Meningkatkan Produktifitas Dosen Melalui Pendekatan Budaya Organisasi
|
|
- Agus Setiawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Meningkatkan Produktifitas Dosen Melalui Pendekatan Budaya Organisasi Suyadi, Djamaluddin Perawironegoro Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia ABSTRAK Sebagai bagian dari Tridharma perguruan tinggi melakukan riset dan mempublikasikannya merupakan tugas yang harus dilakukan oleh para dosen. Selama ini hal-hal yang menunjang tugas tersebut dilakukan dengan pendekatan struktural melalui kebijakan-kebijakan perguruan tinggi dan pendekatan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan pembiayaan terkait dengan tugas tersebut. Dua pendekatan tersebut bukan tidak berhasil, akan tetapi belum optimal dalam meningkatkan kinerja dosen pada bidang riset dan publikasi. Pada artikel ini, penulis hendak memberikan wacana pendekatan baru untuk meningkatkan produktifitas tersebut yaitu melalui pendekatan budaya organisasi. Sebagai kesimpulan, budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Budaya organisasi tersebut bermuatan nilai, falsafah, keyakinan dan asumsi organisasi yang kemudian disampaikan dalam keteladanan dan penciptaan lingkungan, dipelajari melalui penugasan dan pembiasaan, dan diajarkan dalam pengarahan dan pengajaran oleh para pimpinan dan warga organisasi Kata Kunci Produktifitas, Budaya organisasi, dan publikasi I. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen diungkapkan akan fungsi, peran, dan kedudukan yang strategis dosen bagi pembangunan nasional. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Demikian itu menunjukkan akan peranan dosen dalam lingkup pendidikan nasional yaitu sebagai pendidik, peneliti, dan pengabdi kepada masyarakat. Pada fungsi pertama sebagai pendidik, para dosen sebagai individu dan perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan telah berkolaborasi dengan baik untuk keberlangsungan proses pembelajaran. Semua dosen melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan jadwal dan jumlah jam mengajar lengkap dengan administrasi yang berhubungan dengannya. Demikian juga perguruan tinggi sebagai penyelenggara, telah menyusun dengan optimal kurikulum yang holistik dan komprehensif. Sehingga para lulusan memiliki kompetensi yang unggul sebagaimana tujuan yang diharapkan. Terbukti bahwa para lulusan perguruan tinggi begitu kembali kepada masyarakat, mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kerja dan masyarakatnya. Pada fungsi kedua dan ketiga yaitu sebagai peneliti dan pengabdi kepada masyarakat, para dosen belum optimal menjalankan fungsinya. Demikian itu dapat dilihat melalui riset dan publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnaljurnal terakreditasi baik secara nasional maupun internasional yang masih sangat minim. Terlebih lagi bila dilihat dalam kancah internasional, belum banyak ilmuwan dari Indonesia yang mendunia dengan proposisi-proposisi dan teori yang diajukannya. Berdasarkan mini observasi dari para dosen, ditemukan bahwa kendala yang menjadi hambatan dosen di perguruan tinggi dalam hal riset dan publikasi adalah pada beberapa aspek; 1) Aspek pembiayaan, di sini dimaksudkan pada 371
2 biaya untuk melakukan suatu riset yang tidak murah, demikian juga biaya publikasi; 2); Aspek sumber daya manusia, di sini dimaksudkan pada kemampuan dan kompetensi yang terbatas dalam melakukan penelitian; 3) Aspek administrasi, yaitu tata tertib, surat menyurat, perizinan dan laporan penelitian yang cenderung rumat dalam prosesnya; 4) Aspek sarana dan prasarana pendukung penelitian; 5) Aspek publikasi, yaitu tempat publikasi dan waktu publikasi yang lama. Demikian itu menjadi tantangan bagi para dosen dalam menjalankan fungsinya sebagai peneliti. Dibutuhkan dukungan dan support sistem yang baik dari institusi untuk menghasilkan suatu penelitian yang bermutu dan memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan dan berimplikasi praktis terhadap masyarakat. Jikalau riset dan publikasi dimaknai sebagai produk atau output dari kinerja dosen sebagai pribadi dan mendukung pencapaian visimisi perguruan tinggi, maka menjadi kebutuhan bagi pihak pengelola perguruan tinggi mengelola struktur organisasi, sumber daya manusia, dan budaya organisasi yang dimiliki untuk menghasilkan output yang diharapkan. Pada aspek pertama dan kedua, pihak perguruan tinggi telah menyusun format kebijakan dalam bentuk organisasi yang secara khsusu mengelola yaitu Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) pada setiap kampus. Pada aspek sumber daya manusia, telah dilakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan, pendampingan, dan pembiayaan bagi para dosen untuk menghasilkan riset yang baik berikut mempublikasikannya. Pada artikel ini difokuskan pada pendekatan budaya organisasi sebagai alat untuk meningkatkan produktifitas riset dan publikasi. Demikian itu dengan asumsi sebagaimana yang telah disebutkan, budaya yang dibangun oleh perguruan tinggi pada umumnya masih dominan pada fungsi dosen sebagai pendidik, belum pada fungsi dosen sebagai peneliti atau pengembang ilmu pengetahuan. Diharapkan dengan pendekatan budaya organisasi yang kuat pada perguruan tinggi dapat menunjang produktifitas para dosen untuk melakukan riset dan mempublikasikannya pada masyarakat. II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mengelola Budaya Organisasi Robbins mengungkapkan definisi budaya organisasi seperti nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi, falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan, cara pekerjaan dilakukan di tempat itu, dan asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi. Dari berbagai definisi tersebut tema sentral budaya organisasi merujuk pada suatu sistem pengertian yang diterima secara bersama (1994; 479). Daft menyebutkan bahwa budaya organisasi adalah the set of key values, beliefs, and norms, shared by members of an organization (2007; 265). Schein mendefinisikan is a pattern of shared basic assumptions that the group learned as it solved its problem of external adaptation and internal integration, that has work well enough to be considered valid and, therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relations to these problems (2004; 17). Dari berbagai definisi tersebut dapat difahami beberapa point penting yang terdiri dari apa, bagaimana, dan tujuan dari budaya organisasi. Pada bagian apa sebagai benda para ahli menyebut nilai-nilai, falsafah, asumsi, dan kepercayaan dasar yang disepakati bersama. Pada bagian bagaimana disebutkan bahwa hal-hal tersebut dibagikan pada anggota organisasi, dipelajari, dan diajarkan sebagai tindakan yang benar dalam organisasi. Pada aspek tujuan, adalah sebagai cara menghadapi tantangan eksternal untuk beradaptasi, dan tantangan internal untuk berintegrasi. Budaya organisasi dapat difahami melalui tiga level atau tingkatan tingkatan di sini dimaksudkan adalah untuk menangkap inti dari budaya organisasi. Demikian itu sebagaimana disampaikan oleh Schein (2004) yang terdiri dari artifak, keyakinan dan nilai-nilai yang menyertai, dan asumsi dasar. Artifak adalah bagian yang paling nampak dapat dilihat, didengar, dan dirasakan - dari budaya organisasi. Keyakinan dan nilai-nilai yang menyertai adalah keyakinan umum yang muncul dari para pemimpin dan pendiri yang 372
3 kemudian telah divalidasi secara bersama sebagai cara yang benar. Sedangkan asumsi dasar adalah suatu asumsi yang diterima selaku benar taken for granted dalam diri warga organisasi. Asumsiasumsi tersebut adalah asumsi tentang realitas, kebenaran, waktu, ruang, sifat alami manusia, aktifitasnya, dan hubungan sesama manusia. Memahami budaya organisasi dengan baik akan memberikan manfaat bagi organisasi. Sebagaimana disebutkan di awal, yaitu fungsi budaya adalah sebagai solusi untuk integrasi internal organisasi, dan menjadi benteng pertahanan dalam beradaptasi terhadap hal-hal eksternal. Selain daripada itu, Robbins (1994) mengungkapkan bahwa budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan perilaku yang konsisten bagi warga organisasi. Dengan kata lain, yaitu bahwa budaya organisasi yang kuat dapat menjadi subtitusi atau pengganti bagi formalisasi struktur organisasi. Dengan asumsi ini, penulis melihat suatu peluang bahwa budaya organisasi dapat dijadikan sebagai jalan lain selain kebijakan formal untuk meningkatkan produktifitas dosen dalam melakukan riset dan publikasi. Menciptakan Budaya Organisasi Kotter dan Hesket (1997) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan budaya perusahaan yang kuat sering dihubungkan dengan pendiri atau pemimpin awal lainnya yang mengartikulaiskannya sebagai suatu visi, strategi bisnis, filosofi atau ketiga-tiganya (1997; 7). Menurut Schein (2004) budaya organisasi muncul dari tiga sumber utama yaitu; 1) keyakinan, nilai, dan asumsi dari para pendiri organisasi; 2) pengalaman belajar dari anggota yang mengikuti perkembangan organisasi; dan 3) keyakinan, nilai, dan asumsi baru yang dibawa oleh anggota dan pimpinan yang baru (2004; 225). Robbins (1994) mengungkapkan bahwa budaya organisasi memiliki sumber utama yaitu para pendiri. Mengutip pendapa Schein, disampaikan bahwa budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antran 1) bias dan asumsi para pendirinya; 2) apa yang dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang dipekerjakan oleh para pendiri dari pengalaman mereka sendiri. Berbagai pendapat ahli tersebut mengemukakan tiga cara budaya organisasi tercipta yaitu para pendiri organisasi dengan visi dan misinya, anggota organisasi yang memvalidasi visi dan misi para pendiri, dan anggota dan pimpinan baru yang membuat sub budaya baru yang berbeda dengan para pendiri. Untuk dua cara pertama merupakan hal yang lazim bagi suatu organisasi yang telah mapan dengan tradisi dan capaian-capaiannya. Tetapi untuk satu hal yang terakhir adalah suatu metode untuk perubahan budaya organisasi. Demikian itu lazim terjadi pada saat organisasi mengalami stagnasi sebagai akibat dari budaya organisasi yang dominan akan tetapi tidak adaptif. Menguatkan Budaya Organisasi Robbins dan Judge mengungkapkan the more members who accept the core values and the greater their commitment to those values is, the stronger culture is (2007; 514). Dengan kuatnya budaya organisasi akan menciptakan iklim internal sebagai kontrol prilaku yang tinggi. Kekuatan budaya organisasi dibangun oleh nilai, keyakinan, dan asumsi yang disosialisasikan secara intensif, dan disampaikan secara luas. Semakin intensif disosialisasikann dan disampaikan secara luas sehingga dianut oleh warga organisasi, semakin kuat budaya organisasi. Ketika budaya tersebut ada, akan muncul kekuatan-kekuatan dalam organisasi yang akan mempertahankan budaya tersebut. Robbins (1994) mengungkapkan tiga metode mempertahankan budaya organisasi yaitu seleksi organisasi, tindakan manajemen puncak, dan metode sosialisasi organisasi. Seleksi organisasi merupakan suatu cara bagi organisasi untuk memilih kandidat yang akan bekerja bersama dalam organisasi. Melalui proses seleksi, akan menimbulkan dialog antara budaya individu dengan budaya organisasi. Pada saat dua budaya tersebut dapat mensinkronasi memberikan dampak kinerja yang baik bagi organisasi, demikian pula sebaliknya. Tindakan manajemen puncak menjadi hal yang juga penting, karena banyak prilaku warga organisasi mencontoh 373
4 prilaku atasan atau manager yang berada di atasnya. Pada akhirnya sosialisasi menjadi alat yang dominan dalam menguatkan budaya organisasi. Schein (2004) menyebutkan bahwa nilainilai dan falsafah organisasi disebarluaskan melalui tiga proses yaitu dibagikan, dipelajari, dan diajarkan. Pada proses sosialisasi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ritual organisasi, ceritacerita tentang para pendiri organisasi, keputusankeputusan penting yang berdampak pada jalannya organisasi di masa depan, dan tentang manajemen puncak pada saat ini. Selain itu juga dapat dilakukan melalui simbol material dan bahasa atau jargon-jargon organisasi. Semua itu dilakukan dalam rangka menyebarluaskan nilainilai, falsafah, keyakinan, dan falsafah, sehingga menjadi logika umum bagi warga organisasi dalam berprilaku. B. Budaya Organisasi Sebagai Pendekatan Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen Beberapa kajian teoritis dan empiris mengungkapkan akan keberhasilan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Daft menyebutkan bahwa Thus, creating and influencing an adaptive culture is one of the most important jobs for organizational leader. The right culture can drive high performance (2007; 251). Gibson et.al (2009) menyebutkan since organizational culture involves shared expectations, values, and attitudes. It exerts influence on individuals, groups, and organizational processes (2009; 33). Robbins dan Judge menunjukkan bahwa This overall perception becomes, in effect, the organization s culture or personality. These favorable or unfavorable perceptions then effect employee performance and satisfaction, with the impact being greater for stronger culture (2007; 533). Sabri et.al (2011) melakukan penelitian dengan judul Organizational Culture and Its Impact on the Job Satisfaction of the University Teachers of Lahore. Tentang dampak dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru. Dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa budaya organisasi yang dimiliki oleh para manajer, pimpinan, dosen dan pegawai memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dosen. Raza et.al (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Impact of Organizational Climate on Performance of College Teachers in Punjab. Menjelaskan bahwa iklim organisasi memiliki korelasi yang signifikan terhadap kinerja dosen. Dijelaskan juga bahwa iklim organisasi yang terbuka lebih memiliki korelasi yang positif dengan kinerja guru dibandingkan dengan iklim organisasi yang terpola dan tertutup. Abdullah Syukri Zarkasyi (2005) mengungkapkan suatu metodologi dalam membangun budaya pesantren melalui keteladanan, penciptaan lingkungan, pengarahan, penugasan, pengajaran, dan pembiasaan (2005; ). Yang demikian itu dapat diadopsi sebagai suatu cara dalam membangun budaya organisasi di perguruan tinggi untuk meningkatkan kinerja dosen dalam riset dan publikasi. Dari berbagai kajian teoritis dan empiris yang telah disebutkan, memberikan suatu asumsi bahwa budaya organisasi secara umum memberikan dampak terhadap kinerja dosen. Budaya organisasi yang dibangun adalah melalui keberadaan nilai-nilai, falsafah, keyakinan, dan asumsi-asumsi yang dianut dan diyakini secara bersama yang kemudian disebarkan dalam bentuk keteladanan dan penciptaan lingkungan, dipelajari melalui penugasan dan pembiasaan, dan diajarkan dalam pengarahan-pengarahan dan pengajaran. III. KESIMPULAN Berdasarkan penyampaian teori dan pembahasan yang telah dipaparkan kiranya dapat disimpulkan bahwa sebagai suatu ikhtiar meningkatkan atau menguatkan tradisi riset dan publikasi di perguruan tinggi diperlukan pendekatan baru yang sistemik selain pendekatan kebijakan, struktur organisasi, dan sumber daya manusia. Pendekatan baru tersebut adalah melalui bangunan budaya organisasi di perguruan tinggi. Hal-hal yang dilakukan perguruan tinggi dalam membangun budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja dosen dalam riset dan 374
5 publikasi adalah dengan menentukan nilai-nilai, falsafah, keyakinan, dan asumsi-asumsi yang menjadi pendorong bagi para dosen untuk melakukan riset dan publikasi. Yang demikian itu kemudian disosialisasikan, diajarkan, dan dipelajari oleh seluruh warga organisasi sebagai suatu cara yang benar menjadi bagian dari organisasi. Dalam proses sosialisasi dilakukan proses-proses disampaikan dalam keteladanan dan penciptaan lingkungan, dipelajari melalui penugasan dan pembiasaan, dan diajarkan dalam pengaraha dan pengajaran. Dengan demikian diharapkan riset dan publikasi di perguruan tinggi menjadi tradisi yang kuat dan berdampak terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA [1] Daft, Ricahard L. Understanding The Theory and Design of Organizations. USA: Thompson South Western, [2] Daft, Richard L. Management. USA: Thompson South Western, 2010 [3] Gibson, James L. et.al. Organizations: Behavior, Structure, Processes. Eleventh Edition. New York: Mc Graw-Hill Irwin, [4] Prada Sami Ullah Sabri, Muhammad Ilyas, Zahra Amjad, Organizational Culture and Its Impact on the Job Satisfaction of The University Teachers of Lahore, International Journal of Business and Social Science, Vol. 2, No. 24. Dec. (2011). [5] Kotter, John P. dan James L. Hesket, Corporate Culture and Performance, terj. Benyamin Molan. (Jakarta: Prenhallindo, 1997) [6] Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. Organizational Behavior. Twelfth Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall, [7] Robbins, Stephen P. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi. alih bahasa Jusuf Udaya, Jakarta: Penerbit Arcan, [8] Schein, Edgar H. Organizational Culture and Leadership. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, [9] Syed Ahmad Reza dan Pir Mehr Ali Shah, Impact of Organizational Climate on Performance of College Teachers in Punjab, Journal of College Teaching & Learning, Vol. 7, No. 10, (Oct). (2010). [10] Usman, Husaini. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara, [11] Zarkasyi, Abdullah Syukri. Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perguruan tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan secara makro yang perlu melakukan upaya perbaikan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik
PERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik Disampaikan oleh: Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM STRATEGIC THINKING Orientasi eksternal Analisis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Budaya Organisasi Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya. Definisi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sektor pembangunan ekonomi, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini terlihat semakin maju baik disektor swasta maupun pemerintah. Dengan adanya kemajuan pada dunia usaha, maka akan dapat
Lebih terperinciKonsep Teoretis. 1. Organisasi Dalam Lingkungan Yang Dinamis
Konsep Teoretis 1. Organisasi Dalam Lingkungan Yang Dinamis Suatu organisasi sebagai sistem yang terbuka selalu berinteraksi dengan lingkungan. Konsekuensinya bagi organisasi perusahaan adalah menjaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi awal budaya organisasi disampaikan oleh Terrence E. Deal dan
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep Budaya Organisasi Definisi awal budaya organisasi disampaikan oleh Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy sebagai : The integrated pattern of human behavior that included
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Budaya Organisasi Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai budaya organisasi, maka perlu dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John
Lebih terperinciINTEGRASI INTERNAL DAN ADAPTASI EKSTERNAL BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP ORGANISASI DENGAN PENDEKATAN BUDAYA
INTEGRASI INTERNAL DAN ADAPTASI EKSTERNAL BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP ORGANISASI DENGAN PENDEKATAN BUDAYA RR. NIKEN PURBASARI STIE Trisakti npurbasari@stietrisakti.ac.id Abstrak: Fenomena budaya organisasi
Lebih terperinciPaningkat Siburian adalah dosen jurusan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Medan
PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI MENUJU SEKOLAH EFEKTIF Oleh: Paningkat Siburian Abstrak Budaya organisasi meliputi norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, yang dikembangkan
Lebih terperinciMengelola Budaya Organisasi
Mengelola Budaya Organisasi Budaya organisasi? Definisi - nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi. - Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan. - Cara pekerjaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu
Lebih terperinciMATERI PERILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASI MATERI PERILAKU ORGANISASI Apa itu Perilaku Organisasi Dasar Dasar Perilaku Organisasi Sikap dan Kepuasan Kerja Kepribadian dan Nilai Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual Motivasi
Lebih terperinciTogether We Can! Didukung oleh: PT ARA INDONESIA Jakarta, 6 Desember 2013
Together We Can! Didukung oleh: PT ARA INDONESIA Jakarta, 6 Desember 2013 AGENDA OVERVIEW BUDAYA KERJA & KONSEP PENGUKURAN PRINSIP DASAR, PENGGUNAAN, MANFAAT MRF SEKILAS TEKNIS PELAKSANAAN MRF HASIL -
Lebih terperinciDr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi
Personality Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Tempat Tanggal lahir : Madiun ; 21 Agustus 1958 Alamat : Ciledug Raya No 15 Hp. 021 362915987, E-mail harries.madi@gmail.com Pekerjaan : 1. Instruktur Bisnis
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian. Abstrak
30 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI Paningkat Siburian Abstrak Manajemen Berbasis Sekolah adalah suatu model pengelolaan sekolah yang memberdayakan semua pihak
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah: Perilaku Semester: 3 Kode: SM 332113 SKS: 3 Prodi : MBTI Dosen: Tim Dosen Capaian Setelah mengikuti mata kuliah ini Mahasiswa mampu Membuktikan hubungan antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,
Lebih terperinciORGANIZATION THEORY AND DESIGN
ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Definisi efktivitas organisasi Ukuran-ukuran efektivitas organisasi Pentingnya efektivitas organisasi Efektivitas organisasi dan pemuasan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester:
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester: a. Deskripsi Singkat Materi mata kuliah pengantar manajemen ini membahas konsep-konsep, prinsip-prinsip,
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi
MODUL PERKULIAHAN BUDAYA ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN
TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPERILAKU ORGANISASI MODUL 01
MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan jasa yang. pelayanan kesehatan yang makin ketat serta memerlukan upaya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan jasa yang mengedepankan kepuasan dan ketepatan serta membutuhkan tindakan yang cepat. Dalam menyongsong era pasar global,
Lebih terperinciBAB7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Atas dasar hasil analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat diberikan adalah: 1. PT. CJSP telah merumuskan dan mengimplementasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Definisi Budaya Organisasi Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya.
Lebih terperinciTitah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI (Studi Pada Pegawai Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Surabaya) Titah Mustika Alam Taher
Lebih terperinciKOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN KEPALA SEKOLAH DASAR
KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN KEPALA SEKOLAH DASAR Virgana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. E-mail: vpiping@yahoo.co.id Abstract: The current study
Lebih terperinciPERANAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Agustin Handayani Fakultas Psikologi Unissula Semarang
PERANAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Agustin Handayani Fakultas Psikologi Unissula Semarang Abstract A good companies are usually characterized by a number of innovations product. Of course,
Lebih terperinciMengelola Budaya Organisasi
Mengelola Budaya Organisasi LATIHAN Kerjakan per kelompok (sesuai kelompok tugas 1) Dalam ms. Power point (tambahkan gambar, video) Dikumpulkan hari ini sebelum pukul 24.00 WIB Via email asta_p80@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Manajemen
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT WISMA NIAGATAMA PERKASA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI
Media Informatika Vol.16 No.2 (2017) MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Muksin Wijaya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciKecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja
ejournal Administrative Reform, 2017, 5 (2): 365-372 ISSN 2338-7637, ar.mian.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KECERDASAN EMOSI, KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG
Lebih terperinciKONSEP DASAR BUDAYA ORGANISASI. Dr. Euis Komalawati, M.Si
KONSEP DASAR BUDAYA ORGANISASI Dr. Euis Komalawati, M.Si Budaya (Edward Burnett & Vijay Sathe) Culture or civilization, taken in its wide technographic sense, is that complex whole which includes knowledge,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai. penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah sangat strategis. Walaupun perkembangan teknologi cukup pesat, sampai saat ini peranan guru sebagai
Lebih terperinciNurhikmat Romdhona Program Studi Magister Administasi Publik, Universitas Garut
Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan di Sekolah Dasar Negeri terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Efektivitas Pelaksanaan Program Kerja Sekolah Nurhikmat Romdhona Program Studi Magister Administasi
Lebih terperincivii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:
DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didayagunakan sedemikian rupa. Para guru perlu digerakkan secara efektif, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan fungsi inti dalam proses manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah direncanakan atau diorganisasikan
Lebih terperinciGOOD CORPORATE GOVERNANANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN
Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, Suzanto, No. 2, Oktober Good Corporate 2014, 45-50 Governance 2014 GOOD CORPORATE GOVERNANANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Boy Suzanto STIE Pasundan Bandung Email:
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbandingan Bangun, Wilson 2008 Budaya Organisasi : Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing Perusahaan (Jurnal Manajemen,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis 1 yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI, AKTUALISASI DIRI DAN PENGHARGAAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, AKTUALISASI DIRI DAN PENGHARGAAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN ARIEF
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN. Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP. 131 760 777 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
Pengantar Manajemen Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. (Dosen Pengampu) (Tim KBK
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU. Paningkat Siburian Abstrak
PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU Paningkat Siburian Abstrak Perguruan tinggi dinyatakan bermutu, apabila lembaga tersebut mampu menetapkan dan mewujudkan visinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya
148 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) di
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)
PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) Hastuti Naibaho Jurusan Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Email: hastuti.naibaho@uphsurabaya.ac.id
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. serta keterbatasan yang melingkupi penelitian ini.
BAB V PENUTUP Pada bab lima ini penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan, membuat suatu implikasi bagi pihak manajerial, memberikan saran serta keterbatasan yang melingkupi penelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. B. Miner Jhon. (2005). HRM The Strategic Perspective. Harper Collins College Publisher.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Sanusi. (2009). Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan dalam Membentuk Budaya Organisasi yang Efektif. Bandung: Prospect. B. Miner Jhon. (2005). HRM The Strategic Perspective. Harper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices
48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Budaya Organisasi Davis (Moeljono,2005) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola yang terdiri atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para kepala sekolah, guru, warga sekolah, stakeholder sekolah atau yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang penuh optimis, berani, tampil, berperilaku kooperatif, dan kecakapan
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR
42-46 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR Fadhilah dan Cut Nurul Fahmi Universitas Serambi Mekkah Email : FadhilahMpd@yahoo.com Diterima
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas beberapa kesimpulan sesuai dengan tujuan identifikasi masalah yaitu Tipe budaya organisasi apa yang diterapkan oleh PT Tarantula Multidaya Service,
Lebih terperinciPERAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU
PERAN BUDAYA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU Christina Oktaviani SMP Sint Carolus Bengkulu Jl. Sint Carolus 162 e-mail: okta_cb@yahoo.com Abstract: The aim of this research is to know how is the
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 4 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama yang menyatakan
Lebih terperinciVISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG
VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD
ISSN 0852-0151 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(1): 57-64, 2014 FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD Paningkat Siburian Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan menyadari bahwa pencapaian sasaran dan strategi bisnis perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pengelolaan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.
BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan analisa yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : 5.1.1. Hasil analisis Kepuasan kerja pada
Lebih terperinciPENGANTAR PERANCANGAN PERILAKU ORGANISASI
PENGANTAR PERANCANGAN PERILAKU ORGANISASI Amalia, ST, MT KONTRAK PERKULIAHAN» Rule of Conduct Min. 75% present in class Present in class before starting the lecture Don t use sandal Don t use handphone
Lebih terperinciFILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES
FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku Abstract PT. Wenang Permai Sentosa continues to create
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi : Komputerisasi Akuntansi Kode Matakuliah : Nama Mata Kuliah : Manajemen Jumlah SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI SEKOLAH. Nyak Amir 1. Abstrak
BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH Nyak Amir 1 Abstrak Budaya organisasi mengacu pada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. Budaya sekolah
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS SEKOLAH PADA SMAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA BARAT
PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS SEKOLAH PADA SMAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA BARAT Oleh: Aan Kom ariah Abstrak Desentralisasi memberikan keleluasan kepada sekolah untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh
Lebih terperinciTEORI ORGANISASI UMUM 1. Aris Budi Setyawan Disarikan dari berbagai Sumber
TEORI ORGANISASI UMUM 1 Aris Budi Setyawan Disarikan dari berbagai Sumber Peraturan Perkuliahan Hadir di kelas dengan berpakaian yang baik dan tidak memakai sandal Tidak terlambat masuk kelas (maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian dan teknologi secara terus-menerus berkembang dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kita dapat mencermati berbagai macam organisasi, baik swasta maupun pemerintahan yang gagal atau tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciPENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR FIKA FAUZIATI
PENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SURABAYA Lukas Hari Wibowo 1, Andi 2 ABSTRAK: Persaingan bisnis konstruksi di Surabaya semakin ketat sehingga membutuhkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data terhadap 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di Bank
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu unsur penting dari manajemen adalah manusia. Pada setiap perusahaan yang menerapkan sistem manajemen yang baik tentunya
Lebih terperinciPERAN BUDAYA ORGANISASIONAL ISLAMI DALAM MEMBENTUK PERILAKU PRESTATIF DI DALAM ORGANISASI Oleh: Siti Hidayah & Sutopo
PERAN BUDAYA ORGANISASIONAL ISLAMI DALAM MEMBENTUK PERILAKU PRESTATIF DI DALAM ORGANISASI Oleh: Siti Hidayah & Sutopo Email: hidayahsiti99@yahoo.co.id Dosen STIE Dharmaputra Semarang Abstrak Setiap organisasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Leader-Member Exchange berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH
PELATIHAN PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH Oleh: Drs. Widarto, M.Pd. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH DI LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Lebih terperinciBABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya
B"'t\B V PENlJTUP BABV PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat dibahas sebagai berikut: Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui variabel
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : Dra. Giarti Slamet, SE., M.AB Dosen STIA ASMI Solo
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Oleh : Dra. Giarti Slamet, SE., M.AB Dosen STIA ASMI Solo Abstrak One goal in the work not only to earn money to meet life satisfaction, but
Lebih terperinciAnalisis Perubahan Budaya Organisasi Pada Perusahaan Pasca Akusisi (Studi Kasus PT Bank MNC Internasional Tbk mengakusisi PT ICB Bumiputera Tbk)
Analisis Perubahan Budaya Organisasi Pada Perusahaan Pasca Akusisi (Studi Kasus PT Bank MNC Internasional Tbk mengakusisi PT ICB Bumiputera Tbk) TUGAS AKHIR Harvilliano Fajril 1131003013 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSilabus Mata Kuliah. Manajemen Perencanaan Pendidikan
Silabus Mata Kuliah Manajemen Perencanaan Pendidikan Mata Kuliah : Manajemen Perencanaan Pendidikan S K S : 3 SKS (3-0) D o s e n T u j u a n : : Dr. Harun Samsudin, MM 1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan asuransi sebagai salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dijadikan indikator oleh para nasabahnya dalam menilai apakah
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA Oleh : Mahardini Octaviana 1, H. Eddy Soegiarto K 2, Mardiana 3 Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuan negara untuk menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan bermutu dapat terwujud manakala
Lebih terperinciPOLA KEPEMIMPINAN ORGANISASI PENDIDIKAN DI JAWA TENGAH DITINJAU DARI FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT KAPLAN
POLA KEPEMIMPINAN ORGANISASI PENDIDIKAN DI JAWA TENGAH DITINJAU DARI FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT KAPLAN Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Organisasi Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Tukiman
Lebih terperinci