BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar siswa dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain yang dipilih adalah desain pra eksperimen. Menurut Emzir (2014:96) desain pra eksperimen mengikuti langkah-langkah eksperimen tetapi hanya meneliti kelompok tunggal, tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok lain. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain pra eksperimen dengan kelas tunggal di mana tidak digunakan kelas kontrol atau pun kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan kelas 2 sebagai kelas eksperimen dengan membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan kemampuan belajar siswa. Desain pra eksperimen yang dipilih adalah desain satu kelompok pretes-postes (the one group pretest-posttest). O 1 X O 2 O 1 = nilai pretes siswa kelas 2 O 2 = nilai postes siswa kelas 2 X= tingkat kemampuan siswa 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Dalam satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan mengunakan penilaian kognitif, berupa hasil belajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 2 yang meliputi nilai ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 33

2 Variabel Bebas (Variabel Independen atau Variabel X) Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menemukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini variabel X adalah pendekatan saintifik melalui metode discovery Variabel Terikat (Variabel Dependen atau Variabel Y) Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel Y adalah hasil belajar IPA siswa kelas Variabel Moderator Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel moderator adalah tingkat kemampuan siswa Definisi Operasional Pendekatan saintifik melalui metode discovery adalah metode yang dirancang dengan suatu permasalahan yang telah direkayasa oleh guru untuk diselesaikan siswa secara berkelompok dan bekerja sama. Dengan pendekatan saintifik, siswa akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna karena siswa menemukan sendiri jawaban dari persoalan yang disediakan guru. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 2, peneliti menggunakan soal pretes tentang materi yang sudah dipelajari siswa untuk membandingkan kesesuaian kemampuan siswa diperoleh berdasarkan nilai UTS dan UAS yang diperoleh siswa. Guru memberikan soal pretes yang berisikan materi yang telah dipelajari siswa dan soal postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa kelas Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik tes dan teknik observasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama dan daftar nilai peserta

3 35 didik kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Data ini digunakan untuk mengetahui nilai yang telah diperoleh peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 2. Teknik tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 tentang materi yang diajarkan atau diteliti dengan menggunakan pretes dan postes. Teknik observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai dengan rencana yang telah dirancang oleh peneliti. Observasi dilakukan peneliti yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat pembelajaran. Lembar tes (postes) dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan. Lembar tes digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa akibat pembelajaran dengan metode discovery yang difokuskan pada mata pelajaran IPA Lembar Observasi Observasi penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery digunakan untuk mengecek kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa sudah dilakukan dengan benar dan tepat atau belum sesuai dengan pendekatan dan metode yang berkaitan dengan penelitian ini. Penyusunan kisi-kisi lembar observasi berdasarkan pada sintak pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Sintak dan kisi-kisi observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

4 36 Tabel 2 Sintak Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery dalam Standar Proses No. Pendekatan Saintifik melalui Metode Discovery Standar Proses Kegiatan Guru 1. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. Guru memberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi). 2. Mengamati Kegiatan Inti Eksplorasi 3. Menanya Kegiatan Inti Elaborasi 5. Guru membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari) 6. Stimulation (Stimulasi) Guru membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi. 7. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Guru memberikan rumusan masalah untuk siswa. 4. Menalar 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis. 5. Mengamati 9. Data Collection (Pengumpulan Data) Guru menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas. 6. Mencoba 10. Data Processing (Pengolahan Data) Guru memberikan bimbingan 7. Mengkomunikasi kan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru. 11. Verification (Pembuktian) Guru memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk

5 37 menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas. 8. Menalar 12. Generalization (Generalisasi) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis. 9. Menarik Kegiatan Inti 13. Guru membimbing siswa Kesimpulan Konfirmasi membuat kesimpulan pembelajaran. 10. Mengkomunikasi Kegiatan Penutup 14. Guru memberikan arahan kan kepada siswa dalam pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses, pembelajaran saintifik dipadukan dalam langkah-langkah kegiatan dengan metode discovery pada setiap kegiatan. No. Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery Aspek yang Diamati I Kegiatan Awal 1. mengucapkan salam. 2. melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. rmemberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi). II Kegiatan Inti A. Eksplorasi 5. membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari) 6. memberi kesempatan siswa untuk bertanya. B. Elaborasi 7. membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi. 8. memberikan rumusan masalah untuk siswa. 9. memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis. 10. menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas. 11. memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru.

6 memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas. 13. membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis. C. Konfirmasi 14. membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. III. Kegiatan Penutup 15. memberikan uji kompetensi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang baru saja diajarkan. 16. menutup pelajaran hari ini. Kisi-kisi lembar observasi merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Kisi-kisi observasi digunakan dalam penyusunan lembar observasi untuk menilai atau mengecek langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau belum Tes Hasil Belajar Tingkat kemampuan siswa yang didasarkan pada nilai hasil belajar sebelumnya memiliki rentang nilai pada setiap kelas. Di bawah ini merupakan tabel kriteria dan skala penilaian tingkat kemampuan siswa. Tabel 4 Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Tingkat Kemampuan Siswa Kriteria Tingkat kemampuan peserta didik Skala Penilaian Tinggi Sedang Rendah <65 Sebagai dasar pengelompokan kemampuan siswa, digunakan nilai rata-rata ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan siswa dikatakan tinggi apabila nilai siswa , sedang apabila nilai siswa 65-79, dan rendah apabila nilai siswa kurang dari 65. Peneliti menggunakan instrumen dengan teknik tes berbentuk soal pilihan ganda. Peneliti ingin mengetahui pengaruh yang diakibatkan dari pendekatan saintifik melalui metode discovery pada mata pelajaran IPA. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan maka peneliti menggunakan soal pretes dan postes.

7 39 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Pretes Untuk Menguji Tingkat Kemampuan Siswa Kelas 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal No. Soal 1. Mengenal bagianbagian utama tubuh hewan 1.1 Mengenal bagianbagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan. 1.2 Mengidentifi kasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman) 1.3 Mengidentifi kasi berbagai tempat hidup makhluk hidup (air, tanah tempat lainnya) dan 1.4 Mengidentifi kasi makhluk hidup yang menguntung 1. Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan. 2. Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan. 1. Perubahan yang terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran). 2. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman). 1. Memberikan contoh makhluk hidup yang hidup di darat dan di air. 2. Memberikan contoh tempat hidup makhluk hidup. 1. Menyebutkan tumbuhan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34

8 40 2. Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya. kan dan membahayak an. 2.1 Mengidentifi kasi ciri ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar. 2.2 Menunjukka n perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/ tanah liat/ adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu. 2.3 Mengidentifi kasi bendabenda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. 2. Memberikan contoh hewan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. 1. Menunjukkan jenis benda padat dan cair dilingkungan sekitar. 2. Membedakan ciri benda padat dan cair. 1. Mengidentifikas i wujud benda yang ada disekitar lingkungan. 2. Mencari contoh perubahan bentuk dan wujud benda. 1. Memberi contoh kegunaan benda yang ada disekitar. 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45, 46 47, 48, 49 50, 51, 52, 53 54, 55, 56, 57 Kisi-kisi soal pretes disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa pada kelas 2 semester I. Soal pretes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran. Pretes diberikan kepada siswa ketika awal pertemuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas 2.

9 41 Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA (Postes) Materi Bentuk Matahari Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Tes No. Soal 4. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Mengidentifi kasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. 1. Mengidentifik asi pergerakan matahari ketika terbit sampai terbenam. 2. Menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Kisi-kisi soal postes disusun berdasarkan materi yang akan dipelajari siswa. Soal postes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran. Pemberian postes kepada siswa adalah ketika penelitian selesai dilakukan atau pada akhir pertemuan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk menguji soal tes yang akan diujikan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan metode Cronbach Alpha dengan cara pada Menu, klik Analyze Scale Relliability Analysis, kemudian klik tombol Statistics dan pada descriptives for tandai scale if Item Deleted, pada inter item tandai pada Correlations dan klik Continue atau OK. Penelitian ini menggunakan validitas berdasarkan kriteria yang dapat dikelompokkan dengan adanya hubungan skor pada tes dengan skor pada suatu kriteria. Koefisien validitas hanya memiliki makna apabila mempunyai harga positif. Menurut Sulistya (2012:344) mengatakan walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya, namun pada

10 42 kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00. Suprapto (2013:107) menyatakan soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah 0,2 sampai dengan 1,0. Suprapto menggarisbawahi butir soal yang memiliki koefisien 0,2 ditolak sedangkan butir soal dengan koefisien diatas 0,2 diterima. Dalam pengujian validitas menggunakan kelas dengan jumlah siswa 30 orang atau lebih, sehingga penafsiran validitas yang mendasarkan koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 7 Rentang Indeks Validitas No. Indeks Interpretasi 1. 0,81-1,00 Sangat tinggi 2. 0,61-0,80 Tinggi 3. 0,41-0,60 Cukup 4. 0,21-0,40 Rendah 5. 0,00-0,20 Sangat Rendah Sumber: Wardani (2012:344) Untuk mengetahui validitas intrumen soal pretes maka terlebih dahulu diuji cobakan. Pada 7 Maret 2015 dilakukan uji coba instrumen pretes pada 31 siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga, setelah selesai uji coba instrumen pretes dan postes kemudian data hasil pengujian instrumen diolah. Dari 57 soal pilihan ganda setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti berikut: Tabel 8 Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pretes Indikator Bentuk Tes No. Soal Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 Valid Uji Validitas Tidak Valid 7 1, 2, 3, 4, 5, 6-8, 9, 10, 11, 12, Perubahan yang 14, 15, 16 14, 15 16

11 43 terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran) Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman) Memberikan contoh makhluk hidup yang hidup di darat dan di air Memberikan contoh tempat hidup makhluk hidup Menyebutkan tumbuhan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia Memberikan contoh hewan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia Menunjukkan jenis benda padat dan cair dilingkungan sekitar Membedakan ciri benda padat dan cair Mengidentifikasi wujud benda yang ada disekitar lingkungan Mencari contoh perubahan bentuk dan 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45, , 18, , 22, 24, 25 26, 30 27, 28, 29 32, 33, , 37, , 40, 41, 42 43, 44, 45, 46 47, 48, 49 47, 48, 49-50, 51, 52, 53 51, 52,

12 44 wujud benda Memberi contoh kegunaan benda yang ada disekitar. 54, 55, 56, 57 54, 55, Dari Tabel 8 di atas, 57 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 30 soal valid dan 27 soal tidak valid. Uji validitas juga dilakukan untuk menguji instrumen postes dengan diuji cobakan di kelas 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa 36 siswa pada tanggal 7 Maret Setelah uji coba selesai diperoleh hasil tes kemudian dapat dilakukan uji validitas soal postes dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Dari 40 soal pilihan ganda diperoleh hasil akhir pengitungan uji validitas sebagai berikut: Tabel 9 Hasil Analisis Uji Validitas Soal Postes Indikator Bentuk Tes No. Soal Mengidentifikasi pergerakan matahari ketika terbit sampai terbenam Menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Valid 2, 7, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 21 27, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Uji Validitas Tidak Valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 14, 16, 18, 20 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 32 Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa dari 40 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 19 soal valid dan 21 soal tidak valid. Uji reliabilitas menurut Wardani (2012:344) kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Pengertian reliabilitas

13 45 yang paling sederhana adalah kemantapan alat ukur, maksudnya dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Uji reliabilitas juga berfungsi untuk menguji kesahihan soal tes yang akan diujikan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows yang caranya sama dengan menggunakan uji validitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas dalam suatu tes maka makin tinggi pula keajegannya atau ketepatannya. Berikut adalah koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa: Tabel 10 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80-1,00 Sangat reliabel 2 <0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani (2012:346) Untuk menguji reliabilitas instrumen pretes dan postes maka digunakan data hasil tes pretes dan postes pada kelas uji coba di kelas 2 dan 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga. Berikut adalah hasil penghitungan reliabilitas pretes dan postes dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Tabel 11 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Pretes Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari tabel di atas, nilai reliabilitas pretes adalah.874 dan jika dilihat menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal pretes sangat reliabel.

14 46 Tabel 12 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Postes Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari tabel di atas, nilai reliabilitas postes adalah.817 dan jika dilihat menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal postes sangat reliabel Tingkat Kesukaran Tes Pilihan Ganda Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal yang biasanya disimbolkan dengan huruf P. Wardani (2012:228) mengatakan angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus seperti berikut: Dimana P = B N P= jumlah peserta didk yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik. B= jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar. N= jumlah peserta didik. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran. Tabel 13 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah Sumber: Wardani (2012:339)

15 47 Pengujian tingkat kesukaran soal tes kemampuan menggunakan rumus kesukaran soal pada setiap butir soal. Pengujian tingkat kesukaran soal pretes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 31 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Pengujian tingkat kesukaran soal postes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 36 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Setelah menggunakan rumus kesukaran soal diperoleh hasil seperti berikut: Tabel 14 Hasil Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes Tingkat Nomor Soal Persentase Nomor Soal Persentase Kesukaran Pretes Postes Sukar - 0% - 0% Sedang 3, 6, 7, 8, 9, 12, 15,16, 17, 20, 25 36,7% 8, 11,13, 14, 15, 18 31,6% Mudah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 13, 14, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30 63,3% 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 16, 17, 19 68,4% Jumlah % % Pada Tabel 14 hasil pengukuran soal pretes pada 30 butir soal diperoleh 11 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 19 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah. Kemudian hasil pengukuran soal postes pada 19 butir soal diperoleh 6 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 13 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah Gain Gain merupakan selisih postes dan pretes. Gain digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan hasil belajar siswa. Gain digunakan ketika melakukan penghitungan dengan uji F untuk mengetahui perubahan hasil belajar berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

16 Analisis Data Data yang telah terkumpul pada pretes dan postes kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk meguji perbedaan rata-rata menggunakan uji T (Paired Samples T-Test) dan Uji F (ANOVA) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Uji T adalah uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akibat pengaruh metode pembelajaran discovery dengan menggunakan perbandingan pretes dan postes. Uji F atau ANOVA adalah uji untuk mengetahui perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan menggunakan pretes dan postes. Tiga kelompok dalam uji F yang digunakan adalah tingkat kemampuan siswa. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat hasil belajar. Uji prasyarat adalah uji yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji T dan uji F. Berikut adalah uji prasyarat yang harus dipenuhi: Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji prasyarat untuk menguji rumusan hipotesis. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan cara Analyze Descriptive Statistics Explore masukkan variabel pada dependent list Plots Normality plots with tests Continue. Kriteria signifikan dalam uji normalitas lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal Uji Hipotesis Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Oleh karena itu dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol (Ho). Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dan pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Analisis hipotesis bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian apakah diterima atau ditolak. Untuk kepentingan uji hipotesis maka Ha diubah menjadi Ho. Uji hipotesis dalam penelitian

17 49 pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar yang dinyatakan sebagai berikut: Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Ha : µ1 µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang dinyatakan sebagai berikut: Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Ha : µ3 µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi yaitu apabila signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober sampai dengan 19 November 2011. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen. Kerlinger mendefinisikan eksperimen adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil MAN Krui Kabupaten Pesisir Barat tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2010/2011. Populasi yang diteliti sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berikut ini akan dibahas mengenai metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, menurut Slameto (2015:123). Eksperimental merupakan observasi dibawah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011. B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN 2 Ciamis. SDN 2 Ciamis merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Menurut Teguh (2010), bahwa metode pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rencana penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap SMA Perintis Bandar Lampung pada tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 104

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Eksperimen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah 33 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Tempat Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penerapan media audiovisual dan powerpoint terhadap hasil belajar IPA pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Indrawan dan Yaniawati (2016, hlm. 51) mengatakan Penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasinya heterogen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiman sungguhan dengan desain control group pre-test post-test yaitu membandingkan hasil belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Kasihani kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wijaya dan Dedi (00:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III DESAIN PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bandung. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak dua kelas, yaitu kelas X AP 2 dan kelas X AP 3 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Subyek, Waktu dan Jenis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang terletak di jln. Diponegoro 134 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilaksanakan termasuk ke dalam jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Model pengembangan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, Metode Penelitian akan membahas tentang 7 (tujuh) bagian, yaitu (1) jenis penelitian, (2) desain penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) variable dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang beralamat di Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci