PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA BON BON SANTAN SONJAY DI KOTA MEDAN
|
|
- Yandi Susanto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Pembangunan Perkotaan Volume 6, Nomor 1, Januari Juni 2018 p-issn e-issn PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA BON BON SANTAN SONJAY DI KOTA MEDAN Deo Demonta Panggabean 1*, Adek Cerah Kurnia Azis 2, Dedy Husrizal Syah 3 1*) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, 2) Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 3) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar pasar V Kotak Pos No Medan Penulis Korespodensi : deo.panggabean@unimed.ac.id Abstrak Usaha rumah tangga Bon-Bon Santan Sonjay (permen) milik Ibu Sujarwati telah berdiri sekitar 7 tahun. Namun usaha tersebut kurang berkembang. Berdasarkan observasi yang dilakukan tim penulis sebelum melaksanakan pendampingan ditemukan bahwa faktor yang menjadi penghambat berkembangnya usaha ini antara lain,kemasan produk yang tidak menarik, produk tidak memiliki sertifikat halal, pemasaran dilakukan secara tradisional dan pencatatan transaksi keuangan yang tidak baik. Produk bonbon santan yang dihasilkan tidak mampu bersaing dengan produk sejenis yang dipasarkan secara modern di supermarket dan melalui online, sehingga hanya dipasarkan di warungwarung sekitar desa dan pasar tradisional dikarenakan produk yang belum standar. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi mitra, maka pada program pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakukan standarisasi dan pendampingan sertifikasi halal produk ke LPPOM MUI SUMUT, pembuatan desain kemasan yang menarik, pelatihan pembukuan dan pemasaran secara online. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian ini adalah metode pendidikan, sosialisasi, pendampingan sertifikasi halal produk, pelatihan pembukuan dan manajemen usaha, pelatihan pemasaran secara online. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain : 1) Desain Kemasan yang standar, 2) Sertifikat Halal dari LPPOM MUI Sumut, 3) Laporan Keuangan, 4) Akun Toko Online. Kata Kunci : Pendampingan, Desain Kemasan, Sertifikasi Halal, Laporan Keuangan, Pemasaran online, Pendahuluan Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peranan yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, terutama dalam aspek-aspek seperti kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi di pedesaan, pemerataan tenaga kerja, dan lain-lain. Hal ini karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Sementara Usaha besar satu per satu pailit karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Dengan bukti ini, jelas bahwa Peran UKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dapat diperhitungkan. (Departemen Koperasi, 2008). Selain itu di tahun 2008 juga tercatat bahwa UKM menunjukkan peningkatan besaran Produk Domestik Bruto pada tahun 2008 mencapai nilai Rp.1.013,5 Triliun (56,7%dari PDB), dengan jumlah UKM mencapai 42,4 juta (Setyawan, 2009). Dari hasil penelitian kemenkeu menunjukkan bahwa potensi Usaha Kecil Menengah cukup besar dan ini dapat terindikasi dari kontribusi sektor UKM terhadap PDB nasional. Pada tahun 2009, PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 adalah sebesar Rp.2.088,29 trilyun, UKM menyumbang kontribusi sekitar Rp.532,26 trilyun atau 37,83% (tidak termasuk PDB Usaha Mikro), sedangkan PDB Usaha Besar tercatat sebesar Rp.873,57 trilyun 40
2 (62,17%). Angka ini cenderung tetap dari tahun 2006 sampai dengan Jika memasukkan kategori Usaha Mikro, maka kontribusi keseluruhan UMKM dapat mencapai Rp trilyun atau mencapai 58,17% total PDB nasional (Kemenkeu, 2011). UKM perlu mendapat perhatian khususnya dari Pemerintah dikarenakan UKM tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian angkatan kerja namun juga merupakan ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Selain itu, usaha kecil juga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga, juga berfungsi sebagai strategi dalam mempertahankan hidup (survival strategy) di tengah krisis ekonomi masyarakat. UKM ini tidak akan terlepas dari peranan para pengusaha (entrepreneur) yang bergerak di dalamnya. Para pengusaha ini yang akan memunculkan, mempertahankan dan juga mengembangkannya. Dengan banyaknya entrepreneur, dua indikator penting di dalam suatu negara maju dan makmur akan terpenuhi, yaitu rendahnya angka pengangguran dan tingginya devisa yang terutama dari hasil barang-barang ekspor yang dihasilkan. (Astamoen, 2008). Kenyataannya Pemerintah belum terlihat memprioritaskan sektor ini, Pemerintah lebih cendrung menaruh perhatian pada sektor dengan skala besar, seperti perkebunan,pertambangan, perbankan. Sehingga para pelaku UMKM cenderung lebih dinomorduakan, dan dampaknya cukup jelas dirasakan bahwa para pelaku UMKM cukup banyak menghadapi kendala dalam kegiatannya. Kendala tersebut disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan), aspek keuangan, aspek produksi, dan aspek pemasaran. Sedangkan Faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM (Munizu, 2010). Mitra pada kegiatan ini adalah usaha rumah tangga yang dikelola Ibu Sujarwati yang menghasilkan produk berupa bon bon (permen) santan. Usaha ini didirikan tahun 2011 dengan jumlah anggota yang bekerja saat ini sebanyak 10 orang dan penghasilan dari produksi bon bon santan berkisar Rp /bulan. Fasilitas Produksi mitra yakni dapur tempat memasak adonan bonbon santan, ruang pencetakan dan pengemasan bonbon, gudang dan kantor pemasaran bon-bon santan masing-masing berada pada satu bangunan rumah. Dari hasil pengamatan di lokasi produksi mitra, menunjukkan proses produksi yang dilakukan secara manual dengan 3 jenis pembagian tugas untuk karyawannya yaitu memasak, mencetak dan membungkus (pengemasan). Produk permen yang dihasilkan belum standar untuk label kemasan yakni menggunakan desain label yang masih sangat sederhana pada kemasan permen yang sudah siap untuk dipasarkan. Belum terdapat komposisi bahan pembuat permen, masa berlaku, nama usaha dan alamat sehingga belum menunjukkan identitas usaha serta belum memiliki sertifikat halal produk. Hal ini dikarenakan tidak adanya pengetahuan mitra tentang pentingnya membuat desain label kemasan yang standar untuk menunjukkan komposisi bahan dan identitas produsen yang memproduksi produk. Selain itu pemahaman mitra terkait dengan prosedur untuk mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI rendah. Untuk pemasaran dilakukan terbatas hanya di pasar tradisional pada warung-warung sekitarnya dan menggunakan sistem order oleh distributor dalam kemasan ball. Minimnya pengetahuan mitra tentang alternatif pemasaran secara online menggunakan IT menjadikan usaha mereka bergantung pada distributor yang menampung produk permen yang dihasilkan. Oleh distributor permen di kemas ulang menggunakan label distributor lengkap dengan komposisi dan alamat distributor kemudian dipasarkan pada pasar modern sehingga distributorlah yang dikenal oleh konsumen di pasar-pasar modern dengan keuntungan yang sudah pasti lebih besar dari yang didapatkan mitra. Hal inilah yang menjadi hambatan internal usaha milik Ibu Sujarwati. Selain itu kondisi manajemen laporan keuangan pada usaha mitra ini masih menggunakan manajemen laporan keuangan yang tidak teratur, artinya laporan pembukuan belum tertata dengan rapi dan akurat. Kondisi ini sering terjadi pada UKM karena masih rendahnya pengetahuan tentang praktik akuntansi keuangan (Suhairi, 2004). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wirjono dan Raharjono (2012) yang menyatakan bahwa salah satu masalah yang cukup dominan muncul dalam pengembangan UKM adalah terkait dengan pemahaman mengenai informasi akuntansi. Sebagian besar UKM tidak melakukan pencatatan dengan baik, bahkan tidak ada pencatatan sehingga menimbulkan masalah keuangan yang imbasnya perkembangan UKM menjadi terhambat. Di sisi lain dalam manajemen tugas/pekerjaan sudah terlihat baik yaitu masingmasing karyawan sudah punya tugas/pekerjaan masing-masing. Bila dilihat dari kemampuan produksi dapat disimpulkan bahwa usaha permen santan mitra cukup pontensial untuk dikembangkan. Metode Solusi yang diterapkan kepada mitra untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra antara lain : 1. Solusi untuk desain kemasan yang kurang menarik yaitu diberi pelatihan pembuatan desain kemasan oleh tim pengabdi. 41 Jurnal Pembangunan Perkotaan 6 (1) (2018): 40-45
3 2. Solusi untuk produk yang belum memiliki serifikat halal yaitu dilakukan sosialisasi dan pendampingan dalam proses produksi dengan memperhatikan bahan-bahan baku yang dipakai, penataan ruang produksi, standar kerja dan melengkapi dokumen persyaratan pengajuan sertifikasi produk hingga memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI 3. Solusi untuk masalah pengelolaan keuangan dan manajemen usaha yaitu diberikan pendidikan dan pelatihan keuangan berupa penyusunan laporan keuangan dan manajemen usaha. 4. Solusi untuk pemasaran yang tidak efektif yaitu diberikan pelatihan sistem pemasaran menggunakan IT melalui akun toko online Langkah langkah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan No Kegiatan Metode Hasil Partisipasi Mitra 1. Melakukan survey untuk mengetahui kondisi usaha mitra 2. Merancang desain kemasan produk 3. Memberikan pelatihan mendesain kemasan 4 Melakukan pendampingan pengajuan sertifikat halal produk 5 Memberikan Pendidikan dan pelatihan penyusunan keuangan manajemen usaha Obervasi langsung ke lokasi mitra dan Tanya jawab Praktik desain Praktik kemasan mendesain Pendampingan, penyuluhan prosedur dan proses pendaftaran halal produk Pendidikan dan pelatihan penyusunan keuangan dan manajemen usaha Profil mitra dan identifikasi permasalahan mitra Alternatif desain label kemasan baru dengan 3 varian rasa permen santan Permen santan memiliki desain yang menarik dan layak untuk di pasarkan di supermarket Diproleh Sertifikat Halal Bon Bon Santan yang dikeluarkan oleh MUI Mampu menyusun keuangan dan memanajemen usaha Menyiapkan data yang diminta tim. Memberikan komentar terhadap desain kemasan Menyediakan foto produk, ikut praktik mendesain kemasan. Mengikuti arahan dari tim dan membentuk tim manajemen halal Aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan penyusunan keuangan manajemen usaha serta bertanya untuk hal yang belum dimengerti 6 Memberikan pendidikan dan pelatihan sistem pemasaran dengan menggunakan IT Pendidikan dan pelatihan Sistem pemasaran dengan menggunakan IT melalui toko online Mitra memiliki akun toko online untuk memasarkan produk di situs BukaLapak.com dan website di Blogger.com Ikut pendidikan dan pelatihan sistem pemasaran online serta bertanya untuk hal yang belum dimengerti. Setelah program pengabdian selesai dilaksanakan, maka komponen yang menjadi hal yang dievaluasi antara lain : 1 Aspek Produksi - Standar pelaksanaan produksi sesuai standar LPPOM MUI - Bahan-bahan yang digunakan - Sikap pekerja dalam proses produksi 2 Aspek Manajemen - Pelaporan Sistem Jaminan Halal (SJ H) setiap 6 bulan - Desain kemasan yang digunakan - Peningkatan pendapatan mitra - Area pemasaran Hasil dan Pembahasan 1. Standarisasi Dalam hal ini bidang standarisasi dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan/pembenahan terhadap kegiatan produksi mulai dari penyedian dan pemilihan bahan-bahan Peningkatan Daya Saing Produk Industri Rumah Tangga Bon Bon Santan Sonjay Di Kota Medan Deo Demonta Panggabean, Adek Cerah Kurnia Azis, Dedy Husrizal Syah 42
4 baku, penataan ruang produksi, standar kerja karyawan/pekerja, dan prosedur pengajuan serifikasi produk sesuai standar yang ditentukan oleh LPPOM MUI. Hal tersebut merupakan komponen yang menjadi aspek yang dinilai oleh tim auditor LPPOM MUI dalam proses pengurusan sertifikat halal. Tidak hanya bahan baku yang wajib halal tetapi tata ruang produksi mulai dari kebersihannya dan penempatan peralatan dan bahan yang digunakan serta sikap kerja karyawan dalam proses pembuatan produk juga harus baik (terhindar dari hal-hal yang bersifat najis/kotor). Sertifikat halal diperlukan sebagai jaminan kehalalan sebuah produk sehingga baik untuk dikonsumsi oleh semua orang. Tentunya hal ini merupakan kriteria yang menjadi pertimbangan para konsumen. Sehingga produk yang bersertifikat halal akan lebih laku dan diterima di semua pasar sampai ke luar negeri. 2. Desain Kemasan Desain kemasan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah produk karena merupakan hal yang memberikan daya saing bagi produk sejenis di pasar dan memberikan daya tarik terhadap konsumen. Selain itu dengan adanya desain kemasan akan meningkatkan nilai jual sebuah produk. Kemasan bon-bon santan yang digunakan mitra pada produknya masih sangat sederhana. Sehingga perlu dibuat desain menarik yang berisikan nama produk, gambar produk, masa berlaku produk dan logo halal LPPOM MUI. Dengan begitu maka produk dapat di pasarkan di pasar modern seperti alfamart dan indomaret yang wajib menjual 40 % produk lokal. 3. Manajemen dan Pemasaran Manajemen merupakan kemampuan yang harus dimiliki pemilik usaha dalam menjalankan sebuah usaha agar dapat berjalan dengan baik. Seorang manajer juga harus mengerti sistem pemasaran yang efektif agar produk yang dihasilkan dari usahanya tersebut dapat terjual secara maksimal. Sehingga dapat meningkatkan omzet dari usaha. Dalam menjalankan usaha perlu diperhatikan manajemen karyawan dan keuangan. Agar perusahaan mendapat keuntungan diperlukan pengetahuan perhitungan biaya produksi yang secara rinci dapat dimuat dalam pembukuan berupa laporan keuangan. Kesalahan dalam menuliskan pembukuan dapat menyebabkan perusahaan rugi dan tidak berkembang. Hal ini terlihat pada pembukuan mitra yang belum tertata rapi dan akurat. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain berupa desain label kemasan permen santan, sertifikat halal produk dari LPPOM MUI SUMUT, buku kas yang diberikan kepada mitra sebagai tempat pencatatan transaksi (pembukuan), dan akun pada situs jual beli online di situs BukaLapak.com serta web blog. Pada aspek produksi bila dibandingkan dengan desain label kemasan sebelumnya dengan desain label kemasan saat ini dapat dilihat banyak perbedaan. Desain label kemasan sebelumnya hanya mencantumkan nama permen saja, sedangkan desain label kemasan yang baru telah mencantumkan beberapa keterangan produk seperti nama permen, identitas pemilik usaha, komposisi bahan pembuatan permen, jenis varian rasa, dan masa berlaku produk (layak konsumsi). semua informasi ini berguna sebagai informasi verbal tentang produk atau penjualnya (Angipora, 2000). Selain itu dengan desain label kemasan yang baru produk permen santan yang diproduksi mitra dapat bersaing dengan produk sejenis karena tampilannya nyang lebih menarik. Adapun perbedaan desain label kemasan permen santan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Desain lama Desain baru dengan 3 varian rasa Gambar 1. Perbandingan desain label kemasan permen santan Pada aspek manajemen keuangan mitra telah mampu membuat pembukuan yang rapi dan teratur pada buku kas yang telah diberikan kepada mitra dengan format yang mudah dipahami mitra dan dilengkapi petunjuk penggunaan yang khusus dirancang tim pengabdi. Sebelumnya pembukuan yang dilakukan mitra pada 43 Jurnal Pembangunan Perkotaan 6 (1) (2018): 40-45
5 masing-masing usahanya tidak teratur. Bahkan terkadang tidak dilakukan pencatatan transaksi akibat rendahnya pemahaman mitra tentang cara menyusun laporan keuangan usaha. Mitra merasa sangat terbantu dengan adanya buku kas sederhana yang diberikan kepada mereka karena mudah untuk digunakan. Adapun kegiatan pendampingan dan praktik pembukuan buku kas yang telah dilakukan pada kegiatan ini seperti pada gambar di bawah ini. (a) (b) Gambar 2. (a) Praktik Pembukuan Pada Buku Kas, (b) Buku Kas Untuk sistem pemasaran produk permen santan (bon -bon) mitra telah memiliki alternatif pemasaran secara online dari hasil praktik pembuatan akun toko online di situs BukaLapak ( dan web blog usaha di situs Blogger.com ( serta praktik pemasaran produk secara online. Mitra pada kegiatan ini merasa sangat senang karena sudah sejak lama berkeinginan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan berjualan secara online. Akan tetapi tidak terwujud karena pemahaman mereka yang terbatas. Dari hasil pembuatan web blog dan akun toko online, mitra telah mendapatkan beberapa pesanan konsumen dari medan, pekanbaru dan lampung. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap pendapatan usaha mitra untuk kedepannya yang memungkinkan usaha mitra akan semakin berkembang. Selanjutnya kegiatan pendampingan halalisasi produk bonbon santan yang berlangsung sekitar 3 bulan telah sampai pada tahap akhir yaitu diperolehnya sertifikat halal produk dari LPPOM MUI Sumut. Proses ini diawali dengan pendaftaran usaha mitra dan produk secara online melalui aplikasi Cerol LPPOM MUI. Kemudian mitra didampingi untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) pada usaha mitra dengan membentuk Tim Manajemen Halal dan melengkapi isian pada borang Manual SJH. Pada tahap ini dilakukan beberapa revisi borang Manual SJH berdasarkan masukan dan catatan dari tim auditor LPPOM MUI Sumut. Setelah revisi dilakukan dan dinyatakan layak oleh auditor, selanjutnya keputusan halal produk bonbon santan ditetapkan oleh rapat komisi fatwa LPPOM MUI Sumut. Setelah itu dilakukan serah terima sertifikat halal produk di kantor LPPOM MUI Sumut yang diterima langsung oleh Ibu Sujarwati. Dengan adanya sertifikat halal produk permen santan diharapkan produk permen ini mampu bersaing dengan produk sejenis dan diterima oleh semua kelompok konsumen serta dapat dipasarkan diberbagai pasar modern dalam Negeri maupun luar Negeri. Peningkatan Daya Saing Produk Industri Rumah Tangga Bon Bon Santan Sonjay Di Kota Medan Deo Demonta Panggabean, Adek Cerah Kurnia Azis, Dedy Husrizal Syah 44
6 Daftar Pustaka Angipora, Marinus. (2002). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Astamoen, Moko P. (2008). Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung : Alfabeta Departemen Koperasi.(2008). PDB, Investasi, Tenaga Kerja, nilai Ekspor UKM di Indonesia. Jakarta : Depkop Hidayati, Tuti Kecamatan Deli Tua Dalam Angka Lubuk Pakam : BPS Kab. Deli Serdang Kementerian Keuangan Republik Indonesia Potensi Perusahaan UKM untuk Go Public. Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan, Depkeu RI. Jakarta Gambar 3. Sertifikat Halal Produk Permen Santan Milik Ibu Sujarwati Kesimpulan Upaya Peningkatan daya saing produk industri rumah tangga bon bon santan pemberdayaan industri rumah tangga melalui kegiatan standarisasi kemasan, pemasaran secara online, dan pendampingan proses halal produk permen santan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana target capaian pelaksanaan kegiatan. Hal ini dapat dilihat antara lain : 1) desain label kemasan baru hasil kegiatan yang telah menampilkan informasi verbal tentang produk dan produsen, 2) Sertifikat halal produk permen santan dari LPPOM MUI Sumut, 3) pencatatan transaksi keuangan telah rapi dan teratur pada buku kas yang diberikan kepada mitra, 4) pemasaran secara online telah dapat dilakukan oleh mitra melalui situs jual beli online BukaLapak dan web blog usaha mitra sehingga dapat memperluas pasar produk permen santan dan meningkatkan pendapatan mitra. Munizu, Musran. (2010). Pengaruh Faktor -Faktor Eksternal dan Internal Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12, Sembiring, Febriangga Statistik Daerah Kecamatan Deli Tua. Lubuk Pakam : BPS Kab. Deli Serdang Setyawan, Purnomo Menumbuhkan Kebiasaan Menyusun Laporan Keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Bisnis dan Usahawan, II Suhairi dan Wahdini. (2006). Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil dan Menengah.Makalah yang disampaikan pada SNAIX-Padang, Agustus 2006 Wirjono, Endang Raino & Raharjono, Agus Budi. (2012). Survei Pemahaman dan Pemanfaatan Informasi Akuntansi Dalam Usaha Kecil Menengah di DaerahIstimewa Yogyakarta. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol.7. No Jurnal Pembangunan Perkotaan 6 (1) (2018): 40-45
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata
Lebih terperinciProfil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan
Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan Safaruddin 1 1 Jurusan Adminstrasi Niagaˏ Politeknik Negeri Medanˏ Medan 20155 E-mail: safaruddin_60@yahoo.com ABSTRAK Peran penting keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bidang yang sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran UMKM dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. (Tejasari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Awal tahun 2016, Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN sudah memperbaiki pola pikir dalam menciptakan produk unggulan yang mampu bersaing dalam Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang menakutkan bagi perekonomian Indonesia. Krisis pada saat itu telah mengganggu seluruh
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UKM telah teraktualisasi sejak masa krisis sampai saat sekarang ini. Selama masa krisis hingga saat ini, keberadaan UKM mampu menjadi motor penggerak utama ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih bebas. Oleh karena itu, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan bersaing. negara ASEAN (Purwaningsih dan Kusuma, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu pelaku usaha yang memiliki peran penting dalam kebijakan perekonomian negara adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Persaingan pada sektor UKM akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini yang menjadikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO KHUSNATUL ZULFA WAFIROTIN 1), HADI SUMARSONO 2) Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM sangat berperan dalam peningkatan lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciPembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang. Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan)
Pembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan) Abstrak Dusun Cempaka Desa Beringin, desa ini merupakan desa yang terletak di Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, membuat setiap perusahaan untuk terus memproduksi
Lebih terperinciPembinaan Kelompok UPPKS Ibu Berkarya di Kabupaten Serdang Bedagai. Izwar lubis (Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan)
Pembinaan Kelompok UPPKS Ibu Berkarya di Kabupaten Serdang Bedagai Izwar lubis (Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan) Abstrak Sesuai dengan perubahan gaya hidup, berbelanja secara online
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menjelaskan bahwa pengertian UMKM: usaha mikro adalah usaha produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997-1998, banyak negara-negara di Asia seperti Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia dan lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di Indonesia mampu membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya perubahan dalam aliran-aliran baru yang menyangkut arus pendapatan dan manfaat (benefit) kepada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UMKM merupakan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah. Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor industri secara nasional diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek perubahan ekonomi. Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu Negara sangat ditunjang oleh berkembangnya usaha
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu Negara sangat ditunjang oleh berkembangnya usaha kecil dan menengah (UKM) yang produktif yang mampu menggerakkan roda perekonomian. Munculnya
Lebih terperinciE-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA Meri Nur Amelia 1*, Yulianto Eko Prasetyo 1, Iswara Maharani 2 1 Pendidikan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPersyaratan Sertifikasi Halal. Kebijakan dan Prosedur HAS 23000:2
Persyaratan Sertifikasi Halal Kebijakan dan Prosedur HAS 23000:2 Tujuan : Peserta memahami prinsip-prinsip dari Kebijakan dan Prosedur dalam Sertifikasi Halal. Peserta dapat menerapkan Prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter dan ekonomi terus melanda baik itu di negara maju maupun negara berkembang. Salah satu negara yang merasakannya yaitu Indonesia, dimana krisis moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang sedang berkembang baik dari segi pendidikan, infrastruktur, perekonomian, dan sebagainya. Untuk dapat terus berkembang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian saat itu mengalami keterpurukan. Kemunculan sektor Usaha
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis yang menyebabkan kondisi perekonomian saat itu mengalami keterpurukan. Kemunculan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah
Lebih terperinciPERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)
PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,
Lebih terperinciLatar Belakang. Furnitur kayu Furnitur rotan dan bambu 220 Furnitur plastik 17 Furnitur logam 122 Furnitur lainnya 82 Sumber: Kemenperin 2012
Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam. Hutan merupakan salah satu kekayaan negara yang tak ternilai harganya dan dari hutan banyak dihasilkan hasil hutan kayu dan hasil
Lebih terperinci2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu cara kebijakan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh adalah dengan adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesejahteraan bagi masyarakat merupakan salah satu permasalahan yang cukup berat, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan hidup.salah satu contoh adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Perekonomian di Indonesia 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia merupakan bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam kondisi krisis ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang menarik untuk dicermati dan disikapi. Usaha mikro kecil dan menengah memiliki andil dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar jumlah penduduk Indonesia yang rata-rata berpendidikan rendah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting. Hal ini dapat dilihat karena Usaha Kecil
Lebih terperinciDampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia lapangan kerja tidak perlu diragukan lagi. Peningkatan unit UMKM wanita atau perempuan, ternyata berdampak positif untuk mengurangi angka kemiskinan.
Lebih terperinciBoks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU. I. Latar Belakang. Profil Responden
Boks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU I. Latar Belakang Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional dewasa ini semakin
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia. UMKM khususnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang mengalami perkembangan adalah bidang perekonomian, bidang perekonomian merupakan bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan
Lebih terperinciRESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 46-51 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index
Lebih terperinciBAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM
BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM Usaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan sektor yang penting dan besar kontribusinya dalam mewujudkan sasaran-sasaran pembangunan ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.
Lebih terperinciIPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Eny Winaryati Fakultas MIPA Universitas Muhammadiyah Semarang
Lebih terperinciA. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.
A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara.Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Diera globalisasi ini semakin banyaknya perusahaan baru yang tumbuh dan dunia usaha semakin berkembang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
ABSTRAK PENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH Edy Suandi Hamid Rektor Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat Ekonomi Indonesia dari krisis global. Saat ini UMKM telah melibatkan 96% tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Data BPS tahun 2006-2010 menunujukkan bahwa UKM mengalami peningkatan yang sangat pesat, karena UKM berhasil menyumbangkan 57% dari PDB yang mampu menyediakan lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN
PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 47 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang kuat. Beberapa negara di dunia yang ekonominya kuat umumnya memiliki pondasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dan memiliki kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan data yang ada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencerminkan wujud nyata sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi dari rakyat Indonesia. Peran usaha
Lebih terperinciINTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM
INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Rahma Iryanti Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Deputi Kepala Bappenas Jakarta, 15 Juni
Lebih terperinciSERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM
SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) merupakan pelaku ekonomi nasional yang mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian. Karena. kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting terutama di negara - negara berkembang di dunia, karena UKM mampu menjadi tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu mengalami kemunduran, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah di Indonesia mulai banyak bermunculan seiring dengan daya saing global yang semakin ketat. Usaha Kecil Menengah merupakan suatu penggerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan ekonomi dinegara berkembang adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pencapaian kesejahteraan tersebut dapat diukur dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor wirausaha dalam negeri dikatakan cukup baik. Hal ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan sektor wirausaha dalam negeri dikatakan cukup baik. Hal ini ditunjukkkan dengan tumbuhnya jumlah wirausahawan di Indonesia yang melonjak tajam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan
Lebih terperinciIBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR)
IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR) Anita T. Kurniawati {1} dan Suparto [2] Teknik Informatika-ITATS [1] & Teknik Industri-ITATS [2} Email: anitateku@yahoo.com [1] ABSTRAK Hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan ekonomi karena UMKM memiliki kemampuan yang tinggi
Lebih terperinciPengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Public Sector Accounting 2015-12-14 Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisikan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang diangkatnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika dalam penulisan laporan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju perkembangan sistem teknologi informasi di era globalisasi ini berjalan dengan pesat seiring dengan kebutuhan manusia akan informasi. Lahirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian yang berpengaruh dalam menunjang perekonomian tanpa
Lebih terperinciIV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Payaman Simanjuntak (2005 : 198), pertanian merupakan sektor yang dominan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Syaifuddin (2005 : 9) menyatakan bahwa, pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan memiliki kedudukan yang sangat
Lebih terperinciITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA
ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA Noneng Masitoh Irman Firmansyah Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Iindustri kerajinan bordir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri makanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pembuatan Tas Erwin di Desa Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pembuatan Tas Erwin di Desa Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta Oleh : 1. Retno Widowati P.A, M.Si, Ph.D 2. Winarso, S.E, MM 3.
Lebih terperinciStudi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan
Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Syamsudin 1 *, Aflit Nuryulia Praswati 2, Muzakar Isa 3 *Manajemen/FEB, Universitas Muhammadiyah Surakarta *sya190@ums.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini masyarakat kesulitan dalam menemukan lapangan pekerjaan. Banyak sarjana yang menjadi pengangguran, akibatnya pendidikan yang dulunya begitu diagung-agungkan
Lebih terperinciSISTEM JAMINAN HALAL (S J H)
SISTEM JAMINAN HALAL (S J H) 2014 MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ] Disiapkan oleh, Disahkan oleh, (Ketua Tim Manajemen Halal) (Perwakilan Manajemen) DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Halaman Pengesahan...
Lebih terperinci