Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2010"

Transkripsi

1 Penanggulalang maslah kurang gizi balita di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor dengan PD melalui pengembangan program Corporate Social Responsibility (CSR) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

2 Kapan Implementasi PD; Implementasi PD di kecamatan babakan madang dimulai pada bulan Mei 2008 s/d Sekarang; Lokasi pengembangan PD di Kecamatan Babakan Madang di pusatkan di wilayah UPF Puskesmas Babakan Madang di 5 Desa; masing masing Desa 1 Pos Gizi; yaitu ; Desa Babakan Madang Desa Cipambuan Desa Karang tengah Desa Citaringgul Desa Sumur Batu 2

3 Sasaran Program PD Sasaran program; langsung : balita gizi kurang/buruk dari keluarga tidak mampu Tidak langsung ; Ibu balita dan Keluarga Masyarakat sekitar Aparat pemerintahan Tokoh Masyarakat Tokoh Agama, dll 3

4 Rancangan Implementasi PD Implementasi PD diawali dengan Proses pelatihan PD bagi Kader dan Tokoh Masyarakat dari masing masing Desa ( 5 orang terdiri dari ; Kader 4 orang dan 1 orang dari Komite Desa) Fasilitator PD; Fasilitator dari Kabupaten Bogor Pelatihan dilakuakan selama 12 hari; dengan menggunakan modul yang dibuat oleh Save The Children dan DEPKES 4

5 Rancangan Implementasi lanjutan; Tahapan pelatihan PD sesuai dengan Modul, yang di akhiri dengan MMD akhir, dan seluruh desa sepakat untuk membuat Pos Gizi sesuai dengan hasil temuan dari PDI masing masing Desa; PDI yang ditemukan antara lain; Menjaga Kebersihan badan, mencuci tangan sebelum makan, Frekuensi makan > 3 x, Porsi kecil dan sering, tidak memberi jajan, membuat jajanan sendiri, Menu temuan, sayur tutut (siput), sop wortel ceker ayam, buras isi kacang (snack) 5

6 Rancangan Implementasi lanjutan Pada awal pelaksanaan pos gizi, masyarakat sepakat untuk melaksanakan dengan kontribusi dari masyarakat. seiring berjalannya waktu pada perjalanannya menemui kendala terutama masalah kontribusi dari masyarakat yang masih belum optimal. 6

7 Rancangan Implementasi lanjutan Pada kondisi demikian munculah inisiatif untuk melibat aktifkan partisipasi masyrakat sebagai donatur pada kegiatan implementasi PD. Kemudian dilakukanlah musyawarah (pertemuan) di Puskesmas untuk membantu memfasilitasi memecahkan masalah kontribusi hasilnya adalah semua perwakilan Desa menyepakati untuk mengajukan bantuan terhadap pihak swasta di wilayah kec. 7

8 Rancangan Implementasi lanjutan Kemudian dibuatlah proposal permohonan bantuan tersebut; dan di ajukan kepada; Sentul International Convention Center (SICC) Setelah di olah oleh pihak perusahaan ternyata program PD di Babakan madang memperoleh tanggapan yang Positif dengan mendapatkan dukungan pelaksanaan implementasi PD 8

9 Rancangan Implementasi lanjutan Dukungan dari SICC melalui program : CSR Corporate Social Responsibility; Sebuah program yang harus dimiliki oleh sektor Swasta (Private Sector) dalam tanggungjawab sosial terhadap masyarakat, terutama masyarakat sekitar perusahaan tersebut. 9

10 Rancangan Implementasi lanjutan Pihak pihak yang terlibat dlm Program : Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Aparat pemerintah, LSM, Perusahaan (SICC), dll 10

11 Kegiatan Implementasi Dukungan dari SICC terhadap pelaksanaan Pos Gizi berupa Stimulus bahan makanan, alat masak, bahan bakar, Alat bantu permaianan edukatif dan Dacin. Khusus untuk bahan makanan diberikan mulai dari bulan juli 2008 s/d juli 2009 yang diberikan kepada 5 pos gizi 11

12 Kegiatan Implementasi Hasil Kegiatan Implementasi PD : dari 5 pos Gizi yang berjalan dengan jumlah peserta kumulatif 96 balita, 77.7% peserta pos gizi mengalami kenaikan BB antara gr di bandingkan pada awal peserta masuk di Pos Gizi. monitoring dilakukan oleh kader pos gizi dengan menggunakan format evaluasi pos gizi, yang dilakukan pada setiap tahapan kegiatan Pos Gizi 12

13 Monitoring; Selain instrumen evalusi pertumbuhan juga dilakukan evaluasi perubahan prilaku, namun pada perubahan ini belum menampakan hasil yang memuaskan. Selama proses monitoring berjalah lebih dari separuh peserta mengalami kenaikan pertumbuhannya ( 77.7%) peserta mengalami kenaikan BB 13

14 Lesson Learn, Pada implementasi PD dengan CSR, yang menjadi hal yang positif juga sekaligus nilai negatifnya adalah; Kontibusi donatur yang dominan secara finansial membantu keberlangsungan Pos Gizi, namun untuk partisipasi dari peserta dan kelestarian Pos gizi sangat rendah. 14

15 Lesson Learn, Tantangan; Adalah bagaimana untuk tetap dapat melibat aktifkan Sektor Swasta dalam implementasi Pos Gizi dengan tanpa mangurangi peran aktif peserta dan keberlangsungan program dalam masyarakat????????????????????????????????????????? 15

16 Hot Issue; Bagaimana CSR juga bisa dilakukan di lokasi lain yang juga ingin mengembangkan PD Program CSR di Perusahaan ; belum di manfaatkan secara optimal; karena perusahaan belum sepenuhnya terbuka terhadap masyarakat 16

17 Rencana Tindak lanjut Program Pengembangan Pos Gizi pada wilayah lain yang belum meng implementasikan PD Meningkatkan Kerjasama dengan SICC dalam menanggulangi masalah kesehatan di wilayah kerja Menjajaki kemungkinan implementasi PD pada program kesehatan yang lainnya 17

18 Thanks So Much Hatur Nuhun 18

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa Heri Muchdiyono, dr, MKes Derajad Kesehatan. Status kesehatan masyarakat memiliki beberapa faktor pengaruh yaitu faktor perilaku masyarakat, faktor lingkungan

Lebih terperinci

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

Pembelajaran Pelaksanaan Pos Gizi di Nias

Pembelajaran Pelaksanaan Pos Gizi di Nias Pembelajaran Pelaksanaan Pos Gizi di Nias MOBILISASI MASYARAKAT Melalui Pemicuan dan Maena Oleh Sam Nuhamara 1 Latar Belakang Perlunya Pemicuan dan Maena Angka Kelulusan Tingkat keberlanjutan Tidak hadir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan dan gizi merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan pesatnya perkembangan Ilmu

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE BAGI KADER POSYANDU DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 KAK No. 440/ /412.23.16/KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 Terbit Halaman 1 / 3 PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR dr. VERA AGUSTINA NIP.197908172010012003

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa A LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

Lebih terperinci

Positive Deviance kota

Positive Deviance kota Pemerintah Kota Cimahi DINAS KESEHATAN Gambaran Positive Deviance kota CIMAHI provinci jawa barat Taman rakyat Dinas Kesehatan Kota Cimahi GAMBARAN UMUM Prov. JAWA BARAT Kel. Cipageran Kel. Cimahi Kel.

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Seri Desa Siaga Aktif MENUJU MASYARAKAT BER-PHBS di Desa Membangun menuju Desa Peradaban BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan 2010 Gerakan Sadar PHBS cara murah

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur sehingga dapat diikuti

Lebih terperinci

Poliklinik Kesehatan Desa

Poliklinik Kesehatan Desa Poliklinik Kesehatan Desa Oleh : 1. Diyan Mayangsari (090949) 2. Retno (101065) 3. Ayu Andriani (111112) 4. Siti Marfuah (111113) 5. Ewi Susilaningsih (111140) 6. Ummu Halida (111171) 7. Titah Adista (111172)

Lebih terperinci

Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi

Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi Isu Pengelolaan Higiene Sanitasi Makanan disekolah Lilis Nuraida dan Purwiyatno Hariyadi SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor PENDAHULUAN Kualitas SDM yang baik merupakan syarat mutlak untuk keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi yang tidak sehat dan buruk dapat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit. Penyakit

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

Tingkatan Pencapaian Program GKACI

Tingkatan Pencapaian Program GKACI PEMULA Adanya satu orang guru yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pelaksanaan program GKACI di sekolah. KELEMBAGAAN Unit kegiatan kesiswaan (UKS, OSIS, Pramuka) sudah ada namun belum punya kegiatan rutin.

Lebih terperinci

KULIAH KERJA PROFESI (KKP) 2012

KULIAH KERJA PROFESI (KKP) 2012 KULIAH KERJA PROFESI (KKP) 2012 TEMA KKP IPB: PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL 1 Tujuan Khusus KKP Gizi Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam profesi gizi untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas MASALAH KESEHATAN di BALI Unfinished agenda : DBD, Diare, dll Emerging disease : PTM (Diabetes, Kanker,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi

Lebih terperinci

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk BENTUK BENTUK PENDEKATAN DAN PARTISIPASI / PERAN SERTA MASYARAKAT T SERTA PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945, mencantumkan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (2014) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif diartikan sebagai bentuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

Tanggungjawab Industri Pangan untuk Pencapaian Populasi Penduduk yang Aktif, Sehat dan Produktif

Tanggungjawab Industri Pangan untuk Pencapaian Populasi Penduduk yang Aktif, Sehat dan Produktif Tanggungjawab Industri Pangan untuk Pencapaian Populasi Penduduk yang Aktif, Sehat dan Produktif Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center dan Departemen Ilmu & Teknologi

Lebih terperinci

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi)

IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi) IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi) Emni Purwoningsih Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: emnipurwoningsih@umsu.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Laporan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

Profil Implementasi Positive Deviance

Profil Implementasi Positive Deviance Profil Implementasi Positive Deviance 1 Nama Organisasi CRS Kupang 2 Area Implementasi Kabupaten Belu & Kabupaten TTU : 6 Kecamatan ( Belu 4 & TTU 2 Kec ) 21 Desa ( Belu 12 & TTU 9 Desa ) 31 Posyandu (

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN

DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN LAMPIRAN 3 DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN Tanggal Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Alamat No. Telp/Fax Email PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR TILIK

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN

DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN LAMPIRAN 3 DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PEMBINA UKS KECAMATAN Tanggal Kecamatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN KAJI BANDING DALAM RANGKA AKREDITASI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA TERNATE TAHUN 2016 NO DAFTAR PERTANYAAN ELEMEN PENILAIAN POKJA UKM

INSTRUMEN KAJI BANDING DALAM RANGKA AKREDITASI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA TERNATE TAHUN 2016 NO DAFTAR PERTANYAAN ELEMEN PENILAIAN POKJA UKM INSTRUMEN KAJI BANDING DALAM RANGKA AKREDITASI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA TERNATE TAHUN 2016 NO DAFTAR PERTANYAAN ELEMEN PENILAIAN POKJA UKM 1 membuat catatan hasil analisis dan identifikasi keb keg.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT 1. Pendahuluan Dalam rangka mengoptimalkan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Standar: 6.1. Perbaikan kinerja masing-masing konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENATALAKSANAAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS MEDAN DENAI TAHUN 2014 A. Daftar Pertanyaan untuk Informan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan bahwa Salah satu indikator yang ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan terkait dengan upaya

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN Strategi sanitasi Kabupaten Madiun tahun 2010-2014 memaparkan tentang tujuan, sasaran, dan tahapan pencapaian serta strategi utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk pemegang saham (shareholders)

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi

Penerapan Pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi Penerapan Pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi (Positive Deviance Approach Implementation in Tackling Malnutrition Poblem in Toddles

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi Rencana Pembangunan Sanitasi.1. Rekapitulasi Ringkasan Program dan Kegiatan sanitasi akan dijabarkan dalam ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi Kader Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok (Widiastuti A, 2007). Kader kesehatan adalah promotor kesehatan desa (Promkes) yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan 96 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Makanan Anak Balita (Penelitian terbatas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal

Lebih terperinci

mereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut.

mereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perusahaan Exxon Mobil melaksanakan program CSR berfokus pada tiga pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi. Salah satu program pilar pengembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia mempunyai harapan bahwa derajat kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diharapkan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya diatur dalam undangundang.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya diatur dalam undangundang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia merupakan negara yang menganut asas desentralisasi dan dalam pemerintahan memberikan otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI Jl. RAYA KENDUNG KEL. SEMEMI KEC. BENOWO TELP. 031 7413631 S U R A B A Y A KODE POS 60198 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN BALITA GIZI

Lebih terperinci

Dalam lingkungan Pemerintahan, setiap organisasi/skpd berkewajiban. misi tersebut. Simamora (1995) mengatakan bahwa sumber daya yang dimiliki

Dalam lingkungan Pemerintahan, setiap organisasi/skpd berkewajiban. misi tersebut. Simamora (1995) mengatakan bahwa sumber daya yang dimiliki I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam lingkungan Pemerintahan, setiap organisasi/skpd berkewajiban untuk mewujudkan visi dan misi organisasinya sehingga visi dan misi Pemerintah dapat terwujud dengan

Lebih terperinci

KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU

KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU Karang Ancak, Dusun Sebaro, Desa Jenggala Kecamata Tanjung Kabupaten Lombok Utara Kode Pos. 83352 KELOMPOK TANI TERNAK BERIUK MAJU Karang Ancak Dusun Sebaro, Desa Jenggala

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG

UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG Jl. Andi Cammi. 8 Tanrutedong, Telp. (0421) 721 009 Kode Pos 91681 e-mail :puskesmas_tanrutedong@yahoo.com KERANGK ACUAN

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) 41 42 43 44 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN 1 Target Pemerintah dalam bidang Sanitasi Akses Air Minum dan Sanitasi Layak Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam melakukan aktivitasnya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan,

Lebih terperinci

N OMOR 13 TAHUN 20 14

N OMOR 13 TAHUN 20 14 1 GUBERNUR J AMBI P E RATURAN GUBERNUR JAMBI N OMOR 13 TAHUN 20 14 TENTANG K OMISI DAERAH LANJUT USIA PROVINSI JAMBI D ENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA G UBERNUR JAMBI, Menimbang a. bahwa Komisi Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga setiap orang perlu dijamin dalam memperoleh pangan yang bermutu dan aman. Penyediaan pangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang

Lebih terperinci

AB/I-1/2013 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM

AB/I-1/2013 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM AB/I-1/2013 MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM PEDOMAN UMUM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI SPM PEDOMAN UMUM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT PUSAT

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1170, 2015 BNPP. Garda Batas RI. Pembinaan. Pedoman. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. inovasi, dan strategi revitalisasi posyandu dalam pembangunan kesehatan

III. METODE KAJIAN. inovasi, dan strategi revitalisasi posyandu dalam pembangunan kesehatan III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam revitalisasi pengembangan posyandu perlu adanya pengembangan, inovasi, dan strategi revitalisasi posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat Kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga saat ini, relasi antara Pemerintah Daerah, perusahaan dan masyarakat (state, capital, society) masih belum menunjukkan pemahaman yang sama tentang bagaimana program CSR

Lebih terperinci

Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta

Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta Good Governance / Decentralisation Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pengurangan Risiko Bencana Dalam Upaya Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Laporan disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah

Lebih terperinci

SISTEM STUDI TENTANG. Disusun Oleh SRI III GIZI FAKULTAS

SISTEM STUDI TENTANG. Disusun Oleh SRI III GIZI FAKULTAS STUDI TENTANG SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA SKDN DI PUSKESMAS JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR KARYAA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Tiga)

Lebih terperinci

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah

Lebih terperinci

MONITORING KESESUAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS. Agussalim, SKM. NIP DOMPU TIMUR

MONITORING KESESUAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS. Agussalim, SKM. NIP DOMPU TIMUR UPTD PUSKESMAS SOP MONITORING KESESUAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM No. Dokumen PUSKESMAS No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman : : Agussalim, SKM. NIP. 19770817 199702 1 DOMPU TIMUR 002 1. Pengertian kegiatan

Lebih terperinci

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK Nama Instansi/ SKPD : UPK Puskesmas Kampung Dalam Judul Inovasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN 4.1 Sasaran dan Arahan Penahapan Pencapaian 4.1.1 Air limbah 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah 2. Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA DI PUSKESMAS KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA DI PUSKESMAS KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA DI PUSKESMAS KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA FACTORS AFFECTING THE VILLAGE COMMUNITY PARTICIPATION IN PUSKESMAS

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012 ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012 Krisdinar.wordpress.com Latar belakang Bencana di Indonesia

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. analisa yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan Program gerakan seribu

BAB VII PENUTUP. analisa yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan Program gerakan seribu 140 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan Program gerakan seribu jamban di Kabupaten Lima

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan, prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI Pelaksanaan program sanitasi, pengaturan dan mekanismenya disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan

Lebih terperinci

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) OPTIMALISASI POSYANDU DAN POSBINDU DLM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) 1. Mengidentifikasi masalah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: DELIFIANI HIDAYATI J

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: DELIFIANI HIDAYATI J HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DENGAN POLA PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI KELURAHAN GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM. BAB IV 4.1.3 BAB IV. (UKMBS) UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN 4.1.1.1 SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM. 4.1.1.2 Kerangka acuan, metode,

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi

Lebih terperinci

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

FORMAT RENCANA USULAN KEGIATAN

FORMAT RENCANA USULAN KEGIATAN FORMAT RENCANA USULAN KEGIATAN I. PENDAHULUAN: a. LATAR BELAKANG b. TUJUAN c. VISI, MISI, TUPOKSI PUSKESMAS, DAN TATA NILAI Rencana usulan kegiatan ini disusun berdasarkan visi, misi, tupoksi dan tata

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK

HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KELURAHAN KWADUNGAN KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci