Iloponu Ilomata Buhu Isimu Raya Ulobua Tolotio Jumlah Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 TABEL 4.4 Nama-Nama Kepala Desa yang ada di Kec. Tibawa NO Nama Desa Kepala Desa 1 Botumoputi Sarpan humonggio 2 Molowahu Sudarnoyo Ibrahim,Sp 3 Dunggala Harun mohi 4 Reksonegoro Besari Hadji Ali 5 Balahu Junus Huda 6 Isimu Raya Sukrin Mohune 7 Isimu Selatan Yasin Dunggio 8 Motilango Yudin M Maku 9 Labanu Irfan Abdullah 10 Datahu Syarifudin hasan 11 Iloponu Ismail hilala 12 Ilomata Sumanto kadir 13 Buhu Burhanudin kadir

7 14 Isimu utara Tamrin J.Ahmad 15 Ulobua Rayon w.ali.spd 16 Tolotio Yunus ardin Jumlah 16 orang Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 e. Subjek Penelitian Secara singkat gambaran identitas informan aparatur kecamatan Tibawa, didasarkan pada informan yang didasarkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, informan yang penulis ambil adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan permasalahan penelitian sehingga memberikan informasi yang bersifat holistik berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 2. Kondisi Umum Pemerintahan Kecamatan Tibawa A. Kantor Camat Tibawa Kantor Camat Tibawa berlokasi di Desa Isimu Selatan Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan letaknya yang cukup strategis yaitu dekat pusat pemerintahan Kabupaten Tibawa. Di samping itu letaknya mudah dijangkau oleh wilayah-wilayah desa lainnya karena tersedia sarana dan prasarana transportasi darat. Kantor Camat Tibawa dengan luas tanah 3065 m2 dan luas bangunan seluas 135 m2 tersebut, terbagi menjadi 10 ruangan, yaitu ruang camat, ruang komputer (pemrosesan surat menyurat dan pelayanan KTP), ruang secretariat kecamatan, dan ruangan seksi-seksi. Sampai saat ini semua ruangan dalam kondisi baik dan telah difungsikan dengan baik. Ruangan khusus disediakan untuk melayani masyarakat dalam hal pembayaran PBB yang melibatkan petugas dari Dinas Pendapatan Daerah. Begitu pula dengan kelompok jabatan fungsional, juga tersedia ruangan tersendiri sebagai pusat administrasi

8 kegiatannya yang kesemuanya itu ditunjukkan untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat. B. Tugas Pokok Camat dan Fungsi Aparat Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 36 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 12 Tahun 2002 tentang Penjabaran Uraian Tugas jabatan Struktural dan Fungsional pada Pemerintah Kecamatan, dengan perubahan pada pasal 3 menyatakan bahwa tugas pokok dan fungsi aparat kecamatan adalah sebagai berikut: 1) Camat Mempunyai tugas menetapkan pelaksanaan serta penyelenggaraan segala urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat di kecamatan. 1. Sekertaris Kecamatan Membantu camat dalam melaksanakan tugasnya, melaksanakan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat pemerintahan wilayah Kecamatan. 2) Kasie pemerintahan Brtugas mengumpulkan, mensistimasikan dan menganalisa data di bidang pemerintahan sosial politik, ketentraman, ketertiban dan lain-lain. 3) Kasie PMD Menyusun dan memberikan petunjuk program pembangunan desa dan pembangunan pada umumnya dan lain sebagainya.

9 4) Kasie kesra/sosial Sebagai pelaksana urusan keagamaan dan kesejahteraan sosial, sebagai pelaksana urusan pendidikan. 5) Kasie trantib Sebagai pelaksana data laporan kejadian dan ketertiban umum dan sebagai petugas keamanan kantor. 6). Kasie Umum Sebagai pelaksana kehumasan,mengerjakan buku regestrasi kecamatan, dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan Camat dan Sekcam. b. Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Tibawa Struktur organisasi dan tata kerja kecamatan yang dilaksanakan di Kecamatan Tibawa adalah struktur dan tata kerja sesuaidengan Peraturan Daerah Kabupaten Tibawa Nomor 16 Tahun 2003, dapat dilihat pada table 4.4 yaitu sebagai berikut: CAMAT TIBAWA DRS. ISMET TUHALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA. UPTB ABDUL RAHMAN NANGO, S.Ag SEKCAM HAMKA N. TUNA KA. UPTD PPKAD KAB.GTLO FERNANDES F. KOTTON STATISTIK ABD. RAHMAN PAKAYA, SE KASIE PEMERINTAH AN VONIM M. YASIN, S.Pd KASIE PMD ELLYSTA K.M.S AMU KASIE KESOS HASNA ADIPU KASIE TRANTIB AMINAH BANGGAI KASI PEL. UMUM SOFYA H. EKSAN, A.Ma

10 Dari bagan diatas tergambar bahwa seorang camat adalah sebagai seorang pemimpin yang terstruktur secara hirarkis dan memungkinkan memberikan pengaruh bagi para stafnya dan kordinasi terhadap jajaran pemerintahan di desa sebagai level pemerintahan paling rendah. Kecamatan Tibawa di pimpin oleh seorang Camat yang di bantu oleh seorang Sekertaris Kecamatan (Sekcam) dengan lima Kasie, yaitu Kasie Pemerintahan, Kasie PMD, Kasie Kesos, Kasie Trantib, dan Kasie Umum. 1.2 Hasil Penelitian Analisis Tabel Hasil Angket 1) Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh,S.IP selaku kasie pemerintahan menyatakan bahwa kinerja aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan misi yang telah di tetapkan, sehingga kinerja aparatur yang ada di kecamatan Tibawa berjalan tidak sesuai dengan tugas yang diemban. (wawancara tanggal 18 Juni 2012).

11 Tanggapan menurut peneliti bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.5 Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau 20.21% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum sesuai dengan tugas yang diemban, 110 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, 155 orang atau % tidak setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, Dan 100 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum

12 sesuai dengan tugas yang diemban. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kinerja pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban. 2) Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Yasri Deu salah satu masyarakat di Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur bahkan Aparat yang bertugaspun seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Waktu paling cepat untuk mengurus KTP saja memerlukan waktu hampir 1 bulan. (wawancara tanggal 14 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu berjalan lambat memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.6 Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali

13 tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 110 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak Ragu-ragu bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan sering kali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. 100 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dan 97 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. 3) Prosedur Pelayanan kantor Camat Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk Kecamatan Tibawa mengatakan : Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempatpun dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena aparatur kecamatan

14 dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat (wawancara 4 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.7 Prosedur Pelayanan Kantor Camat Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 100 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

15 dengan aturan yang diterapkan. Dan 155 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah prosedur pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terla 4) Kinerja aparatur dalam pelayanan KTP Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Badu salah satu warga Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa "merasa kecewa dengan layanan kantor pemerintah yang tidak jelas dan tidak tepat. Pemerintah Kecamatan berjanji tanggal sekian KTP sudah jadi. Namun pada waktu yang dijanjikan KTP belum jadi. Aparatur Kecamatan mengulur waktunya bisa lama sekali dalam pelayanan, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP" (wawancara, 13 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.8 Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju %

16 Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 16 orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 97 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 155 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 110 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. Dan 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. 5) Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Pranoto Lahay selaku anggota masyarakat desa Balahu kecamatan Tibawa, beliau mengatakan bahwa pemerintah/aparat kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang di perlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, sehingga

17 dalam hal pengurusan KTP saja masyarakat merasa sangat susah untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan. (Wawancara, 14 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.9 Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, 97 orang atau 20.21% memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. 155 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

18 masyarakat dalam pelayanan KTP. 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. 6) Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Rahman Muhammad, salah satu anggota masyarakat Desa Isimu Raya Kecamatan Tibawa Pemerintah kecamatan jarang memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP, dimana pemerintah kecamatan memberikan pelayanan tidak dengan sungguh-sungguh, sehingga masyarakat yang membuat KTP saja membutuhkan waktu yang sangat lama. (Wawancara, 14 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.10 Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah

19 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 110 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 100 orang atau % memiliki jawaban raguragu bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 97 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 7) Kenyamanan Dalam Pelayanan Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Satrio Djumu salah satu anggota masyarakat Desa Datahu mengatakan bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, ini terlihat ada aparat yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap, pada hal masyarakat tersebut belum terlalu paham dengan cara pengurusan KTP.(wawancara,5 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.11 Kenyamanan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase

20 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 100 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 155 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. dan 97 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. 8) Aturan dalam pelayanan

21 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Vonim M. Yasin, S.Pd selaku Pemerintahan mengungkapkan bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Pemberian pelayanan yang telah menunjuk kepada aturan serta dianggap memenuhi sendi-sendi pelayanan sangat diharapakn masyarakat sehingga aparat pelayanan bisa konsisten dalam menerapkan aturan hukum pelayanan. (wawancara,5 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut TABEL 4.12 Aturan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

22 dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 100 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dan 97 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 9) Biaya Dalam Pelayanan Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Yamin Dunggio salah satu masyarakat desa Botumoputi kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pemerintah Kecamatan Tibawa tidak memperhatikan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan yang diberikan oleh masyarakat dan ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan atau jasa pelayanan masyarakat kecamatan Tibawa dilakukan dengan kewajaran. Akan tetapi kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Bahkan ada beberapa pihak tertentu yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari yang telah ditentukan. Tanggapan menurut peneliti bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan,yaitu Aparatur Kecamatan Tibawa memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

23 TABEL 4.13 Biaya Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 97 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 155 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dan 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan

24 yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. 10) Penerapan Aturan Dalam Pelayanan KTP Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Iyam Bagu salah satu anggota masyarakat Desa Molowahu kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.14 Penerapan Aturan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

25 dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 97 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dan 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 11) Keterbukaan dalam pelayanan Hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh, S.IP Salah seorang Staf kantor Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa pelayanan Kartu Tanda Penduduk ( KTP) tersebut harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan instansi pemerintah karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan Kartu Tanda Penduduk ini akan memiliki implikasi yang luas dalam mencapai suatu kesejahteraan masyarakat khususnya dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk,sehingga masyarakat tidak mengeluh mengenai pengurusan KTP (wawancara tanggal 11 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.15 Frekuensi Keterbukaan Dalam Pelayanan

26 No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 110 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 100 orang atau 20.83% tidak setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. dan 155 orang atau 32.29% sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. 12) Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

27 Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ismet Tuhala selaku Camat Tibawa mengatakan bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas maka kami selaku pihak pimpinan mengupayakan aparatur untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik secara regional maupun nasional. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelayanan KTP di kecamatan Tibawa maka diperlukan aparatur pemerintah kecamatan yang memiliki keamuan dan loyalitas serta memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja (Wawancara,tanggal 7 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa kendala yang dialami oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.16 Frekuensi Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah

28 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 100 orang atau % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 155 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. Dan 110 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. 13) Ketepatan Waktu Pelayanan Sesuai dengan hasil wawancara dengan Sapril Badu salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, konsistensi pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor yang sewenang-wenang memberikan tugas kepada aparat bawahan tanpa memperhitungkan aspek sifat pekerjaan, urgensi pekerjaan, dan dampak

29 pemberian tugas terhadap kualitas pemberian pelayanan kepada masyarakat (wawancara tanggal 13 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.17 Frekuensi Ketepatan Waktu Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 97 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. 155 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju

30 bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. 14) Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Aminah Djakaria salah satu anggota masyarakat Desa Buhu, mengatakan bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, yaitu seperti menunda nunda waktu yang sangat lama. Tanggapan menurut peneliti bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.18 Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau 32.29% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 100 orang atau 20.83

31 % memiliki jawaban setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 110 orang atau 22.92% memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 97 orang atau 20.21% tidak setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 18 orang atau 3.75% sangat tidak setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan. 15) SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Ibrahim salah satu anggota masyarakat Desa Tolotio kecamatan Tibawa mengatakan bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, contohnya dalam pengoperasian computer saja banyak yang belum terlalu menguasai, sehingga urusan masyarakat selalu saja ditunda, karena menunggu aparat kecamatan yang ahli dalam bidang pengoperasian tersebut. Tanggapan menurut peneliti bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.19 SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju % 2. Setuju % 3. Ragu-ragu % 4. Tidak setuju % 5. Sangat tidak setuju % Jumlah

32 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 97 orang atau % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. 155 orang atau % memiliki jawaban tidak setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. 100 orang atau % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. Dapat disimpulkan bahwa dari 480 responden yang menjawab ke 15 aspek kinerja aparatur dalam pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa dalam penelitian ini dapat kita peroleh pada tabel di bawah ini: no TABEL 4.20 Rekapitulasi Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel 1 Sampai 15 Rekapitulasi Hasil Responden Keterangan Kinerja SS % S % RR % TS % STS % 1. Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa 2. Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa Prosedur Pelayanan kantor Camat Tibawa Kinerja aparatur dalam pelayanan KTP Persiapan yang di lakukan dalam pelayanan KTP Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa Kenyamanan Dalam Pelayanan Aturan dalam pelayanan

33 Biaya Dalam Pelayanan Penerapan Aturan Dalam Pelayanan KTP Keterbukaan dalam pelayanan Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa Ketepatan Waktu Pelayanan Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa REKAPITULASI JAWABAN KINERJA APARATUR DALAM PELAYANAN KTP YANG TERDIRI DARI 16 DESA DI KECAMATAN TIBAWA No Responden TABEL 4.21 Rekapitulasi akhir dari 16 responden Sangat setuju Tidak setuju Keterangan % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju %dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan tidak setuju % % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju %dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju

34 %dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan %tidak setuju % dalam kategori sangat setuju dan tidak setuju % % dalam kategori sangat setuju dan % tidak setuju REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN DALAM PELAYANAN KTP DI KECAMATAN TIBAWA. TABEL 4.22 No responden Presentase Jawaban yang Sangat setuju dan Tidak setuju serta persen (%) Keterangan SS TS tidak setuju Sangat setuju tidak setuju Sangat setuju tidak setuju tidak setuju Sangat setuju Sangat setuju tidak setuju Sangat setuju tidak setuju Sangat setuju Tidak setuju Sangat setuju Tidak setuju Dapat di simpulkan bahwa dari 480 responden yang jawab sangat setuju 60% dan yang menjawab tidak setuju 40% dalam kinerja aparatur pelayanan KTP di kecamatan tibawa kabupaten gorontalo. 4.3 PEMBAHASAN Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

35 Adapun kinerja aparatur dalam pelayanan KTP di Kantor Kecamatan Tibawa, antara lain : a) Kesederhanaan Pelayanan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Akuntabilitas aparat setempat merupakan hal penting untuk diperhatikan sebagai instrument dalam pemberian pelayanan yang memuaskan. Kinerja aparatur Kecamatan di Kecamatan Tibawa dalam pelayanan KTP masih belum maksimal meskipun tingkat pengrusannya yang sederhana. Dimana dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga atau lainnya harus melalui Tingkat terendah yaitu RT dengan kata lain harus sesuai persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak kantor Kecamatan. Berdasarkan Lembaran Daerah Kabupaten Gorontalo No. 12 Tahun 2001 Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001 Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kependudukan, dimana dalam proses penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk harus sesuai dengan SIMDUK Sistem Pengelolaan Kependudukan yang telah ada. Kesederhanaan pelayanan di Tingkat Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dikatakan berjalan baik. Sebagaimana seperti hasil wawancara dengan Bapak Hamka N. Tuna selaku Sekretaris Camat Kantor Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa alur permohonan dimulai dari tingkat RT, pemohon diminta mengisi formulir untuk di tandatangani oleh RT, RW selanjutnya ke desa untuk di register kemudian setelah di tandatangi Kepala Desa dan di register, pemohon membawanya ke Kantor Kecamatan untuk selanjutnya di proses di Kecamatan menjadi KTP. Kecuali untuk yang akan memperpanjang dan pemohon terlanjur ke kantor Kecamatan, pihak Kecamatan pun memberikan keringanan dengan syarat memperlihatkan KTP yang akan diperpanjang masa berlakunya, nanti akan di register ke Desa yang bersangkutan oleh pihak

36 kecamatan, Hal ini sebagai salah satu wujud mempercepat pelayanan kepada masyarakat (wawancara tanggal 4 Juni 2012) Berdasarkan wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya alur permohonan dalam pengurusan KTP dan sebagainya diharapkan masyarakat Tibawa memiliki KTP. Kesederhanaan pelayanan dalam hal ini sanglah membantu bagi masyarakat dimana proses pelayanan dilakukan dengan mudah dipahami dan mudah dilaksanakan tanpa ada kesan berbelitbelit dari pihak pelayan dalam arti aparat pemerintah setempat. Akan tetapi pemberian pelayanan pada dasarnya belum memberikan suatu kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mulai dari waktu pelayanan, biaya pelayanan dan prosedur pelayanan, sehingga masyarakat kecamatan Tibawa acuh tak acuh dalam mengurus KTP tersebut. b) Kejelasan dan Kepastian Pelayanan Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat. Akan tetapi berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa kinerja aparatur kecamatan Tibawa sebagai pelaksana pelayanan KTP belum menunjukkan hasil yang maksiamal salah satunya yaitu kejelasan dan kepastian dalam pelayanan KTP belum menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawabnya sebagai pemberi pelayanan. Sehingga dalam pengurusan KTP yang dilakukan oleh masyarakat Tibawa sering mendapat masalah hal ini disebabkan karena Pihak pelaksana pelayanan tidak secara rinci dijelaskan baik prosedur serta persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengurus KTP, KK serta lain sebagainya yang berhubungan dengan Kantor Kecamatan. Menurut Wasistiono, (2002:50-51) yaitu, Pelayanan umum adalah pemberian jasa yang baik oleh pemerintah, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Dari pendapat tersebut terlihat bahwa aparatur

37 pemerintah merupakn unsur pertama yang harus memenuhi segala kebutuhan masyarakat dalam hal ini adalah kejelasan suatu pelayanan harus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk Kecamatan Tibawa mengatakan : Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempat pun dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena apartur kecamatan dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat (wawancara 4 Juni 2012). Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Dengan adanya pesyaratan yang sedemikian rupah pihak pelayananpun akan senang menjalankan tugasnya jika masyarakat Tibawa tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prosedur yang berlaku,akan tetapi hal tesebut belum sepenuhnya dilakukan. Hal ini disebabkan karena Kinerja Aparatur Kecamatan kurang memberikan suatu kejelasan dalam pelayanan KTP tersebut sehingga masyarakat Kecamatan Tibawa tidak merasa senang dengan pelayanan yang diberikan. c) Keamanan Dalam Pelayanan Masyarakat Tibawa pada dasarnya ingin memperoleh suatu pelayanan yang maksimal, dimana dalam hal ini setiap masyarakat ingin memperoleh haknya dengan mendapat pengakuan dari daerah tempat tinggalnya. Sesuai dengan kenyataan dilapangan dalam pengurusan KTP merupakan hal yang sangat penting bagi mereka, akan tetapi kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan keinginan mereka dini terlihat ada aparatur yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap. Oleh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel 45 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Sebelum hasil penelitian ini dijelaskan lebih lanjut terlebih dahulu peneliti akan menjabarkan identitas dari responden. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian

Lebih terperinci

PROFILE KECAMATAN KARAWANG BARAT

PROFILE KECAMATAN KARAWANG BARAT PROFILE KECAMATAN KARAWANG BARAT TOPOGRAFIS Kecamatan Karawang Barat merupakan Bagian wilayah dari 30 Kecamatan di Kabupaten Karawang yang diresmikan berdirinya pada tanggal 09 Maret 2005. Kecamatan Karawang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa Kabupaten Gorontalo. Peneliti mengambil lokasi di kecamatan ini karena

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN 43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 Jabatan Tanda Tangan Dibuat oleh Staf Pelayanan Diperiksa oleh Disetujui oleh Camat Status TIDAK DIKENDALIKAN No Salinan Halaman : 1 dari 5 1.0 TUJUAN Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan permohonan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 18 Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa pembagian daerah-daerah di Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahnya ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG. Kondisi Alam Kelurahan Gedawang merupakan kelurahan yang berada di dalam wilayah administratif Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kondisi daratan Kelurahan Gedawang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 21 TAHUN 2007 SERI PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Popayato Barat merupakan salah satu dari tiga belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Kecamatan Popayato

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02 19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat 47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Kecamatan Way Krui merupakan salah satu kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Kecamatan

Lebih terperinci

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga buku Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purbalingga Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233 KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) 6011418 Bandung 40233 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 45 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Singkat Kelurahan Teluk Belitung Dalam rangka usaha peningkatan pelayanan pemerintahan terhadap masyarakat baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN KECAMATAN NGARIBOYO Jalan Raya Magetan Parang Km. 3 Kode Pos 63351 Telephone (0351) 891081 DAFTAR INFORMASI PUBLIK ( D I P ) KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2014

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Teluk Belitung dan Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung. Dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Teluk Belitung dan Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung. Dengan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden Seperti yang diutarakan pada bab sebelumnya, bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebanyak orang yang terdiri dari masyarakat Kelurahan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

BAB VI PENUTUP. kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil analisa data yang dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Luas Wilayah dan Batas Kelurahan Wilayah Kecamatan Rajabasa semula adalah merupakan pemekaran dari Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 26 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA PELAYANAN

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK disampaikan oleh : Drs. F. Mewengkang, MM Asisten Deputi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR PERIODE SEPTEMBER - OKTOBER 2015 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR

Lebih terperinci

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.215, 2012 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015 Layanan Sertifikasi Pengujian Kalibrasi Pelatihan Batikmark Kunjungan Workshop Balai Bulan Januari 1 3.05 BAIK 5 3.20 BAIK 0 0.00-3 3.29 SANGAT BAIK 0 0.00-0 0.00-1 3.62 SANGAT BAIK 10 3.29 BAIK Februari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA A. Jenis Jenis Layanan Administrasi Kependudukan Pada Dinas kependudukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi publik merupakan salah satu

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO Lamongan, 30 Januari 2017 SISTEMATIKA PAPARAN Gambaran Umum PD Implementasi SAKIP PD Inovasi PD GAMBARAN UMUM KECAMATAN MODO 1. Tugas

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL EFEKTIFITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh IFRIANTO S. RAHMAN NIM. 271411048 Telah diperiksa dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN GEDEBAGE 2.1.1. TUGAS POKOK Tugas Pokok Kecamatan Gedebage mengacu kepada Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah : Efektivitas Pelayanan Publik di Kecamatan Singkil Kota Manado (Studi tentang Pelayanan Pembuatan Akte Jual Beli dan Legalisir Surat surat Keterangan di Kecamatan Singkil Kota Manado) Oleh Ivana Sandra

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara harus memiliki Good Governance (Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik). Untuk mencapai Good Governance tersebut harus dimulai dari terwujudnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP IKHTISAR EKSEKUTIF Tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2011-2015 adalah: 1. Untuk mewujudkan tertib administrasi di seluruh bidang sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Kecamatan Bukit Batu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Luas wialyah

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi PEMERINTAHAN DAERAH Harsanto Nursadi Beberapa Ketentuan Umum Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha. BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Letak Geografis Kelurahan Tanjung Sari Kelurahan Tanjung Sari termasuk wilayah Kecamatan Medan Selayang Provinsi Sumatera Utara. Luas

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Barat Wilayah administrasi Kecamatan Bogor Barat hingga akhir Desember 2008 yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00

Lebih terperinci

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN PROFILE KECAMATAN PANGKALAN GAMBARAN UMUM ORGANISASI Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN MASYARAKAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

Sesuai dengan Tugas Pokok Camat tersebut di atas, Camat mempunyai Fungsi sebagai berikut :

Sesuai dengan Tugas Pokok Camat tersebut di atas, Camat mempunyai Fungsi sebagai berikut : Kecamatan Porsea Kecamatan Porsea Kecamatan Porsea terletak di Pinggiran Danau Toba dan berada di Kaki Gunung Bukit Barisan yang terdiri dari 14 Desa dan 3 Kelurahan dan 47 dusun/lingkungan dengan luas

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAYANAN BERBASIS ELEKTRONIK DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO Dalam bab ini akan di jabarkan mengenai gambaran umum Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga dan gambaran perempuan miskin yang ada di Kelurahan Kumpulrejo. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik (public service) merupakan salah satu perwujudan dari fungsi pada aparatur negara sebagai abdi masyarakat, pelayanan publik dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk 48 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk Desa Cimanuk pada awalnya dibuka pada tahun 1995 yang pada saat itu Desa Cimanuk dipimpin Kepala Desa pertama yaitu Bapak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR CAMAT SIANTAR TIMUR Ir.JP. MANGAPUL SITANGGANG NIP.196501051998031002 SEKCAM ARRI SUASWANDHY SEMBIRING, S.STP NIP.198304292061121001 KASUBAG. KEPEGAWAIAN TETTY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA K E C A M A T A N 1/16/2010 3:09 PM. Qanun tentang Kecamatan QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA K E C A M A T A N 1/16/2010 3:09 PM. Qanun tentang Kecamatan QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG Qanun Tahun 2008 Qanun tentang Kecamatan LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 1 QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG K E C A M A T A N DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta 4.1.1 Transformasi atau Penyampaian Informasi Dalam Pelayanan

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato. - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato. - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian a. Letak Geografis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Secara administratif, Desa Tunas Harapan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kualitas dan kuantitas pelayanan merupakan bagian yang menentukan dari keberhasilan perekonomian dan kesejahteraan bangsa pada umumnya. Pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN. Prinsip prinsip dari visi diatas adalah :

A. PENDAHULUAN. Prinsip prinsip dari visi diatas adalah : Lampiran : Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 503/ / KPPTSP / 2016 Tanggal : 20 Juli 2016 A. PENDAHULUAN 1. VISI Visi berkaitan dengan pandangan

Lebih terperinci

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL LAPORAN I K M SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax

Lebih terperinci

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Garut GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Garut GAMBARAN UMUM ORGANISASI GAMBARAN UMUM ORGANISASI Berdasarkan kondisi riil saat ini yang merupakan potensi dan modal dasar bagi Kantor PPTSP adalah Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 25 Tahun Tahun 2008 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA DESA MENES PERATURAN DESA MENES NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA MENES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MENES Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) kecamatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja pelayanan publik pada Dinas

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TI BAN SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung : BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Kecamatan Cangkuang berdiri pada 22 Oktober 2003 yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Banjaran, berikut pengisian jabatan strukturalnya dan efektif eksistensinya telah

Lebih terperinci

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya da

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya da BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Pegawai mempunyai pikiran, dorongan perasaan,

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN - 1 - PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci