Standard Operating Procedure Pengelolaan Data Pasien Difteri

Transkripsi

1 Standard Operating Procedure Pengelolaan Data Pasien Difteri Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2018

2 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN.10/F08.48/HK a/008 Tanggal Pengesahan: 28 September 2018 Pengelolaan Data Pasien Difteri Revisi kedua Pengelolaan Data Pasien Difteri Proses Penanggungjawab Nama Jabatan Tandatangan Tanggal 1. Perumusan dr. Andrew William Tulle, M.Sc 2. Pemeriksaan Dr. dr. Dwi Yuni Nur Hidayati, M.Kes 3. Persetujuan Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A(K) 4. Penetapan Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes 5. Pengendalian dr. Achmad Dian Wahyudiono, Sp.THT-KL Manager Representative Kepala Lab. Mikrobiologi Wakil Dekan I Bidang Akademik Dekan Ketua GJM Hal. i

3 DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI i DAFTAR ISI ii A. Tujuan B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait C. Standar Mutu yang Terkait D. Istilah dan Definisi E. Urutan Prosedur F. Bagan Alir G. Referensi H. Lampiran Error! Bookmark not defined. Hal. ii

4 A. Tujuan Menetapkan suatu prosedur pengelolaan data pasien difteri di Laboratorium Mikrobiologi di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait Prosedur ini diterapkan untuk dosen (dokter), analis, dan staf administrasi yang terlibat dengan kegiatan Pelayanan Masyarakat di laboratorium Mikrobiologi C. Dokumen Mutu yang Terkait Rekam medis berupa hasil pemeriksaan mikrobiologis D. Istilah dan Definisi Pelayanan Masyarakat adalah salah satu proses dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, yang dirupakan sebagai Pemeriksaan Mikrobiologi Diagnostik Pengelolaan Data Pasien Difteri adalah prosedur pengelolaan data hasil pemeriksaan mikrobiologis difteri terhadap sampel pasien dengan kecurigaan penyakit difteri, guna membantu proses rekam medis. Pasien adalah orang yang datang ke Laboratorium Mikrobiologi dengan kecurigaan penyakit infeksi tertentu berdasarkan saran dari dokter dan atau Puskesmas. Dosen (dokter) adalah seseorang yang berdasarkan keahlian dan kemampuannya diberi tugas oleh Kepala Laboratorium untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi sekaligus interpretasi hasil terhadap sampel yang didapat dari pasien Analis adalah tenaga fungsional yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan keahliannya diberi tugas oleh Kepala Laboratorium melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel yang didapat dari pasien Staf Administrasi adalah seseorang yang diberi tugas oleh Kepala Laboratorium untuk melakukan registrasi dan mengurus administrasi pasien / sampel serta pengarsipan data hasil pemeriksaan mikrobiologi sampel yang didapat dari pasien Hal. 1

5 E. Urutan Prosedur 1. Hasil pemeriksaan sampel swab tenggorok yang telah diinterpretasikan oleh dosen (dokter penanggung jawab) dan analis diserahkan kepada staf administrasi 2. Staf administrasi melakukan pencatatan dan pengarsipan dokumen hasil pemeriksaan difteri baik secara tertulis maupun dengan komputer, dimana arsip tersebut hanya dapat diakses oleh staf yang diberi wewenang untuk pengelolaan data rekam medis 3. Staf administrasi memberikan hasil pemeriksaan sampel kepada pasien/kurir rumah sakit 4. Staf administrasi melaporkan hasil pemeriksaan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang (untuk pemeriksaan dengan MoU Dinkes Kota Malang) Hal. 2

6 F. Bagan Alir Pelaku prosedur Tahap Prosedur Mulai Input / Output Kegiatan Analis, Dokter Menyerahkan hasil pemeriksaan mikrobiologis difteri yang telah diinterpretasikan (5 menit). buku hasil pemeriksaan Administrasi Mencatat dan mengarsip hasil pemeriksaan mikrobiologis difteri (5-10 menit). buku hasil pemeriksaan Administrasi Menyerahkan hasil pemeriksaan mikrobiologis difteri kepada pasien/kurir/dinkes Kota Malang (1 2 hari) lembar hasil pemeriksaan Selesai Hal. 3

7 G. Referensi --- Hal. 4