Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan gugatan lain-lain ( actio pauliana) pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara: YULIAN LIANDAR, S.H., M.H., DAN ADITIRTA PARLINDUNGAN, S.H., M.H., sebagai Kurator PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit) berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 13/PKPU/2015, tanggal 25 Januari 2015 beralamat di Jalan Pal Merah Utara 1 Nomor 28 C Jakarta Barat; Pemohon Kasasi dahulu Pemohon; T e r h a d a p: 1. NENIE AFWANI, bertempat tinggal di Jalan Budi kemuliaan I Nomor 2, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, yang mewakili PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Amos Henry Zainaldy Taka, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Raya Kupang Jaya A-1 Nomor 4, Surabaya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Mei 2017; 2. R. ILYAS ICHSANUDDIN, bertempat tinggal di Jalan Gemini A 14/9 SKU RT 002, RW 001, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Enrico Aditya, S.H., M.H., dan Kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Putat Gede Timur I/3, Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Mei 2017; Para Termohon Kasasi dahulu Termohon I, II; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon telah mengajukan gugatan di depan aia persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya pokoknya sebagai berikut: Halaman 1 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi pada 1. Bahwa PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) telah dinyatakan Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia pailit berdasarkan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam Register Perkara Nomor 13/PKPU/ 2015/PN Niaga.Sby, yang telah dibacakan pada tanggal 25 Januari 2016 serta menunjuk dan mengangkat Penggugat selaku kurator dari PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit), adapun amar putusan dimaksud adalah sebagai berikut (bukti P-1); M E N G A D I L I: 1. Menyatakan Termohon PKPU PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood Pailit dengan segala akibat hukumnya; 2. Menunjuk saudara Harjanto, S.H., M.H, Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya sebagai Hakim Pengawas; 3. Mengangkat Julian Liandar, S.H., M.H., Nomor Bukti Pendaftaran AH , Alamat Kantor di Jalan Palmerah Utara 1 Nomor 28, Jakarta Barat dan Aditirta Parlindungan, S.H.,M.H, Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-AH , tanggal 18 Januari 2012 alamat Jalan Palmerah Utara I Nomor 28B Jakarta Barat sebagai Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Termohon PKPU PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood dan sebagai Kurator dalam proses Kepailitan termohon PKPU PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood; 4. Menyatakan biaya kepailitan dan imbalan jasa Kurator akan ditetapkan kemudian setelah proses kepailitan berakhir; 5. Membebankan biaya permohonan kepada Pemohon sampai saat ini sebesar Rp (tiga juta sebelas ribu rupiah); 2. Bahwa berdasarkan Ijin dari Hakim Pengawas PT Tunggal Yudi Sawmill (dalam Pailit) Perkara Nomor 13/PKPU/2015/PN Niaga.Sby, tanggal 13 Februari 2017, Penggugat mengajukan Gugatan Pembatalan Perjanjian (actio pauliana) kepada Tergugat I dan Tergugat II, terhadap Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 dan Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 atas benda-benda bergerak yang berdiri dan/atau terletak dan/atau yang dikenal barang bergerak mesin milik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) sebagai mana terlampir dalam Lampiran I Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013, dan Lampiran Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 untuk dijadikan sebagai boedel pailit; (bukti P-2); aia 3. Bahwa terhadap Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 dan pembongkaran maupun peralihan benda tidak bergerak dimaksud dalam dan Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016, Penggugat melakukan Gugatan Halaman 2 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia Pembatalan Perjanjian (actio Pauliana) terhadap adanya perbuatan melawan hukum dan itikad tidak baik dari perjanjian tersebut dikarenakan perjanjian yang dibuat oleh Para Tergugat dan perbuatan hukum dari Nenie Afwani (Tergugat I) serta R. Ilyas Ichsanuddin (Tergugat II) yang sangat merugikan kepentingan para Kreditor; 4. Bahwaselanjutnya, mengacu pada ketentuan-ketentuan Pasal 41 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disebut UUK ), yang menyatakan: Pasal 41 : (1) Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan pembatalan segala perbuatan hukum Debitor yang dinyatakan pailit yang merugikan kepentingan Kreditor, yang dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan ; (2) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan hukum dilakukan, Debitor dan pihak siapa perbuatan hukum tersebut dilakukan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor ; Bahwa selanjutnya, mengacu pada ketentuan-ketentuan Pasal 47 ayat (1) UUK, menyatakan: Pasal 47: 1) Tuntutan hak berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, dan Pasal 46 diajukan oleh Kurator ke Pengadilan ; Bahwa oleh karena itu kiranya Majelis Hakim Yang Mulia dapat menerima, memeriksa dan mengadili Perkara Gugatan Gugatan Pembatalan Perjanjian (actio pauliana) kepada Tergugat I dan Tergugat II (vide Pasal 41 juncto Pasal 47 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), terhadap Perbuatan Hukum Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 dan Perbuatan Hukum Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 dimaksud yang merupakan Perbuatan Melawan Hukum dan merugikan Para Kreditor; Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 Nopember 2013 Dan Surat Perintah Kerja aia tanggal 11 April 2016 Yang Ditandatangani Oleh Para Tergugat Pasca Putusan Pailit Tanggal 25 Januari 2016 Yang Dapat Merugikan Para Kreditor PT Sawmill Plywood (Dalam Pailit); Halaman 3 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Yudi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia 5. Bahwa Penggugat sebagaimana tugas kami dalam melakukan pengurusan dan pemberesan diberikan amanat untuk dapat menemukan harta pailit dari PT Tunggal Yudi Sawmill (dalam Pailit) guna kepentingan para kreditor; dan ternyata Penggugat menemukan beberapa harta bergerak dari PT Tunggal Yudi Sawmill (dalam Pailit) yang akan Kami masukan kedalam Daftar Pertelaan (Daftar Asset PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit)) berupa benda-benda bergerak yang sedang dan/atau telah pembongkaran dan/atau peralihan oleh Tergugat II; dilakukan 6. Bahwa pembongkaran dan/atau peralihan berupa benda bergerak tersebut kami terima adanya informasi pengeluaran harta bergerak PT.Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam Pailit), dan telah kami terima informasi juga terdapat adanya pengeluaran barang-barang yang dilakukan berdasarkan Lampiran I Perjanjian Jual Beli Mesin antara PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) yang diwakilkan oleh Nenie Afwani selaku pihak Penjual ( Tergugat I) dengan R. Ilyas Ichsanuddin selaku pihak Pembeli ( Tergugat II), hal ini tertuang sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 beserta Lampiran I; (bukti P-3); 7. Bahwa sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Jual Beli Mesin beserta lampirannya tanggal 28 November 2013, kurang lebih sekitar bulan April 2016 ( Pasca Putusan Pailit tanggal 25 Januari 2016) dilakukan pembongkaran berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) beserta Lampiran SPK tanggal 11 April 2016, dan Surat Perintah kerja yang dibuat oleh Tergugat I selaku pihak Penjual kepada penerima kerja yaitu Tergugat II selaku pihak Pembeli (bukti P-4); 8. Bahwa oleh karena Penggugat mengetahui tindakan dari Tergugat II melakukan pembongkaran maka Penggugat memperingatkan kepada Para Terggugat untuk dengan segera menghentikannya kegiatan maupun aktifitas pembongkaran paling lama 6 X 24 jam untuk melakukan pengosongan lokasi dan tidak membawa barang-barang bergerak yang dimaksud dalam Lampiran I Perjanjian Jual beli Mesin maupun Lampiran SPK, adapun peringatan tersebut sebagaimana dimaksud dalam surat Kami 27/Pailit-TYSP/VIII/2016, aia Nomor tanggal 30 Agustus 2016 Perihal: Pemberitahuan dan Peringatan Untuk Segera Melakukan Pengosongan Lokasi Eks-Pabrik Pt Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) (bukti P-5); 9. Bahwa Penggugat menerima jawaban terhadap surat Penggugat Nomor 27/Pailit-TYSP/VIII/2016 dari Terggugat II sebagaimana dimaksud dalam Surat tanggal 7 September 2016 Perihal: Permohonan Perpanjangan Waktu, Halaman 4 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia yang pada intinya meminta waku perpanjangan pembongkaran sampai dengan tanggal 11 September 2016 dari Terggugat II (bukti P-6); 10. Bahwa terhadap hal-hal tersebut diatas maka Penggugat mendaftarkan gugatan pembatalan Perjanjian (actio pauliana) terhadap adanya Perbuatan Melawan Hukum dan Itikad tidak baik dari perjanjian jual beli mesin maupun surat perintah kerja tersebut dikarenakan yang sangat merugikan kepentingan Para Kreditor, terutama tindakan dari Para Tergugat dalam mengeluarkan surat perintah kerja dan melakukan pembongkaran maupun pengalihan benda tidak bergerak milik debitor pailit yang dilakukan setelah adanya Putusan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (Dalam Pailit); Perbuatan Melawan Hukum Dan Itikad Tidak Baik Dari Para Tergugat Terhadap Perjanjian Jual Beli Mesin Dan Lampirannya, Serta Adanya Tindakan Dari Para Tergugat Dalam Melakukan Upaya Pembongkaran Dengan Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Pasca Putusan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill PlywooD (Dalam Pailit) Yang Merugikan Para Kreditor; 11. Bahwa perbuatan dari Tergugat I dalam menandatangani Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 dan Surat Perintah Kerja 11 April 2016 merupakan perbuatan melawan hukum mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal 98 ayat (1), (2) dan (3) Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT ), yang menyatakan: Pasal 98 1) Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. 2) Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1 (satu) orang, yang berwenang mewakili Perseroan adalah setiap anggota Direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar; 3) Kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini, anggaran dasar, atau keputusan RUPS. ; Pasal 102 ayat (1), (2) dan (3) Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas(selanjutnya disebut UUPT ), yang menyatakan: Pasal 102 aia 1) Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk: a. mengalihkan kekayaan Perseroan; atau b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan; Halaman 5 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak; 2) Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perseroan; 3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berlaku terhadap tindakan pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi sebagai pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan anggaran dasarnya; Pasal 117 ayat (1) dan (2) UUPT, yang menyatakan: Pasal 117 1) Dalam anggaran dasar dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu; 2) Dalam hal anggaran dasar menetapkan persyaratan pemberian persetujuan atau bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tanpa persetujuan atau bantuan Dewan Komisaris, perbuatan hukum tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lainnya dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik; Bahwa Tergugat I menandatangani Perjanjian Jual Beli Mesin Beserta Lampiran I tanggal 28 November 2013 telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum saat menandatangani Perjanjian dimaksud dengan mengalihkan harta kekayaan perseroan tanpa adanya Rapat Umum Pemegang Saham, atau setidaknnya mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Komisaris dalam melakukan pengalihan asset dari PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) ( vide Pasal 102 ayat (1), (2) dan (3) juncto Pasal Pasal 117 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas); Bahwa Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan menandatangani Surat Perintah Kerja beserta lampirannya tanggal 11 April 2016, yang pada saat itu Tergugat I tidak dalam posisi dan/atau kedudukan jabatan dan/atau kapasitasnya sebagai Direktur dan/atau Direksi dalam aia perseroan, pada saat itu Tergugat I hanya sebagai Pemegang Saham Minoritas dalam perseroan, sehingga Tergugat I bertindak melebihi kewenangannya tanpa adanya surat kuasa dari Direktur dan/atau adanya Halaman 6 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia penunjukan dari RUPS untuk melakukan penandatanganan Surat Perintah Kerja Tunggal tanggal 11 April 2016 sehingga pengalihan barang bergerak PT Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit) bukan kewenangan dari Tergugat I, akan tetapi kewenangan dari Diretur yang pada saat itu dijabat oleh Anak Agung Ngurah Bagus Jaya Wardhana sebagaimana dimaksud dalam perubahan terakhir yaitu perubahan ke-7 (tujuh) dalam Profil Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) dari Kementrian Hukum dan HAM RI; oleh karena itu Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum (vide Pasal 98 ayat (1), (2) dan (3) Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) (bukti P-7); 12. Bahwa perbuatan dari Tergugat I dalam menandatangani Surat Perintah Kerja 11 April 2016 dan melakukan pembongkaran merupakan Perbuatan Melawan Hukum mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (1) dan Penjelasan UUK, yang menyatakan: Pasal 24 ayat (1) 1) Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termaksud dalam harta pailit, sejak tanggal putusan penyataan pailit diucapkan ; Penjelasan Pasal 24 ayat (1) ; Dalam hal Debitor adalah Perseroan Terbatas, organ perseroan tersebut tetap berfungsi dengan ketentuan jika dalam pelaksanaan fungsi tersebut menyebabkan berkurangnya harta pailit, maka pengeluaran uang yang merupakan bagian harta pailit, adalah wewenang Kurator ; Bahwa sangat jelas dan tegas Tergugat I semenjak putusan pailit diucapkan, maka Debitor maupun organ perusahaan tersebut tidak memiliki hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya terlebih lebih menandatangani Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016, yang berakibat beralihnya benda bergerak tersebut kepada Terggugat II dan aia Halaman 7 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi PT perbuatan Para Tergugat tersebut berakibat menyebabkan berkurangnya harta pailit sehingga hal ini menjadi sangat merugikan kepentingan Para Kreditor (vide Pasal 24 Ayat (1) UUK); Bahwa Berdasarkan Pasal 42 UUK, menyatakan: Pasal 42 : Apabila perbuatan hukum yang merugikan Kreditor dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan, sedangkan perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan Debitor, kecuali dapat dibuktikan Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia sebaliknya, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2), dalam hal perbuatan tersebut: a. Merupakan perjanjian dimana kewajiban Debitor jauh melebihi kewajiban pihak dengan siapa perjanjian tersebut dibuat; Bahwa perbuatan hukum Para Tergugat yang dilakukan dengan menadatangani Surat Perintah Kerja tertangal 11 April 2016 berserta lampirannya dan melakukan pembongkaran barang-barang bergerak, merupakan perbuatan melawan hukum dikarenakan Tergugat I dan Tergugat II secara jelas dan sadar PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) merupakan perseroran yang dalam keadaan Pailit sehingga tindakan dari Para Tergugat mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor, serta Tergugat I sepatutnya mengetahui Tergugat I tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan perjanjian jual beli mesin (vide Pasal 42 UUK); 13. Bahwa perbuatan dari Tergugat I dalam menandatangani Perjanjian Jual Beli Mesin 25 Januari 2016 dan Surat Perintah Kerja 11 April 2016 serta melakukan pembongkaran merupakan didasarkan dengan Itikad Tidak Baik dari Para Tergugat, dikarenakan sampai dengan saat ini kami tidak mengetahui hasil dari jual beli dimaksud apakah sudah lunas atau belum dibayarkan? pembayaran dilakukan kepada pihak siapa? Dan siapa berwenang menerima?, serta yang menjadi pertanyaan sangat besar adalah isi perjanjian yang tidak lazim dalam perjanjian pada umumnya yaitu tidak adanya harga nilai barang yang menjadi nilai jual beli dimaksud, sehingga menjadi sangat jelas dan terang itikad tidak baik dari Para PIHAK untuk memanfaatkan keadaan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) dalam mencari keuntungan dengan membuat seolah-olah adanya perjanjian dengan dugaan dibuat untuk menghindari gugatan action pauliana yang dibuat lebih dari 1 tahun ke belakang pasca putusan pailit dan hal ini sangat merugikan Para Kreditor; 14. Bahwa selain dengan adanya itikad tidak baik dari Para Terguggat dengan menutup-nutupi jumlah nilai jual beli dimaksud juga terdapat itikad tidak baik yang dapat dilihat dari jangka waktu dari Perjanjian Jual Beli Mesin aia yang dibuat dan ditandatangani Para Tergugat pada tanggal 28 November 2013 akan tetapi perbuatan pembongkaran dan peralihan barang barang bergerak dilakukan setelah adanya Putusan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Halaman 8 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia Plywood (Dalam Pailit) pada tanggal 25 Januari 2016 yaitu dengan ditandatanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) beserta Lampiran tanggal 11 April 2016, selain itu juga dalam perjanjian jual beli mesin dimaksud tidak disebutkan waktu berakhirnya secara tegas dan jelas sehingga perbuatan dari Para Tergugat dalam melakukan pembongkaran dan peralihan dilakukan setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun dan ini sangat tidak lazim, sehingga semakin terlihat jelas itikad tidak baik dari Perjanjian Jual Beli Mesin dan Surat Perintah Kerja (SPK); 15. Bahwa terhadap perbuatan Para Terggugat yang dilakukan dengan secara terang dan nyata Perbuatan Melawan Hukum dan dengan Itikad Tidak Baik merupakan suatu kesalahan yang dapat merugikan Para Kreditor maka sudah sepatutnya dan sewajarnya majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa perkara a quo, untuk menyatakan bahwa perbuatan hukum Para Penggugat adalah perbuatan melawan hukum serta membatalkan Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 beserta Lampirannya dan Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 beserta Lampirannya; 16. Bahwa oleh karenanya berdasarkan uraian di atas, cukup alasan pula bagi Majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa perkara a quo untuk memerintahkan kepada Para Terggugat untuk mengembalikan seluruh barang yang telah dilakukan pembongkaran dan yang telah dikeluarkan dari lokasi eks pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) tim Kurator PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit); kepada 17. Bahwa oleh karena barang-barang tidak bergerak dimaksud dikembalikan kepada Penggugat maka cukup alasan pula bagi Majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa perkara a quo untuk memerintahkan kepada Penggugat untuk dimasukan dan dicatatkannya sebagai Harta Pailit dan dimasukan kedalam pencatatan Boedel Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit); 18. Bahwa mengingat masih terdapat beberapa barang-barang tidak bergerak yang tersisa dan berada di atas eks pabrik lokasi Pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) maka cukup alasan pula bagi Majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa perkara a quo untuk memerintahkan kepada Penggugat untuk dimasukan dan dicatatkan sebagai Harta Pailit dan dimasukan ke dalam pencatatan Boedel Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill aia Plywood (dalam Pailit); 19. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini didasarkan pada bukti-bukti otentik maka sesuai dengan ketentuan Pasal 180 HIR sangatlah beralasan Halaman 9 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia apabila putusan perkara a quo dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya hukum verzet, banding, maupun kasasi. Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Pemohon mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan bahwa perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang melakukan pengalihan dan pembongkaran terhadap barang-barang bergerak milik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) dengan itikad tidak baik serta diketahui dan/atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi boedel pailit dan kreditor, merupakan perbuatan melawan hukum; 3. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Mesin, tanggal 28 November 2013 beserta Lampiran dan Surat Perintah Kerja, tanggal 11 April 2016 beserta lampiran yang dibuat dan ditandatangani oleh Tergugat I dan Terggugat II adalah tidak sah dan/atau batal demi hukum, dengan segala akibat hukumnya; 4. Memerintahkan kepada Terggugat I dan Tergugat II untuk mengembalikan seluruh barang yang telah dilakukan pembongkaran dan yang telah dikeluarkan dari lokasi eks pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) kepada Penggugat selaku tim Kurator PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit); 5. Memerintahkan kepada Penggugat untuk memasukan dan mencatatkannya sebagai Harta Pailit dan dimasukan kedalam pencatatan Boedel Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) terhadap seluruh barang-barang yang telah dikembalikan oleh Penggugat I dan Penggugat II; 6. Menyatakan barang-barang tidak bergerak yang masih tersisa dan yang berada di atas eks pabrik lokasi Pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) sebagai Harta Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit); 7. Memerintahkan kepada Penggugat untuk memasukan dan mencatatkan sebagai Harta Pailit dan dimasukan ke dalam pencatatan Boedel Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) terhadap sisa -sisa barangbarang bergerak yang yang tersisa dan berada di atas eks pabrik lokasi Pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit); aia 8. Menyatakan putusan perkara a quo dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vorraad) meskipun ada upaya hukum verzet, banding, maupun kasasi. Halaman 10 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia 9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara a quo. Atau, apabila Pengadilan Niaga pada Negeri Surabaya berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan lain-lain ( actio pauliana) tersebut tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya telah memberikan putusan Nomor 1/Pdt.Sus-Actio Pauliana/2017/PN Niaga Sby, tanggal 25 April 2017, yang amarnya sebagai berikut : - Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; - Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (dua juta dua ratus tiga puluh enam ribu rupiah); Menimbang, bahwa sesudah Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tersebut diberitahukan kepada Pemohon pada tanggal 2 Mei 2017, terhadap putusan tersebut Pemohon mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 2 Mei 2017, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor/Kas/Kepailitan/2017/PN Niaga Surabaya juncto Nomor Pauliana/2017/PN Niaga Sby, Negeri/Niaga 1/Pdt.Sus-Actio yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Surabaya, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya pada tanggal 2 Mei 2017 itu juga; Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Termohon I, II pada tanggal 3 Mei 2017, kemudian Termohon I, II mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga tanggal 12 Mei 2017 dan tanggal 3 Agustus 2017; Surabaya pada Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam jangka waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: I. Bahwa Judex Facti Lalai Dalam Menerapkan Hukum Sehingga Tidak Tepat Dan Saling Bertentangan Dalam Memberi Pertimbangan Atas bukti Dan Fakta- Fakta Yang Terungkap Selama Pemeriksaan Perkara A Quo Serta Tidak Berimbang/Menyeluruh Dalam Memberikan Pertimbangan-Pertimbangan Hukum Oleh Sebab Itu Judex Facti Melampaui Wewenangnya Dalam aia Memeriksa Dan Memutus Perkara A Quo; 1. Bahwa Judex Facti pada pertimbangan hukumnya pada halaman 22 paragraf ke 5, menyatakan: Halaman 11 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia Menimbang, terlepas dari hal tersebut, apabila didasarkan pada Pasal 42 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004, telah menunjukan bahwa perjanjian jual beli mesin tersebut dilaksanakan kurang lebih 4 tahun yang lalu, atau lebih dari 1 tahun sebelum PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dinyatakan pailit). Sehingga dengan demikian terhadap gugatan penggugat yang menuntut objek jual beli berupa mesin dijadikan boedel pailit tidak memenuhi unsur dari Pasal 42 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan lagi pula dari jangka waktu tersebut belumlah dapat memperkirakan bahwa penjualan asset PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood yang dilakukan oleh tergugat I selaku direktur tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditur, bahkan belum dapat diperkirakan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami pailit ; 2. Bahwa berdasarkan Pasal 42 UUK, menyatakan: Pasal 42 ; Apabila perbuatan hukum yang merugikan Kreditor dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebel um putusan pernyataan pailit diucapkan, sedangkan perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan Debitor, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2), dalam hal perbuatan tersebut: b. Merupakan perjanjian dimana kewajiban Debitor jauh melebihi kewajiban pihak dengan siapa perjanjian tersebut dibuat;..; 3. Bahwa setidaknya terdapat 3 (tiga) syarat yang diuraikan dalam Pasal 42 juncto Pasal 41 UUK yang diwajibkan dalam terhadap Gugatan Actio Pauliana dimana Judex Facti telah lalai dalam menerapkan hukum dan saling bertentangan dalam pertimbangannya sehingga tidak tepat dalam memberi pertimbangan atas bukti dan fakta-fakta yang terungkap selama pemeriksaan perkara a quo serta tidak berimbang/menyeluruh dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum oleh sebab itu Judex Facti melampaui wewenangnya dalam memeriksa dan memutus perkara a quo.yaitu antara lain: aia A. Debitor harus telah melakukan suatu rechtshandeling atau perbuatan hukum sebelum pernyataan pailit diucapkan; Bahwa terdapat 3 (tiga) peristiwa hukum/perbuatan hukum yang terjadi Halaman 12 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia dan Judex Facti lalai dalam memberikan pertimbangannya terhadap bukti-bukti yang diajukan pemohon (dahulu Penggugat), antara lain: 1) Penandatangan Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013, yang ditandatangani oleh Para Termohon Sebelum adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit) (vide bukti P-3); 2) Penandatangan oleh Para Pihak Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016, yang ditandatangani oleh Para Termohon setelah adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit) (vide bukti P-4). 3) Tindakan Termohon II dalam melakukan pengerahan pekerja dan alat-alat berat guna melakukan pembongkaran dan/atau pengalihan yang dilakukan setelah adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit), dimana bisa dibuktikan dengan adanya permohonan perpanjangan waktu untuk membongkar dan mengeluarkan barangbarang bergerak milik debitor Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit) (vide bukti P-6); Bahwa Judex Facti dalam memberikan pertimbangan hukumnya pada halaman 22 paragraf ke 6 menyatakan: Menimbang bahwa selanjutnya terhadap bukti P-4, P-5, dan P-6, yaitu Surat Perintah Kerja (SPK) serta lampiran SPK tanggal 11 April 2016, Surat Nomor 27/PAILIT-TYSP/VIII/2016, tanggal 30 Agustus 2016 Perihal: Pemberitahuan dan Peringatan Untuk Segera Melakukan Pengosongan Lokasi Eks Pabrik PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit), serta Surat tanggal 7 September 2016 Perihal: Permohonan Perpanjangan Waktu, buktimana merupakan rangkaian dari adanya perjanjian jual beli mesin yang terjadi pada tanggal 28 November 2013, dan bukti mana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan adanya Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 tersebut. Sehingga dengan demikian terhadap bukti tersebut tidak dapat dipakai sebagai dasar untuk membatalkan perjanjian jual beli mesin yang telah terjadi pada tanggal 28 November 2013 ; aia yang secara tegas dan jelas Judex Facti mempertimbangkan halaman 22 paragraf ke 6 perbuatan-perbuatan tersebut menjadi 1 (satu) kesatuan sehingga seharusnya Judex Facti bisa lebih cermat dalam Halaman 13 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia memberikan pertimbangan hukumnya dalam perkara a quo karena perbuatan perbuatan hukum Para Termohon dilakukan pasca (setelah) Putusan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam Pailit) khususnya dalam terbitnya Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 dan Tindakan Termohon II dalam melakukan pengerahan pekerja dan alat-alat berat guna melakukan pembongkaran dan/atau pengalihan barang bergerak Debitor, akan tetapi Judex Facti lalai dalam memberikan pertimbangan adanya peristiwa hukum yang dilakukan oleh Para Termohon yang dilakukan setelah putusan pailit diucapkan; Bahwa Judex Facti memberikan pertimbangan yang saling bertentangan yaitu antara halaman 22 paragraf ke 6 yang menyatakan seluruh perbuatan hukum Para Termohon merupakan 1 (satu) kesatuan, akan tetapi dalam pertimbangan 22 paragraf ke 5 Judex Facti memisahkan peristiwa-peristiwa hukum tersebut menjadi peristiwa yang berdiri sendiri, sehingga Judex Facti telah lalai dalam memberikan pertimbangannya; B. Bahwa pada saat perbuatan hukum dilakukan, Debitur mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditur; Bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas secara itikad tidak baik dan melawan hukum Para Termohon Kasasi secara sadar dan patut mengetahui bahwa perbuatan hukum yang dilakukan oleh aia Halaman 14 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Para Termohon dengan menandatangani Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 ( vide bukti P-4), yang ditandatangani oleh Para Termohon dan melakukan pengerahan pekerja dan alat-alat berat guna melakukan pembongkaran dan/atau pengalihan yang dilakukan Setelah adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit), adalah tindakan yang sangat jelas dan nyata merugikan boedel pailit, sehingga kerugian atas hilangnya Harta Pailit (Boedel Pailit) yaitu tindakan dari Termohon II dalam Melakukan Pembongkaran maupun Pengalihan benda tidak bergerak milik Debitor Pailit Yang Dilakukan Setelah Adanya Putusan Pailit PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam pailit); Bahwa Judex Facti telah lalai dalam memberikan pertimbangannya dengan tidak memberikan pertimbangan secara menyeluruh berdasarkan bukti terhadap Pasal 42 UUK yang secara jelas dan nyata tindakan dari Para Termohon diketahui dan sepatutnya mengetahui Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Maia bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditor, bahkan Termohon II memohon kepada Pemohon Kasasi untuk meminta waktu perpanjangan melakukan pembongkaran dan peralihan melalui Surat tanggal 7 September 2016 Perihal: Permohonan Perpanjangan Waktu (bukti P-6), dimana surat tersebut merupakan surat balasan yang telah Pemohon Kasasi sampaikan, yaitu Surat Nomor 27/Pailit- TYSP/VIII/2016, tanggal 30 Agustus 2016 Perihal: Pemberitahuan dan Peringatan Untuk Segera Melakukan Pengosongan Lokasi Eks-Pabrik Pt Tunggal Yudi Sawmill Plywood (dalam Pailit) ( bukti P-5), oleh karenanya tindakan dari Para Termohon Kasasi mengakibatkan berkurangnya nilai pailit. Akhirnya, hal tersebut merugikan hak yang seharusnya diperoleh kreditor; II. Bahwa Judex Facti Tidak Cukup Mempertimbangkan Dalam Memberikan Dasar Hukum Secara Tepat Dan Benar Dalam Memeriksa Dan Memutus Perkara A Quo Atau Kurang Cukup Dipertimbangkan (Onvoldoonde Gemotiveerd); C. Perbuatan Tersebut Tidak Wajib Untuk Dilakukan; Bahwa perbuatan Para Termohon dalam melakukan Perbuatan Hukum berupa menandatangani Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 dan melakukan pembongkaran dan/atau pengalihan yang dilakukan Setelah adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit) tidak wajib untuk dilakukan, dan Judex Fctie tidak cukup memberikan pertimbangan dalam memberikan dasar hukum yang tepat, dan seharusnya sudah diketahui bahwa sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Angka 1 UUK, yang menyatakan: Pasal 1 Angka 1: 1. Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalamn Undang-Undang ini; Serta mengacu pada Pasal 24 ayat (1) UUK, yang menyatakan: Pasal 24 ayat (1) 2) Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan aia mengurus kekayaannya yang termaksud dalam harta pailit, sejak tanggal putusan penyataan pailit diucapkan ; Bahwa sangat jelas dan terang Judex Facti tidak memberikan dasar Halaman 15 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Maia hukum yang tepat, benar serta menyeluruh dalam memeriksa perkara a quo yang seharusnya diketahui bahwa Termohon I demi hukum telah kehilangan haknya untuk melakukan pengurusan dan pemberesan dikarenakan semua harta kekayaan debitor pailit (Termohon I) dalam keadaan sita umum, sehingga perbuatan Para Termohon dalam melaksanakan Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013 beserta Lampirannya serta menandatangani Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016 tersebut tidak wajib untuk dilakukan; III. Alasan Pemohon Kasasi Merupakan Alasan Tepat Untuk Mengajukan Permohonan Kasasi; 4. Bahwa Bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (selanjutnya disebut UU MA), yang menyatakan: (1) Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena: a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan; Dengan demikian berdasarkan Pasal 30 ayat (1) UU MA alasan permohonan kasasi dapat dibenarkan terhadap bagaimana Majelis Hakim Judex Facti memeriksa dan/atau mengadili suatu perkara telah salah dan lalai dalam menerapkan hukum serta saling bertentangan dalam pertimbangannya menerapkan hukum, guna memeriksa dan/atau mengadili kembali atas perkara a quo; 5. bahwa tindakan hukum Para Termohon sebagaimana diuraikan diatas adalah jelas merupakan suatu tindakan yang merugikan kepentingan harta pailit/para kreditur lainnya dan karenanya adalah pantas dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (Pasal 41 dan Pasal 42 Undang Undang Kepailitan) apabila terhadap tindakan Para Termohon tersebut diatas Dimintakan Pembatalan, dengan alasan sebagai berikut: aia a. Bahwa Perjanjian Jual Beli Mesin tanggal 28 November 2013, yang dibuat/ditandatangani perjanjian-perjanjian jual beli mesin oleh Para Termohon, bukan/tidak merupakan hal yang wajib dilakukan oleh Halaman 16 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Maia Para Termohon; b. Bahwa Tindakan Hukum antara Termohon I Dan Termohon II dalam dalam melakukan pengerahan pekerja dan alat-alat berat guna melakukan pembongkaran dan/atau pengalihan Serta menandatangani Surat Perintah Kerja tanggal 11 April 2016, yang ditandatangani oleh Para Termohon Setelah adanya Putusan Pailit Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya PT Tunggal Yudi Sawmil Plywood (dalam pailit), yaitu tanggal 25 Januari 2015 oleh karenanya Para Termohon dianggap mengetahui dan tindakan/perbuatan hukum Para Termohon merupakan tindakan perbuatan melawan hukum dengan itikad tidak baik dikarenakan semua aset dari harta pailit Debitor wajib dijual di muka umum/lelang (vide Pasal 185 UUK); c. Bahwa dengan adanya Jual beli dan peralihan secara fisik barang tidak bergerak sebagaimana dimaksud dalam lampiran jual beli mesin pasca/setelah adanya putusan pernyataan pailit sangat jelas dan nyata adanya kerugian berkurangnya harta pailit dari Debitor dan merugikan seluruh Kreditor; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti Memori Kasasi tanggal 2 Mei 2017 dan Kontra Memori tanggal 12 Mei 2017 dan tanggal 27 Juli 2017, dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa objek sengketa telah dijual kepada Tergugat II jauh hari sebelum terjadi pailit, yaitu 4 (empat) tahun yang lalu, baru kemudian PT Tunggal Yudi Sawmill Playwood dinyatakan pailit; Bahwa Perjanjian Jual Beli Mesin telah terjadi tanggal 28 Agustus 2013, sedangkan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood dinyatakan pailit pada tanggal 25 Januari 2016; Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat tidak memenuhi ketentuan Pasal 42 Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, sehingga dengan ditolaknya gugatan actio pauliana telah sesuai dengan ketentuan hukum; aia Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 1/Pdt.Sus- Actio Pauliana/2017/PN Niaga Sby, tanggal 25 April 2017, dalam perkara ini tidak Halaman 17 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Maia bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: YULIAN LIANDAR, S.H., M.H., DAN ADITIRTA PARLINDUNGAN, S.H., M.H., tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini; Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: YULIAN LIANDAR, S.H., M.H., DAN ADITIRTA PARLINDUNGAN, S.H., M.H., tersebut; 2. Menghukum Pemohon Kasasi/Pemohon untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sejumlah Rp ,00 (lima juta rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin, tanggal 18 Desember 2017, oleh Soltoni Mohdally, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., dan H. Panji Widagdo, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut dan Febry Widjajanto, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak. Hakim-Hakim Anggota: Ttd. Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. Ttd. Ketua Majelis, aia H. Panji Widagdo, S.H., M.H. Halaman 18 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Ttd. Soltoni Mohdally, S.H., M.H. Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Maia Biaya-biaya: 1. M e t e r a i.. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i.. Rp 5.000,00 3. Administrasi kasasi.. Rp ,00 Jumlah... Rp ,00 Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI Atas nama Panitera Panitera Muda Perdata Khusus, RAHMI MULYATI, SH.,MH NIP Panitera Pengganti, aia Halaman 19 dari 19 hal. Put. Nomor 1433 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 h Agung Republi Ttd. Febry Widjajanto, S.H., M.H. Telp : (ext.318) Halaman 19

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1532 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan terhadap pengesahan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 421 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan PKPU atas pernyataan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 931 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan penundaan kewajiban

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran utang (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 69 PK/Pdt.Sus/Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan gugatan lain-lain

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 458 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 813 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A HA G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara niaga telah mengambil putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus gugatan lain-lain pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1094/B/PK/PJK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak sebagai berikut dalam perkara:

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 611 K/PID.SUS/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 967 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

2017, No Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

2017, No Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1539, 2017 KEMENKUMHAM. Akses SABH Perseroan Terbatas. Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 276/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 463 K/TUN/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

KONTRA MEMORI BANDING. Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya. Tanggal 23 Desember 2008, Nomor 340/Pdt.G/2008/PN.Sby. Dalam Perkara Antara:

KONTRA MEMORI BANDING. Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya. Tanggal 23 Desember 2008, Nomor 340/Pdt.G/2008/PN.Sby. Dalam Perkara Antara: KONTRA MEMORI BANDING Atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Tanggal 23 Desember 2008, Nomor 340/Pdt.G/2008/PN.Sby Dalam Perkara Antara: 1. I PUTU NGURAH SUTISNA sebagai TERBANDING I / dahulu PENGGUGAT

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU; 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Kepailitan 1. Dasar Hukum dan Pengertian Kepailitan Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: 10) adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 415/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 752 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N NOMOR 1290 K/PDT/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007

PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 PUTUSAN NOMOR : 103 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 511 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan tentang Keberatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia yang semakin kompleks mengakibatkan semakin meningkatnya pula kebutuhan ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha. Dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 28-2004 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari;

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari; PUTUSAN Nomor 16 PK/N/1999 ==================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan Kembali perkara niaga telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah No.1514, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Kurator. Pengurus. Imbalan. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 29 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 Pasal 144 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan, debitor pailit berhak untuk

Lebih terperinci

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 UU Tentang Yayasan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1326 K/Pdt/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 135 K/Pdt.Sus-PKPU/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci