BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Kimia-Kesuburan

Transkripsi

1 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Kimia-Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl. Penelitian ini dimulai pada Mei 2012 sampai dengan Oktober. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan ialah contoh tanah Sulfat Masam Potensial yang diambil secara komposit pada kedalaman 0-30cm, kompos tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan organik, pupuk Urea, SP-36, dan KCl sebagai pupuk dasar, benih tanaman padi sebagai tanaman indikator, air hujan untuk menyiram tanaman, dan bahan kimia untuk analisis tanah dan tanaman dilaboratorium. Alat yang digunakan ialah cangkul, meteran, plastik, timbangan serta alatalat yang digunakan untuk analisis di laboratorium. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor perlakuan I adalah kompos tandan kosong kelapa sawit (B) dan 4 taraf dosis, faktor perlakuan II adalah pupuk SP-36 (P) dengan 4 taraf dosis, dengan 3 ulangan sehingga diperoleh unit percobaan 4 x 4 x 3 = 48 unit percobaan. 1. Faktor perlakuan Kompos Tandan Kelapa Sawit (B) ; B0 = 0 ton ha -1 (0 g/pot) B1 = 10 ton ha -1 (40 g/pot)

2 B2 = 20 ton ha -1 (80 g/pot) B3 = 30 ton ha -1 (120 g/pot) 2. Faktor perlakuan Pupuk SP-36 (P) ; P0 = 0 kg SP-36 ha -1 (0 g/pot) P1 = 1/2 takaran anjuran (1/2 x 135), setara dengan 0,27 g/pot P2 = 1,0 takaran anjuran (1 x 135), setara dengan 0,54 g/pot P3 = 1,5 takaran anjuran (1,5 x 135), setara dengan 0,81 g/pot Kombinasi perlakuannya adalah : B0P0 B1P0 B2P0 B3P0 B0P1 B1P1 B2P1 B3P1 B0P2 B1P2 B2P2 B3P2 B0P3 B1P3 B2P3 B3P3 Model linear Rancangan Acak Kelompok : Y ijk = µ + A i + P j + ijk Dimana: Y ijk = Respon tanaman yang diamati µ = Nilai tengah umum U i A j = Pengaruh Ulangan ke-i = Pengaruh perlakuan ke-j ijk = Pengaruh galat percobaan dari ulangan ke-i, Kompos Tandan Kosong kelapa sawit ke-j, dan Dosis pupuk SP-36 ke-k

3 Pelaksanaan Penelitian Persiapan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Tandan kosong kelapa sawit (TKS) dicacah dengan ukuran +5cm dengan menggunakan alat pencacah. Setelah itu, diukur % KA masing-masing bahan untuk mendapatkan berat basah kompos yang setara dengan 1 kg berat kering kompos. Pengomposan Tandan kosong kelapa sawit yang telah dicacah kemudian diberi MOS dan EM4 sesuai dengan perlakuan. Setelah pemberian MOS dan EM4, dilakukan pencampuran bahan sampai homogen dan disiram dengan air sampai kondisi cukup lembab. Bahan ditutup dengan plastik dan dilakukan pembalikan setiap minggu sampai kompos matang. Pengambilan contoh tanah Tanah diambil dari lahan sulfat masam yang diambil pada kedalaman 0-30 cm. Bahan tanah dimasukkan ke dalam goni. Setelah itu bahan tanah dikompositkan dan dicampurkan secara merata. Selanjutnya diambil ± 500 gr sebagai sampel kemudian dilakukan analisa awal tanah yang meliputi tekstur tanah, ph (H 2 O), P-total, C-Organik, N total, Fe 2+ larut, KTK, Kb, DHL. Persiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan adalah tanah lapisan atas hingga kedalaman 0-30 cm. Tanah yang telah diambil dikompositkan sebelum dimasukkan ke dalam ember sejumlah ± 8 kg tanah.

4 Aplikasi kompos Pupuk kompos TKS yang telah disiapkan kemudian ditaburkan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan, selanjutnya dibaurkan dengan tanah hingga rata pada setiap ember lalu diinkubasi selama 2 minggu, lalu diambil contoh tanah masing-masing perlakuan untuk dianalisis. Penyemaian Benih Benih padi kira-kira 100 gram direndam selama 1 hari. Benih yang tenggelam adalah benih yang akan digunakan untuk persemaian, sedangkan benih yang mengapung akan dibuang karena benih itu kosong. Perendaman benih dilakukan dengan metode Larutan Garam. Prosesnya adalah sebagai berikut: - dimasukkan air ke dalam stoples - dimasukkan garam dapur ke dalam air dengan perbandingan garam dan air 1:10, sambil diaduk hingga garam larut - kemudian masukkan benih yang akan digunakan ke dalam larutan garam - benih yang terapung dibuang sedangkan benih yang tenggelam diambil dan dicuci bersih untuk menghilangkan larutan garam yang menempel pada benih. Media Pembibitan Benih yang sudah diseleksi kemudian ditaburkan pada persemaian. Media persemaian terdiri dari tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1, media persemaian disiram agar tidak kering dan dijaga agar selalu dalam keadaan lembab. Persemaian diperlukan untuk membantu tanaman beradaptasi pada masa perkecambahan dan pertumbuhan awal.

5 Aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk dasar Pemberian pupuk P sesuai dengan perlakuan dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk dasar. Dosis anjuran pupuk urea yaitu sebanyak 250 kg/ha (1 g/8 kg) dan pupuk Kieserit sebanyak 100 kg/ha (setara dengan 0,4 gr/8 kg)setelah batas waku inkubasi kompos tandan kosong kelapa sawit. Selanjutnya pupuk dicampur rata pada tanah. Penanaman Penanaman bibit dilakukan pada saat umur benih telah 21 hari. Pencabutan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Bibit yang dicabut dari persemaian langsung ditanam ke lubang tanam dengan jumlah 3 bibit tiap lubang/ember. Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati atau terserang OPT dengan menggunakan varietas dan umur yang sama (tanaman cadangan). Penjagaan Air Penjagaan air dilakukan pada saat pindah tanam, tanaman padi digenangi tetap sampai berumur 35 hari, pada umur hari di genangi sistem macak macak (intermiten) dan pada umur hari digenangi tetap dan kemudian 86 hari sampai akhir panen generatif tidak digenangi. Sistem macak macak yaitu tanah tidak digenangi tetapi cukup hanya dijenuhi untuk mendapatkan hasil padi yang tidak berbeda dengan digenangi 4 cm dan juga dilakukan dengan cara berselang (intermiten) selama 5 hari sekali.

6 Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman, pemberantasan hama dan penyakit. Pemanenan Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 12 minggu atau pada akhir masa generatif. Pemanenan dilakukan dengan memotong dan memisahkan bagian tajuk tanaman dengan bagian akar tanaman. Peubah Amatan A. Analisis tanah Untuk analisis tanah dilakukan setelah inkubasi: - ph (H 2 O) dengan metode elektrometri - P-tersedia dengan metode Bray II - C-organik dengan metode Walkley and Black - Ferro Aktif diukur pada akhir inkubasi dengan ekstraksi α.α. dipyridyl B. Parameter Tanaman - Tinggi tanaman (cm) - Jumlah anakan maksimum - Bobot gabah / pot(g)