Prosiding Seminar ACE 22-23
|
|
- Herman Susman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ACE Studi Perilaku Rangka Baja Modified Inverted V-Braced EBF (Eccentrically Braced Frames) dengan Pushover Analysis Saloma 1*, Yakni Idris 1, Hanafiah 1, dan Mathius Leo 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya *saloma_571@yahoo.co.id Intisari Penggunaan bracing merupakan salah satu upaya untuk mengurangi resiko kerusakan gedung akibat beban gempa. Bracing diharapkan bisa memberikan kekakuan struktur sehingga dapat meminimalisir deformasi yang terjadi. Paper ini menyajikan perencanaan struktur baja Eccentrically Braced Frame (EBF) tipe inverted V-braced dengan vertical link dan horizontal link menggunakan pushover analysis. Dalam studi ini, beban lateral ditingkatkan (increment) secara bertahap sampai terjadi sendi plastis dan mengalami keruntuhan. Analisis bertujuan untuk mengetahui kurva kapasitas (curve capacity), titik kinerja (performance point), dan tahapan terbentuknya sendi plastis sampai gedung mengalami keruntuhan. Terdapat lima model struktur baja yang didesain berdasarkan variasi tipe bracing dan konfigurasi bracing. Model 1 adalah struktur baja tanpa bracing, model 2 dan 4 adalah struktur baja tipe inverted V dengan horizontal link, model 3 dan 5 adalah struktur baja tipe inverted V dengan vertical link. Ukuran setiap model 18 m x 18 m dan tinggi tiap lantai. Gedung berfungsi sebagai gedung kantor di kota Palembang. Hasil analisis pushover didapat kinerja bangunan, kurva pushover dan distribusi sendi plastis. Model erupakan model yang paling efektif menambah kekakuan dan kekuatan gedung. Model 4 dapat mereduksi simpangan arah x sebesar 40,045% dan arah y 56,079%. Model ampu mereduksi drift ratio sebesar 50,685% pada arah x dan 62,423% pada arah y. Model 4 juga memiliki gaya geser terbesar pada performance point yaitu sebesar 1.193,943 ton pada arah x dan 1.134,332 ton pada arah y. Setelah analisis pushover didapat kinerja bangunan untuk semua model adalah immediate occupancy. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 445
2 Kata kunci: eccentrically braced frame, pushover analysis, sendi plastis, curve capacity, performance point. PENDAHULUAN Bangunan tinggi direncanakan harus mampu menahan beban gempa. Gempa merupakan bencana alam yang tidak dapat diprediksi waktu terjadinya dan tidak dapat diatur arahnya. Akibat gaya gempa, maka joint pada bangunan tinggi mengalami perpindahan (displacement). Semakin besar gaya gempa yang diterima bangunan, maka semakin besar pula perpindahan yang terjadi. Untuk mengurangi resiko kerusakan akibat gempa, maka bangunan tinggi harus dilengkapi peredam. Peredam gempa yang paling umum digunakan adalah dinding geser (shear wall) dan bracing. Setiap peredam memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap energi gempa. Bracing baja lebih efisien dan ekonomis digunakan pada bangunan tinggi yang berlokasi di daerah dengan tingkat gempa yang tinggi (Sharma dan Chadhar, 2015). Penggunaan bracing pada gedung dapat meningkatkan kinerja struktur (Ansar 2015, Jouybari 2012). Pada bangunan struktur baja dapat digunakan dinding geser pelat baja (steel plate shear wall) atau Concentrically Braced Frame (CBF) dan Eccentrically Braced Frame (EBF). Penggunaan Eccentrically Braced Frame lebih efektif dibandingkan Concentrically Braced Frame (Marquez, 2015). EBF merupakan sistem struktur untuk menahan beban lateral dengan kekakuan struktur yang tinggi. Pada sistem ini elemen link diharapkan mampu berdeformasi inelastis yang besar tanpa terjadi kehilangan kekuatan dan kekakuan struktur yang signifikan. Penyerapan energi pada sistem ini dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi pada pelat buhul. Kekakuan yang besar menyebabkan deformasi yang terjadi pada struktur terbatas sehingga daktilitas struktur bracing lebih rendah dibandingkan dengan sistem struktur MRF (Nandi, 2015). Dalam paper ini dibahas respon struktur beberapa gedung menggunakan Eccentrically Braced Frame (EBF). Direncanakan lima model gedung struktur baja 10 lantai menggunakan Modified Inverted V-Braced EBF (Eccentrically Braced Frames). Analisis kinerja bangunan digunakan ketentuan dari ATC 40 dan metode yang digunakan analisis statik nonlinier pushover. PUSHOVER ANALYSIS Pushover analysis merupakan analisis perilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa yang nilai bebannya ditingkatkan secara bertahap sampai melampaui kapasitas pembebanan, yang menyebabkan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 446
3 terjadinya pelelehan, perubahan bentuk, sampai keruntuhan. Tujuan pushover analysis yaitu untuk memperkirakan gaya maksimum, deformasi yang terjadi, dan memperoleh informasi bagian struktur bangunan yang kritis. Pushover analysis menghasilkan kurva kapasitas yang menggambarkan hubungan antara gaya geser dasar (V) dan perpindahan titik acuan pada atap (D) yang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Kurva pushover (ATC40) Berikut ini adalah penjelasan kurva pushover pada Gambar 1 berdasarkan kerusakan pada struktur dan non struktur yaitu: 1. Pada immediate occupancy level, struktur dan non struktur tidak mengalami kerusakan akibat terjadinya gempa. 2. Pada life safety level, struktur tidak mengalami kerusakan akibat terjadinya gempa tetapi non struktur mengalami kerusakan, seperti dinding mengalami retak. 3. Pada structural stability level, struktur dan non struktur mengalami kerusakan akibat terjadinya gempa sehingga struktur tidak lagi mampu menahan gaya lateral, apabila mengalami penambahan beban struktur akan runtuh. Tahapan utama pushover analysis dalam perencanaan struktur tahan gempa yaitu: 1. Menentukan titik kontrol untuk memonitor besarnya perpindahan struktur. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 447
4 2. Membuat kurva kapasitas berdasarkan berbagai macam pola distribusi gaya lateral. 3. Estimasi besarnya perpindahan lateral saat gempa rencana atau target perpindahan. 4. Mengevaluasi level kinerja struktur ketika titik kontrol tepat berada pada target perpindahan menggunakan ATC 40. Keterbatasan pushover analysis dalam perencanaan struktur konstruksi tahan gempa yaitu: 1. Hasil pushover analysis masih berupa suatu pendekatan, karena perilaku gempa yang sebenarnya adalah bersifat dua arah melalui suatu siklus tertentu sedangkan sifat pembebanan pada pushover analysis adalah statik monotonik. 2. Pemilihan pola beban lateral yang digunakan dalam pushover analysis adalah sangat penting. 3. Model analisis nonlinier lebih rumit dibanding model analisis linier. Kinerja struktur bangunan pada ATC 40 dibagi menjadi enam level, yaitu: 1. Immediate occupancy, SP-1 2. Pada level ini kerusakan struktural yang terjadi akibat gempa hanya sedikit. Karakteristik dan kapasitas sistem penahan gaya vertikal dan lateral pada struktur masih sama dengan kondisi dimana gempa belum terjadi, sehingga bangunan aman dan langsung dapat dipakai. 3. Damage control, SP-2 4. Pada level ini nilai beban gempa yang berpeluang melampaui rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 10%. 5. Life safety, SP-3 6. Pada level ini mulai muncul kerusakan yang cukup signifikan pada struktur akibat terjadinya gempa, tetapi struktur masih dapat menahan gempa karena komponen struktur utama tidak runtuh. Bangunan dapat dipakai kembali jika sudah dilakukan perbaikan, walaupun kerusakan yang terjadi kadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 448
5 7. Limited safety, SP-4 8. Kondisi bangunan pada level ini tidak sebaik level life safety dan tidak seburuk level structural stability. 9. Structural stability, SP Level ini merupakan batas dimana struktur sudah mengalami kerusakan yang parah. Pada level ini terjadi kerusakan struktur dan nonstruktur dimana struktur tidak lagi mampu menahan gaya lateral karena penurunan. 11. Not considered, Sp Pada level ini struktur sudah dalam kondisi runtuh, sehingga hanya dapat dilakukan evaluasi seismik dan tidak dapat dipakai lagi. MODEL STRUKTUR Dalam paper ini dibahas respon struktur bangunan baja 10 lantai dengan pemodelan gedung baja tanpa bracing, gedung baja dengan tipe bracing inverted V horizontal link dan vertikal link. Denah bangunan yang digunakan dalam studi ini dapat dilihat pada Gambar 2, dimana garis berwarna merah menandakan bahwa pada posisi tersebut terdapat bracing. Portal yang digunakan dalam studi ini dibuat lima jenis model struktur berdasarkan variasi tipe bracing dan konfigurasi bracing, seperti terlihat pada Gambar 3. (a) Denah model 1 (b) Denah model 2 dan 3 (c) Denah model 4 dan 5 Gambar 2 Denah struktur Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 449
6 (a) Model 1 (b) Model 2 (c) Model 3 (d) Model 4 (e) Model 5 Gambar 3 Model struktur HASIL DAN PEMBAHASAN DRIFT RATIO Drift ratio merupakan perbandingan perpindahan arah horizontal terhadap tinggi lantai bangunan. Hasil perhitungan drift ratio dapat menentukan lantai mana yang paling lemah. Drift ratio terbesar diharapkan terjadi pada lantai paling atas. Lantai dasar yang memiliki drift ratio paling besar sangat berbahaya karena dapat menyebabkan soft story. Pemasangan bracing pada gedung bertujuan mereduksi nilai drift ratio sehingga dapat memperkecil kemungkinan kegagalan struktur. Tabel drift ratio maksimum hasil analisis setiap model terdapat pada Tabel 1. Tabel 1 Drift ratio maksimum Model Drift ratio maksium Reduksi (%) Arah x Arah y Arah x Arah y Model 1 0,0073 0, Model 2 0,0051 0, ,137 46,154 Model 3 0,0053 0, ,397 43,269 Model 4 0,0036 0, ,685 64,423 Model 5 0,0036 0, ,685 64,423 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 450
7 Lantai Lantai Prosiding Seminar ACE Model 1 4 Model 2 Model 3 2 Model 4 Model Drift ratio arah x 8 6 Model 1 4 Model 2 Model 3 2 Model 4 Model Drift ratio arah y Gambar 4 Drift ratio Drift ratio maksimum model 1 pada arah x dan y terjadi di lantai 5. Nilai drift ratio model 1 pada arah x sebesar 0,0073 dan arah y sebesar 0,0104. Model 5 memiliki nilai reduksi drift ratio terbesar, namun drift ratio maksimum arah x dan y terletak pada lantai 5. Model 5 mampu mereduksi drift ratio sebesar 45,861% pada arah x dan 61,30% pada arah y. Hasil reduksi model 5 memiliki perbedaan yang sangat kecil dengan model 4, karena model ampu mereduksi drift ratio sebesar 45,441% pada arah x dan 60,93% pada arah y, tetapi model emiliki drift ratio maksimum di lantai 7. Hal ini berarti model 4 lebih baik dari pada model 5, dengan kemampuan reduksi yang sedikit lebih kecil dari model 5 tetapi memiliki drift ratio maksimum di lantai 7. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 451
8 Lantai Lantai Prosiding Seminar ACE SIMPANGAN LANTAI Simpangan lantai dari kelima model diambil dari hasil perhitungan maksimum kombinasi pembebanan. Kemampuan gedung dalam menahan gempa arah x dan y berbeda, maka simpangan lantai ditinjau dan dikontrol dari dua arah yaitu x dan y. Simpangan lantai maksimum terjadi pada model 1 yaitu gedung tanpa bracing. Model erupakan model yang paling efektif dalam mereduksi simpangan. Model ampu mereduksi simpangan sebesar 40,05% pada arah x dan 56,08% pada arah y. Perbandingan simpangan arah x dan y setiap model dapat dilihat pada Gambar Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model Simpangan arah x (cm) Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model Simpangan arah y (cm) Gambar 5 Simpangan lantai Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 452
9 Gaya geser dasar (ton) Gaya geser dasar (ton) Prosiding Seminar ACE KURVA KAPASITAS Analisis pushover dilakukan pada semua model untuk melihat distribusi sendi plastis dan gaya geser maksimum yang dapat ditahan oleh masingmasing model. Kurva kapasitas pushover dapat dilihat pada Gambar 6. Berdasarkan distribusi sendi plastis setiap model, urutan sendi plastis terjadi seperti yang diharapkan. Pada model 1 yaitu gedung baja tanpa bracing, sendi plastis pertama terjadi pada balok dan failure pertama terjadi pada balok. Model yang memiliki bracing, urutan sendi plastis terjadi pertama kali pada balok link kemudian pada bracing, failure pertama terjadi pada balok link Simpangan arah x (m) Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model Simpangan arah y (m) Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 5 Gambar 6 Kurva kapasitas arah x dan y Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 453
10 Pada step terakhir, model 1 mampu menahan gaya sebesar 465,896 ton pada arah x dan 393,437 ton pada arah y. Pada step terakhir balok pada model 1 mengalami failure, sedangkan pada model 2 pada saat diberikan gaya mendekati seperti gaya pada model 1, bracing masih dalam keadaan baik dan failure terjadi pada link. Pada step terakhir, model 2 mampu menahan gaya geser sebesar 840,394 ton dengan simpangan 0,992 m pada arah x dan 761,505 ton dengan simpangan sebesar 1,07 pada arah y. Pada step terakhir keadaan bracing sudah mulai hancur dan balok sudah ada yang masuk kedalam kategori life safety dan failure. Model lainnya yang menggunakan bracing juga memiliki kondisi yang lebih baik dari model 1. Hal ini membuktikan bracing sangat efektif mereduksi gaya geser dan memperkuat gedung. Perbandingan dilakukan kembali dengan melihat kurva kapasitas. Kurva kapasitas ini adalah hubungan antara gaya geser dan simpangan setiap model. Pada step terakhir model 1, gaya yang bekerja pada gedung sebesar 465,896 ton pada arah x dan 393,437 ton pada arah y dengan kondisi balok sudah failure, jauh lebih kecil dari keempat model lainnya. Model 4 dan 5 adalah model yang mampu mereduksi gaya geser terbesar pada step terakhir. Pada step terakhir, model 5 mampu mereduksi gaya 915,131 ton pada arah x dengan simpangan sebesar 0,48 dan 818,310 ton pada arah y dengan simpangan sebesar 0,378 m. Model 4 lebih efektif dibandingkan model 5. Model emiliki gaya paling besar karena pada step terakhir menahan gaya 1.193,943 ton pada arah x dan 1.134,332 ton pada arah y, dengan kondisi bracing hancur dan balok masih dalam keadaan baik. Selain itu bila model 4 diberikan gaya yang mendekati gaya yang bekerja pada model 5, model emiliki kondisi gedung yang lebih baik. Berdasarkan performance point pushover didapat kinerja bangunan untuk kelima model penelitian adalah immediate occupancy yang berarti keadaan bangunan masih sangat baik. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap semua model dapat disimpulkan bahwa: 1. Gaya geser dasar pada model 1 lebih kecil dibandingkan model lainnya. Gaya geser maksimum terdapat pada model 4, pada arah x gaya geser dasarnya sebesar 134,153 ton dan arah y sebesar 130,162 ton. Model 4 dan 1 memiliki selisih gaya geser dasar arah x sebesar 197,048% dan arah y sebesar 188,288%. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 454
11 2. Simpangan maksimum terdapat pada model 1 dengan simpangan arah x sebesar 39,403 mm dan arah y sebesar 55,10m. Simpangan tersebut dapat direduksi dengan cara menambahkan bracing untuk menambah kekakuan gedung. Model 4 adalah model yang paling efektif karena mampu mereduksi simpangan arah x sebesar 40,054% dan arah y sebesar 56,079%. 3. Model erupakan model yang paling efektif mereduksi drift ratio. Model ampu mereduksi drift ratio arah x sebesar 50,685% dan arah y sebesar 62,423%. 4. Berdasarkan hasil pushover analysis didapat bahwa model 4 adalah model yang paling baik karena pada step terakhir mampu mereduksi gaya geser terbesar baik arah arah x maupun y, dengan kondisi balok masih baik. Sedangkan simpangan terkecil baik arah x maupun y terdapat pada model 4. Bila dilihat dari kurva pushover dan performance point, model 4 lebih unggul dibandingkan model 5. REKOMENDASI Saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya agar diperoleh hasil studi yang lebih baik yaitu: 1. Perlu dilakukan analisis mengenai pembedaan panjang link EBF karena dalam penelitian ini digunakan panjang link yang sama. 2. Untuk kota Palembang, gempa yang terjadi sangatlah kecil sehingga penggunaan bracing tidak terlalu memberikan efek yang signifikan. Sebaiknya dalam analisis digunakan data dari kota yang rawan terhadap gempa. 3. Perlu dilakukan analisis mengenai perhitungan kontrol sambungan pada joint dan kontrol tekuk pada bracing. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini sepenuhnya dibiayai oleh Hibah Unggulan Kompetitif Universitas Sriwijaya REFERENSI Ansari, Shahnawaz, dan Juned Raheem, Comparison of Moment Resisting, Concentrically Braced & Eccentrically Braced Steel Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 455
12 Frames, International Journal for Scientific Research & Development Vol 3, p Applied Technology Council (ATC-40), Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings, Vol 1, Redwood City, California. Jouybari, Yaser Mozaffari, dan Abbas Akbarpour Nikghalb, Assement of The Seismic Behavior of Eccentrically Braced Frame with Vertical and Horizontal Link, International Journal of Civil Engineering and Building Materials Vol 2, p Marquez, Edelis del V., William Lobo-Q, dan Juan C. Vielma, Comparative Analysis of the Energy Dissipation of Steel Buildings with Concentric and Eccentric Braces, The Open Civil Engineering Journal Vol 9, p Nandi, V. Gunderao, dan G.S. Hiremath, Seismic Behavior of Reinforced Concrete Frame with Eccentric Steel Bracings, SSRG International Journal of Civil Engineering Vol 2, p Sharma, A. and Chadhar, K.S, Seismic Behavior of RC Building Frame with Steel Bracing System Using Various Arrangements, International Research Journal of Engineering and Technology Vol 2, No.5, p Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 456
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perancanaan Tahan Gempa Berbasis Kinerja Menurut Muntafi (2012) perancangan bangunan tahan gempa selama ini analisis terhadap gempa menggunakan metode Force Based Design, dan
Lebih terperinciII. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.
5 II. KAJIAN LITERATUR A. Konsep Bangunan Tahan Gempa Secara umum, menurut UBC 1997 bangunan dikatakan sebagai bangunan tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: 1. Struktur yang direncanakan harus
Lebih terperinciANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA
ANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA Rowland Badenpowell Edny Turang Marthin D. J. Sumajouw, Reky S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Statik Beban Dorong (Static Pushover Analysis) Menurut SNI Gempa 03-1726-2002, analisis statik beban dorong (pushover) adalah suatu analisis nonlinier statik, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Umum
1.1. Umum BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan peningkatan ekonomi Indonesia yang cukup stabil setiap tahunnya,
Lebih terperinciPENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN Nurlena Lathifah 1 dan Bernardinus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Padang merupakan kota yang rawan terjadi gempa. Seperti yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang banyak menimbulkan korban jiwa serta merusak infrastruktur,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI
ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI Oleh : RONI SYALIM 07 172 043 JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat
Reka Racana Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2016 Pengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat MEKY SARYUDI 1, BERNARDINUS HERBUDIMAN 2, 1 Mahasiswa,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK
VOLUME 12 NO. 2, OKTOBER 2016 ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V Julita Andrini Repadi 1, Jati Sunaryati 2, dan Rendy Thamrin 3 ABSTRAK Pada studi ini
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERILAKU RANGKA BERPENGAKU SENTRIS DAN RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS DENGAN KONFIGURASI V-TERBALIK AKIBAT BEBAN LATERAL GEMPA
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU RANGKA BERPENGAKU SENTRIS DAN RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS DENGAN KONFIGURASI V-TERBALIK AKIBAT BEBAN LATERAL GEMPA Nama : Riki Iqbal NRP : 3107 100 128 Dosen Pembimbing : Budi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK Sri Fatma Reza 1, Reni Suryanita 2 dan Ismeddiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Sipil/Universitas
Lebih terperinciPengaruh Bentuk Bracing terhadap Kinerja Seismik Struktur Beton Bertulang
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol.3 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2017 Pengaruh Bentuk Bracing terhadap Kinerja Seismik Struktur Beton Bertulang DARIN ARYANDI, BERNARDINUS
Lebih terperinciANALISA KINERJA LINK TERHADAP VARIASI TIPE PENGAKU PADA RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS
ANALISA KINERJA LINK TERHADAP VARIASI TIPE PENGAKU PADA RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS Alfin Septya Nugroho, Data Iranata, Budi Suswanto. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciRESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL
RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL Oleh : Fajar Nugroho Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Padang fajar_nugroho17@yahoo.co.id
Lebih terperinciStudi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis
Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis Windya Dirgantari, Endah Wahyuni dan Data Iranata Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciKajian Pemakaian Shear Wall dan Bracing pada Gedung Bertingkat
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Kajian Pemakaian Shear Wall dan Bracing pada Gedung Bertingkat SANTI GLORIA HUTAHAEAN, ASWANDY
Lebih terperinciSTUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG
STUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG Muhammad Ujianto 1, Wahyu Ahmat Hasan Jaenuri 2, Yenny Nurchasanah 3 1,2,3 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA
EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA Gerry F. Waworuntu M. D. J. Sumajouw, R. S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: gerrywaw@gmail.com
Lebih terperinciStudi Perilaku Non Linear Perbandingan Panjang Link Pada Eccentrically Braced Frame Dengan Program Bantu Finite Element Analysis
Studi Perilaku Non Linear Perbandingan Panjang Link Pada Eccentrically Braced Frame Dengan Program Bantu Finite Element Analysis Fitri Hardiyanti, Budi Suswanto, Data Iranata. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciSTUDI PERILAKU KNEE BRACED FRAME DENGAN KONFIGURASI X-BRACED
1 STUDI PERILAKU KNEE BRACED FRAME DENGAN KONFIGURASI X-BRACED Galih Reza Ardian, Budi Suswanto, R. Soewardojo. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gempa di kepulauan Alor (11 November, skala 7,5), gempa Aceh (26 Desember, skala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2004, tercatat beberapa gempa besar yang terjadi di Indonesia, seperti gempa di kepulauan Alor (11 November, skala 7,5), gempa Aceh (26 Desember, skala
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan...
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA BRESING
Lebih terperinciANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI
ANALSS KNERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTNGKAT BERATURAN DAN KETDAK BERATURAN HORZONTAL SESUA SN ANALSS KNERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTNGKAT BERATURAN DAN KETDAK BERATURAN HORZONTAL SESUA SN 03-1726-2012
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan letak sendi plastis dengan menggunakan reduced beam
77 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Akibat reduced beam section (perencanaan letak sendi plastis) deformasi struktur menjadi lebih besar 35% daripada deformasi struktur yang tidak diberi perencanaan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dianalisis periode struktur, displacement, interstory drift, momen kurvatur, parameter aktual non linear, gaya geser lantai, dan distribusi sendi plastis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Sistem rangka pemikul momen khusus didesain untuk memiliki daktilitas yang tinggi pada saat gempa terjadi karena sistem rangka pemikul
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR
PRESENTASI TUGAS AKHIR STUDI PERILAKU STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN SISTEM SELF CENTERING DENGAN SISTEM PRATEKAN PADA BALOK DAN KOLOM AKIBAT BEBAN GEMPA Oleh Syaiful Rachman 3105 100 093 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISA STATIK NON LINIER
BAB III METODE ANALISA STATIK NON LINIER Metode analisa riwayat waktu atau Time History analysis merupakan metode analisa yang paling lengkap dan representatif, akan tetapi metode tersebut terlalu rumit
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SEISMIK GEDUNG TERHADAP ANALISIS BEBAN DORONG
EVALUASI KINERJA SEISMIK GEDUNG TERHADAP ANALISIS BEBAN DORONG Yenny Nurchasanah 1, Wahyu Ahmat Hasan Jaenuri 2, Muhammad Ujianto 3 1,2,3 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciEvaluasi Gedung MNC Tower Menggunakan SNI dengan Metode Pushover Analysis
JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-71 Evaluasi Gedung MNC Tower Menggunakan SN 03-1726-2012 dengan Metode Pushover Analysis Fajar Aribisma, Gusti Putu Raka dan Tavio
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG DPU WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI DENGAN ANALISIS PUSHOVER
EVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG DPU WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI DENGAN ANALISIS PUSHOVER Yunalia Muntafi 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan struktur beton, baja dinilai memiliki sifat daktilitas yang dapat dimanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan yang berada di daerah rawan gempa seperti Indonesia, harus direncanakan untuk dapat memikul gaya lateral yang disebabkan oleh gempa. Baja merupakan alternative
Lebih terperinciPENGARUH BRACING PADA PORTAL STRUKTUR BAJA
PENGARUH BRACING PADA PORTAL STRUKTUR BAJA (Studi Literatur) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat Dalam Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : ADVENT HUTAGALUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keandalan Struktur Gedung Tinggi Tidak Beraturan Menggunakan Pushover Analysis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini struktur gedung tidak beraturan menempati jumlah yang besar dalam ruang lingkup infrastruktur perkotaan modern. Beberapa penelitianpun telah dilakukan untuk
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN MENGGUNAKAN PENGAKU EKSENTRIS (EBF) Ir. Torang Sitorus, MT.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN MENGGUNAKAN PENGAKU EKSENTRIS (EBF) TUGAS AKHIR Oleh : Cowens 100404171 Disetujui : Pembimbing Ir. Torang Sitorus, MT. BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kondisi geografis Indonesia terletak di daerah dengan tingkat kejadian gempa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kondisi geografis Indonesia terletak di daerah dengan tingkat kejadian gempa bumi tektonik yang relatif tinggi. Maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk memperkecil
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di daerah rawan gempa karena tereletak pada 3 lempeng besar yaitu lempeng Australia-Hindia yang bergerak ke utara, lempeng Asia
Lebih terperinciPEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER
PEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER S-2 Siti Aisyah N. 1* dan Yoga Megantara 2 1 Balai Diklat Wilayah
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang
Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang Vicky Rizcky, Endah Wahyuni ST., MSc., PhD dan Data Iranata ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi jalur cincin api dunia. Terdapat empat lempeng tektonik dunia yang ada di Indonesia, yaitu lempeng Pasific,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Gempa adalah fenomena getaran yang diakibatkan oleh benturan atau pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan (fault zone). Besarnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR
Lebih terperinciKeywords: ATC-40, Braced Frames, Level Performance, Pushover analysis, Shear walls
PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT ANTARA SISTEM GANDA DENGAN DINDING GESER DAN SISTEM GANDA DENGAN BRESING (STUDI KASUS : BANGUNAN APARTEMEN DI YOGYAKARTA) Faishal Shiddiq Prasetyo 1), Edy
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Kurva Kapasitas Kurva kapasitas menunjukkan hubungan antara gaya gempa dan perpindahan yang terjadi hingga struktur runtuh. Berikut ini adalah kurva kapasitas dari model-model
Lebih terperinciKonferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni 00 EVALUASI KINERJA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) BAJA YANG DIDESAIN BERDASARKAN SNI 0-79-00 UNTUK DAERAH BERESIKO GEMPA TINGGI
Lebih terperinciANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap model yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Ada beberapa hal yang akan dianalisis dan dibahas kali ini. Secara umum
Lebih terperinciANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY
ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY Hizkia Yehezkiel Mamesah Steenie E. Wallah, Reky Stenly Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: hizkiayehezkiel@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kolom. Kolom termasuk struktur utama yang bertujuan menyalurkan beban tekan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sering terjadinya gempa bumi dan hampir selalu menelan korban jiwa. Namun dapat dipastikan bahwa korban jiwa tersebut bukan diakibatkan oleh gempa
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang konsep Strength Based Design dan
BAB II DASAR TEORI II.1 Umum Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang konsep Strength Based Design dan uraian konsep Performance Based Design, yang selanjutnya akan lebih terfokus pada perencanaan struktur
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM GANDA DENGAN VARIASI GEOMETRI DINDING GESER PADA WILAYAH GEMPA KUAT
ISSN 2302-0253 13 Pages pp. 70-82 EVALUASI KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM GANDA DENGAN VARIASI GEOMETRI DINDING GESER PADA WILAYAH GEMPA KUAT Suhaimi 1, T. Budi Aulia 2, Mochammad Afifuddin 2 1)
Lebih terperinciKATA KUNCI: sistem rangka baja dan beton komposit, struktur komposit.
EVALUASI KINERJA SISTEM RANGKA BAJA DAN BETON KOMPOSIT PEMIKUL MOMEN KHUSUS YANG DIDESAIN BERDASARKAN SNI 1729:2015 Anthony 1, Tri Fena Yunita Savitri 2, Hasan Santoso 3 ABSTRAK : Dalam perencanaannya
Lebih terperinciStudi Perilaku Non Linear Pushover Struktur Jack Up Sistem Eccentrically Braced Frames (EBF)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Studi Perilaku Non Linear Pushover Struktur Jack Up Sistem Eccentrically Braced Frames (EBF) M Taufiq Faizal, Budi Suswanto, Bambang Piscesa. Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI SNI 1726:2012 PASAL MENGENAI DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN DAN KEKUATAN PADA SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBKK
EVALUASI SNI 1726:2012 PASAL 7.2.5.1 MENGENAI DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN DAN KEKUATAN PADA SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBKK Andreas Jaya 1, Hary Winar 2, Hasan Santoso 3 dan Pamuda Pudjisuryadi
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS Pada tugas akhir ini, model struktur yang telah dibuat dengan bantuan software ETABS versi 9.0.0 kemudian dianalisis dengan metode yang dijelaskan pada ATC-40 yaitu dengan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik yang sering disebut juga Ring of Fire, karena sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki masalah sekaligus tantangan yang harus dihadapi dalam dunia konstruksi gedung bertingkat. Tantangan tersebut yaitu adanya ancaman risiko
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL 7.2.5.1 Hendri Sugiarto Mulia 1, Stefanus Edwin 2, Hasan Santoso 3, dan
Lebih terperinci) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA
ABSTRAK STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 LANTAI DAN 4 LANTAI DARI KAYU GLULAM BANGKIRAI TERHADAP BEBAN SEISMIC DENGAN ANALISIS STATIC NON LINEAR (STATIC PUSHOVER ANALYSIS) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU
Lebih terperinciConcentrically Braced Frame adalah pengembangan
1 Studi Perbandingan Perilaku Profil Baja WF dan HSS Sebagai Bresing pada SCBF Akibat Beban Lateral dengan Program Bantu Finite Element Analysis Nuur Aziza Setiyowati, Budi Suswanto, R. Soewardojo Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S)
KAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S) Made Sukrawa, Ida Bagus Dharma Giri, I Made Astarika Dwi Tama Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERILAKU PENGAKU TIPE CROSS (X) DAN DIAGONAL PADA SISTEM CONCENTRICALLY BRACED FRAMES (CBF) DENGAN MENGGUNAKAN MIDAS FEA
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU PENGAKU TIPE CROSS (X) DAN DIAGONAL PADA SISTEM CONCENTRICALLY BRACED FRAMES (CBF) DENGAN MENGGUNAKAN MIDAS FEA Elli Erna Wati, dan Budi Suswanto, R. Soewardojo. Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Pada Studi Pustaka ini akan membahas mengenai dasar-dasar dalam merencanakan struktur untuk bangunan bertingkat. Dasar-dasar perencanaan tersebut berdasarkan referensi-referensi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN COREWALL TUGAS AKHIR
ANALISIS KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN COREWALL TUGAS AKHIR Oleh : Fajar Pebriadi Kusumah NIM. 1004105008 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i ii iii UCAPAN TERIMA KASIH Puji
Lebih terperinciPENELITIAN MENGENAI SNI 1726:2012 PASAL TENTANG DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN, KEKUATAN, DAN PENGECEKAN TERHADAP SISTEM TUNGGAL
PENELITIAN MENGENAI SNI 172:2012 PASAL 7.2.5.1 TENTANG DISTRIBUSI GAYA LATERAL TERHADAP KEKAKUAN, KEKUATAN, DAN PENGECEKAN TERHADAP SISTEM TUNGGAL Bernard Thredy William Wijaya 1, Nico 2, Hasan Santoso
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi merupakan pergeseran tiba tiba dari lapisan tanah di bawah permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang
Lebih terperinciBAB IV PERMODELAN STRUKTUR
BAB IV PERMODELAN STRUKTUR IV.1 Deskripsi Model Struktur Kasus yang diangkat pada tugas akhir ini adalah mengenai retrofitting struktur bangunan beton bertulang dibawah pengaruh beban gempa kuat. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik Penelitian mengenai sistem rangka bracing tipe v terbalik sudah pernah dilakukan oleh Fauzi (2015) mengenai perencanaan ulang menggunakan
Lebih terperinciEVALUASI PERILAKU INELASTIK STRUKTUR BETON BERTULANG YANG MENGGUNAKAN DINDING GESER DENGAN ANALISIS PUSHOVER
EVALUASI PERILAKU INELASTIK STRUKTUR BETON BERTULANG YANG MENGGUNAKAN DINDING GESER DENGAN ANALISIS PUSHOVER Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA
PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA Oleh: Agus 1), Syafril 2) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciEVALUASI PERBANDINGAN KINERJA DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA
EVALUASI PERBANDINGAN KINERJA DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciEVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA
EVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA Christy Merril Rantung Marthin D. J. Sumajouw, Reky S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado email: christyrantung@ymail.com
Lebih terperinciOleh : Irsyad Septian B. ( ) Dosen Pembimbing II : Budi Suswanto ST., MT., Ph.D. Hidayat Soegihardjo., Ir., MS., Dr.
TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA BENTUK PENAMPANG BRESING ANTI TEKUK PADA STRUKTUR BANGUNAN BAJA AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIDAS FEA Oleh : Irsyad Septian B. (3111105010) Dosen
Lebih terperinciEVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN
EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN DAVID VITORIO LESMANA 0521012 Pembimbing: Olga C. Pattipawaej, Ph.D. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciBAB VII. Dari hasil eksperimen dan analisis yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN Dari hasil eksperimen dan analisis yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dinding pasangan bata terkekang beton bertulang menahan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Periode Alami dan Modal Mass Participation Mass Ratio Periode alami struktur mencerminkan tingkat kefleksibelan sruktur tersebut. Untuk mencegah penggunaan struktur gedung
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN SAMBUNGAN LEWATAN (LAP SPLICES) PADA UJUNG KOLOM
EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN SAMBUNGAN LEWATAN (LAP SPLICES) PADA UJUNG KOLOM Desindo Wijaya 1, Besman Surbakti 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatra Utara, Jl. Perpustakaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. gawang apabila tanpa dinding (tanpa strut) dengan menggunakan dinding (dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Pemodelan suatu bentuk struktur bangunan yang dilakukan merupakan bentuk keadaan sebenarnya di lapangan. Bab ini secara garis besar akan menjelaskan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK Rhonita Dea Andarini 1), Muslinang Moestopo 2) 1. Pendahuluan Masalah tekuk menjadi perhatian dalam desain bangunan baja. Tekuk menyebabkan hilangnya
Lebih terperinciStudi Respon Seismik Penggunaan Steel Slit Damper (SSD) pada Portal Baja
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-46 Studi Respon Seismik Penggunaan Steel Slit Damper (SSD) pada Portal Baja Lisa Ika Arumsari dan Endah Wahyuni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciKINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X
HALAMAN JUDUL KINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X TUGAS AKHIR Oleh: I Gede Agus Hendrawan NIM: 1204105095 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciPENGARUH DINDING PENGISI PADA LANTAI DASAR BANGUNAN TINGKAT TINGGI TERHADAP TERJADINYA MEKANISME SOFT STORY
PENGARUH DINDING PENGISI PADA LANTAI DASAR BANGUNAN TINGKAT TINGGI TERHADAP TERJADINYA MEKANISME SOFT STORY Dessy S. Tosari 1 (dessytosari@yahoo.com) Elia Hunggurami 2 (Elia Hunggurami@yahoo.com ) Jusuf
Lebih terperinciKajian Perilaku Struktur Portal Beton Bertulang Tipe SRPMK dan Tipe SRPMM
Jurnal Rekayasa Hijau No.3 Vol. I ISSN: 2550-1070 November 2017 Kajian Perilaku Struktur Portal Beton Bertulang Tipe SRPMK dan Tipe SRPMM Nur Laeli Hajati dan Rizki Noviansyah Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : rangka beton bertulang, perkuatan, bresing baja eksternal tipe X, MF, BF. iii
PERNYATAAN! Nilv1. : "#$"%&"'( )*+, -./01 234567 Struktur 869:; ?@5A.BCD EFGH IJK LM X NOP Q RS ;TUV WXY dalam Z[\ ]^_ R` ab cdefc g h3 i jkl mn opqrst@u vtw xyz {L } ~r ; ; ƒ 5v M H@ uˆ R Š ^Œ a cbž
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU DAN KINERJA RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA BREISING KABEL CFC
ANALISIS PERILAKU DAN KINERJA RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA BREISING KABEL CFC TUGAS AKHIR Oleh : P. Adi Yasa NIM: 1204105008 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 LEMBAR
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Uniform Building Code (UBC) kegempaan mendefinisikan 3 tipe dasar dari sistem struktur suatu bangunan gedung : Sistem dinding
Lebih terperinci) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM KELAS III (NYATOH) DENGAN KAYU KELAS I (BENGKIRAI), KAYU KELAS II (KAMFER) DAN PELAT BAJA
ABSTRAK STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 LANTAI DAN 4 LANTAI DARI KAYU GLULAM KELAS III (NYATOH) TERHADAP BEBAN SEISMIC DENGAN ANALISIS STATIC NON LINIER (STATIC PUSHOVER ANALYSIS) DAN ANALISIS PERKUATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA Komputer menjadi alat bantu yang menakjubkan dalam menyelesaikan problem-problem numerik maupun non-numerik (teks, grafis, suara, dan gambar) pada setiap aspek
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KONFIGURASI SISTEM RANGKA BRESING TAHAN TEKUK TERHADAP GEMPA
STUDI PERBANDINGAN KONFIGURASI SISTEM RANGKA BRESING TAHAN TEKUK TERHADAP GEMPA Andy Sunjaya 1, Bambang Suryoatmono 2 Program Magister Teknik Sipil Universitas Tarumanagara ABSTRAK Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah [4, 5, 6] Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik (Gambar 1.1). Lempeng
Lebih terperinciEFISIENSI DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK TIPE X-2 LANTAI
EFISIENSI DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK TIPE X-2 LANTAI TUGAS AKHIR Oleh : ANDRE TANJAYA NIM: 1204105038 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yaitu di kepulauan Alor (11 Nov, skala 7.5), gempa Papua (26 Nov, skala 7.1),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terletak dalam wilayah rawan gempa dengan intensitas moderat hingga tinggi. Terbukti pada tahun 2004, tercatat tiga gempa besar di Indonesia, yaitu
Lebih terperinciPERILAKU STRUKTUR BAJA TIPE MRF DENGAN BEBAN LATERAL BERDASARKAN SNI DAN METODE PERFORMANCE BASED PLASTIC DESIGN (PBPD)
Volume 13, No 1, Oktober 2014, 18 24 PERILAKU STRUKTUR BAJA TIPE MR DENGAN BEBAN LATERAL BERDASARKAN SNI 1726-2012 DAN METODE PERORMANCE BASED PLASTIC DESIGN (PBPD) Nidiasari, Jati Sunaryati, Eem Ikhsan
Lebih terperinciT I N J A U A N P U S T A K A
B A B II T I N J A U A N P U S T A K A 2.1. Pembebanan Struktur Besarnya beban rencana struktur mengikuti ketentuan mengenai perencanaan dalam tata cara yang didasarkan pada asumsi bahwa struktur direncanakan
Lebih terperinciSkripsi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya urbanisasi dari masyarakat pedesaan ke perkotaan menimbulkan dampak akan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal yang layak di wilayah perkotaan
Lebih terperinciANALISIS PERKUATAN STRUKTUR KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN DINDING GESER DAN STEEL BRACING Nugrafindo Yanto, Rahmat Ramli
ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN DINDING GESER DAN STEEL BRACING Nugrafindo Yanto, Rahmat Ramli Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email: nugrafindo@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS KINERJA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN EKSENTRISITAS LAY OUT DINDING GESER TERHADAP PUSAT MASSA DENGAN METODE PUSHOVER
ANALISIS KINERJA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN EKSENTRISITAS LAY OUT DINDING GESER TERHADAP PUSAT MASSA DENGAN METODE PUSHOVER Yuliar Azmi Adhitama 1), Edy Purwanto 2), Agus Supriyadi 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciEVALUASI DAKTALITAS STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT PENGARUH DINDING PENGISI BATA MERAH
JURNAL EDUCATION BUILDING Volume 3, Nomor 2, Desember 2017: 12-16, ISSN : 2477-4898 EVALUASI DAKTALITAS STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT PENGARUH DINDING PENGISI BATA MERAH Mizanuddin Sitompul Dosen Pengajar
Lebih terperinciEVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA
EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH DAN PETA GEMPA INDONESIA Ivan William Susanto, Patrik Rantetana, Ima Muljati ABSTRAK : Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan sebuah metode
Lebih terperinciANALISIS STATIK NON-LINER PUSHOVER PADA OPTIMALISASI DESAIN GEDUNG PENDIDIKAN BERSAMA FKUB DENGAN VARIASI KONFIGURASI BRESING BAJA
ANALISIS STATIK NON-LINER PUSHOVER PADA OPTIMALISASI DESAIN GEDUNG PENDIDIKAN BERSAMA FKUB DENGAN VARIASI KONFIGURASI BRESING BAJA NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL Ditujukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinci