RATNA JUWITA ABSTRAK. Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Sikap
|
|
- Suhendra Kusumo
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP IBU MENGENAI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI(KIPI) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG KUTA KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013 RATNA JUWITA ABSTRAK Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap 15 orang ibu yang membawa bayinya untuk di imunisasi di dapatkan 10 orang ibu berpendidikan rendah (SD/SMP), 4 orang ibu berpendidikan sedang (SMU) dan 1 orang ibu berpendidikan tinggi (Diploma/S1) dan yang mengalami reaksi sampingan demam atau ruam kulit ringan setelah di imunisasi DPT-HB sebanyak 6 orang, BCG sebanyak 7 orang, dan Campak sebanyak 2 orang. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Ibu mengenai Kejadian kutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berumur 1-12 bulan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya sejumlah 107 responden yang di laksanakan pada tanggal 2 s/d 17 Juni Tehnik pengambilan sampel adalah purpusive sampling Dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisa dengan metode analisis statistik inferensial. Analisis ini menunjukkan bahwa Ada hubungan pendidikan dengan sikap ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,040) < α-value (0,05). Ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013, ditaandai dengan nilai p-value (0,002) < α-value (0,05). Ada hubungan dukungan keluarga dengan sikap ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013, ditaandai dengan nilai p-value (0,014) < α-value (0,05). Ada hubungan pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan sikap ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya. Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Sikap
2 PENDAHULUAN Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangungan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam menentukan derajat kesehatan suatu daerah. Anak-anak khususnya dibawah lima tahun adalah individu yang rentan terhadap berbagai penyakit. Setiap tahunnya 12 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. Dari seluruh kematian tersebut 70% meninggal karena pneumonia, diare, campak dan malnutrisi (Depkes, 2009). Angka kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi jika di bandingkan dengan Negara-negara di ASEAN. Angka kematian Bayi (AKB) secara nasional sebesar 246/ kelahiran hidup. Sementara di Provinsi Aceh sebesar 23/100 kelahiran hidup. Hal ini menunjukan bahwa AKB di Provinsi Aceh tahun 2011 masih cukup tinggi (Yulizar, 2012). Penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah Infeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA) sebanyak 37%, dan 50% kematian bayi dan balita berkaitan dengan masalah kekurangan gizi. 13% penyebab lainnya adalah penyakit yang dapat di cegah melalui imunisasi seperti campak dan TBC. Jika program imunisasi dilaksanakan dengan baik dan menyuluruh maka keefektifitas imunisasi dapat dicapai secara maksimal, dan akan berpengaruh terhadap angka kematian Bayi (Kompas, 2009). Sistem kesehatan Nasional Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dasar utama pelayan kesehatan bidang preventif merupakan prioritas. pada tahun 1974 cakupan imunisasi baru mencapai 5% dan setelah dilaksanakannya imunisasi global yang di sebut extended program on immunization (EPI) cakupan terus meningkat dan hampir setiap tahun minimal anak terhindar dari kecacatan namun demikian, masih ada salah satu dari empat orang anak yang belum mendapatkan imunisasi dan dua juta anak meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (Ranuh dkk, 2008). Program imunisasi adalah bagian dari pelayanan kesehatan dasar. Program ini juga merupakan bagian upaya mempercepat pemutusan mata rantai penularan PD3I (Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi) dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan PD3I dilakukan melalui kegiatan PIN (Pekan Imunisasi Nasional), imunisasi TT 5 dosis pada wanita usia subur (WUS), serta penganggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah degan imunisasi khususnya campak (Depkes RI, 2009). Imunisasi bertujuan untuk melindungi individu dan masyarakat terhadap serangan penyakit infeksi dengan menggunakan vaksin yang aman, namun sebagian orang dapat mengalami reaksi setelah imunisasi yang bersifat ringan (demam), kejang dan kelumpuhan. Pada beberapa kasus reaksi disebabkan oleh vaksin. Pada kasus lain penyebabnya adalah kesalahan pemberian vaksin, tetapi sebagian besar umumnya tidak berhubungan dengan vaksin akan tetapi berhubungan dengan cara penyuntikan, dan proses penyimpanan vaksin. Reaksi setelah imunisasi dapat menimbulkan sikap menolak dari masyarakat untuk pemberian imunisasi berikut, sehingga anak tersebut akan rentan terhadap
3 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk itu pelaporan KIPI yang cepat dan tepat diikuti dengan tindak lanjut yang benar dapat membantu pelaksanaan program mengatasi masalah dilapangan sehingga masyarakat tidak resah dan tetap mendukung program imunisasi (Ranuh dkk, 2008). Di Indonesia sendiri KIPI yang paling serius pada anak adalah reaksi anafilaksis, angka kejadian anafilaksis pada DPT diperkirakan 2 dalam dosis, tetapi yang benar-benar reaksi anafilatik hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. Anak yang lebih besar dan orang dewasa lebih banyak mengalami sincope segera atau lambat. Episodehipotonikhiporesponsif juga tidak jarang terjadi, secara umum dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi (Ranuh dkk, 2008). Kasus KIPI Polio berat dapat terjadi pada 1/ juta dosis Vaksin, sedangkan kasus KIPI Hepatitis B pada anak dapat berupa demam ringan sampai sedang terjadi 1/14 Dosis Vaksin, dan pada orang dewasa 1/100 Dosis. kasus KIPI Campak berupa demam terjadi 1/6 Dosis yang terjadi pada 20% anak, ruam kulit ringan 1/20 Dosis yang terjadi pada 24% anak, kejang yang di sebabkan demam 1/300 Dosis. Reaksi alergi serius 1/ Dosis, dan efek samping berat berupa ensefalopati terjadi pada 1 diantara 2 juta Dosis Vaksin Campak. ( Maghfiroh, 2011 ). Kebanyakan anak menderita panas setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi itu adalah hal yang wajar, namun sering kali ibu-ibu tegang, cemas dan khawatir apalagi kalau timbul bengkak di bekas tempat suntikan. Untuk anak yang memiliki riwayat kejang demam,imunisasi DPT tetap aman dan tidak membahayakan. Adapun penyebab kecemasan ibu di karenakan pemberitaan miring tentang efek samping imunisasi (Antono, 2011). Peran seorang ibu pada program imunisasi sangat penting karena pengetahuan tentang imunisasi sangat diperlukan dalam pelaksanann imunisasi (Tawi, 2008). Hasil cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2012 adalah HB-0, 66.7%, BCG,89.1%, Polio 1, 89.3%, DPT/HB(1), 84.5%, Polio(2), 85.6%, DPT/HB(2), 83.3%, Polio(3), 81.0%, DPT/HB(3), 78.6%, Polio(4), 81.4%, dan Campak, 81.4%. Sedangkan hasil cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Blang Kuta pada tahun 2012 adalah HB-0, 72.9%, BCG, 82.7%, Polio(1), 82.7%, DPT/HB(1), 79.6%, Polio(2), 79.6%, DPT/HB(2), 79.6%, Polio(3), 79.6%, DPT/HB(3), 80.4%, Polio(4), 80.4% dan Campak, 79.6%. Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap 15 orang ibu yang membawa bayinya untuk di imunisasi di dapatkan 10 orang ibu berpendidikan rendah (SD/SMP), 4 orang ibu berpendidikan sedang (SMU) dan 1 orang ibu berpendidikan tinggi (Diploma/S1) dan yang mengalami reaksi sampingan demam atau ruam kulit ringan setelah di imunisasi DPT-HB sebanyak 6 orang, BCG sebanyak 7 orang, dan Campak sebanyak 2 orang. Hampir semua ibu balita yang membawa anaknya keposyandu merasa cemas setelah mengimunisasikan anaknya. Ibu-ibu mengeluh dan khawatir karena anak anak demam setelah di imunisasi, dan terkadang terjadi bengkak pada area tempat penyuntikan, sehingga membuat orang tua resah dan enggan membawa anaknya untuk kembali mendapatkan imunisasi. hal ini dikarenakan orang tua tidak mengetahui efek samping/reaksi dari pemberian imunisasi itu sendiri. Dimana masih ada ibu-ibu yang dilarang oleh suami membawa bayinya
4 keposyandu untuk mendapatkan imunisasi Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa Saja Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun Tujuan Khusus a Mengetahui Hubungan Pendidikan Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun b Mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun c Mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun C. Manfaat Penulisan 1. Bagi Peneliti Hasil peneliti ini agar dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam penulisan Skripsi. 2. Bagi Masyarakat Sebagai bahan masukan dan informasi tentag kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) agar semakin banyak ibu-ibu membawa anaknya untuk di imunisasi dan ibu tidak merasa cemas lagi jika anaknya mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi 3. Bagi Tempat Penelitian Agar dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat khususnya tentang Imunisasi dan KIPI. D. Keaslian Penelitian Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Maghfiroh dengan judul Pengaruh Pelatihan terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Pada KIPI sederhana akibat reaksi Suntikan langsung Di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Perkalongan Tahun 2011, dengan populasi semua ibu yang mempunyai bayi 1-12 bulan yang berjumlah 511 responden, sampel diambil menggunakan simple random sampling dan didapat jumlah sampel sebanyak 60 responden. Perbedaan dalam penelitian ini adalah jumlah populasi dan sampel,
5 tempat dan waktu penelitian serta variable pendidikan dan dukungan keluarga. Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subjek penelitian yaitu ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama mengetahui Faktor- Faktor yang berhubungan dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berumur 1 12 bulan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya.adapun jumlah ibu-ibu yang mempunyai bayi pada bulan Januari tahun 2013 adalah berjumlah 107 responden. 2. Sampel Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah Purpusive Sampling. Sampel dicari dengan menggunakan rumus Slovin ( Umar, 2004 ) yaitu : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Di bulatkan menjadi 52 orang Keterangan : n : besar sampel N : besar populasi d : persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Besar sampel yang di tetapkan berjumlah 52 orang, dari 11 desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya, tiap desa yang mewakili sampel adalah sebagai berikut : 1. Desa babah krueng 7 orang 2. Desa Pohroh 3 orang 3. Desa Seunong 3 orang 4. Desa Blang Kuta 7 orang 5. Desa Alue Mee 4 orang 6. Desa Drien Tujoh 4 orang 7. Desa Alue Sane 4 orang 8. Desa Gahru 4 orang 9. Desa Lhok Pusong 4 orang 10. Desa Paya Pisang Klat 10 orang 11. Desa Cot Geurefai 2 orang Pemilihan sampel peneliti di dasarkan atas Kriteria Inklusi. Menurut Nursalam, 2008, kriteria iklusif adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau akan di teliti. Kriterianya adalah : a. Ibu yang mempunyai bayi 1-12 bulan yang telah mendapatkan imunisasi. b. Bisa baca tulis dan mengerti bahasa Indonesia. c. Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Blang Kuta. d. Bersedia menjadi responden. C. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta
6 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 2 s/d 17 Juni 2013 D. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan Kuisioner yang telah disusun dengan menjaring informasi yang ingin diketahui dan berdasarkan data Skunder yang diperoleh dari data Puskesmas Blang Kuta, sesuai dengan tujuan Penelitian, Variabel dan Kerangka Konsep. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisikan 21 pertanyaan yang sudah disusun secara terstruktur. Berdasarkan dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya. Untuk soal pernyataan disesuaikan dengan jenis pernyataan, jika menjawab soal dengan benar diberikan nilai 1 dan jika menjawab soal salah maka diberi nilai 0 dan untuk penilaian Sikap menggunakan Skala Likert, untuk pertanyaan positif, jika sangat setuju (SS) nilainya 5, setuju (S) nilainya 4, ragu-ragu (RR) nilainya 3, tidak setuju (TS) nilainya 2 dan jika sangat tidak setuju (STS) nilainya 1. Dan untuk pertanyaan negatif, jika sangat sangat setuju (SS) nilainya 1, setuju (S) nilainya 2, ragu-ragu (RR) nilainya 3, tidak setuju (TS) nilainya 4 dan sangat tidak setuju (STS) nilainya F. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data a. Editing Kegiatan memeriksa datadata dan melakukan pengelompokan data yang telah terkumpul b. Coding Memberi kode-kode tertentu kepada masing-masing katagori c. Transfering Proses pemindahan data coding kedalam bentuk table d. Tabulating Merupakan data yang berdasarkan katagori yang telah dibuat dan selanjutnya masingmasing dimasukan kedalam table distribusi frekuensi 2. Analisa data a. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa hanya menghasilkan distribusi dari tiap variable (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya data dimasukkan dalam tabel data frekuensi, analisis ini menggunakan rumus sebagai berikut: f P x100% n Keterangan : P = Persentase f = frekuensi yang diamati n = jumlah responden yang menjadi sampel (Budiarto, 2004) b. Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variable-variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variable terkait. Analisa data yang digunakan adalah tabel silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Khi Kuadrat (Chi-Square) pada tingkat
7 kemaknaan 95% (p < 0,05) sehingga dapat diketahui ada tidaknya hubungan yang bermakna secara statistik menggunakan program SPSS for windows very Melalui perhitungan Khi Kuadrat (Chi-square) tes selanjutnya ditarik kesimpulan bila P lebih kecil dari alpha (P < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara variable dependen dan independen dan jika P lebih besar dari alpha (P > 0.05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara variable dependen dan independen. Aturan yang berlaku untuk uji Khi Kuadrat (Chi-square), untuk program komputerisasi seperti SPSS adalah sebagai berikut : 1) Bila pada tabel contingency 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Fisher Exact Test. 2) Bia pada tabel Contingency 2x2 tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Continuity Correction. 3) Bila tabel Contingency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan lain-lain, maka hasil yang digunakan adalah Pearson Chi- Square. 4) Bila pada tabel Contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi harapan (e) kurang dari 5, maka akan dilakukan meger sehingga menjadi table Contingency 2x2. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan pada tanggal 2 s/d 17 juni 2013 tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya, maka di dapatkan hasil sebagai berikut : 1. Analisa univariat a. Tingkat Pendidikan Table 4.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kab. Pidie Jaya Tahun 2013 No Pendidikan f % 1 Tinggi 5 9,6 2 Menengah 20 38,5 3 Dasar 27 51,9 Jumlah Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 52 responden ternyata sebagian besar Berpendidikan Dasar yaitu sebanyak 27 responden (51,9%). b. Tingkat Pengetahuan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten,Pidie Jaya Tahun 2013 No Pengetahuan f % 1 Tinggi 9 17,3 2 Sedang 18 34,6 3 Rendah 25 48,1 Jumlah Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 52 responden ternyata
8 sebagian besar Berpengetahuan Rendah yaitu sebanyak 25 responden (48,1%). c. Dukungan Keluarga Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten,Pidie Jaya Tahun 2013 No Dukungan Keluarga f % 1 Mendukung 22 42,3 2 Tidak mendukung 30 57,7 Jumlah Dari table 4.3 menunjukan bahwa dari 52 responden ternyata sebagian besar tidak mendapat Dukungan Keluarga yaitu sebanyak 30 responden (57,7%). d. Sikap Ibu Mengenai KIPI Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten,Pidie Jaya Tahun 2013 No Sikap Ibu Mengenai KIPI f % 1 Positif 24 46,2 2 Negatif 28 53,8 Jumlah Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 52 responden ternyata sebagian besar Bersikap negatif terhadap KIPI yaitu sebanyak 28 responden (53,8%). 2. Analisa Bivariat a. Hubungan Pendidikan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Tabel 4.5 Hubungan Pendidikan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Pendi Sikap Ibu Jumlah p-value dikan Mengenai KIPI Positif Negatif f % f % f % Tinggi Mene ngah ,040 Dasar 11 40, , Juml ah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua responden yang Berpendidikan Tinggi yaitu sebanyak 5 responden (100%), Bersikap positif terhadap KIPI, sementara 20 responden yang Berpendidikan Menengah hanya 8 responden (40%) yang mempunyai Sikap positif terhadap KIPI, sementara 12 responden lainnya (60%) Bersikap negatif terhadap KIPI dan responden yang Berpendidikan Dasar sebanyak 27 responden, hanya 11 responden (40,7%) yang Bersikap positif terhadap KIPI dan yang lainnya 16 responden (59,3%) Bersikap negatif terhadap KIPI. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi - square test juga mengatakan bahwa nilai P = 0,040 < 0,05 hal ini berarti ada Hubungan Pendidikan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI.
9 b. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 Peng etahu an Sikap Ibu Mengenai KIPI Jum lah Positif Negatif f % f % f % Tinggi 8 88,9 1 11, Sedang 10 55,6 8 44, Rendah Jumlah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 9 responden yang Berpengetahuan Tinggi, 8 responden (88,9%) mempunyai Sikap positif terhadap KIPI dan yang hanya 1 responden (11,2%) bersikap negatif terhadap KIPI sementara 18 responden yang Berpengetahuan Sedang hanya 10 responden (56,6%) mempunyai Sikap positif terhadap KIPI dan hanya 8 responden (44,6%) Bersikap negatif terhadap KIPI. Dan dari 25 responden yang Berpengetahuan Rendah, 6 repsonden (24%) Bersikap positif terhadap KIPI dan 19 responden ( 76% ) Bersikap negatif terhadap KIPI. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi - square test mengatakan bahwa nilai P = 0,002 < 0,05. hal ini menunjukkan bahwa ada Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI. c. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu Megenai KIPI p val ue 0,0 02 Tabel 4.7 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kec.Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 Dukung an Keluarg a Sikap Ibu Mengenai KIPI Jumla h Positif Negatif f % f % f % p value Mendu kung 15 68,2 7 31, ,014 Tdk Men dukung Jumlah Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 22 responden yang mendapat Dukungan Keluarga 15 responden (68,2%) Bersikap positif terhadap KIPI dan 7 responden yang tidak mendapat Dukungan Keluarga (31,8%) Bersikap negatif terhadap KIPI, dari 30 responden yang tidak mendapat Dukungan Keluarga 9 responden (30%) Bersikap positif terhadap KIPI dari 21 responden (70%) Bersikap negatif terhadap KIPI. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi - square test mengatakan nilai P = 0,014 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data mengenai Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu Mengenai KIPI Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013.
10 1. Hubungan Pendidikan Dengan Sikap Ibu mengenai Tingkat Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan Tinggi akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidikan dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses penyampaian bahan-bahan / materi pendidikan pada sasaran pendidik (anak didik) guna mencapai perubahan tingkah laku / tujuan (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ari Chandra Herawati (2007), tentang hubungan pengetahuan, pendidikan dan dukungan keluarga dengan status Imunisasi Dasar pada Usia siatas 9 bulan sampai 2 tahun di Desa Negla Wilayah Kerja Puskesmas Bojongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, pendidikan dan dukungan keluarga mempengaruhi sikap ibu terhadap KIPI. Nilai p-value yang diperoleh adalah p=0,002 (p < 0,01). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia Insani (2009) yang berjudul Hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi imunisasi DPT dan karakteristik ibu dan bayi dengan motivasi ibu terhadap Imunisasi selanjutnya di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggung Harjo Kecamatan Grobongan Kabupaten Jawa Tengah, mengatakan bahwa ibu yang mempunyai pendidikan tinggi cenderung melakukan pemberian imunisasi DPT lanjutan, karena kesadaran ibu mengenai pemberian imunisasi sudah cukup baik. Penelitian yang dilakukan oleh Nurani Safitri (2011) tentang pengaruh pendidikan, dukungan keluarga dan pengalaman terhadap sikap Ibu mengenai KIPI. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan, dukungan keluarga dan pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0 5 tahun. Nilai p-value 0,000 (p < 0,01). Menurut asumsi peneliti, responden yang memiliki Tingkat Pendidikan Tinggi cenderung Bersikap positif terhadap KIPI meskipun pada pemberian imunisasi sebelumnya mengalami efek samping dari imunisasi yang disebut dengan KIPI. Pada penelitian ini ditemukan masalah yaitu ibu yang memiliki pendidikan menengah terdapat 12 responden yang negatif terhadap KIPI, hal tersebut dikarenakan terpengaruh dari faktor lain yaitu dukungan keluarga yang negatif terhadap KIPI. 2. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu mengenai Menurut Notoatmodjo (2003) Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang mempengaruhi terhadap tindakan yang dilakukan. Pengetahuan seseorang tidak secara mutlak dipengaruhi oleh pendidikan karena pengetahuan dapat juga diperoleh dari pengalaman masa lalu, namun tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami informasi yang diterima yang kemudian menjadi dipahami. Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni,
11 indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Penelitian Aulia Insani (2009) semakin baik tingkat pengetahuan seseorang maka semakin mudah memahami informasi yang diberikan tenaga kesehatan mengenai efek samping imunisasi, sehingga responden dengan senang hati membawa bayinya untuk dilakukan imunisasi selanjutnya. hal ini dinyatakan dengan nilai p-value 0,002. Penelitian yang dilakukan oleh Antono (2011) tentang hubungan antara pengetahuan ibu bayi tentang reaksi KIPI DPT/HB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu rendah mengenai KIPI. Nilai p-value 0,003 (p < 0,01). Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa pengetahuan ibu berhubungan dengan sikap ibu mengenai kejadian ikutan pasca imunisasi. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada ibu yang pengetahuan tinggi terdapat 1 responden yang negatif sedangkan pada ibu yang berpengetahuan rendah terdapat 6 ibu yang bersikap positif terhadap KIPI, hal tersebut dikarenakan oleh pengetahuan ibu hanya sebatas memahami saja, tidak mengaplikasikan apa yang ibu ketahui mengenai KIPI. 3. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Sikap Ibu mengenai KIPI Menurut Fridman dalam (Sudiharto, 2007), Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberi pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku international, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyaakat. (Sudiharto, 2007). Hasil penelitian Nurjanah (2011) menyebutkan bahwa Dukungan Keluarga sangat mempengaruhi terhadap pemberian imunisasi selajutnya. Hal ini dikarenakan pendidikan dan pengetahuan keluarga cenderung menengah ke bawah, keluarga sangat berpengaruh pada proses pemberian imunisasi dinyatakan dengan nilai p-value 0,0003. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mila Sulistyaningrum (2006), tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga tentang imunisasi campak dengan perilaku pemberian imunisasi campak pada bayi di desa Lipursari Leksono Wonosobo Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga mempengaruhi perilaku ibu dalam mengimunisasi bayinya. Nilai p-value yang diperoleh adalah p=0,002 (p < 0,01). Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan sikap KIPI. Pada penelitian ini ditemukan masalah yaitu pada ibu yang mendapat dukungan keluarga
12 terdapat 7 responden yang bersikap negatif terhadap KIPI, hal tersebut dikarenakan ibu mendapat dukungan dari keluarga akan tetapi pengetahuan ibu kurang mengenai KIPI. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakuka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : d Adanya hubungan Pendidikan dengan Sikap Ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun e Adanya hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun f Adanya hubungan Dukungan Keluarga dengan Sikap Ibu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun B. Saran 1. Bagi Peneliti Hasil peneliti ini agar dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam penulisan Skripsi. 2. Bagi Masyarakat Sebagai bahan masukan dan informasi tentag kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) agar semakin banyak ibu-ibu membawa anaknya untuk di munisasi dan ibu tidak merasa cemas lagi jika anaknya mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi 3. Bagi Tempat Penelitian Agar dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat khususnya tentang Imunisasi dan KIPI. DAFTAR PUSTAKA Azwar, s, (2008), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta Pustaka Pelajar Offset. Arikunto, S (2006), Manajemen penelitian, Rineka Cipta Jakarta Ari Chandra Herawati, (2007), Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar Pada Usia Diatas 9 Bulan Sampai 2 Tahun Di Desa Negla Wilayah Kerja Puskesmas Bojongan Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Cirebon : S1 Kep.STIkes Cirebon. Antono, dkk, (2011), Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Reaksi KIPI DPT/HB Combo dengan Kecemasan ibu sebelum melaksanakan Imunisasi di Polindes Desa Karang Reja Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kediri, Mang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Jurusan Kebidanan Karya Tulis Ilmiah. Ami, (2006), Edisi 2 Pembawa Pesan Kesehatan Budianto, E (2002). Biostatistik untuk kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Jakarta EGC. Depkes RI, (2000), Pedoman Teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin, Depkes, Jakarta, (2009), Buku Kesehatan Ibu dan Anak dan Jica (Japan Internasional Cooperation Agency) Depkes RI Jakarta, (2005), Petunjuk Pelaksanaan Pekan Imunisasi Subnasional,Depkes Jakarta, (2001), Modul Latihan Penyuntikan Yang Aman (Injection Safety dan Imunisasi dan vaksinasi, Yogyakarta : Nulia Medika
13 Efendi, N, (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2 Jakarta EGC.s Hariweni, (2008), Pengetahuan, sikap dan prilaku ibu bekerja dan tidak bekerja tentang stimulus pada pengasuh anak balita, Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Medan, Press, Universitas Sumatera Utara. Hidayat AA, Alimul (2009), Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa data, Salemba Medika Jakarta Insani, Aulia, 2009, Hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan sikap ibu mengenai efek samping imunisasi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Kartjadi,(2005), Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat,LIPI Jakarta. Kisman, Ghufron, (2011), Ilmu Kesehatan Masyarakat. Blogspon.com (dikutip tanggal 13 April 2012) Mila Sulistyaningrum,(2006). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Dengan Prilaku Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi D Desa Lipursari Leksono Wonosobo Yoyagkarta : STIkes Aisyiyah. Maghfiroh, (2011), Pengaruh Pelatihan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pada Tatalaksana KIPI Sederhana Akibat Reaksi Suntikan Langsung Di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Unimus.ac.id. (dikutip tanggal 18 April 2013) Nurjanah, 2011, Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu mengenai KIPI pada anak usia 0 24 bulan. Universitas Sumatera Utara. Tjandra, Hs, (2004), Koleksi motivasi untuk karier dan kehidupan yang lebih baik, Elex Media Komputindo, Jakarta Media Yulizar, (2012), Profile Kesehatan Aceh : Banda Aceh. Notoatmodjo, S (2007), Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Pt, Rineka Cipta, Jakarta (2003) ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, (2005), Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat,Rineka Cipta,Jakarta Nursalam, (2009). Manajemen Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya Ranuh, dkk, (2008) Pedoman Imunisasi Indonesia Jakarta Badan Penerbit Idai Soedjatmiko, (2009), Imunisasi Penting Untuk Mencegah Penyakit Berbahaya. tanggal 26 desember 2009 Sudarmanto (2008), Petunjuk Praktis Imunisasi, Trubus Agriwidya Jakarta Surinah, (2001), Buku Pintar Merawat Bayi 0 12 Bulan, PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Sudirharto,(2007), Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Kulturan, Jakarta EGC Tirtaharjo, (2005), Pengantar Pendidikan,Rineka Cipta Jakartas Tawi, M, (2009), Imunisasi dan Faktor yang Mempengaruhinya (http;//syehsceh wordpress.com) tanggal 12 mei 2009 Widhy Yulidistira, (2010) Pedoman Tatalaksana Medik Kipi Bagi Petugas Kesehatan, dr widhy, blogspot.com, Bandung (Dikutip tanggal 13 April 2012) Unicef Depkes RI (2009), Buku Pedoman Imunisasi Tetanus pada wanita subur Proverawati dan andhini, (2010), Imunisasi dan Vaksinasi,Yoyagkarta ; Nuha Medika
BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangungan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, KIPI
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI DESA BULUMARGI KECAMATAN BABAT LAMONGAN Dian Nurafifah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. WHO 2010 mencatat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA Universitas Sebelas Maret Surakarta Pendahuluan: Tujuan:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUMON KECAMATAN TRUMON KABUPATEN ACEH SELATAN Cut Septiana Elvandari
Lebih terperinci: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Suyati, Maya Yuni Hariyanti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit dengan melakukan vaksinasi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan atau hasil tahu seseorang dan terjadi terhadap objek melalui indra yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN Meilani Yudi Arini ABSTRAK Pemberian imunisasi pada bayi dan anak
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR
PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 Irawan Danismaya, S.Kp.,M.Kep Sekolah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG Zuraini Rukayana Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI
SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program pencegahan dan pemberantasan penyakit, yang salah satu sasarannya untuk mencapai Universal Child
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016 Ririn Widyastuti Poltekkes Kemenkes Kupang Program Studi Kebidanan Email: ririenwidyastuti@gmail.com
Lebih terperinciIke Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 126-130 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI DPT COMBO DENGAN KEJADIAN DEMAM PADA BAYI USIA 2-12 BULAN DI BPS YULIANTI AMD KEB KELURAHAN TALANG
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR RACHMADY Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Latar belakang : Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita adalah masa bayi dan kanak-kanak yang tumbuh kembangnya mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan berkembang sesuai dengan bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No 36 Tahun 2009, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal bagi
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciRomy Wahyuny*, Linda Fadila**
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fangidae a,c, Elisabeth Herwanti b, Maria Y. Bina c a Mahasiswa S-1 Prodi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU USIA 45-50 TAHUN DI KEMUKIMAN BEBESEN KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 YANTINA YUSMIKA ZASRI Mahasiswi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasan selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksud imunisasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah diketahui bahwa terdapat dua jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi pasif adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif. Sedangkan
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013 Nurjanatun Naimah 1, Istichomah 2, Meyliya Qudriani 3 D III Kebidanan Politeknik
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS Wiwin Hindriyawati 1, Rosalina 2,Wahyuni 2 INTISARI Latar Belakang: Prevalensi
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap
16 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Pasangan Suami Isteri (PASUTRI). Semua pasangan suami isteri mendambakan kehadiran anak ditengah-tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP Rety Bolly 1, Maryam Jamaluddin 2, St. Nurbaya 3 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Roziana Nur Solihah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar belakang :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari
Lebih terperincisangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam merupakan salah satu keluhan utama yang disampaikan para ibu saat membawa anaknya ke tempat pelayanan kesehatan. Demam pada umumnya tidak berbahaya, namun bila
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN
i HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Gita Ria Utami 201410104285
Lebih terperinciSagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PEKERJAAN, KEPERCAYAAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BATITA DI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK SELATAN Chandra 1 & Yateri 2 Universitas
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN 1) 2) 3) Oleh; Fitriani 1), Suryani 2), Akhmad Khairun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi,
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL TETY RINA ARITONANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR Muhammad Mijwad Luthfi ¹ ), Sugihartiningsih 2) DIII Keperawatan, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta luthfimijwad@yahoo.co.id
Lebih terperinciJurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika
S E K O L A H T I NG G I I L M U SY EDZ N A SA I K E S E H AT A N T I K A Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika http://syedzasaintika.ac.id/jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2016 HUBUNGAN
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang
BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama dan dalam melaksanakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), imunisasi merupakan salah
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciEka Fauzia Laila ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-2 TAHUN DI KELURAHAN BENTENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI Eka Fauzia Laila ABSTRAK AKB dan AKABA di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia Sehat 2015 telah dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mempunyai misi yang sangat ideal, yaitu masyarakat Indonesia penduduknya hidup dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciAnalisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur Analysis of Factors Associated with Low Visits (K4) Pregnant Women in Health Center Bambu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada balita dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat antibodi untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH KHAIRUNNISAK Mahasiswi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciJurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN, STATUS IMUNISASI DAN KEBERADAAN PEROKOK DALAM RUMAH DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR AGUSSALIM 1 1 Tenaga
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE. TAHUN 2013 Nurbaiti Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda
Lebih terperinciVolume II Nomor 1, Januari 2011 ISSN:
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG REAKSI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DPT/HB COMBO DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM MELAKSANAKAN IMUNISASI DI POLINDES DESA KARANGREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati*) Frida Cahyaningrum*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015
Ns. Apriza, M.Kep EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015 Ns. Apriza, M.Kep Dosen S1 Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Tri Handiyah C*, Ilkafah**, Cucuk Rahmadi***......ABSTRAK.......
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012 OVA SATYA Mahasiswi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh INTISARI Berdasarkan data membuktikan ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian vaksin, tetapi sebagian besar umumnya tidak berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi bertujuan untuk melindungi individu dan masyarakat terhadap serangan penyakit infeksi dengan menggunakan vaksin yang aman, namun sebagian orang dapat mengalami
Lebih terperinciSTUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT
STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT Bernadeth Rante Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Abstrak : Masalah gizi semula dianggap
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinci2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B
KUESIONER Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung. Identitas responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : 4.
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN KARAKTERISTIK KEJADIAN LUAR BIASA CAMPAK PADA SALAH SATU DESA DI KABUPATEN PESAWARAN PROPINSI LAMPUNG Nurlaila*, Nur Hanna* Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Indonesia merupakan
Lebih terperinciWAHYU SIFA Mahasiswi D-VI Kebidanan STIkes Ubudiyah Banda Aceh
jurnal kesehatan HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKONGAN TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013 WAHYU SIFA Mahasiswi D-VI
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008
11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN TIPAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KOTA SUKABUMI Nuur Octascriptiriani Rosdianto ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.7. LATAR BELAKANG Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on Immunization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT-HB 44 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012 Anggrita Sari Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS Mestuti Hadi AKBID Mardi Rahayu Kudus ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan imunisasi yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terlaksana di Indonesia dimulai tahun 1956. Melalui program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan Milenium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinci