KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU AGUSTUS 2018

2 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU Agustus 2018 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu untuk menganalisis perkembangan perekonomian Provinsi Bengkulu secara komprehensif. Analisis dalam buku ini mencakup Perkembangan Ekonomi Makro Daerah; Keuangan Pemerintah; Perkembangan Inflasi Daerah; Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses Keuangan, dan UMKM; Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah; Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan; dan Prospek Perekonomian Daerah. Penerbitan buku ini bertujuan sebagai: (1) Laporan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia tentang kondisi perkembangan ekonomi dan keuangan di Provinsi Bengkulu, dan (2) Informasi kepada stakeholders di daerah mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini. PENERBIT: Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Jl. Jend. A. Yani No. 1, Kota Bengkulu Indonesia Telp.: / Fax: Publikasi KEKR secara online dapat diperoleh di ii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bengkulu Agustus 2018 dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional diterbitkan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai Perkembangan Ekonomi Makro Daerah; Keuangan Pemerintah; Perkembangan Inflasi Daerah; Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses Keuangan, dan UMKM; Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah; Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan; dan Prospek Perekonomian Daerah. Kami sampaikan bahwa perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2018 tumbuh sebesar 5,10% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,08% (yoy). Sementara itu, dari sisi harga, inflasi Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 3,77% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,18% (yoy). Terkait kajian dimaksud, kami berharap informasi yang kami sajikan dapat menjadi salah satu referensi dalam pembelajaran dan/atau proses pengambilan kebijakan beberapa pihak terkait. Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas data dan informasi yang disajikan dalam buku ini masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari pengguna/pembaca demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya, besar harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-nya dan melindungi setiap langkah kita. Bengkulu, 25 Agustus 2018 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BENGKULU TTD Endang Kurnia Saputra Deputi Direktur KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 iii

4 iv KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

5 Daftar Isi iii KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR GRAFIK viii DAFTAR GAMBAR xi TABEL INDIKATOR xv RINGKASAN EKSEKUTIF 1 BAB I SISI PERMINTAAN SISI PENAWARAN 11 BOKS 1 SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA DAN LIAISON TW II BAB II PENERIMAAN DAERAH BELANJA DAERAH 19 BAB III INFLASI TAHUNAN INFLASI BULANAN AKTIVITAS PENGENDALIAN INFLASI (TPID) 29 BOKS 2 KENAIKAN HARGA DAGING AYAM DAN TELUR 31 BAB IV ASESMEN SEKTOR KORPORASI ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA ASESMEN SEKTOR UMKM 37 BAB V SISTEM PEMBAYARAN TUNAI SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI 41 BAB VI KETENAGAKERJAAN KEMISKINAN 47 BAB VII PROSPEK MAKROEKONOMI PROSPEK INFLASI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 v

6 Daftar Tabel 3 TABEL 1.1 PERTUMBUHAN EKONOMI BENGKULU SISI PERMINTAAN (% YOY) 3 TABEL 1.2 ANDIL PERTUMBUHAN EKONOMI BENGKULU SISI PERMINTAAN (% YOY) 8 TABEL 1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI BENGKULU SISI PENAWARAN (% YOY) 15 TABEL 2.1 PENDAPATAN APBD PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU 16 TABEL 2.2 BELANJA PEMERINTAH PROVINSI 16 TABEL 2.3 REALISASI ANGGARAN KABUPATEN/KOTA 17 TABEL 2.4 BELANJA NEGARA 21 TABEL 3.1 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN PER KELOMPOK 22 TABEL 3.2 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK BAHAN MAKANAN 22 TABEL 3.3 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 23 TABEL 3.4 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 23 TABEL 3.5 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK SANDANG 23 TABEL 3.6 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK KESEHATAN 24 TABEL 3.7 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 24 TABEL 3.8 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN KELOMPOK TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 39 TABEL 5.1 PERKEMBANGAN PEMBAYARAN TUNAI 40 TABEL 5.2 PERKEMBANGAN TRANSAKSI BI-RTGS BENGKULU 40 TABEL 5.3 PERKEMBANGAN TRANSAKSI KELIRING BENGKULU 43 TABEL 6.1 KONDISI KETENAGAKERJAAN BENGKULU 43 TABEL 6.2 KETENAGAKERJAAN BERDASARKAN SEKTOR TERTENTU 44 TABEL 6.3 NILAI TUKAR PETANI 45 TABEL 6.4 JUMLAH PENDUDUK MISKIN 49 TABEL 7.1 PERTUMBUHAN EKONOMI vi KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

7 Daftar Grafik 4 GRAFIK 1.1 PERKEMBANGAN REALISASI ITK PROV. BENGKULU 4 GRAFIK 1.2 PERKEMBANGAN DPK RUMAH TANGGA DAN KOMPONEN ITK PENDAPATAN RUMAH TANGGA (RT) 4 GRAFIK 1.3 PERKEMBANGAN PANGSA KONSUMSI SURVEI KONSUMEN DAN KOMPONEN ITK KONSUMSI BARANG/JASA 4 GRAFIK 1.4 PERKEMBANGAN HARGA INTERNASIONAL 4 GRAFIK 1.5 PERKEMBANGAN NTP UMUM DAN PERKEBUNAN 5 GRAFIK 1.6 PERTUMBUHAN BELANJA PEGAWAI APBD PROV. BENGKULU 5 GRAFIK 1.7 PERTUMBUHAN BELANJA PEGAWAI APBN PROV. BENGKULU 5 GRAFIK 1.8 REALISASI BELANJA APBD DAN APBN PROV. BENGKULU 5 GRAFIK 1.9 PERTUMBUHAN BELANJA MODAL APBD PROV. BENGKULU 6 GRAFIK 1.10 PERTUMBUHAN BELANJA MODAL APBN PROV. BENGKULU 6 GRAFIK 1.11 PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI 6 GRAFIK 1.12 PERKEMBANGAN PMA 6 GRAFIK 1.13 PERKEMBANGAN PMDN 6 GRAFIK 1.14 PERKEMBANGAN EKSPOR 7 GRAFIK 1.15 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN HARGA INTERNASIONAL CPO 7 GRAFIK 1.16 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN HARGA INTERNASIONAL BATUBARA 7 GRAFIK 1.17 PERKEMBANGAN IMPOR 8 GRAFIK 1.18 PERKEMBANGAN HARGA INTERNASIONAL 9 GRAFIK 1.19 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN HARGA INTERNASIONAL BATUBARA 9 GRAFIK 1.20 PERKEMBANGAN HARGA INTERNASIONAL BATUBARA 9 GRAFIK 1.21 SURVEI KONSUMEN DAN ITK 10 GRAFIK 1.22 PERKEMBANGAN PMA 10 GRAFIK 1.23 PERKEMBANGAN PMDN 11 GRAFIK 1.24 SBT SEKTOR KONSTRUKSI 11 GRAFIK 1.25 SBT SEKTOR PERDAGANGAN 11 GRAFIK 1.26 SBT SEKTOR JASA KEUANGAN NON BANK 12 GRAFIK 1.27 SBT SEKTOR PERTAMBANGAN 12 GRAFIK 1.28 LS PENJUALAN DOMESTIK DAN IKE 12 GRAFIK 1.29 LS KAPASITAS UTILISASI 12 GRAFIK 1.30 LS HARGA JUAL DAN MARGIN 29 GRAFIK 3.1 PERKEMBANGAN HARGA DAGING AYAM RAS GRAFIK 3.2 PERKEMBANGAN HARGA TELUR AYAM GRAFIK 4.1 PERKEMBANGAN PENYALURAN KREDIT KORPORASI 33 GRAFIK 4.2 STRUKTUR KREDIT KORPORASI MENURUT SEKTOR KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 vii

8 34 GRAFIK 4.3 PERTUMBUHAN KREDIT SEKTORAL 34 GRAFIK 4.4 PERKEMBANGAN NPL SEKTOR 34 GRAFIK 4.5 PANGSA KONSUMSI SURVEI KONSUMEN 34 GRAFIK 4.6 PERKEMBANGAN DPK RUMAH TANGGA 35 GRAFIK 4.7 PERKEMBANGAN DPK PERSEORANGAN 35 GRAFIK 4.8 PERKEMBANGAN KREDIT RUMAH TANGGA 36 GRAFIK 4.9 PERKEMBANGAN NPL KREDIT RUMAH TANGGA 36 GRAFIK 4.10 PANGSA KREDIT UMKM 36 GRAFIK 4.11 PERKEMBANGAN PENYALURAN KREDIT UMKM 36 GRAFIK 4.12 PERKEMBANGAN NPL KREDIT UMKM 39 GRAFIK 5.1 KONDISI SISTEM PEMBAYARAN TUNAI 39 GRAFIK 5.2 PEMUSNAHAN UTLE 40 GRAFIK 5.3 TEMUAN UANG MENYERUPAI RUPIAH (PALSU) 44 GRAFIK 6.1 PERKEMBANGAN NTP DAN NTUP 50 GRAFIK 7.1 TREN MUSIMAN KOMODITAS viii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

9 Daftar Gambar 21 GAMBAR 3.1 PERKEMBANGAN INFLASI TAHUNAN PER KELOMPOK 25 GAMBAR 3.2 PERKEMBANGAN INFLASI BULANAN 30 GAMBAR 3.3 RANTAI DISTRIBUSI PENJUALAN DAGING AYAM KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 ix

10 x KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

11 INDIKATOR UTAMA I. PDRB ADHK INDIKATOR PERTUMBUHAN TAHUNAN PDRB SEKTORAL PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN I II III IV I II III IV I II 5,02 5,43 5,18 5,53 5,30 5,21 5,28 4,90 4,60 4,99 5,08 5,10 2,20 2,82 3,64 3,96 3,16 3,71 3,62 2,82 2,97 3,27 3,13 2,75 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,67 0,93 1,21 0,90 0,93 1,05 0,69 0,66 0,28 0,67 2,18 2,95 INDUSTRI PENGOLAHAN 5,55 6,03 6,12 5,27 5,74 4,24 4,15 4,21 4,68 4,32 5,57 4,67 PENGADAAN LISTRIK, GAS 10,22 18,98 25,01 17,61 17,80 6,80 4,94 7,93 7,12 6,71 11,81 10,39 PENGADAAN AIR -1,85-2,09 1,59 5,30 0,70 5,07 4,63 3,68 2,95 4,07 3,56 4,56 KONSTRUKSI 5,72 6,69 6,58 7,20 6,56 7,25 5,62 4,83 4,07 5,40 7,03 7,30 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, DAN REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 6,74 7,22 7,91 9,33 7,82 8,82 9,56 8,87 7,61 8,69 7,69 8,51 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 6,01 5,88 5,00 5,73 5,65 5,30 5,12 4,93 5,29 5,16 6,37 6,43 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 9,62 9,56 9,72 9,76 9,67 9,53 9,80 9,10 8,00 9,09 8,31 8,11 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 7,54 7,07 6,82 7,43 7,21 7,84 9,24 8,31 7,01 8,08 7,39 7,23 JASA KEUANGAN 3,21 9,11 4,52 6,60 5,83 1,29-0,58 0,75-1,66-0,06 0,86 1,77 REAL ESTATE 7,39 6,86 4,46 3,55 5,52 4,18 5,04 4,74 4,41 4,59 4,27 3,80 JASA PERUSAHAAN 8,38 7,69 6,28 4,16 6,58 5,43 6,47 6,01 5,66 5,89 5,47 5,09 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 6,68 6,21 4,37 5,04 5,56 4,97 5,16 5,72 5,64 5,38 5,63 6,00 JASA PENDIDIKAN 6,95 6,27 4,80 3,41 5,32 3,98 3,98 4,01 4,67 4,16 4,06 3,89 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 8,08 8,92 8,78 9,55 8,85 9,57 9,69 8,81 8,18 9,05 8,37 8,19 JASA LAINNYA 8,23 8,59 8,13 12,41 9,38 12,18 13,93 11,53 6,49 10,93 7,59 7,29 PERTUMBUHAN TAHUNAN PDRB PENGGUNAAN PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA 5,02 5,43 5,18 5,53 5,30 5,21 5,28 4,90 4,60 4,99 5,08 5,10 5,43 6,29 6,04 5,55 5,83 6,06 5,96 5,23 5,12 5,59 4,86 5,00 PENGELUARAN KONSUMSI LNPRT 5,74 8,03 6,02 4,17 5,94 6,96 7,13 3,47 2,01 4,82 8,70 7,98 PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH 6,93 8,41-1,43-3,37 2,26-1,01-1,17 5,22 7,57 2,76 4,51 6,07 PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO 3,76 5,03 6,90 8,79 6,21 7,83 5,82 5,36 3,95 5,66 3,16 4,03 PERUBAHAN INVENTORI -4,04-14,67-9,58-14,63-10,82-6,70-4,90-9,35-2,95-6,03-8,15-7,42 EKSPOR BARANG DAN JASA 3,68 1,92 7,14 9,45 5,60 6,00 4,93-2,20 5,35 3,42 6,50 10,27 IMPOR BARANG DAN JASA 4,14 4,44 5,73 6,19 5,18 6,17 3,95 1,32 5,59 4,22 3,94 7,16 EKSPOR IMPOR NON MIGAS NILAI EKSPOR NONMIGAS (USD JUTA) 26,47 37,30 40,07 52,83 156,68 70,29 74,55 64,27 65,85 274,96 61,81 71,41 VOLUME EKSPOR NONMIGAS (JUTA KG) 351,45 319,03 492,71 594, ,80 747,32 738,34 683,61 658, ,59 638,43 697,48 NILAI IMPOR NONMIGAS (USD JUTA) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,93 0,95 2,89 16,10 21,87 15,60 17,75 VOLUME IMPOR NONMIGAS (JUTA KG) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,35 7,51 23,19 21,87 57,92 17, KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 xi

12 II. INFLASI TAHUNAN INDIKATOR I II III IV I II III IV I II IHK 129,19 130,98 134,05 135,03 136,96 138,10 138,80 139,84 141,32 143,30 U M U M / T O T A L 5,93 5,47 4,62 5,00 6,01 5,44 3,54 3,56 3,18 3,77 KELOMPOK BARANG BAHAN MAKANAN 8,02 3,97 3,02 3,85 2,84 2,69-1,28-1,70 1,97 4,12 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 6,16 6,83 5,73 6,45 6,37 4,53 3,74 2,94 2,44 2,47 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 2,22 2,46 2,53 2,62 4,12 5,75 5,48 5,65 3,62 1,37 SANDANG 4,87 6,24 4,65 3,93 3,29 1,62 2,43 3,34 3,44 3,79 KESEHATAN 4,98 4,98 4,05 3,57 3,00 2,31 2,04 2,58 1,81 1,88 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 11,01 10,65 7,14 6,69 7,02 7,01 4,19 4,03 3,66 3,58 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 5,48 7,39 7,15 7,85 13,37 10,54 7,94 8,81 4,87 7,40 III. PERBANKAN LOKASI PROYEK (RP MILIAR) I II III IV I II III IV I II DPK GOLONGAN PERSEORANGAN PEMERINTAH KORPORASI DPK JENIS GIRO TABUNGAN DEPOSITO DPK PERSEORANGAN GIRO TABUNGAN DEPOSITO DPK PEMERINTAH GIRO TABUNGAN DEPOSITO KORPORASI GIRO TABUNGAN DEPOSITO KREDIT KORPORASI PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN PERIKANAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN xii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL provinsi bengkulu, AGUSTUS 2018

13 LOKASI PROYEK (RP MILIAR) I II III IV I II III IV I II LISTRIK, GAS DAN AIR KONSTRUKSI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI PERANTARA KEUANGAN REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB JASA PENDIDIKAN JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN PERORANGAN LAINNYA JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL LAINNYA KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA KREDIT RUMAH TANGGA KPR/KPA KKB MULTIGUNA LAINNYA KREDIT UMKM MIKRO KECIL MENENGAH NPL (%) PERSEORANGAN 0,88 0,82 0,82 0,66 0,74 0,78 0,79 0,70 0,84 0,89 KORPORASI 8,81 6,37 8,44 8,33 8,03 2,90 2,89 1,75 2,06 2,16 UMKM 4,76 4,53 4,52 3,40 3,33 4,37 4,27 3,25 4,03 3,89 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 xiii

14 xiv KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL provinsi bengkulu, AGUSTUS 2018

15 RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU AGUSTUS 2018 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH Kinerja perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan II 2018 tumbuh 5,10% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 5,08% (yoy). Di sisi permintaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan didorong oleh perbaikan kinerja semua komponen sisi permintaan. Di sisi penawaran, peningkatan ekonomi terutama didorong oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Pertambangan dan Penggalian; serta sektor Konstruksi. Ekonomi Bengkulu tumbuh 5,10% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,08% (yoy). Meningatnya pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh semua komponen sisi permintaan. KEUANGAN PEMERINTAH Realisasi pendapatan terhadap pagu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun Realisasi pendapatan pada triwulan II tahun 2017 mencapai 47,55%, sementara pada triwulan II tahun 2018 mencapai 48,46%. Peningkatan pendapatan daerah terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Realisasi belanja Pemerintah baik belanja daerah (APBD) maupun belanja negara (APBN) lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di sisi belanja, realisasi pada triwulan II tahun 2018 meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi belanja mencapai 27,06%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar 26,07%. Peningkatan terjadi pada Belanja Modal dan Belanja Transfer, sementara untuk Belanja Operasi menurun. Realisasi APBN di Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun 2018 juga meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar 48,01%, sementara pencapaian periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 46,72%. Persentase realisasi belanja negara terhadap pagu mengalami kenaikan pada belanja Pemerintah Pusat maupun Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 xv

16 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH Tekanan inflasi pada triwulan II 2018 sebesar 3,77% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 3,18% (yoy). Menguatnya tekanan inflasi terutama didorong oleh tekanan inflasi pada kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; serta kelompok Bahan Makanan seiring kenaikan permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Tekanan Inflasi pada triwulan laporan meningkat bersumber dari menguatnya tekanan inflasi pada kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; serta kelompok Bahan Makanan. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM Pertumbuhan kredit perbankan untuk korporasi cenderung meningkat, diiringi tingkat risiko (NPL) yang meningkat pula, dari 2,06% menjadi 2,16% pada triwulan laporan. Sementara itu, kinerja sektor rumah tangga pada Kinerja sektor korporasi dan rumah tangga meningkat. triwulan II 2018 juga meningkat, dimana kenaikan pendapatan membuat tingkat konsumsi rumah tangga cenderung meningkat. Hal ini diiringi dengan meningkatnya tingkat risiko (NPL) kredit non-produktif meskipun kinerja kredit sedikit melambat. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH Pada triwulan II 2018, posisi pengedaran uang kartal di Bank Indonesia Bengkulu mengalami net cash outflow. Net cash outflow mencapai Rp1.555 miliar. Hal ini berbeda dengan triwulan sebelumnya yang mengalami net cash inflow sebesar Rp664 miliar. Pola net cash outflow tersebut merupakan siklus tahunan yang cenderung terjadi pada periode awal tahun. Pada triwulan II 2018, Provinsi Bengkulu mengalami net cash outflow. Kondisi ini seiring dengan siklus tahunan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri. Pada triwulan II tahun 2018, transaksi kliring secara nominal tercatat tumbuh sebesar 5,79% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -1,75% (qtq). Peningkatan tersebut diyakini sebagai dampak dampak meningkatnya transaksi nontunai terkait realisasi program dan proyek-proyek Pemerintah Daerah. Selain itu, peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan jumlah uang beredar di masyarakat memasuki periode Ramadan dan Idul Fitri. xvi KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

17 KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Perkembangan ketenagakerjaan hingga Februari 2018 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Harga komoditas utama yang tidak mengalami kenaikan pada triwulan laporan membuat tingkat Tingkat Pengangguran dan tingkat Kemiskinan Provinsi Bengkulu menurun. kesejahteraan petani cenderung stagnan, yang tercermin dari relatif stabilnya Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan II 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu perkembangan ketenagakerjaan pada triwulan II 2018 menunjukkan perbaikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2018 sebesar 2,70%, menurun dibandingkan Februari 2017 yang tercatat sebesar 2,81%. Perkembangan kesejahteraan hingga periode Maret 2018 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan provinsi Bengkulu mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tingkat kemiskinan menurun dari 16,45% pada Maret 2017 menjadi 15,43% pada Maret Secara nominal, jumlah penduduk miskin di Bengkulu pada Maret 2018 berkurang sebanyak 15,17 ribu orang dibandingkan periode Maret 2017, yaitu dari sebanyak 316,98 ribu orang menjadi 301,81 ribu orang. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH Perekonomian Bengkulu pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1% 5,3%, dengan tren stabil sehingga keseluruhan tahun 2018 perekonomian Bengkulu akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun Perekonomian diperkirakan tumbuh dengan tren stabil. 2017, yaitu pada kisaran 5,2% - 5,4% dibandingkan tahun 2017 sebesar 4,99%. Untuk mendorong pertumbuhan 2018 lebih baik, peran Pemerintah Daerah cukup penting terkait upaya percepatan realisasi anggaran serta kemudahan berinvestasi. Perkiraan laju inflasi Bengkulu pada akhir tahun 2018 diperkirakan relatif Tekanan inflasi pada akhir tahun 2018 diperkirakan menurun. terkendali berada pada sasaran inflasi nasional 3,5±1%. Untuk triwulan IV 2018, inflasi kelompok Bahan Makanan diperkirakan relatif terkendali dengan didukung masuknya musim panen gaduh. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018 xvii

18 xviii KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

19 BAB I. Operasional Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu (ipcbengkulu.co.id) PELABUHAN PULAU BAAI IPCBENGKULU.CO.ID OPERASIONAL PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU (IPCBENGKULU.CO.ID) BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan II 2018 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Bengkulu didorong oleh membaiknya kinerja seluruh komponen sisi permintaan khususnya kenaikan permintaan pada periode Ramadhan, Idul Fitri dan Tahun Ajaran Baru. Dari sisi sektoral, pertumbuhan didorong oleh kenaikan sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta sektor Transportasi dan Pergudangan.

20 2 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

21 1.1 SISI PERMINTAAN Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Sisi Permintaan (% yoy) PROVINSI: BENGKULU KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II PDRB KONSUMSI RUMAH TANGGA KONSUMSI LNPRT KONSUMSI PEMERINTAH PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO PERUBAHAN INVENTORI EKSPOR IMPOR SUMBER: BPS, DIOLAH Tabel 1.2 Andil Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Sisi Permintaan (% yoy) PROVINSI: BENGKULU KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II PDRB KONSUMSI RUMAH TANGGA KONSUMSI LNPRT KONSUMSI PEMERINTAH PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO PERUBAHAN INVENTORI EKSPOR IMPOR SUMBER: BPS, DIOLAH Perekonomian Provinsi Bengkulu pada Triwulan II 2018 tumbuh sebesar 5,10% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2018 yang tumbuh sebesar 5,08% (yoy). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Bengkulu didorong oleh membaiknya kinerja seluruh komponen sisi permintaan, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, maupun ekspor. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut berada di batas bawah perkiraan Bank Indonesia sebelumnya, dimana pada Triwulan II 2018 ekonomi Bengkulu diproyeksikan tumbuh di kisaran 5,10% - 5,30% (yoy). Konsumsi Rumah Tangga Meningkat Konsumsi Rumah Tangga tumbuh sebesar 5,00% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,86% (yoy). Peningkatan konsumsi ini sejalan dengan kenaikan ekspektasi konsumsi masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri serta didukung oleh kenaikan pendapatan dari pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, serta pekerja swasta. Kenaikan ekspektasi konsumsi yang didukung oleh peningkatan pendapatan tersebut terkonfirmasi oleh kenaikan capaian beberapa komponen pembentuk Indeks Tendensi Konsumen (ITK). Pada triwulan II 2018, komponen pendapatan rumah tangga pada ITK naik menjadi 126,82 dari sebelumnya sebesar 94,56. Sementara komponen volume konsumsi/barang naik menjadi 123,07 dari sebelumnya sebesar 107,34. Secara keseluruhan, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan laporan tercatat sebesar 124,86, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 100,81. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

22 Grafik 1.1 Perkembangan Realisasi ITK Prov. Bengkulu Realisasi ITK Pendapatan RT Konsumsi Barang SUMBER: BPS, DIOLAH Realisasi ITK diatas juga sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseorangan (tabungan) serta hasil Survei Konsumen Bank Indonesia. Pada triwulan II 2018, kenaikan pendapatan diindikasikan oleh pertumbuhan tabungan perseorangan yang sebesar 11,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,79% (yoy). Sementara peningkatan ekspektasi konsumsi diindikasikan oleh hasil Survei Konsumen dimana pada triwulan II 2018, pangsa konsumsi tercatat sebesar 69,30%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 67,7 3%. Grafik 1.2 Perkembangan DPK Rumah Tangga dan Komponen ITK Pendapatan Rumah Tangga (RT) Pada triwulan III 2018, kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat dibandingkan triwulan II Perlambatan tersebut seiring dengan normalisasi ekspektasi konsumsi pasca periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H serta potensi pelemahan daya beli akibat belum membaiknya harga komoditas utama (CPO dan karet). Hingga Agustus 2018, harga CPO dan karet di tingkat internasional terus menurun masing-masing rata-rata sebesar 10% dan 3% dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2018 tercatat sebesar 92,37, lebih rendah dibandingkan realisasi NTP triwulan II sebesar 93,81. Grafik 1.4 Perkembangan Harga Internasional US$ US$ CPO Karet - RHS SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH %YOY Grafik 1.5 Perkembangan NTP Umum dan Perkebunan Indeks Pendapatan RT Tabungan Perseorangan (RHS) SUMBER: BPS, DIOLAH Umum Perkebunan Grafik 1.3 Perkembangan Pangsa Konsumsi Survei Konsumen dan Komponen ITK Konsumsi Barang/Jasa Konsumsi Barang/Jasa % Pangsa Konsumsi (RHS) SUMBER: BPS, DIOLAH SUMBER: BPS, DIOLAH Konsumsi Pemerintah Meningkat Peran fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan II 2018 cukup signifikan. Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 6,07% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,51% (yoy). Kenaikan tersebut seiring dengan meningkatnya belanja pegawai baik APBD maupun APBN untuk realisasi THR dan pendapatan lainnya bagi ASN, TNI, serta Polri. Pada triwulan laporan, realisasi belanja pegawai APBD dan 4 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

23 APBN masing-masing tumbuh sebesar 6,78% (yoy) dan 10,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,97% (yoy) dan 4,39% (yoy). Grafik 1.6 Pertumbuhan Belanja Pegawai APBD Prov. Bengkulu 1, , I II III IV I II Belanja Pegawai g(belanja Pegawai) SUMBER: BPKD PROVINSI BENGKULU, DIOLAH Grafik 1.7 Pertumbuhan Belanja Pegawai ABPN Prov. Bengkulu 1, , RP MILIAR RP MILIAR I II III IV I II Belanja Pegawai % YOY % YOY g(belanja Pegawai) (5.00) (10.00) Pada triwulan III 2018, kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan melambat dibandingkan triwulan II 2018 pasca pencairan THR ASN, Polri, dan juga TNI. Belanja modal diperkirakan akan meningkat namun belum mampu mendongkrak kinerja konsumsi pemerintah secara keseluruhan. Kegiatan Investasi Meningkat Kegiatan investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,03% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu sebesar 3,16% (yoy). Kenaikan ini terutama didukung kenaikan investasi pemerintah yang bersumber dari belanja modal. Belanja modal Pemda menjadi penting sebab memberikan multiplier effect yang besar terhadap perekonomian Bengkulu mengingat proporsinya masih berkisar 17%. Pada triwulan laporan, realisasi belanja modal APBD dan APBN tumbuh sebesar 0,21% (yoy) dan -0,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0% (yoy) dan -0,47% (yoy). Grafik 1.9 Pertumbuhan Belanja Modal APBD Prov. Bengkulu SUMBER: KANWIL DITJEN PBN PROV. BENGKULU, DIOLAH Secara umum, peningkatan konsumsi pemerintah dapat terkonfirmasi dari peningkatan penyerapan belanja APBD maupun APBN dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan I 2018, penyerapan APBD dan APBN masing-masing hanya sebesar 10,28% dan 18,96%, kemudian meningkat signifikan menjadi 18,96% dan 46,64% pada triwulan laporan RP MILIAR % YOY (0.50) (1.00) (1.50) I II III IV I II Belanja Modal g(belanja Modal) SUMBER: BPKD PROVINSI BENGKULU, DIOLAH Grafik 1.8 Realisasi Belanja APBD dan APBN Prov. Bengkulu % % YOY I II III IV I II APBD APBN Selain didukung oleh belanja pemerintah, peningkatan kegiatan investasi juga didorong oleh meningkatnya kinerja pembiayaan investasi perbankan. Pada triwulan II 2018, pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan untuk kegiatan investasi di Bengkulu tercatat sebesar 89,63% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 86,95% (% yoy). SUMBER: BPKD PROVINSI BENGKULU, KANWIL DITJEN PBN PROV. BENGKULU, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

24 Grafik 1.10 Pertumbuhan Belanja Modal ABPN Prov. Bengkulu 1, , I II III IV I II Belanja Modal g(belanja Modal) SUMBER: KANWIL DITJEN PBN PROV. BENGKULU, DIOLAH Grafik 1.11 Perkembangan Kredit Investasi 3,000 2,000 1,000 - RP MILIAR RP MILIAR % YOY %YOY I II III IV I II III IV I II Investasi g(investasi) (0.20) (0.40) (0.60) Selanjutnya kenaikan investasi juga bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Realisasi PMA pada triwulan II 2018 mencapai US$ 77,90 juta, sementara PMDN mencapai Rp 562 miliar, meningkat cukup tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya Pada triwulan III 2018, kinerja investasi diperkirakan akan meneruskan tren peningkatannya sejalan dengan berlanjutnya proses pembangunan proyek-proyek Pemerintah maupun swasta. Proyek dimaksud antara lain adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 100 MW di kawasan pelabuhan Pulau Baai, pembangunan salah satu hotel berbintang 4, pembangunan proyek geothermal PGE di Hululais serta pembangunan Terminal Curah Cair Pelabuhan Pulau Baai. Kegiatan Ekspor Meningkat Kegiatan ekspor tumbuh sebesar 10,27% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan lalu sebesar 6,50% (yoy). Peningkatan kinerja ekspor terjadi pada ekspor antar provinsi maupun ekspor luar negeri. Ekspor antar provinsi tumbuh sebesar 6,66% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,49% (yoy). Sementara kinerja ekspor luar negeri tercatat sebesar 26,04% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,84% (yoy). Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Grafik 1.12 Perkembangan PMA % YOY % YOY US$ JUTA I II III IV I II III IV I II - (20.00) - I II III IV I II III IV I II (100.00) Ekspor Total Ekspor Antar Provinsi SUMBER: BPS, DIOLAH SUMBER: BKPM, DIOLAH RP MILIAR I II III IV I II III IV I II SUMBER: BKPM, DIOLAH Grafik 1.13 Perkembangan PMDN Berdasarkan komoditasnya, CPO dan batubara menjadi penopang membaiknya kinerja ekspor pada triwulan laporan. Permintaan internasional atas CPO tercatat meningkat ditengah penurunan harga CPO global. Pada triwulan laporan, volume ekspor CPO tumbuh sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7%. Peningkatan ekspor CPO diyakini karena negara importir lebih memilih CPO dibandingkan penggunaan produk substitusi (minyak kedelai) dengan pertimbangan harga yang lebih kompetitif. Pada triwulan laporan, harga CPO 6 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

25 tercatat turun hingga 4%, sementara minyak kedelai hanya turun sebesar 1%. Grafik 1.15 Perkembangan Ekspor dan Harga Internasional CPO I II III IV I II EKSPOR HARGA (RHS) SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH Pertumbuhan volume ekspor batubara tercatat membaik meski masih terkontraksi. Pada triwulan II 2018, volume ekspor batubara tumbuh sebesar -1%, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -14%. Beberapa faktor yang mendukung perbaikan tersebut antara lain: (i) harga batubara internasional yang meningkat; (ii) meningkatnya permintaan Filipina (pangsa pasar terbesar kedua setelah Tiongkok) untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri seiring meningkatnya kegiatan industri manufatkur. Pada triwulan laporan, harga batubara internasional tercatat sebesar US$ 62,13/kg, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar US$ 60,86/kg. Sementara pertumbuhan ekspor batubara ke Filipina tercatat sebesar 27% (yoy), naik signfikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 30% (yoy). Grafik 1.16 Perkembangan Ekspor dan Harga Internasional Batubara JUTA TON JUTA TON I II III IV I II US$ US$ Pada triwulan III 2018, kinerja ekspor diperkirakan akan menurun. Penurunan ekspor berasal dari tekanan harga komoditas (CPO dan karet) yang tidak kunjung membaik. Namun demikian, perbaikan harga batubara internasional diyakini dapat menahan penurunan kinerja ekspor yang lebih dalam. Kegiatan Impor Meningkat Kinerja impor tercatat tumbuh sebesar 7,16% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,94% (yoy). Peningkatan bersumber dari impor antar provinsi maupun luar negeri, dimana masing-masing tumbuh sebesar 5,12% (yoy) dan 211,02% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,91% (yoy) dan 7,45% (yoy). Kenaikan impor antar provinsi seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, mengingat mayoritas barang konsumsi di Bengkulu masih didatangkan dari luar daerah. Sementara peningkatan impor luar negeri searah dengan membaiknya kinerja investasi, dimana impor luar negeri lebih didominasi oleh mesin-mesin pembangkit dan mesin-mesin produksi. Pada triwulan III 2018, kinerja impor diperkirakan akan melambat. Perlambatan diperkirakan bersumber dari impor antar daerah. Hal ini seiring dengan normalisasi ekspektasi konsumsi pasca periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Grafik 1.17 Perkembangan Impor % YOY % YOY I II III IV I II TOTAL IMPOR IMPOR ANTAR PROVINSI IMPOR LUAR NEGERI (RHS) EKSPOR HARGA (RHS) SUMBER: BPS, DIOLAH SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

26 1.2 SISI PENAWARAN Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Sisi Penawaran (% yoy) PROVINSI: BENGKULU KOMPONEN PENAWARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II PDRB PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PENGADAAN LISTRIK, GAS PENGADAAN AIR KONSTRUKSI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, DAN REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM INFORMASI DAN KOMUNIKASI JASA KEUANGAN REAL ESTATE JASA PERUSAHAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB JASA PENDIDIKAN JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL JASA LAINNYA SUMBER: BPS, DIOLAH Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Menurun Kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 2,75% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,13% Selain itu, hingga Agustus 2018 harga komoditas utama (CPO dan karet tercatat masih mengalami penurunan. Grafik 1.18 Perkembangan Harga Internasional (yoy). Penurunan tersebut antara lain bersumber dari telah berlalunya periode panen raya untuk tanaman padi di beberapa sentra produksi, seperti Lebong dan US$ US$ Bengkulu Selatan. Faktor lain adalah belum membaiknya harga komoditas utama (CPO dan karet) sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya Selain itu, pengaruh angin badai di beberapa pesisir pantai juga menyebabkan penurunan produktivitas CPO Karet - RHS SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH nelayan tangkap. Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan akan melambat. Kondisi ini didukung oleh prediksi BMKG yang memperkirakan masih berlanjutnya cuaca buruk dan gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia. Sektor Pertambangan dan Penggalian Meningkat Kinerja sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 2,95% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,18% (yoy). Peningkatan tersebut seiring dengan perbaikan 8 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

27 harga komoditas batubara internasional. Selain faktor perbaikan harga, peningkatan kinerja sektor juga didorong oleh kenaikan permintaan dari negara tujuan ekspor utama, yaitu Filipina sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Selain itu, insentif yang diterima pelaku usaha atas depresiasi nilai tukar diyakini memberikan dampak positif bagi perbaikan kinerja sektor ini. sebelumnya 7,69% (yoy). Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan perdagangan dalam memenuhi peningkatan ekspektasi konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan, Idul Fitri dan tahun ajaran baru. Membaiknya sektor usaha ini tercermin dari hasil Survei Konsumen maupun ITK yang menunjukkan kenaikan indeks konsumsi barang tahan lama dan tendensi konsumsi. Grafik 1.19 Perkembangan Ekspor dan Harga Internasional Batubara Grafik 1.21 Survei Konsumen dan ITK JUTA TON US$ Indeks I II III IV I II EKSPOR HARGA (RHS) 0 - I II III IV I II Konsumsi Barang Tahan Lama Tendensi Konsumsi SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Pertambangan dan Penggalian diperkirakan akan melanjutkan tren peningkatannya. Kondisi ini didukung oleh harga batubara internasional yang terus membaik. Pada Agustus 2018, indeks harga batubara telah menembus angka US$ 72,90, pertama kalinya sejak awal tahun 2018 yang bertahan di rentang angka US$ 60 US$ 68. Grafik 1.20 Perkembangan Harga Internasional Batubara US$ SUMBER: BLOOMBERG, DIOLAH Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Meningkat Kinerja sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 8,51% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan SUMBER: BPS, DIOLAH Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor diperkirakan akan melambat. Perlambatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) perdagangan besar berpotensi menurun seiring perkembangan sektor usaha pertanian komoditas (kelapa sawit) yang melambat karena tekanan harga; dan 2) perdagangan eceran berpotensi menurun dengan kembali normalnya ekspektasi konsumsi masyarakat pasca Ramadhan dan Idul Fitri. ITK Triwulan III 2018 juga memperkirakan tendensi konsumsi akan berada di angka 100,50, menurun dibandingkan realisasi ITK triwulan sebelumnya sebesar 124,86. Sektor Konstruksi Meningkat Kinerja sektor konstruksi tumbuh sebesar 7,30% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan lalu sebesar 7,03% (yoy). Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya kinerja investasi yang didukung oleh peningkatan belanja modal pemerintah serta pihak swasta yang berasal dari PMA maupun PMDN. Seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, beberapa konstruksi PMA maupun PMDN yang masih KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

28 berlangsung saat ini adalah pembangunan PLTU 2 x 100 MW Pulau Baai, pembangunan Terminal Curah Cair Pelabuhan Pulau Baai, serta pembangunan salah satu hotel berbintang 4 di kota Bengkulu. Grafik 1.22 Perkembangan PMA 100 US$ JUTA I II III IV I II III IV I II SUMBER: BKPM, DIOLAH Grafik 1.23 Perkembangan PMDN RP MILIAR I II III IV I II III IV I II SUMBER: BKPM, DIOLAH Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Konstruksi diperkirakan akan meningkat. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan belanja modal Pemerintah serta terus berlanjutnya proses pembangunan proyek fisik Pemerintah maupun swasta. Sektor Transportasi dan Pergudangan Meningkat Kinerja sektor transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 6,43% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,37% (yoy). Membaiknya kegiatan ekspor antar daerah serta meningkatnya ekspor CPO dan batubara ke negara tujuan ekspor diyakini menjadi faktor pendorong peningkatan pada sub sektor pergudangan. Sementara pada subsektor transportasi, peningkatan seiring dengan kenaikan jumlah penumpang pada periode peak season Hari Raya Idul Fitri 1439 H dan cuti bersama. Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Transportasi dan Pergudangan diperkirakan akan melambat seiring telah berlalunya periode perak season. Selain itu, aktifitas bongkar muat pelabuhan diperkirakan menurun karena pendangkalan alur. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Menurun Kinerja sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh sebesar 8,11% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,31% (yoy). Selama bulan Ramadhan okupansi hotel mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari tingkat hunian hotel yang tercatat hanya mencapai 53,88%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 62,01%. Pada triwulan III 2018, kinerja sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum diperkirakan akan membaik seiring kembali aktifnya kegiatan rapat/pertemuan oleh Pemerintah maupun pihak lain. 10 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

29 BOKS 1 Survei Kegiatan Dunia Usaha dan Liaison Tw II 2018 Membaiknya pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan II 2018 terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dan Liaison. Hasil SKDU mencatat bahwa realisasi Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan II 2018 menunjukkan kegiatan usaha pada triwulan laporan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Hasil SKDU Kegiatan Dunia Usaha Hasil SKDU pada triwulan II 2018 menunjukkan bahwa kinerja kegiatan usaha pada triwulan II 2018 mengalami perbaikan. Perbaikan itu didorong oleh meningkatnya kinerja usaha pada sektor Konstruksi; Perdagangan; Pengangkutan dan Komunikasi; Jasa Keuangan Non Bank; dan Pertambangan. Kinerja Sektor Konstruksi di triwulan II 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, hal ini tercermin dalam indikator kegiatan usaha dengan SBT sebesar 1,41%. Harga jual pada Sektor Kontruksi di triwulan II 2018 masih relatif stabil, yang tercermin dari indikator SBT untuk harga kontrak sebesar 0,00%. Namun demikian penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercermin dari indikator penggunaan tenaga kerja dengan SBT sebesar -0,70%. Grafik 1.24 SBT Sektor Konstruksi Sektor Perdagangan di triwulan II 2018 mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari nilai SBT untuk harga jual sebesar 3,88%. Indikator penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2018 pun menunjukkan adanya peningkatan penggunaan tenaga kerja dengan SBT sebesar 2,59%. Grafik 1.25 SBT Sektor Perdagangan Kinerja pada Sektor Jasa Keuangan Non Bank di triwulan II 2018 mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dalam indikator kegiatan usaha Sektor Jasa Keuangan Non Bank dengan SBT sebesar 1,35%. Sedangkan tarif jasa atau bunga untuk Sektor Jasa Keuangan Non Bank di triwulan II 2018 mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari nilai SBT untuk tarif jasa sebesar -0,45%. Jumlah tenaga kerja di Sektor Jasa Keuangan Non Bank juga mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari nilai SBT untuk jumlah tenaga kerja di triwulan II 2018 sebesar 0,68%. Grafik 1.26 SBT Sektor Jasa Keuangan Non Bank Aktivitas ekonomi sektor Perdagangan pada triwulan II 2018 terindikasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan I Hal ini tercermin dari nilai SBT untuk Sektor Perdagangan pada triwulan II 2018 sebesar 7,76%. Harga jual pada Kinerja Sektor Pertambangan pada triwulan II 2018 mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari nilai SBT kegiatan usaha untuk Sektor Pertambangan sebesar 2,50%. Selain itu, harga jual Sektor KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus

30 Pertambangan di triwulan II 2018 terindikasi tidak mengalami perubahan. Hal ini tercermin dari nilai SBT untuk tarif jasa sebesar 0,00%. Sama halnya dengan indikator kegiatan usaha dan harga jual pada Sektor Pertambangan, indikator tenaga kerja di Sektor Pertambangan pun terindikasi mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari nilai SBT untuk tenaga kerja di triwulan II 2018 sebesar 1,25%. mengkonfirmasi bahwa kapasitas utilisasi masih relatif tetap. Penurunan kapasitas utilisasi pada Triwulan II 2018 dikonfirmasi oleh Kontak dari sektor Industri Pengolahan dan Kontak dari sektor Pertanian. Grafik 1.29 LS Kapasitas Utilisasi Grafik 1.27 SBT Sektor Pertambangan Hasil Liaison Permintaan domestik pada Triwulan II 2018 mengalami peningkatan dibandingkan Triwulan sebelumnya. Kondisi ini tercermin dari meningkatnya likert scale (LS) permintaan domestik dari 0 pada Triwulan sebelumnya menjadi 0.1 pada Triwulan II Membaiknya kinerja penjualan domestik mengindikasikan bahwa kinerja konsumsi Rumah Tangga pada Triwulan II 2018 meningkat dibandingkan Triwulan sebelumnya. Perkembangan harga jual pada Triwulan II 2018 mengalami peningkatan dibandingkan Triwulan sebelumnya. Kondisi ini tercermin dari nilai LS harga jual pada Triwulan II 2018 yaitu sebesar 0,1, lebih tinggi dibandingkan Triwulan sebelumnya dengan LS sebesar 0. Grafik 1.30 LS Harga Jual dan Margin Grafik 1.28 LS Penjualan Domestik dan IKE Kapasitas utilisasi pada Triwulan II 2018 mengalami penurunan apabila dibandingkan pada Triwulan sebelumnya. Penurunan kapasitas utilisasi tercermin dari melambatnya LS dari 0 (Triwulan I 2018) menjadi pada Triwulan laporan. Sebanyak 30% dari kontak liaison Triwulan II 2018 mengkonfirmasi adanya penurunan kapasitas utilisasi, sementara 70% kontak 12 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus 2018

31 BAB II. RUMAH DINAS GUBERNUR INDOPLACES.COM RUMAH DINAS GUBERNUR BENGKULU (INDOPLACES.COM) BAB II KEUANGAN PEMERINTAH Pada triwulan II 2018 penyerapan belanja daerah (APBD Pemerintah Provinsi Bengkulu) maupun belanja negara (APBN) cenderung mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 48,46% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 47,55%. Penyerapan belanja Pemerintah Provinsi pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 27,06% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26,07%. Penyerapan belanja negara (APBN) pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 48,01% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46,72%.

32 14 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

33 2.1 PENERIMAAN DAERAH Penerimaan APBD Pemerintah Provinsi Realisasi pendapatan daerah pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 48,46% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan daerah terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama pada pos Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah seperti hasil objek penjualan aset, jasa giro, sumbangan pihak ketiga, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah (TP/TGR), setoran kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga, denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, komisi badan usaha yang melakukan usaha di daerah, komisi, rabat, potongan, bunga dan lain lain. Sementara realisasi Pendapatan Perimbangan/Transfer tercatat sebesar 42,84%, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya seiring dengan penurunan realisasi seluruh pos belanja, khususnya pada pos Dana Alokasi Khusus dan Dana Penyesuaian yang tidak ada penganggarannya pada tahun Berdasarkan pangsanya, pada triwulan II 2018, PAD menjadi sumber utama penerimaan daerah sebesar 67,41%, sementara Pendapatan Perimbangan/ Transfer sebesar 32,53%. Pangsa PAD terhadap total penerimaan pada triwulan II 2018 tercatat lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 23,54%. Tabel 2.1 Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Bengkulu PENDAPATAN APBD Pemerintah Provinsi Pagu Anggaran Tahunan (Rp Miliar) Realisasi Akumulasi (Rp Miliar) II 2017 II 2018 Realisasi (%) II 2017 II 2018 Share Realisasi (%) PENDAPATAN ASLI DAERAH PENDAPATAN PAJAK DAERAH PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH PENDAPATAN HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH PENDAPATAN PERIMBANGAN/TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK II 2017 II 2018 DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK (SUMBER DAYA ALAM) DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS DANA PENYESUAIAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH JUMLAH PENDAPATAN APBD 3.041, SUMBER : BPKD PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU 2.2 BELANJA DAERAH Belanja APBD Pemerintah Provinsi Penyerapan belanja daerah pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 27,06% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan didorong oleh Belanja Modal dan Belanja Transfer sementara Belanja Operasi mengalami penurunan. Penurunan pada Belanja Operasi terjadi pada Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Pada Belanja Modal, kenaikan signifikan terjadi pada Belanja Peralatan dan Mesin. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

34 Berdasarkan pangsanya, Belanja Operasi masih mendominasi dengan capaian sebesar 91,44% terhadap postur pengeluaran. Sementara pangsa Belanja Modal mencapai 4,49%, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,94%. Tabel 2.2 Belanja Pemerintah Provinsi BELANJA APBD Pemerintah Provinsi Pagu Anggaran Tahunan (Rp Miliar) Realisasi Akumulasi (Rp Miliar) Realisasi (%) Share Realisasi (%) II-2017 II-2018 II-2017 II-2018 II-2017 II-2018 BELANJA OPERASI 2.158, BELANJA PEGAWAI 1.114, BELANJA BARANG 716, BELANJA HIBAH 290, BELANJA BANTUAN KEUANGAN 37, BELANJA MODAL 929, BELANJA TANAH 0, BELANJA PERALATAN DAN MESIN 236, BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN 72, BELANJA JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 594, BELANJA ASET TETAP LAINNYA 26, BELANJA TIDAK TERDUGA 7, TRANSFER 332, JUMLAH BELANJA APBD 3.427, SUMBER : BPKD PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Belanja APBD Pemerintah Kabupaten/Kota Penyerapan belanja APBD Pemerintah Kabupaten / Kota seluruh Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 29%, lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 35,82%. Kabupaten/ Kota yang serapan anggarannya lebih baik dibandingkan triwulan II 2017 adalah Kabupaten Mukomuko, Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu, sementara kabupaten lainnya relatif lebih rendah. Secara umum, realisasi anggaran triwulan II 2018 masih dibawah target realisasinya, kecuali Kabupaten Lebong dan Kota Bengkulu. Masih rendahnya penyerapan anggaran triwulan II 2018 di setiap Kabupaten/ Kota Bengkulu disebabkan realisasi belanja modal masih rendah karena proses lelang yang belum selesai. Tabel 2.3 Realisasi Anggaran Kabupaten/Kota REALISASI APBD PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ANGGARAN (RP MILIAR) REALISASI (RP MILIAR) II II % REALISASI % TARGET KABUPATEN MUKOMUKO KABUPATEN BENGKULU UTARA 1, , KABUPATEN REJANG LEBONG 1, , KABUPATEN KEPAHIANG KABUPATEN LEBONG KABUPATEN BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU 1, , KABUPATEN SELUMA KABUPATEN BENGKULU SELATAN N/A* II II II II KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

35 REALISASI APBD PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ANGGARAN (RP MILIAR) REALISASI (RP MILIAR) II II % REALISASI % TARGET KABUPATEN KAUR PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA SELURUH BENGKULU *N/A KARENA DATA TIDAK DICANTUMKAN Belanja APBN II II II II SUMBER : BPKD PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Penyerapan belanja negara pada triwulan II 2018 mencapai 48,01% terhadap pagu, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 46,72%. Persentase realisasi belanja negara terhadap pagu mengalami kenaikan baik pada Belanja Pemerintah Pusat maupun Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Kenaikan Belanja Pemerintah Pusat utamanya bersumber dari pos Belanja Pegawai yang realisasinya tercatat sebesar 48,02%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46,06%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) menerima tiga kali gaji pada bulan Juni 2018 yakni gaji bulanan, gaji ke-13 dan THR. Sementara pada belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), peningkatan realisasi utamanya bersumber dari pos Dana Perimbangan, meskipun realisasi pos belanja lainnya cenderung menurun. Pos Transfer Dana Desa misalnya, pada triwulan laporan realisasinya tercatat sebesar 59,57%, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 59,94%. Penurunan realisasi Dana Desa tersebut disebabkan keterlambatan penyerapan akibat proses administrasi yang masih terkendala. Namun demikian, pos Dana Perimbangan berdasarkan pangsanya merupakan sumber utama pengeluaran belanja APBN yaitu sebesar 67,09% sehingga peningkatan realisasi pada pos tersebut dapat mendongkrak realisasi keseluruhan pos Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Pada triwulan laporan, realisasi TKDD tercatat sebesar 53,40%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 52,15%. Tabel 2.4 Belanja Negara BELANJA APBN Pagu Anggaran Tahunan (Rp Miliar) Realisasi Akumulasi (Rp Miliar) Realisasi (%) Share Realisasi (%) II-2017 II-2018 II-2017 II-2018 II-2017 II-2018 BELANJA PEMERINTAH PUSAT 4.407,11 4, , , BELANJA PEGAWAI 1.441,84 1, BELANJA BARANG 1.450,77 1, BELANJA MODAL 1.501,03 1, BELANJA BANTUAN SOSIAL 13, BELANJA LAIN-LAIN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA , , , TRANSFER KE DAERAH 9.340,79 8, , , A. DANA PERIMBANGAN 9.243,77 8, , , B. DANA OTONOMI KHUSUS DAN PENYESUAIAN LAINNYA 97, DANA DESA 1.035, JUMLAH BELANJA NEGARA ,24 14, , , SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROV. BENGKULU KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

36 18 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

37 . PASAR PANORAMA PEDOMANBENGKULU.COM PASAR PANORAMA BENGKULU (PEDOMANBENGKULU.COM) BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH Pada triwulan II 2018 inflasi Provinsi Bengkulu secara tahunan lebih tinggi dibandingkan triwulan I Peningkatan laju inflasi tahunan didorong menguatnya tekanan inflasi pada kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Food serta kelompok Bahan Makanan seiring kenaikan permintaan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

38 20 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

39 3.1 INFLASI TAHUNAN (YOY) Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi Tahunan per Kelompok KOMODITAS 2017 I 2017 II Inflasi (%) Andil (%) 2017 III 2017 IV UMUM 6,01 5,44 3,54 3,56 3,18 3,77 6,01 5,44 3,54 3,56 3,18 3,77 BAHAN MAKANAN 2,84 2,69-1,28-1,70 1,97 4,12 0,72 0,67-0,32-0,43 0,49 1, I 2018 II 2017 I 2017 II 2017 III 2017 IV 2018 I 2018 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 6,37 4,53 3,74 2,94 2,44 2,47 1,04 0,74 0,61 0,48 0,40 0,40 4,12 5,75 5,48 5,65 3,62 1,37 0,88 1,22 1,14 1,17 0,76 0,29 SANDANG 3,29 1,62 2,43 3,34 3,44 3,79 0, ,14 0,18 0,19 0,21 KESEHATAN 3,00 2,31 2,04 2,58 1,81 1,88 0, ,08 0,10 0,07 0,07 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 7,02 7,01 4,19 4,03 3,66 3,58 0,63 0,62 0,38 0,37 0,33 0,32 13,37 10,54 7,94 8,81 4,87 7,40 2,45 2,00 1,53 1,69 0,95 1,47 SUMBER: BPS, DIOLAH Gambar 3.1 Perkembangan Inflasi Tahunan per Kelompok BAHAN MAKANAN TW I ,97 TW II ,12 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU TW I ,44 TW II ,47 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR TW I ,62 TW II ,37 SANDANG TW I ,44 TW II ,79 Komoditas dengan Andil Inflasi Tertinggi: 1. Beras 2. Cabai Merah Komoditas dengan Andil Inflasi Tertinggi: 1. Rokok Kretek Filter 2. Mie Komoditas dengan Andil Inflasi Terendah: 1. Semen 2. Kulkas/Lemari Es Komoditas dengan Andil Inflasi Tertinggi: 1. Emas Perhiasan 2. Sepatu KESEHATAN TW I ,81 TW II ,88 PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA TW I ,66 TW II ,58 TRANSPORTASI, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN TW I ,87 TW II ,40 Komoditas dengan Andil Inflasi Tertinggi: 1. Obat dengan Resep 2. Dokter Spesialis Komoditas dengan Andil Inflasi Terendah: 1. Televisi Berwarna 2. Kamera Komoditas dengan Andil Inflasi Tertinggi: 1. Angkutan Udara 2. Bensin SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 3,77% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,18% (yoy). Berdasarkan kelompok barang dan jasa, secara umum andil inflasi seluruh kelompok mengalami peningkatan, kecuali kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar; serta kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga. Berturut-turut kelompok barang dan jasa yang memiliki andil terbesar terhadap peningkatan inflasi tahunan pada Triwulan II 2018 adalah kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan (1,47% yoy); dan kelompok Bahan Makanan (1,00% yoy). Inflasi Kelompok Bahan Makanan Meningkat Signifikan Inflasi kelompok Bahan Makanan meningkat dari 1,97% (yoy) pada Triwulan I 2018 menjadi 4,12% (yoy) pada triwulan II Peningkatan tersebut terutama bersumber dari subkelompok Bumbubumbuan yang mengalami inflasi sebesar 3,43% (yoy) serta subkelompok Daging dan Hasil-Hasilnya sebesar 7,50% (yoy). Inflasi pada kedua subkelompok tersebut KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

40 seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H, sementara arus supply berkurang karena pemasok tidak beraktivitas seiring memasuki masa libur. Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil inflasi adalah Cabai Merah dan Daging Ayam Ras. Tabel 3.2 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Bahan Makanan KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN, DAN HASILNYA 8,92 16,25 7,06 0,46 0,82 0,36 DAGING DAN HASIL-HASILNYA 3,94 1,08 7,50 0,11 0,03 0,23 IKAN SEGAR -0,82-0,83 4,32-0,03-0,03 0,15 IKAN DIAWETKAN 5,59 2,89 4,34 0,03 0,02 0,03 TELUR, SUSU, DAN HASIL-HASILNYA 2,51 2,82 4,32 0,05 0,06 0,09 SAYUR-SAYURAN -7,71-6,32-2,47-0,23-0,18-0,07 KACANG-KACANGAN 0,29 0,50 0,16 0,00 0,00 0,00 BUAH-BUAHAN -0,73-2,13 3,36-0,02-0,05 0,07 BUMBU-BUMBUAN -26,18-6,70 3,43-0,90-0,20 0,08 LEMAK DAN MINYAK 5,67 1,46 2,96 0,09 0,02 0,05 BAHAN MAKANAN LAINNYA -0,19-0,55 0,38 0,00 0,00 0,00 INFLASI KELOMPOK -1,70 1,97 4,12-0,43 0,49 1,00 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Relatif Stabil Inflasi kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau relatif stabil dari 2,44% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 2,47% (yoy) pada triwulan II Inflasi terutama bersumber dari subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol yang mengalami inflasi sebesar 0,38% (yoy). Inflasi pada subkelompok tersebut sebagai dampak dari konsumsi pada bulan Ramadhan serta Idul Fitri. Komoditas dengan andil inflasi tertinggi adalah Gula Pasir dan Teh. Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Menurun Signifikan Inflasi kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar menurun dari 3,62% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 1,37% (yoy) pada triwulan II Penurunan tersebut terutama bersumber dari subkelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air yang mengalami inflasi sebesar 0,93% (yoy) dari sebelumnya sebesar 11,84% (yoy). Meredanya tekanan inflasi pada subkelompok tersebut dipengaruhi oleh tidak ada kenaikan Tarip Listrik maupun LPG pada triwulan laporan. Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 MAKANAN JADI 2,60 1,66 1,61 0,24 0,15 0,15 MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL -2,10-1,68 0,38-0,05-0,04 0,01 TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 6,25 6,10 5,17 0,29 0,28 0,24 INFLASI KELOMPOK 2,94 2,44 2,47 0,48 0,40 0,40 SUMBER: BPS, DIOLAH 22 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

41 Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 BIAYA TEMPAT TINGGAL 1,21 0,27 1,46 0,15 0,03 0,18 BAHAN BAKAR, PENERANGAN, DAN AIR 17,62 11,84 0,93 0,86 0,60 0,05 PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA 8,44 7,17 2,54 0,13 0,11 0,04 PENYELENGGARAAN RUMAH TANGGA 1,66 0,31 0,96 0,03 0,01 0,02 INFLASI KELOMPOK 5,65 3,62 1,37 1,17 0,76 0,29 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Kelompok Sandang Meningkat Inflasi kelompok Sandang mengalami peningkatan dari 3,44% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 3,79% (yoy) pada triwulan II Peningkatan tersebut terutama bersumber dari subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain yang mengalami inflasi sebesar 7,62% (yoy). Meningkatnya inflasi pada subkelompok tersebut diyakini sebagai pengaruh atas pola konsumsi konsumsi masyarakat yang meningkat terhadap produk-produk perhiasan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439H. Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil inflasi adalah Tas Tangan Wanita dan Emas Perhiasan. Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Sandang KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 SANDANG LAKI-LAKI 1,95 2,32 1,83 0,03 0,04 0,04 SANDANG WANITA 2,18 1,56 1,27 0,03 0,02 0,02 SANDANG ANAK-ANAK 4,38 4,10 5,04 0,05 0,05 0,07 BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAIN 5,99 7,13 7,62 0,06 0,08 0,08 INFLASI KELOMPOK 3,34 3,44 3,79 0,18 0,19 0,21 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Kelompok Kesehatan Meningkat Inflasi kelompok Kesehatan mengalami sedikit peningkatan dari 1,81% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 1,88% (yoy) pada triwulan II Peningkatan tersebut terutama bersumber dari subkelompok Obat-obatan yang mengalami inflasi sebesar 5,24% (yoy). Menguatnya tekanan inflasi pada subkelompok tersebut diyakini karena adanya kenaikan harga bahan obat sebagai pengaruh dari depresiasi nilai tukar rupiah. Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil inflasi adalah Obat dengan Resep. Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 JASA KESEHATAN 1,59 0,83 1,09 0,02 0,01 0,01 OBAT-OBATAN 5,14 5,01 5,24 0,04 0,04 0,04 JASA PERAWATAN JASMANI 7,34 2,87 2,87 0,02 0,01 0,01 PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA 1,29 0,95 0,82 0,02 0,01 0,01 INFLASI KELOMPOK 2,58 1,81 1,88 0,10 0,07 0,07 SUMBER: BPS, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

42 Tabel 3.7 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 PENDIDIKAN 4,65 4,65 4,65 0,27 0,26 0,26 KURSUS-KURSUS/PELATIHAN 12,86 3,01 2,77 0,08 0,02 0,02 PERLENGKAPAN/PERALATAN PENDIDIKAN 3,07 2,68 3,07 0,04 0,03 0,04 REKREASI -2,42 0,36-0,44-0,03 0,00-0,01 OLAHRAGA 1,52 3,04 2,61 0,00 0,00 0,00 INFLASI KELOMPOK 4,03 3,66 3,58 0,37 0,33 0,32 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Menurun Inflasi kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga mengalami penurunan dari 3,66% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 3,58% (yoy) pada triwulan II Penurunan tersebut bersumber dari subkelompok Rekreasi yang mengalami deflasi sebesar 0,44% (yoy) dengan komoditasnya adalah Biaya Jaringan Saluran TV. Hal ini seiring dengan banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia jaringan TV dalam rangka menyambut perhelatan Piala Dunia Tabel 3.8 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Meningkat KELOMPOK INFLASI (%) ANDIL (%) Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 Tw IV 2017 Tw I 2018 Tw II 2018 TRANSPOR 9,22 5,53 9,18 1,28 0,78 1,32 KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 6,52 2,32 2,58 0,21 0,08 0,09 SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 11,16 5,14 3,47 0,20 0,10 0,07 JASA KEUANGAN 0,13 0,13 0,13 0,00 0,00 0,00 INFLASI KELOMPOK 8,81 4,87 7,40 1,69 0,95 1,47 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Meningkat Inflasi kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami peningkatan dari 4,87% (yoy) pada triwulan I 2018 menjadi 7,40% (yoy) pada triwulan II Peningkatan tersebut terutama bersumber dari subkelompok Transpor yang mengalami inflasi sebesar 9,18% (yoy). Meningkatnya inflasi pada subkelompok tersebut seiring dengan periode high season Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah 3.2 INFLASI BULANAN (MTM) Perkembangan inflasi bulanan pada April 2018 tercatat mengalami penurunan, kemudian kembali mengalami peningkatan sampai dengan Juli Inflasi April Menurun Pada bulan April 2018, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm). Berdasarkan kelompok barang, penurunan inflasi bulan April terutama didorong oleh kelompok Bahan Makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,21% (mtm), jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang inflasi sebesar 0,45% (mtm). Deflasi tersebut didukung oleh terkendalinya harga komoditas Cabai Merah (andil -0,09% mtm) dan Beras (andil -0,07% mtm). Hal ini seiring dengan melimpahnya pasokan akibat musim panen raya pada beberapa daerah sentra produksi, seperti Rejang Lebong, Lebong, dan Kepahiang. Melimpahnya pasokan beras selain dampak musim panen juga dipengaruhi oleh kebijakan impor Pemerintah. 24 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

43 Gambar 3.2 Perkembangan Inflasi Bulanan INFLASI APRIL 2018 INFLASI MEI 2018 INFLASI JUNI 2018 INFLASI JULI ,26% 0,32% 0,81% 0,87% KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL % MTM) 1. CABAI MERAH -0,08 KOMODITAS INFLATOIR (ANDIL % MTM) 1. DAGING AYAM RAS 0,26 KOMODITAS INFLATOIR (ANDIL % MTM) 1. ANGKUTAN UDARA 0,24 KOMODITAS INFLATOIR (ANDIL % MTM) 1. ANGKUTAN UDARA 0,52 2. BERAS -0,07 2. ANGKUTAN UDARA 0,25 2. ANG. ANTAR KOTA 0,13 2. DAGING AYAM RAS 0,14 3. JENGKOL -0,03 3. TELUR AYAM RAS 0,06 3. JERUK 0,05 3. JENGKOL 0,06 SUMBER: BPS, DIOLAH Inflasi Mei Meningkat Pada bulan Mei 2018, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,32% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm). Berdasarkan kelompok barang, peningkatan inflasi bulan Mei terutama didorong oleh kelompok Bahan Makanan yang mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,21% (mtm). Komoditas kelompok Bahan Makanan yang mendorong kenaikan harga adalah Daging Ayam Ras (andil 0,26% mtm) dan Telur Ayam Ras (andil 0,06% mtm). Kenaikan harga tersebut selain dampak mulai meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan 1439 H juga dipengaruhi kenaikan harga pakan seiring melemahnya nilai tukar rupiah. Inflasi Juni Meningkat Selanjutnya tekanan inflasi Kota Bengkulu pada bulan Juni 2018 kembali meningkat menjadi 0,81% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,32% (mtm). Berdasarkan kelompok barang, peningkatan inflasi bulan Juni terutama didorong oleh kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; serta kelompok Bahan Makanan. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami inflasi sebesar 2,01% (mtm), meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,25% (mtm). Peningkatan tekanan inflasi tersebut didorong oleh kenaikan tarif Angkutan Udara (andil 0,26% mtm) dan Angkutan Antar Kota (andil 0,14% mtm) seiring meningkatnya permintaan pada periode libur panjang serta puncak mudik Idul Fitri 1439H. Sementara kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 1,12% (mtm), meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm). Peningkatan didorong oleh kenaikan harga pada komoditas Daging Ayam Ras dan Jeruk (andil 0,05% mtm) seiring meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri 1439 H serta belum normalnya pasokan paska perayaan. Inflasi Juli Meningkat Memasuki triwulan III 2018, pada bulan Juli 2018 Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,87% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,81% (mtm). Berdasarkan kelompok barang, peningkatan inflasi bulan Juli masih didorong oleh kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; serta kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami inflasi sebesar 2,57% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,01% (mtm). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh Angkutan Udara (andil 0,52% mtm) dan Bensin (andil 0,05% mtm). Tingginya tarif angkutan udara diduga akibat kenaikan avtur sebagai pengaruh depresiasi rupiah serta kenaikan biaya operasional sehingga maskapai masih menetapkan harga mendekati Tarif Batas Atas meskipun puncak mudik telah usai. Sementara menguatnya tekanan inflasi komoditas Bensin disebabkan oleh kenaikan harga BBM non-subsidi. Sementara kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,50% (mtm), KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

44 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm). Peningkatan terutama didorong oleh komoditas Mie (andil 0,55% mtm) akibat kenaikan bahan pokok produksi seiring depresiasi Rupiah serta Ayam Goreng (andil 0,02 mtm) seiring kenaikan harga Daging Ayam Ras. Pencapaian inflasi Bengkulu hingga Juli 2018 adalah sebesar 3,37% (ytd), relatif tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir ( ) yang tercatat sebesar 2,45% (ytd). Mencermati perkembangan diatas, inflasi pada triwulan III 2018 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan II 2018, namun masih akan berada pada kisaran target inflasi nasional sebesar 3,5%±1%. Peningkatan inflasi diperkirakan utamanya berasal dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar seiring dengan kenaikan harga BBM non subsidi. Selain itu, kebijakan Pemerintah yang menyetujui kenaikan tarif batas bawah tiket pesawat sebesar 5% akibat kenaikan harga avtur berpotensi pada menguatnya tekanan inflasi kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Lebih jauh, dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah dapat berpengaruh pada kelompok Sandang serta Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau mengingat besarnya komponen impor pada kelompok tersebut. 3.3 AKTIVITAS PENGENDALIAN INFLASI (TPID) Selama periode Ramadhan dan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, TPID Provinsi Bengkulu terus melakukan langkah antisipatif dalam rangka menahan lonjakan harga, terutama komoditas bahan makanan. Beberapa upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan TPID dalam rangka antisipasi tekanan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H antara lain : 1. TPID Provinsi dan TPID Kota Bengkulu berkoordinasi dalam pelaksanaan pasar murah pada bulan Ramadhan yang akan difokuskan mulai H-14 menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disebabkan pada periode tersebut umumnya pedagang akan mengambil profit taking yang cukup tinggi. Pelaksanaan pasar murah oleh Pemerintah Provinsi akan dilakukan di 10 titik, sementara Pemerintah Kota akan melaksanakan di 33 titik yang tersebar di 9 kecamatan di Kota Bengkulu. 2. Pengendalian inflasi difokuskan pada komoditas yang bergejolak dan memiliki bobot inflasi tinggi antara lain Cabai Merah, Daging Ayam Ras, Minyak Goreng, Telur Ayam Ras, dan Beras. 3. Melakukan inspeksi gudang pasokan distributor serta inspeksi pasar tradisional dengan melibatkan Satgas Pangan. 4. Melakukan pertemuan dengan MUI dan ustadz se-kota Bengkulu dalam rangka pengendalian konsumsi selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Disamping langkah khusus dalam menghadapi Hari Raya, beberapa upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan TPID untuk mencapai sasaran inflasi tahun 2018 (3,5%±1%) antara lain : 1. Pengendalian inflasi difokuskan pada Kota Bengkulu sebagai kota yang dihitung inflasinya di Provinsi Bengkulu. Sementara kabupaten lainnya ditekankan pada kebijakan pengendalian produksi dalam upaya menyangga kebutuhan Kota Bengkulu. Beberapa wilayah strategis penyangga kota antara lain : Bengkulu Utara, Kepahiang dan Rejang Lebong. 2. Pengendalian inflasi difokuskan pada komoditas yang memiliki frekuensi dan andil yang besar terhadap inflasi yaitu Daging Ayam Ras, Cabai Merah, Minyak Goreng, Telur Ayam Ras, Dan Beras. 3. Di sisi produksi/ketersediaan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota akan menjalin kerjasama antar daerah dengan Pemda diluar Bengkulu untuk pemenuhan pasokan komoditas daging sapi, daging ayam ras, telur dan benih ikan. Beberapa kerjasama yang saat ini sedang dijajaki yaitu dengan Pemda Lima Puluh Kota untuk komoditas daging ayam dan telur ayam, Pemda 26 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

45 Jambi untuk komoditas benih ikan, dan Pemda NTT untuk komoditas sapi potong. 4. Di sisi distribusi, ditempuh melalui sinergi program Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, Toko Tani Indonesia (TTI) BKP, maupun program sejenis lainnya untuk diperluas jangkauannya. 5. Di sisi konsumsi, ditempuh melalui pengendalian ekspektasi konsumsi melalui penyampaian informasi yang akurat terkait ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan upaya-upaya meredam konsumsi masyarakat secara berlebihan melalui jalur tokoh agama/masyarakat. 6. Berkoordinasi dengan Dishub, Otoritas Bandara, dan Maskapai untuk memastikan pasokan armada penerbangan mencukupi kebutuhan pada masa-masa peak season. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

46 28 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

47 BOKS 2 Kenaikan Harga Daging Ayam dan Telur Harga daging ayam dan telur melejit, peternak dan masyarakat menjerit. Daging ayam terus mengalami peningkatan yang terpantau per Agustus 2018 telah mencapai Rp /kg. Setali dengan melonjaknya harga daging ayam, harga telur ayam juga mengalami peningkatan hingga menyentuh Rp /kg. Selain itu, kenaikan harga daging ayam serta telur di Bengkulu tersebut cenderung berada di atas kondisi nasional. Grafik 3.1 Perkembangan Harga Daging Ayam Ras ,000 40,000 30,000 20,000 10, NASIONAL BENGKULU Grafik 3.2 Perkembangan Harga Telur Ayam ,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5, NASIONAL BENGKULU Berdasarkan informasi dari pedagang dan peternak, kenaikan harga disebabkan oleh berkurangnya stok pasca penerapan pelarangan vaksin AGP sejak awal tahun 2018 yang lalu. Pelarangan tersebut merupakan mandat dari Kementerian Pertanian melalui Permentan No. 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. AGP adalah antibiotik yang diberikan agar mendapatkan bobot ayam serta rasio konversi pakan yang lebih baik. Dengan penggunaan AGP, pertumbuhan ayam dalam 34 hari dapat mencapai bobot rata-rata 2 kg. Semenjak penggunaan AGP dilarang, bobot ayam rata-rata hanya mencapai 1,4 kg. Selain penyebab diatas, kenaikan harga daging dan telur ayam juga bersumber dari beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Kenaikan Harga Pakan. Kenaikan harga pakan disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS. Sebagian besar komponen pakan berasal dari impor, sementara 70% biaya yang dikeluarkan peternak merupakan biaya pakan. 2. Adanya Penyakit Endemi. Endemi penyebaran virus yang menyerang unggas di daerah pemasok telur ayam (Lampung, Sumbar, dan Sumut). Hal tersebut menyebabkan penurunan persediaan, mengingat sebagian besar stok telur di Bengkulu di datangkan dari Sumbar dan Lampung. 3. Produksi Lokal Yang Terbatas. Sebagian besar stok telur di Bengkulu didatangkan dari Sumatera dan Lampung. Hal ini disebabkan belum banyaknya dilakukan peternak besar di Bengkulu sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 4. Panjangnya Rantai Distribusi. Semakin panjang rantai distribusi maka meningkatkan biaya-biaya yang berdampak pada harga jual akhir daging ayam kepada pembeli. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus

48 Gambar 3.3 Rantai Distribusi Penjualan Daging Ayam 3 Broker melakukan proses pemotongan untuk kemudian didistribusikan kepada para penjual. Mengingat biaya produksi yang meningkat karena 1 Peternak mendapatkan bibit ayam (DOC) melalui kemitraan dengan perusahaan. Di Provinsi Bengkulu, ada 4 perusahan yang bermitra dengan peternak. Diantara peternak dan perusahaan telah terdapat kesepakatan harga jual ayam penyusutan bobot ayam hidup, maka broker meningkatkan harga jual ayam per kg. 4 Penjual meningkatkan harga jual agar masih dapat mendapatkan untung. hidup. 2 2 Berdasarkan harga yang disepakati dengan Satgas Pangan, harga jual ayam dari perusahaan kepada broker adalah sebesar Rp22.000,- per ekor. Semenjak pelarangan AGP, bobot ayam hidup per ekor hanya mencapai 1,4 kg dari sebelumnya sebesar 2 kg. 30 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus 2018

49 B A B FORT MARLBOROUGH TUNAWISMA.COM FORT MARLBOROUGH BENGKULU (TUNAWISMA.COM) BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN, DAN UMKM Kinerja sektor korporasi, Rumah Tangga, maupun UMKM pada triwulan II 2018 meningkat. Kinerja sektor Rumah Tangga meningkat dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan. Penghimpunan DPK maupun penyaluran kredit mengalami peningkatan. Penyaluran kredit UMKM meningkat diikuti NPL yang juga meningkat.

50 32 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus 2018

51 4.1 ASESMEN SEKTOR KORPORASI Penyaluran Kredit Korporasi Meningkat Meningkatnya akses pembiayaan perbankan juga turut menopang perbaikan kegiatan dunia usaha. Pada Triwulan II 2018, penyaluran kredit perbankan untuk korporasi tumbuh sebesar 64,52% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 63,99% (yoy). Peningkatan tersebut bersumber dari membaiknya kinerja penyaluran kredit korporasi untuk Investasi yang merupakan pangsa terbesar kredit korporasi (58%). Pertumbuhan kredit korporasi untuk investasi pada triwulan laporan tercatat sebesar 89,63% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 86,95% (yoy). Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan PDRB komponen investasi yang dipengaruhi kemajuan progress sebagian besar proyek infrastruktur Pemerintah maupun Swasta. Sementara pertumbuhan kredit korporasi untuk Modal Kerja yang merupakan pangsa terbesar kedua kredit korporasi (41%) mengalami perlambatan, yaitu menjadi 40,27% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 44,24% (yoy). Menurunnya kinerja kredit korporasi untuk modal kerja utamanya bersumber dari sektor Pertanian, Perkebunan, Perburuan, Kehutanan dan Perikanan seiring jatuhnya harga kelapa sawit dan karet. Grafik 4.1 Perkembangan Penyaluran Kredit Korporasi % YOY I II III IV I II III IV I II PERTANIAN PERDAGANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERTAMBANGAN (RHS) LISTRIK, GA Berdasarkan strukturnya, kredit korporasi Bengkulu terkonsentrasi pada lima sektor, yaitu sektor Pertanian, Perkebunan, Perburuan, Kehutanan dan Perikanan (24%); Listrik, Gas, dan Air (16%); Industri Pengolahan (14%); Perdagangan Besar dan Eceran (12%); dan Pertambangan dan Penggalian (7%). Grafik 4.2 Struktur Kredit Korporasi Menurut Sektor PERTANIAN 14% PERDAGANGAN 26% RP MILIAR 7% 12% 24% 16% LISTRIK, GA PERTAMBANGAN Pada triwulan II 2018, meningkatnya kinerja penyaluran kredit korporasi terutama didorong oleh kinerja kredit sektor Listrik, Gas, dan Air; dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Pertumbuhan kredit korporasi sektor Listrik, Gas, dan Air meningkat cukup signifikan, tumbuh sebesar ,52% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar ,45% (yoy). Kenaikan tersebut sejalan dengan proses pembangunan beberapa infrastruktur ketenagalistrikan di Bengkulu yang masih terus berlangsung, antara lain PLTU Pulau Baai 2 x 100 MW, PLTP Hululais 2 x 55 MW, Gardu Induk 150 Kv Pulau Baai, serta Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Curup. Selanjutnya, pertumbuhan kredit korporasi sektor Perdagangan Besar dan Eceran tercatat sebesar 82,49% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 70,19% (yoy). Sejalan dengan membaiknya PDRB sektor ini, peningkatan kredit Perdagangan Besar dan Eceran diyakini sebagai dampak dari meningkatnya kegiatan perdagangan dalam memenuhi peningkatan ekspektasi konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan, Idul Fitri dan tahun ajaran baru. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

52 Grafik 4.3 Pertumbuhan Kredit Sektoral % YOY % YOY I II III IV I II III IV I II PERTANIAN PERDAGANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERTAMBANGAN (RHS) LISTRIK, GA Risiko Kredit Korporasi Meningkat Sejalan dengan meningkatnya penyaluran kredit korporasi, risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL) juga tercatat mengalami peningkatan dalam batas wajar. Rasio NPL pada triwulan laporan tercatat sebesar 2,16%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,06%. Peningkatan risiko kredit korporasi terutama bersumber dari sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta sektor Perantara Keuangan. Sektor Perantara Keuangan masih mencatatkan rasio NPL tertinggi, yaitu 52,98%. Namun demikian, resiko kredit di sektor tersebut bersifat terbatas karena hanya terjadi pada salah satu bank saja dan dampaknya diperkirakan tidak meluas pada perbankan lainnya. Grafik 4.4 Perkembangan NPL Sektor % 10 % ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA Survei Konsumen Bank Indonesia mencatat pangsa pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi mengalami peningkatan. Pada triwulan II 2018, pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi mengalami peningkatan dari 67,73% menjadi 69,30%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan PDRB komponen Konsumsi Rumah Tangga, dimana kegiatan konsumsi didorong oleh peningkatan permintaan pada Ramadhan, Idul Fitri 1439 dan persiapan tahun ajaran baru. Grafik 4.5 Pangsa Konsumsi Survei Konsumen % I II III IV I II III IV I II Dana Pihak Ketiga (DPK) Perseorangan Meningkat Pada triwulan II 2018, DPK perseorangan tercatat tumbuh sebesar 9,35% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,04% (yoy). Peningkatan tersebut bersumber dari Tabungan dan Giro, sementara Deposito menunjukkan perlambatan I II III IV I II III IV I KORPORASI PERTANIAN PERDAGANGAN KONSTRUKSI (RHS) PERANTARA KEUANGAN (RHS) Grafik 4.6 Perkembangan DPK Rumah Tangga % YOY % YOY I II III IV I II III IV I II DPK DEPOSITO TABUNGAN GIRO (RHS) 34 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus 2018

53 Dengan pangsa sebesar 75,81% dari total DPK perseorangan, pertumbuhan Tabungan tercatat kredit rumah tangga, kecuali Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mengalami peningkatan. sebesar 11,32%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 9,79%. Sementara Deposito Grafik 4.8 Perkembangan Kredit Rumah Tangga dengan pangsa sebesar 20,74% tumbuh sebesar 1,93% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,30% (yoy). Kondisi ini mengindikasikan adanya perubahan preferensi Rumah Tangga dalam memilih jenis DPK yang lebih likuid untuk berjaga-jaga dalam memenuhi kebutuhan konsumsi yang % YOY I II III IV I II III IV I II meningkat selama bulan Ramadhan, menjelang Idul Fitri 1439 H, serta menghadapi Tahun Ajaran Baru. Selain itu, pertumbuhan Tabungan tersebut juga KREDIT RUMAH TANGGA KKB LAINNYA KPR/KPA MULTIGUNA didukung oleh kenaikan pendapatan masyarakat kelas menengah keatas paska pencairan THR. Grafik 4.7 Perkembangan Pangsa DPK Perseorangan Kredit Multiguna yang merupakan pangsa terbesar kredit rumah tangga (39,29%) tumbuh sebesar 10,71% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 14,51% (yoy). Penurunan tersebut juga diikuti oleh perlambatan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang tumbuh sebesar 11,98% (yoy) dibandingkan I II III IV I II III IV I II GIRO (RHS) DEPOSITO TABUNGAN triwulan sebelumnya sebesar 12,54% (yoy) serta Kredit Lainnya yang tumbuh sebesar 2,18% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,69% (yoy). Namun demikian, KPR mampu tumbuh sebesar 25,54% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan Sejalan dengan pertumbuhan Tabungan, Giro yang memiliki pangsa 3,45% juga tercatat tumbuh sebesar 15,09% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,05% (yoy). Peningkatan ini diyakini sebagai dampak membaiknya tendensi kegiatan usaha perseorangan pada beberapa lapangan usaha di Triwulan II 2018, seperti Perdagangan Besar dan Eceran; Transportasi, Pergudangan, serta Jasa Keuangan. Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga Melambat Pada triwulan II 2018, kredit rumah tangga tumbuh sebesar 10,52% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,93% (yoy). Perlambatan tersebut terjadi pada semua komponen sebelumnya 22,05% (yoy). Pertumbuhan kredit terutama didorong oleh peningkatan permintaan KPR untuk rumah tinggal > T70, sementara untuk rumah tinggal tipe lainnya relatif stabil. Risiko Kredit Rumah Tangga Meningkat Pertumbuhan kredit rumah tangga diikuti oleh peningkatan risiko kredit. Rasio NPL pada triwulan laporan tercatat sebesar 0,89%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,84%. Peningkatan risiko kredit rumah tangga tertinggi terjadi pada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Pendapatan masyarakat yang tertahan sebagai dampak koreksi harga komoditas sawit mendorong terjadinya perubahan pola pengeluaran rumah tangga. Hal ini tercermin dari Survei Konsumen yang menunjukkan penurunan pangsa pendapatan masyarakat untuk KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

54 membayar cicilan menjadi 13,83% dari sebelumnya 14,71%. sedangkan redit Kecil menjadi 26,09% (yoy) dari sebelumnya 32,26% (yoy). Grafik 4.9 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga % I II III IV I II III IV I II KREDIT RUMAH TANGGA KKB LAINNYA 4.3 ASESMEN SEKTOR UMKM Berdasarkan skala usahanya, pangsa penyaluran kredit UMKM didominasi oleh kredit UMKM skala kecil dengan penyaluran mencapai Rp3.435 miliar (43,43%), diikuti oleh UMKM skala mikro sebesar Rp2.757 miliar (34,85%) dan UMKM skala menengah sebesar Rp1.718 miliar (21,72%) sehingga secara total penyaluran kredit UMKM mencapai Rp7.911 miliar. Grafik 4.10 Pangsa Kredit UMKM 22% RP MILIAR 43% KPR/KPA MULTIGUNA 35% MIKRO KECIL MENENGAH Sementara kredit skala Menengah tumbuh sebesar 4,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 13,60% (yoy). Penurunan suku bunga kredit UMKM skala Menengah dari 13,41% menjadi 13,00% diyakini menjadi faktor meningkatnya penyaluran kinerja kredit tersebut. Grafik 4.11 Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM % YOY I II III IV I II III IV I II UMKM MIKRO KECIL MENENGAH Risiko Kredit UMKM Menurun Risiko penyaluran kredit UMKM pada triwulan laporan relatif membaik dan terjaga pada level wajar. NPL pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 3,89%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,03%. Membaiknya NPL kredit UMKM didorong oleh semua komponennya dimana NPL kredit UMKM skala Mikro, Kecil, dan Menengah masing-masing tercatat sebesar 2,02%, 5,68%, dan 3,32%. Grafik 4.12 Perkembangan NPL Kredit UMKM Penyaluran Kredit UMKM Meningkat Pada triwulan laporan, kredit UMKM tercatat tumbuh sebesar 17,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 14,31% (yoy). Meningkatnya penyaluran kredit UMKM didorong oleh kredit Menengah, sementara kredit Mikro dan Kecil menunjukkan perlambatan. Kredit Mikro melambat menjadi 15,68% (yoy) dari sebelumnya 16,83% (yoy), % I II III IV I II III IV I II UMKM MIKRO KECIL MENENGAH 36 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, agustus 2018

55 BAB LAYANAN KAS KELILING KPW BI BENGKULU LAYANAN KAS KELILING BANK INDONESIA (BI) BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAAN UANG RUPIAH Pada triwulan II 2018, posisi pengedaran uang kartal di Bank Indonesia Bengkulu mengalami net cash outflow sebesar Rp1.555 miliar. Sementara itu nominal transaksi kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tercatat tumbuh sebesar 5,79% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -1,75% (yoy).

56 38 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

57 5.1 SISTEM PEMBAYARAN TUNAI Pada triwulan II 2018, posisi pengedaran uang kartal di Bank Indonesia Bengkulu mengalami net cash outflow sebesar Rp1.555 miliar. Hal ini berbeda dengan triwulan sebelumnya yang mengalami net cash inflow sebesar Rp664 miliar. Perubahan dari net cash inflow menjadi net cash outflow tersebut merupakan bagian dari siklus yang cenderung terjadi setiap tahunnya. Grafik 5.1 Kondisi Sistem Pembayaran Tunai 2,000 1,000 Jutaan Rp (1,000) (2,000) Netflow Inflow Outflow Faktor yang mempengaruhi tingginya net cash outflow, yaitu: (1) serapan belanja Pemda untuk pembayaran gaji bulanan, Tunjangan Hari Raya (THR), dan gaji ke- 13; (2) pembayaran THR pegawai swasta dan perusahaan lain; dan (3) peningkatan kebutuhan uang kartal di masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tabel 5.1 Perkembangan Pembayaran Tunai KOMPONEN NOMINAL (RP JUTA) PERTUMBUHAN (YOY) 2018 Q Q Q Q2 NETFLOW % 33,83% INFLOW % -249,77% OUTFLOW % 63,86% Selain menjaga dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank Indonesia juga senantiasa berupaya menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat (clean money policy and fresh for circulation). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu melakukan kegiatan pemusnahan Uang yang Tidak Layak Edar (UTLE) secara berkala dengan menggunakan Mesin Racik Uang Kertas (MRUK) dan Mesin Sortasi Uang Kertas Racik (MSUK-R). Rasio jumlah pemusnahan uang kartal terhadap inflow triwulan II tahun 2018 sebesar 44%. Pemusnahan uang kartal pada periode laporan tercatat meningkat sebesar 48,36% (yoy), sementara inflow uang kartal tercatat meningkat sebesar 12,28% (yoy). Grafik 5.2 Pemusnahan UTLE Jutaan Rp 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 Pemusnahan Uang Inflow Rasio Pemusnahan/Inflow (rhs) 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0 I II III IV I II III IV I II III IV I II 0% Jumlah laporan uang menyerupai rupiah (palsu) yang diterima oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II tahun 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menerima laporan uang menyerupai rupiah (palsu) sebanyak 13 lembar, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 85 lembar. Jenis menyerupai rupiah (palsu) yang ditemukan dan dilaporkan selama triwulan II tahun 2018 yaitu: (1) 6 (enam) lembar uang menyerupai pecahan KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

58 Rp ,00; dan (2) 7 (tujuh) lembar uang menyerupai pecahan Rp50.000,00. LEMBAR Grafik 5.3 Temuan Uang Menyerupai Rupiah (Palsu) I II III IV I II III IV I II III IV I II Jumlah Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) pada triwulan II tahun 2018 mengalami peningkatan secara triwulanan (qtq), namun secara tahunan (yoy) mengalami penurunan. TUKAB pada triwulan II tahun 2018 tercatat sebesar Rp448,25 miliar, meningkat sebesar 36% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, namun secara tahunan (yoy) terjadi penurunan sebesar 30%. Peningkatan secara triwulanan mencerminkan meningkatnya kebutuhan uang kartal di masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan perubahan posisi pengedaran uang kartal di Bank Indonesia dari net cash inflow menjadi net cash outflow yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. Penurunan nilai TUKAB secara tahunan oleh perbankan seiring dengan berkurangnya penarikan uang kartal yang ada di Bank Indonesia sehingga dapat diindikasikan bahwa kebutuhan uang kartal pada triwulan ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. 5.2 SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI Pada triwulan II 2018, pertumbuhan transaksi melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) mengalami penurunan baik secara nominal maupun volume transaksi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan nominal transaksi ke luar Bengkulu turun sebesar - 35,11% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 27,73% (yoy). Sejalan dengan itu, pertumbuhan jumlah volume transaksi juga menurun sebesar -1,52% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,18% (yoy). Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS Bengkulu Pertumbuhan nominal transaksi tercatat sebesar 5,79% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -1,75% (yoy). Sejalan dengan itu, pertumbuhan jumlah volume transaksi juga meningkat sebesar -1,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -3,18% (yoy). Peningkatan tersebut diyakini sebagai dampak meningkatnya transaksi nontunai terkait realisasi program dan proyek-proyek Pemerintah Daerah. Selain itu, peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan jumlah uang beredar di masyarakat memasuki periode Ramadan dan Idul Fitri. Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi Kliring Bengkulu TRANSAKSI KELUAR DAERAH (FROM) NOMINAL (RP MILIAR) VOLUME TRANSAKSI 2018 Q Q2 PERTUMBUHAN (% YOY) 2018 Q Q ,73-35,11% ,18-1,52% KETERANGAN 2018 Q Q2 BANK PESERTA KLIRING PERPUTARAN KLIRING NOMINAL (RP JUTA) PERTUMBUHAN (% YOY) 2018 Q Q ,75 5,79 Pada triwulan II 2018, pertumbuhan transaksi kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) mengalami peningkatan baik secara nominal maupun volume transaksi. WARKAT (LEMBAR) ,18-1,16 RATA-RATA PERPUTARAN KLIRING PER HARI NOMINAL (RP JUTA) ,17 7,79 WARKAT (LEMBAR) ,62 0,71 40 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

59 B A B KEBUN TEH KABAWETAN AKMALNURHIDAYAT.BLOGSPOT.CO.ID KEBUN TEH KABAWETAN KEPAHIANG (AKMALNURHIDAYAT.BLOGSPOT.CO.ID) BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Pada triwulan II 2018, tingkat kemiskinan menurun ditengah kondisi ketenagakerjaan yang membaik. Pada Februari 2018, jumlah pengangguran Bengkulu mencapai 2,70% menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,81%. Nilai Tukar Petani (NTP) rata-rata di Bengkulu pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 93,81; menurun dibandingkan dengan NTP rata-rata triwulan I 2017 yang mencapai 95,17. Penurunan paling dalam terjadi pada subsektor Perkebunan akibat jatuhnya harga kelapa sawit. Sementara itu tingkat kemiskinan Bengkulu terkini pada Maret 2018 mencapai 15,43% menurun dibandingkan Maret 2017 yang tercatat sebesar 16,45%.

60 42 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

61 6.1 KETENAGAKERJAAN Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu mengalami penurunan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2018 sebesar 2,70%, menurun dibandingkan Februari 2017 yang tercatat sebesar 2,81%. Penurunan tingkat pengangguran terbuka tersebut seiring dengan perbaikan perekonomian Bengkulu pada triwulan I 2018 yang lalu. Jumlah penduduk bekerja di Bengkulu tercatat sebesar orang dengan komposisi terbesar berada pada sektor Pertanian (51,81%) kemudian diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran (13,09%). Apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan pangsa penduduk yang bekerja di sektor Pertanian yang diyakini sebagai dampak stagnasi harga komoditas perkebunan, terutama karet dan kelapa sawit. Terjadi pergeseran komposisi jumlah penduduk yang bekerja disektor primer (pertanian) menuju sektor sekunder (perdagangan besar dan eceran, konstruksi) dan tersier (jasa pendidikan). Dilihat dari kualitas pendidikannya, mayoritas tenaga kerja di Bengkulu masih terkonsentrasi pada level Sekolah Dasar (43,45%) dan Sekolah Menengah Pertama (19,25%). Hal ini searah dengan komposisi jumlah tenaga kerja yang mayoritas terserap di sektor primer. Berdasarkan jenis pekerjaannya sebanyak 25,79% terkonsentrasi sebagai buruh/karyawan. Tabel 6.1 Kondisi Ketenagakerjaan Bengkulu PERIODE KOMODITAS SATUAN AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI BEKERJA ORANG (DALAM RIBUAN) 965, ,56 933, ,45 PENGANGGURAN ORANG (DALAM RIBUAN) 32,90 29,02 36,30 27,94 PERSENTASE TPAK (%) (%) 72,70 74,59 69,30 73,12 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%) 3,30 2,81 3,70 2,70 SUMBER: BPS, DIOLAH Tabel 6.2 Ketenagakerjaan Berdasarkan Sektor Tertentu LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA FEB 2017 PORSI (%) FEB 2018 PENDIDIKAN TERTINGGI FEB 2017 PORSI (%) FEB 2018 BERDASARKAN PEKERJAAN FEB 2017 PORSI (%) FEB 2018 PERTANIAN, KEHUTANAN, PERIKANAN 53,76 49,17 SD KEBAWAH BERUSAHA SENDIRI PERDAGANGAN BESAR & ECERAN 11,81 14,88 SMP BERUSAHA DIBANTU BURUH TIDAK TETAP KONSTRUKSI 4,14 5,71 SMA BERUSAHA DIBANTU BURUH TETAP JASA PENDIDIKAN 4,44 5,56 SMK BURUH/KARYAWAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 6,30 5,43 DIPLOMA I/II/III PEKERJA BEBAS DI PERTANIAN LAINNYA UNIVERSITAS PEKERJA KELUARGA/TAK DIBAYAR SUMBER: BPS, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

62 Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) rata-rata bulan April sd Juni 2018 tercatat sebesar 93,81, masih berada di bawah angka 100. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa daya tukar (term of trade) dari pendapatan atas produk pertanian masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan biaya barang/jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Dilihat dari strukturnya, rendahnya NTP di Provinsi Bengkulu (NTP<100) masih didominasi oleh sub sektor Perkebunan (81,29), sub sektor Pangan (96,02), dan sub sektor Perikanan (97,38). Sementara untuk subsektor Hortikultura dan sub sektor Peternakan relatif baik. NTP triwulan II 2018 juga lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan I Penurunan paling dalam terjadi pada sub sektor Perkebunan akibat turunnya harga sawit, diikuti oleh sub sektor Pangan yang sejalan dengan berakhirnya periode panen padi. Grafik 6.1 Perkembangan NTP dan NTUP 110 NTUP UMUM NTP UMUM SUMBER: BPS, DIOLAH Tabel 6.3 Nilai Tukar Petani NILAI TUKAR PETANI SUB SEKTOR 2018 JANUARI 2018 FEBRUARI 2018 MARET 2018 TW I 2018 APRIL 2018 MEI 2018 JUNI 2018 TW II UMUM TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN SUMBER: BPS, DIOLAH 6.2 KEMISKINAN Kemiskinan Bengkulu Kemiskinan Bengkulu terkini per Maret 2018 tercatat sebesar 15,43% menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 16,45%. Penurunan persentase penduduk miskin terjadi baik di perkotaan maupun pedesaan. Secara nominal, jumlah penduduk miskin di Bengkulu pada Maret 2018 berkurang sebanyak 15,17 ribu orang dibandingkan periode Maret 2017, yaitu dari sebanyak 316,98 ribu orang menjadi 301,81 ribu orang. 44 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

63 Garis Kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 6,83% dari Rp /kapita/bulan pada bulan Maret 2017 menjadi Rp /kapita/bulan pada bulan Maret Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2018, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 75,55% sementara sumbangan GKBM terhadap GK sebesar 24,25%. Beberapa komoditas utama yang memberikan sumbangan besar terhadap kenaikan Garis Kemiskinan baik di perdesaan maupun perkotaan yaitu Beras, Rokok Kretek Filter, dan Cabai Merah. Sementara itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada Maret 2018 menurun dibandingkan dengan Maret P1 mengalami penurunan dari 2,86 pada Maret 2017 menjadi 2,59 pada Maret Sementara P2 turun dari 0,75 pada Maret 2017 menjadi 0,61 pada Maret Penurunan nilai indeks P1 mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan. Sementara penurunan nilai indeks P2 menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin kecil. Tabel 6.4 Jumlah Penduduk Miskin PENDUDUK MISKIN MAR 2017 MAR 2018 DAERAH MAR SEPT MAR P1 P2 P1 P2 JUMLAH (RIBUAN) 316,98 302,62 301,81 PERKOTAAN 2,97 0,76 2,51 0,56 PERSENTASE 15,59 16,45 15,43 PERDESAAN 2,80 0, ,63 KOTA + DESA 2,86 0,75 2,59 0,61 SUMBER: BPS, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

64 46 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

65 B A B PANTAI PANJANG KLIKHOTEL.COM PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU (KLIKHOTEL.COM) BAB VII PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH Pada triwulan IV 2018 perekonomian Bengkulu diperkirakan membaik dengan tren pertumbuhan yang stabil dan laju inflasi yang melambat. Perekonomian Bengkulu pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1 5,3% dengan tren stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Perkiraan laju inflasi Bengkulu pada triwulan IV 2018 berada pada kisaran 3,9-4,1% (yoy) dengan kecenderungan melambat dibandingkan perkiraan pada triwulan III 2018.

66 48 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

67 7.1 PROSPEK MAKROEKONOMI Perekonomian Bengkulu pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1 5,3% dengan tren stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Bank Indonesia optimis bahwa perekonomian Bengkulu tahun 2018 akan tumbuh lebih baik dibandingkan Pada triwulan IV 2018 Konsumsi Rumah Tangga masih tumbuh, pendapatan petani diperkirakan membaik yang didukung potensi kenaikan permintaan sawit domestik. Pemerintah telah mewajibkan penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit sebesar 20% (B20) yang berlaku efektif per 1 September Kegiatan investasi triwulan IV 2018 mengalami kenaikan memasuki siklus penyelesaian proyek pemerintah. Sementara itu pengerjaan investasi swasta terus berlangsung, pembangunan hotel bintang 4 di Padang Jati Kota Bengkulu ditargetkan selesai hingga 20 bulan konstruksi sejak dimulai pada awal tahun Investasi swasta lainnya dilakukan oleh BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi melalui pembangunan jaringan kabel fiber optik dengan nilai investasi mencapai Rp 20 Miliar. PT Pelindo II juga terus melakukan investasi multiyears melalui pengembangan Pelabuhan Pulau Baai. Ground breaking proses pembangunan terminal curah cair telah dilaksanakan pada 21 Desember 2017 dengan target penyelesaian konstruksi hingga Pembangunan tersebut dilakukan diatas lahan HPL Pelindo seluas 17 ha dengan 19 tangki penimbunan yang berkapasitas ton/tangki. Investasi swasta lainnya yang masih berlangsung yaitu pembangunan PLTU Pulau Baai 2x100 MW dan PLTP Hulu Lais 220 MW yang dijadwalkan selesai pada Proyeksi peningkatan ekspor antar daerah didukung peningkatan permintaan domestik khususnya pemenuhan produksi biodiesel B20. Disisi sektoral, pertumbuhan bersumber dari Sektor Pertanian yang didukung oleh perkiraan panen gaduh padi yang terjadi pada bulan Agustus dan September. Peningkatan juga akan terjadi pada sektor Pertambangan dan Penggalian salah satunya didukung potensi kenaikan harga batubara setelah Pemerintah mencabut ketentuan harga DMO Batubara untuk PLN. Di sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring permintaan libur akhir tahun. Perekonomian Bengkulu secara keseluruhan tahun 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun Perekonomian meningkat pada kisaran 5,2-5,4% lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2017 sebesar 4,9%. Masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan peningkatan investasi swasta diharapkan memberikan dampak bagi perbaikan ekonomi Bengkulu tahun Namun demikian hal tersebut juga membutuhkan komitmen Pemerintah khususnya perbaikan penyerapan belanja daerah mengingat porsinya yang mencapai 19% produk domestik bruto. Tabel 7.1 Pertumbuhan Ekonomi TW III P TW IV P 2018 P 4,99 5,1-5,3 5,1-5,3 5,2-5,4 SUMBER: BPS, DIOLAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

68 7.2 PROSPEK INFLASI Perkiraan laju inflasi Bengkulu pada triwulan IV 2018 berada pada kisaran 3,9-4,1% (yoy) dengan kecenderungan melambat dibandingkan perkiraan pada triwulan III Inflasi kelompok barang Bahan Makanan diperkirakan melambat seiring dengan musim panen tabama yang diperkirakan terjadi pada bulan Agustus-September Produksi tabama diperkirakan juga akan meningkat dengan adanya beberapa program pencetakan sawah baru yang telah berjalan di beberapa Kab/Kota seperti di Mukomuko dan Bengkulu Utara. Sementara tren produksi hortikultura (cabe merah dan bawang merah) diperkirakan mengalami peningkatan pada periode akhir tahun seiring dengan masuknya musim penghujan. Sementara itu inflasi daging-dagingan diperkirakan mengalami penurunan setelah BULOG berupaya untuk meningkatkan stok daging kerbau beku dari 7 ton/minggu menjadi 14 ton/minggu untuk melayani permintaan masyarakat. Inflasi kelompok barang Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan diperkirakan masih cukup tinggi pada akhir tahun, khususnya didorong oleh permintaan tiket angkutan udara yang mengalami kenaikan. Pemerintah Daerah berupaya membuka jalur-jalur penerbangan langsung dari Bengkulu ke kota lainnya tanpa transit melalui Jakarta. Adapun rute penerbangan langsung yang saat ini sedang diusulkan kepada Kementerian terkait adalah Bengkulu-Medan dan Bengkulu- Bandung. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam permintaan tiket Bengkulu-Jakarta yang cukup tinggi. Grafik. 7.1 Tren Musiman Beras 20 Grafik 7.2 Tren Musiman Cabai Merah 100 Grafik 7.3 Tren Musiman Bawang Merah SUMBER: BPS, DIOLAH 7.3 REKOMENDASI KEBIJAKAN Beberapa rekomendasi kebijakan yang perlu ditempuh dalam upaya mempertahankan arah pertumbuhan ekonomi Bengkulu dan stabilitas inflasi yaitu : PERTUMBUHAN EKONOMI : Upaya perbaikan daya saing Provinsi perlu ditingkatkan. Survei persepsi Asia Competitiveness Institut Singapore yg melakukan pemeringkatan provinsi di Indonesia berdasarkan urutan daya saing nasional telah menempatkan Bengkulu pada posisi ke-29 dari 34 Provinsi. Peningkatan serapan APBD perlu mendapat perhatian seluruh Pemerintah Daerah mengingat porsi konsumsi pemerintah sebesar 20% dari PDRB Bengkulu. Serapan APBD Pemda se- Bengkulu sampai dengan bulan Juni 2018 masih sebesar 29,46% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang 50 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

69 tercatat sebesar 33,85%. Pemerintah Provinsi dengan sisa waktu yang ada perlu mendorong percepatan penyerapan belanja dengan tetap menjunjung tinggi akuntabilitas. Tercatat dari 377 paket proyek senilai Rp 799 M, hanya 106 paket yg selesai lelang, sisanya belum diproses. Upaya Pemerintah Provinsi untuk mempercepat realisasi KEK Pulau Baai perlu mendapat dukungan positif dari seluruh pihak termasuk Pemerintah Kab/Kota lainnya, mengingat dampak pembangunan KEK Pulau Baai akan memberikan multiplier effect hingga 0,69% terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu. Bentuk dukungan konkrit oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota dengan memberikan kemudahan proses administrasi birokrasi dengan tetap menjunjung tinggi akuntabilitas. Pembatalan Proyek Strategis Nasional jalur KA Muara Enim-Pulau Baai perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah. Hal ini terkait hilangnya potensi pertumbuhan ekonomi yang berasal dari Muara Enim ke Bengkulu melalui Pelabuhan Pulau Baai. Dalam hal ini Pemerintah Daerah perlu mengkaji langkah-langkah strategis agar pembangunan jalur KA tersebut dapat terus dilanjutkan. Dalam upaya percepatan pembangunan konektivitas Bengkulu, alih status pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno dari Kemenhub ke PT Angkasa Pura II perlu disegerakan agar PERKEMBANGAN INFLASI : Pengendalian inflasi jangka panjang untuk komoditas beras perlu dilakukan dengan meningkatkan penyerapan gabah lokal petani. Selain melalui BULOG, potensi penyerapan pasar beras lokal dapat memanfaatkan kebutuhan beras PNS. TPID Provinsi Bengkulu saat ini menyusun model kerjasama penjualan beras antara TTI Center dengan beberapa OPD di lingkungan Pemprov Bengkulu. Kerjasama ini sifatnya bertahap dan akan ditingkatkan seiring dengan kemampuan produksi TTI Center Bengkulu. Kenaikan harga daging ayam dan telur ayam masih berpotensi terjadi pada triwulan mendatang, mengingat ketergantungan harga pakan terhadap nilai tukar masih cukup besar. Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait perlu mencari solusi efektif dengan memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Pembuatan pakan ternak berbahan baku lokal diharapkan mampu mengurangi kebutuhan impor pakan pabrikan. Dampak kebijakan pelarangan penggunaan AGP [Antibiotik Growth Promotor] dalam peternakan ayam perlu mendapat perhatian. Pemerintah Daerah melalui dinas terkait perlu mencarikan solusi bagi peternak lokal terkait bahan pengganti AGP sehingga kebijakan dimaksud tidak menekan produksi peternak. perluasan terminal dan penambahan jalur penerbangan bisa dilakukan. Bandara Fatmawati Soekarno saat ini menjadi satu-satunya Bandara di ibukota provinsi di Sumatera yang belum dikelola PT Angkasa Pura. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS

70 52 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2018

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 MEI KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Mei dapat dipublikasikan. Buku ini

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: Februari 2018 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: November 2017 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA MEI 2017 Vol. 3 No. 1 Triwulanan Januari - Maret 2017 (terbit Mei 2017) Triwulan I 2017 ISSN 2460-490165 e-issn 2460-598144 - KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Publikasi ini dapat diakses secara online pada : i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Agustus 2016 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

... V... VII... XIII... XIII... XIII... 1 BAB I. PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI REGIONAL... 5 1.1 Perkembangan Makro Ekonomi Provinsi Maluku... 5 1.2. Perkembangan PDRB Sisi Permintaan... 7 1.3. PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11/02/35/Th.XV, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 TUMBUH 5,55 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TAHUN 2015 Perekonomian Jawa Timur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016 No. 12/02/51/Th. XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN EKONOMI BALI TAHUN TUMBUH 6,24 PERSEN MENINGKAT JIKA DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA. Perekonomian Bali tahun yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur triwulan I 2015 FOTO : PULAU KOMODO Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 No. 31/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2017 TUMBUH SEBESAR 5,75% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,34% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. MISI

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th.XIV, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III 2016 TUMBUH 5,61 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN III-2015

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini dapat diakses secara online pada: A NOVEMBER 217 Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Kajian Triwulanan Periode Agustus 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Agustus 2016 KANTOR PERWAKILAN

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Triwulan II 2016 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

Periode Februari 2018

Periode Februari 2018 i Periode Februari 2018 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank ii Periode Februari 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

SURVEI PERBANKAN * perkiraan SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.

Lebih terperinci

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPW BI Provinsi NTT Jl. El Tari No. 39 Kupang

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II

Lebih terperinci

Kajian EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Bali

Kajian EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Bali Kajian EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Bali gan a Pul Februari 2017 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI FebruarI 2017 Untuk informasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh dengan menghubungi: Tim

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 51/11/Th.XIX, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III - EKONOMI ACEH TRIWULAN III TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 2,22 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini dapat diakses secara online pada: A FEBRUARI 218 Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di: Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Tim Penyusun Mawardi B.H. Ritonga : Kepala Perwakilan Harry Aginta

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 No. 74/08/71/Th. XI, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,80 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan II-2017 yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL. Provinsi Nusa Tenggara Timur

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL. Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur November 2016 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan KPW BI Provinsi NTT Jl. Tom Pello No. 2

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Asesmen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website :

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website : KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI 2017 website : www.bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Triwulan IV 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank i Periode Agustus Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank ii Periode Agustus 2016 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN EKONOMI

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA MEI 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 218 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah Triwulan I-2015 Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan i Edisi Mei 2017 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: AGUSTUS 2017 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

Periode November 2016

Periode November 2016 i Periode November ii Periode November 2016 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN EKONOMI Jl. Jenderal Sudirman No. 22 Padang Telp. 0751-31700 Fax. 0751-27313

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II 215 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Lebih terperinci

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY i Periode Mei 2017 ii Periode Mei 2017 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN EKONOMI Jl. Jenderal Sudirman No. 22 Padang Telp. 0751-31700 Fax. 0751-27313

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. NOVEMBER 2016 (Kajian Triwulan III-2016)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. NOVEMBER 2016 (Kajian Triwulan III-2016) KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH NOVEMBER 216 (Kajian Triwulan III-216) VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL NOVEMBER 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 069/08/64/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 : PERTUMBUHAN Y ON Y : -1,30 PERSEN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 2015 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti... Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Kata Pengantar... x Tabel Indikator Ekonomi Provinsi Lampung... xii Ringkasan Eksekutif... xv Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah...

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank

Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally blank TRIWULAN I 216 i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank ii Triwulan I 216 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN EKONOMI Jl.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 217 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Utara Publikasi ini dapat diakses secara online pada: www.bi.go.id/web/id/publikasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia KAJIAN EKONOMI DAN Visi Bank Indonesia KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan

Lebih terperinci

Periode Februari 2017

Periode Februari 2017 i Periode Februari 2017 ii Periode Februari 2017 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT DIVISI ADVISORY DAN PENGEMBANGAN EKONOMI Jl. Jenderal Sudirman No. 22 Padang Telp. 0751-31700 Fax.

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan i Edisi Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717 422411.

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung i Edisi Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717 422411.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016 No. 32/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016 EKONOMI BALI TRIWULAN I-2016 TUMBUH SEBESAR 6,04% (Y-ON-Y) NAMUN MENGALAMI KONTRAKSI SEBESAR 1,46% (Q-TO-Q) Total perekonomian Bali

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN III 2015 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat

Lebih terperinci