BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM EDISI V

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM EDISI V"

Transkripsi

1 BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM EDISI V SPESIKASI: 1. Ukuran : 21 x 27, 5 cm (tertutup) 2. Jumlah halaman : 3039 halaman + xxx 3. Tahun terbit : Nopember Editor : Aru W. Sudoyo, BambanG Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus : Simadibrata, Siti Setiati, 5. Daftar Isi: JILID I DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM 1. Pengembangan Ilmu dan Profesi Penyakit Dalam Samsuridjal Djauzi 2. Perkembangan Ilmu Penyakit Dalam sebagai Suatu Disiplin Ilmu Nurhay Abdurachman 3. Empati dalam Berkomunikasi Dokter-Pasien Samsuridjal Djauzi 4. Cost-effectiveness dalam praktik Ilmu Penyakit Dalam Supartondo 5. Masa Depan Ilmu Penyakit Dalam dan Spesialis Penyakit Dalam Slamet Suyono 6. Pendekatan Holistik di Bidang Ilmu Penyakit Dalam H.M.S.Markum, E.Mudjaddid 7. Evidence Based Medicine Zubairi Djoerban 8. Catatan Medik Berdasarkan Masalah (POMR) Lukman H. Makmun 9. Anamnesis Bambang Setiyohadi 10. Pemeriksaan Fisis Umum Bambang Setiyohadi, Imam Subekti 1

2 11. Pemeriksaan Fisis Dada dan Paru Cleopas Martin Rumende 12. Pemeriksaan Fisis Jantung Lukman H. Makmun, Nurhay Abddurachman 13. Pemeriksaan Abdomen, Urogenital dan Anorektal Marcellus Simadibrata K. 14. Dasar-Dasar Nutrisi Klinik pada Proses Penyembuhan Penyakit Daldiyono, Ari F. Syam 15. Nutrisi Enteral Marcellus Simadibrata K. 16. Nutrisi Perenteral: Cara Pemilihan Kapan dan Bagaimana Imam Subekti 17. Genetika Medik dan Biologi Molekular Bambang Setiyohadi, Nyoman Gde Suryadhana 18. Psikoneuro Imunoendokrinologi E.Mudjaddid, Hamzah Shatri, R. Putranto 19. Dasar-dasar Farmakologi Klinik Nafrialdi 20. Masalah Kesehatan Akibat Alkohol dan Merokok Budiman 21. Kesehatan Remaja Bambang Setiyohadi 22. Kesehatan Perempuan Siti Setiati, Purwita W. Laksmi 23. Kesehatan Keluarga Bambang Setiyohadi 24. Dasar-dasar Penyakit Akibat Kerja Teguh H. Karjadi, Samsuridjal Djauzi KEGAWATDARURATAN MEDIK 25. Terapi Oksigen Anna Uyainah Z. N. 26. Dukungan Ventilator Mekanik Ceva W. Pitoyo, Zulkifli Amin 27. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Parlindungan Siregar 28. Gangguan Keseimbangan Asam Basa Bambang Setiyohadi, Simon Salim 2

3 29. Dukungan Nutrisi pada Penyakit Kritis Arif Mansjoer, Marcellus Simadibrata K. 30. Rehidrasi Soebagyo Loehoeri, Moefrodi Wirjoatmodjo 31. Penatalaksanaan Umum Koma Budiman 32. Sinkop Kasim Rasjidi, Sally Aman Nasution 33. Gagal Napas Akut Zulkifli Amin, Johanes Purwoto 34. Resusitasi Kardio-Pulmoner Junus Alkatiri, Syakib Bakri 35. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) Zulkifli Amin, Johanes Purwoto 36. Syok Hipovolemik Ika Prasetya Wijaya 37. Syok Kardiogenik Idrus Alwi, Sally Aman Nasution 38. Penatalaksanaan Syok Septik Khie Chen, Herdiman T. Pohan 39. Renjatan Anafilaktik Iris Rengganis, Heru Sundaru, Nanang Sukmana, Dina Mahdi 40. Kegagalan Multi Organ (Disfungsi Organ Multipel) Aryanto Suwondo 41. Sindrom Termal dan Sengatan Listrik Budiman 42. Sengatan serangga Budiman 43. Penatalaksanaan Keracunan Bisa Kalajengking Djoni Djunaedi 44. Penatalaksanaan Gigitan Ular Berbisa Djoni Djunaedi 45. Intoksikasi Narkotika (Opiat) Nanang Sukmana 46. Keracunan Bahan Kimia, Obat dan Makanan Widayat Djoko, Djoko Widodo 47. Hemoptisis Ceva W. Pitoyo 48. Penatalaksanaan Perdarahan Varises Esofagus Hernomo Kusumobroto 3

4 49. Ileus Paralitik Ali Djumhana, Ari F. Syam 50. Trombosis Arterial Tungkai Akut Murnizal Dahlan 51. Diagnosis dan Penatalaksanaan Sindrom Lisis Tumor Zakifman Jack 52. Kegawatan Onkologi dan Sindrom Paraneoplastik Aru W. Sudoyo, Sugiyono Somoastro ALERGI IMUNOLOGI KLINIK 53. Imunologi Dasar Karnen Garna Baratawidjaja, Iris Rengganis 54. Prosedur Diagnostik Penyakit Alergi Azhar Tanjung, Evy Yunihastuti 55. Asma Bronkial Heru Sundaru, Sukamto 56. Alergi Obat Samsuridjal Djauzi, Heru Sundaru, Dina Mahdi, Nanang Sukmana 57. Rinosinusitis Alergi Heru Sundaru, Erwanto Budi Winulyo 58. Urtikaria dan Angiodema Ari Baskoro, Gatot Soegiarto, Chairul Effendi, P.G. Konthen 59. Alergi Makanan Iris Rengganis, Evy Yunihastuti 60. Penyakit kompleks Imun Edy Mart Salim, Nanang Sukmana 61. Respons Imun Infeksi HIV Tuti Parwati Merati, Samsuridjal Djauzi 62. Imunisasi Dewasa Erwanto Budi, Samsuridjal Djauzi 63. Vaskulitis Nanang Sukmana GASTROENTEROLOGI 64. Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal Dharmika Djojoningrat 4

5 65. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Pangestu Adi 66. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah (Hematokezia) dan Perdarahan Samar (Occult) Murdani Abdullah 67. Gangguan Motilitas Saluran Cerna Bagian Bawah Marcellus Simadibrata K. 68. Nyeri Abdomen Akut Daldiyono, Ari Fahrial Syam 69. Pemeriksaan Endoskopi Saluran Cerna Marcellus Simadibrata K. 70. Malabsorpsi Ari Fahrial Syam 71. Malnutrisi Ari Fahrial Syam 72. Penyakit Refluks Gastroesofageal Dadang Makmun 73. Akalasia HA. Fuad Bakry F. 74. Striktur/Stenosis Esofagus Marcellus Simadibrata K. 75. Tumor Esofagus. A. Abdurachman 76. Infeksi Helicobacter Pylori dan Penyakit Gastro-Duodenal A.Aziz Rani, Achmad Fauzi 77. Gastritis Hirlan 78. Tukak Gaster Pengarapen Tarigan 79. Tukak Doudenum H.A.M. Akil 80. Tumor Gaster Julius 81. Dispepsia Fungsional Dharmika Djojoningrat 82. Pendekatan Diagnostik Diare Kronik Marcellus Simadibrata K. 83. Penyakit Divertikular H.A.M.Akil 84. Polip Kolon H.A. Fuad Bakry F 5

6 85. Kolitis Infeksi Nizam Oesman 86. Tumor Kolorektal Murdhani Abdullah 87. Kolitis Radiasi Dadang Makmun 88. Irritable Bowel Syndrome Chudahman Manan, Ary Fahrial Syam 89. Inflammatory Bowel Disease Alur Diagnosis dan Pengobatannya di Indonesia Dharmika Djojoningrat 90. Pankreatitis Kronik Marcellus Simadibrata K. 91. Penyakit Tropik Infeksi Gastrointestinal Marcellus Simadibrata K., Ahmad Fauzi 92. Hemoroid Marcellus Simadibrata K. 93. Penyakit Vaskular Mesentrika Syadra Bardiman Rasyad 94. Diare Akut Marcellus Simadibrata K., Daldiyono HEPATOBILIER 95. Fisiologi dan Biokimiawi Hati Rifai Amirudin 96. Pendekatan Klinis pada Pasien Ikterus Ali Sulaiman 97. Kelainan Enzim pada Penyakit Hati Nurul Akbar 98. Hepatitis Viral Akut Andri Sanityoso 99. Hepatitis B Kronik Soewignjo Soemohardjo, Stephanus Gunawan 100. Hepatitis C Rino A.Gani 101. Sirosis Hati Siti Nurdjanah 102. Asites Hirlan 103. Koma Hepatik Nasrul Jubir 6

7 104. Sindrom Hepatorenal Poernomo Budi Setiawan, Hernomo Kusumobroto 105. Karsinoma Hati Unggul Budihusodo 106. Abses Hati Piogenik Nelly Tendean Wenas, B.J. Waleleng 107. Perlemakan Hati Non Alkoholik Irsan Hasan 108. Penyakit Hati pada Kehamilan Hariono Achmad 109. Hepatotoksisitas Imbas Obat Putut Bayupurnama 110. Hiperbilirubinemia Non Hemolitik Familial A. Fuad Bakry F Kolesistitis Pridady 112. Penyakit Batu Empedu Laurentius A. Lesmana 113. Tuberkulosis Peritoneal Lukman Hakim Zain 114. Pankreatitis Akut A. Nurman 115. Tumor Pankreas F. Soemanto Padmomartono 116. Tindakan Intervensi pada Penyakit Hati Agus Sudiro Waspodo 117. Biopsi Hati Agus Sudiro Waspodo 118. Transplantasi Hati Iswan A. Nusi GINJAL HIPERTENSI 119. Pemeriksaaan Penunjang pada Penyakit Ginjal Imam Effendi, H.M.S. Markum 120. Edema Patofisiologi dan Penanganannya Ian Effendi, Restu Pasaribu 121. Hematuria Lestariningsih 122. Proteinuria Lucky Aziza Bawazier 7

8 123. Sindrom Poliuria Shofa Chasani 124. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Parlindungan Siregar 125. Glomerulonefritis Wiguno Prodjosudjadi 126. Amyloidosis Ginjal M. Rachmat Soelaeman 127. Penyakit Ginjal Diabetik Harun Rasyid Lubis 128. Nefritis Lupus Lucky Aziza Bawazier, Dharmeizar, H.M.S. Markum 129. Nefropati IgA Idiopatik Enday Sukandar, Parlindungan Siregar 130. Nefritis Herediter Jodi Sidharta Loekman 131. Sindrom Nefrotik Wiguno Prodjosudjadi 132. Vaskulitis Renal Aida Lydia 133. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa Enday Sukandar 134. Penyakit Tubulointerstisial I Gde Raka Widiana 135. Batu Saluran Kemih Mochammad Sja bani 136. Penyakit Ginjal dan Kehamilan Jose Roesma 137. Penyakit Ginjal Kronik Ketut Suwitra 138. Gagal Ginjal Akut H.M.S. Markum 139. Hemodialisis J. Pudji Rahardjo, Endang Susalit, Suhardjono 140. Dialisis Peritoneal Imam Parsudi, Parlindungan Siregar, Rully M.A Roesli 141. Terapi Pengganti Ginjal Berkesinambungan (CRRT) Rully M.A. Roesli 142. Transplantasi Ginjal Endang Susalit 8

9 143. Hipertensi Esensial Mohammad Yogiantoro 144. Hipertensi pada Penyakit Ginjal Agus Tessy 145. Hipertensi Renovaskular Syakib Bakri 146. Hiperaldosteronisme Primer Ginova Nainggolan 147. Feokromositoma Imam Effendi 148. Hipertensi pada Kehamilan Suhardjono 149. Krisis Hipertensi Jose Roesma JILID II HEMATOLOGI 150. Hemopoiesis Soebandiri 151. Pendekatan Terhadap Pasien Anemia I Made Bhakta 152. Anemia Aplastik Aru W.Sudoyo, Hans Salonder 153. Anemia Defiensi Besi I Made Bakta, Ketut Suega, Tjokorda Gde Dharmayuda 154. Anemia pada Penyakit Kronis Iman Supandiman, Heri Fadjari 155. Anemia Megaloblastik Soenarto 156. Anemia Hemolitik Autoimun Elias Parjono, Kartika Widayati 157. Anemia Hemolitik Non Imun Ikhwan Rinaldi, Aru W. Sudoyo 158. Purpura Trombositopenia Idiopatik Ibnu Purwanto 159. Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH) Made Putra Sedana 9

10 160. Kelainan Hematologi pada Lupus Eritematosus Sistemik Zubairi Djoerban 161. Hipersplenisme Budi Muljono 162. Dasar-Dasar Transfusi Darah Zubairi Djoerban 163. Darah dan Komponen: Komposisi, Indikasi dan Cara Pemberian Harlinda Haroen 164. Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Transfusi Darah M. Tantoro Harmono 165. Aferesis Donor dan Terapeutik Ronald A. Hukom 166. Leukemia Granulositik Kronis Heri Fadjari 167. Polisitemia Vera M. Darwin Prenggono 168. Trombositosis Esensial Irza Wahid 169. Mielofibrosis Suradi Maryono 170. Leukemia Mieloblastik Akut Johan Kurnianda 171. Sindrom Dismielopoetik Ami Ashariati 72. Dasar-dasar Biologis Limfoproliferatif Amaylia Oehadian, Trinugroho Heri Fadjari 173. Limfoma Non Hodgkin (LNH) A Harryanto Reksodiputro, Cosphiadi Irawan 174. Penyakit Hodgkin Rachmat Sumantri 175. Leukemia Limfoblastik Akut Panji Irani Fianza 176. Leukemia Limfositik Kronik Linda W. A. Rotty 177. Mieloma Multipel dan Penyakit Gamopati Lain Mediarty Syahrir 178. Transplantasi Sel Asal /Induk Darah A Harryanto Reksodiputro 179. Dasar-dasar Hemostasis C. Suharti 10

11 180. Patogenesis Trombosis Karmel L. Tambunan 181. Hemofilia A dan B Linda W.A. Rotty 182. Penyakit Von Willebrand Sugianto 183. Koagulasi Intravaskular Diseminata Lugyanti Sukrisman 184. Fibrinolisis Primer Boediwarsono 185. Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati Karmel L. Tambunan 186. Gangguan Hemostasis pada Diabetes Melitus Andi Fachruddin Benyamin, Reno Gustaviani 187. Kondisi Hiperkoagulabilitas Hilman Tadjoedin 188. Sindrom Antibodi Antifosfolipid : Aspek Hematologik dan Penatalaksanaan Shufrie Effendy 189. Trombosis Vena Dalam dan Emboli Paru Lugyanti Sukrisman 190. Pemakaian dan Pemantauan Obat-obatan Antitrombosis Nusirwan Acang 191. Trombositopenia pada Wanita Hamil Yenny Dian Andayani 192. Trombosis pada Kanker Cosphiadi Irawan 193. Sitogenetika Aru W. Sudoyo ONKOLOGI MEDIK 194. Pendekatan Diagnostik Tumor Padat Budi Darmawan Machsoos 195. Aspek Selular dan Molekular Kanker Bambang Karsono 196. Teknik-teknik Biologi Molekular dan Selular pada Kanker Bambang Karsono 197. Penanda Tumor dan Aplikasi Klinik Ketut Suega, I Made Bakta 198. Penggunaan Obat-obatan Antikoagulan Antitrombotik, Trombolitik dan Fibrinolitik Soenarto 11

12 199. Peran Flow Cytometric Immunophenotyping di Bidang Keganasan Hematologi dan Onkologi Cosphiadi Irawan, Zubairi Djoerban 200. Terapi Nutrisi pada Pasien Kanker Noorwati Sutandyo, Ririn H 201. Prinsip Dasar Terapi Sistemik pada Kanker Abdulmuthalib 202. Teknik-teknik Pemberian Kemoterapi Adiwijono 203. Terapi Hormonal Pada Kanker Noorwati Sutandyo 204. Terapi Biologi pada Kanker Johan Kurnianda 205. Pengobatan Suportif pada Pasien Kanker A Harryanto Reksodiputro 206. Niutropeni Febril pada Kanker Dody Ranuhardy 207. Manajemen Metastase Kanker ke Tulang Nugroho Prayogo 208. Penanggulangan Nyeri pada Kanker Asrul Harsal 209. Sindrom Paraneoplastik Soegiyono Somoastro, Abdulmuthalib 210. Penatalaksanaan Pasien Kanker Terminal dan Perawatan Rumah Hospis Asrul Harsal PSIKOSOMATIK 211. Kedokteran Psikosomatik: Pandangan dari Sudut Ilmu Penyakit Dalam S.Budihalim 212. Gangguan Psikomatik : Gambaran Umum dan Patofisiologi E.Mudjaddid, Hamzah Shatri 213. Ketidakseimbangan Vegetatif (Vegetative Imbalance) S. Budihalim, D. Sukatman, E.Mudjaddid 214. Psikofarmaka dan Psikosomatik E.Mudjaddid, S.Budihalim, D. Sukatman 215. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam E.Mudjaddid 216. Disfepsia Fungsional E.Mudjaddid 12

13 217. Psikosomatk pada Saluran Cerna Bagian Bawah Sujono Hadi 218. Sindrom Kolon Iritabel E.Mudjaddid 219. Aspek Psikosomatik Hipertensi S. Budihalim, D.Sukatman, Hamzah Shatri 220. Gangguan Jantung Fungsional Hamzah Shatri 221. Aspek psikosomatik pada Gangguan Irama Jantung S. Budihalim, D.Sukatman, Hamzah Shatri 222. Sindrom Hiperventilasi E. Mudjaddid, Rudi Putranto, Hamzah Shatri 223. Aspek Psikosomatik pada Asma Bronkial E.Mudjaddid 224. Gangguan Psikosomatik Penyakit Reumatik dan Sistem Muskuloskeletal D. Sukatman, S. Budihalim, Rudi Putranto, Hamzah Shatri 225. Fibromialgia E.Mudjaddid 226. Nyeri Psikogenik E. Mudjaddid 227. Sindrom Lelah Kronik Hamzah Shatri, E.Mudjaddid 228. Migren dan Sakit Kepala Ahmad A. Asdie, Pernodjo Dahlan 229. Psikosomatik Pada Kelainan Tiroid R Djokomoeljanto 230. Aspek Psikosomatik Pasien Diabetes Melitus E.Mudjaddid, Rudi Putranto 231. Gangguan Psikosomatik Obesitas Hamzah Shatri, Rudi Putrant, Z. Arsyad, S. Syahbuddin 232. Gangguan Makan Pasien Psikosomatik Hamzah Shatri, Hanum Nasution 233. Gangguan Seksual Psikosomatik R. Sutadi, Rudi Purtranto, Hamzah Shatri, E. Mudjaddid 234. Gangguan Tidur Pasien Psikosomatik Hanum Nasution, H.E.Mudjaddid 235. Gangguan Psikosomatik Saluran Kemih S. Budihalim, D. Sukatman, 236. Aspek Psikososial AIDS Samsuridjal Djauzi, Rudi Putranto, E. Mudjaddid 13

14 237. Masalah Psikosomatik Pasien Kanker Zoebairi Djoerban, Hamzah Shatri PULMONOLOGI 238. Manifestasi Klinik dan Pendekatan pada Pasien dengan Kelainan Sistem Pernapasan Zulkifli Amin 239. Pneumonia Zul Dahlan 240. Pneumonia Bentuk Khusus Zul Dahlan 241. Transplantasi Paru Zulkifli Amin 242. Obstruksi Saluran Pernafasan Akut Bambang Sigit Riyanto, Barwani Hisyam 243. Tuberkulosis Paru Zulkifli Amin, Asril Bahar 244. Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir Zulkifli Amin, Asril Bahar 245. Penyakit Mediastinum Zulkifli Amin 246. Kanker Paru Zulkifli Amin 247. Penyakit Paru karena Mikobakterium Atipik Azhar Tandjung, E.N. Keliat 248. Penyakit Paru karena Jamur Azhar Tandjung, E.N. Keliat 249. Fibrosis Kistik (Cystic Fibrosis) Alwinsyah A., E.N.Keliat, Azhar Tandjung 250. Pneumonitis dan Penyakit Paru Lingkungan Pasiyan Rahmatullah 251. Bronkiektasis Pasiyan Rahmatullah 252. Tromboemboli Paru Pasiyan Rahmatullah 253. Penyakit Paru Interstisial Ceva Wicaksono Pitoyo 254. Abses Paru Ahmad Rasyid 255. Penyakit-penyakit Pleura Hadi Halim 14

15 256. Hipertensi Pulmonal Primer (HPP) Zulkarnain Arsyad 257. Pneumotoraks Spontan Barmawi Hisyam, Eko Budiono 258. Sleep Apnea (Gangguan Bernapas Saat Tidur) Sumardi, Barwani Hisjam, Bambang Sigit Ryanto,Eko Budiono REUMATOLOGI 259. Introduksi Reumatologi A.R.Nasution, Sumariyono 260. Penerapan Evidence Based Medicine Dalam Bidang Reumatologi Joewono Soeroso 261. Metrologi Dalam Bidang Reumatologi Rizasyah Daud 262. Struktur Sendi, Otot, Saraf dan Endotel Vaskular Sumariyono, Linda K. Wijaya 263. Struktur dan Biokimia Tulang Rawan Sendi Harry Isbagio 264. Struktur dan Metabolisme Tulang Bambang Setiyohadi 265. Inflamasi Soenarto 266. Apoptosis Linda Kurniaty Wijaya 267. Peran Protease, Derivat Asam Arakidonat dan Oksida Nitrit pada Patogenesis Penyakit Reumatik B.P. Putra Suryana 268. Imunogenetika Penyakit Reumatik Joewono Soeroso 269. Interaksi Neuroimunoendokrinologi pada Proses Inflamasi Kusworini Handono, Handono Kalim, Meddy Setiawan 270. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis Penyakit Muskuloskeletal Harry Isbagio, Bambang Setiyohadi 271. Artrosentesis dan Analisis Cairan Sendi Sumariyono 272. Pemeriksaan CRF, Faktor Reumatoid, Autoantibodi dan Komplemen Arnadi Taslim, N.G. Suryadhana, Yoga I. Kasjmir 273. Pemeriksaan Pencitraan Dalam Bidang Reumatologi Zuljasri Albar 15

16 274. Pemeriksaan Densitometri Tulang Bambang Setiyohadi 275. Nyeri Bambang Setiyohadi, Sumariyono, Yoga I. Kasjmir, Harry Isbagio, Handono Kalim 276. Artritis Reumatoid Rizasyah Daud 277. Sindrom Sjogren Yuliasih 278. Artritis Rumatoid Juvenil (Artritis Idiopati Juavenil/ Artritis Kronis Juvenil) Yuliasih 279. Spondiloatropati Seronegatif Zuljasri Albar 280. Osteoartritis Joewono Soeroso, Harry Isbagio, Handono Kalim, Rawan Broto, Riardi Pramudiyo 281. Hiperurisemia Tjokorda Raka Putra 282. Artritis Pirai (Artritis Gout) Edward Stefanus Tehupeiory 283. Kristal Artropati Selain Gout Faridin 284. Lupus Eritematosus Sistemik Harry Isbagio, Zuljasri Albar, Yoga I. Kasjmir, Bambang Setiyohadi 285. Kehamilan Pada Lupus Eritematosus Sistemik Yuliasih 286. Sindrom Vaskulitis Handono Kalim, C. Singgih Wahono 287. Sindrom Antifosfolipid -Antibodi Soenarto 288. Sklerosis Sistemik Bambang Setiyohadi 289. Miologi Bambang Setiyohadi 290. Infeksi Tulang dan Sendi Bambang Setiyohadi, A. Sanusi Tambunan 291. Osteoporosis Bambang Setiyohadi 292. Osteomalasia Nyoman Kertia 293. Penyakit Paget Nyoman Kertia 16

17 294. Hiperkalsemia dan Hipokalsemia Bambang Setiyohadi 295. Nyeri Tulang Bambang Setiyohadi 296. Reumatik Ekstra-Artikular Blondina Marpaung 297. Gangguan Muskuloskeletal Akibat Kerja Zuljasri Albar 298. Fibromialgia dan Nyeri Miofasial OK Moehad Sjah 299. Nyeri Spinal Yoga I. Kasjmir 300. Penyakit Jaringan Ikat Herediter Faridin 301. Displasia Tulang dan Sendi Nyoman Kertia 302. Neoplasma Tulang dan Sendi Edward Stefanus Tehupeior 03. Obat Anti Inflamasi Non Steroid Najirman 304. Opioid, Anti Depresan dan Anti Konvulsan pada Terapi Nyeri Riardi Pramudiyo 305. Peran Kortikosteroid di Bidang Reumatologi A.M..C Karena-Kaparang, Chandra Wibowa 306. Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD) Hermasyah 307. Agen Biologik Dalam Terapi Penyakit Reumatologi (B. P. Suryana) JILID III GERIATRI 308. Proses Menua dan Implikasi Klinis Siti Setiati, Kuntjoro Haarai Murti, Arya Govinda Roosheroe 309. Regulasi Suhu pada Usia Lanjut Siti Setiati, Nina Kemala Sari 310. Dehidrasi dan Gangguan Elektrolit R A.Tuty Kuswardhani, Nina Kemala Sari 311. Gangguan Tidur pada Usia Lanjut Rejeki Andayani 17

18 312. Gangguan Akibat Nutrisi pada Usia Lanjut Nina Kemala Sari 313. Dizzines dan Syncope Wasilah Rochmah, Probosuseno 314. Demensia Wasilah Rochmah, Kuntjoro Hari Murti 315. Depresi pada pasien Usia Lanjut Czeresna H. Soejono, Probosuseno, Nina Kemala Sari 316. Penyakit Parkinson Rejeki Andayani 317. Gangguan Keseimbangan Jatuh dan Fraktur Siti Setiati, Purwita W. Laksmi 318. Imobilisasi pada Usia Lanjut Siti Setiati, Arya Govinda Roosheroe 319. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih Hiperaktif Siti Setiati, Dewa Putu P Konstipasi dan Inkontinensia AlviKris Pranarka, Rejeki Andayani 321. Penatalaksanaan Infeksi Pada Usia Lanjut Secara Menyeluruh Asril Bahar, Rejeki Andayani 322. Strok dan Penatalaksanaannya Oleh Internis Hadi Martono, R.A.Tuty Kuswardhani 323. Pengkajian Paripurna Pada Pasien Geriatri Czeresna Heriawan Soejono 324. Kegawatdaruratan di Bidang Geriatri Lukman Hakim Makmun 325. Sindrom Delirium (Acute Confusional State) Czeresna H.Soejono, Dewa Putu P Pedoman Memberi Obat Pada Pasien Geriatri Serta Mengatasi Masalah Polifarmasi (Supartondo, Arya Govinda Roosheroe) 327. Iatrogenesis R.A.Tuty Kuswardhani, Nyoman Astika 328. Asuhan Pada Kondisi Terminal Supartondo 329. Pelayanan Kesehatan Sosial dan Kesejahtraan Usia Lanjut Hadi Martono, I Dewa Putu Pramantana S Gerontologi dan Geriatri di Indonesia R. Boedhi Darmojo 331. Elderly mistreatment (Salah Perlakuan Pada Usia Lanjut) Supartondo, Nina Kemala Sari 18

19 332. Hipertensi pada Usia lanjut Suhardjono KARDIOLOGI 333.Elektrokardiografi Sunoto Pratanu, M. Yamin, Sjaharuddin Harun 334. Radiologi Jantung Idrus Alwi 335. Elektrokardiografi Pada Uji Latih Jantung Ika Prasetya Wijaya 336. Pemantauan Irama Jantung (Holter Monitoring) M. Yamin, Daulat Manurung 337. Pengantar Diagnosis Ekokardiografi Ali Ghani 338. Ekokardiografi Transesofageal Lukman Hakim Makmun 339. Pemeriksaan Kardiologi Nuklir Ika Prasetya Wijaya 340. Penyadapan Jantung (Cardiac Catheterization) Hanafi B.Trisnohadi 341. Intervensi Koroner Perkutan T.Santoso 342. Gagal Jantung Marulam M. Panggabean 343. Tatalaksana Gagal Jantung Akut D. Manurung 344. Tatalaksana Gagal Jantung Kronik Ali Ghani 345. Resusitasi Kardio-Pulmoner Junus Alkatiri, Syakib Bakri 346. Mekanisme Klasifikasi Aritmia A. Muin Rachman 347. Gangguan Irama Jantung yang Spesifik Hanafi B. Trisnohadi 348. Fibrilasi Atrial Sally Aman Nasution, Dasna Ismail 349. Aritmia Supraventrikular Lukman Hakim Makmun 350. Aritmia Ventrikel M. Yamin, S. Harun 19

20 351. Bradikardia M. Yamin, A. Muin Rachman 352. Kardioversi Hanafi B. Trisnohadi 353. Pacu jantung Sementara A. Muin Rachman 354. Elektrofisiologi M. Yamin, Lukman Hakim, Sjaharuddin Harun 355. Pacu Jantung Menetap (Permanen) Muhamad Yamin 356. Demam Reumatik dan Penyakit Jantung Reumatik Saharman Leman 357. Stenosis Mitral Taufik Indrajaya, Ali Ghanie 358. Regurgitasi Mitral Daulat Manurung 359. Stenosis Aorta Marulam M. Panggabean 360. Regurgitasi Aorta Saharman Leman 361. Kelainan Katup Pulmonal Bambang Irawan M 362. Penyakit Katup Trikuspid Ali Ghanie 363. Endokarditis Idrus Alwi 364. Miokarditis Idrus Alwi, Lukman Hakim 365. Kardiomiopati Sally Aman Nasution 366. Perikarditis Marulam M. Panggabean 367. Angina Pektronis Tak Stabil Hanafi B.Trisnohadi 368. Angina Pektoris Stabil A. Muin Rachman 369. Tatalaksana Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST Idrus Alwi 370. Tatalaksana Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi ST S. Harun, Idrus Alwi 20

21 371. Antitrombolitik dan Trombolitik pada Penyakit Jantung Koroner Iwang Gumiwang, Ika Prasetya W, Dasnan Ismail 372. Edema Paru Akut Sjaharuddin Harun, Saly Nasution 373. Penyakit Jantung Hipertensi Marulam M. Panggabean 374. Penyakit Jantung Kongenital pada Dewasa Ali Ghanie 375. Penyakit Jantung pada Usia Lanjut Lukman H. Makmun 376. Manifestasi Jantung pada Penyakit Sistemik Idrus Alwi 377. Penyakit Jantung Tiroid Dono Antono, Yahya Kisyanto 378. Penyakit Jantung pada Penyakit Jaringan Ikat Idrus Alwi 379. Tumor Jantung Idrus Alwi 380. Kehamilan pada Penyakit Jantung Sally Aman Nasution 381. Penyakit Arteri Perifer Dono Antono, Dasnan Ismail 382. Kor Pulmonal Kronik S. Harun, Ika Prasetya W 383. Hipertensi Pulmonar Primer Muhammad Diah, Ali Ghanie 384. Penyakit Jantung dan Operasi non Jantung S. Harun, Abdul Majid 385. Kompetensi Klinis Penyakit Kardiovaskular Ali Ghanie TROPIK INFEKSI 386. Demam: Tipe dan Pendekatan R..H.H. Nelwan 387. Pemakaian Antimikroba Secara Rasional di Klinik R.H.H. Nelwan 388. Resistensi Antibiotik Usman Hadi 389. Influenza dan Pencegahannya R.H.H.Nelwan 21

22 390. Demam Berdarah Dengue Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen, Herdiman T. Pohan 391. Rabies Paul N. Harijanto, Carta A. Gunawan 392. Influenza Burung (Avian Influenza) Leonard Nainggolan, Cleopas Martin Rumende, Herdiman T. Pohan 393. Severe Acute Respiratory Sindrome (SARS) Khie Chen, Clepas Martin Rumende 394. Kolera Paul N. Harijanto 395. Malaria Khie Chen, Suhendro, Leonard Nainggolan 396. Malaria Berat Iskandar Zulkarnain, Budi Setiawan 397. Infeksi Nosokomial Iskandar Zulkarnain 398. Demam Tifoid Djoko Widodo 399. Toksoplasmosis Herdiman T. Pohan 400. Penyakit Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah Herdiman T. Pohan 401. Filariasis Herdiman T. Pohan 402. Diare Akut Karena Infeksi Budi Setiawan 403. Tetanus Gatoet Ismanoe 404. Trypanosomiasis Niniek Burhan 405. Amebiasis Eddy Soewandojo Soewondo 406. Infeksi Jamur Nasronudin 407. Penyakit Sampar Triwibowo 408. HIV / AIDS di Indonesia Zubairi Djoerban, Samsuridjall Djauzi 409. Taeniasis I Made Bakta 22

23 410. Penyakit Prion A. Nugroho, PN.Harijanto 411. Disentri Basiler Akmal Sya roni 412. Bruselosis Akmal Sya roni 413. Leptospirosis Umar Zein 414. Cacing Hati Yosia Ginting 415. Antraks Hadi Yusuf 416. Demam Kuning (Yellow Fever) Primal Sudjana 417. Difteri Nuzirwan Acang 418. Sepsis A. Guntur H Sistosomiasis (Bilharziasis) A. Halim Mubin METABOLIK ENDOKRIN 420. Sindrom Metabolik Sidartawan Soegondo, Reno Gustaviani 421. Diabetes Melitus di Indonesia Slamet Suyono 422. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Reno Gustaviani 423.Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2 Sidartawan Soegondo 424. Terapi non Farmakologi pada Diabetes Melitus M. Yunir, Suharko Soebardi 425. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme Asman Manaf 426. Hipoglikemia Iatrogenik Djoko Wahono Soemadji 427. Ketoasidosis Diabetik Pradana Soewondo 23

24 428. Koma Hiperosmolar Hiperglikemik non Ketotik Pradana Soewondo 429. Asidosis Laktat Pradana Soewondo, Hari Hendarto 430. Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan Strategi Pengelolaan Sarwono Waspadji 431. Retinopati Diabetik Karel Pandelaki 432. Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner Diabetik Alwi Shahab 433. Nefropati Diabetik Hendromartono 434. Neuropati Diabetik Imam Subekti 435. Diabetes Melitus Gestasional John MF Adam 436. Diabetes Melitus dalam Pembedahan Supartondo 437. Kaki Diabetes Sarwono Waspadji 438. Diabetes Melitus pada Usia Lanjut Wasilah Rochmah 439. Obesitas Sidartawan Sugondo 440. Dislipidemia John MF Adam 441. Kelenjar Tiroid, Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme R. Djoko Moeljanto 442. Gangguan Akibat Kurang Iodium R. Djoko Moeljanto 443. Tiroiditis Paulus Wiyono 444. Nodul Tiroid Johan S. Masjhur 445. Karsinoma Tiroid Imam Subekti 446. Tumor Hipofisis Pradana Soewondo 24

25 447. Gangguan Pertumbuhan Syafril Syahbuddin 448. Diabetes Insipidus Asman Boedi Santoso Ranakusuma, Imam Subekti 449. Hormon Steroid Sjafii Piliang, Chairul Bahri 450. Hiperkortisolisme Sjafii Piliang, Chairul Bahri 451. Penyakit Korteks Adrenal Lainnya Sjafii Piliang 452. Metabolisme Kalsium Agus P. Sambo, John MF Adam 453. Menopause, Andropause, dan Somatopause Perubahan Hormonal pada Proses Menua Pradana Soewondo 25

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Jend. A. Yani No. 51 (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI

BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI BUKU AJAR GASTROENTEROLOGI SPESIKASI: 1. Ukuran : 24,5 x 17,5 cm (tertutup) 2. Jumlah halaman : 639 halaman + xiii 3. Tahun terbit : Juli 2011 4. Editor : Aziz Rani, Marcellus Simadibrata, 5. Daftar Isi:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JILID I. 10. GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR 33 Bambang Setiyohadi, Nyoman Gde Suryadhana

DAFTAR ISI JILID I. 10. GENETIKA MEDIK DAN BIOLOGI MOLEKULAR 33 Bambang Setiyohadi, Nyoman Gde Suryadhana DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TIM EDITOR SAMBUTAN KETUA PB PAPDI KONTRIBUTOR DAFTAR ISI iii v vii xxvii JILID I BAB 2. DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT DALAM BAB 1. FILSAFAT ILMU PENYAKIT DALAM 1. PENGEMBANGAN ILMU

Lebih terperinci

iii vii xxvii 11. DASAR-DASAR FARMAKOLOGI KLINIK NEUROSAINS DAN PENYAKIT ALZHEIMER PSIKONEUROIMUNOENDOKRINOLOGI.80

iii vii xxvii 11. DASAR-DASAR FARMAKOLOGI KLINIK NEUROSAINS DAN PENYAKIT ALZHEIMER PSIKONEUROIMUNOENDOKRINOLOGI.80 , TA PENGANTAR TIM EDITOR S M BUTAN KETUA PB PAPDI ONTRIBUTOR FTAR lsi iii v vii xxvii I JIUDI BAB 2. DASAR-DASAR ILMU PENYAKlT DALAM BAB 1; FILSAFAT ILMU PENYAKIT DALAM 1. PENGEMBANGAN ILMU DAN PROFESI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSYIAH/RSUDZA DARUSSALAM BANDA ACEH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSYIAH/RSUDZA DARUSSALAM BANDA ACEH -inistras Stase di Bagian Penyakit Dalam Wanita Tanggal Stase 9 Maret 2014-17 Maret 2014 Pertanyaan Pilihan jawaban Seorang wanita berusia 30 tahun, sejak 6 bulan yang lalu mengeluh nyeri dan bengkak di

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 024 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui

Lebih terperinci

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Hematologi Bobot : 4 SKS Semester : II Standar Kompetensi : etiologi, patogenesis dan

Lebih terperinci

DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat :

DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM. Minat : DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM SPESIALIS (SUB SPESIALIS) ILMU PENYAKIT DALAM Minat :.. 3.. 5. 6. 7. Alergi Imunologi Klinik Endokrinologi, Metabolisme Diabetes Gastroenterohepatologi Ginjal Hipertensi Hematologi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN NAMA MATA KULIAH ` : PATOLOGI UMUM KODE MATA KULIAH : IB 16 BOBOT KREDIT SEMESTER PENEMPATAN PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH : 2 SKS : II (DUA) GENAP : dr. Zahara & dr. Cut Zevi Pert

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Jend. A. Yani No. 51 (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Bedah 1.1. Definisi Bedah Pembedahan atau operasi adalah tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN

DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN DAFTAR ISI A. KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. ASKEP AIDS HIV 2. ASKEP AMPUTASI 3. ASKEP ANGINA PEKTORIS 4. ASKEP APENDIKS 5. ASKEP ARITMIA JANTUNG 6. ASKEP ASMA 7. ASKEP ATRESIA ANI 8. ASKEP BANTU GINJAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sirosis hepatik merupakan suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif (Nurdjanah, 2009). Sirosis hepatik merupakan

Lebih terperinci

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium

Lebih terperinci

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi Syok Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai dengan berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES No. DAFTAR PENYAKIT CATATAN 1. Diabetes Langsung menyasar peremajaan dan penyembuhan pankreas penghasil insulin. 2. Stroke berat Memperlancar aliran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena

Lebih terperinci

Kesetimbangan asam basa tubuh

Kesetimbangan asam basa tubuh Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA

BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA BUKU MENGHADIRKAN DOKTER DIRUMAH KITA SPESIKASI: 1. Ukuran : 15 x 13 cm (tertutup) 2. Jumlah halaman : 384 halaman + xiv 3. Tahun terbit : Oktober 2011 4. Editor : 5. Daftar Isi : 1. KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah suatu penurunan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel akibat suatu proses patofisiologis

Lebih terperinci

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

EATING DISORDERS. Silvia Erfan EATING DISORDERS Silvia Erfan Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia menurut kriteria Rome III didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yang berlokasi di epigastrium, terdiri dari nyeri ulu hati atau ketidaknyamanan, bisa disertai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: PENDAHULUAN Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut: 1. Etiologi GGK yang dapat dikoreksi misal: - Tuberkulosis saluran kemih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatic dengan mengatur

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini mengenai profil keluarga binaan Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Penyakit pada Lansia Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI Semua penyakit ada obatnya kecuali menjadi tua Patofisiologi Penyakit-penyakit yang Berhungan dengan Usia Lanjut

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal (Fored, 2003). Penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geriatri adalah pelayanan kesehatan untuk lanjut usia (lansia) yang mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). Menurut UU RI No.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian BAB V HASIL PENELITIAN Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian Rekam Medik RSUP DR. M. Djamil Padang. Populasi penelitian adalah pasien pneumonia komunitas yang dirawat

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep A. DEFENISI Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID/DIC) adalah suatu sindrom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak akibat penurunan sekresi insulin atau resistensi insulin (Dorland, 2010). DM suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian secara global. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensi semakin meningkat

Lebih terperinci

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Kelainan darah pada lupus Komponen darah Kelainan

Lebih terperinci

Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM

Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM Penelitian Usia Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM Disampaikan dalam: Seminar Sehari Kelanjutusiaan Centre of Aging Studies (CAS) UI Depok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara gejala klinis OA lutut dengan derajat OA lutut dilakukan pada bulan Oktober November 2016 di RSUD Tidar kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut (IMA) yang dikenal sebagai serangan jantung, merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju dan penyebab tersering kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA Fakultas Kedokteran UGM 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA Fakultas Kedokteran UGM 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Henoch-Schonlein Purpura (HSP) merupakan suatu mikrovaskular vaskulitis sistemik dengan karakteristik adanya deposisi kompleks imun dan keterlibatan immunoglobulin A

Lebih terperinci

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis? Gagal Ginjal Kronis Banyak penyakit ginjal yang tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda gangguan pada kesehatan. Gagal ginjal mengganggu fungsi normal dari organ-organ tubuh lainnya. Penyakit ini bisa

Lebih terperinci

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pada lumen arteri koroner akibat arterosklerosis, atau spasme, atau gabungan

Lebih terperinci

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez. Author : Liza Novita, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk GLOMERULONEFRITIS AKUT DEFINISI Glomerulonefritis Akut (Glomerulonefritis

Lebih terperinci

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit

Lebih terperinci

PENYAKIT KATUP JANTUNG

PENYAKIT KATUP JANTUNG PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT A. DEFINISI Sindrom koroner akut adalah keadaan gangguan aliran darah koroner parsial hingga total ke miokard secara akut. Berbeda dengan angina pektoris stabil, gangguan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang

Lebih terperinci

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5

Lebih terperinci

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak Haryson Tondy Winoto, dr,msi.med. Sp.A Bag. IKA UWK ANATOMI & FISIOLOGI GINJAL pada bayi dan anak Nefrogenesis : s/d 35 mg fetal stop Nefron : unit fungsional terkecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah yang sangat substansial, mengingat pola kejadian sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga keberhasilan

Lebih terperinci

PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp

PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp I) ILMU PENYAKIT DALAM FKUI/RSCM Siti Setiati Disampaikan dalam seminar mahasiswa FKUI DOCTOR S S CAREER UPDATE 26 Januari 2008 PENGELOLA

Lebih terperinci

Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik

Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Lebih terperinci

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Nama Dokter : dr. Diah Erma P.S, Sp.A DOKTER SPESIALIS ANAK Tanda Tangan : Saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus

Lebih terperinci

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent BAB 1 PENDAHULUAN Hiperglikemia adalah istilah teknis untuk glukosa darah yang tinggi. Glukosa darah tinggi terjadi ketika tubuh memiliki insulin yang terlalu sedikit atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian. Kasus ini menyebabkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : 10 Blok : MUSKULOSKELETAL Bobot : Semester : 3 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu Menjelaskan Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk asalnya atau dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi. Ekskresi di sini merupakan hasil

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah: Ilmu Kesehatan Anak (IKA) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2003 1. Nama Matakuliah : Ilmu Kesehatan Anak 2. Kode/SKS : 4 SKS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal adalah salah satu organ utama sitem kemih atau uriner (tractus urinarius) yang berfungsi menyaring dan membuang cairan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Fungsi

Lebih terperinci

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi

Lebih terperinci

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI OLEH: Vita Wahyuningtias 07.70.0279 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan...1 Bab 2 Tujuan...2 Bab 3 Pembahasan...3 1. Pengertian...3 2. Etiologi...4 3. Patofisiologi...4 4. Gejala dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : Geriatri Bobot : 4 SKS Semester : VI Standar Kompetensi : Area Kompetensi 2. Keterampilan Klinis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak terhadap pergeseran epidemiologi penyakit. Kecenderungan penyakit bergeser dari penyakit dominasi penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

SIROSIS HEPATIS R E J O

SIROSIS HEPATIS R E J O SIROSIS HEPATIS R E J O PENGERTIAN : Sirosis hepatis adalah penyakit kronis hati oleh gangguan struktur dan perubahan degenerasi fungsi seluler dan selanjutnya perubahan aliran darah ke hati./ Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan dan perekonomian dunia. Selama empat dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan dan perekonomian dunia. Selama empat dekade terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) merupakan salah satu kasus kegawatan dibidang gastroenterologi yang saat ini masih menjadi permasalahan dalam bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mampu merubah gaya hidup manusia. Manusia sekarang cenderung menyukai segala sesuatu yang cepat, praktis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan

Lebih terperinci

KARYA TULIS AKHIR PROFIL PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI DESEMBER Oleh: Galih Mega Putra

KARYA TULIS AKHIR PROFIL PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI DESEMBER Oleh: Galih Mega Putra JUDUL KARYA TULIS AKHIR PROFIL PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI DESEMBER 2013 Oleh: Galih Mega Putra 09020091 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh para penggerak yang produktif. Namun hal ini sedikit terganggu

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh para penggerak yang produktif. Namun hal ini sedikit terganggu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan perkembangan negara dari berbagai aspek tentunya dipengaruhi oleh para penggerak yang produktif. Namun hal ini sedikit terganggu dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sirosis merupakan suatu penyakit hati kronis yang menggambarkan stadium akhir dari fibrosis hepatik, peradangan, nekrosis atau kematian sel-sel hati, dan terbentuknya

Lebih terperinci

Supraventicular Tachycardia. 3. Laki-laki 81 tahun Pneumonia Pneumonia - - Klebsiella

Supraventicular Tachycardia. 3. Laki-laki 81 tahun Pneumonia Pneumonia - - Klebsiella LAMPIRAN 1 Data Hasil Pemeriksaan Pneumonia di Ruang ICU di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 No. Jenis Kelamin Umur Diagnosa Masuk ICU Diagnosa Utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA I Deskripsi Perdarahan pada saluran cerna terutama disebabkan oleh tukak lambung atau gastritis. Perdarahan saluran cerna dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah

Lebih terperinci

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis, disebut juga penyakit gula merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia (Soegondo, 2008). DM ditandai

Lebih terperinci

K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP, FRCP(T)

K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP, FRCP(T) PRESS RELEASE PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (PB PAPDI) PADA KONGRES NASIONAL PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA (KOPAPDI) XVI TAHUN 2015 DI BANDUNG

Lebih terperinci

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata kuliah (MK) : Farmakologi I 2. Kode/SKS : 2 SKS 3. Prasarat : Fisiologi dan Patofisiologi 4. Status MK (wajib/pilihan) : Wajib 5. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat

Lebih terperinci

Rheumatology & Pain Update Denpasar 2016

Rheumatology & Pain Update Denpasar 2016 Final Announcement Rheumatology & Pain Update Denpasar 2016 ERA BARU DALAM DIAGNOSIS & TATALAKSANA PENYAKIT REUMATIK Workshop I : RSUP Sanglah Denpasar, 5 Agustus 2016 Workshop II : Lab Klinik Prodia Denpasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization (WHO) secara global lebih dari 500 juta orang dan sekitar 1,5 juta orang harus menjalani

Lebih terperinci

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA IMUNODEFISIENSI PRIMER TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA 1 IMUNODEFISIENSI PRIMER Imunodefisiensi primer Tetap sehat! Panduan untuk pasien dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta

Lebih terperinci

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway). I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan

Lebih terperinci