DEWASA AKHIR (30 50 tahun)
|
|
- Glenna Muljana
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SILABUS 10 DEWASA AKHIR (30 50 tahun)
2 10.1 Integritas ego Adalah perasaan menjadi bagian dari tata aturan yg ada di alam semesta ini, perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan keteraturan dunia dan lingkungannya. Integritas ego/diri juga berarti menerima keadaan dirinya sendiri dan lingkungannya. Mensyukuri hidup dengan bijak dan mencintai orang-orang yg ikut menopang kehadirannya di dunia 2
3 Integritas ego Orang yg sudah mencapai integritas ego akan ada keinginan untuk lebih menyatu dengan lingkungan, orang-orang disekitarnya. Mengikuti aturan yg dibentuk oleh lingkungan secara sadar. Contoh: walaupun ia seorang direktur di kantor, namun bila hari minggu ada kerja bakti di lingkungan RW nya, maka ia akan ikut serta dengan sukarela. 3
4 10.2 Kemantapan pola fikir dan karakter Pada usia ini, hendaknya pola fikir dan karakter sudah sampai pada tahap matang, mapan dan terarah. Terlihat pada: Mempunyai pandangan terhadap hidup yg mantap, baik dari segi agama, sosial, ekonomi dll. Tidak mudah lagi terpengaruh karena setiap langkah kehidupan yg diambil baik dalam karir, keluarga atau apapun, sudah melalui pertimbangan matang 4
5 Karakter yg jelas dan terarah. Dalam arti tidak seperti anak remaja yg bersikap seenaknya dan tidak stabil. Bila sudah berada pada usia ini, tetapi masih memiliki keakuan yg tinggi sehingga tidak ada penyatuan integritas, dan masih bersikap seenaknya, berfikir plin plan, tidak punya pandangan hidup yg pasti, dan bertingkah laku sesuka hati tanpa memikirkan norma susila dan agama yg berlaku di lingkungannya maka bisa di katakan proses pendewasaan belum berhasil 100% 5
6 SILABUS 11 MASA T UA (50 - MENINGGAL)
7 11.1 Perubahan kualitas intelektual Secara medis syaraf sensori pada otak akan berkembang / bercabang setiap kali manusia menggunakannya untuk mempelajari atau mengingat sesuatu yg baru dengan serius. Semenjak umur 24 thn, syaraf sudah berhenti bercabang, hanya tinggal pengasahan manusia terhadap cabang syaraf yg tersisa. 7
8 Horl dan Donalson (1976) mengatakan sudah wajar bila pada pada usia 50 tahun mulai terjadi penurunan intelegensi. Karena syaraf otak sudah mulai ada yg mati. Tetapi ini terjadi pada minoritas orang. Kebanyakan orang umumnya merasakan penurunan intelegensi pada usia 80 thn. Syaraf berfikir bagaikan pisau. Semakin sering diasah semakin tajam. 8
9 11.2 Perubahan emosi dan tingkah laku Emosi orang yg beranjak tua, akan cenderung seperti anak kecil kembali, egois dan sensitif. Tingkah laku pada usia ini cenderung ditentukan oleh tingkat kedewasaan yg dicapai. Bila seseorang sudah sampai pada integritas diri yg tinggi, maka ia akan arif bijaksana, berfikiran jauh ke depan, pemaham terhadap hal-hal yg mungkin di luar kesukannya (dalam batas2 tertentu) 9
10 Yang mempengaruhi tingkah laku Agama: seseorang yg tinggi iman dan taqwanya akan menyadari bahwa masa tua sudah dekat dengan kematian. Maka ia akan menjauhi pesona dunia dan lebih mendekat pada Allah. Dekat atau tidak seseorang dengan tuhannya akan terefleksikan dari tingkah lakunya Intelegensi: bila kadar intelegensi masih baik, maka tingkah laku pun kemungkinan baik, berbeda dengan tingkah laku orang tua yg sudah mulai pelupa dan pikun 10
11 Sikap lingkungan: bagaimana lingkungan menyikapi kehadiran orang yg mulai tua, itu akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang tua tersebut. Walaupun menua setiap orang tetap masih bisa berkarya sesuai dengan keterbatasan dan kelebihannya. Apabila lingkungan tetap memberikan apresiasi terhadap kemampuan mereka maka orang yg menua ini akan tetap produktif sesuai dengan keadaanya. 11
12 Namun sebaliknya bila orang yg menua ini ingin berkarya namun lingkungan meragukan dan melecehkan dengan berbagai alasan, maka akan timbul semacam keputusasaan kecewa dan marah pada keadaan dirinya yg menua. Penerimaan diri: tingkah laku juga ditentukan oleh penerimaan diri orang yg bersangkutan, bila ia tidak mensyukuri dan positif thingking terhadap dirinya maka ia bisa stress dan itu akan terlihat dalam tingkah lakunya, begitu pula sebaliknya. 12
13 11.3 perubahan cara pandang terhadap hidup Orang tua mulai berkembang pemikiran nya kepada kematian, namun ini juga dipengaruhi penerimaan diri serta kualitas iman yg dimiliki. Mulai menerima pergeseran fungsi/peran yg selama ini dijalani, perlahan beralih kepada yg lebih muda. Contoh: bapak mulai pensiun, anak pertama yg sekarang menjadi tulang punggung keluarga. 13
14 Mulai memandang hidup dari segi berbeda, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kesenangan dunia. Tetapi lebih memperhatikan kepentingan dan kebahagiaan orang lain. Sekali lagi, semua tingkah laku dan cara fikir, kepribadian, emosi orang yg menua tergantung pada tingkat keimanan, kedewasaan, pengalaman hidup, dan penerimaan diri orang yg menua tersebut. Disamping pengaruh dari penerimaan lingkungan/sikap orang lain terhadapnya. 14
15 Rangkuman Setiap masa/tahap pertumbuhan memiliki tantangannya sendiri. Perlu pendekatan dan metode yg berbeda untuk setiap anak di setiap tahap perkembangannya. Karena setiap anak adalah individu yg unik, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sehingga perlu pengertian lebih untuk mengenali dan mengendalikannya. 15
16 Keberhasilan pencapaian tugas-tugas perkembangan pada satu tahapan akan mempengaruhi proses perkembangan pada tahap selanjutnya. Kesalahan beradaptasi, pola asuh dan pengawasan orang tua terhadap anak pada masa perkembangan awal (anak dan pubertas) akan menimbulkan akibat fatal pada perkembangan anak selanjutnya bahkan sampai dewasa, karena anak mulai bergerak jauh dari rumah, 16
17 baik dari segi sosial maupun emosionalnya, sehingga pengaruh luar lebih mudah diterima daripada keluarganya. Dan seiring bertambahnya usia maka kepribadian akan terbentuk lebih kuat dan susah untuk diubah. Tingkah laku apapun yg ditampakkan oleh individu pada hari ini, merupakan hasil gabungan dari: pola asuh orang tua, keluarga dan lingkungan, pendidikan formal, agama, pengalaman hidup dan pandangan serta penerimaan individu yg bersangkutan terhadap dirinya. 17
18 S E L E S A I MATERI PERKULIAHAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 18
19 TERIMA KASIH 19
GRIEF PADA REMAJA AKIBAT KEMATIAN ORANGTUA SECARA MENDADAK
GRIEF PADA REMAJA AKIBAT KEMATIAN ORANGTUA SECARA MENDADAK SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Psikologi oleh Adina Fitria S 1550408014 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pola Asuh Orang Tua 2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua Menurut Hurlock (1999) orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirnya,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD
SKRIPSI UPAYA PENINGKATANN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADAA KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI JATIROKEH SONGGOM BREBES Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pertolongan yang justru sangat dibutuhkan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkah laku menolong sering muncul dalam masyarakat, dimana perilaku ini diberikan guna meringankan penderitaan orang lain, misalnya menolong orang lain yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pola Asuh Orang Tua a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua Secara epistimologi kata pola diartikan sebagai cara kerja, dan kata asuh berarti menjaga (merawat dan
Lebih terperinciMASA AWAL KANAK-KANAK
MASA AWAL KANAK-KANAK Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kirakira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003).
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Remaja 1. Pengertian Remaja Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003). Masa remaja disebut
Lebih terperinciMasa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati
Masa Kanak-Kanak Akhir Siti Rohmah Nurhayati MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai
Lebih terperincipenting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Akuntansi a. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi Belajar merupakan suatu kebutuhan mutlak setiap manusia. Tanpa belajar manusia tidak dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makna hidup (the meaning of life) adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makna hidup (the meaning of life) adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN. (kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain-lain). 1 Sedangkan menurut istilah,
BAB II PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN A. Pengertian Perkembangan Peserta Didik Secara bahasa, perkembangan adalah proses menjadi bertambah sempurna (kepribadian, pikiran,
Lebih terperinciTanggung Jawab Bersama
Tanggung Jawab Bersama Ven. Sri Paññāvaro Mahāthera Ven. Dr. K. Sri Dhammananda Daftar Isi Tanggung Jawab Bersama 5 Engkau Bertanggung Jawab 14 Tanggung Jawabmu Menciptakan Saling Pengertian 17 Jangan
Lebih terperinciBerpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1
Panduan Buku ini membantu Anda memahami bagaimana konsep belajar berubah ke kelas yang berpusat pada anak. Buku ini memberikan ide-ide bagaimana menangani anak di kelas Anda dengan latar belakang dan kemampuan
Lebih terperinciPENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciSetiap individu memiliki tingkatan usia yang berbeda-beda, usia merupakan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Manusia Lanjut Usia Bekerja 1. Pengertian Manusia lanjut usia Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan
Lebih terperinciDownload ebook/audiobook Indonesia Gratis: http://myebookyourebook.blogspot.com/ Berpikir dan Berjiwa Besar 1
Download ebook/audiobook Indonesia Gratis: http://myebookyourebook.blogspot.com/ Berpikir dan Berjiwa Besar 1 UNTUK DAVID III Putra kami yang berusia enam tahun, David, merasa sangat bangga akan dirinya
Lebih terperinciHarga Diri. Kunci Kesuksesan dan Pencapaian Prestasi. Ariesandi S.,CHt SekolahOrangtua.com
Harga Diri Kunci Kesuksesan dan Pencapaian Prestasi Ariesandi S.,CHt Bab 1: Harga Diri Rendah Pemicu Ledakan Amarah Bab 1 Harga Diri Rendah Pemicu Ledakan Amarah Seorang anak laki- laki dilahirkan di sebuah
Lebih terperinciSaran-saran dan Pertanyaan- pertanyaan buat Austra l i a
Saran-saran dan Pertanyaan- pertanyaan buat Austra l i a 1. Dengarkanlah, Para Sahabat terkasih, akan bisikan kasih dan kebenaran dalam hatimu. Percayalah akan suara dan kebenaran dalam hatimu, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. problematika tersendiri yang akan dihadapi setiap manusia. Setiap orang. itu sendiri dan juga lingkungan dia hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lanjut adalah usia yang tidak dewasa lagi, justru bisa dikatakan temuo karena sudah melewati masa-masa yang belum terlewati oleh para remaja. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua. terlebih dahulu akan dijelaskan tentang apa pengertian dari pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI A. TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA 1. Pengertian Tingkat Pendidikan Orang Tua Sebelum menjelaskan tentang pengertian tingkat pendidikan orang tua, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ganang Septian Pradono Santi Esterlita Purnamasari Fakultas
Lebih terperinciKONSEP DAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)
KONSEP DAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK ORANG DEWASA (ANDRAGOGI) Oleh: Drs. Asmin, M. Pd Staf Pengajar Unimed Medan (Sedang mengikuti Program Doktor di PPS UNJ Jakarta) Abstrak. Membangun manusia pembangunan
Lebih terperinciMenyiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar. Oleh. Dra. Hj. Yunani, M.Pd. *
Menyiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar Oleh. Dra. Hj. Yunani, M.Pd. * Makalah Ini Disampaikan Pada Acara Seminar : Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Kabupaten Ogan Ilir Pada Tanggal 9 Februari 2013 *Dosen Pada
Lebih terperinciKata Kuncinya : Sosialisasi Tentang Pengetahuan Keagamaan Anak, Orang Tua Beda Agama
JURNAL SOSIAL DAN POLITIK SOSIALISASI TENTANG PENGETAHUAN KEAGAMAAN OLEH ORANG TUA BEDA AGAMA KEPADA ANAKNYA ( STUDI DESKRIPTIF DI SURABAYA) DHIVA AIRLANGGA 071014015 Departemen Sosiologi, FISIP, Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Umum Tentang Peranan Orang Tua. terkait oleh kedudukannya dalam struktur sosial atau kelompok sosial di
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Umum Tentang Peranan Orang Tua a. Pengertian Peranan Secara umum peranan adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang terkait oleh kedudukannya
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Pertiwi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa di mana remaja berada pada periode yang penting, periode peralihan, periode perubahan, masa mencari identitas, usia yang menimbulkan
Lebih terperinciPENGARUH HUKUMAN TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA
PENGARUH HUKUMAN TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Senen Jakarta Pusat Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DAN LANDASAN KODE ETIK PESERTA DIDIK. Kode etik (ethical cade), adalah norma-norma yang mengatur tingkah
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN DAN LANDASAN KODE ETIK PESERTA DIDIK 1. Pengertian Kode Etik Peserta Peserta Didik Kode etik (ethical cade), adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang
Lebih terperinci