PENGARUH AGLOMERASI, INVESTASI, ANGKATAN KERJA DAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX TERHADAP PENDAPATAN KOTA SUNGAI PENUH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH AGLOMERASI, INVESTASI, ANGKATAN KERJA DAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX TERHADAP PENDAPATAN KOTA SUNGAI PENUH"

Transkripsi

1 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x PENGAUH AGLOMEASI, INVESTASI, ANGKATAN KEJA DAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX TEHADAP PENDAPATAN KOTA SUNGAI PENUH Hppi Syofya (hsyofya@gmail.com) STIE Sakti Alam Krinci ABSTACT Economic growth is a major sourc of incrasing living standards of th population, so it can b said that th ability of a country to rais th standard of living of its popl is highly dpndnt and dtrmind by its long run rat growth growth, an important indicator to know th conomic condition in a rgion or provinc within a crtain priod indicatd by rgional incom. Gross gional Domstic Product will provid an ovrviw of how th rgion's ability to manag and utiliz xisting production factors, not only natural rsourcs, but also human rsourcs also hav an important rol in incrasing local rvnus, simultanously variabls agglomration, invstmnt, labor forc and human dvlopmnt indx hav a significant ffct on conomic growth of Sungai Pnuh city Kywords: gional conomic growth ABSTAK Prtumbuhan konomi mrupakan sumbr utama pningkatan standar hidup pnduduk yang jumlahnya smakin mningkat, shingga dapat dikatakan bahwa kmampuan dari suatu ngara untuk mningkatkan standar hidup pnduduknya sangat trgantung dan ditntukan olh laju prtumbuhan jangka panjangnya (long run rat conomic growth), indikator pnting untuk mngtahui kondisi konomi di suatu wilayah atau provinsi dalam suatu priod trtntu ditunjukkan olh pndapatan darah. Produk Domntik gional Bruto (PDB) akan mmbrikan gambaran bagaimana kmampuan darah dalam mnglola srta mmanfaatkan faktor produksi yang ada, bukan hanya sumbr daya alam, namun juga sumbr daya manusia juga sangat mmiliki pran pnting dalam pningkatan pndapatan darah, scara simultan variabl aglomrasi, invstasi, angkatan krja dan human dvlopmnt indx brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. Kata kunci : Prtumbuhan konomi wilayah

2 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x 1. Pndahuluan Pmbangunan konomi darah adalah suatu pross dimana pmrintah darah dan masyarakatnya mnglola sumbrdaya yang ada dan mmbntuk suatu pola kmitraan antara pmrintah darah dngan sktor swasta untuk mnciptakan suatu lapangan krja baru dan mrangsang prkmbangan kgiatan konomi (prtumbuhan konomi) dalam wilayah trsbut (Lincolin,2004). Dalam mlaksanakan kgiatan pmbangunan, pmrintah darah mmanfaatkan sgala sumbr daya yang trsdia di darah itu dan dituntut untuk bisa lbih mandiri. Trlbih dngan dibrlakukannya otonomi darah, maka pmrintah darah harus bisa mngoptimalkan pmbrdayaan smua potnsi yang dimiliki dan prlu diingat bahwa pmrintah darah tidak bolh trlalu mngharapkan bantuan dari pmrintah pusat sprti pada tahuntahun sblumnya. Pnggalian sumbr daya sndiri prlu dioptimalkan agar dapat digunakan sbagai input pmbangunan prkonomian darah yang mandiri. Dsntralisasi kkuasaan dalam rangka pningkatan kmampuan darah untuk mngoptimalkan sumbr daya lokal diharapkan akan mndorong mmajukan pmbangunan darah masingmasing shingga diharapkan akan mmiliki tujuan akhir untuk mningkatkan ksjahtraan masyarakat pada tingkat darah maupun nasional. Salah satu indikator kbrhasilan plaksanaan pmbangunan yang dapat dijadikan tolak ukur scara makro adalah prtumbuhan konomi. Kgiatan pmbangunan nasional tidak lpas dari pran sluruh pmrintah Darah yang tlah brhasil mmanfaatkan sgala sumbr daya yang trsdia di darah masingmasing, Prtumbuhan konomi mrupakan suatu prubahan tingkat kgiatan konomi yang brlangsung dari tahun k tahun (Sukirno, 2000). Untuk mngtahui tingkat prtumbuhan konomi harus dibandingkan pndapatan dari brbagai tahun yang dihitung brdasarkan harga brlaku atau harga konstan. Shingga prubahan dalam nilai pndapatan hanya disbabkan olh suatu prubahan dalam tingkat kgiatan konomi. Suatu prkonomian dikatakan mngalami suatu prubahan akan prkmbangannya apabila tingkat kgiatan konomi adalah lbih tinggi daripada yang dicapai pada masa sblumnya. Mnurut Lincolin (2004), prtumbuhan konomi diartikan sbagai knaikan GDP/GNP tanpa mmandang apakah knaikan itu lbih bsar atau lbih kcil dari tingkat prtumbuhan pnduduk atau apakah prubahan struktur konomi trjadi atau tidak. Tlah diktahui brsama bahwa prtumbuhan konomi adalah bagian dari pross pmbangunan suatu ngara. Prtumbuhan konomi yang mrupakan syarat kharusan (ncssary condition) maupun syarat kcukupan (sufficint condition) dalam mngurangi kmiskinan. Untuk dapat tumbuh scara cpat suatu ngara prlu mmilih satu atau lbih pusatpusat prtumbuhan rgional yang mmiliki potnsi paling kuat. Apabila rgion ini kuat maka akan trjadi prmbtan prtumbuhan bagi rgionrgion yang lmah. Prtumbuhan ini brdampak positif (trickl down ffct) yaitu adanya prtumbuhan di rgion yang kuat akan mnyrap potnsi tnaga krja di rgion yang lmah atau mungkin rgion yang lmah mnghasilkan produk yang sifatnya komplmntr dngan produk rgion yang kuat (Trisnawati, 2003). Prtumbuhan konomi sndiri mrupakan konsp yang mnjlaskan mngnai faktorfaktor apa saja yang mnntukan knaikan output dalam jangka panjang srta pnjlasan mngnai bagaimana faktorfaktor trsbut brintraksi satu sama lain (Bodiono, 1999). Output yang dimiliki suatu wilayah yang nantinya digunakan dalam pngukuran 13

3 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x prtumbuhan konomi di wilayah trsbut dipngaruhi olh banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar wilayah itu sndiri. Indikator pnting untuk mngtahui kondisi konomi di suatu wilayah atau provinsi dalam suatu priod trtntu ditunjukkan olh data Produk Domntik gional Bruto (PDB). Nilai PDB akan mmbri suatu gambaran bagaimana kmampuan darah dalam mnglola srta mmanfaatkan sumbr daya yang ada. Lmahnya kmampuan pihak swasta domstik dalam pmbangunan konomi mnybabkan pmrintah harus brpran aktif sbagai pnggrak dalam pmbangunan konomi nasional. Prtumbuhan konomi dibutuhkan dan mrupakan sumbr utama pningkatan standar hidup pnduduk yang jumlahnya smakin mningkat, shingga dapat dikatakan bahwa kmampuan dari suatu ngara untuk mningkatkan standar hidup pnduduknya sangat trgantung dan ditntukan olh laju prtumbuhan jangka panjangnya (long run rat conomic growth) pada dasarnya ada mpat faktor yang mmpngaruhi prtumbuhan konomi yaitu: (1) jumlah pnduduk, (2) jumlah stok barang modal. (3) luas tanah dan kkayaan alam, dan (4) tingkat tknologi yang digunakan (Sukirno, 2000). Suatu prkonomian dikatakan mngalami prtumbuhan atau brkmbang apabila tingkat kgiatan konominya lbih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sblumnya. Aglomrasi dinyatakan sbagai proporsi laju prtumbuhan PDB prkotaan (urban ara) trhadap prtumbuhan PDB provinsi trsbut (Suryaningrum, 2000). Aglomrasi dapat di ukur dngan bbrapa cara, yakni dngan mnggunakkan proporsi jumlah pnduduk prkotaan dalam suatu provinsi trhadap jumlah pnduduk provinsi trsbut, atau dngan cara mnggunakan konsp aglomrasi produksi yang diukur mnggunakan proporsi PDB sub.darah/wilayah trhadap PDB Darah (Bont dalam Sigalingging, 2008). Tujuan pnlitian ini adalah untuk mngtahui pngaruh srta bsarnya pngaruh aglomrasi, invstasi, angkatan krja dan human dvlopmnt indx trhadap PDB Kota Sungai Pnuh baik scara simultan maupun scara parsial. 2. LANDASAN TEOI Mnurut Djojohadikusumo, (1994) mngnai prkmbangan prkonomian di suatu wilayah, bahwa prkmbangan prkonomian akan mnybabkan trjadinya transformasi strukutur konomi. Transformasi struktur konomi ditandai dngan trjadinya pralihan dan prgsran dari kgiatan sktor primr (prtanian, prtambangan) k sktor produksi skundr (industri manufaktur, konstruksi) dan sktor trsir (jasa). Trdapat prbdaan tingkat produksi dan pada laju prtumbuhan diantara sktorsktor yang brsangkutan. Dalam hubungan ini trjadi prgsran diantara pranan masingmasing sktor dalam komposisi produk nasional. Transformasi struktur konomi juga dapat dilihat dari sudut prgsran dalam ksmpatan krja. Jumlah tnaga krja di sktor prtanian cndrung mnurun sbagai prsntas scara mnyluruh dan sbaliknya, jumlah tnaga krja di sktor skundr dan trsir mningkat baik scara absolut maupun sbagai prsntas dari jumlah total angkatan krja. Kuznts juga mngmukakan bahwa ada stidaknya nam karaktristik atau ciri pross prtumbuhan konomi yang ditmui di hampir smua ngara yang skarang tlah mnjadi ngara maju (dvlopd countris) atau wilayah maju apabila brbicara dalam kontks konomi rgional yaitu : 1). Tingkat prtumbuhan 14

4 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x output prkapita dan prtumbuhan pnduduk yang tinggi, 2). Tingkat knaikan total produktivitas faktor yang tinggi, 3). Tingkat transformasi struktural konomi yang tinggi, 4). Tingkat transformasi sosial dan idologi yang tinggi, 5). Adanya kcndrungan ngarangara yang mulai atau yang sudah maju prkonomiannya untuk brusaha mnambah bagianbagian dunia lainnya sbagai darah pmasaran dan sumbr bahan baku yang baru, dan 6). Trbatasnya pnybaran prtumbuhan konomi yang hanya mncapai skitar sprtiga bagian pnduduk yang ada. Mnurut Jhingan (2002), ada prbdaan dalam istilah prkmbangan konomi dan prtumbuhan konomi. Prkmbangan konomi mrupakan prubahan spontan dan trputusputus dalam kadaan stasionr yang snantiasa mngubah dan mngganti situasi ksimbangan yang ada sblumnya, sdangkan prtumbuhan konomi adalah prubahan jangka panjang scara prlahan dan mantap yang trjadi mlalui knaikan tabungan dan pnduduk. Tujuan pmbangunan konomi diantaranya yakni: pningkatan ktrsdiaan srta brbagai macam kbutuhan hidup, pningkatan standart hidup, dan pningkata pilihanpilihan konomis dan sosial bagi stiap individu (Todaro, 2000). Aglomrasi dinyatakan sbagai proporsi jumlah pnduduk prkotaan (urban ara) trhadap jumlah pnduduk provinsi trsbut (Suryaningrum, 2000). Aglomrasi dapat di ukur dngan bbrapa cara, yakni dngan mnggunakkan proporsi jumlah pnduduk prkotaan dalam suatu provinsi trhadap jumlah pnduduk provinsi trsbut, atau dngan cara mnggunakan konsp aglomrasi produksi yang diukur mnggunakan proporsi PDB sub.darah/wilayah trhadap PDB Darah (Bont dalam Sigalingging, 2008). Aglomrasi yang digunakan adalah aglomrasi produksi, dimana manfaat aglomrasi ini adalah katgori pnghmatan skala, dimana trdapat pnghmatan dalam produksi scara intrnal bila skala produksinya ditingkatkan. Biayattap yang bsar sbagai akibat invstasi dalam bntuk pabrik dan pralatan. Sbagai konskunsinya, unit biaya produksi mnjadi lbih rndah shingga dapat brsaing dngan prusahaanprusahaan lain. Hal ini dapat diprtanggungjawabkan hanya pada lokasilokasi yang mlayani pnduduk dalam jumlah bsar atau dngan prkataan lain, mmpunyai suatu pasar yang luas. Jadi dapat disimpulkan, bahwa trjadinya pnghmatan skala intrnal mmbrikan manfaat pada konsntrasi pnduduk dalam jumlah bsar daripada jumlah pnduduk yang sdikit, industri dan kgiatankgiatan lainnya (Adisasmita, 2005). Aglomrasi produksi dapat mnybabkan ktimpangan pndapatan apabila ada halangan trhadap migrasi pkrja antar rgional, atau sprti yang prnah ditliti pada ngara brkmbang, bahwa ada surplus tnaga krja dalam prkonomian. Invstasi adalah pngluaran atau prblanjaan pnanampnanam modal atau prusahaan untuk mmbli barangbarang modal dan prlngkapanprlngkapan produksi untuk mnambah kmampuan mmproduksi barangbarang dan jasajasa yang trsdia dalam prkonomian (Sukirno, 2000). Untuk mningkatkan invstasi prsdiaan modal dalam modal baru harus lbih dari cukup untuk mnutupi dprsiasi yang biasanya timbul ktika modal yang diprgunakan untuk tujuantujuan produktif. Saat invstasi modal lbih bsar daripada dprsiasi, prsdiaan modal mningkat dan dmikian halnya dngan output. Modal mrupakan salah satu faktor produksi yang mmpunyai pranan cukup pnting untuk mningkatkan pmbangunan konomi suatu ngara/darah. Ktrbatasan modal mrupakan salah satu pnghambat kgiatan pmbangunan, dan ini adalah 15

5 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x salah satu ciri Ngara sdang brkmbang, yaitu mminjam atau mminta bantuan Ngara asing. Pndkatan pmbangunan konomi yang mnkankan pntingnya pmbntukan modal atau sring disbut dngan aliran fundamntalis modal (capital fundamntalism), mnganggap bahwa pmbntukan modal mrupakan kunci bagi prtumbuhan konomi. ostow mnyatakan bahwa pmbangunan akan lbih mudah diciptakan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan. Pnanaman Modal dalam Ngri adalah pnggunaan modal dalam ngri di atas bagi usahausaha yang mndorong pmbangunan konomi pada umumnya. Pnanaman trsbut dapat dilakukan scara langsung, yaitu olh pmiliknya sndiri atau tidak langsung mlalui pmblian obligasiobligasi, sahamsaham dan surat brharga lainnya yang dilakukan olh prusahaan, srta dposito dan tabungan yang brjangka skurangkurangnya satu tahun. Pnanaman Modal Asing (PMA) mrupakan invstasi yang sumbr pmbiayaannya dari luar ngri. Pnanaman Modal Asing (PMA) mrupakan ssuatu yang dapat mngisi clah yang ada antara tabungan yang dapat dihimpun dari dalam ngri, cadangan dvisa pnrimaan pmrintah darah dan pngalihan skill di satu pihak dan jumlah yang dibutuhkan dan jumlah yang dibutuhkan untuk mncapai sasaran pmbangunan di pihak lain (Sukirno, 2000). Pnanaman Modal Asing dapat trjadi dalam bbrapa bntuk : 1) pnanaman modal kuangan murni; 2) usaha patungan dan 3) anak prusahaan yang sluruhnya milik asing. Sdangkan manfaat yang diharapkan pada Pnanaman Modal Asing adalah sbagai brikut : 1) sumbr modal; 2) sumbr pngtahuan; 3)sumbr pmbaharuan pross atau produk; 4) mnciptakan ksmpatan krja; 5) pngaruh yang mnguntungkan yang brsifat plngkap. Angkatan Krja didfinisikan sbagai pnduduk brumur 15 tahun atau lbih yang bkrja, mncari pkrjaan, dan sdang mlakukan kgiatan lain, sprti skolah maupun mngurus rumah tangga dan pnrimaan pndapatan (Simanjuntak, 1985). Pncari krja, brskolah dan yang mngurus rumah tangga walaupun sdang tidak bkrja dianggap scara fisik mampu dan swaktu waktu dapat ikut bkrja. Pngrtian tnaga krja dan bukan angkatan krja hanya dibdakan olh batas umur saja. Di Indonsia dipilihnya batas umur 10 tahun tanpa batas umur maksimal. Pmilihan 10 tahun sbagai batas minimum adalah brdasarkan knyataan bahwa pada umur trsbut sudah banyak pnduduk trutama di dsadsa yang sudah bkrja atau mncari pkrjaan. Pnduduk mrupakan unsur yang pnting dalam usaha untuk mningkatkan produksi dan mngmbangkan kgiatan konomi. Pnduduk mmgang pranan pnting karna mnydiakan tnaga krja, tnaga ahli, pimpinan prusahaan, tnaga usahawan yang diprlukan untuk mnciptakan kgiatan konomi. Di samping prtambahan jumlah pnduduk, mngakibatkan brtambah dan makin komplksnya kbutuhan (Sukirno, 2000). Lincolin (2004) mnjlaskan bahwa prtambahan pnduduk dan halhal yang brhubungan dngan knaikan jumlah angkatan krja (labor forc) scara tradisional tlah dianggap sbagai faktor positif dalam mrangsang prtumbuhan konomi. Artinya smakin banyak angkatan krja brarti smakin produktif tnaga krja, sdangkan smakin banyak pnduduk akan mningkatkan potnsi pasar domstik. Namun dmikian kbnarannya trgantung pada kmampuan sistm konomi trsbut untuk mnyrap dan mmprkrjakan tambahan pkrja itu scara produktif. Kmampuan itu trgantung pada tingkat dan jnis akumulasi modal dan trsdianya faktorfaktor lain yang dibutuhkan, sprti misalnya kahlian manajrial dan administratif. Suparmoko (1998) mnyatakan 16

6 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x bahwa, faktor tnaga krja mrupakan salah satu faktor produksi trpnting dalam kaitannya dngan pningkatan PDB suatu darah. Dari sgi jumlah, smakin banyak tnaga krja yang digunakan dalam pross produksi biasanya akan smakin tinggi pula produksi dari kgiatan trsbut. Namun karna mngikuti kaidah prtambahan hasil yang smakin brkurang, shingga stlah mncapai tingkat pnggunaan tnaga krja trtntu. Jumlah produk total yang dapat dihasilkan olh tnaga krja trsbut akan brkurang. Prbaikan kualitas tnaga krja dapat mmprpanjang batas pnurunan produksi total karn prtambahan jumlah tnaga krja dapat ditunda hingga mncapai jumlah tnaga krja yang lbih bsar. Dalam studi konomi mikro, tori produksi sdrhana mnggambarkan tntang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dngan jumlah tnaga krja yang digunakan untuk mnghasilkan brbagai tingkat produksi barang trsbut. dalam analisis trsbut, diasumsikan satusatunya faktor produksi yang dapat brubah adalah tnaga krja, faktor produksi lainnya ttap jumlahnya. Hubungan trsbut dijalaskan dngan nilai produk marginal tnaga krja Human Dplopmnt Indx diproxy dngan tingkat pndidikan, yaitu jumlah pnduduk (siswa) baik lakilaki maupun prmpuan yang masih duduk atau blajar di tingkat SLTA pada suatu darah dari tahun k tahun (Nuryadin,dkk 2007). Istilah modal manusia (human capital) prtama kali dikmukakan olh Gary S. Bckr. Suryadi (1994) yang mngkaji lbih dalam mngnai pran pndidikan formal dalam mnunjang prtumbuhan konomi mnyatakan bahwa, smakin tinggi pndidikan formal yang diprolh, maka produktivitas tnaga krja akan smakin tinggi pula. Hal trsbut ssuai dngan tori Human Capital, yaitu bahwa pndidikan mmiliki pngaruh trhadap prtumbuhan konomi karna pndidikan brpran di dalam mningkatkan produktivitas tnaga krja. Tori ini mnganggap prtumbuhan pnduduk ditntukan olh produktivitas prorangan. Jika stiap orang mmiliki pnghasilan yang lbih tinggi karna pndidikannya lbih tinggi, maka prtumbuhan konomi pnduduk dapat ditunjang. Sjak tahun 1999, Unitd Nations Dvlopmnt Program (UNDP) mngnalkan konsp pngukuran mutu modal manusia yang dibrinama Human Dvlopmnt Indx atau disbut IPM (Indks Pmbangunan Manusia). Adanya pningkatan (IPM) dapat mmungkinkan mningkatnya output dan pndapatan dimasa yang akan datang shingga akan mningkatkan prtumbuhan konomi. 3. Mtod Pnlitian Data dalam pnlitian ini adalah data skundr tahun 2009 sampai dngan tahun 2015 yaitu data yang diprolh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sungai Pnuh ataupun Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi. Untuk mnghitung nilai aglomrasi digunakan rumus prhitungan : Aglomrasi = Nilai PDB Kota Sungai Pnuh Nilai PDB Provinsi Jambi x 100 Sdangkan rumus prhitungan yang digunakan untuk mngtahui pngaruh srta bsarnya pngaruh aglomrasi, invstasi, angkatan krja dan human dvlopmnt indx trhadap PDBADHB Kota Sungai Pnuh baik scara simultan maupun scara parsial adalah : 17

7 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Y = log a + log b1x1 + log b2x2 + log b3x3 + log b4x4 + Dimana: Y : Prtumbuhan Ekonomi a : nilai konstanta X1 : Variabl Aglomrasi X2 : Variabl Invstasi X3 : Variabl Angkatan Krja X4 : Variabl Human Dvlopmnt Indx : rror / faktor pngganggu Kofisin Dtrminasi digunakan untuk mngtahui sbrapa bsar variabl bbas (X) dapat brpngaruh trhadap bariabl trikat (Y) dngan prsamaan sbagai brikut : KD = r 2 x 100% Dimana : KD : Kofisin Dtrminasi r : Kofisin Korlasi Dfinisi Oprasional Variabl Adapun yang mnjadi variabl bbas dan variabl trikat dalam pnlitian ini dapat di dfinisikan sbagai brikut : a. PDB (variabl Y) adalah mrupakan Produk Domstik gional Bruto (PDB) atas dasar harga brlaku Kota Sungai Pnuh tahun 2009 sampai dngan tahun 2015, b. Aglomrasi (variabl X1) adalah variabl yang diukur sbagai rasio prbandingan PDB prkotaan (urban ara) trhadap PDB Provinsi Jambi pada tahun 2009 sampai dngan tahun 2015, c. Invstasi (variabl X2) adalah variabl pngluaran atau prblanjaan, pnanampnanam modal atau prusahaan untuk mmbli barangbarang modal dan prlngkapanprlngkapan produksi Kota Sungai Pnuh tahun 2009 sampai dngan tahun 2015, d. Tnaga Krja (variabl X3), adalah jumlah angkatan krja yang brumur 15 tahun atau lbih yang bkrja, mncari pkrjaan dan sdang mlakukan kgiatan lain di Kota Sungai Pnuh tahun 2009 sampai dngan tahun 2015, dan. Human Dvlopmnt Indx (variabl X4), adalah indks pmbangunan manusia (IPM) kota Sungai Pnuh tahun 2009 sampai dngan tahun Hipotsis : Ho : r = 0 Ha: r 0 : Diduga tidak trdapat pngaruh yang signifikan variabl aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indx trhadap prtumbuhan konomi di kota Sungai Pnuh : Diduga trdapat pngaruh yang signifikan variabl aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indx trhadap prtumbuhan konomi di kota Sungai Pnuh 18

8 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Mod l 4. Hasil dan Pmbahasan Untuk mngtahui pngaruh aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indks di Kota Sungai Pnuh trhadap prtumbuhan pnduduk, maka dapat di jlaskan pada tabl hasil prhitungan sbagai brikut : Tabl 1 Pngaruh Aglomrasi, Invstasi dan Human Dvlopmnt Indx scara Simultan trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl Sum of s df Man grssion sidual Total F Sig a a. Prdictors : (constant) : Aglomrasi, Tnaga krja, Invstasi, Human Dvlopmnt Indx b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Brdasarkan hasil prhitungan mlalui korlasi linar brganda mlalui bantuan program SPSS dngan pngujian ksluruhan variabl scara simultan di dapatkan hasil bahwa f hitung > f tabl atau 43,296 > 9,12 artinya variabl aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indx brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. Tabl 2 brikut mnunjukkan nilai prsntas. Diprolh nilai kofisin dtrminasi sbsar 0,989 yang mrupakan kuadratan dari kofisin korlasi (0,994) artinya konstribusi variabl aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indx trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sbsar 98,9 % sdangkan sisanya sbsar 1,1 % di pngaruhi olh faktor lain. Tabl 2 Bsar Pngaruh Aglomrasi, Invstasi dan Human Dvlopmnt Indx scara Simultan trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Adjust d Std.Err or of Th Estimat Chan g Chang Statistics F df df Chan 1 2 g a a. Prdictors : (constant) : Aglomrasi, Tnaga krja, Invstasi, Human Dvlopmnt Indx b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Sig.F Chang Durbin Watso n Untuk mngtahui prsamaan dan pngaruh variabl bbas dngan variabl trikat dapat dilihat dari hasil analisis rgrsi linr brganda sprti pada tabl 3 brikut ini : 19

9 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Tabl 3 Analisis Prsamaan grsi Brganda Variabl Aglomrasi, Invstasi dan Human Dvlopmnt Indx trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl (constant) Aglomrasi Invstasi Tnaga Krja Human Dvlopmnt Indx Unstandardizd Cofficints B Std.Erro r a. Dpndnt variabl : prtumbuhan Standardiz d Cofficints Bta t Sig Y = ,586 X 1 0,193 X 2 3,641 X 3 +17,136 X 4 Dngan nilai konstanta sbsar artinya jika smua variabl indpndnt brnilai 0 maka akan mnurunkan prtumbuhan konomi di kota Sungai Pnuh sbsar prtahun, X 1 sbsar 0,586 mnyatakan bahwa stiap knaikan nilai aglomrasi 1 prsn, maka prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh akan mnurun sbsar 0,586 prtahun, X2 sbsar 0,193 mnyatakan bahwa stiap pnurunan invstasi sbsar p.1 Milyar maka akan mnurunkan prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sbsar 0,193 milyar prtahun, X3 sbsar 3,641 mnyatakan bahwa stiap pnurunan tnaga krja 1 prsn maka akan mnurunkan prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sbsar 3,641 prtahun dan X4 sbsar 17,136 mnyatakan bahwa stiap pningkatan human dvlopmnt indx 1 prsn maka akan mningkatkan prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sbsar 17,136 prtahun. Tabl 4 Hasil Prhitungan Uji t variabl Aglomrasi trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl Unstandardizd Cofficints Standardiz d Cofficints Bta B Std.Erro r (constant) Aglomrasi a. Dpndnt variabl : prtumbuhan t Dari tabl di atas diprolh nilai t hitung sbsar dngan tingkat signifikansi α = 0,94. Uji dilakukan dua sisi (two taild) dan nilai t tabl sbsar 3,182 nilai t hitung < t tabl atau 0,982 < 3,182 atau dari uji signifikansi yaitu 0,37 > 0,05 artinya variabl aglomrasi tidak brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. sbsar 0,162, artinya aglomrasi scara parsial mmbri pngaruh sbsar 16,2% trhadap prtumbuhan Sig

10 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Mod l konomi kota Sungai Pnuh sdangkan sisanya sbsar 83,8% dipngaruhi olh faktor lain yang tidak di tliti dalam pnlitian ini. Tabl 5 Kofisin Dtrminasi Pngaruh Aglomrasi trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Adjust d Std.Err or of Th Estimat Chan g Chang Statistics F df df Chan 1 2 g Sig.F Chang Durbin Watso n a a. Prdictors : (constant) : Aglomrasi b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Tabl 6 Hasil Prhitungan Uji t variabl Invstasi trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl Unstandardizd Cofficints Standardiz d Cofficints Bta B Std.Erro r (constant) Invstasi a. Dpndnt variabl : prtumbuhan t Sig Mod l Dari tabl di atas diprolh nilai t hitung sbsar dngan tingkat signifikansi α = 0,008. Uji dilakukan dua sisi (two taild) dan nilai t tabl sbsar 3,182 nilai t hitung > t tabl atau 4,224 > 3,182 atau dari uji signifikansi yaitu 0,00 < 0,05 artinya variabl invstasi brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. sbsar 0,781% artinya invstasi scara parsial mmbrikan pngaruh sbsar 78,1% trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sdangkan sisanya sbsar 21,9% dipngaruhi olh faktor lain yang tidak di tliti di dalam pnlitian ini. Tabl 7 Kofisin Dtrminasi Pngaruh Invstasi trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Adjust d Std.Err or of Th Estimat Chan g a a. Prdictors : (constant) : Invstasi b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Chang Statistics F df df Chan 1 2 g Sig.F Chang Durbin Watso n

11 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Tabl 8 Hasil Prhitungan Uji t variabl Tnaga Krja trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl Unstandardizd Cofficints Standardiz d Cofficints Bta B Std.Erro r (constant) Tnaga Krja a. Dpndnt variabl : prtumbuhan t Sig Mod l Dari tabl di atas diprolh nilai t hitung sbsar dngan tingkat signifikansi α = 0,319. Uji dilakukan dua sisi (two taild) dan nilai t tabl sbsar 3,182 nilai t hitung < t tabl atau 1,105 < 3,182 uji signifikansi 0,31 > 0,05 artinya variabl tnaga krja tidak brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. sbsar 0,196% artinya tnaga krja scara parsial mmbrikan pngaruh sbsar 19,6% trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sdangkan sisanya sbsar 80,4% dipngaruhi olh faktor lain yang tidak di tliti di dalam pnlitian ini. Tabl 9 Kofisin Dtrminasi Pngaruh Tnaga Krja trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Adjust d Std.Err or of Th Estimat Chan g Chang Statistics F df df Chan 1 2 g Sig.F Chang Durbin Watso n a a. Prdictors : (constant) : Tnaga krja b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Tabl 10 Hasil Prhitungan Uji t variabl Human Dvlopmnt Indx trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Modl (constant) Human dvlopmnt indx Unstandardizd Cofficints B Std.Erro r a. Dpndnt variabl : prtumbuhan Standardiz d Cofficints Bta t Dari tabl di atas diprolh nilai t hitung sbsar dngan tingkat signifikansi α = 0,000 dan nilai t tabl sbsar 3,182 t hitung > t tabl dngan nilai 10,033 > 3,182, dari uji signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 artinya, variabl human Sig

12 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Mod l dvlopmnt indx brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. sbsar 0,953 % artinya human dvlopmnt indx scara parsial mmbrikan pngaruh sbsar 95,3% trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh sdangkan sisanya sbsar 4,7% dipngaruhi olh faktor lain yang tidak di tliti di dalam pnlitian ini. Tabl 11 Kofisin Dtrminasi Pngaruh Human Dvlopmnt Indx trhadap Prtumbuhan Ekonomi Kota Sungai Pnuh Adjust d Std.Err or of Th Estimat Chan g a a. Prdictors : (constant) : Human dvlopmnt indx b. Dpndnt variabl : prtumbuhan Chang Statistics F df df Chan 1 2 g Sig.F Chang Durbin Watso n Simpulan 1. Scara simultan variabl aglomrasi, invstasi, tnaga krja dan human dvlopmnt indx brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh, dan 2. Scara parsial variabl aglomrasi dan tnaga krja brpngaruh tidak signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh, sdangkan variabl invstasi dan human dvlopmnt indx brpngaruh signifikan trhadap prtumbuhan konomi kota Sungai Pnuh. Daftar Pustaka Ac Suryadi Hubungan antara Pndidikan, Ekonomi, dan Pngangguran Tnaga Trdidik PISMA, Vol.8, No.5, Hal Arsyad, Lincolin Ekonomi Pmbangunan. Edisi Ktiga. Yogyakarta: BP STIE YKPN. Artur J. Sigalingging, Dampak Plaksanaan Dsntralisasi Fiskal Trhadap Prtumbuhan Ekonomi dan Ksnjangan Wilayah, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Undip, Smarang. Bodiono, 1999, Tori Prtumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE. Esa Suryaningrum A Prtumbuhan Ekonomi gional di Indonsia Mdia Ekonomi dan Bisnis, Vol 12 No. 1, h 816, Smarang : FEUNDIP. Jhingan, M.L Ekonomi Pmbangunan dan Prncanaan : Jakarta. PT aja Grafindo Prsada. Mudradjad, Kuncoro Analisis Spasial dan gional: Studi Aglomrasi dan Klustr Industri Indonsia, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Simanjuntak, Payaman Pngantar Ekonomi Sumbr Daya Manusia. Jakarta : LPFE UI. Sadono, Sukirno Pngantar Tori Makrokonomi. Jakarta : PT aja Grafindo Prsada Pngantar Tori Makrokonomi. Jakarta : aja Grafindo Prsada. Tarigan, obinson Ekonomi gional : Tori dan Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara Ekonomi gional. Bumi Aksara, Mdan 23

13 JIPI Vol. 2 No. 2, Juli ISSN : x Todaro P. Michal Pmbangunan Ekonomi di Dunia Ktiga. Edisi klima. Surabaya : Erlangga Pmbangunan Ekonomi I Dunia Ktiga. Edisi kdlapan. Jakarta: Pnrbit Erlangga. Wiyadi dan ina Trisnawati Analisis Potnsi Darah Untuk Mngmbangkan Wilayah di Eks Karsidnan Surakarta Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 1 No

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kbijakan Prdagangan Intrnasional 1 2 3 4 Kbijakan Ekonomi 21 Prioritas kbijakan bidang konomi trdiri dari tujuh bidang : Pngmbangan Infrastruktur Prcpatan pnylsaian infrastruktur

Lebih terperinci

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1) EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, Sptmbr 2008 POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Olh: Endang Stiasih 1) 1) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k Pngaruh Prputaran Modal Krja Trhadap Profitabilitas ( Studi Kasus : PT Indofood Sukss Makmur Tbk). Lutfi Jaya Putra Fakultas Ekonomi Univrsitas Gunadarma ABSTACT PT Indofood Sukss Makmur Tbk is a company

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi Pngkajian Pngmbangan Modl Pabrikasi Pupuk Organik: Studi Kasus di i Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Agus Ruswandi Badan Prncanaan Pmbangunan Darah Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Juanda No 278- Bandung 40132

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA -... J2; r-. Ir==--------. PERPUSTAKAAN IKK '... D? FEMA IPB..,-..", BAHAN AJAR M.K. EKOLOGI KELUARGA (IKK 21)... '. DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA. - DISUSUN OLEH: HERIEN PUSPITA W ATI ' ' '.. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompnsasi Masalah kompnsasi bukanlah masalah yang sdrhana, tapi cukup komplks shingga stiap ngara hndaknya dapat mmpunyai suatu pdoman bagaimana mntapkan kompnsasi yang tpat

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR PADA RUMAH TAGGA DI SEPANJANG KORIDOR TRAYEK TRANS SARBAGITA I B. Wirahaji 1, D. M. Priyantha Wdagama 2, dan P. Alit Suthanaya 2

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract PENGAUH KONDISI KAYAWAN TEHADAP KEPUASAN KEJA DAN DAMPAKNYA TEHADAP ETENSI KAYAWAN PT. JASA SELAAS BEDASAKAN PEBANDINGAN PENDEKATAN SPSS DAN LISEL ayadi Akadmi Manajmn Informatika dan Komputr Panca Bhakti

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area) KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Charactristic and Accidnt Probability on Privat Car in Urban Ara) Lasmini Ambarwati, Harnn Sulistio, Gama Hndika Ngara, Zanuar

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *) PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity

Lebih terperinci

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN ON LINE REPRESENTATIF PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK DI WILAYAH IV KOTA SEMARANG Giyarni 1), Maria Magdalna Minarsih 2),Andi

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT ISSN 2088-9321 ISSN -2502-5295 pp. 41-48 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Frdiansyah Novriza 1, Rnni Anggraini 2, Sugiarto 3 1)

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 A ANDAAN TEORI Pngrtian MM Multi vl Markting MM adalah salah satu contoh unit usaha yang brpola bisnis unik, yang sdang brkmbang di dalam bidang pnjualan barangbarang kbutuhan manusia, mulai brupaya

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana Jurnal Pnlitian dan Evaluasi Pndidikan MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA Pndidikan Fisika FMIPA UNY haidaraufa@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

UN SMA IPS 2008 Ekonomi

UN SMA IPS 2008 Ekonomi UN SMA IPS 2008 Ekonomi od Soal P11 oc. Vrsion : 2011-06 halaman 1 01. Masalah-masalah konomi yang ada dalam masyarakat: (1) Mnghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan (2) Mnntukan barang dan jasa apa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI Mata Kuliah : PSIKOLOGI BELAJAR PAI Bobot : 3 SKS Klompok MK : MKB Jurusan : PAI Fakultas : Tarbiyah IAIN Sunan Ampl Surabaya Komptnsi Mata Kuliah : Mampu mmahami prilaku siswa dan prubahan-prubahannya,

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah prgrakan manusia dan barang antara satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang brsangkutan. Prgrakan trsbut dapat dilakukan dngan mnggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang. FAA HAMDANA & ALHAMDU PSIKIS-Jurnal Subjctiv Psikologi Wll-Bing Islami Vol. dan 1 Prstasi No. 2 (2015) Blajar 115-124 SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PESTASI BELAJA SISWA AKSELEASI MAN 3 PALEMBANG Fara Hamdana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo KATA PENGANTAR Sgala puji kpada Allah SWT, karna atas rahmat-nya, Biro Prncanaan, Pngawasan, dan Krja Sama, Ombudsman RI dapat mlaksanakan sluruh tugas dan fungsi pada tahun 2015 dngan baik. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING ON COOPERATIVE

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Pnntuan Lokasi Pnlitian Pnlitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap prtama, mngumpulkan data skundr dari brbagai instansi yang diprlukan, yang dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BADAN POM RI N RENSTRA CANA STRATEGIS BALA113E A 4?ENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG TAHUN 215-219 t 411 BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Jalan Pastur

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia Pngaruh Pngumuman Right Issu Trhadap Rturn Saham, Abnormal Rturn, Frkunsi Prdagangan, Volum Prdagangan, Risiko Saham dan Kapitalisasi Pasar Pada Prusahaan Proprty, Ral Estat and Building Construction yang

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

Mematikan inisiatif individu 2 Kegiatan ekonomi efektif dan efisien. Kreasi, inisiatif masyarakat berkembang 3 Kerusakan lingkungan dapat dihindarkan

Mematikan inisiatif individu 2 Kegiatan ekonomi efektif dan efisien. Kreasi, inisiatif masyarakat berkembang 3 Kerusakan lingkungan dapat dihindarkan 1. Masalahmasalah konomi yang ada dalam masyarakat: 1. mnghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan 2. mnntukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan jumlahnya 3. mnyalurkan barang dari produsn kpada

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal)

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal) Pnrapan Rgrsi Logistik (Erna Sulistio) PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Dsa Tonggara Kcamatan Kdungbantng Kabupatn Tgal) Erna Sulistio, Dwi

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN IMPLIKASI STUKTU KEPEMILIKAN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN Eka Brtuah akultas Ekonomi Univrsitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9, Jakarta Barat 11510 ka.brtuah@saunggul.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci