BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Research adalah metode penelitian yang dilaksanakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap objek penelitian dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011:111) penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/ Desain Eksperimen Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam design ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery Learning berbantuan media benda konkret. Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Desain Pretest Treatment Postest X (Sugiyono, 2011:112) 40

2 41 Keterangan : X : Tes awal (prestest) sebelum Treatment (perlakuan) diberikan. : Tes akhir (posttest) setelah Treatment (perlakuan) diberikan. :Treatment (perlakuan) terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan metode discovery learning berbantuan media benda konkret. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan gabus, kabupaten grobogan. Peneliti memilih mata pelajaran IPA kelas IV semester II tahun pelajaran 2015/2016. Pada bulan maret sampai bulan april Adapun gambaran umum tahap penelitian dari persiapan penelitian sampai tujuan seperti pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Waktu Penelitian BULAN Jenis Kegiatan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1. Persiapan penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian 3. Penyusunan laporan dan penyajian 4. Revisi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:61) variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode discovery learning

3 42 berbantuan media benda konkret. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA. 3.4 Prosedur Penelitian Tahap tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan a. Menentukan subyek penelitian b. Membuat kisi kisi instrument soal tes c. Membuat instrumen pretest-posttest pada sekolah yang telah dipilih yaitu kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. d. Mengujicobakan instrumen pretest-posttest pada kelas yang sudah dipilih yaitu kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest-posttest pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, dan reabilitas soal beserta tingkat kesukarannya. 2) Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan pretest terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (treatment), hal ini untuk mengetahui hasil belajar sesuai dengan metode yang diterapkan oleh guru. b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapakan metode Discovery Learning berbantuan media benda konkret pada pembelajaran IPA. c. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan (treatment).

4 43 3) Tahap Akhir a. Menganalisis hasil pretest-postest yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Discovery Learning berbantuan media benda konkret. b. Menyusun hasil penelitian c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data a. Tes (Pretest dan Posttest) Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA kelas IV semester II di SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. b. Observasi Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning berbantuan media benda konkret c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti-bukti laporan.

5 Instrumen Data Penelitian a. Variabel X (Discovery Learning) Insrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret dalam pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir. Observasi merupakan instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti. Peneliti membuat kisi kisi instrumen yang akan digunakan untuk membuat instrumen tindakan pada pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret yang dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo. Kisi kisi tindakan pembelajaran menggunakan metode discovery learning dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Metode Discovery Learning Berbantuan Media Benda Konkret No Aspek Indikator Pra pembela- Jaran 1. Kegiatan Awal Stimulus 1. Guru memeriksa kesiapan siswa pembelajaran 2. Guru mengadakan doa bersama siswa 3. Guru melakukan presensi 4. Guru membacakan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan di capai hari ini 5. Guru memberikan apersepsi sesuai materi yang akan diajarkan. 6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk merangsang berfikir. 7. Saat siswa mampu menjawab apersepsi, guru mengajak

6 45 (pemberian rangsangan) 2. Problem Statement (mengidenti fikasi masalah) 3. Kegiatan Inti Data Collection (pengumpul an data) 4. Data Processing (pengolahan data) 5. Verification (pembuktia n) 6. Generalizat ion (menarik siswa untuk membaca materi dan memberi motivasi. 8. Guru menyajikan materi yang akan di diskusikan dengan menunjukkan media benda konkret. 9. Guru memberi petunjuk sebelum melakukan presentasi 10. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (4-5 orang) 11. Guru membagi lembar diskusi dan materi serta media benda konkret sesuai dengan materi percobaan yang akan dilakukan. 12. Guru menyampaikan rumusan masalah pada setiap kelompok. 13. Guru mengajak siswa mengidentifikasi masalah dari percobaan yang akan dilakukan. 14. Guru mengajak siswa merumuskan hipotesis percobaan. 15. Guru membimbing langkah yang dilakukan dengan menggunakan media benda konkret yang melibatkan siswa untuk aktif membuat karya/model dari materi. 16. Guru mengajak siswa mengumpulkan data yang relevan dengan menggunakan media benda konkret dalam kegiatan percobaan. 17. Guru membimbing siswa untuk mencatat hasil dari pengumpulan data. 18. Guru mengamati dan membimbing kerjasama siswa dalam kelompok. 19. Guru mengajak siswa bekerja sama untuk mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan media benda konkret. 20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menafsirkan hasil data yang diperoleh. 21. Guru melibatkan siswa untuk mempraktekkan langkahlangkah kegiatan percobaan yang diberikan guru dengan benar dan menggunakan karya/model dengan antusias. 22. Guru memberikan kesempatan siswa menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan penelitian. 23. Guru melibatkan siswa membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. 24. Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi dalam membuat kesimpulan dari hasil data yang sudah dianalisis. 25. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

7 46 kesimpulan) 7. Kegiatan Akhir melakukan presentasi dalam menyampaikan data atau informasi yang sudah dianalisis. 26. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. 27. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran 28. Guru melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan 29. Guru melakukan refleksi pembelajaran 30. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar IPA) Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan butir butir soal atau tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar sebelum (pretest) dan sesudah pemberian treatment (potstest). Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda, isian dan uraian. Langkah-langkah menyusun instrument soal meliputi; (1) penyusunan kisi-kisi; (2) uji coba istrumen; (3) uji validitas dan reabilitas serta uji tingkat kesukaran soal. Tes dalam bentuk soal yang dibuat disesuaikan dengan indikator. Dalam penelitian ini disusun dua kisi-kisi tes formatif dengan jawaban pilihan ganda, isian, uraian yaitu instrument tes untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan diberikan (pretest) dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar yang sudah diberikan perlakuan (posttest) Kisi-kisi instrument prestest untuk mengukur hasil belajar IPA sebelum diberikan perlakuan disusun berdasarkan SK: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda dan KD 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. Kisi-kisi instrument prestest (sebelum perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 3.4.

8 47 Tabel 3.4. kisi-kisi Instrumen Prestest Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk Kompetensi Dasar suatu benda : 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. No Indikator Bentuk Indikator soal Asesmen 1. Menjelaskan faktor-faktor yang Pilihan Ganda 1, 3, 9, 10, 15, 25, 26 mempengaruhi gerak benda. Isian 31, 33,34, 43, 44, 48 Uraian 51, 57, Membuktikan bahwa gaya dapat mengubah benda. Pilihan Ganda 4, 7, 11, 12, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 30 Isian 35, 37, 38, 39, 42, 47, 50 Uraian 52, 55, Menunjukkan contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda. Pilhan Ganda 2, 5, 6, 8, 13, 14, 16, 22, 24, 29 Isian 32, 36, 40, 41, 45, 46, 49 Uraian 52, 53, 60 Jumlah 60 Kisi-kisi instrument posttest untuk mengukur hasil belajar IPA setelah diberikan perlakuan treatmen berdasarkan SK: 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD 8.1 mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Kisikisi posttest (setelah perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 3.5.

9 48 Tabel 3.5. Kisi-kisi instrumen posttest Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energy dan cara Kompetensi Dasar penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. : 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. No Indikator Bentuk Indikator soal Asesmen 1. Menjelaskan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang Pilihan Ganda 1, 10, 11, 14, 17, 18, 21, 29 bergetar. Isian 31, 33, 34, 38, 39, 42 Uraian 51, 54, Membuktikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 3. Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7, 12, 13, 15, 20, 22, 23, 24, 25, 26 Isian 32, 35, 41, 44, 46, 47, 49, 50 Uraian 55, 56, 57, 59 Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19, 27, 28, 30 Isian 36, 37, 40, 43, 45, 48 Uraian 52, 53, 60 Jumlah Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas adalah satuan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas suatu tes atau instrumen adalah yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Table 3.6 di bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono, (2010: 173) sebagai berikut :

10 49 Tabel 3.6 Taraf Signifikasi Validitas N Taraf Signifikasi 5% 1% 22 0,293 0,375 A. Uji Validitas Soal Pretest Uji soal instrumen pretest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda, 20 soal isian, dan 10 soal uraian. Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. N Indikator o 1. Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi gerak benda. 2. Membuktikan bahwa gaya dapat mengubah benda. Bentuk Asesmen Pilihan Ganda Indikator soal Indikator Soal yang Valid 1, 3, 9, 10, 15, 25, 26 1, 3, 10, 26 Isian 31, 33,34, 43, 44, 48 31, 33 Uraian 51, 57, Pilihan 4, 7, 11, 12, 17, 18, 11, 17, 18, 28 Ganda 19, 20, 21, 23, 27, 28, 30

11 50 3. Menunjukkan contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda. Isian 35, 37, 38, 39, 42, 37, 47, 50 Uraian 52, 55, Pilhan 2, 5, 6, 8, 13, 14, 16, 2, 6, 13, 24 Ganda 22, 24, 29 Isian 32, 36, 40, 41, 45, 40, 45 46, 49 Uraian 52, 53, Jumlah 60 Tabel 3.7 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas, maka ada 12 item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 soal uraian yang bisa digunakan dalam penelitian (soal Pretest). B. Uji Validitas Soal Posttest Uji soal instrumen posstest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda, 20 soal isian, dan 10 soal uraian. Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.8.

12 51 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Posstest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. No Indikator Bentuk Asesmen Indikator soal 1. Menjelaskan Pilihan Ganda 1, 10, 11, 14, bahwa bunyi 17, 18, 21, 29 dihasilkan oleh benda yang bergetar. Isian 31, 33, 34, 38, 39, Membuktikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 3. Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap Indikator Soal yang Valid 1, 11, 14, 29 34, 42 Uraian 51, 54, Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7, 2, 3, 20, 25 12, 13, 15, 20, 22, 23, 24, 25, 26 Isian 32, 35, 41, 44, 32 46, 47, 49, 50 Uraian 55, 56, 57, Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19, 4, 27, 28, 30 27, 28, 30 Isian 36, 37, 40, 43, 36, 37 45, 48 Uraian 52, 53, Jumlah 60 Tabel 3.8 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas maka ada 12 item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 item soal uraian yang bisa digunakan dalam penelitian (soal Posttest).

13 Uji Reabilitas Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) sebagai berikut; Tabel 3.9 Kriteria Nilai Reliabilitas Nilai reliabilitas Kategori α 0, Tidak dapat diterima 0,7 α Dapat diterima 0,8 α Reliabilitas bagus α > 0, Reliabilitas memuaskan A. Uji Reabilitas Soal Pretest Uji coba instrument pretest yang telah di uji cobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas uji coba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach s 0,831 dari alpha 12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian diperoleh Cronbach s 0,847 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh Cronbach s 0,766 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas 0,70. B. Uji Reabilitas Soal Posttest Uji coba instrumen prosttest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas ujicoba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach s 0,940 dari alpha 12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian diperoleh Cronbach s 0,894 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh

14 53 Cronbach s 0,737 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas 0, Uji Tingkat Kesukaran Analisis uji kesukaran soal terdiri dari soal sukar, sedang dan mudah. Analisis kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal dalam kategori sukar, sedang dan mudah.untuk mengetahui hasil analisis kesukaran soal item instrumen digunakan rumus berikut. Keterangan : I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut: Tabel 3.10 Rentang nilai Tingkat Kesukaran Soal Rentang nilai Tingkat Kesukaran 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,71 Sedang 0,71 1,00 Mudah

15 54 A. Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretest Pengujian tingkat kesukaran soal pretest dilakukan setelah soal sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal pretest yang telah diujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk pretest. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal pretest pada tabel Tabel Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah 0,0 0,30 Soal Kategori Sukar 3, 6, 10, 17, 26, 40, ,31 0,70 Soal Kategori Sedang 10, 13, 18, 31, 37, 45, , Soal Kategori Mudah 1, 2, 11, 24, 28, 33, 53 7 Jumlah 20 Tabel menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang , 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 0,70, dan 7 soal berkategori mudah dengan rentang 0, Dengan demikian instrumen soal pretest yang digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. B. Uji Tingkat Kesukaran Soal Posttest Pengujian tingkat kesukaran soal posttest dilakukan setelah soal sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal posttest yang telah diujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk posttest. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal posttest pada tabel 3.12.

16 55 Tabel Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah 1, 25, 28, 37, 42, 60 0,0 0,30 Soal Kategori Sukar 6 2, 3, 14, 27, 32, 33, 0,31 0,70 Soal Kategori Sedang , 11, 20, 29, 30, 36, 0, Soal Kategori Mudah 7 55 Jumlah 20 Tabel menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang , 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 0,70, dan 7 soal berkategori mudah dengan rentang 0, Dengan demikian instrumen soal pretest yang digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. 3.7 Analisis Data Penelitian ini menggunakan The One Group Pretest-Postest Desain. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh terdiri dari dua hasil belajar yaitu pretest (sebelum perlakuan) dan posttest (setelah perlakuan). Dari kedua data hasil beajar itu perlu dianalisis ada tidaknya perbedaan hasil belajar karena pengaruh pendekatan saintifik melalui metode discovery learning berbantuan media benda konkret, sehingga perlu di uji dengan uji T test. Namun prasyarat melakukan uji tersebut perlu diuji normal tidaknya data melalui uji normalitas dan uji homogenitas untuk dapat diketahui kelompok itu homogen atau tidak, namun dalam penelitian ini hanya uji normalitas karena uji homogenitas digunakan untuk membandingkan beberapa kelompok/ sampel tertentu (kelas kontrol dan kelas eksperimen) sedangkan penelitian ini menggunakan kelompok yang sama (kelas eksperimen).

17 56 Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/ normalitas sampel. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang dinilai dengan menggunakan pretest dan hasil belajar siswa yang dinilai dengan menggunakan postest pada kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikasi 5% atau α = 0,05, dengan kriteria pengujiannya adalah: Ho : data berdistribusi normal Ha : data berdistribusi tidak normal Ho diterima jika signifikansi lebih dari atau sig. 0,05 dan Ho ditolak jika signifikansi kurang dari atau sig. 0,05. Berdasarkan uji normalitas tersebut dapat ditentukan analisis selanjutnya, jika berdistribusi normal maka dapat digunakan analisis parametrik dan apabila tidak berdistribusi normal dapat digunakan analisis nonparametrik. Uji T test ini salah satu analisis parametrik sehingga syarat data harus berdistribusi normal. Setelah data dapat dikatakan berdistribusi normal maka analisis selanjutnya adalah uji T test/ uji beda. Uji beda ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan metode discovery learning berbantuan media benda konkret. Untuk melakukan uji beda ini digunakan paired sample t test dengan SPSS 20.0 for windows. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasinya heterogen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Subyek, Waktu dan Jenis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang terletak di jln. Diponegoro 134 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian Eksperimenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Jenis eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngombak Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada subbab 1.3, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah peneitian eksperimen berbentuk Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2006 :80), bentuk quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencaari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, tentang metode penelitian, akan dibahas 6 (enam) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian; (2) metode penelitian; (3) populasi dan sampel;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan 66 III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa subbab yang berupa rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sample, definisi operasional, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kutowinangun 07, SDN Ledok 06 dan SDN Randuacir 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperiman yaitu eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci