BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 Bab II Tinjauan Pustaka 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang dapat dimengerti dan dalam satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya. Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005 : 10) secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Dalam proses akuntansi, hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan lainnya dan mampu memberi gambaran secara layak mengenai keadaan keuangan pada suatu saat serta hasil usaha yang dicapai oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu, yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan (financial statement). Laporan keuangan adalah alat utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Dari berbagai laporan yang disampaikan oleh perusahaan kepada para pihak di luar perusahaan, laporan keuangan tahunan merupakan yang terpenting. Menurut Weston (2000 : 279) ada dua jenis informasi yang disajikan dalam laporan ini, Pertama, bagian uraian (verbal), berupa kata pengantar Presiden Direktur yang mengambarkan hasil operasi perusahaan selama tahun yang lalu serta membahas perkembangan baru yang akan mempengaruhi di masa mendatang. Kedua, laporan tahunan terdiri dari 4 laporan keuangan utama, yakni: perhitungan rugi laba, neraca, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas. Menurut PSAK No.1 Paragraf 7 (2004 : 1.3), Laporan Keuangan utama dalam suatu kepemilikan terdiri dari : a) Neraca; b) Laporan Laba Rugi; c) Laporan Perubahan Ekuitas;

2 Bab II Tinjauan Pustaka 13 d) Laporan Arus Kas; dan e) Catatan atas Laporan Keuangan. Secara bersama-sama, laporan ini memberikan suatu gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan digunakan oleh investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan dividen di masa datang, dan tentang risiko atas nilai perkiraan tersebut. Oleh karena itu laporan keuangan sangat penting bagi investor. Laporan keuangan adalah alat utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan ini menyediakan sejarah dalam bentuk uang. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2001 : 69), laporan keuangan adalah : Statement that reflect the collection, tabulation, and final summarization of the accounting data Sedangkan menurut Weston dan Copeland (1997 : 24) : Laporan keuangan melaporkan prestasi histories dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Penjabaran mengenai laporan keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 7) adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

3 Bab II Tinjauan Pustaka 14 Perhitungan Rugi-Laba adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi. Juga menyajikan Earnings per Share dan Dividend per Share pada bagian bawahnya. Menyajikan berbagai kegiatan, transaksi, dan peristiwa yang berpengaruh terhadap stabilitas risiko dan prediksi. Perhitungan rugi laba ini normalnya dipersiapkan langsung dari kertas kerja. Neraca adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Pada neraca, perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam SAK khusus. Aktiva diurutkan berdasarkan tingkat likuiditasnya atau lamanya waktu yang umumnya di perlukan untuk mengkonversinya menjadi kas. Sedangkan kewajiban diurutkan mulai dari jatuh temponya dari yang tercepat sampai ke yang paling lama. Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. Laporan Arus Kas merupakan laporan yang melaporkan dampak dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama suatu periode akuntansi. Laporan ini dirancang (1) untuk menunjukkan bagaimana operasi perusahaan mempengaruhi likuiditasnya, sebagaimana yang diukur oleh arus kasnya, dan (2) untuk menunjukkan hubungan antar arus kas dari operasi, penanaman modal dan kegiatan pendanaan. Laporan arus kas yang disebut oleh SFAS No. 95 menyediakan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar selama suatu periode akuntansi. Dalam laporannya, arus kas dipisahkan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

4 Bab II Tinjauan Pustaka 15 Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan unuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapanpengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan memahami laporan keuangan dan membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut : a. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan; b. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan keuangan; c. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen dan pengungkapan yang bersifat non keuangan Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi Pemakai laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (2004), meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembagalembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi : a. Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang

5 Bab II Tinjauan Pustaka 16 memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. b. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, memberi pensiun dan kesempatan kerja. c. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo. d. Pemasok dan kreditur usaha lainnya. Pemasok dan kreditur lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman, kecuali kalau sebagian pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. e. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan. f. Pemerintah. Pemerintah atau berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu juga berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. g. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan terhadap penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

6 Bab II Tinjauan Pustaka 17 kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi antara lain dalam keputusan kredit dan investasi, informasi yang berguna dalam pemilikan arus kas yang berprospek, serta informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengangkat manajemen. 2.2 Konsep Dasar Laporan Arus Kas Tinjauan Umum Laporan Arus Kas Sebelum dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 95 laporan arus kas belum merupakan bagian dari pelaporan keuangan karena pelaporan keuangan yang dikehendaki oleh generally accepted accounting principles (GAAP) hanya neraca dan laporan rugi laba. Laporan arus dana yang

7 Bab II Tinjauan Pustaka 18 diharuskan oleh Accounting Principles Board (APB) sejak tahun 1971 masih bersifat sukarela dan posisinya dalam pelaporan keuangan masih bersifat suplemen. Laporan arus dana banyak menimbulkan kritik karena tidak memberikan pengungkapan yang cukup mengenai kemampuan perusahaan untuk menentukan pendanaan jangka pendek dan memilih keputusan investasi perusahaan. Alasan perubahan ke dasar kas karena investor dan analisis prihatin bahwa akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan bersangkutan. Para akuntan terlalu banyak menggunakan alokasi arbitrer (pajak yang ditangguhkan, penyusutan, amortisasi, aktiva tak berwujud, pendapatan akrual, dan sebagainya) hingga dengan demikian menghitung angka laba bersih yang tidak lagi memberikan indikator yang dapat diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Selain itu karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih kongkret untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan jumlah kas yang tersedia pada perusahaan pada periode tertentu, arus kas masuk dan keluar perusahaan. Menurut Warren, Fess dan Reeve (2005: 606), laporan arus kas atau Statement of Cash Flows adalah : A statement that reports a firm s major cash inflows and outflows for a period. It provides useful information about a firm s ability to generate cash from operations, maintain and expand its operating capacity, meet its financial obligations, and pay dividends Menurut Weston (2000 : 288), laporan arus kas yaitu : Melaporkan dampak dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntanasi

8 Bab II Tinjauan Pustaka 19 Menurut Skousen (2001 : 59), laporan arus kas yaitu : Laporan yang menunjukkan arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran) dari suatu perusahaan untuk suatu periode. Laporan arus kas merupakan salah satu bagian utama laporan keuangan, berguna bagi para manajer dalam mengevaluasi kegiatan operasi yang baru saja lewat dan merencanakan investasi di masa datang dan kegiatan pendanaan. Laporan arus kas sangat berguna bagi para investor, kreditor dan lainnya dalam mengetahui potensi keuntungan. Sebagai tambahan, laporan arus kas juga menjadi dasar dari mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang sudah jatuh tempo. Laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk perusahaan berasal dari dua sumber, yaitu : a. Sumber eksternal; berasal dari pemilik, penanam modal, penjualan, penyertaan. b. Sumber internal; merupakan arus kas masuk yang diakibatkan oleh adanya pemanfaatan aktiva tetap, yang menghasilkan persediaan siap pakai untuk dijual kembali secara kredit. Sumber internal lainnya adalah apabila dilakukan penjualan aktiva tetap yang sudah didisposisikan atau alasan lainnya. Arus kas keluar dipergunakan untuk keperluan perusahaan, yaitu: a. Eksternal; kas digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo, misalnya hutang pajak, obligasi dan lain sebagainya. b. Internal; untuk memperoleh aktiva tetap, pembiayaan, pengadaan persediaan, serta kegiatan investasi yang ditujukan untuk ekspansi perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tahun 2004 dalam PSAK No. 2 paragraf 3, menyebutkan kegunaan arus kas yaitu :

9 Bab II Tinjauan Pustaka Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain : Memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan. Struktur keuangan perusahaan (termasuk likuiditas dan solvabilitas). Kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan, keadaan dan peluang. 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. 3. Memungkinkan untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan. 4. Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 1310), menyebutkan bahwa laporan arus kas membantu pemakai laporan keuangan menaksir aspek-aspek berikut : 1. The Entity s ability to generate future cash flows 2. The Entity s ability to pay dividends and meet obligations 3. The reasons as to why net income and net cash flow from operating activities differ 4. Cash and non-cash investing and financing activities during the year Kas dan Setara Kas Laporan arus kas yang berdasarkan basis kas (cash basis), didefinisikan sebagai uang tunai yang ada diperusahaan atau di bank ditambah dengan setara kas (cash equivalent), yaitu investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversikan menjadi kas, dan memiliki jatuh tempo yang pendek tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Biasanya perusahaan mendapatkannya dari kelebihan kas dari kebutuhan lancarnya. Menurut pendapat Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.2 Paragraf 6 (2004 : 2.2) disebutkan bahwa :

10 Bab II Tinjauan Pustaka 21 Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan kas disini adalah tidak hanya uang tunai yang hanya di tangan (cash on hand) tetapi termasuk investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Secara umum hanya investasi yang jatuh tempo tiga bulan atau kurang yang dapat dikelompokkan sebagai ekuivalen kas. Contoh setara kas adalah treasury bills, commercial paper jangka sangat pendek, money market fund, dan lain sebagainya Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu entitas selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar arus kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaanya. Menurut FASB, informasi yang diberikan dalam suatu laporan arus kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dengan laporan keuangan lain, harus membantu investor, kreditur dan pihak lain untuk : 1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa depan. 2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan ekstern. 3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.

11 Bab II Tinjauan Pustaka Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu periode. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2001 : 257) manfaat laporan arus kas adalah : a. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas, merencanakan, mengontrol, arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu. b. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen dimasa yang akan datang. c. Informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan. d. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan dimasa yang akan datang. e. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. f. Pengaruh transaksi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Melaporkan sumber, penggunaan dan kenaikan atau penurunan kas merupakan informasi yang sangat berguna sebab investor, kreditor dan pengguna laporan keuangan lainnya ingin mengetahui apa yang dilakukan perusahaan untuk mengelola sumber daya yang sifatnya paling lancar ini. Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting, seperti : 1. Dari mana kas berasal selama suatu periode? 2. Berapa kas yang digunakan selama suatu periode? 3. Berapa perubahan saldo kas selama suatu periode?

12 Bab II Tinjauan Pustaka Pengklasifikasian Arus Kas Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Menurut Warren, Fess dan Reeve (2005 : 27) adalah sebagai berikut : - Arus kas dari aktivitas operasi - Arus kas dari aktivitas investasi - Arus kas dari aktivitas pendanaan Karena arus kas diklasifikasikan menjadi tiga kategori seperti diatas, maka laporan arus kas memiliki format dasar sebagai berikut : Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas Kas awal tahun Kas akhir tahun xxx xxx xxx xxx xxx xxx Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (Operating Activities) Aktivitas operasi adalah aktivitas utama pendapatan perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas ini merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup

13 Bab II Tinjauan Pustaka 24 untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Komponen-komponen pembentuk arus kas yang berasal dari aktivitas operasi biasanya merupakan komponen-komponen rugi laba (income statement). Contoh arus kas masuk dari aktivitas operasi adalah : 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. 2. Penerimaan dari piutang bunga. 3. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya. 4. Penerimaan refund dari supplier. 5. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Contoh arus kas keluar dari aktivitas operasi adalah : 1. Pengeluaran untuk pembayaran kepada pemasok untuk biaya-biaya lainnya. 2. Bunga yang dibayar atas utang perusahaan. 3. Pembayaran gaji dan upah karyawan. 4. Pengeluaran untuk pembayaran bunga pinjaman kepada kreditur. 5. Pembayaran pajak kepada pemerintah. Laporan rugi laba yang berasal dari bukan kegiatan operasional seperti penjualan peralatan atau aktiva tetap lainnya tidak termasuk sebagai kegiatan operasional. Kas yang diterima dalam kegiatan ini dimasukkan sebagai kelompok investasi atau keuangan mana yang dianggap lebih dominan. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi harus dilaporkan dengan menggunakan salah satu metode berikut ini : a. Metode Langsung (Direct Method) Dengan metode ini kelompok pendanaan dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode ini dimulai dengan menganalisis pengaruh kas dari aktivitas investasi dan melaporkan jumlah

14 Bab II Tinjauan Pustaka 25 kas yang dibayarkan atau yang diterima untuk setiap jenis utama dari ativitas. Karena informasi umumnya berbasis akrual (seperti penjualan) maka diperlukan adanya konversi dari basis akrual ke basis kas. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dapat diperoleh : 1. dari catatan akuntansi perusahaan. 2. dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk : - perubahan persediaan, piutang usaha dan utang usaha selama periode berjalan. - pos bukan kas lainnya. - pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method) Dimulai dengan laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi dan melakukan penyesuaian untuk perkiraan-perkiraan yang tidak mempunyai pengaruh terhadap arus kas. Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (defferal) atau akrual dari penerimaan dan pembayaran kas untuk opersi dimasa lalu dan masa depan serta unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : 1. perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang selama periode berjalan. 2. pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasikan, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba atau rugi konsolidasi. 3. semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

15 Bab II Tinjauan Pustaka 26 Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (Investing Activities) Aktivitas investasi adalah transaksi yang melibatkan aktiva jangka panjang (long term asset) yang bisa berupa aktivitas pembelian aktiva maupun penjualan aktiva, serta efek. Komponen-komponen yang membentuk arus kas dari aktivitas investasi berasal dari komponen-komponen neraca bagian aktiva (asset). Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas masuk dari aktivitas investasi adalah : 1. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya. 2. Penjualan surat berharga yang berupa investasi. 3. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi). 4. Penerimaan dari penjualan saham perusahaan lain. Contoh arus kas keluar dari aktivitas investasi adalah : 1. Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri. 2. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. 3. Pengeluaran untuk memperoleh pabrik, peralatan dan aktivitas lainnya. 4. Pemberian pinjaman pada pihak lain.

16 Bab II Tinjauan Pustaka Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Aktivitas pendanaan adalah transaksi yang melibatkan aktivitas yang berkenaan dengan bertambah dan berkurangnya jumlah utang (liability) dan stokeholders equity. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Contoh arus kas masuk dari aktivitas pendanaan adalah : 1. Penerimaan dari penjualan saham. 2. Penerimaan dari penjualan obligasi, wesel dan instrumen hutang lainnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Contoh arus kas keluar dari aktivitas pendanaan adalah : 1. Pembayaran dividend dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik. 2. Pembelian kembali saham perusahaan (treasury stock). 3. Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasional). Pelaporan arus kas yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan harus dilaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali dalam transaksi berikut ini, dimana arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih : 1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan, misalnya : - penerimaan dan pembayaran rekening giro. - dana pelanggan yang dikelola oleh perusahaan investasi. - sewa yang ditagih oleh pengelola dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti.

17 Bab II Tinjauan Pustaka Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short), misalnya : - transaksi kartu kredit nasabah. - pembelian dan penjualan surat-surat berharga. - pinjaman jangka pendek lain dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang. 3. arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan, seperti : - penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap. - Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lainnya. - Pemberian dan pelunasan kredit. Arus kas dari aktivitas pendanaan sangat signifikan untuk penafsiran investor mengenai kesehatan keuangan suatu entitas. Meskipun investor dapat memeriksa neraca perusahaan untuk mendapatkan informasi tersebut, namun laporan arus kas mengidentifikasi sumber dan bagaimana penggunaan arus kas tersebut. Pada bagian ini, investor dapat menilai dampak dari keputusan pendanaan suatu perusahaan, seperti berapa jumlah yang dipinjam, berapa jumlah yang telah dilunasi, berapa besar dividen yang dibayarkan, serta apakah terdapat dana yang didapatkan dari kontribusi tambahan pemegang saham atau dana yang digunakan untuk mendapatkan kembali saham mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk menganalisis arus kas dari ketiga jenis aktivitas ini, baik secara individual maupun secara keseluruhan, agar dapat membuat estimasi yang layak mengenai arus kas perusahaan.

18 Bab II Tinjauan Pustaka Hubungan Antara Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Stickney (2000 : 146) mengemukakan bahwa : arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan terbagi atas empat tahap, yaitu tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline). Pada tahap perkenalan dan awal pertumbuhan, arus kas negatif dihasilkan oleh aktivitas operasi perusahaan, karena arus kas keluar digunakan untuk meluncurkan suatu produk. Hal yang sama terjadi pada aktivitas investasi, dimana arus kas yang dikeluarkan digunakan untuk membangun kapasitas produksi. Arus kas dari aktivitas pendanaan sebaliknya menghasilkan arus kas positif, karena perusahaan mendapatkan dana untuk aktivitas investasi dan operasi yang berasal dari sumber dana dari luar perusahaan, misalnya pinjaman bank atau penjualan saham dilantai bursa. Sepanjang masa pertumbuhan, kegiatan operasi perusahaan menjadi semakin menguntungkan, namun perusahaan harus menggunakan kas yang dihasilkan aktivitas operasi untuk membiayai piutang dan membangun persediaan untuk mencapai tingkat penjualan yang lebih besar dimasa depan. Karenanya pendapatan bersih perusahaan biasanya berubah positif lebih cepat daripada arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Besarnya arus kas negatif yang berasal dari aktivitas investasi sangat bergantung pada tingkat pertumbuhan dan tingkat intensitas modal perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan masih tetap mengandalkan sebagian besar kas yang mereka butuhkan dari sumber dana di luar perusahaan. Ketika memasuki tahap pendewasaan, pola arus kas akan berubah secara dramatis. Aktivitas operasi menjadi satu-satunya sumber kas, karena produk yang diluncurkan diterima pasar dan kebutuhan modal berjalan berimbang dengan arus kas yang masuk. Aktivitas perusahaan pun akan lebih ditekankan pada pemeliharaan, bukan pada peningkatan kapasitas produksi. Pada akhir tahap ini,

19 Bab II Tinjauan Pustaka 30 arus kas dari aktivitas investasi dapat berubah menjadi positif, dikarenakan penjualan dari aktiva tetap yang tidak dibutuhkan akan melampaui investasi perusahaan. Selanjutnya perusahaan dapat menggunakan arus kas positif yang berasal dari aktivitas operasi dan investasi ini untuk membayar hutang yang terjadi pada tahap-tahap sebelumnya, dan untuk membayar dividen. Dalam tahap penurunan, arus kas dari aktivitas operasi dan investasi menurun sejalan dengan menurunnya penjualan. Perusahaan kemudian akan membayar hutang mereka yang tersisa. 2.3 Profitabilitas Kalau kita mendengar kata profitabilitas atau profitability, tentunya kita akan mengaitkan dengan kata profit atau keuntungan atau laba. Menurut Bambang Riyanto (2001 : 35) pengertian profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya akan berusaha untuk menghasilkan laba atau profit yang optimal. Menurut Agus Sartono (2001 : 122) bahwa : Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan pengertian profitabilitas menurut Gitman (2000:617) adalah: Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm assets current and fixed in productive activities. Artinya bahwa profitabilitas adalah hubungan antara pendapatan dan biaya yang diakibatkan oleh adanya aktiva tetap dan aktiva lancar perusahaan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah hubungan antara pendapatan dan biaya yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

20 Bab II Tinjauan Pustaka 31 Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan ada bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba neto sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva tangible atau yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri, maka tidak mengherankan kalau ada beberapa perusahaan yang berbedabeda dalam cara menghitung profitabilitasnya. Ada dua cara penilaian profitabilitas yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001 : 36), yaitu : 1. Profitabilitas Ekonomi Profitabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri atau modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Oleh karena itu pengertian profitabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu perusahaan, maka profitabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Ada beberapa faktor yang dapat mempertinggi tingkat profitabilitas ekonomi, yaitu : 1) Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sales, perbandingan tersebut dinyatakan dalam persentase. Net operating Income Profit margin = x100% Net Sales 2) Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva), yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating assets.

21 Bab II Tinjauan Pustaka 32 Turnover of operating assets = Net Sales Operating Assets Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales. Sedangkan operating assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu. 2. Profitabilitas Modal Sendiri Profitabilitas modal sendiri atau sering juga dinamakan profitabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri, di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Penilaian prestasi financial ini menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk : 1. Membandingkan kemajuan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. 2. Memantau perkembangan usaha yang berkelanjutan dari perusahaan. 3. Memberitahukan para pemegang saham sejauh mana penanaman modal mereka memberikan hasil, dan posisi keuangan perusahaan yang akan mempengaruhi harga pasar dari saham mereka. 4. Memberitahukan kepada kreditur apakah perusahaan meraih laba yang cukup untuk melunasi hutangnya. 5. Menilai prestasi manajer dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemennya.

22 Bab II Tinjauan Pustaka 33 Adapun rasio yang akan digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini adalah : Return on Investment = Laba Bersih Total Assets Alasannya yaitu karena ROI ini merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas secara menyeluruh. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. 2.4 Hubungan Antara Komponen Arus Kas dengan Profitabilitas Salah satu tujuan didirikannya perusahaan adalah menghasilkan laba. Tetapi laba yang tinggi tidak selalu merupakan ukuran keberhasilan perusahaan. Mereka umumnya lebih tertarik pada tingkat kemampuan menghasilkan laba atau profitabilitas. Profitabilitas dapat menunjukkan sejauh mana kinerja manajemen dalam memanfaatkan modal yang ditanamkan dalam investasi. Selain itu, profitabilitas dapat menunjukkan keputusan dan kebijakan manajemen dalam mengelola aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama ini. Sementara itu, untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan ataupun profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi dan neraca. Karena informasi tersebut menggunakan basis akrual, maka para pemakai laporan keuangan khususnya para investor dan kreditur lebih tertarik informasi arus kasnya. Mereka juga ingin mengetahui lebih jauh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kasnya sehingga mampu membayar kewajiban-kewajibannya. Informasi ini diperoleh dari laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan dalam PSAK No. 2 (2004 : 2.2) bahwa : Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan

23 Bab II Tinjauan Pustaka 34 dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga Jadi, laporan arus kas disamping digunakan untuk meramalkan atau memprediksi arus kas yang akan datang, juga dapat digunakan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan komponen arus kas. Menurut penulis, informasi yang relevan untuk menilai profitabilitas adalah laporan arus kas. Dalam penelitian ini, profitabilitas dikaitkan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktivanya dimana pengukurannya menggunakan Return on Investment (ROI). Secara umum perusahaan yang profitable dapat menghasilkan kas masuk yang besar atau dengan kata lain cash inflow bertambah besar. Semakin besar penjualan yang ia peroleh maka ada kemungkinan arus kas masuk yang berasal dari penjualan tersebut besar sehingga cash flow yang diperoleh akan bertambah besar. Oleh karena itu, investor dan kreditur tertarik dengan perusahaan yang profitable. Cash flow lancar dapat menunjukkan perusahaan tersebut sehat karena ia memiliki kas yang berasal dari aktivitas operasi utamanya yang akan digunakan untuk pertumbuhannya atau untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Kondisi financial distress

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Memprediksi Arus Kas Masa Depan 1 MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Subagyo Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Making prediction of future cash flow is important, because it s give

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 06FEB LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Laporan Arus Kas PSAK 2 Informasi arus kas entitas berguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi dan Keuangan Menurut Mulyadi (2002) informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori Signal Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai BAB II T1NJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2002 dalam KDPPLK par. 07 menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Teori Akuntansi Keuangan PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penyusun : Mikael Siahaan (1406645168) Muhammad Gunawan H.M (1406645765) Muhammad Iqbal (1406645771) PROGRAM EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kas 2.1.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014 Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas dan Setara Kas Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Agar bisa dilaporkan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pasar Modal Indonesia a. Pengertian Pasar Modal Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return Saham Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi (actual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Harahap (2010 : 258), pengertian kas adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Harahap (2010 : 258), pengertian kas adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis 2.1.1 Pengertian Kas Menurut Harahap (2010 : 258), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laba 1. Pengertian Laba Ada beberapa pengertian laba yang telah diungkapkan oleh beberapa ahli yang dinyatakan dalam buku-bukunya yang telah dianggap sebagai acuan ilmu ekonomi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA BAB 4. AKTIVITAS KETIGA Capaian yang diharapkan setelah membaca bab aktivitas ketiga dalam materi Laporan Keuangan (Financial Statement) adalah stakeholder mampu: 1. Memahami tujuan laporan keuangan (Financial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli : BAB II LANDASAN TEORI II.1 Laporan Keuangan II.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland (2002, p3) yaitu : Pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh

Lebih terperinci

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas CASH FLOWS Laporan Arus Kas Neraca, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Weigandt, Kimmel dan Kieso (2011): Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci